Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN

REFLUKS GASTROESOFAGEAL
No. Dokumen
No. Revisi 0
SOP TanggalTerbit
Halaman 1- 3

UPT PUSKESMAS
PUTER
KOTA BANDUNG
dr. Sylfie Virgianti
NIP.196409021989032006

1. Pengertian Penanganan refluks gastroesofasgeal adalah langkah-langkah yang


dilakukan petugas dalam melakukan penatalaksanaan kasus refluks
gastroesofageal.
Refluks gastroesofageal adalah ganggan digestif yang
mempengaruhi sfingter esofageal bawah yang mengakibatkan konten
lambung naik kembali ke esophagus.
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas dalam melakukan penatalaksanaan kasus
refluks gastroesofageal di UPT Puskesmas Puter.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor tentang Pelayanan
Klinis.
4. Referensi PMK no 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
5. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesis.
Tanda patognomis :
a. Keluhan utama biasanya berupa rasa panas dan terbakar di
retrosternal atau epigastrik yang dapat menjalar ke leher
b. Muntah atau timbul rasa asam di mulut. terutama setelah
makan dengan jumlah besar dan berlemak.

Faktor risiko:
a. Usia > 40 tahun
b. Obesitas
c. Kehamilan
d. Merokok
e. Konsumsi kopi, alkohol, coklat, makan berlemak
f. Obat-obatan di antaranya nitrat, teofilin dan verapamil,
PENANGANAN
REFLUKS GASTROESOFAGEAL
No. Dokumen
No. Revisi 0
SOP TanggalTerbit
Halaman 2- 3

UPT PUSKESMAS
PUTER
KOTA BANDUNG
dr. Sylfie Virgianti
NIP.196409021989032006

pakaian yang ketat, atau pekerja yang sering mengangkat


beban berat.
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
Tidak terdapat tanda spesifik untuk GERD.
3. Pemeriksaan penunjang
Pengisian kuesioner GERD. Bila hasilnya positif, maka dilakukan
tes dengan pengobatan PPI (Proton Pump Inhibitor).
4. Petugas menegakkan diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis yang cermat dan
penilaian dari kuesioner GERD. Untuk di pelayanan primer, pasien
diterapi dengan PPI test, bila memberikan respon positif terhadap
terapi, maka diagnosis definitif GERD dapat disimpulkan.
5. Petugas melakukan penatalaksanaan komprehensif
a. Terapi dengan medikamentosa: pemberian Proton Pump
Inhibitor (PPI) dosis tinggi berupa nomeprazol 2x20 mg/hari
selama 7-14 hari. Bila terdapat perbaikan gejala yang
signifikan (50-75%) maka diagnosis dapat ditegakkan sebagai
GERD.
b. Setelah ditegakkan diagnosis GERD, pemberian PPI
diteruskan sampai 4 minggu
c. Domperidon 3x10 mg dapat ditambahkan
d. Pada kondisi tidak tersedianya PPI, maka penggunaan H2
Blocker 2x/hari: simetidin 400-800 mg atau ranitidin 150 mg
e. Kriteria rujukan:
1) Pengobatan empirik tidak menunjukkan hasil
2) Pengobatan empirik menunjukkan hasil namun kambuh
kembali
PENANGANAN
REFLUKS GASTROESOFAGEAL
No. Dokumen
No. Revisi 0
SOP TanggalTerbit
Halaman 3- 3

UPT PUSKESMAS
PUTER
KOTA BANDUNG
dr. Sylfie Virgianti
NIP.196409021989032006

3) Adanya alarm symptom: berat badan menurun,


hematemesis melena, disfagia (sulit menelan), odinofagia
(sakit menelan), atau anemia
6. Petugas mencatat ke dalam status rekam medis semua hasil
pemeriksaan dan terapi.
7. Petugas menulis ke dalam buku register
6.Unit terkait 1. Unit Gawat Darurat
2. Ruang Pemeriksaan Umum
3. Ruang Lansia

Rekaman Historis Perubahan


No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai