Anda di halaman 1dari 11

Bab III

Uraian Proyek

3.1. Pendahuluan
3.1.1. Latar Belakang
Setiap bangunan gedung negara harus diwujudkan untuk
meningkatkan kemampuan Pemerintah Daerah Provinsi dalam
melaksanakan pembangunan daerah melalui pengembangan wilayah. Setiap
bangunan gedung negara harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya, sehingga
mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, andal, ramah
lingkungan dan dapat sebagai teladan bagi lingkungannya, serta
berkontribusi positif bagi perkembangan arsitektur di Indonesia. Setiap
Bangunan Gedung Negara harus direncanakan, dirancang dengan sebaik-
baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari
segi mutu, biaya dan kriteria administrasi bagi bangunan gedung Negara.
Pemberi Jasa perencanaan untuk bangunan gedung Negara perlu diarahkan
secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya
perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak diterima menurut
kaidah, norma serta tata laku profesional. Kerangka Acuan Kerja (KAK)
untuk pekerjaan perencanaan perlu disiapkan secara matang sehingga
memang mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang sesuai
dengan kepentingan kegiatan.

3.1.2. Maksud, Tujuan dan Sasaran


Adapun maksud dari Pengadaan Jasa Konsultasi pada Pekerjaan
Perencanaan Gedung Barak SPN di Singkawang adalah untuk
membuat/menyusun perencanaan teknis yang akan dijadikan sebagai acuan
dalam proses pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Gedung Barak SPN di
Singkawang.

Dalam penugasan ini diharapkan Konsultan Perencana dapat


melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran
(output) yang sesuai spesifikasi dan standar teknis yang tercantum dalam
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini.
Tersedianya Dokumen Perencanaan yang komprehensif baik ditinjau dari
aspek arsitektural, tata lingkungan maupundari aspek ekonomis serta tahapan-
tahapan pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana lainnya dan
tercapainya tingkat umur konstruksi bangunan sesuai umur rencana dan terhindar
dari kendala dan permasalahan selama masa pelaksanaan konstruksinya.

3.1.3. Lingkup Kegiatan


Lingkup Kegiatan bagi Konsultan Perencana dalam hal ini adalah
Pekerjaan Perencanaan Gedung Barak SPN di Singkawang, adalah dengan
melakukan kegiatan pengumpulan data/survey, evaluasi dan anallisa serta
penyusunan rencana kegiata hingga didapat desain yang tepat dan sesuai
dengan apa yang diharapkan oleh pengguna jasa.

Pada perencanaan teknis tersebut diatas akan berlandasan kepada beberapa


aspek, yaitu meliputi :
 Aspek Teknis : Kondisi eksisting kondisi Topografi Lokasi,
Dampak

Lingkungan, Hidrologi, serta drainase.

 Aspek Ekonomi : Analisa Biaya, Keuntungan Secara Ekonomis


untuk

masyarakat

 Aspek Sosial : Pengaruh terhadap sosial masyarakat, tingkat

penerimaan masyarakat terhadap pekerjaan dan


dampak

antar sesama masyarakat,

Dengan berdasarkan aspek-aspek tersebut, diharapkan hasil


perencanaan akan mantap dan permasalahan yang akan terjadi pada waktu
selanjutnya dapat dieliminir dan dapat segera direalisasikan.
3.1.4. Ruang Lingkup
A. Ruang lingkup lokasi
Lokasi Perencanaan Gedung Barak SPN Singkawang ini berada di Kota
Singkawang Provinsi Kalimantan Barat.
B. Ruang lingkup waktu pengerjaan
Pelaksanaan pekerjaan perencanaan ini dilakukan dalam jangka waktu 2
(dua) bulan kalender atau 60 ( tiga puluh) hari kalender, terhitung setelah
ditetapkan Surat Perintah Mulai Kerja Pejabat Pembuat Komitmen Tahun
Anggaran 2019.

