Anda di halaman 1dari 29

PANGKALANUTAMA TNI AL XIII

RUMKITAL ILYAS TARAKAN

PEDOMAN
PENGORGANISASIAN BAGIAN FARMASI

RUMKITAL ILYAS TARAKAN

Jl. RE. Martadinata No.29 Tarakan


TELP/FAX (0551) 24320 email : rsalilyas@yahoo.com
DAFTAR ISI

Daftar Isi .............................................................................................................................. i


Kata Pengantar .................................................................................................................. ii
SK Pedoman Pengorganisasian Bagian Farmasi .......................................................... iii
Bab I Pendahuluan ........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Maksud dan Tujuan Pedoman ..................................................................... 2
C. Landasan Hukum ......................................................................................... 2
Bab II Gambaran Umum Rumah Sakit .......................................................................... 4
Bab III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan ................................................................. 7
Bab IV Struktur Organisasi Rumah Sakit ...................................................................... 9
Bab V Struktur Organisasi Unit Kerja ......................................................................... 10
Bab VI Uraian Jabatan .................................................................................................. 11
Bab VII Tata Hubungan Kerja ........................................................................................ 15
Bab VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil ...................................................... 16
Bab IX Kegiatan Orientasi ............................................................................................ 19
Bab X Pertemuan.......................................................................................................... 21
Bab XI Pelaporan ........................................................................................................... 23

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya sehingga pedoman ini dapat terselesaikan dengan baik.

Pedoman ini berisikan tentang Pedoman Pengorganisasian Bagian Farmasi di


Rumah Sakit. Kami menyadari bahwa pedoman ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan pedoman ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan pedoman ini dari awal sampai
akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Tarakan, 18 Februari 2019


Kepala Rumkital Ilyas Tarakan

dr. Imam Syuhada, Sp.THT-KL., M.Kes., M.Tr.Hanla


LetkolLaut (K) Nrp. 14077/P

ii
PANGKALAN UTAMA TNI AL XIII
RUMKITAL ILYAS TARAKAN

KEPUTUSAN KEPALA RUMKITAL ILYAS TARAKAN


Nomor : Kep / 01 / II / 2019

tentang

PEDOMAN PENGORGANISASIAN BAGIAN FARMASI


DI RUMKITAL ILYAS TARAKAN

KEPALA RUMKITAL ILYAS TARAKAN


Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
di Rumkital Ilyas Tarakan, diperlukan suatu proses pelayanan
yang professional, cepat dan tepat serta sesuai dengan ketentuan
dan standar yang berlaku.

b. Bahwa untuk kepentingan tersebut diatas, perlu diterbitkan


Keputusan Karumkit Tentang Pedoman Pengorganisasian Bagian
Farmasi di Rumkital Ilyas Tarakan.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.


2. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3. Permenkes Nomor 72 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit;
4. Permenkes Nomor 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
1087/MENKES/SK/VII/2008 tentang Standar Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di Rumah Sakit;

iii
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 tahun 2017 tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
983/MENKES/XI/1992 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit
Umum Daerah;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
129/MENKES /SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA RUMKITAL ILYAS TARAKAN TENTANG PEDOMAN


PENGORGANISASIAN BAGIAN FARMASI DI RUMKITAL ILYAS TARAKAN.
Pertama : Pedoman Pengorganisasian Bagian Farmasi di Rumkital Ilyas Tarakan
sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan ini.
Kedua : Pedoman Pengorganisasian Bagian Farmasi di Rumkital Ilyas Tarakan
ini harus dibahas sekurang-kurangnya setiap 3 (tiga) tahun sekali dan
apabila diperlukan dapat dilakukan perubahan sesuai dengan
perkembangan yang ada di Rumkital Ilyas Tarakan.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Tarakan
Pada Tanggal 18 Februari 2019

Kepala Rumkital Ilyas Tarakan

dr. Imam Syuhada, Sp.THT-KL., M.Kes., M.Tr.Hanla


LetkolLaut (K) Nrp. 14077/P

iv
1
Lampiran Keputusan Karumkital Ilyas Tarakan
PANGKALAN UTAMA TNI AL XIII
RUMKITAL ILYAS TARAKAN Nomor Kep/01/II/2019
Tanggal 18 Februari 2019

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan
pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang
dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Konsep kesatuan
upaya kesehatan ini menjadi pedoman dan pegangan bagi semua fasilitas kesehatan
di Indonesia termasuk rumah sakit. Rumah sakit yang merupakan salah satu dari
sarana kesehatan, merupakan rujukan pelayanan kesehatan dengan fungsi utama
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan bagi
pasien.
Pelayanan kefarmasian merupakan sub sistem pelayanan kesehatan
terhadap pasien yang meliputi kegiatan yang meliputi seluruh aspek pelayanan
kefarmasian mulai dari penyediaan obat yang bermutu dan pelayanan farmasi klinik
sesuai Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit dan Permenkes
Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah sakit.
Pelayanan farmasi rumah sakit merupakan salah satu kegiatan di rumah
sakit yang menunjang pelayanan kesehatan yang bermutu. Pelayanan farmasi rumah
sakit adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah
sakit yang berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu,
termasuk pelayanan farmasi klinik, yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
Pada perkembanganya tuntutan pasien dan masyarakat terhadap mutu
pelayanan kefarmasian mengharuskan adanya perubahan pelayanan dari paradigma
lama (drug oriented) ke paradigma baru (patient oriented) dengan filosofi
Pharmaceutical Care (pelayanan kefarmasian). Praktek pelayanan kefarmasian
merupakan kegiatan yang terpadu dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mencegah
dan menyelesaikan masalah obat dan masalah yang berhubungan dengan
kesehatan.
2

