SKRIPSI
OLEH:
NUR ROHMAT SONI SETIAWAN
NPM. 15410007
SKRIPSI
OLEH:
NUR ROHMAT SONI SETIAWAN
NPM. 15410007
i
LEMBAR PENGESAHAN
Telah diuji dan diterima oleh Tim Penguji pada Ujian Skripsi di Program Studi
Sarjana Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Malahayati pada tanggal 8 Agustus 2019.
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Malahayati
ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh
karena karya tulis ini dan sanksi lain sesuai dengan peraturan yang berlaku di
Universitas Malahayati.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan keadaan sadar tanpa paksaan dari pihak
manapun.
iii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILIMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang Menyatakan,
iv
MOTTO
PERSEMBAHAN
v
BIODATA
Riwayat Pendidikan :
1. SD Negeri 5 Anyar, Tahun 2003-2009
2. SMP Negeri 1 Anyar, Tahun 2009-2012
3. SMA Negeri 1 Anyar, Tahun 2012-2015
4. Diterima pada Program S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati
Bandar Lampung Tahun 2015
vi
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, berkat rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam
tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga dan sahabatnya.
Selanjutnya, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak
terhingga kepada semua pihak yang membantu kelancaran penulisan skripsi ini,
baik berupa dorongan moril maupun materil. Karena penulis yakin tanpa bantuan
dan dukungan tersebut, sulit rasanya bagi penulis untuk menyelesaikan penulisan
skripsi ini.
Disamping itu, izinkan penulis untuk menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1. Bapak Dr. H. Muhammad Kadafi, S.H., M.H selaku Rektor Universitas
Malahayati.
2. Bapak Muharso, dr., S.K.M selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Malahayati.
3. Ibu Lolita Sary, S.K.M., M. Kes selaku Pembimbing Utama dan Ibu
Dhiny Easter Yanti, S.Kep., M. Kes selaku Pembimbing Pendamping
yang selalu meluangkan waktunya untuk membimbing dalam
penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Samino, S.H., M. Kes selaku Penguji yang telah meluangkan
waktu untuk menguji dan memberikan banyak saran demi kesempurnaan
skripsi ini.
5. Ibu Ririn Wulandari, M.PH; Miss Christin Angelina Febriani, S.Kep.,
M.Kes; dan seluruh dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Malahayati yang telah memberikan ilmunya selama saya menempuh
pendidikan di kampus ini.
6. Hi. Djumadi S., S.Pd selaku Kepala SMK 2 Mei Kota Bandar Lampung.
7. Eva Finarika, S.K.M; Silvia Dewi Ratna Sari, S.K.M; Arian Dany
Anggara; A. Yoghi Damara; dan M. Eka Fahrurozi yang telah menemani,
menyemangati dan membantu saya selama kuliah sampai selesainya
penyusunan skripsi ini.
8. Ade Hidayat, Mutiara Sezaky, Amd. Keb., Made Wike Wiranti, A.
Kemal Sibromalisi, S.Pd., Abdul Rahman Rudiansyah, Amd. yang selalu
menemani, menyemangati dan membantu saya selama penyusunan
skripsi ini.
9. Teman-teman angkatan 2015 dan teman-teman lain yang tidak bisa saya
sebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT mencatatnya sebagai amal kebaikan dan selalu
memberikan keberkahan dan rahmat-Nya kepada kita semua. Selain itu, semoga
skripsi ini bermanfaat bagi pembaca, instansi pendidikan dan pengambil
kebijakan.
