Anda di halaman 1dari 17

ILMU GIZI

“KEBUTUHAN NUTRISI UNTUK ANAK USIA SEKOLAH”

Di Susun Oleh :
KHOSATUL MUAWANAH 1814901025

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

JURUSAN KEPERAWATAN

T.A 2019/2020

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari untuk melakukan suatu kegiatan kita
memerlukan adanya energi di dalam tubuh kita.Semakin banyak energi yang ada
pada tubuh kita, maka semakin banyak kegiatan yang bisa kita lakukan. Tetapi
dengan keadaan yang saat ini serba instant, serba mudah, maka gizi yang
seimbang sangatlah susah di capai untuk anak dan remaja yang aktif sehingga
kesehatanpun terabaikan.
Anak-anak dikategorikan sebagai usia 6-12 tahun, dengan karakteristik
pertumbuhan yang relatif dan dengan sedikit masalah pemberian makan. Usia
anak-anak dimana suka mencoba mempelajari keterampilan fisik dan
menghabiskan banyak waktu untuk bermain. Dan waktu lebih banyak dihabiskan
di sekolah sehingga anak-anak cenderung mulai menyesuaikan dengan jadwal
rutin.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang penulisan makalah dapat disimpulkan bahwa
rumusan masalah makalah ini adalah:
1. Bagaimana kebutuhan nutrisi untuk anak usia sekolah?
C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas didapatkan tujuan dari penulisan
makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui kebutuhan gizi dari anak usia sekolah..

2
BAB II
PEMBAHASAN

KEBUTUHAN NUTRISI UNTUK ANAK USIA SEKOLAH


A. Pengertian Gizi
Pengertian Gizi dan Zat Gizi, kata gizi adalah berasal dari dialek
bahasa Mesir yang berarti "makanan". Gizi merupakan terjemahan dari
kata "nutrition" yang dapat diterjemahkan menjadi "nutrisi". Gizi dapat
diartikan sebagai sesuatu yang mempengaruhi proses perubahan semua jenis
makanan yang masuk ke dalam tubuh, yang dapat mempertahankan
kehidupan. Namun, sebenarnya gizi meliputi pengertian yang luas, tak hanya
mengenai jenis-jenis pangan dan gunanya bagi badan melainkan juga
mengenai cara-cara memperoleh serta mengolah dan mempertimbakan agar
tubuh tetap sehat.Disiplin ilmu yang khusus mempelajari tentang gizi
disebut Ilmu Gizi.
Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari zat gizi dalam makanan dan
penggunaanya dalam tubuh, meliputi pemasukan, pencernaan, penyerapan,
pengangkutan (transpor), metabolisme, interaksi, penyimpanan, dan
pengeluaran, semuanya termasuk proses zat gizi dalam tubuh.
Zat gizi atau nutrient adalah elemen yang ada dalam makanan yang
dapat dimanfaatkan secara langsung dalam tubuh seperti
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.Zat gizi merupakan
substansi yang diperoleh dari makanan dan digunakan untuk pertumbuhan,
pemeliharaan, dan perbaikan jaringan tubuh.Zat gizi dapat dibagi menjadi zat
gizi organik dan zat gizi anorganik.Zat gizi organik terdiri dari karbohidrat,
lemak, protein, dan vitamin.Sedangkan zat gizi anorganik terdiri dari mineral
dan air.Selain itu, zat gizi dapat dikelompokkan berdasarkan sumbernya,
berdasarkan fungsinya, dan berdasarkan jumlahnya.
Zat gizi berdasarkan sumbernya terbagi menjadi dua, yaitu:
 Nabati : Sumber zat gizi yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.