3.1.5. Struktur Organisasi Proyek

Pejabat Pembuat Dinas PUPR


Komitmen Prov. KalBar

Direktur
Perusahaan

Tenaga Ahli Tim Teknis

3.1.6. Tenaga Ahli Proyek

CV. ABSRI ANANTA KONSULTAN

Tenaga Ahli

Team Leader Ahli Struktur Ahli Teknik Mekanikal Ahli Plumbing


Elektrikal
Tenaga Ahli

Ahli Geoteknik Ahli Arsitektur Lansekap Ahli Teknik Sanitasi dan


Limbah

Teknisi Tenaga Ahli

Teknisi Ahli Teknisi Ahli Cost Estimator Petugas K3


Arsitektur Struktur

Teknisi Tenaga Ahli

Surveyor Drafter /
Operator CAD
Untuk mencapai efektifitas dan efiesiensi penyelenggaraan pekerjaan ini,
maka Konsultan telah memilih dan menunjuk tenaga-tenaga ahli yang akan
ditugaskan. Tenaga ahli pekerjaan ini akan dibagi dua, yaitu:

1. Ketua Team (Team Leader), yang merupakan koordinator dalam pelaksanaan


pekerjaan. Team Leader berfungsi sebagai koordinator dan supervisi yaitu
mengkoordinasikan dan mengawasi seluruh kegiatan, baik kegiatan lapangan
(Survey, Inventarisasi dan Inventigasi) maupun kegiatan kantor yaitu
kegiatan penyusunan Dokumen(Laporan dan Gambar Perencanaan) dan lain-
lain yang diperlukan .
2. Staff Ahli, terdiri dari beberapa disiplin ilmu yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan pekerjaan dan saling membantu dalam penyelesaian pekerjaan.

Tenaga ahli terpilih untuk proyek ini telah mempunyai pengalaman dalam
melaksanakan berbagai proyek yang berkaitan dengan serta didukung oleh
kemampuan akademik yang memadai untuk mengatasi permasalahan yang
berkaitan dengan pekerjaan ini. Adapun tenaga Ahli yang dibutuhkan pada
pekerjaan ini adalah sebagai berikut:

1. Team Leader
Seorang pemimpin tim atau team leader adalah seseorang yang mampu
memberikan bimbingan, instruksi, arahan dan kepemimpinan kepada
sekelompok individu lain dengan tujuan dapat mencapai hasil yang baik
dalam sebuah tim. Tugas dan tanggung jawab Team Leader adalah:
a. Bertanggung jawab terhadap semua pekerjaan Perencanaan
b. Melakukan Rapat / Koordinasi dengan Pemberi Tugas
c. Mengkoordinir anggota tim, memprakarsai penyelenggaraan rapat tim
tenaga ahli serta memantau seluruh hasil, proses pelaksanaan serta
berusaha mengetahui persoalan yang menghambat/mengganggu proses
pelaksanaan pekerjaan ini dan berusaha menyelesaikannya.
d. Menyusun Laporan Pendahuluan, termasuk Rencana Kerja, Alokasi
Tenaga Ahli
e. Memeriksa Gambar Gambar Pra-rencana, sketsa (free hands), disain dan
perspektif bangunan
f. Merumuskan prinsip-prinsip, ketentuan-ketentuan, kriteria-kriteria,
statement serta membuat gambar-gambar rencana arsitektur
g. Memberikan masukan mengenai program kebijakan pemerintah yang
dikaitkan dengan perencanaan
h. Mengadakan evaluasi mengenai perencanaan bangunan dikaitkan
dengan kebijakan yang ada pada saat ini yang meliputi mekanisme,
prosedur, dan pendekatan tanggapan berdasarkan strategi
pengembangan wilayah setempat
i. Memberikan petunjuk dan saran-saran serta mengontrol pekerjaan
Tenaga Ahli yang berada dibawah pimpinannya.
j. Menentukan keputusan terakhir penyelesaian masalah-masalah pokok
teknis maupun non teknis yang timbul pada proyek
k. Membina hubungan dengan pemberi Tugas sehubungan dengan proyek
bersangkutan

2. Ahli Struktur
Tugas dan tanggung jawab Ahli Struktur / Koordinator Engineering
Struktur adalah:
a. Bertanggung jawab kepada Team Leader;
b. Sebagai penanggung jawab teknis tertinggi pelaksanaan Pengendalian
Rencana Desain Struktur dalam konstruksi;
c. Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi Rencana Desain
Struktur yang dihasilkan oleh Perencana Struktur;
d. Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi Gambar Shop
Drawing Struktur yang diajukan oleh Kontraktor;
e. Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi Gambar AsBuilt
Drawing Struktur yang diajukan oleh Kontraktor;
f. Melakukan koordinasi antar bidang/disiplin secara internal dalam
organisasi tim konsultan perencana;
g. Bertanggung jawab atas kualitas & kuantitas implementasi di lapangan
untuk bidang Struktur Bangunan.