Bandar Lampung, Agustus 2019
Penulis
vii
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................5
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................5
D. Manfaat Penelitian .................................................................................6
E. Ruang Lingkup.......................................................................................6
BAB II: KAJIAN PUSTAKA
A. Implementasi Kebijakan kesehatan.......................................................7
B. Rokok ....................................................................................................10
C. Kawasan Tanpa Rokok .........................................................................13
D. Pendekatan Sistem ................................................................................20
E. Kerangka Teori .....................................................................................24
F. Kerangka Pikir ......................................................................................25
BAB III: METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian......................................................................................26
B. Tempat dan Waktu Penelitian ...............................................................26
C. Informan ................................................................................................26
D. Sumber Data..........................................................................................27
E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................28
F. Analisis Data .........................................................................................30
G. Keabsahan Data ....................................................................................31
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .....................................................33
B. Karakteristik Informan ..........................................................................36
C. Hasil Penelitian .....................................................................................36
D. Pembahasan...........................................................................................44
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...........................................................................................57
B. Saran .....................................................................................................58
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
PEMINATAN ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MALAHAYATI
Skripsi, Agustus 2019
Nur Rohmat Soni Setiawan
Analisis Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok di SMK 2 Mei
Kota Bandar Lampung Tahun 2019
xii + 59 halaman + 4 tabel + 3 gambar + 9 lampiran
ABSTRAK
Adanya peraturan mengenai KTR di lingkungan sekolah, diharapkannya 100%
bebas asap rokok di lingkungan sekolah dan menurunkan proporsi mulai merokok
pada usia sekolah. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan, bahwa SMK 2 Mei
Kota Bandar Lampung telah menerapkan kebijakan KTR di lingkungan sekolah.
Namun proporsi mulai merokok setiap hari pada umur 15-19 tahun di Kota
Bandar Lampung masih berada pada urutan ke 5 tertinggi dari 14 kab/kota di
Provinsi Lampung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
bagaimana implementasi kebijakan KTR di SMK 2 Mei Kota Bandar Lampung
tahun 2019.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan
dalam penelitian ini sebanyak 8 informan yang terdiri dari kepala sekolah,
guru/penanggung jawab kebijakan KTR di lingkungan sekolah, penjaga kantin
dan siswa SMK 2 Mei Kota Bandar Lampung. Pemilihan informan dengan
metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik
wawancara mendalam dan observasi. Sedangkan teknik analisis data
menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa SMK 2 Mei Kota Bandar Lampung telah
menerapkan kebijakan KTR, namun kebijakan tersebut hanya disosialisasikan
secara lisan kepada guru dan sanksi diberlakukan untuk siswa/siswi saja.
Pemasangan tanda larangan merokok hanya di dua lokasi yaitu laboratorium dan
gedung aula. Masih ditemukan 1 orang merokok di kantin sekolah. Sekolah tidak
menyediakan area/ruang merokok. Di lingkungan sekolah tidak ditemukannya
asbak/sarana merokok. Sekolah tidak pernah menerima iklan/promosi rokok.
Saran dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah untuk membuat tata tertib sekolah
secara tertulis dan disosialisaikan secara kontinu serta diberlakukan secara tegas.
Membentuk tim penegak kebijakan KTR di lingkungan sekolah. Memasang tanda
larangan merokok di pintu masuk utama dan di tempat-tempat yang di pandang
perlu. Menegur serta memberikan sanksi secara tegas kepada pelanggar kebijakan
KTR di lingkungan sekolah.
Kata Kunci : Implementasi kebijkan, KTR, SMK 2 Mei Kota Bandar Lampung
Kepustakaan : 25 (1996-2019)
xi
HEALTH ADMINISTRATION AND HEALTH POLICY SPECIALIZATION
BACHELOR DEGREE OF PUBLIC HEALTH STUDY PROGRAM
PUBLIC HEALTH FACULTY OF
MALAHAYATI UNIVERSITY
Thesis, August 2019
Nur Rohmat Soni Setiawan
The Policy Analysis of Non-Smoking Areas at SMK 2 Mei
Bandar Lampung in 2019
xii + 59 pages + 4 tables + 3 figures + 9 attachment
Abstract
The existence of the regulations regarding to a Non-Smoking Areas in school
environment, was expected to be 100% smoke-free activity in the school
environment and reduce the proportion of smoking starts on the school age. Based
on the results of a survey conducted, that SMK 2 Mei Bandar Lampung had
implemented a Non-Smoking Areas policy in the school environment. However,
the proportion of smoking started every day at the age of 15 -19 years in Bandar
Lampung was still in the 5th highest out of 14 districts, regions or cities in
Lampung province. The purpose of this study was to describe how the
implementation of a Non-Smoking Areas policy at SMK Mai 2 Bandar Lampung
City in 2019.
