Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya dengan judul “Nutrisi pada Ibu
Menyusui”. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Garut,15 Maret 2019

Penulis

1
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menyusui adalah proses pemberian air susu ibu (ASI) kepada bayi sejak lahir
sampai berusia 2 tahun. Jika bayi diberikan ASI saja sampai usia 6 bulan tanpa
menambahkan dan mengganti dengan makanan atau minuman lainnya merupakan
proses menyusui eksklusif. Menurut WHO (2010). Menyusui eksklusif dapat
melindungi bayi dan anak terhadap penyakit berbahaya dan mempererat ikatan
kasih sayang (bonding) antara ibu dan anak. Proses menyusui secara alami akan
membuat bayi mendapatkan asupan gizi yang cukup dan limpahan kasih sayang
yang berguna untuk perkembangannya (Hidajati, 2012).
ASI Eksklusif merupakan pemberian air susu ibu sedini mungkin tanpa
tambahan apapun seperti air putih, air teh, jeruk, susu formula, madu dan tanpa
tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur, susu, biskuit, nasi atau tim
kepada bayi baru lahir sampai bayi tersebut berusia 6 bulan. Kemudian pemberian
ASI tetap berlanjut hingga bayi berusia 2 tahun dengan makanan tambahan atau
disebut makanan pendamping ASI (Roesli, 2008).
Pemberian ASI Eksklusif yang berkelanjutan telah ditetapkan sebagai salah
satu intervensi yang paling efektif dan murah untuk mencegah kematian pada bayi
dan anak-anak. Anak-anak yang mendapat ASI eksklusif 14 kali lebih mungkin untuk
bertahan hidup dalam enam bulan pertama kehidupan dibandingkan anak yang tidak
diberikan ASI. Mulai menyusui pada hari pertama setelah lahir dapat mengurangi
risiko kematian bayi baru lahir hingga 45%, namun hanya 39% bayi dibawah enam
bulan di seluruh dunia mendapatkan ASI eksklusif pada tahun 2012. (UNICEF,
2013).
Pemberian ASI Eksklusif pada 6 bulan pertama kehidupan meningkatkan
pertumbuhan, kesehatan dan status pertahanan bayi baru lahir dan ini adalah salah
satu bentuk obat pencegahan alami yang terbaik. ASI Eksklusif mengurangi angka
kematian balita sampai 13% pada negara dengan penghasilan rendah (Dachew,
2014). Persentase bayi yang diberikan ASI eksklusif di dunia hanya mencapai angka
39%. Secara global, lebih dari 10 juta anak dengan usia dibawah 5 tahun meninggal

2
setiap tahunnya. Penyebab kematian tersebut karena pemberian ASI eksklusif yang
tidak memadai (Teka, 2014)
Dampak bayi yang tidak diberikan ASI secara penuh sampai pada usia 6
bulan pertama kehidupan memiliki resiko diare yang parah dan fatal. Resiko tersebut
30 kali lebih besar dari pada bayi yang diberi ASI secara penuh. Dan bayi tidak
diberikan ASI eksklusif, memiliki risiko kematian lebih besar karena terjadinya
malnutrisi (Kemenkes, 2010). Hasil riset WHO (2005) menyebutkan bahwa 42
persen penyebab kematian bayi di dunia yang terbesar adalah malnutrisi (58%).
Balita yang mengalami gizi buruk dan gizi kurang karena ibu mereka bekerja
sehingga proses pemberian ASI yang kurang efektif.

2. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip Gizi bagi ibu Menyusui
2. Mahasiswa dapat mengetahui tentang manfaat menyusui
3. Mahasiswa dapat mengetahui tentang faktor-faktor yang mempengaruhi Gizi
ibu menyusui
4. Mahasiswa dapat mengetahui tenttang anjuran dan pantangan bagi ibu
menyusui
5. Mahasiswa dapat mengetahui tentang kebutuhan zat gizi ibu menyusui
6. Mahasiswa dapat mengetahui tentang pemberian ASI untuk ibukl yang
bekerja
7. Mahasiswa dapat mengetahui tentang dampak kekurangan gizi ibu menyusui
8. Mahasiswa dapat mengetahui tentang pendidikan gizi bagi ibu menyusui

D. Manfaat

1. Manfaat bagi mahasiswa


Pembuatan makalah ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber
informasi sekaligus sebagai masukan bagi peran pembangunan kesehatan
secara umum, maupun secara khusus terutama mengenai pemberian ASI
eksklusif pada bayi dan diharapkan juga peran dari tenaga kesehatan dalam
memberikan penyuluhan kepada ibu agar bayinya menjadi sehat terbebas
dari gizi buruk.

3
2. Manfaat Bagi Keperawatan
Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan
pertimbangan terhadap program-program yang ada di pelayanan
keperawatan khususnya keperawatan maternitas.

3. Manfaat Bagi Penulis


Dapat menambah pengetahuan dan wawancara serta merupakan bentuk
pengaplikasian ilmu yang telah didapat selama masa perkuliahan mengenai
faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu bekerja wiraswasta
tentang menyusui eksklusif.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORI
1. Prinsip Gizi Bagi Ibu Menyusui
Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang
sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik,
maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta
kebiasaan makan yang memuaskan.
Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang
terpenting adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang
berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya. Dalam
menyusun menu, penting untuk memperhatikan syarat-syarat dalam menyusun
menu ibu menyusui yaitu : seimbang, tidak ada pantangan makanan (kecuali ibu
memang alergi bahan makanan tertentu), mudah cerna dan tidak terlalu
merangsang pencernaan. Gizi Seimbang Bagi Ibu Menyusui. Prinsipnya yaitu
sama dengan makanan ibu hamil, hanya jumlahnya lebih banyak dan mutu lebih
baik.

a) Syarat-syarat bagi ibu menyusui:

1. Susunan menu harus seimbang

2. Dianjurkan minum 8-12 gelas/hari

3. Menghindari makanan yang banyak bumbu, terlalu panas/dingin,tidak


menggunakan alkohol, guna kelancaran pencernaan ibu

4. Dianjurkan banyak makan sayuran berwarna

b) Bahan makanan yang dianjurkan untuk ibu menyusui:

1. Jumlah dan mutunya lebih banyak daripada saat hamil / keadaan biasa
(tinggi kalor tinggi protein

2. Bahan makanan sumber kalori : beras, roti, mie, kentang, bihun dan
sebagainya.

5
3. Bahan makanan sumber protein : daging, telur, hati, ayam, ikan, tahu,
tempe, kacang-kacangan sebagainya.

4. Bahan makanan sumber vitamin dan mineral yang dapat meningkatkan


produksi ASI yaitu sayuran yang berwarna hijau/kuning, buah-buahan yang
dagingnya berwarna merah/kuning, misalnya : bayam daun singkong, daun
katuk, lamtoro gung tanpa kulit, pepaya, pisang, jeruk, jambu air, mangga
sebagainya.

5.Mengkonsumsi aneka ragam bahan makanan sumber zat besi dalam


jumlah yang cukup setiap harinya misalnya: bayam, daun pepaya, kangkung,
kacang merah, kacang hijau dan kacang tanah. sebagainya.

6. Mengkonsumsi aneka ragam bahan makanan yang mengandung zat


kapur/kalsium misalnya daun singkong, daun katuk, bayam, daun pepaya,
singkong, keju, ikan teri dan susu. sebagainya.

7.Perlu lebih banyak minum air putih untuk membantu memperbanyak


produksi ASI

c) Bahan makanan yang dibatasi :

1. Bahan makanan yang berbau merangsang : petai, bawang, jengkol.

2. Bahan makanan yang merangsang, misalnya cabe, merica, jahe, karena


bisa menyebabkan bayi mencret.