Dalam rangka menghadapi bentuk tuntutan yang semakin kompleks di


bidang kefarmasian ini maka perlu disusun suatu pedoman Pengorganisasian Bagian
Farmasi. Diharapkan pedoman ini dapat memberikan arah bagi pelaksanaan
pelayanan kefarmasian secara teknis.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Maksud :
Pedoman kerja ini disusun dengan maksud agar dapat digunakan sebagai
dasar pelaksanaan kerja penyelenggaraan pelayanan kefarmasian di Rumkital
Ilyas Tarakan.
b. Tujuan :
1) Sebagai Pedoman Pengorganisasian Bagian Farmasi di Rumah Sakit
2) Untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian di rumah sakit
3) Untuk menerapkan konsep pelayanan kefarmasian dengan suatu standar mutu
4) Untuk memperluas fungsi dan peran apoteker di rumah sakit
5) Untuk melindungi penderita dengan penegakkan aplikasi standar mutu
pelayanan kefarmasian.
6) Aplikasi sistem informasi manajemen farmasi yang terintegrasi dengan
pelayanan kesehatan di rumah sakit.

C. LANDASAN HUKUM
a. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
b. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
c. Permenkes Nomor 72 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Rumah Sakit;
d. Permenkes Nomor 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
e. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
1087/MENKES/SK/VII/2008 tentang Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
Rumah Sakit;
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 tahun 2017 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
g. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
983/MENKES/XI/1992 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah;
h. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
129/MENKES /SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
3

i. Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian;


j. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit.
k. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
1197/MENKES/SK /X/2004 tanggal 19 Oktober 2004 tentang Standar Pelayanan
Farmasi di Rumah Sakit
l. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
1027/Menkes/SK/IX/2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.
4

BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. PROFIL RUMAH SAKIT

Rumah Sakit Angkatan Laut Ilyas Tarakan, atau Rumkital Ilyas Tarakan
merupakan rumah sakit militer milik TNI Angkatan Laut yang terletak di JL. RE.
Martadinata. No.29 Kel. Pamusian. Tarakan Tengah, Kota Tarakan, Provinsi
Kalimantan Utara.
Rumah sakit TNI-AL Ilyas Tarakan adalah, Rumah Sakit Tingkat III
berdasarkan Kep Kasal No. 2595 / XII /2016 Tentang Klasifikasi dan Gelar Fasilitas
Kesehatan TNI Angkatan Laut, dan kelas D berdasarkan Skep Wali kota Tarakan
Nomor: 440/ Hk – VII / 224 / 2016. Tentang : Ijin Operasional Rumah Sakit Umum
Angkatan Laut Ilyas Tarakan Sebagai Rumah Sakit Umum Kelas D yang di Pimpin
oleh seorang Kepala Rumah Sakit yang berpangkat Letkol Laut (K). Rumah Sakit ini
berkedudukan di wilayah Armada Kawasan Timur / Lantamal XIII / tepatnya di pulau
Tarakan Kalimantan Utara.

B. DASAR HUKUM
1. Kep. Kasal No.471/III/2012 tanggal 30 Maret 2012 tentang Daftar susunan
personel pada Organisasi Rumkital dr.Ramelan, Rumkital dr. Mintoharjo,Rumkital
Tk.III, Rumkital TK IV, Balai Kesehatan (BK), dan Balai Pengobatan (BP), beserta
perubahannya.
2. Kep Pang TNI No. 846/X/2013 tanggal 31 Oktober 2013 Tentang petunjuk Induk
Kesehatan TNI.
3. Perpang TNI Nomor 11 Tahun 2013 Tentang Standarisasi Rumah Sakit di
Lingkungan TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara.
4. Kep Kasal No.1781/XII/2013 tanggal 27 Desember 2013 Tentang Buku petunjuk
Teknis penyelenggaraan Jaminan Kesehatan di Lingkungan TNI Angkatan Laut
(PUM-6.06.072)
5. Kep. Pang TNI Nomor: Kep/881/X/2016 tentang Rumah Sakit Sandaran Operasi
Tentara Nasional Indonesia.
6. RS TK III Kep Kasal No. 2595 / XII /2016 Tentang Klasifikasi dan Gelar Fasilitas
Kesehatan TNI Angkatan Laut.
5