This was a qualitative research with a case study approach. The informants in this
study were 8 informants consisting of the school principal, teachers or a person in
charge of Non-Smoking Areas policy at the school environment, cafeteria guards
and students of SMK 2 Mei Bandar Lampung. The selection of informants used
purposive sampling method. Data collection techniques used in-depth interviews
and observation techniques. While on the data analysis technique used data
reduction, data presentation, and drawing conclusions.
The results of the study concluded that SMK 2 Mei Bandar Lampung had
implemented a Non-Smoking Areas policy, but the policy was only socialized
verbally to teachers and sanctions were imposed for students only. The installation
of smoking bans was only in two locations, at a laboratory and a hall building. It
was still found 1 person had smoking in the school cafeteria. The school did not
provide a smoking area or a room area. In the school environment was not found
ashtrays or smoking facilities. The school had never received cigarette
advertisements or smoking promotions. The suggestions in this study were the
principal should make a written school rule and should socialize continuously and
the rule should be applied strictly. Put up a no-smoking sign at the main entrance
and in the places were considered necessary. Reprimand and give strict sanctions
to violators of a Non-Smoking Areas policy in the school environment.
Keywords : Policy Implementation, Non-Smoking Areas, SMK 2 Mei Kota
Bandar Lampung
References : 25 (1996-2019)
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia (IAKMI) dalam (IAKMI, 2013) bahwa pada tahun 2007, angka
sebesar 31,3% pada tahun 2013, sedangkan pada tahun 2018 mengalami
tembakau pada usia ≥ 15 tahun sebesar 62,9% jenis kelamin laki-laki dan
merokok setiap hari pada umur 15-19 tahun dimana yang tertinggi dijumpai
1
2
dan Metro (0,00%). Sedangkan proporsi mulai merokok setiap hari pada
(Riskesdas, 2013).
Lampung Utara (69,4%), dan Tanggamus (63,6%). Dari data tersebut dapat
Lampung cukup tinggi (97,6%), namun untuk proporsi mulai merokok setiap
hari pada umur 15-19 tahun masih berada diurutan ke 5 tertinggi dari 14
Undang Republik Indonesia (UU RI) No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan,
yang juga membahas tentang rokok dan kebijakan mengenai kawasan tanpa
rokok (KTR) pada pasal 113-115 (UU RI, 2009). Dalam upaya mewujudkan
adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok
ibadah, angkutan umum, tempat kerja, tempat umum dan tempat lainnya yang
lingkungan sekolah ini ditetapkan atas dasar melindungi para generasi muda
yang sedang menempuh pendidikan di sekolah dari paparan asap rokok yang
penelitian ini peneliti akan meneliti indikator proses yang terdiri dari ada
tanda larangan merokok, tidak ada orang merokok dalam gedung, tidak ada
tersier (56.7%) dengan usia remaja akhir (16 – 19 tahun) (55%). Tingkat
Bandar Lampung.
siswa, disusul SMAN 2 Bandar Lampung sebanyak 540 siswa, serta SMAN 9
Lampung yaitu SMK 2 Mei Kota Bandar Lampung sebanyak 940 siswa,
adalah seorang perokok aktif dengan jumlah perokok laki-laki lebih banyak
Lampung.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Fokus Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
selanjutnya.