3. Ahli Mekanikal Elektrikal


Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab Tenaga Ahli Mekanikal. Profesi
dalam bidang ini adalah mencakup perencanaan instalasi listrik,
perencanaan pemasangan aneka macam mesin, mendesain pemasangan
insalasi elektrikal dll. Berikut adalah beberapa tugas dan tanggung jawab
Tenaga Ahli Mekanikal diantaranya adalah:
a. Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan kesehatan Kerja dan
Lingkungan (K3L)
b. Menyiapkan data perencanaan yang dibutuhkan
c. Melakukan kegiatan pembuatan sistem mekanikal berdasarkan hasil
rancangan
d. Melakukan pengawasan pelaksanaan pembuatan system mekanikal
sesuai dengan jadwal waktu dan spesifikasi yang telah ditentukan
e. Melakukan pengawasan pada kegiatan instalasi system mekanikal
mengacu pada manual pemasangan yang telah ditentukan
f. Melakukan pengujian hasil instalasi sistem mekanikal
g. Melakukan pemeliharaan sistem kekanikal yang telah dipasang
h. Membuat laporan hasil pekerjaan

4. Ahli Plumbing
Uraian singkat jabatan tersebut adalah merencanakan, mengawasi,
menguji serta mengukur pelaksanaan pekerjaan plambing yang meliputi
sistem air kotor, air kotoran, air hujan, air bersih pada bangunan bertingkat
atau bangunan lainnya beserta halaman, sehingga pekerjaan menajdi lancar,
tertib dan sesuai dengan target fisik, waktu, biaya dan mutu yang
ditentukan. Berikut adalah Uraian Tugas Pelaksana Lapangan Pekerjaan
Plumbing yang antara lain adalah:
a. Menerima pekerjaan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
plambing dengan memahami gambar rencana, spesifikasi teknik dan
persyaratan lainya.
b. Menyiapkan Gambar kerja (shop drawing)
c. Menyiapkan dan mengatur penggunaan bahan, peralatan serta
perlengkapan pekerjaan plambing
d. Menyiapkan dan mengatur tenaga kerja dalam melaksanakan pekerjaan
plambing (merakit, memasang alat plambing dan perlengkapannya,
memotong dan menyambung berbagai jenis pipa serta memasang
pompa)
e. Memeriksa kualitas pekerjaan, menguji sistem plambing, desinfeksi dan
kegiatan lain yang berhubungan dengan itu
f. Mengadakan pemeriksaan dan pengukuran hasil pekerjaan dilapangan
g. Membuat laporan berkala tentang pelaksanaan kegiatan pekerjaan
dilapangan
h. Merawat alat kerja serta menjaga ketertiban, keselamatan dan kesehatan
kerja.
i. Menyiapkan Gambar Terpasang (as Built Drawing).

5. Ahli Geoteknik
Rekayasa geoteknik adalah cabang teknik sipil yang terkait dengan
perilaku bumi atau tanah. Rekayasa geoteknik juga digunakan di teknik
militer, pertambangan, perminyakan, dan ilmu teknik lainnya yang terkait
dengan konstruksi di atas atau di bawah tanah. Rekayasa geoteknik
menggunakan prinsip mekanika tanah untuk meneliti kondisi di bawah
permukaan dan jenis bahannya, sifat fisik dan mekaniknya, stabilitas,
hingga penilaian risiko dari kondisi kerja di sekitar kawasan konstruksi.
Berikut adalah beberapa tugas dan tanggung jawab Tenaga Ahli Geoteknik,
diantaranya adalah:
a. Menerapkan UUJK, SMK3 dan ketentuan pengendalian lingkungan
kerja
b. Menyiapkan data geoteknik
c. Mempelajari dan menguasai data terdahulu untuk daerah yang akan
diselidiki
d. Membuat perencanaan penyelidikan Geoteknik
e. Melakukan pengendalian pekerjaan penyelidikan Geoteknik
f. Melakukan analisa hasil penyelidikan Geoteknik untuk pekerjaan SDA
g. Membuat laporan dan rekomendasi hasil penyelidikan Geoteknik