C. KEPUTUSAN PEMERINTAH KOTA


1. Keputusan Kadinkes kota Tarakan Nomor : 449/68/DKK. Tanggal 15 Januari 2016.
Tentang Izin Operasional Rumah Sakit Umum Angkatan Laut Ilyas Tarakan
sebagai Rumah sakit umum kelas D.
2. Keputusan Walikota Tarakan Nomor: 440/ Hk – VII / 224 / 2016. Tanggal 12 Juli
2016. Tentang Izin Operasional Rumah Sakit Umum Angkatan Laut Ilyas Tarakan
sebagai Rumah sakit umum kelas D.
D. TUGAS & FUNGSI
a. Tugas
1) Melangsungkan pelayanan farmasi yang optimal
2) Menyelenggarakan kegiatan pelayanan farmasi profesional berdasarkan
prosedur kefarmasian dan etik profesi
3) Melaksanakan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
4) Memberi pelayanan bermutu melalui analisa, dan evaluasi untuk meningkatkan
mutu pelayanan farmasi
5) Melakukan pengawasan berdasarkan aturan-aturan yang berlaku
6) Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di bidang farmasi
7) Mengadakan penelitian dan pengembangan di bidang farmasi
8) Memfasilitasi dan mendorong tersusunnya standar pengobatan dan formularium
rumah sakit
b. Fungsi
1) Pengelolaan Bekal Kesehatan
2) Memilih bekal kesehatan sesuai kebutuhan pelayanan rumah sakit
3) Merencanakan kebutuhan bekal kesehatan secara optimal
4) Mengadakan bekal kesehatan berpedoman pada perencanaan yang telah dibuat
sesuai ketentuan yang berlaku
5) Memproduksi bekal kesehatan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
kesehatan di rumah sakit
6) Menerima bekal kesehatan sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan yang
berlaku
7) Menyimpan bekal kesehatan sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan
kefarmasian
8) Mendistribusikan bekal kesehatan ke unit-unit pelayanan di rumah sakit
9) Pelayanan Kefarmasian dalam Penggunaan Obat dan Alat Kesehatan
a) Mengkaji instruksi pengobatan/resep pasien
6

b) Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat dan alat


kesehatan
c) Mencegah dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan obat dan alat
kesehatan
d) Memantau efektifitas dan keamanan penggunaan obat dan alat kesehatan
e) Memberikan informasi kepada petugas kesehatan, pasien/keluarga
f) Memberi konseling kepada pasien/keluarga
g) Melakukan pencampuran obat suntik
h) Melakukan pencatatan setiap kegiatan
i) Melaporkan setiap kegiatan
7

BAB III
VISI DAN MISI

A. VISI RUMKITAL ILYAS TARAKAN :


Mewujudkan Rumah sakit TNI Angkatan Laut yang profesional, Memiliki
kemampuan pelayanan dan dukungan kesehatan bagi satuan operasional, prajurit
TNI, dan keluarga serta masyarakat.
B. MISI RUMKITAL ILYAS TARAKAN :
1. Memberikan Yankes umum secara komperehensif bagi TNI beserta keluarga dan
masyarakat
2. Memberikan yankes khusus secara jujur dan terbuka bagi pelaksanaan rekruitmen
calon prajurit TNI
3. Memberikan dukkes kombatan secara maksimal bagi satuan operasional TNI
4. Memberikan dukkes umum secara maksimal bagi satuan operasional di luar TNI
C. MOTTO RUMKITAL ILYAS TARAKAN :
Melayani dengan senyum dan kasih, Bekerja dengan cepat dan cermat,
serta dapat dipercaya.
D. VISI BAGIAN FARMASI
Mewujudkan pelayanan kefarmasian berkualitas yang berorientasi kepada
pasien secara menyeluruh.
E. MISI BAGIAN FARMASI
a. Menyelengggarakan dukungan matkes secara optimal dan satu pintu
b. Menjadi unggulan dalam pelayanan farmasi klinik berkualitas yang mengacu kaidah
farmakoekonomi.
c. Menyelenggarakan pelayanan farmasi pada unit rawat jalan secara tepat, cepat,
aman, hemat dan memuaskan maupun unit rawat inap dengan sistem UDD yang
terpadu dan menyeluruh.
d. Mampu memberikan informasi obat yang dapat dipercaya dan memuaskan.
e. Menjadi unggulan dalam pembelajaran praktis farmasi rumah sakit.
f. Menyelenggarakan secara konsisten koordinasi unit-unit pelayanan kefarmasian di
lingkungan Rumkital Ilyas tarakan
g. Menyediakan sumber daya manusia yang mampu mengawaki dan konsisten.
h. Tertib administrasi sesuai peraturan yang berlaku.
F. MOTTO BAGIAN FARMASI
Pelayanan obat tepat, cepat, hemat dan kepuasan anda adalah tekad kami.
8

G. TUJUAN
Tujuan pelayanan farmasi ialah :
a. Melangsungkan pelayanan farmasi yang optimal baik dalam keadaan biasa
maupun dalam keadaan gawat darurat, sesuai dengan keadaan pasien maupun
fasilitas yang tersedia
b. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan profesional berdasarkan prosedur
kefarmasian dan etik profesi
c. Melaksanakan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) mengenai obat
d. Menjalankan pengawasan obat berdasarkan aturan-aturan yang berlaku
e. Melakukan dan memberi pelayanan bermutu melalui analisa, teladan evaluasi
pelayanan
f. Mengawasi dan memberi pelayanan bermutu melalui analisa, telaah dan evaluasi
pelayanan
g. Mengadakan penelitian di bidang farmasi dan peningkatan metoda

H. SASARAN
1. Meningkatnya kualitas pelayanan yang didukung oleh ketersediaan sarana
prasarana dan peralatan serta sumber daya manusia.
2. Terwujudnya pelayanan yang terstandar akreditasi sesuai dengan kelasnya.
3. Meningkatnya kepuasan pelanggan.
4. Dukungan penganggaran yang efektif dan efisien.