2. Manfaat Aplikatif
E. Ruang Lingkup
studi kasus. Informan penelitian ini yaitu kepala sekolah, guru, penjaga
yang diteliti yaitu indikator proses dalam KTR menurut TCSC-IAKMI tahun
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Implementasi
7
8
keputusan kebijakan.
kejadian-kejadian.
terlibat, sekalipun dalam hal ini dampak yang diharapkan ataupun yang
tidak diharapkan.
9
2. Pengertian Kebijakan
dicirikan oleh perilaku yang konsisten dan berulang, baik dari yang
maupun privat atau swasta yang terlibat berbagai cara dalam merespon,
visi dan masa depan sektor kesehatan melalui penetapan target dan titik
terkait sektor kesehatan berdasarkan temuan bukti dan data dengan tujuan
B. Rokok
1. Pengertian Rokok
kretek, rokok putih, cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari
11
sintetisnya yang asapnya mengandung nikotin dan tar, dengan atau tanpa
tidak hanya berdampak pada orang yang merokok (prokok aktif) tapi
juga akan berdampak pada orang lain yang tidak merokok (prokok pasif).
Dari aspek kesehatan, rokok mengandung 4000 zat kimia yang berbahaya
bagi kesehatan, seperti Nikotin yang bersifat adiktif dan Tar yang bersifat
bronkhitis kronis dan penyakit paru lainnya. Selain dampak lain yang
kolesterol darah, berat bayi lahir rendah (BBLR) pada ibu bayi perokok,
2017):
b. Lingkungan pergaulan
Akibat akses yang mudah, anak sering latah tergoda ikut teman
rupa sehingga akrab dengan dunia remaja. Semua itu tipuan belaka
kedua adalah hal yang biasa. Banyak orang ketika mengalami ini
diri.
1. Pengertian KTR
2. Peraturan KTR
daerahnya.
pelaksanaan KTR.
pendidikan provinsi/kabupaten/kota.
sanksi pidana.
16
yaitu:
masyarakat.
17
pelatihan.
d. Tempat Ibadah
e. Angkutan Umum
kompensasi.
f. Tempat Kerja
g. Tempat Umum
merupakan KTR yang bebas dari asap hingga batas terluar. Sedangkan
tempat kerja, tempat umum, dan tempat lainnya yang ditetapkan dapat
4. Tujuan KTR
c. Mewujudkan kualitas udara yang sehat dan bersih, bebas dari asap
rokok.
19
5. Indikator KTR
a. Indikator dampak
b. Indikator luaran
c. Indikator proses
D. Pendekatan Sistem
1. Batasan Sistem
dibedakan atas dua macam yaitu sistem sebagai suatu wujud dan sistem
sebagai suatu metoda. Pada sistem yang disebut sebagai suatu wujud
jelas. Pada sistem yang disebut sebagai suatu metoda apabila elemen-
yakni “keadaan sejahtera sempurna dari fisik, mental dan sosial yang
dibutuhkan”.
2. Ciri-Ciri Sistem
3. Unsur Sistem
a. Masukan
terdiri dari tiga macam yang terdiri dari tenaga (man), dana
sesuai dengan standard yang telah ditetapkan, serta jika dana yang
b. Proses
c. Keluaran
d. Umpan Balik
e. Dampak
f. Lingkungan
kesehatan.
E. Kerangka Teori
Umpan Balik
F. Kerangka Pikir
Lingkungan
Umpan Balik
Keterangan:
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
ialah suatu serangkaian kegiatan ilmiah yang dilakukan secara intensif, terinci
dan mendalam tentang suatu program, peristiwa dan aktivitas baik pada
C. Informan
sebagai berikut:
26
27
Tabel 3.1
Informan Penelitian
D. Sumber data
Sumber data penelitian ini didapat dari data primer dan data sekunder.
1. Observasi
2. Wawancara Mendalam
ini terdiri dari kepala sekolah, guru, penjaga kantin, dan siswa SMK 2
3. Dokumentasi
lingkup penelitian.
