Anda di halaman 1dari 7

Unsur-Unsur Pendidikan

A. Tujuan Pendidikan
Membantu perkembangan anak untuk mencapai tingkat kedewasaan
biologis maupun pedagogis

B. Lingkungan Pendidikan

 Definisi: Sesuatu yang berada di luar diri anak dan dan


mempengaruhi perkembangannya terutama alam sekitar sangat
berpengaruh kepada anak didik yang membuat karakter anak
tersebut bisa baik ataupun buruk. Lingkungan pendidikan dibagi
menjadi dua bagian:
 Lingkungan sekitar yang terdiri atas lingkungan alam dan
sekitar
Lingkungan alam

a. kondisi iklim :Yang menyebabkan orang mempunyai


kebiasaan atau sifat tertentu
b. Letak Geografis :Mempunyai pengaruh yang berbeda
dari daerah yang subur dimana penghidupan tidak menjadi
beban yang berat.
 Lingkungan sosial :
a. Perlakuan orang tua terhadap anak
b. Kedudukan anak dalam keluarga
c. Status anak
d. Besar kecilnya keluarga
e. Ekonomi keluarga dan pola hidupnya
f. Pendidikan orang tua
 Lingkungan Masyarakat
a. Situasi politik, seperti keadaan perang atau damai
b. Situasi Ekonomi, seperti negara berkembang atau
maju
 Pusat – Pusat Pendidikan
Keluarga adalah pusat pendidikan pertama dimana mempunya tugas
fundamental dalam mempersiapkan anaknya dimasa depan. Dasar – dasar
perilaku, sikap hidup, dan berbagai kebiasaan ditanamkan kepada anak sejak
dalam lingkungan keluarga sebelum akhirnya diarahkan ke sekolah.
Menurut Everett Rimer menddefenisikan bahwa sekolah sebagai
lembaga yang menghendaki kehadiran penuh kelompok-kelompok umur
tertentu dalam ruangan kelas yang dipimpin oleh guru-guru dimana
mempelajari kurikulum yang bertingkat.
Menurut Handari Nawawi, sekolah sebagai organisasi kerja atau wadah
kerja sama orang untuk mencapai suatu tujuan.
Menurit Ensiklopedia,sekolah adalah tempat anak didik mendapat
pelajaran yang diberikan oleh guru.
Kesimpulannya sekolah itu suatu lembaga atau organisasi yang
melakukan kegiatan pendidikan berdasarkan kurikulum tertentu yang
melibatkan sejumlah murid dan guru yang harus bekerja sama untuk suatu
tujuan.

C. Alat-alat pendidikan
4 syarat yang harus diperhatikan dalam memilih alat pendidikan :
- Tujuan apakah yang hendak dicapai dengan alat itu
- Siapa (pendidik) yang menggunakan alat itu
- Anak (si terdidik) yang mana dikenai alat itu
- Bagaimana menggunakan alat itu

1. Pembiasaan (conditioning)
Alat pendidikan yang pentung terutama bagi anak yang masih kecil. Sejak
dilahirkan anak-anak harus dilatih dengan kebiasaan dan erbuatan yang baik
seperti ditidurkan pada waktu tertentu, diberi makan teratur dan sebagainya
Para penganut aliran behaviorisme, menganggap bahwa dasar atau keturunan
itu tidak ada, hasil pendidikan terutama ditentukan oleh pengaruh yang
diterima anak dari dunia sekitar termaksud juga pendidikan dan psikologi
individual memandang kecil arti bakat dan keturunan, sedangkan pengaruh
lingkungan sangat dilebih-lebihkan.

2. Pengawasan
Pembiasaan yang baik membutuhkan pengawasan, tanpa pengawasan berarti
membiarkan anak berbuat sekehendaknya, Tidak tahu yang baik dan buruk
yang dihindari ataun tidak yang membahayakan atau tidak.

3. Perintah
Tiap-tiap perintah dan peraturan dalam pendidikan mengandung norma-
norma kesusilaan. Perintah dapat mudah ditaati oleh anak-anak jika pendidik
sendiri menaati dan hidup menurut peraturan tersebut.

