Anda di halaman 1dari 2

Waspadai Radiasi di Dalam Rokok

tcsc-indonesia.org/waspadai-radiasi-di-dalam-rokok/

Bahaya rokok rupanya tidak hanya disumbang dari kandungan racun tar, nikotin, atau
karsinogenik yang berpotensi mengakibatkan kanker paru-paru. Temya-ta dalam asap
rokok juga terdapat kandungan radiasi dari Polonium-210. Berdasarkan fakta ini,
paparan dampak bahaya rokok terhadap perokok aktif maupun pasif semakin besar.
Adanya kolaborasi racun dan radiasi akan memicu kanker paru-paru.Ahli peneliti utama
Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi Badan Tenaga Nuklir Nasional
(Batan), Bunawas, menjelaskan, dari hasil temuannya bekerja sama dengan Universitas
Brawijaya ditemukan bahwa sejak tembakau ditanam, kandungan radiasi Polonium-210
sudah terdapat dalam daun, tanah, maupun udara.Bunawas mengungkapkan, semua
tanah mengandung radioaktif Polonium-210 dengan ukuran radioak-tiftiya 50H)0 Bq/kg.
Dan “pupuk p65faT menyumbang 220-300-Bq/kg, dan di ndara terdapat 5-20 Bq/kg
Polonium-210. Polonium ini pemancar radioaktif bersifat racun dan bisa menyebabkan
kanker. Jika Polonium yang bersifat folatil ini dibakar mudah menguap dan ukurannya
sangat kecil (partikel).Penelitian yang dilakukan enam bulan lalu itu menguji rokok
dengan alat pembakar atau mesin pompa yang menyerupai kerja mulut perokok
dilengkapi dengan filter untuk dicari konsentrasi Polonium-210.
Lewat rumusan model de-.in icm ri internal ditemukan ketika rokok dibakar asap
sampingan yang dihasilkan saat perokok jeda merokok 10%-40%. Sedangkan, asap
utama yang masuk ke pernafasan 60%-90%. Jumlah itu pun bergantung dari tipikal
perokok saat merokok.Asap sampingan inilah yang dihirup perokok pasif.Ketika asap
sampingan ini terlepas, diikat uap air di kondisi udara lembab dengan konsentrasi 300-
500 nanometer. Asap sampingan yang sudah mengendap di udara inilah yang jauh lebih
tinggi pengaruhnya dan berbahaya terhadap perokok pasif.Dengan begitu dosis radiasi
yang diterima perokok pasif juga akan semakin besar jika kondisi udara tergolong
lembab. “Pengendapan asap buangan dan juga asap yang diidap perokok akan
mempengaruhi alveoli cabang pernafasan paling halus. Sehingga orang mengalami
pengendapan itu akan sulit menyerap oksigen,” ujarnya.

Ambang Batas

Penelitian dunia menyebutkan, dosis radiasi Polonium untuk 10 batang rokok yang
diisap per hari dalam setahun mengandung 0,07 Sv atau setara 7 Rem (satuan dosis
radiasi yang diterima).Badan Atom Internasional(JAEA) menetapkan ambang batas aman
pekerja radiasi boleh menerima paparan radiasi 0,05 Sv atau 5 Rem per tahun. Bahkan
baru-baru ini, ungkap Bunawas, dengan tinggi dampak terpaan radiasi standar ambang
paparan dinaikkan dengan penurunan angka paparan 0,02 Sv.”Pekerja di tambang
uranium yang merokok akan terkena dampak ganda radiasi alfa untuk pemapasannya
hingga 20-30 mikrometer di jaringan lunak pemafasannya,” ucap Bunawas.Dari hasil
penelitiannya Bunawas menemukan untuk Indonesia, perkiraan paparan radiasi rokok
sekitar 0,033-0,075 Sv per tahun untuk 10 batang rokok per hari. “Angka paparan itu

1/2
memang lebih rendah dari dunia. Tetapi ja- ngan lupa tingkat ekonomi kita lebih rendah,”
katanya. Sementara itu, adanya filter dalam rokok hanya bisa mereduksi 7,9%-28,5%
Polonium. [R-15]
By. R-15

2/2

Anda mungkin juga menyukai