4. Triangulasi
sumber data yang telah ada. Menurut Wiliam Wiersma dalam Sugiyono
data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui
F. Analisis Data
2. Jika 4-5 informan mengatakan hal yang sama, maka penilaian akan
4. Jika < 3 informan mengatakan hal yang sama, maka penilaian akan
sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data
1. Reduksi Data
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya
2. Penyajian Data
3. Penarikan Kesimpulan
G. Keabsahan Data
penelitian adalah peneliti itu sendiri. Maka, peneliti sebagai instrumen juga
sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data
dan siswa SMK 2 Mei Kota Bandar Lampung dengan menggunakan teknik
wawancara mendalam.
BAB IV
1. Sejarah
berdiri sejak tahun 1962, setelah melalui proses yang panjang sejak tahun
Tanjungkarang.
33
34
2. Struktur Organisasi
Gambar 4.1
Struktur Organisasi SMK 2 Mei Kota Bandar Lampung Tahun 2019
Kepala
Sekolah
WMM
Ka. TU Bendahara
Keterangan:
Garis Komando
Garis Koordinasi
Keterangan:
3. Fasilitas sekolah
Tabel 4.1
Fasilitas SMK 2 Mei Kota Bandar Lampung Tahun 2019
Fasilitas Jumlah
Ruang Kelas 25
Ruang Guru 1
Ruang kantor administrasi 1
Perpustakaan 1
Bengkel kerja las 1
Bengkel kerja mesin 1
Ruang praktik CNC 1
Bengkel praktik mesin dan praktik transmisi otomotif 1
Bengkel praktik kelistrikan otomotif 1
Bengkel praktik instalasi listrik dan praktik instalasi motor-motor listrik 1
Laboratorium praktik komputer dan jaringan 2
Bengkel praktik body and paint repair 1
Bengkel praktik sepeda motor 1
Laboratroium TAV 1
Laboratorium trainer pembelajaran elektronika dan mikro controler,
1
PLC, CCTV, running text, dll.
Bengkel resmi yamaha unit produksi 2 Mei motor 1
Masjid 1
Laboratorium komputer 1
Lapangan upacara, lapangan basket, lapangan futsal, dan lapangan voli 1
Ruang serba guna 1
Kantin sekolah 1
Koperasi siswa 1
Sumber : Buku Panduan Penerimaan Siswa Baru SMK 2 Mei Kota Bandar Lampung Tahun 2019
36
B. Karakteristik Informan
Dalam penelitian ini terdiri dari 8 Informan yang berasal dari SMK 2
sebagai berikut:
Tabel 4.2
Karakteristik Informan
C. Hasil Penelitian
1. Hasil Observasi
Tabel 4.3
Hasil Observasi Lingkungan SMK 2 Mei Kota Bandar Lampung
Berdasarkan Indikator Proses dalam KTR Tahun 2019
Iklan merokok √
Tanda larangan
√
merokok
Halaman Orang merokok √
9 1
sekolah Area/ruang
√
merokok
Iklan merokok √
Sedangkan ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang kelas, perpustakan, kantin
sekolah, dan halaman sekolah belum terdapat tanda larangan merokok. Selain itu,
orang.
2. Hasil Wawancara
berikut:
penerimaan siswa baru yang dikeluarkan oleh SMK 2 Mei Kota Bandar
jumlah alpha yang sudah dimiliki siswa yang bersangkutan. Hal ini
bahwa:
“Waktu itu ada diseminarkan. Setiap tahun ada di aula untuk siswa
baru dan siswa lama juga. . . . Gak ada, untuk sosialisasi khusus ke
siswanya aja, tapi ada himbauan untuk tidak merokok.” (B1)
“Ada, karena kalo tidak ada larangan merokok orang luar seperti tamu
tidak tahu kalo sekolah ini menerapkan kebijakan kawasan tanpa
rokok.” (A2)
sekolah.
