Dalam kaca mata profesi teknik sipil, fungsi utama bangunan adalah memikul
beban-beban dan pengaruh lingkungan luar. Jadi bangunan yang gagal
adalah jika tidak mampu memikul beban atau rusak akibat pengaruh
lingkungan luar. Adapun tolok ukurnya
adalah kekuatan dan kekakuan struktur, dan tidak terbatas setelah waktu
penyerahan saja tetapi telah dimulai sejak pelaksanaan.
Berikut merupakan penyebab kegagalan bangunan sipil :
Pemilihan lokasi yang berisiko daerah yang rawan gempa, angin yang cukup
kencang atau perbedaan ketinggian tanah, atau kondisi tanah yang labil atau
ekspansif. Meskipun demikian selama risiko tersebut dapat diidentifikasi
secara tepat, misalnya dengan dilakukan penyeledikan-penyelidikan khusus
(tambah biaya) dan selanjutnya diperhitungkan secara baik pula maka
tentunya hal tersebut tidak menjadi masalah.
Ketentuan proyek yang tidak jelas, akibat tidak terjadinya komunikasi yang
baik antara pemilik dan pelaksana proyek maka dapat terjadi bahwa
ekspektasi pemilik ternyata berbeda dengan yang dia harapkan pada awal
mulanya.
Kesalahan perencanaan, akibat gambar dan spesifikasi yang tidak lengkap,
pemilihan sistem struktur yang rentan kerusakan atau detail yang rawan
terhadap kerusakan jangka panjang (misal rangka atap menggunakan baja
ringan, penutup atapnya menggunakan genteng pelentong), atau karena
perencananya sendiri tidak mempunyai kompetensi yang cukup (asal dapat
menjalankan program komputer rekayasa dan langsung mengadopsi hasil,
meskipun sebenarnya mengandung kesalahan) dsb.
Kesalahan pelaksanaan, misal pada penggalian tanah, kecelakaan alat,
urutan pelaksanaan atau metode pelaksanaan yang tidak disesuaikan dengan
perencanaannya, atau mengganti spesifikasi dengan sengaja untuk
mendapatkan keuntungan yang tidak halal.
Material yang tidak bermutu, meskipun ada sampel material yang diuji dan
telah memenuhi spesifikasi teknis yang ada tetapi dapat saja terjadi cacat yang
tidak terdeteksi dan baru ketahuan setelah ada kegagalan sehingga tidak bisa
dikategorikan kesalahan perencana atau pelaksana.
Kesalahan pemakaian, Beban hidup yang tidak sesuai rencana dan fungsinya,
misalnya dari hunian menjadi gudang sehingga beban hidupnya berlebihan.
Bisa juga akibat kelalaian dalam perawatan, misal lapisan pelindung (cat) pada
struktur baja rusak sehingga korosi.
table macam macam penyebab kegagalan premature gedung :
STATISTIKA
DESKRIPTIF INFERENSIAL
KUALITATIF KUANTITATIF
TIDAK
SINERGIS ANTAGONIS DIKELOMPOKAN
DIKELOMPOKAN
6.
Cari file gambar atau foto yang ingin di masukkan ke dalam layer kerja
AutoCAD
Klik open jika sudah selesai
Secara otomatis akan hadir kotak dialog Attach Image
Klik ok, kemudian klik pada layar AutoCAD dan geser kursor mouse
Klik disembarang tempat untuk mengakhiri perintah imageattach
7.
System Application and Product in Data Processing (SAP) adalah software
yang berbasis ERP (Enterprise Resources Planning) yang digunakan sebagai
alat untuk membantu manajemen perusahaan, perencanaan, hingga
melakukan operasionalnya secara lebih efektif dan efisien.
input Proses output
Menganalisis model dan Menghitung data Laporan data
desain
Modul data Production planning Rab
8.
Program ETABS merupakan program analisis struktur yang dikembangkan
oleh perusahaan software Computers and Structures, Incorporated (CSI) yang
berlokasi di Barkeley, California, Amerika Serikat. Berawal dari penelitian dan
pengembangan riset oleh Dr. Edward L. Wilson pada tahun 1970 di University
of California, Barkeley, Amerika Serikat, maka pada tahun 1975 didirikan
perusahaan CSI oleh Ashraf Habibullah. Selain program analisis struktur
ETABS ada beberapa program yang dikembangkan oleh CSI diantaranya
program SAP dan program SAFE. Program SAP sendiri adalah program
pertama kali yang dikembangkan oleh perusahaan CSI. Program SAP, ETABS
dan SAFE sudah dipakai dan diaplikasikan (teruji) di lapangan oleh
konstruktor-konstruktor di lebih dari 100 negara di dunia.
Secara spesifik ada kelebihan masing-masing dari ketiga program tersebut,
program SAP secara khusus digunakan secara spesialis untuk analisis
struktur seperti jembatan, bendungan, stadion/gelanggang, struktur untuk
industri dan bangunan-bangunan industri. Program ETABS digunakan secara
spesialis untuk analisis struktur high rise building seperti bangunan
perkantoran, apartemen, rumah sakit, dll. Untuk program SAFE sendiri secara
spesialis digunakan untuk menganilisis struktur lantai beton dan fondasi beton
dengan efisiensi yang tepat dan kekuatan yang maksimal. Program ETABS
secara khusus difungsikan untuk menganalisis lima perencanaan struktur,
yaitu analisis frame baja, analisis frame beton, analisis balok komposit, analisis
baja rangka batang, analisis dinding geser. Penggunaan program ini untuk
menganalisis struktur, terutama untuk bangunan tinggi sangat tepat bagi
perencana struktur karena ketepatan dari output yang dihasilkan dan efektif
waktu dalam menganalisisnya. Program ETABS sendiri telah teruji aplikasinya
di lapangan. Di Indonesia sendiri, konsultan-konsultan perencana struktur
ternama telah menggunakan program ini untuk analisis struktur dan banyak
gedung yang telah dibangun dari hasil perencanaan tersebut.