3
 Hewani : Sumber zat gizi yang berasal dari hewan.
Zat gizi berdasarkan fungsinya bagi tubuh dapat kita kategorikan menjadi:
 Sumber tenaga bagi tumbuh: Zat gizi yang tergolong sumber tenaga
adalah karbohidrat, lemak, dan protein.
 Pembangun dan penjaga tubuh: Zat gizi yang berfungsi sebagai
pembangun dan penjaga tumbuh adalah protein, lemak, mineral, dan
vitamin.
 Pengatur proses kerja di dalam tubuh: Zat gizi yang diperlukan untuk
mengatur proses metabolisme di dalam tubuh adalah protein, mineral,
vitamin, dan air.
B. Prinsip Gizi Untuk Usia Anak Sekolah
Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) untuk Anak Sekolah dan Remaja:
1. Mengkonsumsi aneka ragam makanan
2. Mengkonsumsi makanan untuk memenuhi kecukupan energy
3. Mengkonsumsi makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan
energi
4. Membatasi konsumsi lemak dan minyak (1/4 kecukupan energi)
5. Menggunakan garam beryodium
6. Mengkonsumsi makanan sumber zat besi
7. Membiasakan makan pagi
8. Minum air bersih yang aman dan dalam jumlah yang cukup
9. Melakukan aktivitas fisik secara teratur
10. Mengkonsumsi makanan yang aman
11. Membaca label pada makanan yang dikemas
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Seimbang
Kesehatan yang paling diperhatikan oleh WHO (World Healt
Organization) adalah kesehatan ibu hamil dan anak. Untuk itu keduanya
diperhatikan detile untuk masalah asupan gizi dan konsumsi makanan sehari-
harinya. Kembali lagi ke WHO, mengapa perlunya memperhatikan kebutuhan

4
gizi anak usia sekolah, ada beberapa alasan mengapa kebutuhan gizi anak
sekolah sangat diperhatikan.
Faktor yang mempengaruhi gizi pada usia anak sekolah adalah sebagai
berikut:
1. Usia Sekolah adalah usia puncak pertumbuhan.
Anak Sd yang berusia sekitar 7-13 tahun merupakan masa-masa
pertumbuhan paling pesat kedua setelah masa balita. Dimana kesehatan
yang optimal akan menghasilkan pertumbuhan yang optimal pula.
Perhatian terhadap kesehatan sangatlah diperlukan, pendidikan juga
digalakan untuk perkembangan mental yang mengacu pada skil anak.
Asupan gizi diperlukan untuk memenuhi keduanya yaitu : fisik dan
mental anak. Karena tentunya fisk dan mental merupakan sesuatu yang
berbeda namun saling berkaitan. makanan yang kaya akan nutrisi sangat
mempengaruhi tumbuh kembang otak dan organ-organ lain yang
dibutuhkan anak untuk mencapai hasil pendidikan yang optimal, untuk itu
keluarga adalah pihak pertama yang harus memperhatikan asupan gizi
anaknya. Pengetahuan keluarga akan gizi sangat berpengaruh disini.
2. Selalu Aktif.
Semakin tinggi tingkat aktifitas tubuh maka nutrisi dan energi juga
akan semakin banyak diperlukan, anak usia SD atau usia sekolah
merupakan usia yang senang bermain. Senang menghabiskan waktunya
untuk belajar mengetahui lingkungan sekitar.Untuk itu perlunya nutrisi
dan asupan energi yang banyakuntuk menunjang aktifitas
fisiknya.Sulitnya untuk mengkonsumsi makanan bergizi adalah tantangan
yang perlu dihadapi oleh orang tua.Untuk itu pengetahuan mengenai gizi
anak sangat disarankan untuk mempelajarinya.
3. Perubahan Sikap Terhadap Makanan.
Anak Usia SD tidak dapat di tebak, apa selera makan yang saat ini
sedang ia senangi, perubahan sikap terhadap makanan dipengaruhi oleh
beberapa faktor, salah satunya adalah pengaruh dari luar. Pada masa-masa