merokok dalam gedung di KTR. Pada indikator proses ini SMK 2 Mei
“kalo siswa tidak pernah ada. Tapi kalo guru ada satu dua orang,
itupun tidak terang-terangan depan siswa. . . . Karena mereka sudah
terbiasa untuk merokok, mungkin udah gak tahan untuk gak
merokok.”(A2)
“kalo saya pernah liat satpam, kalo satpam di pos satpamnya dia
merokok.” (B6)
siswa. Lokasi yang pernah dilihat oleh siswa untuk merokok adalah pos
satpam. Hal ini masih sering terjadi karena perilaku kebiasaan merokok.
area/ruang merokok yang disediakan oleh pihak sekolah. Hal ini seperti
“Tidak ada, biasanya kalo guru merokok itu diluar, di warung luar
sekolah biasa mereka merokok. Karena kalo kita menyediakan area
merokok sama saja kita tidak menjalankan kebijakan tersebut” (A2)
“Gak ada, paling di bengkel itu kalo saya pernah liat, itu kan bukan
ruangan khusus tapi.” (B5)
e. Asbak/sarana merokok
“Untuk asbak juga kita tidak ada, karena memang kita tidak ingin ada
perokok di sekolah ini, walaupun tamu juga.” (A2)
“Belum pernah liat asbak disekolah, di kantor gak ada, di bengkel gak
ada, di kantin juga gak ada.” (B5)
ataupun kantin sekolah. Hal ini dikarenakan pihak sekolah tidak ingin
f. Iklan/promosi rokok
“Rokok belum pernah, acara besar pun kita gak pernah pake iklan
rokok.” (B5)
“Biasanya minuman, dealer yamaha, dan yang lain selain rokok.” (B6)
D. Pembahasan
lisan dan siswa berupa tata tertib sekolah. Dalam penerapannya sekolah
denda uang, tetapi sanksi yang diberikan adalah berupa alpa sebanyak 2
siswa/siswi baru dan siswa/siswi lama saja pada masa prastudi. Masa
45
sekolah. Selain itu, hal ini juga tidak sejalan pada Pasal 5 yang
pernah diberikan instansi terkait masih kurang optimal. Selian itu juga
sosialisasi dari kepala sekolah hanya dilakukan pada saat briefing. Dalam
tersebut yaitu sekolah tidak memiliki tata tertib secara tertulis yang
kepada siswa/siswi pada saat masa prastudi saja. Masa prastudi adalah
sanksi apabila terbukti melanggar kebijakan KTR. Guru adalah salah satu
gedung aula saja. Hal ini juga dibuktikan dengan hasil observasi, yaitu
Sedangkan pada ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang tata usaha,
tempat yang dipandang perlu dan mudah terbaca dan/atau terdengar baik
merokok.
ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang tata usaha, ruang kelas,
tanda larangan merokok. Gerbang utama adalah lokasi yang pasti dilalui
menemukan satu orang merokok di kantin sekolah. Hal ini diakui oleh
informan utama pada hasil wawancara yang dilakukan bahwa masih ada
49
Hal ini tidak sesuai dengan Perda Provinsi Lampung No. 8 Tahun
2017 tentang KTR Pasal 17 ayat (1) bahwa setiap orang dilarang
merokok di KTR (Perda Provinsi Lampung, 2017). selain itu, hal ini juga
tidak sesuai dengan Perda Kota Bandar Lampung No. 5 Tahun 2018
Hal ini juga menjadi salah satu bukti komitmen pimpinan kampus dalam
Tahun 2015 tentang KTR di lingkungan sekolah Pasal 5 ayat (2) dan (3)
dimaksud adalah guru, tenaga kependidikan, peserta didik dan pihak lain
4. Area/ruang merokok
warung luar sekolah. Hal ini tidak sesuai dengan pernyataan seluruh
seperti dapur umum, bengkel, dan pos satpam. Selain itu, hasil observasi
dan merupakan KTR yang bebas dari asap rokok hingga batas terluar (PB
5. Asbak/sarana merokok
Hal ini sudah sesuai dengan Perda Provinsi Lampung No. 8 Tahun
Lampung, 2017)
KTR pada Puskesmas Lhok Beuringen dan Puskesmas Tanah Jambo Aye
Hal ini merupakan salah satu dukungan yang dilakukan oleh Puskesmas
tunggu.
