Blangko Model Telkom Konstruk
Blangko Model Telkom Konstruk
ANTARA
PT. ALDIRA BERKAH ABADI MAKMUR
DENGAN
PT. ……………………………………………………………………….
NOMOR : --------------------------------------------------------------
Pada hari ini ……………… tanggal …………………………… bulan ……………….
tahun Dua Ribu ……. (…..-…- 200...) bertempat di Kantor PT. ALDIRA BERKAH
ABADI MAKMUR, Jl. ……………………………….., Jakarta, oleh dan antara pihak
– pihak :
1. PT. ALDIRA BERKAH ABADI MAKMUR, suatu perseroan yang didirikan menurut
dan berdasarkan hukum negara Republik Indonesia, yang anggaran dasarnya
dimuat dalam akta nomor: 4, tanggal 15 Mei 1999, dan atas anggaran dasar
mana telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum Dan Perundang-
Undangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya Nomor : C-3566
HT.01.01.TH.2000, tertanggal 22 Pebruari 2000 dan kemudian dirubah secara
berturut-turut dengan akta nomor 89, tanggal 19 Januari 2001, atas perubahan
anggaran dasar mana telah mendapat Persetujuan dari Menteri Kehakiman Dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tertanggal 1 Nopember 2001 dengan
Surat Keputusannya Nomor : C-17649 HT.01.04.TH.2001, akta nomor 41, tanggal
17 Mei 2005, atas perubahan anggaran dasar mana telah mendapat Persetujuan
dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tertanggal 22
Juni 2005, dengan Surat Keputusannya Nomor : C-17240 HT.01.04.TH.2005,
ketiganya dibuat dihadapan SYAMSUL FARYETI, Sarjana Hukum, Notaris di
Depok, dan terakhir dirubah dengan akta Nomor 3, tanggal 13 Juni 2008, yang
dibuat dihadapan THERESIA TRISNANING, Sarjana Hukum, Notaris di
Tangerang, atas perubahan anggaran dasar mana telah mendapat Persetujuan
dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dengan Surat
Keputusannya Nomor : AHU-44379.AH.01.02.TAHUN 2008, tertanggal 24 Juli
2008, dalam hal ini diwakili oleh RUDY HARTONO ISKANDAR, dengan demikian
sah mewakili Direksi dari dan sebagai demikian untuk dan atas nama PT. ALDIRA
BERKAH ABADI MAKMUR, berkedudukan di Jalan Radio Dalam Raya nomor 5-7
Jakarta Selatan, untuk selanjutnya disebut (“PIHAK PERTAMA);
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri-sendiri disebut “PIHAK” dan
secara bersama-sama disebut “PARA PIHAK”.
Dengan terlebih dahulu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
Telah dicapai kata sepakat, dan dengan ini PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
menyatakan mengikatkan diri satu kepada yang lain untuk mengadakan
Perjanjian Pengadaan Dan Pemasangan ……………………….., dengan
ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut :
Pasal 1
DEFINISI – DEFINISI
a. PIHAK PERTAMA adalah Suatu Perseroan Terbatas yang bergerak dibidang jasa
dan telekomunikasi ----------------------------------------------------------------------------
b. PIHAK KEDUA adalah perusahaan yang ditunjuk PIHAK PERTAMA sebagai
pelaksana pekerjaan dan telah menandatangani surat perjanjian kerja sebagai
pelaksana untuk melaksanakan pekerjaan sesuia dengan lingkup pekerjaannya
yang telah ditentukan PIHAK PERTAMA sebagaimana ditentukan dalam
perjanjian kontrak
c. PERJANJIAN KONTRAK adalah Perjanjian ini beserta lampiran-lampirannya
antara PARA PIHAK beserta perubahan-perubahannya yang sifatnya mengikat.
d. BARANG ATAU PERANGKAT adalah semua material beserta kelengkapannya
yang akan diserahkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dalam
Perjanjian ini.
e. SPESIFIKASI TEHNIK adalah persyaratan tehnik yang dikeluarkan PIHAK
PERTAMA yang harus dipenuhi PIHAK KEDUA sesuai dengan perjanjian kontrak
f. LOKASI adalah tempat dimana pekerjaan akan dilaksanakan yangsebelumnya
telah ditentukan PIHAK PERTAMA
g. HARGA PEKERJAAN adalah jumlah harga yang tercantum dalam perjanjian ini
yang telah disepakati oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang mencakup
peneyelesaian seluruh pekerjaaan sudah termasuk PPN, bea materai, pajak-
pajak serta biaya-biaya lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku
h. RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) adalah dokumen yang
memuat persyaratan administrasi dan teknis yang harus dipenuhi PIHAK KEDUA
serta mengikat dan harus di penuhi PIHAK KEDUA
i. Berita Acara Uji Terima (BAUT) adalah Berita Acara yang menyatakan bahwa
Pekerjaan Pengadaan Dan Pemasangan …………………………. secara phisik
telah selesai 100 % (seratus persen) sebagaimana yang dipersyaratkan dalam
2
Perjanjian ini dan telah diuji terima dan dinyatakan baik sesuai spesifikasi teknis
yang ditetapkan dalam Perjanjian ini.
j. MASA PEMELIHARAAN adalah jangka waktu selama 1 (satu) tahun yang telah
ditentukan bagi PIHAK KEDUA untuk melaksanakan segala kegiatan yang
berkaitan dengan kewajiban PIHAK KEDUA untuk melaksanakan jaminan dan
pemeliharaan terhadap keseluruhan hasil pekerjaan
k. Berita Acara Serah Terima Pertama (BAST I) adalah pernyataan tertulis
bertanggal dan diterbitkan oleh PIHAK PERTAMA yang menyatakan bahwa
Pekerjaan Pengadaan Dan Pemasangan ……………………………….. telah
dilaksanakan, lengkap dan dapat dioperasikan dengan baik dan dapat diterima
PIHAK PERTAMA serta dilakukan serah terima dari PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA sesuai dengan Perjanjian ini.
l. Berita Acara Serah Terima Kedua (BAST II) adalah pernyataan tertulis
bertanggal dan diterbitkan oleh PIHAK PERTAMA yang menyatakan bahwa masa
pemeliharaan 12 (dua belas) bulan telah berakhir dan diserahkan ke PIHAK
PERTAMA dan dinyatakan diterima oleh PIHAK PERTAMA sesuai dengan
Perjanjian ini.
m. WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN adalah jangka waktu keseluruhan
pekerjaan yang meliputi waktu penyelesaian pekerjaan , disepakati PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA dalam rangka pelaksanaan pekerjaan dihitung
sejak tanggal surat Kesepakatan Mulai Kerja (KMK) sampai dengan tanggal
ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima Pertama (BAST I)
n. PENGAWAS PELAKSANA (WASLAK) adalah pegawai PIHAK PERTAMA yang
ditunjuk sebagai Koordinator Pelaksana Pekerjaan yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan seluruh pekerjaan sesuai dengan perjanjian/ kontrak serta untuk
kelancaran tugasnya diberikan kewenangan untuk menunjuk Pengawas
Lapangan (Waspang)
o. PENGAWAS LAPANGAN (Waspang) adalah pegawai PIHAK PERTAMA yang
diberi wewenang dan bertanggung jawab untuk mengawasi pelaksanaan
Pekerjaan sehari-hari dilokasi tertentu sebagaimana ditentukan dalam perjanjian /
kontrak
Pasal 2
LINGKUP PEKERJAAN
3
b. Segala petunjuk dan perintah atas dasar pelaksanaan Perjanjian ini yang
diberikan oleh PIHAK PERTAMA secara tertulis pada saat pelaksanaan
Pekerjaan.