3. Bahan makanan yang manis dan berlemak, karena bisa menyebabkan ibu
menjadi gemuk. Selain makanan, produksi ASI sangat tergantung pada 3 hal
penting, yaitu:

1. Permintaan bayi : hendaknya ibu sesering mungkin menyusui bayinya


karena dengan demikian produksi ASI akan bertambah banyak dan cukup
untuk kebutuhan bayi.

2. Psikologis ibu : ibu menyusui perlu istirahat cukup, ketenangan jiwa dan
pikiran

6
3. Perlu perawatan payudara untuk memberi rangsangan pada kelenjar
susu agar produksi ASI meningkat.

2. Manfaat Menyusui

1. Manfaat Susu Ibu Bagi Anak

Sudah banyak studi yang membuktikan manfaat susu ibu alias ASI dalam
membangun sistem imun anak. Kenapa bisa membangun sistem imun anak?
Karena pada proses menyusui, ibu memberikan antibiotik dari tubuhnya
kepada anak. Manfaat susu ibu lainnya adalah:

 Sebuah analisa dari beberapa studi menunjukan bahwa anak yang


diberi susu formula sejak lahir lebih beresiko 3 kali lipat untuk di rawat
dirumah sakit karena infeksi pernafasan daripada anak yang diberi ASI
minimal 4 bulan.
 Bayi yang sejak awal diberi susu formula sangat rawan terkena penyakit
diare dari pada bayi yang diberi ASI sejak lahir.
 Menyusui telah terbukti mengurangi dan mencegah infeksi telinga pada
bayi.
 Anak yang diberi ASI jarang terkena SIDS (sindrom kematian bayi
mendadak).
 Anak yang diberi Asi sejak kecil memiliki kekebalan terhadapa alergi
3. Manfaat Menyusui Bagi Ibu
Menyusui memang memberikan manfaat bagi anak, tapi tahukah Anda bahwa
ternyata menyusui juga memberikan manfaat bagi ibu yang menyusui. Berikut
beberapa manfaat menyusui bagi seorang ibu:
 Membantu menurunkan berat badan setelah melahirkan. Saat memproduksi
susu dan menyusui, terjadi pembakaran kalori besar-besaram dalam tubuh
ibu.
 Mempercepat kembalinya ukuran rahim karena menyusui membantu tubuh
melepaskan hormon oksitosin.
 Ibu akan kehilanggan beberapa mineral yang membuat tulang jadi rapuh
selama menyusui, kekosongan mineral tersebut akan segera diisi kembali
dan malahan lebih padat dari sebelumnya setelah proses menyusui selesai.

7
 Wanita yang menderita diabetes dapat meningkatkan kesehatan tubuhnya
serta memberikan imun kepada anaknya agar kebal dari penyakit diabetes
anak-anak selama proses menyusui.
 Menyusui dapat menurunkan resiko kanker payudara.
 Hubungan dengan bayi atau anak semakin dekat dan erat.

4. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Ibu Menyusui

1. Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi per
hari.

2. Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-


20 gram protein sehari.

3. Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan


kecuali jika kekurangan satu atau lebih zat gizi.

4. Aktivitas.

5. Anjuran dan Pantangan Bagi Ibu Menyusui

Tidak ada makanan yang secara khusus disarankan bagi ibu menyusui.
Mereka harus makan seperti biasanya, dengan menu beragam sesuai pola
makan yang seimbang. Porsinya saja yang perlu ditambah, baik melalui makan
besar maupun ‘ngemil’. Beberapa tips berikut mungkin bermanfaat:

Anjuran:

a. Perbanyak minum. Ibu menyusui cenderung untuk merasa cepat haus


karena sebagian air yang diminum dipakai tubuh untuk memproduksi ASI (87%
kandungan ASI adalah air). Tambahkan frekuensi minum sebanyak 4-5 gelas
per hari agar tubuh tidak kekurangan cairan. Selain air putih, susu dan buah
juga dapat menjadi sumber cairan. Air seni ibu hamil yang cukup minum
berwarna kuning muda, kecuali bila sebelumnya mengkonsumsi vitamin B
kompleks (menjadi kuning keemasan).

b. Perbanyak frekuensi makan menjadi lima kali: makan pagi, makan siang,
snack sore, makan malam dan snack malam.

