Anda di halaman 1dari 4

PERAN MAHASISWA MELALUI PENALARAN PENGETAHUAN GUNA

MEWUJUDKAN INDONESIA EMAS 2045

“Mahasiswa seringkali digambarkan sebagai sosok generasi bangsa yang idealis,


berintelektual, dan berintegritas tinggi. Mahasiswa juga disebut-sebut sebagai agen
perubahan bangsa. Posisi, usia, dan eksistensi yang disandang mahasiswa dinilai
sangat potensial untuk melakukan berbagai kegiatan dan gerakan-gerakan besar
guna mencapai keadaan bangsa yang lebih baik.”

Mahasiswa merupakan masa-masa puncak seorang individu yang dinilai


sangat potensial. Mahasiswa menduduki usia produktif dengan kisaran kemampuan
dan tenaga yang sangat potensial untuk dapat dieksplorasikan secara maksimal.
Pengeksplorasian tersebut tentunya harus dikolaborasikan dengan ilmu pengetahuan,
keterampilan, dan pemikiran kritis yang telah mereka miliki guna memeroleh suatu
perubahan positif dari tindakan atau aksi yang dilakukan.

Namun tidak lepas dari kodratnya sebagai manusia, berbagai kelebihan dan
potensi yang dimiliki mahasiswa harus tetap diimbangi dengan pendidikan dan ilmu
pengetahuan. Pendidikan dan ilmu pengetahuan tersebut memiliki peranan yang
penting dalam perkembangan potensi mahasiswa itu sendiri. Tentunya, arti
pendidikan yang dimaksud bukanlah sekadar ilmu pengetahuan alam dan ilmu eksak
saja, melainkan juga mencakup moral, emosional, dan ilmu terapan.

Mahasiswa dinilai sebagai individu yang mampu menghubungkan dan


mengaitkan keadaan satu dengan keadaan lainnya. Maka dari itu mahasiswa juga
harus mampu mengeksplorasikan kemampuannya tersebut untuk mengolah ilmu
pengetahuan yang diberikan seorang guru besar, menjadi sebuah aplikasi atau terapan
dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contohnya adalah pengaplikasian ilmu
mahasiswa jurusan matematika.
Secara umum, ilmu matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang
hitungan angka-angka, rumus-rumus, dan teorema. Rumus maupun teorema yang ada
tentunya telah melalui proses dan percobaan yang memakan waktu tertentu oleh
pencetusnya. Rumus dan teorema tersebut tentulah sebuah ringkasan atau kesimpulan
dari sebuah kejadian untuk memudahkan permasalahan pada kejadian serupa.
Misalnya pada bab perbandingan atau rasio.

Pada materi dapat dibahas tentang rasio sebuah bangun datar, rasio umur satu
individu dengan individu lain, atau rasio pembagian suatu hal tertentu. Dari materi
yang diperoleh, ada berbagai hal yang dapat dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satunya adalah tentang keadilan. Besar uang saku yang diterima kakak yang
bersekolah dijenjang SMA akan berbeda dengan adik yang bersekolah dijenjang SD.
Hal ini dikarenakan kebutuhan kakak lebih banyak daripada adik, sehingga
membutuhkan biaya yang lebih besar pula. Penentuan besar uang saku juga
berdasarkan perhitungan dan perbandingan kebutuhan. Dari perhitungan dan
perbandingan tersebut, akan dihasilkan suatu besar uang saku tertentu sehingga
kebutuhan kakak dan adik bisa sama-sama terpenuhi. Jika suatu saat di antara
keduanya ada yang bertanya tentang perbedaan uang saku, maka orang tua dapat
menjawab dan menjelaskannya dengan baik.

Penalaran wawasan semacam ini yang akan sangat dibutuhkan kurang lebih
28 tahun mendatang, tepatnya saat Indonesia Emas 2045. Indonesia Emas 2045
merupakan sebuah kalimat yang menunjukkan harapan untuk Indonesia di masa yang
akan datang. Indonesia akan mengalami bonus demografi dimana usia produktif akan
jauh lebih banyak dari usia-usia lainnya. Usia-usia produktif itulah yang diharapkan
membawa perubahan positif untuk Indonesia.