Pasal 4
TANGGUNG JAWAB DAN KEWAJIBAN
(1) Disamping yang telah jelas diatur dalam Pasal-pasal Perjanjian ini, hal-hal
dibawah ini menjadi tanggung jawab dan kewajiban PIHAK KEDUA :
4
Pertama, PIHAK KEDUA berkewajiban menyerahkan buku petunjuk
operasi dan pemeliharaan kepada PIHAK PERTAMA
(2) Disamping yang telah jelas diatur dalam Pasal-pasal Perjanjian ini, hal-hal
dibawah ini menjadi tanggung jawab dan kewajiban PIHAK PERTAMA
5
e. Melakukan pembayaran kepada PIHAK KEDUA sesuai ketentuan
Perjanjian ini.
Pasal 5
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
(2) Jangka waktu tersebut ayat (1) Pasal ini telah termasuk hari minggu dan
hari libur yang ditetapkan oleh Pemerintah, serta hari untuk pemeriksaan
Pekerjaan dan pembuatan Berita Acara Uji Terima dan Berita Acara Serah
Terima Pertama dengan memperhatikan ketentuan Pasal 17 Perjanjian ini.
(3) Yang dimaksud dengan tanggal penyerahan hasil Pekerjaan untuk pertama
kalinya adalah tanggal serah terima hasil Pekerjaan yang tercantum dalam
Berita Acara Serah Terima Pertama.
(4) Berdasarkan Berita Acara Uji Terima (BAUT) maka akan diterbitkan Berita
Acara Serah Terima Pertama oleh PIHAK KEDUA dan PIHAK PERTAMA
dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kalender terhitung sejak
tanggal BAUT.
Apabila penerbitan Berita Acara Serah Terima Pertama melebihi 14 (empat
belas) hari kalender dan hasil Pekerjaan dapat diterima oleh PIHAK
PERTAMA, maka Pekerjaan dianggap telah diselesaikan pada hari ke-14
(empat belas) terhitung sejak tanggal BAUT.
Pasal 6
PERPANJANGAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
6
b. Ada permintaan secara tertulis dari PIHAK PERTAMA untuk
menunda sementara waktu penyelesaian Pekerjaan.
(2) Perpanjangan waktu pelaksanaan Pekerjaan dimaksud ayat (1) Pasal ini
hanya dapat diberikan apabila PIHAK KEDUA menyampaikan permohonan
secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA dengan mengemukakan alasan
yang dapat diterima PIHAK PERTAMA.
(3) Apabila permohonan dimaksud ayat (2) Pasal ini, tidak diajukan sampai
dengan berakhirnya jangka waktu penyelesaian Pekerjaan dimaksud Pasal
5 Perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA kehilangan haknya untuk
memperoleh perpanjangan waktu pelaksanaan Pekerjaan.
Pasal 7
JAMINAN PELAKSANAAN
(2) Jaminan Pelaksanaan dimaksud ayat (1) Pasal ini harus memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut :
7
Penerbit Jaminan Pelaksanaan dimaksud , dan pencairannya dapat
dilakukan sampai dengan 14 (empat belas) hari kalender sesudah
masa laku Jaminan Pelaksanaan berakhir.
(4) Jaminan Pelaksanaan dimaksud pada ayat (1) Pasal ini akan dikembalikan
oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA secara sekaligus setelah
ditandatanganinya oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA Berita
Acara Serah Terima Pertama dan setelah PIHAK KEDUA menyerahkan
Jaminan Pemeliharaan dari Bank atau Perusahaan Asuransi sebagaimana
dimaksud ayat (1) Pasal ini sebesar 5 % (lima prosen) dari jumlah Harga
Pekerjaan yang mempunyai masa laku sampai dengan berakhirnya masa
pemeliharaan yang dinyatakan dalam Berita Acara Serah Terima Kedua.
Pasal 8
ASURANSI
(2) Penutupan asuransi sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini dilakukan
melalui Perusahaan Asuransi yang bekerja sama dengan PIHAK
PERTAMA .