4. Larangan
Larangan biasanya kita keluarkan jika anak melakukan sesuatu yang tidak baik,
yang merugikan, yang membahayakan dirinya. Sebagai pendidik jangan lah
terlalu melarang perbuatan anak-anak terlalu banyak tetapi lebih berhasil jika
mengubahnya menjadi sebuah suruhan atau perintah.

5. Ganjaran
Alat untuk mendidik anak-anak supaya anak dapat merasa senang karena
mengetahui pekerjaannya mendapat penghargaan, selanjutnya pendidik
bermaksut juga supaya dengan ganjaran tersebut anak menjadi lebih giat lagi
usahanya untuk memperbaiki atau mempertinggi prestasi yang telah
dicapainya. Jadi maksud ganjaran itu yang terpenting bukanlah hasilnya yang
dicapai seorang anak, melainkan dengan hasil yang telah dicapai anak itu
pendidik bertujuan membentuk kata hati dan kemauan yang lebih baik dan
lebih keras pada anak itu.

6. Hukuman
Hukuman sebagai alat pendidikan sebenarnya tidak dapat terlepas pula dari
sistem kemasyarakatan serta kenegaraan yang berlaku pada waktu itu, hukum
dalam pendidikan baru dapat dilaksanakan jika teguran dan peringatan tidak
berdampak pada perubahan perilaku siswa dalam mentaati norma-norma yang
berlaku di sekolah
D. Guru atau pendidik
Pengaruh yang diperoleh anak didik disekolah hampir seluruhnya berasal dari
guru yang mengajar dikelas. Tugas pendidik secara umum ialah mendidik yaitu
mengupayakan perkembangan seluruh potensi anak didik, baik potensi
psikomotorik, kognitif, afektif.

1. Tugas guru atau pendidik : Dalam bentuk mengajar, dorongan,


memuji,memberi contoh,membiasakan,membimbing,mengawasi,dll.
2. Syarat guru yang dikemukakan oleh Soejono :
a. Usia Dewasa : berumur 21 Tahun untuk laki-laki dan 18
tahun untuk perempuan
b. Sehat jasmani dan Rohani
c. Punya skil atau kemampuan dalam mengajar
d. Harus berkesusilaan dan berdedikasi

E. Siswa atau Anak Didik


Seorang siswa atau murid adalah orang yang menghendaki dan berusaha
agar mendapatkan ilmu pengetahuan,keterampilan,pengalaman dan
kepribadian yang baik untuk bekal kehidupannya agar berbahagia
didunia dan akhirat kelak.

1. Tugas siswa di tinjau dari berbagai aspek


a. Aspek yang berhubungan dengan belajar agar menjadi efektif dan
produktif :
- Murid harus menyadari sepenuhnya akan arah dan tujuan belajar
- Murid harus memiliki motif yang murni, niat yang bener karena
Tuhan bukan karena yang lain sehingga dapat keikhlasan dalam
belajar
- Harus senantiasa memusatkan perhatian terhadap apa yang sedang
di pelajari dan berusaha menjauhkan hal-hal yang mengganggu
konsentrasi
- Harus memiliki rencana belajar yang jelas
- Murid harus memandang semua ilmu itu sama penting bagi dirinya
- Jangan melalaikan waktu bekajar dengan menunda atau bersantai
- Harus dapat bekerja sama dengan kelompok, menunjukan partisipasi
aktif dengan bertanya atau mengeluarkan pendapat.

b. Aspek yang berhubungan dengan bimbingan sehingga dapat


terlaksana secara efektif dan dapat dibuktikan dengan :
- Murid harus menyediakan dan merelakan diri untuk dibimbing
sehingga dia memahami akan potensi dalam belajar dan bersikap
- Menaruh kepercayaan kepada pembimbing dan menjawab setiap
pertanyaan dengan sebenarnya dan sejujurnya
- Ingin menyampaikan dan menjelaskan berbagai masalah yang
dialaminya dengan jujur dan ikhlas.
- Berani dan berkemauan untuk mengekspresikan atau
mengungkapkan segala perasaan dan latar belakang yang
dihadapinya
- Menyadari akan tanggung jawab terhadap dirinya untuk
memperbaiki sikap

c. Aspek yang berhubungan dengan administrasi


Berkenaan dengan keturutsertaan siswa dalam pengelolaan
ketertiban,keamanan dan pemenuhan kewajiban administratif yang
meliputi :
- Tugas dan kewajiban terhadap sekolah seperti menaati tata tertib
sekolah,membayar SPP,turut membina suasa sekolah yang
aman,tertib,tentram dimana suasana keagamaan menjadi dominan,
menjaga nama baik sekolah dimanapun berada.