6. Ahli Arsitektur Lansekap


Berikut adalah beberapa tugas dan tanggung jawab Tenaga Ahli
Arsitektur Lansekap diantaranya adalah:
a. Melaksanakan SMK3-L
b. Mengumpulkan data
c. Membuat Rancangan Tanaman dan Bangunan Taman Sederhana
d. Melakukan Pekerjaan Persiapan dan Pendahuluan
e. Membuat Bangunan Taman (Hardscape) Sederhana
f. Melakukan Pekerjaan Tanaman (Softscape)
g. Melakukan Pemeliharaan sebelum penyerahan (PSP)
h. Membuat Laporan Pekerjaan

7. Ahli Teknik Sanitasi dan Limbah


Tenaga Ahli ini harus dapat membuat gambar perencana instalasi
pengolahan limbah dan samapah. Berikut adalah beberapa tugas dan
tanggung jawab Tenaga Ahli Teknik Sanitasi dan Limbah diantaranya
adalah:
a. Menerapkan SMM, SMK3L, dan Peraturan Perundang-undangan dalam
kegiatan pengelolaan sanitasi dan limbah
b. Melakukan survey dan mengumpulkan data limbah dan sampah pada
suatu wilayah atau Kawasan
c. Membuat gambar perencanaan dan gambar detail konstruksi dan
instalasi pengolahan dan pengelolaan limbah dan sampah
d. Melakukan persiapan pekerjaan konstruksi pengolahan dan pengelolaan
limbah dan sampah
e. Melakukan setting out rencana konstruksi dan instalasi
f. Melaksanakan pekerjaan konstruksi dan instalasi pengolahan dan
pengelolaan limbah dan sampah
g. Membuat laporan pekerjaan

3.2. Pendekatan Teknis


Untuk menjamin agar Kegiatan Perencanaan Perencanaan Pembangunan
Gedung Barak SPN Singkawang ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
spesifikasi dan persyaratan yang diinginkan, maka Konsultan Perencanaan Teknis
akan mengevaluasi program kerja yang diajukan, yang terdiri dari :
a. Melaksanakan pekerjaan persiapan Perencanaan seperti: mengumpulkan data
dan informasi lapangan, membuat interprestasi secara garis besar terhadap
KAK, dan konsultansi dengan Pemerintah Daerah setempat mengenai
peraturan daerah/perjanjian bangunan.
b. Membuat Pra–Rencana Teknis seperti: perkiraan biaya, draft layout bentuk
bangunan, denah dan tampak.
c. Membuat pengembangan rencana teknis seperti: rencana struktur, rencana
arsitektur dan utilitas secara lengkap termasuk perhitungan sesuai dengan
keperluannya, dan rencana perkiraan biaya.
d. Membuat gambar detail rencana seperti: gambar detail struktur, gambar detail
arsitektur, detail utilitas, menyusun Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS),
membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan membuat laporan akhir
Perencanaan termasuk petunjuk penggunaan peralatan bangunan dan
perawatannya.
e. Mengadakan persiapan pelelangan, membantu panitia pelelangan dalam
menyusun program dan pelaksanaan pelelangan, evaluasi penawaran dan
menyusun kembali dokumen lelang jika terjadi lelang ulang.
f. Mengadakan pengawasan berkala selama dalam pelaksanaan konstruksi fisik.
g. Memeriksa dan mengesahkan gambar-gambar yang sesuai dengan
pelaksanaan di lapangan (As-Built Drawings).
3.2.1. Pra Rencana Teknis
a. Tahap Konsep Rencana Teknis
b. Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah
dan kualifikasi tim perencana, metoda pelaksanaan dan tanggung
jawab waktu perencanaan.
c. Konsep skematik rencana teknis, termasuk program ruang, organisasi
hubungan ruang dan lain-lain.
d. Laporan data dan informasi lapangan.