(4) PIHAK KEDUA atas beban biaya sendiri tetap bertanggung jawab atas
Asuransi Tenaga Kerja (ASTEK) dan peralatan-peralatan yang menjadi
8
milik PIHAK KEDUA yang digunakan untuk keperluan pelaksanaan
Pekerjaan berdasarkan Perjanjian ini.
(6) Apabila terjadi risiko maka uang santunan asuransi yang diterima PIHAK
PERTAMA wajib diserahkan kepada PIHAK KEDUA dalam waktu 7 (tujuh)
hari kalender sejak diterimanya uang dimaksud dari perusahaan asuransi
dan PIHAK KEDUA wajib menyelesaikan seluruh Pekerjaan dengan hasil
baik dan dapat diterima oleh PIHAK PERTAMA menurut Perjanjian ini.
Pasal 9
HARGA PEKERJAAN
(1) Harga pekerjaan untuk seluruh Pekerjaan tersebut Pasal 2 Perjanjian ini
adalah sebesar Rp. …………………………,-
(…………………………………………….), telah termasuk PPN 10%
(sepuluh persen), pajak-pajak, bea materai dan biaya-biaya lainnya,
dengan rincian sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Perjanjian ini.
(2) Harga pekerjaan tersebut ayat (1) Pasal ini dan harga satuan tersebut
dalam Lampiran I Perjanjian ini adalah merupakan harga tetap, tidak
berubah oleh sebab apapun sampai dengan selesai pelaksanaan
Pekerjaan dan pembayarannya, kecuali bila terjadi Pekerjaan tambah-
kurang sehingga mengakibatkan bertambah atau berkurangnya Harga
Pekerjaan.
Pasal 10
PAJAK DAN BEA MATERAI
(1) Dalam jumlah Harga Pekerjaan dimaksud Pasal 9 Perjanjian ini telah
termasuk PPN 10% (sepuluh persen), pajak-pajak, bea meterai dan bea-
bea lainnya menurut peraturan dan ketentuan Pemerintah yang berlaku,
yang timbul akibat Perjanjian ini, oleh karenanya menjadi tanggung jawab
PIHAK KEDUA untuk melunasinya kepada Pemerintah, khusus untuk
Pajak Penghasilan akan dipotong langsung oleh PIHAK PERTAMA selaku
Wajib Pungut (WAPU) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
9
Pasal 11
CARA PEMBAYARAN
10
Nama Wajib Pajak : PT. …………………….
NPWP : …………………………..
Alamat : ………………………….
Pasal 12
PENGAWAS PELAKSANA (WASLAK)
Pasal 13
PIMPINAN PROYEK DARI PIHAK KEDUA
(3) Apabila penggantian personil tersebut ayat (1) Pasal ini belum
dilaksanakan, maka WASLAK dapat menangguhkan pembuatan Berita
Acara Uji Terima sampai dengan penggantian tersebut dipenuhi.
Pasal 14
PENYERAHAN KEPADA PIHAK KETIGA
11
a. PIHAK KEDUA dilarang menyerahkan pelaksanaan baik sebagian
atau seluruh Pekerjaan dimaksud Pasal 2 Perjanjian ini kepada pihak
ketiga tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA.
b. Apabila ketentuan butir a ayat ini dilanggar oleh PIHAK KEDUA maka
PIHAK PERTAMA berhak secara sepihak memutuskan Perjanjian ini
tanpa adanya tuntutan apapun dari PIHAK KEDUA dan PIHAK
PERTAMA berhak menunjuk pihak lain untuk melanjutkan Pekerjaan
tersebut dan Jaminan Pelaksanaan menjadi milik PIHAK PERTAMA.
Pasal 15
PEKERJAAN TAMBAH DAN KURANG
(2) Jumlah biaya Pekerjaan tambah atau kurang akan dihitung berdasarkan
harga satuan yang tercantum dalam Lampiran I Perjanjian ini.
