Anda di halaman 1dari 31

AKAD PEMBIAYAAN MUSYARAKAH1

Nomor:-1- 2

- Pada jam 10.00 (sepuluh) Waktu Indonesia Barat, hari ini, hari Kamis, tanggal 17 (tujuh belas)

bulan Oktober tahun 2018 (dua ribu delapan belas)3--------------

-Berhadapan dengan Saya4, Abu Bakar, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris bertempat

kedudukan di Kota Administrasi Jakarta Barat5, dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang Saya,

Notaris, kenal dan nama-namanya akan disebutkan pada bagian akhir akta ini: :------------------------

I. Tuan Achmad Soleh6, tempat dan tanggal lahir di Jakarta pada tanggal 10 (sepuluh) bulan

Januari tahun 1985 (seribu sembilan ratus delapan puluh lima), Warga Negara Indonesia,

pekerjaan swasta, bertempat tinggal di Jalan…………………………, Rukun Tetangga ….,

Rukun Warga …., Kelurahan ……….., Kecamatan ………., Kota Administrasi- ………,
1
FOOTNOTE (CATATAN KAKI) ATAU PENJELASAN-PENJELASANNYA:

Judul Akta (UUJN Pasal 38), sesuaikan dengan akta atau akad yang dibuat dan ditandatangani.
Sesuai syariah setiap transaksi atau akad harus ada ijab-qabul secara tertulis termasuk akad atau perjanjian.

2
Nomor Akta (UUJN Pasal 38), akta notaris menggunakan nomor urut per bulan
3
Jam, Hari, Tanggal, Bulan, Tahun (UUJN Pasal 38)
Dahulukan angka kemudian diikuti dengan huruf, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, yaitu:
(1) Akta Notaris dituliskan dengan jelas dalam hubungan satu sama lain yang tidak terputus-putus dan tidak
menggunakan singkatan.
(2) Ruang dan sela kosong dalam akta digaris dengan jelas sebelum akta ditandatangani, kecuali untuk akta yang
dicetak dalam bentuk formulir berdasarkan peraturan perundang-undangan.
(3) Semua bilangan untuk menentukan banyaknya atau jumlahnya sesuatu yang disebut dalam akta, penyebutan
tanggal, bulan, dan tahun dinyatakan dengan huruf dan harus didahului dengan angka.
(4) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak berlaku bagi surat kuasa yang belum menyebutkan nama
penerima kuasa.

ATAU dimulai dengan ”Pada hari ini…..dan seterusnya”.


Silahkan dapat dipilih dan dipergunakan salah satu diantara keduanya.
4
Bisa memilih dengan kalimat lainnya (Berhadapan dengan Saya, Hadir menghadap Saya, Hadir
dihadapan Saya dan lain-lain), sedangkan untuk AKTA PPAT Hadir Dihadapan Saya (Vide Perkaban
Nomor 8 Tahun 2012, cek kembali Perkabannya)
5
Nama Notaris dan Tempat Kedudukan Notaris, Tempat Kedudukan Notaris yaitu Kabupaten atau Kota,
gunakan nama Kabupaten atau Kotanya. Berbeda dengan Wilayah Jabatan, yaitu Provinsi, contohnya Provinsi Daerah
Khusus Ibu Kota Jakarta. Isi dari Pasal 38 ayat (2), yaitu: Awal Akta atau kepala Akta memuat:
a. judul Akta;
b. nomor Akta;
c. jam, hari, tanggal, bulan, dan tahun; dan
d. nama lengkap dan tempat kedudukan Notaris.
6
Boleh menggunakan Tuan atau langsung nama

1
Pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor Induk -------Kependudukan:

……………….,dikeluarkan oleh-------- Kelurahan………………… tanggal ……bulan…

tahun, yang berlaku sampai dengan seumur

hidup7.----------------------------------------------------------------
- Untuk melakukan tindakan hukum dalam akta ini telah memperoleh persetujuan dari isteri

satu-satunya yang sah, demikian berdasarkan surat nikah Nomor…………tanggal…………

yang dikeluarkan oleh…………….pada tanggal………………., aslinya diperlihatkan kepada

Saya Notaris dan fotokopinya dilekatkan dalam minuta akta ini, yang turut hadir dan

menandatangani akta ini hadapan saya, Notaris,

yaitu:-----------------------------------------------------------------------------
- Nyonya Aisyah Soleha8, tempat dan tanggal lahir di Jakarta pada tanggal 9 (sembilan)

bulan Januari tahun 1995 (seribu sembilan ratus sembilan puluh lima), Warga Negara

Indonesia, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal sama dengan suaminya tersebut di

atas, yaitu di Jalan…………………………, Rukun Tetangga …., Rukun Warga ….,

Kelurahan ……….., Kecamatan ………., Kota Administrasi- ………, Pemegang Kartu

Tanda Penduduk Nomor Induk -------Kependudukan:………………., dikeluarkan oleh--------

Kelurahan………………… tanggal ……bulan…tahun, yang berlaku sampai dengan seumur

hidup9.-------------- -Untuk selanjutnya disebut sebagai “NASABAH”. 10

II. Tuan Ibnu Ubaid, tempat dan tanggal lahir di Jakarta pada tanggal 2 (dua) bulan Januari tahun

7
Lihat ketentuan Pasal 38 UUJN
8

Boleh menggunakan Nyonya atau langsung nama


9
Lihat ketentuan Pasal 38 UUJN

10
Pasal 38 ayat (3) UUJN. Badan Akta memuat:
a. nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, kewarganegaraan, pekerjaan, jabatan, kedudukan, tempat tinggal para
penghadap dan/atau orang yang mereka wakili;
b. keterangan mengenai kedudukan bertindak penghadap;
c. isi Akta yang merupakan kehendak dan keinginan dari pihak yang berkepentingan; dan
d. nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, serta pekerjaan, jabatan, kedudukan, dan tempat tinggal
dari tiap-tiap saksi pengenal.

2
1970 (seribu sembilan ratus tujuh puluh), Warga Negara Indonesia, Pimpinan Cabang,

bertempat tinggal di Jalan…………………………, Rukun Tetangga …., Rukun Warga ….,

Kelurahan ……….., Kecamatan ………., Kota Administrasi- ………, Pemegang Kartu Tanda

Penduduk Nomor Induk Kependudukan:………………., dikeluarkan oleh--------

Kelurahan………………… tanggal ……bulan…tahun, yang berlaku sampai dengan seumur

hidup.--------------------------------------------------------

-Menurut keterangannya dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut berdasarkan Surat

Kuasa Direksi Nomor 01 (satu) tanggal 17 (tujuh belas) bulan Februari tahun 2016 (dua ribu enam

belas) yang dibuat dan ditandatangani dihadapan Utsman, SH, MKn, Notaris di Kota Administrasi

Jakarta Selatan, demikian berdasarkan Akta No.12, tanggal 22 (dua puluh dua) bulan Juli tahun

2016 (dua ribu enam belas), yang aslinya diperlihatkan kepasa Saya 11, Notaris dan fotokopinya

dilekatkan dalam minuta akta ini., dengan demikian berwenang dan sah bertindak untuk dan atas

nama PT. BANK ………….., berkedudukan di ………………, yang perubahan seluruh anggaran

dasarnya telah diumumkan serta dimuat dalam12:

------------------------------------------------------------Berita Negara Republik Indonesia tanggal

………………Nomor: ….., -----Tambahan Nomor:

…..;-----------------------------------------------------------------

- Berita Negara Republik Indonesia tanggal ………………Nomor: ….., -----Tambahan

Nomor: …..;-----------------------------------------------------------------
- Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham -Luar Biasa, tertanggal

………………………. nomor: ……, dibuat oleh (Nama Notaris), (Gelar Notaris), sebagai

Notaris pengganti dari (Nama Notaris), (Gelar Notaris), Notaris di ……………..;--------------


- Akta Berita Acara Rapat Umum Para Pemegang -Saham Luar Biasa, tertanggal

11
Surat Kuasa dapat dibuat secara Notaril atau Legalisasi, hindarkan surat kuasa yang dibuat secara
waarmerking dan atau dibawah tangan. Cek Anggaran Dasar Perseroan tersebut, apakah masih berlaku
atau tidak dan apakah mempunyai kapasitas dan kewenangan untuk itu atau tidak.
12
Sesuaikan dengan data dan dokumen Anggaran Dasar Perseroan Terbatas dari Bank tersebut (lihat
asli-asli dari mulai Akta Pendirian, Perubahan dan sampai dengan Perubahan terakhir).

