Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS WARUROYOM
Jl. Arya Salingsingan Ds. Warukawung Kecamatan Depok
Email : puskwaruroyom01@gmail.com kode pos 45155
CIREBON

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS WARUROYOM
Nomor : ,,,,,,,,,, TAHUN

TENTANG
MANAJEMEN RESIKO KLINIS

Menimbang : 1. Bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan


Puskesmas terhadap tuntutan masyarakat akan
pelayanan kesehatan yang lebih bermutu, perlu
disusun tentang Penetapan Prioritas Indikator Mutu
Klinis di Puskesmas Waruroyom;
2. Bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas
ditetapkan Prioritas Indikator Mutu Klinis di
Puskesmas Waruroyom.

Mengingat : 1. Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang


kesehatan.
2. Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
3. Kepmenkes nomor 1457/Menkes/SK/X/2003
Tentang standar pelayanan minimal bidang
kesehatan Di Kabupaten/kota.

Menetapkan : MEMUTUSKAN

PENETAPAN PRIORITAS INDIKATOR MUTU KLINIS DI


WARUROYOM
KESATU : Penetapan Prioritas Indikator Mutu Klinis di Puskesmas
Waruroyom seperti tertera dalam lampiran surat
keputusan ini.
KEDUA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan akan diadakan perbaikan atau perubahan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Waruroyom
Pada Tanggal 02 Januari 2018

KEPALA UPTD PUSKESMAS WARUROYOM,

FARDAN SALAHUDDIN
LAMPIRAN 1 : Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Waruroyom
NOMOR :
TANGGAL : 02 Januari 2018
TENTANG : Manajemen Resiko Klinis

MANAJEMEN RESIKO KLINIS

A. Pendahuluan
Manajemen Resiko Klinis merupakan suatu upaya sistematis yang
dilakukan baik di rumah sakit maupun Puskesmas dalam rangka
mengurangi resiko akibat pelaksanaan pelayanan medic. Resiko Klinis
dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-hal
yang merugikan pasien, terkait dengan atau sebagai dampak asuhan klasik
yang diberikan kepadanya.

B. Tujuan
1. Meminimumkan terjadinya ‘medical error’,’ adverse events’, dan ‘harms’
pada pasien (membuat asuhan pasien lebih aman).
2. Meminimumkan kemungkinan terjadinya klaim da mengendalikan biaya
klaim yang harus menjadi tanggungan institusi (Mencegah kerugian
finansial bagi RS) dan dokter.

C. SASARAN
1. Puskesmas
2. Puskesmas Pembantu
3. Poskesdes/PKD
4. Posyandu

D. Tahapan Manajemen Resiko Klinis


1. Identifikasi resiko : Keluhan pasien, klaim, incident report, audit medic.
2. Pembahasan : Tim Manajemen Medik, Koordinator Pemegang
Program.
3. Kesimpulan : RCA : Tipe Medical Error, Sumber Medical Error,
FMEA : perbaikan prosedur, kebijakan, peraturan dll.
4. Tindak Lanjut.

E. Incident Report
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang
direncanakan atau secara normal seharusnya tidak terjadi dan
berdampak pada keselamatan pasien ( Patient Care and Ptient Safety)
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien pada
keadaan beresiko.
3. Pelaporan atas masalah/kejadian yang bertendensi/berpotensi
menghadapkan puskesmas terhadap tuntutan hokum.
4. Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera, tetapi
termasuk juga kejadian yg potensial menyebabkan cedera.
5. Pelaporan atas masalah/kejadian yang dapat dijadikan pelajaran untuk
meneliminasi atau menurunkan resiko.
6. Pelaporan masalah/kejadian yang mempunyai dampak terhadap
anggaran dan resiko ketersediaan keuangan, peralatan maupun
supplies.

F. Sumber Medical Report


1. Manusia:
a. Kelelahan
b. Kurang terlatih
c. Komunikasi yang buruk
d. Kekuasaan/pengendalian
e. Keterbatasan waktu
f. Poor judgment
g. Keragu-raguan
h. Logic error
i. Over confidence
2. Organisasi
a. Rancang bangun kerja
b. Perencanaan kebijakan
c. Adminidtrasi/ pembiayaan
d. Insentif/disinsentif/ kepemimpinan
e. Manajemen supplai
f. Supervisi/umpan balik
g. Ketidakjelasan tugas
h. Salah menempatkan personil

3. Teknikal
a. Poor automation
b. Peralatan yang buruk
c. Keterbatasan peralatan
d. Tidak memiliki decision support
e. Kompleksitas
f. Kurang integrasi
g. Terlalu banyak informasi
h. Tidakmenggunakan checklist

G. TIPE MEDICAL ERROR


1. KEKELIRUAN KONSEP
a. Wrong Concept of Disease
b. Wrong Concept of Treatment
2. KEKELIRUAN DIAGNOSTIK
a. Misdiagnosis
b. Late diagnosis
c. Gagal melakukan prosedur diagnosis
d. Menggunakan prosedur yang usang
e. Gagal melakukan pemantauan dan follow-up
f. hasil pemeriksaan penunjang.
3. KEKELIRUAN TERAPI
a. Error melakukan tindakan medic
b. Error memberikan terapi
c. Error menetapkan dosis
d. Error menetapkan jenis obat
e. Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan diagnostic
sudah jelas
f. Melakukan tindakan medic yang tidak adekuat dan tidak ada indikasi
g. Teknik yang keliru
4. KEKELIRUAN PENCEGAHAN
a. Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan.
b. tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapi
5. Lainnya
a. Gagal dalam berkomunikasi :
1) komukasi dengan pasien
2) komunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya.

b. Equipment failure
c. kegagalan system lainnya

H. Penutup
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai
penerapan Manajemen Resiko Klinis di Puskesmas Kedawung.

Ditetapkan di Waruroyom
Pada Tanggal 02 Januari 2018

KEPALA UPTD PUSKESMAS WARUROYOM,

FARDAN SALAHUDDIN

Anda mungkin juga menyukai