I. STRATEGI
1. Peningkatan performance.
2. Optimalisasi layanan.
3. Inovasi tiada henti.
4. Pengembangan pendidikan dan penelitian.

J. PROGRAM DAN KEGIATAN


1. Standarisasi pelayanan kesehatan
2. Peningkatan pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana Rumah sakit.
9

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

KARUMKIT
KOMITE
KA UR KOMITE
MEDIK KA.SPI KEPERAWA-
MINKU TAN

Ka.TU Ka.Minmed

KSB.KESLA KSB.BED KSB.WAT KSB.Jangklin


KSB.KLINIK
ANES

KaUr Dukkes Kaur Wat Inap


Endro Setijo KaUr
Kaur.Kesum Paur Kamar
Boedi Bedah Laborat
PaUr Opslat Dokter Ahli
Kpt.Laut (K)
Muda
NRP.17572/P Paur Polum Kaur
Paur Radiologi
Anestesi Karu Wat
PaUr Latkes Bedah Wan
Kaur Kesgilut
Kaur Gizi
KaUr Urikes Karu Wat
Paur Polgi Bedah Pria
PaUr Urikes
Berkala Kaur Karu Obgyn
Fisioterapi
Karu Intern
KaUr Prev
Wan

PaUr Kesling Karu Wat Pria

Karu Kes Anak


KaUr UGD

Bin Wat
Dokter Ahli
Muda
KSB. KEB. KSB. KES
KSB.Far
KAND ANAK
KSB. KITLAM
Kaur Poli Perawat Kaur Dal
Keb Kand Pelaksana
Perawat
Pelaksana Kaur Apotik
Kaur Poli
KB

Tarakan, 18 Februari 2019


Kepala Rumkital Ilyas Tarakan

dr. Imam Syuhada, Sp.THT-KL., M.Kes., M.Tr.Hanla


LetkolLaut (K) Nrp. 14077/P
10

BAB V
STRUKTUR ORGANISASI BAGIAN FARMASI

A. STRUKTUR ORGANISASI

KARUMKIT

KASUBBAG FAR

KAUR DALFAR KAUR APOTEK

KAUR. ADA KAUR. GUDANG

KAUR. TENAGA TEKNIS


DISTRIBUSI KEFARMASIAN

ADM. APOTEK

Dalam struktur organisasi Bagian Farmasi terdapat garis putus-putus yang


menghubungkan Kepala Bagian Farmasi dengan Sub Panitia Farmasi dan Terapi
dengan keterangan Kepala Bagian Farmasi menjadi Wakil dalam Sub Panitia
Farmasi dan Terapi sehingga hubungan koordinasi tentang kebijakan pelayanan obat
di Rumkital Ilyas Tarakan tetap terselenggara.

Tarakan, 18 Februari 2019


Kepala Rumkital Ilyas Tarakan

dr. Imam Syuhada, Sp.THT-KL., M.Kes., M.Tr.Hanla


LetkolLaut (K) Nrp. 14077/P
11

BAB VI
URAIAN JABATAN

A. URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


a. Kepala Sub Bagian Farmasi (KASUBBAG FAR)
1) Kriteria
a) Profesi Apoteker
b) Pangkat Mayor
c) Korps Kesehatan
d) Dik Mil Diklapa / Aplikasi Diklapa

2) Tugas
a) Menyiapkan perangkat lunak kebijakan tentang pelayanan bidang farmasi
b) Menentukan kebijakan dan arah manajemen farmasi rumah sakit
c) Merencanakan dan mengadaptasi perkembangan teknologi bidang farmasi
rumah sakit
d) Merumuskan, menyusun dan menyiapkan kebijaksanaan dalam kegiatan
farmasi rumah sakit
e) Mengarahkan perencanaan, menentukan pengadaan dan penyimpanan
material kesehatan
f) Mengatur pendistribusian material kesehatan
g) Melakukan pemeliharaan dan perbaikan alat kesehatan
h) Merencanakan dan mengatur biaya operasional bidang farmasi
i) Koordinasi dengan instansi luar, dalam hal kesehatan dan pendidikan
j) Membuat formulasi dasar untuk sediaan rumah sakit
k) Mengadakan evaluasi pelayanan dan mengkaji perkembangan teknologi
bidang farmasi
3) Wewenang
a) Menentukan prioritas pelayanan bidang farmasi
b) Mengelola material farmasi
4) Tanggung jawab
Menjamin terlaksananya pelayanan kesehatan bidang farmasi secara
menyeluruh
12

b. Kaur Pengendalian Farmasi (DALFAR)


