Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Usia harapan hidup sampai saat ini masih merupakan salah satu tolak ukur
kesehatan. Bertambahnya usia harapan hidup manusia disuatu negara dapat
mengindikasikan baiknya sistem pelayanan kesehatan dinegara tersebut-selain
merefleksikan baiknya sistem sanitasi, tersedianya air bersih yang cukup,
terkendalinya polusi, perumahan yang sehat, dan pendidikan yang baik. Semua itu
dimungkinkan jika ekonomi negara tersebut baik dan pemerintahnya dijalankan
mengikuti tata kelola pemerintahan yang baik dan benar.
Sejak beberapa tahun terakhir, bertambahnya usia harapan hidup saja tidak
cukup sebagai tolak ukur, sebab manusia mempunyai kebutuhan baru, yakni
kehidupan yang berkualitas. Pergeseran kebutuhan ini bisa dimaklumi mengingat
muncul berbagai faktor, seperti meningkatnya tingkat pendapatan keluarga.
Di dalam mencari informasi yang dapat membantu para pembuat kebijakan
dalam menentukan pilihan atas alternatif-alternatif pengobatan yang tersedia agar
pelayanan kesehatan menjadi lebih efisien dan ekonomis. Juga untuk meningkatkan
kualitas hidup dalam peningkatan kesehatan bagi individu atau masyarakat. Maka
untuk mendapatkan informasi tentang itu metode analisa utilitas (Cost-Utility
Analysis/CUA) sangat berperan dalam menganalisa, mengukur dan membandingkan
antara biaya dan hasil/konsekwensi dari hasil pengobatan. Karena analisa biaya
utilitas ( Cost-Utility Analysis/CUA ) merupakan salah satu metode analisa dari
farmakoekonomi yang mempunyai korelasi dengan metode lainnya dalam
menentukan kebijakan yang dapat menentukan keputusan biaya, baik dalam skala
kecil seperti terapi pasien maupun sekala besar seperti penentuan daftar obat yang
akan disubsidi pemerintah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah makna dari CUA (Cost Utility Analysis) ?
2. Bagaimana penggunaaan dari CUA (Cost Utility Analysis) ?
3. Bagaimana cara mengukur preferensi dari CUA (Cost Utility Analysis) ?
4. Apakah manfaat dan prinsip dari CUA (Cost Utility Analysis)?

3
4

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui makna dari CUA (Cost Utility Analysis)
2. Untuk mengetahui penggunaan dari CUA (Cost Utility Analysis)
3. Untuk mengetahui cara mengukur preferensi dari CUA (Cost Utility Analysis)
4. Untuk mengetahui manfaat dan prinsip dari CUA (Cost Utility Analysis)
5

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Cost Utility Analysis


Analisis utility biaya adalah suatu metodologi dalam analisis ekonomi yang
membandingkan dua atau lebih alternatif pilihan menyangkut biaya maupun keluaran. Dalam
hal ini, keluaran diukur dalam unit utilitas atau unit preferensi yang seringkali disebut jumlah
tahun kehidupan berkualitas yang disesuaikan (JKTD) atau quality-adjusted life-year
(QALYs). Tujuan analisis ini adalah membandingkan dua atau lebih alternatif pilihan
tersebut secara klinis dan dapat dibandingkan pula dengan analisis ekonomi lainnya. AUB
bahkan bisa disebut sebagai metodologi “standar emas” untuk mengevaluasi efektifitas-biaya
pilihan pelayanan kesehatan.
AUB adalah bentuk evaluasi yang terfokus, khususnya menyangkut kualitas keluaran
kesehatan suatu pengobatan atau program kesehatan. AUB banyak memiliki kesamaan
dengan AEB. Karena itu, banyak paparan dalam AEB juga berlaku pada AUB. Dari sisi lain,
boleh jadi AUB adalah salah suatu evaluasi ekonomi yang paling kontroversial, terutaman
dalam pengukuran utilitas. Dalam hal ini utilitas didefinisikan sebagai nilai yang ditempatkan
pada status kesehatan atau perbaikan status kesehatan sebagaimana diukur oleh preferensi
individu atau masyarakat. Pengukuran utilitas kondisi kesehatan atau nilai preferensi sangat
penting untuk menghitung keluaran yang paling umum, sehingga diperoleh JTKD.

