Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI 2

“IDENTIFIKASI MALARIA”

Disusun Oleh :

NAMA : ADITYA RAHMADANI


NIM : AK917001
KELOMPOK : 4 SHIFT 1
SEMESTER :4

D-III TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK


AKADEMI ANALIS KESEHATAN BORNEO LESTARI
YAYASAN BORNEO LESTARI
BANJARBARU
2019
Judul : Identifikasi Malaria

Hari/Tanggal : Jum’at, 22 Maret 2019

Tujuan :
1. Untuk dapat mengenali secara lebih baik parasit-parasit
penyebab malaria.
2. Untuk mengetahui jenis Plasmodium yang menyebabkan
malaria.

Prinsip : Hasil apusan darah yang sudah diwarnai dengan pewarnaan


giemsa diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10x –
40x untuk diidentifikasi parasit palasmodium apa yang
mengakibatkan malaria pada pasien tersebut.

Dasar Teori
Malaria adalah penyakit infeksi parasite yang disebabakan oleh
plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk
aseksual didalam darah. Infeksi malaria ini memberikan gejala berupa demam,
menggigil, anemia dan splenomegaly. Dapat berlangsung akut maupun kronik
(Paul N.Harijanto, 2006).
Penyebab infeksi malaria ialah plasmodium, yang selain menginfeksi
manusia juga mengeinfeksi binatang seperti golongan burung, reptil, dan
mamalia. Termasuk dalam genus plasmodium dari famili plasmodidae. Pada
manusia, plasmodium menginfeksi eritrosit dan mengalami pembiakan aseksual di
jaringan hati dan di eritrosit (Sudoyo, 2007).
Biasanya, malaria menyerang penduduk yang ti nggal di daerah endemis
atau orang-orang berpergian ke daerah angka penularannya tinggi. Saat ini
penyakit malaria menjadi penyebab kematian lebih banyak orang didunia,
dibanding penyakit lain. Malaria menjadi penyebab utama penyakit dan kematian
di papua. Tim kesehatan masyarakat PTFI, berkoordinasi bersama pemerintah
indonesia, telah lama melaqncarkan perang melaean malaria dengan cukup
berhasil selama lebih satu dasawarsa, melalui upaya untuk merintangi penyebaran
penyakit tersebut, melalui pengendalian nyamuk yang membawa parasit malaria,
membasmi fektor nyamuk, memberi pengobatan pencegahan, melakukan
pemeriksaan terhadap warga, serta memberi pengobatan yang mutakhir (
Armando, 2008 ).
Infeksi malaria tersebar lebih dari 100 negara di benua Afrika, Asia,
Amerika, dan daerah Oceania serta kepulauan Karibia. Lebih dari 1,6 triliun
manusia terpapar oleh malaria dengan dugaan morbiditas 200-300 juta dan
mortalitas lebih dari 1 juta per tahun. Di Indonesia kawasan timur mulai dari
Kalimantan, Sulawesi Tengah sampai ke Utara, Maluku, Irian Jaya serta dari
Lombok hingga Nusa Tenggara merupakan daerah endemis malaria dengan P.
Falciparum dan P. Vivax. Beberapa daerah di Sumatera mulai dari Lampung,
Riau, Jambi, dan Batam kasus malaria cenderung meningkat. (Sudoyo, 2007)

Alat dan Bahan


1. Preparat apusan darah plasmodium, yang sudah diwarnai.
2. Mikroskop.
3. Oli Emersi.
4. Tissue.

Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Teteskan oil emersi pada preparat malaria di hapusan tebal dan hapusan
tipis.
3. Periksa preparat di bawah mikroskop perbesaran 100x.
Diliat adanya ring, tropozoit, scizont, dan gamet.
Hasil
Pada praktikum identifikasi parasit palsmodium pada slide kampus
Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru yang dilakukan dengan
menggunakan mikroskop dengan perbesaran 100x didapatkan hasil :

Trofoziod

Ring

Pembahasan
Pada praktikum identifikasi malaria yang kami lakukan dengan melakukan
pengamatan terhadap preparat malaria yang dimiliki kampus dapat kami temukan
parasit Plasmodium dalam bentuk Tropizoid dan Ring. Sebenarnya jenis parasit
Plasmodium itu sendiri ada beberapa jenis diantaranya Plasmodium Falcifarum,
Plasmodium Vivax, P;asmodium Malariae, dan Plasmodium Ovale.
Malaria ditemukan hampir diseluruh bagian dunia, terutama terutama
dinegara-negara yang berikim tropis dan sub tropis. Penduduk yang berresiko
terkena malaria berjumlah sekitar 2,3 miliar atau 41% dari jumlah penduduk
dunia. Setiap tahun kasusnya berjumlah sekitar 300 – 500 juta kasus dan
mengakibatkan 1,5 – 2,7 juta kematian, terutama dinegara-negara banua afrika. Di
indonesia, penyakit ini ditemukan terbesar di seluruh kepulauan.
Seiring dengan pertumbuhan penduduk setempat, tantangan dalam
memerangi malaria pun meningkat. Beberapa warga yang baru pindah dari
wilayah terpencil tidak memiliki pertahanan alami terhadap penyakit malaria.
Sarana kesehatan setempat tengah berjuang memberi pelayanan yang layak bagi
arus pasien baru yang kian meningkat. Obat yang digunakan saat ini untuk
menaggulangi malaria diindonesia memiliki kemungkinan 70% mengembangkan
kekebalan penyakit.
Pada pemeriksaan juga ada beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
hasil diantaranya :

1. Reagen yang dipakai dalam pewarnaan.


2. Pada proses pembuatan preparat tebal dan tipis.
3. Pada proses pewaranaan pada preparat tebal dan tipis.
4. Pasa saat menginkubasi preparat setelah dilakukan pewarnaan.
5. Pada saat pemeriksaan preparat di bawah mikroskop perbesaran 100x, dan
6. Dalam menyimpulkan hasil setelah melakukan pemeriksaan.

Kesimpulan
Setelah dilakukan praktikum Identifikasi Malaria pada masien X dapat
diambil kesimpulan bahwa ditemukan parasit Plasmodium bentuk Tropozoid dan
Ring.

Identitas Pasien :
Nama X:
Umur : -
Jenis Kelamin : -
Alamat : -
Daftar Pustaka

Harijanto,P,N., Nugroho,Agung., Gunawan, A, Carta (ed).2010.Malaria dari


Molekuler Ke Klinis. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Mahler Armand, Sabirin Nurhadi. 2008. Dari Grasberg Sampai Amamapare.


Gramedia : jakarta.

Sudoyo, Aru., Setioyohadi, Bambang., Alwi, Idrus., Simadibrata, Marcellus.,


Setiati, Siti (ed). 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV.
Jakarta : Departement Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UI.

Anda mungkin juga menyukai