1) Kriteria
a. Profesi Apoteker
b. Pangkat Letda s/d Kapten
c. Korps Kesehatan
d. Dik Mil Dikspespa
2) Tugas
a) Menyusun konsep buku dasar perbendaharaan material kesehatan
b) Menyusun perencanaan pengadaan material kesehatan
c) Melaksanakan penerimaan dan mengatur penyimpanan material kesehatan
d) Membuat preparat dan formula dasar sediaan rumah sakit
e) Melaksanakan kegiatan perbaikan dan pemeliharaan alat kesehatan
f) Melaksanakan kegiatan penyaluran ke unit-unit distribusi
3) Wewenang
Memilih dan mengelola data untuk menjadi bahan dalam rangka
penyusunan perencanaan pengadaan material kesehatan
4) Tanggung jawab
Menjamin tersedianya dan terpeliharanya kesiapan material kesehatan
dalam rangka pelayanan kesehatan bidang farmasi
c. Kaur Pengadaan (UR ADA)
1) Kriteria
a. Pendidikan Umum D3 Farmasi / Tenaga Teknis Kefarmasian
b. Pangkat Sersan Mayor
c. Korps Far
2) Tugas
a) Memilih daftar rekanan / PBF
b) Menentukan metode / cara pembayaran
c) Menentukan jumlah pembelian berdasarkan flow matkes
d) Membuat laporan PUT & laporan TW ke Diskesal
3) Wewenang
Pendataan matkes habis
4) Tanggung jawab
Menjamin ketersediaan matkes dan menjamin tidak terjadi overload matkes
13

d. Kaur Distribusi
1) Kriteria
a. Pendidikan Umum Akademi Farmasi / Tenaga Teknis Kefarmasian
b. Pangkat Sersan Satu
c. Korps APM
2) Tugas
a) Menyusun dan menyiapkan petunjuk kerja pendistribusian perbekalan farmasi
b) Membuat perencanaan pendistribusian perbekalan farmasi secara berkala
c) Membuat prosedur evaluasi perbekalan farmasi
d) Membuat prosedur alur pelayananperbekalan dan pendistribusian perbekalan
farmasi
1. Wewenang
a) Menentukan perbekalan farmasi yang akan didistribusikan berdasar atas
permintaan tertulis dari ruangan-ruangan
b) Menentukan kelayakan perbekalan farmasi untuk didistribusikan.
4) Tanggung jawab
a) Menjamin terselenggaranya distribusi perbekalan farmasi ke ruangan-ruangan
b) Menjamin ketersediaan perbekalan farmasi
e. Kaur Apotek
1) Kriteria
a. Profesi Apoteker
b. Pangkat Letda sd Kapten
c. Korps Kes
d. Dik Mil Dikspespa
2) Tugas
a) Menyelenggarakan dukungan obat bagi kegiatan operasi dan latihan
b) Menyelenggarakan kegiatan pelayanan obat pada pasien rawat jalan, rawat
mondok, UGD dan unit-unit pendukungnya
c) Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi obat
3) Wewenang
a. Mendistribusikan obat-obatan pada pasien rawat inap dan rawat jalan
b. Memilih dan mengelola obat-obatan
4) Tanggung jawab
14

a) Menjamin terlaksananya pengendalian dan pendistribusian obat kepada pasien


dengan aman
f. Kaur Gudang
1) Kriteria
a. Profesi Akademi Farmasi / Tenaga Teknis Kefarmasian
b. Pangkat Sersan Mayor
c. Korps Far
2) Tugas
a) Menerima, menyimpan perbekalan farmasi
b) Membuat dokumentasi matkes masuk dan keluar
c) Memeriksa barang masuk dan menyimpan sesuai protap
d) Membuat Berita Acara penerimaan perbekalan farmasi dari PBF, Diskesal,
Puskes TNI
3) Wewenang
Mendistribusikan matkes berdasar atas permintaan
4) Tanggung jawab
a) Menjamin kualitas matkes
b) Memberikan pelayanan cepat dan tepat
g. Tenaga Teknis Kefarmasian
1) Kriteria
a. Profesi Asiten Apoteker/Akademi Farmasi
b. Golongan II D
c. Korps Kesehatan
2) Tugas
a) Merencanakan kebutuhan matkes untuk pelayanan Apotek Rawat Jalan
b) Mengatur penyiapan matkes dan alur pelayanan Apotek Rawat Jalan
c) Melaksanakan pendistribusian dan pelayanan obat pada pasien rawat jalan
d) Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi
2) Wewenang
a) Merencanakan pengadaan matkes untuk apotek unit rawat jalan
b) Mengelola kelancaran pelayanan obat pada pasien Militer dan PNS serta
keluarga
3) Tanggung jawab
Menjamin terlaksananya pelayanan obat pada anggota militer TNI danPNS
serta keluarga yang berobat di Rumkital Ilyas Tarakan.
15

BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

A. Kepala Sub Bagian Farmasi (KASUBBAG FAR)


1. Hubungan Vertikal kepada Kepala Rumah Sakit dalam hal pertanggung jawaban.
2. Hubungan Horizontal kepada:
a. Kepala Bagian
b. Kepala Ruang
c. Tim / panitia / komite di Rumah Sakit.
Dalam hal komunikasi dan koordinasi terkait dengan pelayanan farmasi.
B. Kaur Pengendalian Farmasi (DALFAR)
1. Hubungan Vertikal kepada Kepala Bagian dalam hal pertanggung jawaban.
2. Hubungan Horizontal kepada penanggung jawab unit, koordinator ruang perawatan
dan pelaksana fungsional farmasi terkait dengan pelayanan farmasi.
C. Kaur Pengadaan (UR ADA)
1. Hubungan Vertikal kepada Kepala Bagian dalam hal pertanggung jawaban.
2. Hubungan Horizontal kepada pelaksana Administrasi dibawah jajaran Kepala
Rumah Sakit, dalam hal komunikasi dan koordinasi terkait dengan pelayanan
farmasi.
D. Kaur Distribusi
1. Hubungan Vertikal kepada penanggungjawab unit dalam hal pertanggung jawaban.
2. Hubungan Horizontal kepada pelaksana fungsional farmasi dan pelaksana
keperawatan terkait dengan pelayanan farmasi.
E. Paur Apotek
1. Hubungan Vertikal kepada penanggungjawab unit dalam hal pertanggung jawaban.
2. Hubungan Horizontal kepada pelaksana fungsional farmasi dan pelaksana
keperawatan terkait dengan pelayanan farmasi.
F. Kaur Gudang
1. Hubungan Vertikal kepada penanggungjawab unit dalam hal pertanggung jawaban.
2. Hubungan Horizontal kepada pelaksana fungsional farmasi dan pelaksana
keperawatan terkait dengan pelayanan farmasi.
G. Tenaga Teknis Kefarmasian
1. Hubungan Vertikal kepada Kepala Bagian Farmasi dalam hal pertanggung jawaban
2. Hubungan Horizontal kepada pelaksana fungsional farmasi terkait dengan
pelayanan farmasi.
16

BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. POLA KETENAGAAN
a. Jenis Ketenagaan
1) Untuk pekerjaan kefarmasian terdapat tenaga :
Apoteker (S-1, S-2 Farmasi Klinik / Farmasi Rumah Sakit) , Tenaga
Teknis Kefarmasian (AMF, SMF)

2) Untuk pekerjaan administrasi terdapat tenaga :


Tenaga Administrasi Operator Komputer /Teknisi yang memahami
kefarmasian
3) Pembantu Pelaksana ( juru resep, pembantu umum)
b. Beban kerja
Dalam perhitungan beban kerja memerhatikanfaktor-faktor yang
berpengaruh pada kegiatan yang dilakukan, yaitu :
1) Kapasitas tempat tidur dan BOR
2) Jumlah resep per hari
3) Volume bekal kesehatan
4) Idealnya 30 tempat tidur = 1 Apoteker (untuk pelayanan kefarmasian)
c. Pendidikan
Untuk menghasilkan mutu pelayanan yang baik, dalam penentuan
kebutuhan tenaga telah dipertimbangkan :
1) Kualifikasi pendidikan disesuaikan dengan jenis pelayanan/tugas dan fungsi
2) Penambahan pengetahuan baik internal maupun eksternal disesuaikan dengan
tanggung jawab
3) Peningkatan keterampilan baik secara internal maupun eksternal disesuaikan
dengan tugas
d. Waktu Pelayanan
1) Pelayanan 24 jam untuk apotek dinas jaga secara individual prescribing
2) Pelayanan 1 shift ( 8.00 s/d 15.00 WIB) untuk apotek dinas rawat jalan secara
individual prescribing dan rawat mondok secara unit dose dispensing (UDD)
e. Jenis Pelayanan
1) Pelayanan ward floor stock / Depo Farmasi di UGD dan Bedah
2) Pelayanan rawat mondok secara UDD
17

3) Pelayanan rawat jalan


4) Penyimpanan dan pendistribusian
5) Produksi obat
6) Pelayanan farmasi bangsal (ward pharmacy)
7) Pelayanan konseling dan informasi obat

B. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Pelayanan farmasi diselenggarakan dan diatur demi berlangsungnya
pelayanan yang efisien dan bermutu, berdasarkan fasilitas yang ada dan standar
pelayanan keprofesian yang universal. Pelayanan farmasi diatur dan dikelola
demi terciptanya tujuan pelayanan. Penjabaran beberapa ketentuan dan kebijakan
yang mengatur struktur organisasi dan hal-hal yang bersangkutan dengan
pengelolaan sumber daya manusia yang melaksanakan pelayanan kefarmasian
adalah :
 Bagian Farmasi Rumkital Ilyas dipimpin oleh Apoteker.
 Pelayanan farmasi diselenggarakan dan dikelola oleh Apoteker yang mempunyai
pengalaman minimal dua tahun di bidang farmasi rumah sakit.
 Apoteker telah terdaftar di Depkes dan mempunyai surat ijin praktek apoteker.
 Pada pelaksanaannya Apoteker dibantu oleh Tenaga Ahli Madya Farmasi (D-3)
dan Tenaga Menengah Farmasi (AA).
 Kepala Bagian Farmasi bertanggung jawab terhadap segala aspek hukum dan
peraturan-peraturan farmasi baik terhadap pengawasan distribusi maupun
administrasi barang farmasi.
 Setiap saat harus ada apoteker di tempat pelayanan untuk melangsungkan dan
mengawasi pelayanan farmasi dan harus ada pendelegasian wewenang yang
bertanggung jawab bila kepala farmasi berhalangan.
 Adanya uraian tugas (job description) bagi staf dan pimpinan farmasi.
 Adanya staf farmasi yang jumlah dan kualifikasinya disesuaikan dengan
kebutuhan.
 Apabila ada pelatihan kefarmasian bagi mahasiswa fakultas farmasi atau tenaga
farmasi lainnya, maka harus ditunjuk apoteker yang memiliki kualifikasi
pendidik/pengajar untuk mengawasi jalannya pelatihan tersebut.
Penilaian terhadap staf harus dilakukan berdasarkan tugas yang terkait dengan
pekerjaan fungsional yang diberikan dan juga pada penampilan kerja yang dihasilkan
dalam meningkatkan mutu pelayanan.
18