(3) Pembayaran Pekerjaan tambahan akan dilaksanakan setelah Amandemen
terhadapa Perjanjian ini yang mengatur tentang Pekerjaan tambahan dan
kurangan yang dimaksud ayat (1) Pasal ini yang telah ditandatangani oleh
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan formalitas yang sama
dengan Perjanjian ini.
Pasal 16
KERUSAKAN DAN KERUGIAN
12
PIHAK KEDUA yang belum dibayarkan PIHAK PERTAMA, senilai kerugian
dimaksud.
(2) Bilamana kerusakan atau kerugian dimaksud ayat (1) Pasal ini dapat
dibuktikan oleh PIHAK KEDUA bukan sebagai akibat kesengajaan atau
kelalaian PIHAK KEDUA, pegawai-pegawainya, pekerja-pekerjanya
ataupun orang-orang yang bekerja untuknya maka PIHAK KEDUA
dibebaskan dari tanggungjawab tersebut ayat (1) Pasal ini.
Pasal 17
UJI TERIMA DAN SERAH TERIMA
(3) Apabila hasil pengujian atas perangkat yang telah dipasang tersebut
berhasil dengan baik, dan dapat diterima PIHAK PERTAMA, maka akan
dibuatkan Berita Acara Uji Terima (BAUT) oleh PIHAK PERTAMA, yang
ditandatangani oleh Tim Uji Terima PIHAK PERTAMA, dalam waktu
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender sejak hasil uji terima
dinyatakan baik dan dapat diterima PIHAK PERTAMA.
Berdasarkan Berita Acara Uji Terima tersebut dibuatkan Berita Acara Serah
Terima Pertama (BAST-I) yang ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kalender
terhitung sejak tanggal diterbitkannya BAUT.
(4) Apabila berdasarkan hasil Uji Terima ternyata tidak baik dan tidak dapat
diterima PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA wajib untuk
melaksanakan perbaikan-perbaikan atau menggantinya dengan perangkat
baru sesuai dengan lingkup Pekerjaan menurut Perjanjian ini. Perbaikan-
perbaikan atau penggantian-penggantian yang telah selesai dilaksanakan
PIHAK KEDUA akan diuji kembali dengan mengikuti ketentuan
sebagaimana dimaksud ayat (1). (2) dan (3) Pasal ini, dan apabila
perbaikan/ penggantian melampaui jangka waktu penyelesaian Pekerjaan
dimaksud Pasal 5 Perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA akan dikenakan
denda sebagaimana diatur dalam Pasal 21 Perjanjian ini.
13
Terima Pemeriksaan oleh PIHAK PERTAMA yang ditandatangani oleh
Pengawas Pelaksana (WASLAK).
Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan tersebut dibuatkan Berita Acara
Serah Terima Kedua (BAST-II) yang ditandatangani oleh PIHAK KEDUA
dan PIHAK PERTAMA.
Pasal 18
JAMINAN HUKUM ATAS PERANGKAT
(3) Jika terjadi klaim atau tuntutan lainnya sehubungan dengan hal tersebut
ayat (1) dan (2) Pasal ini, PIHAK KEDUA membebaskan PIHAK
PERTAMA dari segala tuntutan apapun dan dimanapun yang mungkin
timbul serta PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan akan mengambil
segala tindakan hukum yang perlu termasuk mewakili ke depan
Pengadilan atau Lembaga lainnya.
(4) Apabila klaim atau tuntutan Pihak Ketiga sebagaimana dimaksud ayat (1)
dan (2) Pasal ini dikabulkan oleh Pengadilan atau oleh Badan apapun,
maka PIHAK KEDUA menjamin bahwa perangkat, lengkap dengan
system, tetap dapat dipergunakan dan menjadi milik PIHAK PERTAMA.