5
inilah perhatian ibu terhadap pengaruh pola konsumsi makanan sepertinya
harus digalakan.
4. Tidak suka makanan-makanan yang bergizi.
Telah terbukti, anak usia sekolah sangat sulit untuk dapat
mengkonsumsi makanan-makanan yang sedang ia perlukan untuk masa
pertumbuhan. Kriteria makanan yang banyak disukai oleh anak usia ini
adalah makanan yang banyak mengandung gula dan mempunyai warna
yang cerah sehingga menarik anak untuk mengkonsumsinya.
D. Pengaruh Status Gizi Anak Sekolah Terhadap Kesehatan
Defisiensi gizi sering dihubungkan dengan infeksi. Infeksi bisa
berhubungan dengan gangguan gizi melalui beberapa cara yaitu
mempengaruhi nafsu makan, dapat juga menyebabkan kehilangan bahan
makanan karena diare/muntah-muntah atau mempengaruhi metabolisme
makanan dan banyak cara lain lagi.
Secara umum, defisiensi gizi sering merupakan awal dari gangguan
sistem kekebalan tubuh.Gizi kurang dan infeksi, kedua-duanya dapat bermula
dari kemiskinan dan lingkungan yang tidak sehat dengan sanitasi buruk.Selain
itu juga diketahui bahwa infeksi menghambat reaksi imunologis yang normal
dengan menghabiskan sumber-sumber energi.
Gangguan gizi dan infeksi dapat saling berhubungan sehingga
memberikan prognosis yang lebih buruk.Infeksi memperburuk taraf gizi dan
sebaliknya, gangguan gizi memperburuk kemampun anak untuk mengatasi
penyakit infeksi.Kuman-kuman yang kurang berbahaya bagi anak-anak
dengan gizi baik, bisa menyebabkan kematian pada anak-anak gizi buruk.
E. Masalah yang Sering Muncul pada Usia Anak Sekolah
Anak-anak dikategorikan sebagai usia 6-12 tahun, dengan karakteristik
pertumbuhan yang relatif dan dengan sedikit masalah pemberian makan. Usia
anak-anak dimana suka mencoba mempelajari keterampilan fisik dan
menghabiskan banyak waktu untuk bermain. Dan waktu lebih banyak

6
dihabiskan di sekolah sehingga anak-anak cenderung mulai menyesuaikan
dengan jadwal rutin.
Masalah Gizi pada anak-anak:
1. Kurang Gizi
Merupakan permasalahan yang terjadi karena kurangnya
menkonsumsi makanan yang mengandung energi, protein yang bermutu
tinggi (seperti ikan, telur, daging) serta mineral terutama kalsium yang
mudah diserap oleh tubuh. Selain itu gizi kurang dapat pula disebabkan
oleh cacingan yang diderita 50% anak-anak.Status gizi seseorang dapat
dilihat dari tinggi badan, berat badan, data biokimia, dan lainya. Gangguan
pertumbuhan pada usia anak-anak ini terjadi akibat berat badan bayi lahir
rendah (BBLR) dan gizi kurang pada usia balita. Kekurangan gizi secara
umum ( makanan kurang dalam kualitas dan kuantitas ) menyebabkan
gangguan pada proses pertumbuhan, produksi tenaga, pertahanan tubuh,
struktur dan fungsi otak, serta perilaku.
Jika seseorang mengalami kekurangan gizi, yang terjadi akibat asupan
gizi di bawah kebutuhan, maka ia akan lebih rentan terkena penyakit dan
kurang produktif. Untuk itu dianjurkan untuk banyak mengkonsumsi
banyak makanan yang banyak mengandung karbohidrat, protein lemak,
fitamin mineral dan lain sebagainya. Karena itu, pedoman gizi seimbang
disusun berdasarkan kebutuhan yang berbeda pada setiap golongan usia,
status kesehatan dan aktivitas fisik.
Untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan
jumlah yang tepat, kebutuhan asupan gizi divisualisasikan dalam bentuk
Tumpeng Gizi Seimbang (TGS), yang terdiri atas potongan-potongan
tumpeng.Luasnya potongan menunjukkan porsi yang harus dikonsumsi
setiap hari.TGS dialasi air putih, artinya air putih merupakan bagian
terbesar dari zat gizi esensial bagi kehidupan untuk hidup sehat dan aktif.
Pada bagian bawah tumpeng terdapat prinsip gizi seimbang yang lain,
seperti manjalankan pola hidup bersih, aktivitas fisik dan olahraga teratur

7
serta senantiasa menjaga dan memantau berat badan. Pahami
danpraktikkan pola hidup sehat dengan prinsip Gizi Seimbang untuk
menjaga keadaan gizi tetap baik, yang akan bermanfaat bagi kesehatan
kita.

2. Kegemukan atau gizi lebih


Adalah kondisi dimana konsumsi makanan yang mengandung energi,
protein dan lemak yang melebihi kebutuhan. Gizi lebih menyebabkan
obesitas yang merupakan kelebihan energi yang disimpan di dalam
jaringan berupa lemak.Kegemukan merupakan salah satu risiko dalam
terjadi berbagai penyakit degeneratif, seperti hipertensi atau tekanan darah
tinggi, penyakit-penyakit diabetes, jantung koroner, hati, dan kantung
empedu.
Mengatasi persoalan kurang dan kelebihan gizi ini bisa dilakukan
dengan memahami dan mempraktekkan pola makan bergizi seimbang.
Caranya, konsumsi makanan bergizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai
kebutuhan tubuh, usia, jenis kelamin, aktivitas fisik dan kondisi biologis.

8
Memperhatikan variasi makanan juga penting, selain menerapkan gaya
hidup sehat seperti olahraga rutin, mengontrol berat badan, dan menjaga
kebersihan diri. "Berbeda dari prinsip empat sehat lima semprna, yang
hanya memperhatikan prinsip variasi makanan, tanpa menyesuaikan
dengan kebutuhan tubuh berdasarkan usia, jenis kelamin, aktivitas fisik
dan kondisi biologis."
3. Anemia gizi besi
Anak yang mengalami anemia menunjukkan gejala antara lain pucat,
lemah, lelah, menurunnya kemampuan konsentrasi belajar. Serta
menurunnya antibody sehingga mudah terserang infeksi atau
penyakit.Penyebab anemia ini adalah makanan yang dimakan kurang
mengandung zat besi. Akibat kekurangan sejumlah zat gizi itu, sekitar 10-
15 % anak usia sekolah menderita anemia.
Untuk mencegah anemia dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi
makanan sumber zat besi, baik dari sumber hewani maupun nabati.
Sumber hewani contohnya daging, hati, ikan dan unggas.Sedangkan
sumber nabati dapat diperoleh dari sayuran hijau. Di samping itu, anemia
juga bisa dicegah dengan cara mengonsumsi suplemen zat besi, olahraga,
tidur yang cukup, dan mengurangi konsumsi makanan yang menghambat
penyerapan zat besi seperti kopi dan teh.
Setelah mengonsumi daging atau sayuran hijau yang banyak
mengandung zat besi, jangan langsung minum kopi atau teh karena akan
membuat zat besi yang terdapat dalam makanan tersebut tidak terserap
oleh tubuh.
4. Kurang vitamin A
Hal ini menyebabkan kebutaan, mengurangi daya tahan tubuh
sehingga mudah terserang infeksi. Kurang vitamin A atau yang sering
disebut KVA sering menyebabkan kematian pada anak-anak.Penyebab
KVA di Indonesia kebanyakan adalah kemiskinan dan kurangnya
pengetahuan tentang gizi.

9
 Peningkatan konsumsi vitamin A:
1. Buah naga
Buah unik yang satu ini adalah salah satu buah yang kaya akan
vitamin A dan sarat beta karoten yang sangat baik untuk
memelihara daya lihat mata.
2. Buah apel
Pasti Anda tak asing dengan buah ini, banyak sekali makanan
olahan dari buah apel dengan tujuan utama berinovasi dan pastinya
membuat peminat lebih menikmati buah ini meski telah dirubah
menjadi berbagai olahan.
3. Buah Anggur
Buah manis dengan banyak varian warna ini juga mengandung
vitamin A melimpah yang dibutuhkan oleh mata agar terhindari
dari penyakit katarak dan degenerasi makula.
4. Wortel
Sudah Pasti. Orang yang awam dengan kesehatan pun tahu
kalau wortel mengantongi segudang manfaat untuk mata.Selain
menjaga mata tetap sehat ternyata wortel juga bisa membuat warna
mata menjadi lebih jernih, jadi tak heran jika kelinci memiliki
warna mata yang mempesona.
5. Buah mangga
Mangga yang sudah matang biasanya berwarna orange
mencolok, buah mangga yang sudah seperti ini memiliki
kandungan vitamin A cukup banyak.Beda dengan yang masih
muda berwana kuning kehijauan yang rasanya asam dan biasanya
dikonsumsi ibu-ibu dengan menjadikannya rujak.
6. Sayur bayam
Jenis sayuran hijau memiliki kandungan vitamin A dan beta
karoten yang mencukupi kebutuhan mata agar tetap sehat.Selain