3
………………………. nomor: …… dibuat oleh Nama Notaris), (Gelar Notaris), Notaris di

……………., yang pemberitahuannya telah diterima dan dicatat dalam database

sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dengan

suratnya tertanggal ………………………., nomor: ---------------AHU-


- Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang --Saham sebagai Pengganti Rapat Umum

Pemegang - Saham Luar Biasa PT. Bank ……………….., Nomor : ………, tanggal dan-

telah mendapatkan Penerimaan Pemberitahuan dari Menteri Hukum dan HAk Asasi Manusia

Republik Indonesia Nomor : AHU-Ah……………………, tanggal13 ……………………….

----------------------------------------------------,------------------------------
- Seluruh asli-aslinya diperlihatkan kepada saya dan seluruhbfotokopinya dilekatkan dalam

minuta akta ini.14-------------------------------------------------


- Menurut keterangannya tidak ada lagi perubahan anggaran dasar perseroan selain

sebagaimana yang dijelaskan di atas.15--------------------------------------------------------

-Selanjutnya Perseroan Terbatas: "PT. BANK ………………………………." tersebut,

berkedudukan di Jakarta Pusat, akan disebut juga : "BANK"---------------------------------------

-Para penghadap telah dikenal oleh saya, Notaris –---------------------------------------------

-Para penghadap masing-masing bertindak dalam kedudukannya tersebut di atas menerangkan

terlebih dahulu : ----------------------------------------------------------------------------------------

- Bahwa NASABAH telah mengajukan permohonan untuk Pembangunan Rumah kepada BANK

(sebagaimana didefinisikan dalam Akad ini) dan selanjutnya BANK menyetujui permohonan

dimaksud sebagaimana ternyata dari suratnya tertanggal ………………………., nomor: ……/

…./SP3/….., perihal Surat Penegasan ------Persetujuan Pembiayaan atas nama NASABAH dan

dengan Akad ini mengikatkan diri untuk menyediakan Barang sesuai dengan ketentuan dan syarat-

syarat sebagaimana dinyatakan dalam Akad ini.----------------------------------------

13
Sebutkan data-data terkait dengan Anggaran Dasar (baik pendirian, perubahan dan perubahan yang terakhir).
14
Lihat asli asli dokumen tersebut di atas dan fotokopinya dilekatkan dalam minuta akta.
15
Keterangan dari Direksi dan atau Penghadap mengenai data-data tersebut sudah disampaikan seluruhnya kepada
Notaris dan tidak ada yang terlewatkan atau disembunyikan oleh Penghadap.

4
- BANK dan NASABAH, selanjutnya bersama-sama disebut ”Para Pihak”, terlebih
dahulu menerangkan bahwa:----------------------------------------------------------------------

1. BANK dan NASABAH bermaksud mengikatkan diri satu terhadap yang lain
untuk menjalankan usaha bersama sesuai dengan permohonan yang diajukan
oleh NASABAH kepada BANK.------------------------------------------------------

2. BANK dan NASABAH bersama-sama memberikan kontribusi Modal dan


risiko untung dan ruginya akan dipikul bersama sesuai dengan yang disepakati
oleh Para
Pihak.-------------------------------------------------------------------------------

-Selanjutnya kedua belah pihak sepakat untuk dan dengan ini membuat dan

menandatangani Akad Pembiayaan Al-Murabahah (selanjutnya disebut “Akad”) dengan

syarat-syarat dan ketentuan sebagai dijelaskan dibawah ini dan diawali dengan membaca:---

--------------------------BISMILLAHIRROHMANIRROHIM 16-------------------

PASAL 1
DEFINISI
Dalam Akad ini yang dimaksud dengan:---------------------------------------------------
16
Jika ingin memasukan kalimat Basmalah atau dalil-dalil Al-Qur’an dan As-Sunah atau Al-
Hadits atau As-Sunnah, silahkan dapat dituliskan di bagian ini, baik dengan menggunakan Bahasa Arab
atau Bahasa Indonesia. Apabila menggunakan Bahasa Arab atau selain Bahasa Indonesia, maka harus
diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia atau ada Sworn Translator (Penerjemah Tersumpah), (Vide
Ketentuan UUJN terkait pemaikan Bahasa dalam pembuatan Akta).

Mengenai penulisannya dapat melihat Al-Quran dan Al-Hadits (jangan salah mengutip dalil Al-
Quran dan Assunnah).

Jika tidak menggunakan kalimat tersebut dalam akad ini, bisa dengan cara dalam lembaran
tersendiri, baik dilekatkan ataupun tidak dilekatkan (silahkan memilih).

5
1. Agunan adalah jaminan baik berupa benda bergerak maupun benda tidak bergerak

yang diserahkan oleh pemilik Agunan kepada BANK, guna menjamin pelunasan

kewajiban NASABAH Penerima Fasilitas sebagai jaminan untuk mendukung

keyakinan BANK atas kemampuan dan kesanggupan NASABAH untuk

melunasi utangnya sesuai Akad ini.---------------------------------------------

2. Akad adalah perjanjian tertulis tentang Pembiayaan Musyarakah yang dibuat dan

ditandangani antara BANK dan NASABAH, memuat ijab (penawaran) dan qabul

(penerimaan) serta hak dan kewajiban antara BANK dan NASABAH yang berisi

ketentuandan syarat, berikut seluruh perubahan dan tambahan (addendum)

dan pelengkapnya yang disepakati sesuai dengan prinsip Syariah dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku yang sesuai syariah.------------------------------

3. Angsuran adalah sejumlah uang untuk pembayaran yang wajib dilakukan oleh

NASABAH sesuai jadwal Angsuran yang disepakati dalam Akad ini.---------------

4. Bukti Kepemilikan Agunan adalah Akad, surat bukti kepemilikan dan surat

lainnya yang merupakan bukti hak atas Agunan berikut surat-dan dokumen

lainnyayang berkenaan atau terkait dengan hak atas

Agunan.-------------------------

5. Cessie adalah pengalihan piutang BANK kepada pihak lain atas piutang

Murabahah sesuai akad ini.-------------------------------------------------------

6. Cidera Janji Cidera Janji adalah keadaan Nasabah tidak memenuhi kewajiban

secara baik dan benar atau melanggar ketentuan di dalam akad ini.---------------------

7. Denda (Ta’zir) adalah sejumlah dana yang harus dibayarkan oleh NASABAH

kepada BANK karena adanya Tunggakan pembayaran kewajiban NASABAH

yang sesuai dengan Prinsip Syariah.17-------------------------------------------------------

8. Force Majeure adalah peristiwa/kejadian yang disebabkan oleh bencana alam,


17
Sebaiknya dihindarkan ketentuan denda, indikasi adanya Riba

6
kerusuhan, huru hara, pemberontakan, epidemi, sabotase, peperangan,

pemogokan, kebijakan pemerintah atau sebab-sebab lain di luar kekuasaan BANK

dan NASABAH.-------------------------------------------------------------------------------

9. Ganti Rugi (Ta'widh) adalah sejumlah dana yang harus dibayarkan oleh

NASABAH kepada BANK atas kerugian nyata yang dialami oleh BANK karena

kelalaian dan/atau penyimpangan dari ketentuan Akad ini yang dilakukan oleh

NASABAH.---------------------------------------------------------------------------------

10. Hari Kerja adalah hari kerja Bank dan atau Otoritas Jasa Keuangan.-------------

11. Jangka Waktu Fasilitas adalah masa berlakunya akad ini sesuai dengan

kesepakatan dalam pokok akad ini.-------------------------------------------------------

12. Jatuh Tempo Pembayaran Angsuran adalah tanggal yang ditentukan dimana

NASABAH berkewajiban membayar sesuai jadwal Angsuran yang disepakati

dalam Akad ini.------------------------------------------------------------------------------

13. Kerugian usaha adalah berkurangnya Modal dalam menjalankan usaha yang
dihitung pada periode tertentu, yaitu dengan mengurangkan jumlah Modal pada
akhir periode dengan jumlah Modal pada awal periode.
14. Keuntungan adalah pertambahan Modal dalam menjalankan usaha yang dihitung
berdasarkan periode tertentu, yaitu dengan mengurangkan jumlah Modal pada
akhir periode dengan Modal pada awal periode.
15. Modal adalah sejumlah dana dan atau aset yang disediakan oleh para pihak untuk
menjalankan usaha bersama sebagaimana permohonan yang diajukan NASABAH
kepada BANK.------------------------------------------------------------------------
16. Musyarakah adalah Pembiayaan dalam bentuk antara BANK dengan NASABAH

untuk suatu usaha tertentu yang masing-masing pihak memberikan porsi dana

denganketentuan bahwa keuntungan akan dibagi sesuai dengan kesepakatan,

sedangkan kerugian ditanggung sesuai dengan porsi dana masing-masing.

17. NASABAH adalah Pembeli yang berkewajiban membeli Barang sesuai surat

permohonan yang telah diajukan oleh NASABAH kepada BANK.---------------------


7
18. Nisbah Bagi Hasil adalah perbandingan pembagian keuntungan dari usaha
kerjasama antara NASABAH dan BANK yang ditetapkan berdasarkan Akad ini.
19. Pembukuan BANK adalah catatan/administrasi BANK yang merupakan bukti sah

dan mengikat terhadap NASABAH mengenai transaksi NASABAH dengan

BANK berdasarkan Akad ini, termasuk tetapi tidak terbatas pada jumlah uang

yang terutang, Ganti Rugi (Ta'widh) dan biaya-biaya lain-lain yang mungkin

timbul karena Pembiayaan yang diberikan oleh BANK kepada NASABAH dan

wajib dibayar oleh NASABAH kepada BANK.----------------------------------

20. Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan

berdasarkan ketentuan Al-Quran dan As-Sunnah atau Al-Hadits serta didukung

dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Fatwa yang dikeluarkan oleh

Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) dan Fatwa

lainnya, Standar Syariah sebagaimana dimaksud dalam Accounting Auditing

Organization for Islamic Finance (AAOIFI) yang sesuai dengan ketentuan

Al-Quran dan As-Sunnah atau Al-Hadits.---------------------------------------------

Kegiatan usaha yang berasaskan Prinsip Syariah, antara lain, adalah kegiatan

usaha yang tidak mengandung unsur:---------------------------------------------------

riba, yaitu penambahan pendapatan secara tidak sah (batil) antara lain dalam

transaksi pertukaran barang sejenis yang tidak sama kualitas, kuantitas, dan

waktu penyerahan (fadhl), atau dalam transaksi pinjam-meminjam yang

mempersyaratkan Nasabah Penerima Fasilitas mengembalikan dana yang

diterima melebihi pokok pinjaman karena berjalannya waktu (nasi’ah);

maisir, yaitu transaksi yang digantungkan kepada suatu keadaan yang tidak pasti

dan bersifat untung-untungan;--------------------------------------------------

gharar, yaitu transaksi yang objeknya tidak jelas, tidak dimiliki, tidak diketahui

keberadaannya, atau tidak dapat diserahkan pada saat transaksi dilakukan kecuali

8
diatur lain dalam syariah;------------------------------------------------------------

haram, yaitu transaksi yang objeknya dilarang dalam syariah; atau------------------

zalim, yaitu transaksi yang menimbulkan ketidakadilan bagi pihak lainnya.------

21. Tanda Terima Barang adalah bukti tertulis atas diterimanya barang dari

BANK/Pemasok kepada NASABAH.--------------------------------------------

22. Surat Persetujuan Prinsip (Offering Letter) adalah penawaran pembiayaan


musyarakah dari BANK yang memuat ketentuan dan syarat-syarat pembiayaan
Musyarakah yang diberikan oleh BANK yang merupakan bagian tak terpisahkan
dari Akad ini.-----------------------------------------------------------------------------
23. Syariik adalah BANK dan NASABAH yang sama-sama sebagai penyediamodal.
24. Syirkah adalah bentuk usaha atau proyek yang dikerjasamakan oleh BANK
bersama NASABAH.-----------------------------------------------------------------
PASAL 2
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK DALAM
PENGELOLAAN KEGIATAN USAHA
1. PARA PIHAK selaku Syariik secara bersama-sama bertanggung jawab penuh
terhadap jalannya operasional usaha dan tidak ada satu pihak yang dapat
mengendalikan atau berwenang penuh mengendalikan sendiri aktivitas usaha dan
setiap pihak melaksanakan kerja sebagai wakil serta masing-masing pihak memberi
wewenang kepada salah satu pihak dalam Akad ini untuk melakukan aktivitas
Musyarakah. -----------------------------------------------------------------------------------
2. PARA PIHAK selaku Syariik secara bersama-sama berhak untuk membuat atau
mengambil berbagai keputusan keuangan dan operasi, serta tidak diizinkan
mencairkan/menginvestasikan dana untuk kepentingannya sendiri, kecuali
terhadap hal-hal yang telah ditetapkan dalam kebijaksanaan yang tidak
memerlukan persetujuan bersama di antara Para Pihak.---------------------------
3. PARA PIHAK selaku Syariik secara bersama-sama mengakui kepemilikan asset,
baik yang diserahkan dalam kerjasama atau terhadap asset yang dibeli untuk
kegiatan usaha, guna menghasilkan keuntungan bagi usaha yang dijalankan.
4. PARA PIHAK selaku Syariik secara bersama-sama berhak untuk mengambil
bagiannya atas keuntungan sesuai dengan besarnya porsi Pembagian Keuntungan
Syirkah yang telah disepakati dalam Akad ini.------------------------------------------

9
5. PARA PIHAK selaku Syariik secara bersama-sama bertanggung jawab terhadap
seluruh kerugian usaha, kecuali terhadap hal-hal yang dilakukan menyimpang dari
ketentuan dan kebijakan yang telah ditetapkan atau disepakati seperti
penyelewengan, spekulasi, monopoli, gharar, salah-urus (mis-manajemen) dan
pelanggaran yang dilakukan NASABAH dengan sengaja atau tidak disengaja maka
menjadi tanggung jawab NASABAH selaku penerima kuasa dari Syariik
sebagaimana dimaksud ayat 2 Pasal ini.----------------------------------------------
6. BANK selaku Syariik dapat menunjuk NASABAH dalam suatu Surat Penunjukan
dan Kuasa yang ditandatangani oleh Syariik yang merupakan suatu satu kesatuan
dan tidak terpisahkan dari Akad ini untuk mewakili Syariik dalam menjalankan
kegiatan usaha Syirkah sebagaimana dimaksud dalam Akad ini.------------------------
PASAL 3
PEMBIAYAAN DAN JANGKA WAKTU PENGGUNAANNYA
1. PARA PIHAKsepakat, dan dengan ini saling mengikatkan diri satu terhadap yang
lain, bahwa untuk membiayai usaha NASABAH sebagaimana permohonan yang
dilampirkan kepada BANK dan karenanya menjadi satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dari Akad ini, BANK dan NASABAH masing-masing akan
menyediakan sejumlah modal, yaitu BANK sebesar Rp…………………...……
(…………….....……….), dan NASABAH sebesar Rp. …………………
(………………………) yang masing-masing dan berturut-turut merupakan ……
% (……………….persen) dan …. % (………………persen) dari seluruh jumlah
modal yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha atau proyek tersebut.
2. Jangka waktu fasilitas Pembiayaan Musyarakah berlangsung selama …….
(………………….) ..............(Bulan/Tahun), terhitung mulai tanggal .......... dan
berakhir tanggal ..........................