3.2.2. Tahap Pra Rencana Teknis


a. Gambar-gambar rencana.
b. Gambar-gambar pra rencana struktur, arsitektur dan utilitas.
c. Perkiraan biaya pembangunan.
3.2.3. Tahap Pengembangan Rencana
a. Gambar Struktur, Arsitektur dan Utilitas.
b. Uraian konsep dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan.
c. Draft Rencana Anggaran Biaya (RAB).
3.2.4. Tahap Rencana Detail
a. Gambar rencana teknis Sturktur, Arsitektur dan Utilitas.
b. Rencana pekerjaan dan volume pekerjaan (BQ).
c. Rencana Anggaran Biaya (RAB).

3.3. Gambaran Umum Wilayah


Lokasi pekerjaan Pekerjaan Perencanaan Gedung Barak SPN di Singkawang
terletak di Kota Singkawang. Awalnya Singkawang merupakan sebuah desa bagian
dari wilayah kesultanan Sambas, Desa Singkawang sebagai tempat singgah para
pedagang dan penambang emas dari Monterado. Para penambang dan pedagang
yang kebanyakan berasal dari negeri China, sebelum mereka menuju Monterado
terlebih dahulu beristirahat di Singkawang, sedangkan para penambang emas di
Monterado yang sudah lama sering beristirahat di Singkawang untuk melepas
kepenatannya dan Singkawang juga sebagai tempat transit pengangkutan hasil
tambang emas (serbuk emas). Waktu itu, mereka (orang Tionghoa) menyebut
Singkawang dengan kata San Keuw Jong (Bahasa Hakka), mereka berasumsi dari
sisi geografis bahwa Singkawang yang berbatasan langsung dengan laut Natuna
serta terdapat pengunungan dan sungai, dimana airnya mengalir dari pegunungan
melalui sungai sampai ke muara laut. Melihat perkembangan Singkawang yang
dinilai oleh mereka yang cukup menjanjikan, sehingga antara penambang tersebut
beralih profesi ada yang menjadi petani dan pedagang di Singkawang yang pada
akhirnya para penambang tersebut tinggal dan menetap di Singkawang.
Kota Singkawang semula merupakan bagian dan ibu kota dari wilayah
Kabupaten Sambas (UU Nomor 27 Tahun 1959) dengan status Kecamatan
Singkawang dan pada tahun 1981 kota ini menjadi Kota Administratif Singkawang
(PP Nomor 49 Tahun 1981). Tujuan pembentukan Kota Administratif Singkawang
adalah untuk meningkatkan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan secara
berhasil guna dan berdaya guna dan merupakan sarana utama bagi pembinaan
wilayah serta merupakan unsur pendorong yang kuat bagi usaha peningkatan laju
pembangunan. Selain pusat pemerintahan Kota Administratif Singkawang ibu kota
Sambas juga berkedudukan di Kota Singkawang.
Kota Singkawang pernah diusulkan menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II
Singkawang yaitu melalui usul pemekaran Kabupaten Sambas menjadi 3 (tiga)
daerah otonom. Namun Kotamadya Daerah Tingkat II Singkawang tidak langsung
direalisir oleh Pemerintah Pusat. Saat itu melalui UU Nomor 10 Tahun 1999, hanya
pemekaran Pemerintahan Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkayang dari
Kabupaten Sambas yang disetujui, sehingga wilayah Kota Administratif
Singkawang menjadi bagian dari Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II
Bengkayang, sekaligus menetapkan Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II
Sambas beribu kota di Sambas.
Batas-batas Wilayah Kota Singkawang adalah:
 Utara : Kecamatan Selakau Kab. Sambas
 Timur : Kecamatan Samalantan Kab. Bengkayang
 Selatan : Kecamatan Sungai Raya Kab. Bengkayang
 Barat : Laut Cina, Laut Natuna, Laut Pasifik

Anda mungkin juga menyukai