10
nutrisi tersebut, sayur bayam juga menutrisi mata dengan bantuan
lutein dan zeaxathin.
7. Paprika
Tubuh akan memperoleh vitamin A sekitar 60% dari satu
sendok makan paprika. Selain itu, vitamin A juga merupakan
sumber vitamin C, kalium, dan kalsium.
8. Kemangi kering
Kemangi bisa digunakan untuk menghilangkan bau badan,
namun bukan kandungan vitamin A yang membantunya karena
nutrisi ini sudah diambil oleh mata untuk memelihara kesehatannya
sendiri.
 Suplementasi periodic : Suplementasi periodic berguna karena
sejumlah besar vitamin A dapat disimpan dalam hati untuk
penggunaan di masa yang akan datang. Vitamin A ini dapat diberikan
sebagai kapsul atau dalam bentuk larutan pekat. Kecuali untuk anak-
anak yang menderita xerophtalmia aktif, defisiensi energi dan protein
(kwashiorkor) atau beberapa penyakit pencetus yang berat, penting
untuk memastikan bahwa dosis tersebut tidak diulang lebih sering
daripada dosis yang aman.
 Fortifikasi makanan : Fortifikasi atau penambahan zat gizi terpilih
pada unsur pokok makanan yang umum merupakan suatu cara
perlindungan status gizi yang dapat diterima dan berhasil pada Negara
dengan sistem distribusi makanan yang tepat.Cara ini merupakan cara
yang efektif untuk meningkatkan konsumsi vitamin A pada wanita
hamil dan menyusui tanpa resiko teratogenik.
5. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
Gejala kekurangan yodium adalah malas dan lamban. Pada usia anak-
anak dapat menimbulkan kecerdasan (IQ) yang lebih rendah. Kurangnya
konsumsi makanan yang mengandung yodium menyebabkan penyakit
gondok.

11
Penanggulangan masalah kekurangan iodium umumnya memang
dilakukan dengan iodinisasi garam, yaitu menambahkan kalium iodat,
menjadi garam beriodium. Namun penggunaan garam beriodium itu
kurang berhasil dan kurang efektif bagi bayi untuk meniadakan gondokan,
kekerdilan dan keterbelakangan mental. Iklim yang panas serta lembab
dan cara masak (berbumbu, asam dan panas) yang lazim di Indonesia
dapat menyebabkan penguapan iodium. Ini tentu saja mengurangi atau
bahkan menghilangkan kandungan iodium dalam garam. Demikian pula
halnya pada proses pembuatan briket garam dengan pembakaran.
Sementara injeksi atau implantasi minyak beriodium (lipiodol) masih
sulitdilakukan. Meski efektif cara ini menakutkan dan kurang disukai
orang, danjuga diperlukan petugas terlatih untuk pelaksanaannya. Telah
menjadikesepakatan dunia dalam KTT untuk Anak di New York tahun
1990,penanggulangan gangguan akibat kekurangan iodium di seluruh
dunia harusteratasi tahun 2000.Dengan demikian selain garam
beriodium,pemasyarakatanpemanfaatan hasil laut (ikan, udang, cumi, dan
rumputlaut) sebagai panganunggulan perlu lebih digalakkan.
6. Karies Gigi Pada Anak
Terdapat warna keputihan seperti kapur, yang lebih putih daripada gigi
sekitarnya. Keadaan ini disebut White spot lesion dimana mulai terjadi
proses karies, namun belum terbentuk lubang gigi atau kavitas. Biasanya
white spot terlihat di bagian gigi yang dekat dengan gusi. Pada keadaan ini
sudah terjadi kehilangan mineral-mineral elemen gigi yang bila didiamkan
akan menjadi lubang atau kavitas (seperti gambar tengah), namun proses
ini bisa dihentikan dengan pembersihan yang tepat dan penghentian
faktor-faktor penyebabnya.
F. Asupan yang Aman dan Menyehatkan
1. Makan pagi ( sarapan )
Merupakan salah satu pesan dalam PUGS, dapat menyumbang
seperempat dari kebutuhan gizi sehari yaitu sekitar 450-500 kalori dengan