PASAL 4
SYARAT REALISASI
a. Dengan tetap memperhatikan batasan-batasan dan ketentuan-ketentuan lain yang
ditetapkan oleh pihak yang berwenang, BANK berjanji dan mengikat diri untuk
melaksanakan realisasi, setelah NASABAH memenuhi seluruh persyaratan sebagai
berikut:------------------------------------------------------------------------------------------

10
a. menyerahkan kepada BANK seluruh dokumen yang disyaratkan oleh BANK
tidak terbatas pada dokumen bukti diri NASABAH, dokumen kepemilikan
agunan dan atau surat lainnya yang berkaitan dengan Akad ini dan dokumen
pengikatan agunan, yang ditentukan dalam Surat Persetujuan Prinsip dari
BANK;-----------------------------------------------------------------------------
b. menandatangani Akad ini dan akad pengikatan agunan berikut proyeksi bagi
hasil yang disyaratkan oleh BANK;--------------------------------------------------
c. melunasi biaya-biaya yang disyaratkan oleh BANK sebagaimana tercantum
dalam Surat Persetujuan Prinsip dan yang terkait dengan pembuatan Akad ini;
b. Atas penyerahan-penyerahan dokumen dari NASABAH tersebut, BANK wajib
menerbitkan dan menyerahkan tanda-bukti penerimaannya kepada NASABAH.
PASAL 5
PEMBAGIAN HASIL USAHA18
1. PARA PIHAK selaku Syariik sepakat, dan dengan ini mengikatkan diri satu
terhadap yang lain, bahwa Nisbah bagi hasil untuk masing-masing pihak adalah
………% untuk NASABAH dan …..% untuk BANK didasarkan pada prinsip net
revenue sharing/profit sharing *). Bagian keuntungan yang akan dibagikan adalah
keuntungan yang telah nyata diterima ( cash basis ) berdasarkan laporan keuangan
syirkah.-----------------------------------------------------------------------------------------
2. PARA PIHAK selaku Syariik sepakat, dan dengan ini saling mengikatkan diri satu
terhadap yang lain, bahwa pelaksanaan Bagi Hasil akan dilakukan pada setiap
periode dan setiap tanggal yang disepakati para pihak.--------------------------
3. PARA PIHAK selakuSyariik berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk
menanggung kerugian yang timbul secara proporsional menurut porsi modal
masing-masing dalam pelaksanaan Akad ini, kecuali apabila kerugian tersebut
terjadi karena ketidakjujuran dan/atau kelalaian NASABAH selaku kuasa Syariik

18
(sesuai syariah)
Catatan: sisten Profit Sharing yaitu sistem bagi hasil yang didasarkan pada hasil bersih dari
pendapatan yang diterima atas kerjasama usaha, setelah dilakukan pengurangan-pengurangan
atas beban biaya selama proses usaha tersebut. Kedua. Revenue Sharing adalah sistem bagi
hasil yang didasarkan kepada total seluruh pendapatan yang diterima sebelum dikurangi
dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Keduanya
dibenarkan secara syariah tergantung kesepakatan. Namun berdasarkan FATWA DEWAN
SYARI'AH NASIONAL NO: 15/DSN-MUI/IX/2000“Dilihat dari segi kemaslahatan (al-
ashlah), saat ini, pembagian hasil usaha sebaiknya digunakan prinsip Bagi Hasil (Net Revenue
Sharing).”

11
sebagaimana dimaksud dalam Pasal….. Akad ini termasuk tetapi tidak terbatas
pada Pasal ………., dan/atau pelanggaran yang dilakukan NASABAH atas syarat-
syarat sebagaimana dimaksud Pasal …………Akad ini.---------------------------------
4. BANK baru akan menerima dan mengakui terjadinya kerugian sebagaimana
dimaksud Pasal…….. apabila BANK telah menerima dan menilai kembali segala
perhitungan yang dibuat dan disampaikan oleh NASABAH selaku kuasa Syariik
kepada BANK, dan BANK telah menyerahkan hasil penilaiannya tersebut secara
tertulis kepada NASABAH.--------------------------------------------------
5. NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri, untuk menyerahkan
perhitungan usaha yang dibiayai dengan fasilitas Musyarakah berdasarkan Akad
ini, secara periodik pada tiap-tiap tanggal yang disepakati para pihak.-----------------
6. BANK berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan penilaian
kembali atas perhitungan usaha yang diajukan oleh NASABAH yang disertai data
dan bukti-bukti lengkap dari NASABAH.----------------------------------------
7. Apabila BANK tidak menyerahkan kembali hasil penilaian tersebut kepada
NASABAH, maka BANK dianggap secara sah telah menerima dan mengakui
perhitungan yang dibuat oleh NASABAH.-----------------------------------------------
8. Nisbah Bagi Hasil usaha sebagaimana dimaksud Akad ini tidak dapat diubah
sepanjang jangka waktu fasilitas Pembiayaan Musyarakah ini dan tidak berlaku
surut, kecuali berdasarkan kesepakatan Para Pihak.--------------------------------
Pasal 6
TATA CARA PEMBAYARAN
1. NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk mengembalikan
kepada BANK, seluruh jumlah pembiayaan pokok dan bagian keuntungan yang
menjadi hak BANK sesuai dengan Nisbah sebagaimana ditetapkan pada Akad ini
atau menurut jadwal pembayaran sebagaimana ditetapkan pada lampiran yang
dilekatkan pada dan karenanya menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan dari
Akad ini.*)
2. Apabila NASABAH membayar kembali atau melunasi pembiayaan yang
diberikan oleh BANK lebih awal dari waktu yang diperjanjikan, maka tidak berarti
pembayaran tersebut akan menghapuskan atau mengurangi bagian dari keuntungan
yang menjadi hak BANK sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Akad.
3. Setiap pembayaran atas kewajiban NASABAH, wajib dilakukan NASABAH
pada hari dan jam kas di kantor BANK atau tempat lain yang ditunjuk oleh BANK
12
dan dibayarkan melalui rekening yang dibuka oleh dan atas nama
NASABAHpadaBANK, sehingga dalam hal pembayaran diterima
olehBANKsetelah jam kerja BANK, maka pembayaran tersebut akan dibukukan
pada keesokan harinya dan apabila hari tersebut bukan Hari Kerja BANK,
pembukuan akan dilakukan pada Hari Kerja BANK yang pertama setelah
pembayaran diterima.
4. Bila tanggal jatuh tempo atau saat pembayaran angsuran jatuh tidak pada Hari
Kerja BANK, maka NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk
menyediakan dana atau melakukan pembayaran kepada BANK pada 1 (satu) hari
kerja sebelumnya.
5. Dalam hal pembayaran dilakukan melalui rekening NASABAH di BANK, maka
dengan ini NASABAH memberi kuasa yang tidak dapat berakhir karena sebab-
sebab apapun termasuk tetapi tidak terbatas pada sebab-sebab yang ditentukan
dalam Pasal 1813 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata untuk mendebet
rekening NASABAH dari waktu ke waktu guna pembayaran seluruh kewajiban
yang timbul sehubungan dengan kewajiban musyarakah.
6. Catatan/administrasi BANK merupakan bukti sah dan mengikat terhadap
NASABAH mengenai transaksiNASABAH dengan BANK,termasuk tetapi tidak
terbatas pada jumlahkewajibanpokok, denda dan biaya-biaya lain-lain yang
mungkin timbul karena fasilitas Pembiayaan Musyarakah yang diberikan oleh
BANK kepada NASABAH dan wajib dibayar oleh NASABAH kepada BANK,
demikian tanpa mengurangi hak NASABAH untuk setelah membayar seluruh
kewajiban meminta pembayaran kembali dari BANK atas jumlah yang ternyata
kelebihan dibayar (jika ada) oleh NASABAH kepada BANK.Untuk kelebihan
pembayaran tersebut NASABAH tidak berhakmeminta ganti rugi apapun dari
BANK.

Pasal 7
BIAYA, POTONGAN DAN PAJAK-PAJAK
1. NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk menanggung dan
membayar biaya-biaya berupa antara lain:
a. Biaya Administrasi dan harus dibayar pada saat Akad ditandatangani; dan

13
b. Biaya-biaya lain yang timbul berkenaan dengan pelaksanaan Akad termasuk
tetapi tidak terbatas pada biaya Notaris/PPAT, premi asuransi, dan biaya
pengikatan jaminan; sepanjang hal itu diberitahukan BANK kepada
NASABAH sebelum ditandatanganinya Akad ini, dan NASABAH menyatakan
persetujuannya.
2. Dalam hal NASABAH cidera janji sehingga BANK perlu menggunakan jasa
Penasihat Hukum untuk menagihnya, maka NASABAH berjanji dan dengan ini
mengikatkan diri untuk membayar seluruh biaya jasa Penasihat Hukum, jasa
penagihan dan jasa-jasa lainnya sepanjang hal itu dapat dibuktikan secara sah
menurut hukum.
3. Setiap pembayaran/pelunasan kewajiban sehubungan dengan Akad ini dan/atau
akad lain yang terkait dengan Akad ini, dilakukan oleh NASABAH kepada BANK
tanpa potongan, pungutan, bea, pajak dan/atau biaya-biaya lainnya, kecuali jika
potongan tersebut diharuskan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
4. NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk membayar melalui
BANK, setiap potongan yang diharuskan oleh peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
5. Segala pajak yang timbul sehubungan dengan Akad ini merupakan tanggungan dan
wajib dibayar oleh NASABAH, kecuali Pajak Penghasilan BANK.
PASAL 8
DENDA19
1. Dalam hal NASABAH terlambat membayar kewajiban dari jadual
yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam Akad ini, maka BANK
membebankan dan NASABAH setuju membayar denda (ta’zir) atas keterlambatan
tersebut sebesar Rp........................ (.............................. Rupiah) untuk setiap hari
keterlambatan atas pembayaran kewajiban bagi NASABAH .
2. Dana dari denda atas keterlambatan yang diterima oleh BANK
akan diperuntukkan sebagai dana sosial.
Pasal 9
PERISTIWA CIDERA JANJI
19
(sesuai syariah)
Catatan: Denda disetujui diawal dan niatkan sebagai shadaqah dan dimasukan dana
tabarru )kebajikan/sosial)