C. KUALIFIKASI PERSONIL
Personalia Pelayanan Farmasi Rumah Sakit telah memenuhi persyaratan
dalam melakukan pekerjaan kefarmasian di rumah sakit berupa:
 Terdaftar di Departeman Kesehatan
 Terdaftar di Asosiasi Profesi
 Mempunyai izin kerja.
 Mempunyai SK penempatan
Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian dilaksanakan oleh tenaga farmasi
profesional yang berwewenang berdasarkan undang-undang, memenuhi persyaratan
baik dari segi aspek hukum, strata pendidikan, kualitas maupun kuantitas dengan
jaminan kepastian adanya peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap
keprofesian terus menerus dalam rangka menjaga mutu profesi dan kepuasan
pelanggan.Kualitas dan rasio kuantitas telah disesuaikan dengan beban kerja dan
keluasan cakupan pelayanan serta perkembangan dan visi rumah sakit.
a. Kompetensi Apoteker :
1) Sebagai Pimpinan
a) Mempunyai kemampuan untuk memimpin
b) Mempunyai kemampuan dan kemauan mengelola dan mengembangkan
pelayanan farmasi
c) Mempunyai kemampuan untuk mengembangkan diri
d) Mempunyai kemampuan untuk bekerja sama dengan pihak lain
e) Mempunyai kemampuan untuk melihat masalah, menganalisa dan
memecahkan masalah
2) Sebagai Tenaga Fungsional
a) Mampu memberikan pelayanan kefarmasian
b) Mampu melakukan akuntabilitas praktek kefarmasian
c) Mampu mengelola manajemen praktis farmasi
d) Mampu berkomunikasi tentang kefarmasian
e) Mampumelaksanakan pendidikan, penelitian danpengembangan
f) Dapat mengoperasionalkan komputer
g) Mampu melaksanakan penelitian dan pengembangan bidang farmasi klinik.
Setiap posisi yang tercantum dalam bagan organisasi telah dijabarkan secara
jelas fungsi ruang lingkup, wewenang, tanggungjawab, hubungan koordinasi,
fungsional, dan uraian tugas serta persyaratan/kualifikasi sumber daya manusia untuk
dapat menduduki posisi.
19

BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Orientasi pegawai baru Bagian Farrmasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan


visi Unit/Bagian Farmasi yaitu :
“Mewujudkan pelayanan kefarmasian berkualitas yang berorientasi kepada pasien
secara menyeluruh”.
Melalui misi Bagian Farmasi yaitu :
1. Menyelengggarakan dukungan matkes secara optimal dan satu pintu
2. Menjadi unggulan dalam pelayanan farmasi klinik berkualitas yang mengacu kaidah
farmakoekonomi.
3. Menyelenggarakan pelayanan farmasi pada unit rawat jalan secara tepat, cepat,
aman, hemat dan memuaskan maupun unit rawat inap dengan sistem UDD yang
terpadu dan menyeluruh.
4. Mampu memberikan informasi obat yang dapat dipercaya dan memuaskan.
5. Menjadi unggulan dalam pembelajaran praktis farmasi rumah sakit.
6. Menyelenggarakan secara konsisten koordinasi unit-unit pelayanan kefarmasian di
lingkungan Rumkital Ilyas tarakan
7. Menyediakan sumber daya manusia yang mampu mengawaki dan konsisten.
8. Tertib administrasi sesuai peraturan yang berlaku.
A. TUJUAN
Tujuan pelayanan farmasi ialah :
1. Melangsungkan pelayanan farmasi yang optimal baik dalam keadaan biasa maupun
dalam keadaan gawat darurat, sesuai dengan keadaan pasien maupun fasilitas yang
tersedia.
2. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan profesional berdasarkan prosedur
kefarmasian dan etik profesi.
3. Melaksanakan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) mengenai obat.
4. Menjalankan pengawasan obat berdasarkan aturan-aturan yang berlaku.
5. Melakukan dan memberi pelayanan bermutu melalui analisa, teladan evaluasi
pelayanan.
6. Mengawasi dan memberi pelayanan bermutu melalui analisa, telaah dan evaluasi
pelayanan.
7. Mengadakan penelitian di bidang farmasi dan peningkatan metoda.
20

B. TATA LAKSANA
1. Perencanaan
a. Penyesuaian dengan ketersediaan anggaran
b. Penyusunan TOR berdasarkan Program Orientasi Pegawai Baru.
2. Kegiatan
a. Orientasi secara umum berupa pengenalan tentang Rumkital Ilyas Tarakan oleh
Bagian Diklat dan unit terkait di rumah sakit.
b. Orientasi secara khusus berupa :
1. Sosialisasi mengenai Bagian Farmasi, diberikan oleh Ka. Subbag Farmasi
yang mencakup :
 Visi, misi, tujuan umum dan tujuan khusus.
 Sruktur organisasi
 Tugas Pokok dan Fungsi di masing-masing jabatan
 Jenis dan alur pelayanan yang tercakup di Bagian Farmasi.
 Hak dan kewajiban karyawan.
2. Pelaksanaan praktek orientasi di lingkungan Bagian Farmasi yang mencakup
pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
(BMHP) dan pelayanan kefarmasian.
3. Pelaksanaan tugas terstruktur yang meliputi tugas terstruktur di unit perbekalan
farmasi, unit pelayanan farmasi dan manajemen mutu.
c. Jadwal pelaksanaan menyesuaikan dengan pelaksanaan orientasi pegawai baru
oleh Bagian Diklat.
3. Monitoring dan evaluasi.
Dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap kelengkapan daftar hadir, hasil tugas
terstruktur dan kompetensinya dalam melaksanakan kegiatan kefarmasian.
4. Pelaporan
Laporan penilaian dilakukan di akhir pelaksanaan orientasi pegawai baru dan
disampaikan kepada Badian Diklat.
21

