Anda di halaman 1dari 5

 Search for papers, people, and interests LO G I N SIGN UP

Sign Up to Download
DOCX

First Name Last Name

Email

Password

   GET FILE

Already have an account?  Sign in

Desain Sistem Informasi Logistik Rumah Sakit Berbasis Open Source

dan Prinsip Kaizen (Continous Improvement)

 A. Modul Operasional


READ PAPER
Desain Sistem Aktivitas
Informasi yangLogistik
didukungRumah Sakit
oleh sistem  logistik Rumah Sakit diterjemahkan
informasi  D O W N LO A D
kedalam 5 modul utama yang mewakili pekerjaan kefarmasian di Rumah sakit ditambah 2
eda a 5 odu uta a ya g e a pe e jaa ea as a d u a sa t d ta ba

modul untuk accounting dan maintenance.


1. Seleksi
Poin penting untuk modul seleksi:
- Formularium Rumah Sakit terintengrasi kedalam modul seleksi obat.
- Evaluasi, pembaruan, dan integrasi konten modul dengan database formularium
eksternal (misal eKatalog) didukung penuh oleh sistem.
- Tersedia fasilitas tracking terhadap riwayat perubahan yang terjadi dalam
database formularium.
- Reporting system yang dapat merekap dan melaporkan perubahan database
secara otomatis dan terjadwal.
- Error reporting system yang berfungsi melaporkan setiap kesalahan yang terjadi

dalam seleksi ke bagian maintenance.


-
Bug reporting system yang berfungsi melaporkan anomali pada sistem dan
operasionalnya kepada bagian maintenance.
2. Pengadaan
- Data PBF/distributor/industri regional dan nasional dapat dipetakan dengan baik
dalam sistem.
- Modul pengadaan mendukung matriks evaluasi PBF/distributor/industri sebagai
decision support system dalam menentukan PBF/distributor/industri mitra Rumah
sakit dalam pengadaan obat.
- Modul pengadaan dapat membantu forecasting kebutuhan pengadaan di Rumah
Sakit melalui metode yang dapat dipilih oleh user.
- Analisis Pareto (A-B-C) serta VEN dapat dilakukan melalui modul pengadaan.

- Modul pemesanan dapat digunakan untuk menghubungi PBF/distributor melalui


surel ataupun live chat.
- Modul pemesanan terintegrasi dengan modul Inventory control untuk memantau
kebutuhan pemesanan secara realtime.
- Reporting system untuk mencatat dan melaporkan riwayat pemesanan secara
otomatis dan terjadwal.
- Modul pemesanan memiliki fasilitas evaluasi yang menggambarkan pola
pemesanan selama kurun waktu yang ditentukan pengguna.
- Error reporting system yang berfungsi melaporkan setiap kesalahan yang terjadi
dalam pengadaan ke bagian maintenance.
- Bug reporting system yang berfungsi melaporkan anomali pada sistem dan
operasionalnya kepada bagian maintenance.
3. Inventory Control
- Modul inventory control bertugas mengawasi stock obat di Instalasi Farmasi
Rumah Sakit, sehingga stock obat harus secara detail dapat dimonitor dan

dilaporkan melalui dashboard modul inventory control. Data yang menjadi


informasi kritis meliputi : nama obat, bentuk sediaan, jumlah dalam satuan
tertentu dan expire date.
- Modul inventory control dapat memantau, mengevaluasi dan melaporkan
fluktuasi stok di Rumah Sakit dalam kurun waktu yang ditentukan user.
- Modul inventory control terintegrasi memiliki database yang terhubung dengan
modul pemesanan, sehingga dapat memberi informasi kepada basgian
pemesanan bila stok obat sudah menipis.
- Modul inventory control juga terintegrasi dengan modul distribusi untuk
membantu mengawasi stok obat yang didistribusikan.
- Modul inventory control juga terintegrasi dengan Building Automation System
untuk mengawasi kondisi lingkungan ruang penyimpanan. Dalam dashboard
modul inventory control harus dapat ditampilkan jenis ruang, suhu dan
Desain Sistem kelembaban
Informasi Logistikmasing-masing
Rumah Sakitruang penyimpanan. Early warning system juga  D O W N LO A D
harus dapat diterapkan untuk mitigasi kejadian yang tidak diinginkan (kebakaran,
gempa bumi dsb).
- Bila dimungkinkan, inventory control memiliki fasilitas capture yang dapat
mengirimkan gambar terkini dari ruang penyimpanan melalui CCTV feed serta
fitur lockdown untuk mengantisipasi pencurian.
- Error reporting system yang berfungsi melaporkan setiap kesalahan yang terjadi
dalam inventory control ke bagian maintenance.
- Bug reporting system yang berfungsi melaporkan anomali pada sistem dan
operasionalnya kepada bagian maintenance.
4. Distribusi
- Modul distribusi obat terintegrasi dengan modul inventory control untuk
mengawasi ketersediaan obat pada stock.
- Modul distribusi berfungsi menampung dan memproses request dari depo
maupun bagian dispensing melalui modul penggunaan.
- Modul distribusi merekam setiap transaksi yang ada. Menampilkan request yang
belum terpenuhi dan menyimpan request yang sudah terpenuhi.
- Modul ini dilengkapi fitur monitoring, evaluasi dan pelaporan distribusi obat yang
terjadi di rumah sakit dalam kurun waktu yang ditentukan user.
- Error reporting system yang berfungsi melaporkan setiap kesalahan yang terjadi
dalam distribusi ke bagian maintenance.
- Bug reporting system yang berfungsi melaporkan anomali pada sistem dan
operasionalnya kepada bagian maintenance.
5. Penggunaan
- Modul penggunaan terintegrasi dengan database rekam medik pasien sebagai
feed untuk decision support system drug interaction checker.
- Modul penggunaan menerima data permintaan obat melalui e-prescription
system, menampilkan list resep yang belum dilayani, menyimpan resep yang
sudah dilayani kedalam database, melakukan pembaruan riwayat pengobatan
pasien secara otomatis.
- Modul penggunaan harus dapat mengenali atau menyediakan input tentang 8
macam Drug Related Problems.
- Integrasi dengan decision support system untuk meningkatkan peresepan yang
rasional, meminimalisir kesalahan dalam 8 Drug Related Problems.