2017 tentang KTR Pasal 18. Kepala sekolah dan tim penegak kebijakan
yang lainnya.
54
6. Iklan/promosi rokok
lingkungan sekolah.
SMK 2 Mei Kota Bandar Lampung dalam hal ini telah sesuai
memiliki pendapat bahwa SMK 2 Mei Kota Bandar Lampung harus tetap
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
sekali pada masa prastudi dan hanya secara lisan kepada guru, serta
merokok, hal ini dikarenakan sekolah tidak ingin ada orang merokok
sekalipun tamu.
57
58
rokok, hal ini dikarenakan kurang eloknya ketika sekolah melarang siswa
B. Saran
1. Kepala SMK 2 Mei Kota Bandar Lampung untuk membuat tata tertib
pintu masuk utama dan tempat-tempat yang dipandang perlu dan mudah
peserta didik, dan pihak lain di dalam lingkungan sekolah yang terbukti
struktur birokrasi.
DAFTAR PUSTAKA
Responden Peneliti
Lokasi :
Waktu :
Nama :
Umur :
Jabatan :
Pendidikan Teakhir :
Hasil Wawancara
No. Pertanyaan
B1 B2 B3 B4 B5 B6
1 Apakah anda Iya tahu, kalo Kawasan Tempat yang Kebijakan kawasan gak boleh ngerokok ya dilarang merokok
mengetahui disekolah ini ada dilarang dilarang tanpa rokok itu dikawasan itu. di sekolah kak.
kebijakan KTR? kebijakan kawasan merokok. merokok. dilarang menghisap
tanpa rokok. dan dilarang membawa
rokok.
2 Bagaimana Waktu itu ada Terkadang Pada masa Biasanya penjelasan Ada kak sosialisasinya di masa
proses sosialisasi diseminarkan. Setiap mengundang prastudi juga itu, kadang ada guru sosialisasinya, pas prastudi kak, yang
kebijakan tahun ada di aula dari pihak luar ada kak pengajar yang memberi masa pengenalan ngisi materi biasanya
tersebut di untuk siswa baru dan kayak dinas sosialisasi tahu bahwa dilarang lingkungan sekolah kepala sekolah, wakil
sekolah ini? siswa lama juga. kesehatan gitu. kawasan tanpa merokok atau wakil namanya. kepala sekolah bidang
Probing: Kalau untuk rokok ini. kepala sekolah bidang kesiswaan, atau guru.
selain siswa seperti kesiswaan yang
penjaga kantin, guru menjelaskan kak.
dan yang lainnya
apakah ada
sosialisasinya?
Gak ada, untuk
sosialisasi khusus ke
siswanya aja, tapi ada
himbauan untuk tidak
merokok.
3 Bagaimana Siswanya ada razia Kalo siswa gak Disekolah gak Kalo siswa gak ada, kalo guru ada, tapi Guru ada, terus kalo
pelaksanaan rokok setiap 3 bulan ada, guru yang ada, biasanya tapi kalo guru ada, nyumput mereka ada siswa yang liat
kebijakan sekali, terus untuk ngerokok siswa kalo selain guru satpam juga kak. gurunya ngerokok
tersebut? yang terlambat disekolah kak. ngerokok di ngerokok. biasanya guru
tasnya di geledah. warung luar langsung matiin terus
Probing: Apakah ada sekolah. dibuang rokoknya
yang ketahuan
merokok siswanya?
Kalo dulu ada, ada
yang merokok di
WC. Tapi semakin
kesini semakin
berkurang.