14
Menyimpang dari ketentuan dalam Pasal 3 Akad ini, BANK berhak untuk meminta
kembali dari NASABAH atau siapa pun juga yang memperoleh hak darinya, atas
seluruh atau sebahagian jumlah kewajiban NASABAH kepada BANK berdasarkan
Akad ini, untuk dibayar dengan seketika dan sekaligus, tanpa diperlukan adanya surat
pemberitahuan, surat teguran, atau surat lainnya, apabila terjadi salah satu hal atau
peristiwa tersebut di bawah ini :
1. NASABAH tidak melaksanakan kewajiban pembayaran / pelunasan kewajiban
tepat pada waktu yang diperjanjikan sesuai dengan tanggal jatuh tempo atau jadwal
angsuran yang ditetapkan dalam Surat Sanggup Membayar yang telah diserahkan
NASABAH kepada BANK ;
2. Dokumen atau keterangan yang dimasukkan / disuruh masukkan ke dalam
dokumen yang diserahkan NASABAH kepada BANK sebagaimana dimaksud
Pasal 4 Akad ini palsu, tidak sah, atau tidak benar ;
3. Pihak yang bertindak untuk dan atas nama serta mewakili NASABAH dalam Akad
ini menjadi pemboros, pemabuk, atau dihukum penjara atau kurungan berdasarkan
putusan Pengadilan yang telah berkekuatan tetap dan pasti (in kracht van gewijsde)
karena tindak pidana yang dilakukannya;
4. NASABAH tidak memenuhi dan atau melanggar salah satu ketentuan atau lebih
ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Pasal 12 dan Pasal 13 Akad ini ;
5. Apabila berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada saat Akad
ini ditandatangani atau diberlakukan pada kemudian hari, NASABAH tidak dapat
atau tidak berhak menjadi NASABAH;
6. NASABAH atau pihak ketiga telah memohon kepailitan terhadap NASABAH;
7. Apabila karena sesuatu sebab, seluruh atau sebahagian Akta Pengikatan Jaminan
dinyatakan batal atau dibatalkan berdasarkan Putusan Pengadilan atau Badan
Arbitase atau nilai agunan berkurang sedemikian rupa sehingga tidak lagi
merupakan agunan yang cukup atas seluruh kewajiban, satu dan lain menurut
pertimbangan dan penetapan BANK;
8. Apabila keadaan keuangan NASABAH/Penjamin tidak cukup untuk melunasi
kewajibannya kepada BANK baik karena kesengajaan atau kelalaian NASABAH;
9. Harta benda NASABAH/Penjamin, baik sebagian atau seluruhnya yang diagunkan
atau yang tidak diagunkan kepada BANK, diletakkan sita jaminan (conservatoir
beslag) atau sita eksekusi (executorial beslag) oleh pihak ketiga;

15
10. NASABAH/Penjamin masuk dalam Daftar Kredit Macet dan atau Daftar Hitam
(blacklist) yang dikeluarkan oleh OTORITAS JASA KEUANGAN atau lembaga
lain yang terkait.
11. NASABAH/Penjamin memberikan keterangan, baik lisan atau tertulis, yang tidak
benar dalam arti materiil tentang keadaan kekayaannya, penghasilan, barang
agunan dan segala keterangan atau dokumen yang diberikan kepada
BANKsehubungan kewajiban NASABAHkepada BANKatau jika
NASABAHmenyerahkan tanda bukti penerimaan uang dan atau surat
pemindahbukuan yang ditandatangani oleh pihak–pihak yang tidak berwenang
untuk menandatanganinya sehingga tanda bukti penerimaan atau surat
pemindahbukuan tersebut tidak sah.
12. NASABAH/Penjaminmeminta penundaan pembayaran (surseance van betaling),
tidak mampu membayar, memohon agar dirinya dinyatakan pailit atau dinyatakan
pailit, ditaruh dibawah perwalian atau pengampuan, atau karena sebab apapun juga
tidak berhak lagi mengurus, mengelola atau menguasai harta bendanya atau
dilikuidasi (apabila NASABAHadalah suatu badan usaha berbadan hukum atau
bukan badan hukum).
13. NASABAH, sebelum atau sesudah fasilitas musyarakah diberikan oleh BANK,
juga mempunyai kewajiban kepada pihak ketiga dan hal yang demikian tidak
diberitahukan kepada BANK baik sebelum fasilitas diberikan atau sebelum
kewajiban lain tersebut diperoleh.
14. NASABAH/Penjamin lalai, melanggar atau tidak dapat/tidak memenuhi suatu
ketentuan dalam Akad ini, akad pemberian agunan atau dokumen-dokumen lain
sehubungan dengan pemberian fasilitas ini.
15. NASABAH/Penjaminmeninggal dunia/dibubarkan/bubar (apabila
NASABAHadalah suatu badan usaha berbadan hukum atau bukan badan hukum),
meninggalkan tempat tinggalnya/pergi ke tempat yang tidak diketahui untuk waktu
lebih dari 2 (dua) bulan dan tidak menentu, melakukan atau terlibat dalam suatu
perbuatan/peristiwa yang menurut pertimbangan BANKdapat membahayakan
pemberian fasilitas musyarakah, ditangkap pihak yang berwajib atau dijatuhi
hukuman penjara.
16. Terjadi peristiwa apapun yang menurut pendapat BANK akan dapat mengakibatkan
NASABAH/Penjamin tidak dapat memenuhi kewajiban-kewajibannya kepada
BANK.
16
Pasal 10
AKIBAT CIDERA JANJI
Apabila terjadi satu atau lebih peristiwa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Akad
ini, maka dengan mengesampingkan ketentuan dalam Pasal 1266 dan 1267 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata, BANK berhak untuk:
1. Menghentikan jangka waktu pemenuhan kewajiban BANK yang ditentukan
dalam Akad ini dan selanjutnya meminta NASABAH untuk membayar / melunasi
sisa kewajiban musyarakah kepada BANK berdasarkan Akad ini, atau
2. Menjual harta benda yang dijaminkan oleh NASABAH dan/atau Penjamin kepada
BANK berdasarkan prinsip keadilan, baik dibawah tangan dengan harga yang
disetujui NASABAH maupun dimuka umum (secara lelang) dengan harga dan
syarat-syarat yang ditetapkan oleh BANK, dan untuk itu NASABAH/Penjamin
memberi kuasa dengan ketentuan pendapatan bersih dari penjualan pertama-tama
dipergunakan untuk pembayaran seluruh kewajiban NASABAH kepada BANK dan
jika ada sisa, maka sisa tersebut akan dikembalikan kepada NASABAH dan/atau
Penjamin sebagai pemilik harta benda yang dijaminkan kepada BANK, dan
sebaliknya, apabila hasil penjualan tersebut tidak cukup untuk melunasi seluruh
kewajiban NASABAH kepada BANK, maka kekurangan tersebut tetap menjadi
kewajiban NASABAH kepada BANK dan wajib dibayar NASABAH dengan
seketika dan sekaligus pada saat ditagih oleh BANK.