- Integrasi dengan database informasi obat sebagai panduan singkat dalam


melaksanakan konseling pemberian obat tertentu.
- Dapat mengevaluasi, melaporkan, dan menggambarkan pola peresepan obat di
bagian pelayanan.
- Error reporting system yang berfungsi melaporkan setiap kesalahan yang terjadi
dalam penggunaan obat ke bagian maintenance.
- Bug reporting system yang berfungsi melaporkan anomali pada sistem dan
operasionalnya kepada bagian maintenance.
6. Accounting
- Modul accounting bertugas mencatat transaksi harian, bulanan, tahunan. Modul
ini mengawasi setiap transaksi yang terjadi di bagian pengadaan, inventory,

distribusi, dan penggunaan.


- Modul accounting menampilkan informasi obat sebatas nama item, harga beli,
harga jual dan statistik penggunaannya.
- Modul accounting membantu analisis keuangan Rumah Sakit tanpa harus
mengakses lima modul utama yang berkenaan dengan pekerjaan kefarmasian.
- Error reporting system yang berfungsi melaporkan setiap kesalahan yang terjadi
dalam accounting ke bagian maintenance.
- Bug reporting system yang berfungsi melaporkan anomali pada sistem dan
operasionalnya kepada bagian maintenance.
Desain Sistem7.Informasi Logistik Rumah Sakit
Maintenance  D O W N LO A D

Modul maintenance terdiri dari error report summary bug report summary
- Modul maintenance terdiri dari error report summary, bug report summary,
troubleshooting dan update. Ketiga modul ini memungkinkan pihak

maintenance/developer untuk memperbaiki sistem informasi tanpa harus masuk


melalui modul utama pelayanan kefarmasian.
- Error report summary mencatat terjadinya kesalahan-kesalahan penggunaan
modul-modul didalam sistem informasi Rumah Sakit oleh user. Berdasarkan
laporan-laporan tersebut dapat direncanakan perbaikan flowchart operasi sistem
informasi agar kedepannya kesalahan user dalam menggunakan sistem
informasi dapat diminimalisir.
- Bug report summary mencatat anomali pada modul-modul dalam sistem
informasi yang dapat berupa bug, crash, dan unresponsive system yang berasal
dari kode pemrograman sistem informasi. Berdasarkan data ini, pengembang
dapat merencanakan bugfix/update sistem informasi untuk memperbaiki anomali
yang dilaporkan.
- Troubleshooting and Update. Troubleshooting mencatat kegiatan penanganan
semua error dan bug yang terjadi. Tujuannya adalah untuk memantau kinerja
maintenance, mencatat perbaikan yang belum dilakukan serta menyimpan
perbaikan yang sudah dilakukan kedalam riwayat perbaikan sistem. Update pada
sistem utama dapat diinstal, dicatat dan ditampilkan riwayatnya dalam modul ini.

B. Teknologi Pendukung
Sistem informasi rumah sakit menggunakan web-based application yang ditanamkan
pada clients untuk mengakses database terpusat. Konfigurasi ini memungkinkan
pengolahan dan pelaporan database terjadi secara realtime.

Sistem Informasi di Rumah Sakit dalam rancangan ini menggunakan topologi hybrid
cloud computing. Di satu sisi sistem informasi Rumah Sakit dioperasikan melalui clients

Desain Sistem Informasi Logistik Rumah Sakit  D O W N LO A D


About Press Blog People Papers Job Board Advertise  We're Hiring!  Help Center
Find new research papers in: Physics Chemistry Biology Health Sciences Ecology Earth Sciences Cognitive Science Mathematics Computer Science

Terms Privacy Copyright Academia ©2019

Anda mungkin juga menyukai