Lajukorosi Phpapp01
Lajukorosi Phpapp01
PRAKTIKUM
PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK
Semester Genap 2013/2014
PBT 02
LAJU KOROSI
DISUSUN OLEH :
PBT
Dwi Andriyanto 130421100011 2014
M. Khoiruz Zam Zami 130421100100
KELOMPOK 22
RINGKASAN
Andriyanto Dwi, Khoiruz Zam Zami Muhammad. Program Studi Teknik
Industri, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Madura, PBT 02 Laju
Korosi, Juni 2014
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
b. Faktor Temperatur
Penambahan temperatur umumnya menambah laju korosi walaupun
kenyataannya kelarutan oksigen berkurang dengan meningkatnya temperatur.
c. Faktor pH
pH netral adalah 7, sedangkan ph < 7 bersifat asam dan korosif, sedangkan untuk
pH > 7 bersifat basa juga korosif. Tetapi untuk besi, laju korosi rendah pada pH
antara 7 sampai 13. Laju korosi akan meningkat pada pH < 7 dan pada pH > 13.
d. Faktor Bakteri Pereduksi atau Sulfat Reducing Bacteria (SRB)
Adanya bakteri pereduksi sulfat akan mereduksi ion sulfat menjadi gas H2S,
yang mana jika gas tersebut kontak dengan besi akan menyebabkan terjadinya
korosi.
e. Faktor Padatan Terlarut
Klorida (Cl), klorida menyerang lapisan mild steel dan lapisan stainless steel.
Karbonat (CO3), kalsium karbonat sering digunakan sebagai pengontrol korosi
dimana film karbonat diendapkan sebagai lapisan pelindung permukaan metal,
tetapi dalam produksi minyak hal ini cenderung menimbulkan masalah scale.
Sulfat (SO4), ion sulafat ini biasanya terdapat dalam minyak. Dalam air, ion
sulfat juga ditemukan dalam konsentrasi yang cukup tinggi dan bersifat
kontaminan, dan oleh bakteri SRB sulfat diubah menjadi sulfide yang korosif.
digunakan dalam bentuk pelat, profil, sekrap, ulir dan baut. Berikut unsur kimia
logam baja SS 400.
Sifat Fisik
Density 7,87g/cc
Uji Kekerasan
SS 400 125 BHN
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Bahan
Bahan-bahan yang akan digunakan dalam pratikum laju korosi adalah sebagai
berikut:
a. Benda uji Baja SS-400.
b. Larutan HCl.
3.2 Alat
Bahan-bahan yang akan digunakan dalam pratikum laju korosi adalah sebagai
berikut:
a. Neraca analitik.
b. Pinset (penjepit).
c. Jangka sorong.
d. Amplas.
e. Wadah (gelas aqua).
f. Karet gelang 1 buah.
g. Plastik 1 kg 1 buah.
h. Kain lap.
mulai
selesai
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Sifat Fisik
Density 7,87g/cc
Uji Kekerasan
SS 400 125 BHN
D = 7,86 g/cm3
A = 14,61042 cm2
T = 23 jam
W = W0 – W1
= 27,6229 - 26,4376
= 1,1853 gr
𝐾𝑥𝑊
Laju korosi =
𝐷𝑥𝐴𝑥𝑇
2,87 x 102 𝑥 1,1853
=
7,86 𝑥 14,61042 𝑥 23
331,884
=
2621,109348
= 0,12662 ipm
Jadi, laju korosi benda yang direndam selama 23 jam adalah 0,12662 ipm
4.2.2 Perhitungan laju korosi 166,5 jam
Perhitungan laju korosi ini dilakukan pada hari ketujuh setelah pencelupan
pertama. Namun, di dalam praktikum ini benda yang direndam kurang dari 168 jam
(7 hari), karena pada pencelupan pukul 16.45 dan diambil saat 16.15, serta pada
saat pengambilan data pertama, setelah 24 jam ada waktu yang terbuang karena
menimbang benda, jadi setelah dihitung, waktu perendaman adalah 166,5, berikut
perhitungan laju korosinya:
Diketahui:
W0 = 27,6229 gr
W1 = 24,4656 gr
K = 2,87 x 102
D = 7,86 g/cm3
A = 14,61042 cm2
T = 166,5 jam
W = W0 – W1
= 27,6229 - 24,4656
= 3,1573 gr
𝐾𝑥𝑊
Laju korosi =
𝐷𝑥𝐴𝑥𝑇
2,87 x 102 𝑥 3,1573
=
7,86 𝑥 14,61042 𝑥 166,5
884,004
=
19120,5205498
= 0,046235 ipm
Jadi, laju korosi benda yang direndam selama 166,5 jam adalah 0,046235 ipm
4.2.3 Analisa Data
Berdasarkan hasil perhitungan dari data yang diperoleh, dapat dianalisa
bahwa laju korosi yang semakin lama waktu perendamannya maka laju korosi juga
semakin turun karena semakin banyak waktu bagi logam untuk memperbaiki
lapisan pasif logam yang kemungkinan telah rusak oleh ion-ion korosif klorida
sehingga dapat menurunkan laju korosinya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum pengujian laju korosi, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
a. Dengan melakukan proses pengujian laju korosi kami telah mengetahui langkah
kerja dan prosedur dalam melakukan proses tersebut dengan baik dan benar.
Dalam pengujian ini menghasilkan bahwa laju korosi yang semakin lama waktu
perendamannya maka laju korosi juga semakin turun karena semakin banyak
waktu bagi logam untuk memperbaiki lapisan pasif logam yang kemungkinan
telah rusak oleh ion-ion korosif klorida sehingga dapat menurunkan laju
korosinya.
b. Dilihat dari benntuk klasifikasinya laju korosi dibagi menjadi berbagai macam.
Seperti korosi merata, korosi logam tak sejenis, korosi erosi, korosi sumuran,
korosi batas butir, retak pengaruh lingkungan, korosi celah, kerusakan akibat
hidrogen, dealloying, dan korosi aliran,
c. Klasifikasi korosi dilihat dari jenis reaksinya dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: reaksi
kimia secara langsung dan reaksi elektrokimia.
d. Pada umumnya korosi disebabkan oleh air. Tetapi banyak hal lain yang
menyebabkan terjadinya korosi. Hal itu diantaranya faktor gas terlarut, faktor
temperatur, faktor pH, dan faktor padatan terlarut.
e. Untuk menghambat laju korosi yang terjadi pada suatu benda logam. Dapat
menggunakan beberapa cara. Seperti menggunakan cara pengubahan media,
seleksi material, proteksi katodik, proteksi anodic, inhibitor korosi, pengubahan
media, dan pelapisan.
5.2 Saran
Diharapkan pada praktikum selanjutnya semua hal yang dibutuhkan dalam
praktikum dapat dilaksanakan dengan lebih baik,yaitu:
1. Dari segi peralatan, karena keterbatasan peralatan akan sulit dalam melakukan
pengukuran suatu benda uji dengan cepat.
DAFTAR PUSTAKA