PASAL 11
AGUNAN20
20
(Sesuai syariah )
Agunan: Aplikasi mudharabah di Lembaga Keuangan Syariah Nasional (LKS) menuntut
nasabah (mudharib) untuk menyertakan jaminan, hal ini karena pihak LKS mengacu pada
fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) No. 7 DSN-MUI/IV/2000 yang menyatakan bahwa
“pada prinsipnya dalam pembiayaan mudharabah tidak ada jaminan, namun agar mudharib
tidak melakukan penyimpangan, bank dapat meminta jaminan dari mudharib atau pihak
ketiga”. Selain itu, jaminan dianggap perlu ada pada akad mudharabah bertujuan untuk
menghindari moral hazard (pelaku usaha) yakni terjadinya penyalahgunaan atau penyimpangan

17
1. Untuk menjamin ketaatan NASABAH selaku kuasa Syariik terhadap segala
ketentuan dalam Akad ini dan untuk tertibnya pembayaran kembali / pelunasan
modal dan bagian keuntungan tepat waktu yang telah disepakati Para Pihak
berdasarkan Akad ini, maka NASABAH dan/atau Penjaminmenjaminkan barang
kepada BANKberupa:
a. ……………………………….
b. ………………………………, dst.
Pengikatan barang jaminan sebagai agunan tersebut akan dibuat dalam suatu
akta/akad tersendiri sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(catatan: butir a dan b tersebut di atas, diisi sesuai dengan jenis agunan yang
diserahkan kepada BANK)
2. Apabila menurut pendapat BANK nilai dari agunan tidak lagi cukup untuk
menjamin kewajiban pembiayaan musyarakah NASABAH kepada BANK, maka
atas permintaan pertama dari BANK, NASABAH wajib menambah agunan lainnya
yang disetujui BANK.
Pasal 12
PERNYATAAN DAN JAMINAN NASABAH

NASABAH dengan ini menyatakan mengakui dengan sebenarnya, dan tidak lain dari

yang sebenarnya, bahwa:-------------------------------------

1. NASABAH Perseorangan :--------------------------------------------------

NASABAH berhak dan berwenang sepenuhnya untuk menandatangani Akad ini

dan semua surat dokumen yang menjadi kelengkapannya serta berhak pula untuk

menjalankan usaha tersebut dalam Akad ini.----------------------------------------------

Untuk Nasabah Badan Usaha :--------------------------------------------

1) NASABAH berhak dan berwenang sepenuhnya untuk menandatangani Akad

ini dan semua surat dokumen yang menjadi kelengkapannya serta berhak pula

untuk menjalankan usaha tersebut dalam Akad ini.---------------------------------

dan kelalaian dalam pengelolaan dana mudharabah. Selain itu, syarat jaminan menjadi sebuah
pengikat antara pihak bank dengan nasabah sebagai upaya untuk melindungi dana (amanah)
nasabah investor.

18
2) NASABAH menjamin, bahwa segala surat dan dokumen serta Akad yang

NASABAH tanda-tangani dan/atau gunakan berkaitan dengan Akad ini adalah

benar, keberadaannya sah, tindakan NASABAH tidak melanggar atau

bertentangan dengan Anggaran Dasar perusahaan NASABAH.------------------

3) NASABAH menyatakan, bahwa pada saat penandatanganan Akad ini para

anggota Direksi / Pengurus dan anggota Dewan Komisaris / Pengawas

perusahaan NASABAH telah mengetahui dan menyetujui hal-hal yang

dilakukan NASABAH berkaitan dengan Akad ini.----------------------------------

2. Diadakannya Akad ini dan/atau Akad tambahan (Addendum) Akadini tidak

akan bertentangan dengan suatu Akad yang telah ada atau yang akan

diadakan oleh NASABAH dengan pihak ketiga lainnya.-------------------------------

3. Sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku, NASABAH berjanji, oleh karena itu mengikatkan diri mendahulukan

untuk membayar dan melunasi kewajiban NASABAH kepada BANK dari

kewajiban lainnya.-----------------------------------------------------------------------

4. Dalam hal-hal yang berkaitan dengan ayat 1, 2 dan/atau 3 Pasal ini, NASABAH

berjanji, oleh karena itumengikatkan diri untuk membebaskan BANK dari segala

tuntutan atau gugatan yang datang dari pihak mana pun dan/atau atas alasan

apapun.------------------------------------------------------------------------------------

PASAL 13

PEMBATASAN TERHADAP TINDAKAN NASABAH

NASABAH berjanji, oleh karena itumengikatkan diri, bahwa selama masa

berlangsungnya Akad ini, kecuali setelah mendapatkan persetujuan tertulis dariBANK,

19
NASABAH tidak akan melakukan salah satu, sebagian atau seluruh perbuatan-

perbuatan sebagai berikut:------------------------------------------------------------------------

1) memindahkan kedudukan/lokasi barang agunan dari kedudukan/lokasi barang itu

semula atau sepatutnya berada, dan/atau mengalihkan hak atas barang atau barang

agunan yang bersangkutan kepada pihak lain ;----------------------------------------

2) mengajukan permohonan kepada yang berwenang untuk menunjuk eksekutor,

kurator, likuidator atau pengawas atas sebagian atau seluruh harta kekayaan

NASABAH;---------------------------------------

3) Dalam hal NASABAH berbentuk Badan Hukum, sebagai berikut :

a) membuat utang kepada pihak ketiga ;---------------------------------

b) memindahkan kedudukan/lokasi barang agunan dari kedudukan/lokasi barang

itu semula atau sepatutnya berada, dan/atau mengalihkan hak atas barang atau

barang agunan yang bersangkutan kepada pihak lain ;------------------------------

c) mengajukan permohonan kepada yang berwenang untuk menunjuk eksekutor,

kurator, likuidator atau pengawas atas sebagian atau seluruh harta kekayaan

NASABAH-------------------

d) melakukan akuisisi, merger, restrukturisasi dan/atau konsolidasi perusahaan

NASABAH dengan perusahaan atau orang lain;--------------------------------------

e) menjual, baik sebagian atau seluruh asset perusahaan NASABAH yang nyata-

nyata akan mempengaruhi kemampuan atau cara membayar atau melunasi

utang atau sisa utang NASABAH kepada BANK, kecuali menjual barang

dagangan yang menjadi kegiatan usaha NASABAH;---------------------------------

f) mengubah Anggaran Dasar, susunan pemegang saham, Komisaris dan/atau

Direksi perusahaan NASABAH;--------------------------------------------------------

20
g) Dalam hal NASABAH berbentuk Badan Hukum, mengubah Anggaran Dasar,

susunan pemegang saham, Komisaris dan/atau Direksi perusahaan

NASABAH;--------------------------------------------------------------------------------

h) Dalam hal NASABAH berbentuk Badan Hukum, melakukan investasi baru,

baik yang berkaitan langsung atau tidak langsung dengan tujuan perusahaan

NASABAH.--------------------------------------------------------------------------------

PASAL 14

PELUNASAN DIPERCEPAT

NASABAH dapat melakukan Pelunasan Dipercepat yang dilakukan sebelum

berakhirnya jatuh tempo Pembiayaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada

BANK.------------------------------------------------------------------------------------------

PASAL 15

RISIKO

1. NASABAH bertanggungjawab dan berkewajiban melakukan pemeriksaan baik

terhadap keadaan fisik barang maupun keabsahan surat dan/atau dokumen yang

berkaitan dengan kepemilikan atau hak-hak lainnya atas barang dan barang yang

yang dijaminkan, karena itu NASABAH berjanji dan dengan ini membebaskan

BANK dari segala tuntutan, gugatan dan atau ganti rugi yang datang dari pihak

mana pun dan/atau berdasar alasan apa pun atas risiko hukum yang timbul.----------

2. Dalam hal di kemudian hari diketahui atau timbul cacat, kekurangan atau

keadaan/masalah apapun yang menyangkut Barang dan atau pelaksanaan

pembeliannya, seluruh atau sebagian dibiayai dengan pembiayaan BANK yang

telah diterima NASABAH dibuktikan dengan tanda terima barang, maka segala

risiko sepenuhnya menjadi tanggung jawab NASABAH dan atau

21
PEMASOK.-------------------------------------------------------------------------------------

---------------------

3. Adanya cacat kekurangan atau masalah yang timbul sebagaimana dimaksud

dalam ayat 2, tidak dapat dijadikan alasan untuk mengingkari, melalaikan atau

menunda pelaksanaan kewajiban NASABAH kepada BANK sesuai Akad,

termasuk antara lain membayar angsuran dan

sebagainya.---------------------------------------------------

4. Dalam hal BANK mengambil tindakan ataupun mengambil upaya pengamanan

karena adanya cacat dan kekurangan serta masalah yang timbul atas keadaan dari

status Barang tersebut, maka hal ini adalah semata-mata sebagai tindakan BANK

dalam rangka mengamankan jumlah Pembiayaan yang diberikan dan atau

mengamankan Agunan yang bersangkutan.------------------------------------------------