BAB X
PERTEMUAN

A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang
memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan
suatu masalah tertentu.
Bagian Farmasi menyelenggarakan rapat teratur untuk membicarakan
masalah-masalah pelayanan farmasi maupun lainnya. Hasil pertemuan tersebut
dicatat pada buku notulen.
Rapat Bagian Farmasi terdiri dari:
1. Rapat rutin : dipimpin oleh Kasubbag Farmasi yang dihadiri semua anggota
Bagian Farmasi dan dilaksanakan sekali sebulan
2. Rapat staf : dipimpin oleh Kasubbag Farmasi yang dihadiri oleh Kaur di Bagian
Farmasi dan dilaksanakan dua kali sebulan.
3. Rapat koordinasi : dipimpin oleh salah satu Kaur yang dihadiri oleh para Kaur
lainnya. Dilaksanakan dua kali sebulan
B. Tujuan
1. Umum : Dapat membantu terselenggaranya pelayanan farmasi yang profesional
di Bagian Farmasi
2. Khusus :
1) Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian pelayanan
farmasi
2) Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait
dengan pelayanan farmasi
3. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh Bagian Framasi yang dipimpin oleh
Kasubbag Farmasi 2 macam yaitu :
1) Rapat Terjadwal :
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Bagian Farmasi
setiap bulan 1 kali dengan perencanaan yang telah dibuat selama 1 tahun
dengan agenda rapat yang telah ditentukan oleh Kapala Bagian Farmasi.
22

2) Rapat Tidak Terjadwal :


Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan
diadakan oleh Departemen Farmasi dikarenakan adanya permasalahan yang
ditemukan bersifat insidentil.
23

BAB XI
PELAPORAN

A. Administrasi Dan Pelaporan


Dalam rangka tertib administrasi di lingkungan Bagian Farmasi, maka perlu
dibuat laporan yang dilakukan secara berkala. Pelaporan ini bertujuan untuk
mengetahui kinerja Bagian Farmasi dan meningkatkan koordinasi antara Bagian
Farmasi dengan manajemen RS atau unit terkait sehingga diharapkan dapat diketahui
kondisi terkini Bagian Farmasi dan dapat dilakukan pengembangan terhadap arah
dan pelayanan kefarmasian.
1. Laporan harian
Laporan harian yang dibuat oleh petugas farmasi meliputi :
a. Laporan pendapatan di Unit Pelayanan Farmasi Reguler.
b. Jumlah resep yang masuk dan dilayani di Bagian Farmasi, berdasarkan dokter
dan unit perawatan.
c. Jumlah resep yang tidak dapat terlayani.
d. Penerimaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
(BMHP) di unit pelayanan farmasi dari gudang farmasi.
2. Laporan Mingguan
Laporan mingguan dibuat terhadap aktivitas kefarmasian yang dilakukan secara
mingguan atau tidak kontinyu setiap harinya.
Laporan mingguan yang dibuat adalah :
a. Perencanaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
(BMHP).
b. Prosentase penerimaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis
pakai (BMHP) dari distributor.
c. Pencatatan ketidaksesuaian sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis
habis pakai (BMHP) yang diterima.
3. Laporan bulanan.
a. Laporan bulanan hasil kegiatan pelayanan farmasi.
b. Laporan indikator mutu Bagian Farmasi.
c. Laporan standar pelayanan minimal Bagian Farmasi.
d. Laporan penggunaan obat psikotropika dan narkotika
e. Laporan klaim pelayanan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis
habis pakai (BMHP) kepada pihak penjamin kesehatan.
24

f. Laporan pengeluaran sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis
pakai (BMHP) rutin.
g. Laporan kegiatan supervisi di ruang perawatan
4. Laporan tahunan.
a. Laporan tahunan hasil kegiatan pelayanan farmasi selama 1 (satu) tahun.
b. Laporan stok opname atau hasil persediaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan
bahan medis habis pakai (BMHP) di akhir tahun berjalan.

B. Tujuan
1. Tersedianya data yang akurat sebagai bahan evaluasi
2. Tersedianya informasi yang akurat
3. Tersedianya arsip yang memudahkan penelusuran surat dan laporan
4. Mendapat data/laporan yang lengkap untuk membuat perencanaan
5. Agar anggaran yang tersedia untuk pelayanan dan bekal kesehatan dapat dikelola
secara efisien dan efektif.

C. Proses pendataan dan pelaporan dapat dilakukan secara :


1. Tulis tangan, mesin tik
2. Otomatisasi dengan menggunakan komputer (software)

Anda mungkin juga menyukai