4 Apakah ada/tidak Kalo banner ada, Tanda larangan Ada kak, tapi Iya ada, kayak Di bengkel dan di Iya kak, tanda
ada tanda Cuma di bengkel- merokok ada. gak semua dibengkel. aula ada kak. larangan merokok
larangan bengkel saja. tempat ada. ada, Cuma diruangan
merokok? aja, kalo di halaman
sekolah gitu gak ada.
5 Apakah ada/tidak Ya, masih ada yang Gak ada kak Tidak ada kalo Kita kalo bawa rokok Siswa gak ada, tapi Kalo saya pernah liat
ada orang merokok, itupun kalo siswa, ya siswa, kalo aja kena alpa 2 hari, ya kalo guru ada, di satpam, kalo satpam
merokok dalam nyumput-nyumput. paling guru sih. siswa sama kayak merokok bengkel itu di pos satpamnya dia
gedung? ketahuan juga kena 2 alpha kalo ngerokok.
ngerokok di ketahuan.
alpa 2 hari.
6 Apakah ada/tidak Paling di dapur Setau saya gak setau saya gak Gak ada kak. Gak ada, paling di Gak ada ruangan
ada area/ruang umum,itu juga ada ruangan ada. bengkel itu kalo khusus merokok di
merokok di mereka nyumput- khusus saya pernah liat, itu sekolah ini kak.
dalam gedung? nyumput, memang merokok. kan bukan ruangan
kalo sekolah tidak khusus tapi.
menyediakan.
7 Apakah ada/tidak Untuk asbak saya Gak ada kak. Selama ini sih Disekolah gak ada Belum pernah liat Gak ada kak, di ruang
ada asbak/sarana tidak pernah melihat. gak pernah liat asbak. asbak disekolah, di tamu sekolah juga gak
merokok? ada asbak. kantor gak ada, di ada asbak kok.
bengkel gak ada, di
kantin juga gak ada.
8 Apakah ada/tidak Kalo khusus untuk Gak pernah ada Gak ada kak. Kalo rokok gak pernah Rokok belum Kalo rokok gak ada.
ada rokok gak ada, tapi iklan rokok kak, tapi kalo yang lain pernah, acara besar Biasanya minuman,
iklan/promosi kalo yang lain-lain disekolah. pernah, kayak pun kita gak pernah dealer yamaha, dan
rokok? ada. minuman gitu. pake iklan rokok. yang lain selain
rokok.
Hasil Observasi Lingkungan SMK 2 Mei Kota Bandar Lampung
Berdasarkan Indikator Proses dalam KTR Tahun 2019
No. Objek yang Jumlah objek Indikator proses Ada Tidak Keterangan
diamati yang diamati dalam KTR
Tanda larangan
√
merokok
Ruang Kepala
1 1 Orang merokok √
Sekolah
Asbak/sarana
√
merokok
Tanda larangan
√
merokok
2 Ruang Guru 1 Orang merokok √
asbak/sarana
√
merokok
Tanda larangan
√
merokok
Ruang Tata
3 1 Orang merokok √
Usaha
Asbak/sarana
√
merokok
Tanda larangan
4 Ruang Kelas 25 √
merokok
Tanda larangan
5 Perpustakaan 1 √
merokok
Tanda larangan
√ 6 Buah
merokok
6 Laboratorium 14 Orang merokok √
Asbak/sarana
√
merokok
Tanda larangan
√ 1 Buah
merokok
Orang merokok √
7 Gedung Aula 1 Ruang merokok
√
dalam gedung
Asbak/sarana
√
merokok
Tanda larangan
√
merokok
8 Kantin Sekolah 1
Orang merokok √ 1 Orang
Area/ruang merokok √
Asbak/sarana
√
merokok
Iklan merokok √
Tanda .larangan
√
merokok
9 Halaman sekolah 1 Orang merokok √
Area/ruang merokok √
Iklan merokok √