2.2 Penggunaan AUB


Bagi para pengambil keputusan dan para peniliti, yang patut diperhatikan adalah
apakah AUB cocok untuk dipakai atau tidak. Berikut beberapa keadaan yang patut
dipertimbangkan jika ingin memakai AUB
1. Jika kualitas kehidupan kesehatan (health related quality of life) merupakan keluaran
yang penting. Dalam kasus pengobatan arthritis, misalnya fokusnya adalah perbaikan
kondisi fisik pasien selain kondisi sosial dan kondisi psikologis. Contoh lain, ketika
mengevaluasi pelayanan intensif neo-natal untuk bayi-bayi dengan bobot sangat
rendah. Ini penting bukan hanya menyangkut keselamatan bayi tapi juga kualitasnya.
2. Ketika suatu program memengaruhi morbiditas maupun mortalitas, dn unit keluaran
yang bisa mengkombinasikan kedua dampak tersebut sangat dikehendaki. Contohnya,
pengobatan kanker banyak yang ditujukan untuk memperpanjang umur pasien dan
6

perbaikan kualitas kehidupan, namun menurunkan kualitas kehidupan selama proses


pengobatan.
3. Ketika program-program dibandingkan dan memilikikeluaran yang jenisnya luas, dan
diinginkan mempunyai unit keluaran yang sama. Ini bisa saja terjadi ketika perencana
kesehatan membandingkan berbagai program secara terpisah, termasuk dalam proses
pengajuan dana. Misalnya, program perluasan unit pelayanan neo-natal, program
pengobatan hipertensi, dan perluasan pelayanan rehabilitasi.
4. Jika hendak membandingkan suatu program dengan program lainnya yang telah
divaluasi memakai AUB.
5. Ketika berhadapan dengan situasi anggaran terbatas, sehingga memaksapengambil
keputusan menentukan pelayanan yang harus dieliminasi atau dikurangi.
6. Ketika obyektifnya adalah mengalokasikan sumber daya yang terbatas secara optimal
dengan memperhitungkan semua alternatif dan memakai keterbatasan yang
dioptimalkan itu untuk memaksimalkan tingkat kesehatan yang dikehendaki.

2.3 Mengukur preferensi


Ada tiga teknik yang lazim digunakan dalam mengukur preferensi.
1. Skala peringkat, skala kategori, dan skala analog visual
Pendekatan yang paling sederhana untuk mengukur preferensi adalah dengan
menanyakan kepada pasien hal yang paling diinginkan hingga hal yang paling tidak
diinginkan dalam suatu peringkat. Kemudian keluaran ditempatkan dalam skala
sehingga interval atau diantara berbagai penempatan itu berhubungan dengan
perbedaan preferensi sebagaimana dilihat oleh pasien. Dalam hal ini perbandingan
yang dikehendaki, misalnya perbedaan anatara keinginan antara keluaran A dan B
adalah dua kali lebih besar daripada perbedaan antara C dan D, sehingga interval
antara A dan B dua kali lebih besar.
Terdapat berbagai variasi dalam skala peringkat. Skalanya bisa antara 0-100,
kategori antara 0-10 atau hanya 10 cm garis dalam suatu halaman. Perbedaan variasi
ini mempunyai nama yang berbeda. Skala peringkat adalah skala penomoran antara 0-
100. Skala kategori merupakan variasi yang terdiri atas sejumlah kecil kategori,
biasanya 10 atau 11, subyek diasumsikan mempunyai ruang yang sama. Sedangkan
analog visual terdiri atas satu garis dalam halaman, seringkali panjangnya 10 cm
dengan titik akhir yang jelas dan dengan atau tanpa tanda-tanda lain sepanjang garis.
7

2. Standar gamble
Standar gamble yang diartikan dengan standar perjudian, sebetulnya bukan
dalam pengertian judi uang. Istilah ini lebih dimaksudkan sebagai metode klasik
bahwa pilihan untuk mengukur preferensi kardinal tidak banyak, bahkan antara
pilihan sehat dan meninggal. Metode ini, yang bisa dipakai untuk mengukur
preferensi kondisi kronis, sangat bergantung pada apakah kondisi kronis itu mengarah
pada kematian atau lebih buruk daripada kematian. Untuk kondisi kronis yang
preferensinya menuju kematian.
3. Tukaran waktu
Metode ini secara khusus dikembangkan oleh Torrance dan para koleganya
untuk pelayanan kesehatan. Aplikasi teknik ini pada keadaan kronis yang
dipertimbangkan akan lebih baik daripada kematian.

