Anda di halaman 1dari 7

HALAMAN SAMPUL

ANALISIS OBAT, OBAT TRADHISIONAL,


MAKANAN, KOSMETIK
High Performance Liquid Crhomatografi (HPLC)
Diajukan memenuhi nilai praktikum pertemuan 7 Mata Kuliah AOMK

DOSEN PEMBIMBING :
Alfian Syarifuddin, M.Farm., Apt
Ratna Wijayatri, M.Sc., Apt

Disusun oleh :

Rayi Citra Ayu Pangestuti 17.0605.0001

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2020
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .............................................................................................................. i


DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
A. PENGERTIAN ............................................................................................................. 1
B. PRINSIP DASAR DAN PRINSIP KERJA ................................................................ 1
C. JENIS- JENIS HPLC ................................................................................................... 2
D. KOMPONEN-KOMPONEN HPLC ............................................................................ 2
E. KELEBIHAN HPLC .................................................................................................... 4
F. KEKURANGAN HPLC .............................................................................................. 4
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 5

ii
High Performance Liquid Crhomatografi (HPLC)

A. PENGERTIAN
Kromatografi merupakan teknik analisis dengan solut atau zat-zat terlarut
terpisah oleh perbedaan kecepatan elusi, karena zat-zat ini melewati kolom
kromatografi. Pemisahan solut-solut diatur oleh distribusi solut dalam fase gerak
dan fase diam. Saat ini, HPLC (High Performance Liquid Crhomatografi)atau
KCKT (Kromatografi Cair Kinerja Tinggi) merupakan teknik pemisahan yang
diterima secara luas untuk analisis dan pemurnian senyawa tertentu dalam suatu
sampel pada sejumlah bidang. KCKT merupakan metode yang tidak dekstruktif dan
dapat digunakan baik untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif serta memiliki
kecepatan analisis dan kepekaan yang tinggi (Gandjar & Rohman, 2007) (Setiadi,
2014)

KCKT adalah teknik yang paling banyak digunakan untuk mengukur


kuantitas obat-obat dalam formulasi. Penentuan kadar dalam farmakope masih
banyak didasarkan pada spektroskopi UV langsung, tetapi di industri, deteksi
dengan spektroskopi UV biasanya dikombinasikan dengan pemisahan
pendahuluan dengan KCKT.(Anonim, no date)

B. PRINSIP DASAR DAN PRINSIP KERJA


1.1. Prinsip Dasar
Prinsip dasar dari KCKT, dan semua metode kromatografi adalah
memisahkan setiap komponen dalam sample untuk selanjutnya diidentifikasi
(kualitatif) dan dihitung berapa konsentrasi dari masing-masing komponen
tersebut (kuantitatif). Untuk KCKT sendiri pemisahan didasarkan atas
perbedaan sifat kepolarannya. Sebetulnya hanya ada dua hal utama yang

1
menjadi krusial point dalam metode KCKT. Yang pertama adalah proses
separasi/pemisahan dan yang kedua adalah proses identifikasi. Dua hal ini
mejadi faktor yang sangat penting dalam keberhasilan proses
analisa.(Rabbaniya, no date)

1.2. Prinsip Kerja


prinsip kerja dari alat HPLC adalah ketika suatu sampel yang akan diuji
diinjeksikan ke dalam kolom maka sampel tersebut kemudian akan terurai
dan terpisah menjadi senyawa-senyawa kimia ( analit ) sesuai dengan
perbedaan afinitasnya. Hasil pemisahan tersebut kemudian akan dideteksi
oleh detector (spektrofotometer UV, fluorometer atau indeks bias) pada
panjang gelombang tertentu, hasil yang muncul dari detektor tersebut
selanjutnya dicatat oleh recorder yang biasanya dapat ditampilkan
menggunakan integrator atau menggunakan personal computer (PC) yang
terhubung online dengan alat HPLC tersebut.(Rabbaniya, no date)

C. JENIS- JENIS HPLC


Pemisahan dengan HPLC dapat dilakukan dengan fase normal (jika fase diamnya
lebih polar dibanding dengan fase geraknya) atau fase terbalik (jika fase diamnya
kurang non polar dibanding dengan fase geraknya). Berdasarkan pada kedua
pemisahan ini, sering kali HPLC dikelompokkan menjadi HPLC fase normal
dan HPLC fase terbalik. Selain klasifikasi di atas, HPLC juga dapat
dikelompokkan berdasarkan pada sifat fase diam dan atau berdasarkan pada
mekanisme sorpsi solut, dengan jenis-jenis HPLC sebagai berikut:
a. Kromatografi Adsorbsi
Prinsip kromatografi adsorpsi telah diketahui sebagaimana dalam
kromatografi kolom dan kromatografi lapis tipis. Pemisahan kromatografi
adsorbsi biasanya menggunakan fase normal
b. Kromatografi fase terikat
Kebanyakan fase diam kromatografi ini adalah silika yang dimodifikasi
secara kimiawi atau fase terikat.
c. Kromatografi Afinitas
Dalam kasus ini, pemisahan terjadi karena interaksi-interaksi biokimiawi
yang sangat spesifik. Fase diam mengandung gugus-gugus molekul yang hanya
dapat menyerap sampel jika ada kondisi-kondisi yang terkait dengan muatan
dan sterik tertentu pada sampel yang sesuai (Susanti and Dachriyanus, no date)