Pasal 19
MASA PEMELIHARAAN DAN JAMINAN
(1) PIHAK KEDUA menjamin bahwa perangkat yang dijual dan diserahkan
kepada PIHAK PERTAMA adalah 100 % (seratus) persen) baru, dan
sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan syart-syarat yang ditetapkan
dalam Perjanjian ini, oleh karena itu PIHAK KEDUA bertanggungjawab
atas segala kerugian dan atau kerusakan yang disebabkan adanya cacad
tersembunyi (defect) ataupun kekurang-sempurnaan dalam proses
pembuatanya.
(2) Masa pemeliharaan hasil Pekerjaan menurut Perjanjian ini adalah selama
12 (dua belas) bulan kalender terhitung sejak tanggal ditandatanganinya
14
Berita Acara Uji Terima yang menyatakan hasil baik, dalam keadaan
selesai seluruhnya dan dapat diterima PIHAK PERTAMA.
(4) Dalam hal terjadi kerusakan dan atau gangguan selama masa
pemeliharaan, maka PIHAK PERTAMA akan memberitahukan kepada
PIHAK KEDUA secara tertulis dalam waktu selambat-lambatnya 14
( empat belas) hari kalender setelah kerusakan tersebut ditemukan, serta
dalam waktu sebelum lampaunya jangka waktu jaminan seperti tersebut
pada ayat (2) Pasal ini. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk memperbaiki
kerusakan tersebut atau menggantinya dengan yang baru atas biaya
PIHAK KEDUA dalam waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari
kalender terhitung sejak tanggal surat pemberitahuan dari PIHAK
PERTAMA.
Segala ongkos-ongkos, biaya-biaya serta pengeluaran-pengeluaran lain
yang timbul karena perbaikan atau penggantian perangkat ini adalah
menjadi kewajiban dan tanggungjawab PIHAK KEDUA sepenuhnya.
(5) Apabila dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal
pemberitahuan tertulis dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA akan
adanya kerusakan dimaksud ayat (4) Pasal ini, PIHAK KEDUA belum juga
memulai melaksanakan perbaikan, maka PIHAK PERTAMA berhak untuk
memperbaiki sendiri atau menyuruh pihak lain untuk memperbaiki
Pekerjaan tersebut atas biaya PIHAK KEDUA, dan dengan ini PIHAK
KEDUA memberikan kuasa kepada PIHAK PERTAMA yang tidak dapat
ditarik kembali oleh sebab apapun untuk memotong secara langsung biaya
tersebut atas uang PIHAK KEDUA yang masih ada dalam penguasaan
PIHAK PERTAMA, baik yang lahir dari Perjanjian ini maupun perjanjian
lainnya, dan Jaminan Pemeliharaan dimaksud Pasal 11 ayat (2) e
Perjanjian ini akan dicairkan dan hasil pencairannya menjadi milik PIHAK
PERTAMA.
Pasal 20
PERALIHAN HAK MILIK DAN RISIKO
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat bahwa hak milik atas perangkat
dimaksud Perjanjian ini tetap pada PIHAK KEDUA dan beralih kepada PIHAK
PERTAMA setelah pemasangan, pengujian dan pemyerahan perangkat/ barang
yang bersangkutan, yang dinyatakan dalam Berita Acara Serah Terima Pertama
(BAST-I) yang ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
Sedangkan risiko beralih kepada PIHAK PERTAMA setelah ditandatanganinya
Berita Acara Serah Terima Kedua (BAST-II)
15
Pasal 21
DENDA
(1) Jika jangka waktu penyelesaian Pekerjaan dimaksud Pasal 5 Perjanjian ini
dilampaui tanpa adanya persetujuan perpanjangan waktu penyelesaian
Pekerjaan, maka kepada PIHAK KEDUA akan dikenakan denda sebesar
minimal sebesar 1 ‰ (satu perseribu) sampai dengan maksimum 5 %
(lima persen) dari jumlah Harga Pekerjaan (sudah termasuk PPN 10%)
untuk setiap hari kelambatan sampai dengan pelaksanaan perbaikan oleh
PIHAK KEDUA selesai dilakukan.