(Gambar 1 keadaan kronis yang lebih baik daripada kematian)

 Keadaan i untuk waktu t (usia harapan hidup seseorang dengn kondisi kronis disusul
dengan kematian )
 Sehat untuk waktu x < t diikuti oleh kematian
8

(Gambar 2 : preferensi untuk kondisi sehat temporer)

 Keadaan temporer i untuk waktu t (waktu yang dispesifikasi untuk keadaan temporer
diikuti dengan hidup sehat)
 Keadaan temporer j untuk x < t diikuti kondisi sehat

2.4 Manfaat dan Prinsip CUA (Cost Utility Analysis)

Manfaat dalam skala kecil dapat menentukan terapi terhadap pasien dalam suatu
pengobatan yang dipilih sehingga dengan biaya yang minimal berdampak manfaat yang
maksimal. Dalam sekala besar bermanfaat bagi ppemerintah dapat menentukan kebijakan
dalam hal pemberian subsidi terhadap obat atau program kesehatan. Prinsip Analisa biaya
dilakukan untuk menentukan biaya yang dikeluarkan dalam kurun waktu satutahun anggaran.
Pelayanan kesehatan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan tercapainya hidup sehat
bagi setiap penduduk agar dapat terwujud kesehatan masyarakat yang optimal.
Menurut Bootman (1996), hasil pengobatan dalam bentuk kuantitas dan kualitas
hidupitu mencerminkan keadaan berikut:
1. Apakah penyakit yang diderita atau pengobatan terhadap penyakit yang
diberikansecara kuantitas akan memperpendek usia pasien?
2. Apakah kondisi penyakit yang diderita pasien atau pengobatan terhadap penyakit
tersebut tidak seperti yang diinginkan? Kalau jawabannya “ya”, sebesar apa?
3. Apakah dampaknya terhadap usia? Berapa banyak berkurangnya usia (kuantitatif)dan
kepuasan (kualitas) hidup?
Dalam praktek, CUA hampir selalu digunakan untuk membandingkan alternatif yang
memiliki tujuan (objective) sama, seperti: Membandingkan operasi versus kemoterapi,
Membandingkan obat kanker baru versus pencegahan (melalui kampanue skrining).
9

2.5 Keuntungan, kerugian dan Tujuan CUA (Cost Utility Analysis)


Keuntungan dari analisis ini dapat ditujukan untuk mengetahui kualitas
hidup.Kekurangan analisis ini bergantung pada penentuan QALYs pada status tingkat
kesehatan pasien. Tujuan dari CUA adalah untuk memperkirakan perbandingan antara suatu
biayaintervensi yang berhubungan dengan kesehatan dan menghasilkan keuntungan dalam
halkualitas hidup dalam setahun oleh para penerima manfaat kesehatan.
Beberapa istilah yang lazim digunakan dalam AUB, termasuk :
a. Utilitas (Utility).
Analisis utilitas-biaya (AUB) menyarrtakan hasil dari intervensi sebagai utilitas atau
tingkat kepuasan yang diperoleh pasien setelah mengkonsumsi suatu pelayanan
kesehatan, misalnya setelah mendapatkan pengobatan kanker atau penyakit jantung.
Unit utilitas yang digunakan dalam Kajian Farmakoekonomi biasanya „Jumlah
Tahun yang Disesuaikan‟ (JTKD) atau qual ity-adjusted life years (QALY).
b. Kualitas hidup (Quality of Life, QOL)
Kualitas hidup dalam AUB diukur dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan kuantitas
(duration of life) dan pendekatan kualitas (quality of life). (Bootman et al., 1996).
Kualitas hidup merupakan sebuah konsep umum yang mencerminkan keadaan yang
terkait dengan perubahan dan peningkatan aspek-aspek kehidupan, yaitu fisik,
politik, moral dan lingkungan sosial.
c. QALY (Quality-Adjusted Life Years)
Quality-Adjusted Life Years (QALY) atau Jumlah Tahun yang Disesuaikan‟ (JTKD)
adalah suatu hasil yang diharapkan dari suatu intervensi kesehatan yang terkait erat
dengan besaran kualitas hidup.
10