- Tugas dan kewajiban terhadap kelas seperti senantiasa menjaga


kebersihan kelas dan lingkungan, memelihara keamaan dan
ketertiban kelas, memelihara dan mengembangkan semangat
solidaritas, kesatuan dan suasana keagamaan dalam kelas.
- Tugas dan kewajiban terhadap kelompok dengan membentuk
kelompok belajar bersama,mengembangkan pola sikap keagamaan,
berusaha untuk menemukan pengalaman baru dan saling membantu.

d. Adab dalam bergaul dibagi dua:


- Terhadap Guru adalah orang yang memberikan ilmu atau pelajaran
kepada murid
- Terhadap siswa dengan senatiasa menjaga jarak baik dalam arti
sesungguhnya maupun dalam arti tulisan sehingga hubungan hanya
berlangsung sesuai dengan kepentingan
- Berpakaian secara pantas,sopan dan memadai
- Pelihara diri dalam ucapan yang tidak pantas atau tuda membangun
- Memelihara diri dengan berperilaku saling memikat agar terhndar
dari pikiran dan perbuatan maksiat

2. Hak dan Kewajiban Siswa


Siswa tentu memiliki hak untuk memperoleh fasilitas pendidikan dan
pengetahuan juga memiliki kewajiban yang harus ditaati dari segala peraturan
sekolah, segala administrasinya, orientasi dan konsekuensi untuk bersungguh-
sungguh dalam belajar.
3. Anak didik menurut tahap perkembangan dan umur
Usia 1,5-2 tahun dalam tahap sensori/masa kanak-kanak dengan
ciri pokok prasimbolik dan praverbal
Usia 2-3 – 7-8 tahun dalam tahap pra-operasional/masa kanak-
kanak dengan ciri pokok perkembangan pola gerak, berpikir logis
parsial dan perkembangan bahasa.
Usia 7-8 – 12-14 tahun dalam tahap Kooperasional konkret/masa
sekolah dan masa puberitas dengan ciri pokok refleksi dasar,
berpikir logis terkait objek, kerjasama dengan aturan dan berpikir
bebas dari isyarat perspektual.
Usia 14 > tahun dalam tahap koperasional formal atau masa
puberitas dan masa remaja dengan ciri pokok berpikir masa
depan,mulai peran masa depan,mulai berpikir logis tentang
banyak faktor dan berpikir hipotetik ke konkret.
4. Peserta didik menurut tingkat kemampuan
Prof. Arch O. Heck menandaskan bahwa anak luar biasa dapat bagi
menjadi:
a. Berkelainan sosial seperti anak nakal, dan anak yang
menyendiri dalam masyarakat (ansos)
b. Berkelainan Jasmani seperti anak timpang, berkelainan
penglihatan, pendengaran, dalam bicara, dan anak kecil
c. Berkelainan mental seperti tingkat kecerdasan rendah dan
tingkat kecerdasan terlalu tinggi

F. Metode dalam memberikan pengajaran kepada siswa terutama dalam


bidang pendidikan agama kristen adalah :
1. Metode ceramah (Yesus saat khotbah dibukit)
2. Metode menghafalkan (Yesus saat mengutip dan menghapalkan yat-
ayat tertentu dari kitab suci )
3. Metode dialog (Peristiwa seorang muda yang kaya raya)
4. Metode studi kasus (Perumpamaan, peribahasa, ilustrasi)
5. Metode perjumpaan (Peristiwa di kaisarea di filiphi)
6. Metode perbuatan simbolis (baptisan oleh Yohanes pembaptis)

Daftar Pustaka
Khalib Tasan, Dasar-dasar pendidikan, Jakarta: Studia press, 2004
Nuhamara Daniel, pembimbing PAK, Salatiga: Jurnal info media, 2007

Anda mungkin juga menyukai