12
8-9 gram protein. Berdasarkan penelitian di Jakarta menunjukkan jenis
makanan pagi antara lain nasi dan lauk pauk 61%, roti 15,5%, dan mi
8,6%.
2. Membawa bekal ke sekolah
Membeli makanan dan kemudian menghabiskan bersama teman-
temannya adalah hal yang mengasyikkan bagi anak-anak.Untuk
meminimalkan jajan anak, sebaiknya anak dibekali dari rumah.Dan
makanan bekal adalah makanan yang disukainya dan menarik.Sehingga
anak-anak lebih tertarik dengan bekalnya.Kandungan gizi makanan bekal
sebaiknya sekitar 300 kalori, 5-7 gram protein.Makanan bekal bisa berupa
snack atau makanan lengkap dalam porsi kecil.
3. Olahraga dan aktivitas
Sesuai dengan salah satu pesan PUGS, dengan melakukan latihan fisik
dan olahraga teratur setiap hari, maka sejak usia muda sebaiknya anak
dianjurkan berolahraga dan melakukan aktivitas yang cukup. Manfaat
Olahraga dan aktivitas fisik antara lain menurunkan dan mempertahankan
BB, menurunkan tekanan darah, menaikkan kolesterol HDL, serta mampu
menurunkan resiko obesitas.
G. Prinsip Gizi Seimbang untuk Anak-Anak
Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) hendaknya diterapkan dalam
menyusun makanan anak-anak. Makanan dengan kandungan gizi seimbang ,
cukup energi dan zat gizi sesuai kebutuhan gizi anak-anak sangat dianjurkan.
Makanan yang dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan anak sebaiknya
terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayur, dan buah.Sebaiknya seorang ibu
melakukan pengaturan-pengaturan dalam menyusun makan untuk anak-
anaknya.Pengaturan tersebut bertujuan untuk membentuk kebiasaan makan
yang baik dan berpartisipasi dalam aktivitas olahraga secara teratur.
Untuk mencukupi energi tersebut dapat diperoleh dari makanan pokok
seperti nasi, mi, roti, dan biscuit. Sedangkan kebutuhan akan protein yang
dapat diperoleh dari lauk pauk seperti ikan, daging, ayam, kacang-kacangan,

13
tempe, dan tahu. Dengan memenuhi kebutuhan tersebut dapat mencegah
terjadinya gizi kurang dan kegemukan pada anak.
Vitamin A, C, dan B1 dapat diperoleh dari sayuran, buah-buahan, dan
kacang-kacangan. Tujuan terpenuhinya zat-zat gizi tersebut dapat
memberikan daya tahan terhadap infeksi, mencegah kebutaan, dan
meningkatkan konsentrasi belajar. Kalsium dapat diperoleh dari susu, ikan,
dan kacang-kacangan. Begitu pula dengan zat besi yang dapat diperoleh dari
makanan hewani seperti daging, ayam dan ikan.
Diet seimbang untuk anak usia 6-12 tahun yang baik adalah rendah
lemak, tinggi kalsium dan adekuat tapi kalorinya tidak berlebihan. Syarat
pemberian makanan untuk anak antara lain:
 Memenuhi kecukupan Energi dan semua zat gizi yang sesuai dengan
umurnya.
 Susunan hidangan disesuaikan dengan pola menu seimbang.
 Bentuk dan porsi disesuaikan dengan daya terima, toleransi, dan keadaan
faal anak.
 Memperhatikan kebersihan anak dan lingkungan.
H. Cara Mengatasi Anak yang Sulit Makan
1. Pilih bervariasi buah matang (pepaya, manga, melon, pisang, alpukat,
semangka, jeruk) dengan cara dipotong kecil-kecil, bisa ditambahkan jeli
atau agar-agar dan sedikit gula pasir. Dapat disajikan dalam bentuk juice
atau selada buah yang ditambah keju dan susu manis.
2. Pilih sayuran berwarna terang dan padat (wortel, brokoli, sawi, labu
kuning, bunga kol, buncis muda, bayam) dipotong kecil-kecil
ditambahkan pada mie atau lauk kesukaannya.
3. Ajak anak makan bersama keluarga.
4. Terapkan jadwal makan yaitu 3 kali makan besar dan 2 kali snack sehat
atau camilan. Jangan berikan camilan, susu atau juice dekat dengan waktu
makan.