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Studi Kasus
3.1.1 Analisis Biaya-Utilitas Human Papillomavirus Vaccination and Cervical
Screening pada Pasien Kanker Serviks di Indonesia (Jurnal 1)

1. Judul yang sesuai


Pada penelitian jurnal Analisis Biaya-Utilitas Human Papillomavirus Vaccination and
Cervical Screening pada Pasien Kanker Serviks di Indonesia sesuai dengan
pembahasan yang terdapat di dalamnya
2. Tujuan jelas
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memodelkan biaya, manfaat klinis, dan
kegunaan baik dari pemeriksaan visual dengan screening asam asetat (VIA) sendiri
dan vaksinasi human papillomavirus (HPV) selain skrining VIA di Indonesia.
3. Alternatif
Dalam jurnal ini tidak terdapat alternatif lain
4. Penjelasan alternatif
Dalam jurnal ini tidak terdapat penjelasan alternatif lain
5. Perspektif ditetapkan
Perspektif/sudut pandang dilihat dari pasien, dalam jurnal ini perspektif dilihat dari
pasien anak perempuan, wanita
6. Type penelitian, Apakah tipe penelitian ditetapkan ?apakah dijelaskan berapa
lama waktu pengukuran ?apakah settingan/skenario penelitian jelas ?
Iya, tipe penelitannya yaitu cost utility analysis. Tidak dijelaskan berapa waktu
pengukuran. Skenario penelitian ini jelas dimulai dari skenario I sampai dengan
skenario VII
7. Biaya yang terkait

Pengobatan awal kanker serviks (I $) 4140


Pengobatan rekurensi kanker serviks (I
3169
$)
Cryotherapy (I $) 26,29
Screening (I $) 4.38
11

Harga Vaksin (I $) 14,76

8. Outcome relevan
skrining sendiri atau skrining dalam kombinasi dengan vaksinasi HPV dapat secara
relevan menurunkan kejadian kanker serviks dan meningkatkan kualitas hidup dan
kelangsungan hidup
9. Penyesuaian atau discounting
TIDAK ADA
10. Asumsi bisa dipertanggung jawabkan
Asusmsi dapat dipertanggungjawabkan dengan perkiraan semua biaya terkait vaksin
berdasarkan dana bergulir Pan American Health Organization (PAHO), yang terdiri
dari harga vaksinasi tiga dosis (I $ 39,71), dana bergulir (I $ 1,39), pengiriman (I $
1,19), dan biaya asuransi dan pemborosan (I $ 1,99) . Dengan demikian, asumsi
kami untuk biaya vaksinasi total adalah $ 44.27
11. Analisis sensitivitas
IYA. Analisis sensitivitas univariat dilakukan dengan memperkirakan ICER
berdasarkan perubahan nilai maksimum dan minimum untuk setiap parameter dan
asumsi, sehingga untuk menyelidiki parameter atau asumsi yang paling berpengaruh
dalam model. Analisis sensitivitas probabilistik diperhitungkan dengan menggambar satu
nilai untuk setiap parameter dari distribusi masing-masing secara bersamaan dan
memperkirakan ICER untuk masing-masing strategi secara bersamaan.
12. Apakah keterbatasan penelitian disampaikan
Iya, penelitian ini terbatas dari segi cakupan skrining yang terbatas, kualitas layanan
yang buruk, dan kinerja cryotherapy yangburuk
13. Apakah populasi dijelaskan ?bagaimana pemilihan sampelnya? Apakah bisa
diektrapolasikan dalam populasi yang lebih luas ?
Iya, pemilihan sampel dilakukan terhadap anak yang berusia mulai dari 12 tahun
hingga wanita yang berumur 100 tahun.
14. Kesimpulan tidak bias
Penambahan vaksinasi HPV di atas skrining VIA di Indonesia, bahkan dalam konteks
berbagai asumsi konservatif (memerlukan dosis booster untuk mendapatkan
perlindungan penuh, perlindungan silang rendah, perlindungan vaksin singkat, dan
kekebalan yang memudar cepat), adalah biaya yang sangat tinggi. strategi yang
12

efektif. Manfaat klinis dan ekonomi yang substansial dapat diperoleh dengan
menerapkan program vaksinasi HPV.