D. KOMPONEN-KOMPONEN HPLC
Komponen-komponen penting dari KCKT dapat dilihat pada Gambar Diagram
Blok KCKT berikut ini :

2
1. Wadah Fase gerak dan Fase gerak
Wadah fase gerak harus bersih dan lembam (inert). Wadah pelarut kosong
ataupun labu laboratorium dapat digunakan sebagai wadah fase gerak.
Wadah ini biasanya dapat menampung fase gerak antara 1 sampai 2 liter
pelarut.
Fase gerak dalam KCKT adalah suatu cairan yang bergerak melalui
kolom. Ada dua tipe pompa yang digunakan, yaitu tekanan konstan
(constant pressure) dan pemindahan konstan (constant displacement).
Pemindahan
2. Pompa (pump)
Pompa yang cocok digunakan untuk HPLC adalah pompa yang
mempunyai syarat sebagaimana syarat wadah pelarut yakni: pompa harus
inert terhadap fase gerak. Bahan yang umum dipakai untuk pompa adalah
gelas, baja tahan karat, Teflon, dan batu nilam. Pompa yang digunakan
sebaiknya mampu memberikan tekanan sampai 5000 psi dan mampu
mengalirkan fase gerak dengan kecepatan alir 3 mL/menit.
3. Injektor
Injektor merupakan alat penyuntik yang terbuat dari tembaga tahan karat
dan katup teflon yang dilengkapi dengan keluk sampel (sample loop)
internal atau eksternal.
4. Kolom
Kolom adalah jantung kromatografi dan merupakan bagian HPLC yang
mana terdapat fase diam untuk berlangsungnya proses pemisahan
solut/analit.. Berhasil atau gagalnya suatu analisis tergantung pada
pemilihan kolom dan kondisi percobaan yang sesuai.
5. Detektor
Suatu detektor dibutuhkan untuk mendeteksi adanya komponen sampel di
dalam kolom (analisis kualitatif) dan menghitung kadarnya (analisis
kuantitatif). (Setiadi, 2014)

3
E. KELEBIHAN HPLC
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) atau High Performance Liquid
Chromatography (HPLC) merupakan salah satu metode kimia dan
fisikokimia.KCKT termasuk metode analisis terbaru yaitu suatu teknik
kromatografi dengan fase gerak cairan dan fase diam cairan atau padat. Banyak
kelebihan metode ini jika dibandingkan dengan metode lainnya. Kelebihan itu
antara lain:

1. Mampu memisahkan molekul-molekul dari suatu campuran dengan daya


memisah yang tinggi.
2. Dapat dihindari terjadinya dekomposisi / kerusakan bahan analisis.
3. Dapat digunakan bermacan-macam detektor dengan kepekaan yang tinggi.
4. Kolom dapat digunakan kembali.
5. Waktu analisa cukup singkat.
6. HPLC dapat digunakan untuk isolasi zat yang tidak mudah menguap dan zat
yang tidak stabil.
7. Dapat menganalisis sampel yang kecil kuantitasnya.
8. Teknik HPLC dapat dilakukan pada suhu kamar.

(Effendy, 2004)

F. KEKURANGAN HPLC
1. Harga sebuah alat HPLC cukup mahal
2. Sering ada larutan standar yang tertinggal diinjektor.
3. Pada kolom dengan diameter rata-rata partikel fase diam dengan ukuran 5 dan
3 mikrometer sela-sela partikel lebih mudah tertutup oleh kotoran, jadi harus
seringkali dicuci dan kemurnian larutan harus dijaga.(Anonim, no date)

4
DAFTAR PUSTAKA

Anonim ‘MAKALAH_HPLC_High_Performance_Liquid_Cro’.

Rabbaniya, M. (2016) MAKALAH KIMIA ANALISIS KROMATOGRAFI


CAIR KINERJA TINGGI / HPLC. Program studi farmasi fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Darussalam Gontor : Ngawi

Setiadi, W. (2014) ‘Validasi Metode Analsis’, (6–11). Fakultas farmasi


Universitas Muhmmadiyah Purwokerto : Purwoketo

Susanti, M. and Dachriyanus (no date) Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.


Lembaga Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LPTIK)
Universitas Andalas : Sumatera Barat

Anda mungkin juga menyukai