14
5. Tidak mencemooh atau memarahi bila anak makan masih belum mau
makan buah dan sayuran. Hormati anak bila dia tidak ingin makan dan
usahakan lagi diperkenalkan pada pada waktu makan berikutnya.
I. Anjuran-Anjuran Jumlah Porsi Makan
Anjuran jumlah porsi menurut kecuupan energi untuk kelompok umur 7-9
tahun dan anak usia sekolah 10-12 tahun (Kemenkes, 2014);
Bahan makanan Anak usia 7-9 Anak usia 10-12 tahun
tahun 1850 kkal Laki-laki 2100 Perempuan
kkal 2000 kkl
Nasi 4½p 5p 4p
Sayuran 3p 3p 3p
Buah 3p 4p 4p
Tempe 3p 3p 3p
Daging 2p 2½p 2p
Susu 1p 1p 1p
Minyak 5p 5p 5p
gula 2p 2p 2p
Keterangan :
 Nasi 1 porsi = ¾ gelas = 100 gr = 175 kkal
 Sayuran 1 porsi = 1 gelas = 100 gr = 25 kkal
 Buah 1 porsi = 1 buah pisang ambon = 50 gr = 50 kkal
 Tempe 1 porsi = 2 potong sedang = 50 gr = 80 kkal
 Daging 1 porsi= 1 potong sedang = 35 gr = 50 kkal
 Ikan segar 1 porsi = 1/3 ekor = 45 gr = 50 kkal
 Susu sapi 1 porsi = 1 gelas = 200 gr =50 kkal
 Minyak 1 porsi = 1 sendok teh = 5 gr = 50 kkal
 Gula 1 porsi = 1 sendok makan = 5 gr = 50 kkal
*) p : porsi

15
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari zat gizi dalam makanan dan
penggunaanya dalam tubuh, meliputi pemasukan, pencernaan, penyerapan,
pengangkutan (transpor), metabolisme, interaksi, penyimpanan, dan pengeluaran,
semuanya termasuk proses zat gizi dalam tubuh.
Zat gizi atau nutrient adalah elemen yang ada dalam makanan yang dapat
dim9anfaatkan secara langsung dalam tubuh seperti karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral, dan air.Zat gizi merupakan substansi yang diperoleh dari
makanan dan digunakan untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan
jaringan tubuh.
Faktor yang mempengaruhi gizi pada usia anak sekolah adalah Usia Sekolah
adalah usia puncak pertumbuhan; Selalu Aktif; Perubahan Sikap Terhadap
Makanan; Tidak suka makanan-makanan yang bergizi.
Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) hendaknya diterapkan dalam
menyusun makanan anak-anak. Makanan dengan kandungan gizi seimbang ,
cukup energi dan zat gizi sesuai kebutuhan gizi anak-anak sangat dianjurkan.
Anjuran-anjuran jumlah porsi makan; Untuk anak usia 7-9 tahun sebanyak
1900 kalori per hari, untuk anak laki-laki usia 10-12 tahun sebanyak 2000 kalori
per hari, untuk anak perempuan usia 10-12 tahun sebanyak 2000 kalori per hari.
B. SARAN
Dalam makalah ini, penyusun menyadari bahwa ada begitu banyak hal yang
harus dilengkapi demi perkembangan kemampuan penyusun dan para
pembaca.Oleh karena itu, Segala bentuk masukkan atau saran dan usulan yang
sifatnya mendukung penyusunan ini, sangat diharapkan bukan semata-mata demi
sempurnanya tulisan ini dan bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari.

16
DAFTAR PUSTAKA

Sutarno, Andriyan.2014. “Gizi Anak Usia Sekolah”.


http://andriyansutarno.blogspot.com/2014/06/makalah-gizi-anak-usia-
sekolah.html?m=1. Diakses pada tanggal 01 Desember 2019

Nrannisa, Yuliana.2018. “Kebutuhan Nutrisi Pada Anak Usia Sekolah”.


http://www.academia.edu/37922003/MAKALAH_KEBUTUHAN_NUTRISI.
Diakses pada tanggal 01 Desember 2019

Alfian Pradana, Rio. 2014. “Pengaturan Pola Makan Pada Anak Usia
Sekolah Keluarga Bapak M Dengan Masalah Ketidakseimbangan Nutrisi: Lebih
Dari Kebutuhan Tubuh”. Karya Imiah Akhir-Ners Universitas Indonesia.
https://www.google.com/url?q=http://lib.ui.ac.id/file%3file%3Ddigital/2016-
5/20391029-PR-
Rio%2520Alfian%2520Pradana.pdf&sa=U&ved=2ahUKEwi8mc278oTkAhWafCsK
HWOpDsQQFjAAegQIAhAB&usg=AOvVaw2fq_TS7vY31ciVaYYGMZb1.
Diakses pada tanggal 01 Desember 2019

17

Anda mungkin juga menyukai