Anda di halaman 1dari 3

Cara Kerja Detergen

A. Tujuan
Mengetahui kerja detergen

B. Alat dan Bahan


cawan petri (mangkuk kaca), minyak, larutan detergen, air, spatula (sendok)

C. Langkah Kegiatan
1. Larutkan detergen setengah sendok teh ke dalam 50 mL air. Kemudian tempatkan
larutan detergen dalam gelas.
2. Sementara itu, masukkan air ke dalam mangkuk. Setelah itu, campurkan beberapa
tetes minyak ke dalam air. Amati yang terjadi dan buatlah kesimpulan.
3. Ulangi langkah 2 namun dengan hati-hati tambahkan larutan detergen ke atas
permukaan campuran minyak dan air.
4. Bandingkanlah dan amati yang terjadi dan buatlah kesimpulan.

D. Data Pengamatan (6 point)


Zat Kelarutan minyak dalam air dan detergen dalam air dan minyak
(larut atau tidak larut)
Minyak dalam air:
Air + minyak
Detergen dalam minyak:
Air + minyak +
detergen
Detergen dalam air:

E. Pembahasan (10 point)


Detergen adalah garam logam alkali (biasanya garam natrium) dari asam-asam
lemak. Detergen dapat bersifat tak-biodegradable dan biodegradable. Detergen yang
bersifat tak- biodegradable adalah p-alkilbenzenasulfonat (gugus alkil yang sangat
bercabang).

Struktur p-alkilbenzenasulfonat

Detergen yang bersifat degradable adalah natrium deodesil sulfat (natrium lauryl sulfat)
dengan rumus CH3(CH2)11OSO- Na+.
Struktur natrium lauryl sulfat

Oleh karena itu sebagian besar detergen sintetis yang sekarang sudah dibuat sudah
banyak mengandung natrium lauryl sulfat agar tidak mencemari lingkungan.

Setiap molekul detergen mengandung rantai hidrokarbon panjang dan ujung ion.

Rantai hidrokarbon ion

Bagian molekul detergen Sifat Kelarutan


Rantai hidrokarbon Hidrofobik Larut dalam zat non polar
Ujung ion Hidrofilik Larut dalam air
(2 point) (2 point)
Kegunaan detergen adalah kemampuannya mengemulsi kotoran berminyak
sehingga dapat dibuang dengan pembilasan. Detergen dapat mengemulsi kotoran
berminyak karena memiliki 2 sifat ini:
1. Rantai hidrokarbon sebuah molekul detergen yang bersifat hidrofobik, larut dalam
zat non polar seperti tetesan minyak. (1 point)
2. Ujung anion molekul sabun, yang tertarik pada air, ditolak oleh ujung anion molekul-
molekul sabun yang timbul dari tetesan minyak lain. Karena tolak-menolak antara
tetes minyak maka minyak itu tidak dapat saling bergabung, tetapi tetap
tersuspensi.

Detergen juga dapat tersuspensi dalam air karena detergen membentuk misel
(micelles), yakni segerombol (50-150) molekul detergen yang rantai hidrokarbonnya
mengelompok dengan ujung-ujung ionnya menghadap ke air. Ujung ion ini bersifat
hidrofilik yang dapat melarutkan detergen dalam air. (2 point)

Detergen termasuk dalam kelas yang disebut surfaktan (dari kata: surface active
agents), yakni senyawa yang dapat menurunkan tegangan permukaan air. Setiap
surfaktan mengandung ujung hidrofobik (satu rantai CH atau lebih) dan ujung hidrofilik
(1 point). Porsi hidrokarbon dari molekul surfaktan mengandung 12 atom C atau lebih
agar efektif.
Surfaktan menurunkan tegangan permukaan air dengan mematahkan ikatan-ikatan
hydrogen pada permukaan. Mereka melakukan hal ini dengan menaruh kepala-kepala
hidrofiliknya pada permukaan air dengan ekor hidrofobiknya terentang menjauhi
permukaan air.
Fungsi bedak dan minyak dalam praktikum adalah zat yang diamati sebagai noda.
Hasil praktikum menunjukkan bahwa detergen dapat melarutkan minyak dan bedak. (2
point)

F. Kesimpulan (2 point)
1. Detergen dapat melarutkan minyak dan bedak
2. Detergen dapat larut dalam air

G. Daftar pustaka (1 point)


Fessenden & Fessensen. Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 2. Erlangga

Anda mungkin juga menyukai