5. BANK tidak bertanggung jawab terhadap penyelesaian surat/dokumen atas

Barang yang dibeli dengan Akad ini, antara lain namun tidak terbatas pada

Sertipikat Tanah, Ijin Membangun Bangunan (IMB) dan surat-surat lainnya yang

menjadi tanggung jawab

Pemasok.------------------------------------------------------------

PASAL 16

ASURANSI21

1. Selama Utang Murabahah belum lunas, maka Agunan yang dapat diasuransikan

wajib diasuransikan oleh dan atas beban NASABAH kepada Perusahaan Asuransi

berdasarkan prinsip syariah yang disetujui oleh BANK terhadap risiko kerugian

yang jenis, nilai dan jangka waktunya disepakati oleh BANK dan NASABAH.------

21
(Sesuai syariah )
Catatan: Asuransi harus perusahaan asuransi syariah yang betul-betul produk dan
pelaksanaannya sesuai dengan Prinsip Syariah.

22
2. Apabila NASABAH perorangan dan diharuskan ikut serta dalam asuransi jiwa

maka harus sesuai dengan ketentuan syariahyang berlaku.-------------------------------

3. Para pihak memahami, mengetahui dan sepakat atas seluruh klausula yang

tercantum dalam perjanjian asuransi (Polis).-------------------------------------------

4. Dalam perjanjian asuransi (Polis) wajib dicantumkan klausula yang menyatakan

bahwa bilamana terjadi pembayaran ganti rugi dari perusahaan asuransi, maka

BANK berhak memperhitungkan hasil pembayaran klaim tersebut dengan seluruh

kewajiban NASABAH kepada BANK (Banker’s

Clause).-------------------------------

5. Premi asuransi atas Agunan wajib dibayar lunas atau dicadangkan oleh NASABAH

dibawah penguasaan BANK sebelum dilakukan penarikan pembiayaan atau

perpanjangan jangka waktu pembiayaan.---------------------------------------------------

6. Dalam hal hasil uang pertanggungan tidak cukup untuk melunasi kewajiban, sisa

kewajiban tersebut tetap menjadi kewajiban NASABAH kepada BANK dan wajib

dibayar dengan seketika dan sekaligus oleh NASABAH pada saat ditagih oleh

BANK.------------------------------------------------------------------------------------------

7. Asli kwitansi atau pembayaran resmi premi asuransi dan asli polis asuransi beserta

‘Banker’s Clause” wajib diserahkan kepada BANK.-------------------------------------

PASAL 17

FORCE MAJEURE

1. Force Majeure yaitu peristiwa-peristiwa yang disebabkan oleh bencana alam,

kerusuhan, huru-hara, pemberontakan, epidemi, sabotase, peperangan,

pemogokan, kebijakan pemerintah atau sebab lain diluar kekuasaan

NASABAH dan

BANK.-----------------------------------------------------------------------

23
2. Dalam hal terjadi Force Majeure, maka Pihak yang terkena akibat langsung dari

Force Majeure tersebut wajib memberitahukan secara tertulis dengan melampirkan

bukti-bukti dari Kepolisian/Instansi yang berwenang kepada Pihak lainnya

mengenai peristiwa Force Majeure tersebut dalam waktu selambat-lambatnya 14

(empat belas) hari kerja terhitung sejak tanggal Force Majeure ditetapan sesuai

Undang-Undang.-------------------------------------------------------------------------------

3. Keterlambatan atau kelalaian Para Pihak untuk memberitahukan adanya Force

Majeure tersebut mengakibatkan tidak diakuinya peristiwa tersebut sebagai

Force Majeure oleh Pihak

lain.-------------------------------------------------------------------

4. Setiappermasalahan yang timbul akibat terjadinya Force Majeure akan diselesaikan

oleh NASABAH dan BANK secara musyawarah untuk mufakat.---------------------

PASAL 18

PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN

NASABAH berdasarkan Akad ini memberikan izin kepada BANK atau petugas yang

ditunjuknya, guna melaksanakan pengawasan/pemeriksaan terhadap barang maupun

barang agunan, memeriksa pembukuan dan catatan NASABAH pada setiap saat

selama berlangsungnya Akad ini dan segala sesuatu yang berhubungan dengan fasilitas

Murabahah yang diterima NASABAH dari BANK secara langsung atau tidak

langsung, dalam rangka pengawasan dan pemeriksaan, termasuk mengambil gambar

(foto), membuat fotokopi dan/atau catatan-catatan yang dianggap perlu, untuk

mengamankan kepentingan BANK.----------------------------------------------------------

24
PASAL 19

HUKUM YANG BERLAKU

Pelaksanaan Akad ini tunduk kepada ketentuan Negara Republik Indonesia dan

ketentuan hukum syariah yang sesuai dengan Prinsip Syariah.------------------------------

PASAL 20

PENYELESAIAN PERSELISIHAN22

1. Apabila di kemudian hari terjadi perbedaan pendapat atau penafsiran atas hal-hal

yang tercantum di dalam Akad ini atau terjadi perselisihan atau sengketa dalam

pelaksanaan Akad ini, Para Pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara

musyawarah untuk mufakat.-----------------------------------------------------------

2. Dalam hal musyawarah untuk mufakat sebagaimana dimaksud ayat 1 Pasal ini

tidak tercapai, maka Para Pihak bersepakat, dan dengan ini berjanji, oleh karena itu

mengikatkan diri satu terhadap yang lain, untuk menyelesaikannya melalui Badan

Arbitrase Syariah Nasional (BASYARNAS) menurut Peraturan dan Prosedur

Arbitrase yang berlaku di dalam Badan Arbitrase.--------------------------------------

3. Para Pihak sepakat, oleh karena itu mengikatkan diri satu terhadap yang lain,

bahwa pendapat hukum (legal opinion) dan/atau putusan yang ditetapkan oleh

BASYARNAS tersebut sebagai keputusan tingkat pertama dan terakhir.--------------

4. Tanpa mengurangi tempat pokok BASYARNAS di Jakarta yang ditentukan di

dalam Peraturan dan Prosedur Arbitrase BASYARNAS, Para Pihak bersepakat

memilih tempat pelaksanaan arbitrase di kota tempat cabang BANK berada.

22
(Sesuai syariah )
Catatan: Lewat Peradilan Agama sesuai Peraturan Mahkamah Agung dan Undang-Undang
Peradilan Agama.

25
Namun penunjukan dan pembentukan Arbiter atau Majelis Arbitrase dilakukan oleh

ketua BASYARNAS.-------------------------------------------------------

5. Mengenai pelaksanaan (eksekusi) putusan BASYARNAS, sesuai dengan ketentuan

Pasal 59 Undang-undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif

Penyelesaian Sengketa, Para Pihak sepakat bahwa Para Pihak dapat meminta

pelaksanaan (eksekusi) putusan BASYARNAS tersebut pada Pengadilan

Agama…………di…………….23--------------------------------------------

PASAL 21

SURAT MENYURAT

1. Semua surat menyurat atau pemberitahuan yang harus dikirim oleh masing-masing

pihak kepada pihak lain dalam Akad ini mengenai atau sehubungan dengan Akad

ini, dilakukan dengan pos “tercatat” atau melalui perusahaan ekspedisi (kurir) ke

alamat-alamat yang tersebut di bawah ini :----------------------------------

BANK----------------------------------------------------------------------------------

Nama : PT BANK SYARIAH UTAMA INDONESIA Tbk.

Alamat : …………………………………………………

Telepon/Faxsimili : ……………………………………………....…

Email : ....................................................................

Untuk Perhatian : ....................................................................

NASABAH-----------------------------------------------------------------------------

Nama : ………………………………………………

Alamat : ………………………………………………
23
Setiap Pengadilan Negeri (diganti Pengadilan Agama) di wilayah hukum Republik
Indonesia.

ATAU bisa memilih musyawarah dan Peradilan Agama.

26
Telepon/Faxsimili : ………………………………………………

Email : ...........................................................

Untuk Perhatian : ...........................................................