3.2.2 Analisis Biaya-Utilitas Depot Atypical Antipsychotics untuk Skizofrenia Kronis


di Kroasia (jurnal 2)
1. Judul yang sesuai
Analisis Biaya-Utilitas Depot Atypical Antipsychotics untuk Skizofrenia Kronis di
Kroasia
2. Tujuan jelas
Sebagai negara dengan ekonomi berkembang, Kroasia dihadapkan dengan membuat
pilihan antara produk farmasi, termasuk depot suntik antipsikotik. Kami melakukan
analisis pharmacoeconomic untuk menentukan efektivitas biaya depot atipikal di
Kroasia.
3. Alternatif
TIDAK ADA
4. Penjelasan alternatif
TIDAK ADA
5. Perspektif ditetapkan
Perpektif dilihat dari pasien penderita skizofrenia
6. Type penelitian, Apakah tipe penelitian ditetapkan ?apakah dijelaskan berapa
lama waktu pengukuran ?apakah settingan/skenario penelitian jelas ?
IYA. menilai utilitas biaya PP-LAI (xeplion-olenzapine) dibandingkan dengan LAI
(olenzapine) lainnya. Tidak dijelaskan berapa lama waktu pengukuran.
7. Biaya yang terkait
Biaya (kualitas-disesuaikan hidup-tahun) per pasien adalah € 5061 (0,817) untuk PP-
LAI, € 5168 (0,807) untuk RIS-LAI, dan € 6410 (0,812) untuk OLZ-LAI. PP-LAI
mengalami hari-hari relaps paling sedikit, kunjungan ruang gawat darurat, dan rawat
inap. Hasil sensitif terhadap RIS-LAI sehubungan dengan biaya obat dan tingkat
kepatuhan, tetapi secara umum kuat secara keseluruhan, mendominasi OLZ-LAI di
77,3% dan RIS-LAI di 56,8% dari simulasi.
8. Outcome relevan
antipsikotik atipikal lebih unggul daripada obat tradisional sehubungan dengan
peningkatan kualitas hidup pada orang dengan skizofrenia . PP-LAI mendominasi
obat lain karena memiliki biaya terendah dan hasil klinis terbaik.
13

9. Penyesuaian atau discounting


Tidak ada penyesuaian atau discounting yang terdapat dalam penelitian ini
10. Asumsi bisa dipertanggung jawabkan
Asumsi dapat dipertanggung jawabkan
11. Analisis sensitivitas
analisis sensitivitas satu arah pada semua input penting seperti biaya dan tingkat
klinis. Analisis impas mengidentifikasi titik-titik di mana hasil berubah secara
kualitatif. Kami juga melakukan serangkaian analisis probabilistik berpasangan
dengan menggunakan 10.000 simulasi Monte Carlo pada semua input dan distribusi
standar (yaitu, beta untuk tarif dan gamma untuk biaya)
12. Apakah keterbatasan penelitian disampaikan ?
IYA. Analisis ini memiliki beberapa keterbatasan, yang harus diperhatikan. Tingkat
kepatuhan dan rawat inap diambil dari literatur dan diasumsikan berlaku juga di
negara ini. Kami hanya mempertimbangkan orang dengan skizofrenia kronis dalam
keadaan stabil. Mereka yang dirawat di rumah sakit atau mengalami eksaserbasi akut
gejala akan membutuhkan perawatan yang lebih agresif; oleh karena itu, biaya dan
hasil mungkin bervariasi.
13. Apakah populasi dijelaskan ?bagaimana pemilihan sampelnya? Apakah bisa
diektrapolasikan dalam populasi yang lebih luas ?
IYA. Populasinya yaitu pasien skizofrenia
14. Kesimpulan tidak bias
PP-LAI mendominasi obat lain karena memiliki biaya terendah dan hasil klinis
terbaik. Dibandingkan dengan depot olanzapine dan risperidone dan olanzapine oral,
PP-LAI adalah LAI atipikal yang efektif-biaya untuk mengobati skizofrenia kronis di
Kroasia. Menggunakan depot paliperidone sebagai pengganti olanzapine atau
risperidone akan mengurangi biaya keseluruhan untuk merawat pasien ini.

Anda mungkin juga menyukai