8
c. Perbanyak makanan yang kaya protein dan kalsium. Protein dan kalsium
sangat diperlukan untuk produksi ASI dan pertumbuhan bayi. Kebutuhan
protein minimal adalah 1 gram per kg berat badan. Konsumsi kalsium yang
dianjurkan adalah 1.200 mg. Susu, yoghurt, keju, tahu dan tempe adalah
sumber protein dan kalsium yang bagus. Konsumsi makanan dan buah-buahan
yang mengandung Vitamin D, magnesium dan zinc juga diperlukan untuk
memperlancar penyerapan kalsium.

d. Perbanyak makan buah-buahan dan sayuran yang kaya vitamin. Suplemen


vitamin A, C, B1, B2, B12, niasin dan asam folat sangat diperlukan pada masa
menyusui.

e. Pastikan kecukupan konsumsi zat besi agar ibu menyusui tidak anemia. Zat
besi banyak terdapat pada sayuran seperti kangkung, bayam dan katuk. Katuk
merupakan sayuran spesial bagi ibu menyusui, karena dalam 100 g daun katuk
terdapat sekitar 2.7 mg zat besi dan 204 mg kalsium.

Pantangan:

a. Jauhi makanan yang berkalori rendah agar tidak mengurangi selera makan.

b. Jauhi rokok dan alkohol karena dapat meracuni bayi dan membuat
pertumbuhannya terhambat.

c. Kurangi kafein. Bila ibu menyusui sudah terbiasa minum kopi, batasi
konsumsinya hingga maksimum 2 cangkir per hari. Selain kopi, kafein juga
terdapat pada coklat, teh, beberapa jenis minuman ringan dan obat.

d. Bila bayi mengalami alergi, periksa makanan apa yang telah dikonsumsi ibu.
Hentikan konsumsi makanan yang menimbulkan alergi pada bayi.

e. Jangan minum obat selama masa menyusui, kecuali sudah dikonsultasikan


dengan dokter.

9
6. Kebutuhan Zat Gizi Ibu Menyusui

Kebutuhan kalori selama menyusui proporsional dengan jumlah air susu ibu
yang dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama hamil. Rata-
rata kandungan kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nurisi baik adalah 70 kal/
100 ml, dan kira-kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan.
Rata-rata ibu menggunakan kira-kira 640 kal/ hari untuk 6 bulan pertama dan 510
kal/ hari selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata
ibu harus mengonsumsi 2300-2700 kal ketika menyusui (Dudek, 2001).

Protein. Ibu memerlukan tambahan 20 gram diatas kebutuhan normal ketika


menyusui. Jumlah ini hanya 16 % dari tambahan 500 kal yang dianjurkan. Cairan.
Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Dianjurkan ibu
menyusui minum 2-3 liter per hari, dalam bentuk air putih, susu dan jus buah.
Vitamin dan mineral. Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi
daripada selama hamil.

7. Pemberian ASI Untuk Ibu Yang Bekerja

Beberapa cara yang bisa dilakukan ibu yang sibuk bekerja agar tetap bisa
memberikan ASI, khususnya ASI eksklusif selama 6 bulan :

1. Susuilah bayi pada pagi hari sebelum berangkatbekerja. Selain itu, susui
bayi lebih sering selama ada di rumah dan lebih sering lagi selama malam hari.

2. Jika tempat kerja dekat dengan rumah, sewaktu-waktu sebaiknya pulang


untuk menyusui

3. Jika tempat kerja jauh dari rumah, selama bekerja usahakan setiap 3 jam
memerah ASI, masukkan dalam wadah bersih dan tertutup dan simpan dalam
lemari es dan dibawa pulang untuk simpanan ASI.