Akan tetapi, tidak ada yang bisa memastikan keberhasilan perkiraan-perkiraan


tersebut. Penyokong usia-usia produktif pada masa mendatang yang dimaksud adalah
generasi bangsa yang berada pada jenjang perguruan tinggi, yaitu mahasiswa. Dengan
demikian, dapat dijelaskan pula bahwa harapan Indonesia untuk mahasiswa adalah
memiliki kapasitas intelektual yang unggul dan berwawasan luas seperti yang
dicetuskan dalam aspek berhasilnya Indonesia Emas 2045.

Mahasiswa dituntut untuk memiliki pengetahuan yang baik serta berwawasan


moral yang luas. Dalam hal ini, mahasiswa juga dituntut untuk menciptakan generasi
unggul yang berada di bawahnya. Oleh karenanya, potensi-potensi unggul yang
dimiliki mahasiswa haruslah dioptimalkan mulai saat ini. Beberapa hal yang dapat
dilakukan mahasiswa untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 adalah sebagai
berikut;

1. Mahasiswa sebagai individu yang dinilai telah dapat mengaitkan hal satu dengan
hal lainnya, diharapkan dapat menalarkan ilmu pengetahuan yang dimiliki ke
dalam bentuk terapan kehidupan sehari-hari. Hal ini ditujukan agar cara pikir
mahasiswa tidak berhenti pada konsep akademik dan nilai saja, sebab yang
dibutuhkan nanti adalah proses penerapan sosial di kehidupan masyarakat.
2. Mahasiswa adalah salah satu bagian masyarakat yang aktif dalam menjalankan
organisasi. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, mahasiswa dapat membentuk
suatu organisasi yang khusus untuk menalarkan ilmu pada bidangnya masing-
masing. Setiap mahasiswa yang tergabung dapat melakukan proses belajar dan aju
pendapat secara bersama-sama sehingga menghasilkan suatu ilmu terapan yang
paling baik. Organisasi ini dapat dibentuk dalam skala nasional yang terbagi atas
regional-regional di tiap-tiap daerah di Indonesia.
3. Hasil dari penalaran tersebut, diharapkan dapat benar-benar diterapkan mahasiswa
dalam kehidupan sehari-hari. Karena cabang ilmu perguruan tinggi sangatlah
banyak, maka antara mahasiswa bidang satu dengan yang lainnya dapat bertukar
informasi sehingga dapat memperkaya ilmu masing-masing.
4. Mengingat jumlah angka anak usia sekolah yang tidak bersekolah cukup besar,
maka mahasiswa dapat berperan di dalamnya. Dengan daya nalar yang telah
terasah, mahasiswa tidak perlu lagi berpikiran untuk membiayai sekolah bagi
anak-anak yang tidak mampu bersekolah. Dengan daya nalar yang tinggi,
mahasiswa cukup mendirikan sebuah pondok untuk berkumpul bersama.
Memberikan ilmu murni dengan menekankan ilmu terapannya tanpa harus
memaksakan anak-anak tersebut bersekolah di pendidikan formal. Dengan
demikian akan muncul peluang bahwa tidak ada lagi anak-anak yang tidak
bersekolah yang tidak memiliki ilmu pengetahuan.

Satu hal yang harus diingat, bahwa yang akan berperan penting dalam Indonesia
Emas 2045 bukan hanya ilmu pengetahuan alam dan eksak saja. Cara menalarkan
ilmu pengetahuan tersebut ke dalam terapan dunia nyatalah yang lebih
diperhitungkan dalam majunya suatu negara. Teori tanpa terapan adalah nol,
sedangkan terapan tanpa teori sama dengan membuang waktu. Ilmu harus diterapkan,
dan apa yang diterapkan harus didasarkan pada ilmu agar tidak ada yang sia-sia.

BIODATA PENULIS

Nama : Amanatul Haqqil Ibad

Asal Universitas : Universitas Negeri Malang

Jurusan : Matematika

E-mail : amanatulhaqqil5@gmail.com

No. HP : 089687441087

Sub Tema : Ekonomi Pendidikan Sosial Budaya Sains

Anda mungkin juga menyukai