2. Surat menyurat atau pemberitahuan dianggap telah diterima berdasarkan bukti

pengiriman pos tercatat atau bukti penerimaan yang ditanda tangani oleh pihak-

pihak yang berhak mewakili BANK atau NASABAH.-----------------------------------

3. Dalam hal terjadi perubahan alamat dari alamat tersebut di atas atau alamat terakhir

yang tercatat pada masing-masing pihak, maka perubahan tersebut harus

diberitahukan secara tertulis kepada pihak lain dalam Akad ini selambat-lambatnya

5 (lima) hari kerja sebelum terjadinya perubahan alamat yang dimaksud. Jika

perubahan alamat tersebut tidak diberitahukan, maka surat menyurat atau

pemberitahuan-pemberitahuan berdasarkan Akad ini dianggap telah diberikan

sebagaimana mestinya dengan dikirimnya surat atau pemberitahuan itu dengan pos

“tercatat’ atau melalui perusahaan ekspedisi (kurir) yang ditujukan ke alamat

tersebut di atas atau alamat terakhir yang diketahui/tercatat pada masing-masing

pihak.-----------------------------------------------------------------------------------------

PASAL 22

KETENTUAN PENUTUP

1. NASABAH mengakui dengan sebenarnya, dan tidak lain dari yang sebenarnya,

bahwa seluruh isi Akad ini berikut semua surat dan/atau dokumen yang menjadi

lampiran Akad ini telah dibaca dengan cermat atau dibacakan kepadanya sebelum

NASABAH menandatangani Akad ini, oleh karena itu NASABAH memahami

sepenuhnya atas segala yang akan menjadi akibat hukum setelah NASABAH

menandatangani Akad ini-------------------------------------

27
2. Akad ini mengikat setiap pihak, penggantinya, atau pihak yang menerima hak

dari setiap Pihak.-----------------------------------------

3. Akad ini memuat, dan karenanya menggantikan semua pengertian dan kesepakatan

yang telah dicapai oleh Para Pihak sebelum ditandatanganinya Akad ini, baik

tertulis maupun lisan, mengenai hal yang sama.-------------------------------------------

4. Jika salah satu atau sebagian ketentuan dalam Akad ini menjadi batal atau tidak

berlaku, maka ketentuan selebihya tetap sah dan dapat dilaksanakan-------------------

5. Para Pihak mengakui bahwa judul pada setiap pasal dalam Akad ini dipakai

hanya untuk memudahkan pembaca Akad ini, karenanya judul tersebut tidak

memberikan penafsiran apapun atas isi Akad ini.------------------------------------------

6. Apabila ada hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam Akad ini,

maka BANK dan NASABAH akan mengaturnya bersama secara musyawarah

untuk mufakat dalam suatu Akad tambahan (Addendum) yang ditandatangani oleh

Para Pihak.--------------------------------------------------------------------------------------

7. Apabila ada hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam Akad ini, maka

NASABAH dan BANK akan mengaturnya secara musyawarah untuk mufakat melalui surat

menyurat atau dalam suatu addendum tersendiri yang merupakan satu kesatuan yang tidak

terpisahkan dari Akad ini. -----------------------------------------------------------------------------

8. Para Pihak menyatakan dengan ini menjamin akan kebenaran, keaslian dan kelengkapan

identitas pihak–pihak yang namanya tersebut dalam Akad ini dan seluruh dokumen yang

menjadi dasar dibuatnya Akad ini tanpa ada yang dikecualikan, yang disampaikan kepada saya

Notaris, sehingga apabila dikemudian hari sejak ditandatangani Akad ini timbul sengketa

dengan nama dan dalam bentuk apapun yang disebabkan karena Akad ini, maka para pihak

yang membuat keterangan dalam ini berjanji dan mengikatkan diri untuk bertanggung jawab

dan bersedia menanggung risiko yang timbul dan dengan ini para penghadap menyatakan

28
dengan tegas membebaskan Saya, Notaris dan saksi-saksi dari turut bertanggung jawab dan

memikul baik sebagian maupun seluruhnya akibat hukum yang timbul karena sengketa

tersebut.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

9. Selanjutnya Para Pihak menyatakan telah mengerti, memahami dan menyetujui isi Akad ini

yang dibuat dengan penuh itikad baik untuk dapat dilaksanakan oleh para pihak serta akhirnya

para pihak mengucupkan rasa syukur kehadirat Allah Subhanahuwataala dengan mengucapkan:

---------------------------------Alhamdulilahirobbil ’alamin-------------------------------

-------------------------------------DEMIKIAN AKAD INI 24----------------------------------

--Dibuat dan ditandatangani di Kota Administrasi Jakarta Barat, Provinsi Daerah Khusus Ibukota

Jakarta pada jam, hari, tanggal, bulan, tahun sebagaimana disebutkan pada bagian awal Akad,

dengan dihadiri oleh :-------------------------------------------------------------------------------------------

1. Tuan Ali, tempat dan tanggal lahir di Jakarta pada tanggal 10 (sepuluh) bulan Januari tahun

1999 (seribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan), pekerjaan karyawan swasta,

bertempat tinggal di Jalan…………………………, Rukun Tetangga …., Rukun Warga ….,

Kelurahan ……….., Kecamatan ………., Kota Administrasi- ………, Pemegang Kartu

Tanda Penduduk Nomor Induk -------Kependudukan:……………….,dikeluarkan oleh--------

Kelurahan………………… tanggal ……bulan…tahun, yang berlaku sampai dengan seumur

hidup.--------------------------------------------------------------------------------------------------------
24
Pasal 38 Ayat (4) Akhir atau penutup Akad memuat:
a. uraian tentang pembacaan Akad sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf m
atau Pasal 16 ayat (7);
b. uraian tentang penandatanganan dan tempat penandatanganan atau penerjemahan Akad jika
ada;

c. nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, jabatan, kedudukan, dan tempat tinggal
dari tiap-tiap saksi Akad; dan
d. uraian tentang tidak adanya perubahan yang terjadi dalam pembuatan Akad atau uraian
tentang adanya perubahan yang dapat berupa penambahan, pencoretan, atau penggantian serta
jumlah perubahannya.

29
2. Tuan Abdulah, tempat dan tanggal lahir di Jakarta pada tanggal 11 (sebelas) bulan Januari

tahun 1998 (seribu sembilan ratus sembilan puluh delapan), pekerjaan karyawan swasta,

bertempat tinggal di Jalan…………………………, Rukun Tetangga …., Rukun Warga ….,

Kelurahan ……….., Kecamatan ………., Kota Bogor25, Pemegang Kartu Tanda Penduduk

Nomor Induk -------Kependudukan:……………….,dikeluarkan oleh--------

Kelurahan………………… tanggal ……bulan…tahun, yang berlaku sampai dengan seumur

hidup, untuk sementara berada di Provinsi Daerah Khhusus Ibukota Jakarta---------------------

- Keduanya pegawa Saya, Notaris, sebagai saksi-saksi. ---------------------------

- Segera setelah Akad ini dibacakan oleh Saya, Notaris kepada para penghadap dan saksi-saksi,

pada saat itu juga para penghadap membubuhkan sidik jari 26 pada lembaran tersendiri yang

dilekatkan dalam minuta Akad ini dan Akad ini ditandatangani oleh para penghadap, saksi-saksi

dan Saya, Notaris.--------------------------------------------------------------

Dilangsungkan dengan27 …………………… --------------------------------------------

Para Penghadap (Tanda tangan dan nama jelas)

Saksi-saksi (Tanda tangan dan nama jelas)

Notaris28 (Tanda tangan dan nama jelas)

25
Apabila tempat tinggal pihak, para pihak atau saksi berada di luar Jakarta maka ditulis dengan
menggunakan kalimat “untuk sementara berada di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta”..
26
Pasal 16 Ayat (1) huruf c. Melekatkan surat dan dokumen serta sidik jari penghadap
pada Minuta Akad;
27
Pasal 38 Ayat (4) huruf d. Uraian tentang tidak adanya perubahan yang terjadi dalam
pembuatan Akad atau uraian tentang adanya perubahan yang dapat berupa penambahan,
pencoretan, atau penggantian serta jumlah perubahannya.
28
Tanda Tangan oleh Para Penghadap, Saksi-Saksi dan Notaris, beserta nama jelas serta
meterai.

30
31

Anda mungkin juga menyukai