4. Pulang kerja, setelah membersihkan diri segera susui bayi. Saat dirumah
susui bayi sesuai dengan keinginannya.

5. ASI perah yang akan diberikan kepada bayi dihangatkan terlebih dahulu
dengan cara merendam wadah ASI ke dalam air panas sampai suhunya cocok
untuk diminum bayi.

10
6. Berikan ASI perah dengan cara menyuap memakai sendok kecil, jangan
gunakan dot agar bayi tidak merancukannya dengan puting yang akan
mengganggu respon bayi pada saat menyusu.

7. ASI perah bila diletakkan dan disimpan disuhu kamar dapat bertahan 6-8
jam. Apabila di taruh di freezer bisa bertahan 2-3 bulan, dan bila dimasukkan
ke lemari es bertahan 24 jam.

8. Dampak Kekurangan Gizi Ibu Menyusui

Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada


ibu dan bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbang anak, bayi mudah
sakit, mudah terkena infeksi. Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan
gangguan pada mata ataupun tulang.

9. Pendidikan Gizi Bagi Ibu Menyusui

1. Buatlah setiap gigitan berarti – Makan makanan yang bermanfaat untuk


menghasilkan susu yang baik dari segi kualitas maupun kuantitas dan
mempercepat kondisi setelah melahirkan.

2. Semua kalori tidak diciptakan setara – Memilih makanan yang mengandung


kalori sesuai dengan kebutuhan.

3. Jika anda kelaparan, maka bayi juga – Jangan melewatkan makan jika saat
menyusui karena dapat memperpendek umur dan daya hidup.

4. Jadilah ahli efesiensi – Memilih makanan yang bergizi tidak harus mahal,
yang terpenting sesuai dengan kebutuhan nutrisi selama laktasi.

5. Karbohidrat adalah isu komplek – Karbohidrat komplek kaya akan vitamin


dan mineral, sehingga menghasilkan air susu yang baik dan cukup.

6. Yang manis tidak ada manfaatnya- bahkan menimbulkan masalah – Kalori


yang berasal dari gula, kurang bermanfaat, konsumsi makanan yang manis
dikurangi.

7. Makanlah makanan yang alami – Makanan olahan biasanya banyak


kehilangan nilai gizinya sehingga akan mengurangi nilai gizi air susu.

11
8. Buatlah kebiasaan makan yang baik sebagai kebiasaan keluarga, hal ini
akan bermanfaat untuk kesehatan keluarga.

9. Jangan minum minuman beralkohol, obat-obatan, kopi atau merokok. Hal


tersebut akan mempengaruhi produksi air susu dan menimbulkan gangguan
pada ibu dan bayi.

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang, panggilan yang lazim
pada wanita baik yang sudah bersuami maupun belum. Sedangkan menyusui
adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan air susu ibu
(ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks menghisap untuk
mendapatkan dan menelan susu. Tidak ada makanan yang secara khusus
disarankan bagi ibu menyusui. Mereka harus makan seperti biasanya, dengan
menu beragam sesuai pola makan yang seimbang. Porsinya saja yang perlu
ditambah, baik melalui makan besar maupun ‘ngemil’. Dan yang pasti, makanan
yang dikonsumsi oleh sang ibu harus mengandung gizi yang seimbang.

B. SARAN

Semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca


pada umumnya serta menambah wawasan pembaca terutama dalam menentukan
asupan gizi seimbang pada ibu menyusui.

13
DAFTAR PUSTAKA

Hidayati. 2012. Kontribusi persepsi dan motivasi ibu dalam meningkatkan


keberhasilan dalam pemberian ASI Ekslusif. Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia

Roesli, Utami. Inisiasi Menyusui Dini plus ASI Ekslusif. Pustaka


Bunda.Jakarta 2008)

https://duniakeperawatankyzka.blogspot.com/2013/10/makalah-nutrisi-untuk-ibu-
menyusui.html

14

Anda mungkin juga menyukai