(2) Jumlah dari denda dimaksud ayat (1) Pasal ini akan dipotong secara
langsung dari pembayaran yang akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA
kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 22
PEMBEBASAN DENDA
PIHAK KEDUA dibebaskan dari denda dimaksud Pasal 21 Perjanjian ini apabila :
Pasal 23
FORCE MAJEURE
(1) Yang dimaksud dengan Force Majeure dalam Perjanjian ini adalah
keadaan di luar kekuasaan satu Pihak yang mengakibatkan Pihak
dimaksud tidak dapat melaksanakan Perjanjian, yaitu :
(2)
a. Gempa bumi besar, taufan, banjir besar, kebakara besar, hujan deras
terus menerus lebih dari 10 (sepuluh) hari kalender, tanah longsor dan
wabah penyakit.
b. Pemogokan umum, hura-hura, perang dan pemberontakan.
(3) Dalam hal terjadi Force Majeure dimaksud ayat (1) pasal ini, maka Pihak
yang mengalami force majeure berkewajiban memberitahukan secara
tertulis kepada Pihak lainnya dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender
sejak saat mulainya, begitu juga saat berakhirnya dan diterangkan secara
resmi oleh pejabat pemerintah/ instansi yang berwenang.
16
(4) Kelalaian atau kelambatan dalam memenuhi kewajiban pemberitahuan
dimaksud ayat (2) Pasal ini, mengakibatkan tidak diakuinya peristiwa
dimaksud ayat (1) Pasal ini sebagai Force Majeure.
(5) Kejadian-kejadian tersebut ayat (1) Pasal ini dapat diperhitungkan sebagai
perpanjangan waktu pelaksanaan Pekerjaan dimaksud Pasal 5 Perjanjian
ini, dan perpanjangan waktu pelaksanaan pembayaran oleh PIHAK
PERTAMA sebagaimana dimaksud Pasal 11 ayat (2) Perjanjian ini.
(6) Semua kerugian yang timbul atau diderita salah satu pihak karena
terjadinya Force Majeure bukan merupakan tanggung jawab pihak lain.
Pasal 24
PEMUTUSAN PERJANJIAN
(1) PIHAK PERTAMA berhak secara sepihak tanpa adanya tuntutan apapun
dari pihak manapun termasuk PIHAK KEDUA, untuk memutuskan
Perjanjian ini, apabila salah satu diantara sebab-sebab tersebut dibawah
ini terjadi :
17
f. Kecuali untuk hal-hal dimaksud huruf a s/d e ayat ini, apabila setelah
diberi peringatan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut dengan
selang waktu penerbitan surat peringatan selama 7 (tujuh) hari kerja
PIHAK KEDUA tetap melalaikan kewajibannya.
(2) Untuk hal ikhwal pemutusan Perjanjian dimaksud Pasal ini, kedua belah
pihak dengan ini menyatakan sepakat mengesampingkan berlakunya
ketentuan Pasal 1266 KItab Undang-undang Hukum Perdata terhadap
Perjanjian ini, sehingga pemutusan Perjanjian ini dapat dilakukan secara
sah cukup dengan surat pemberitahuan secara tertulis dari PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, tanpa perlu menunggu adanya
keputusan dari Hakim, serta dengan ini PIHAK KEDUA menyatakan
melepaskan hak-hak yang timbul dari padanya apabila ada.
Dalam hal terjadi pemutusan Perjanjian dimaksud Pasal ini, maka kepada
PIHAK KEDUA tetap dikenakan sanksi denda sesuai dengan Pasal 21
Perjanjian ini apabila ada, dan Jaminan Pelaksanaan menjadi milik PIHAK
PERTAMA.
(4) Dalam hal Perjanjian ini menjadi putus dan PIHAK PERTAMA memilih
menyelesaikan sendiri atau menyerahkan kepada Pihak Lain untuk
meneruskan penyelesaian Pekerjaan yang tidak ataupun belum
diselesaikan oleh PIHAK KEDUA karena sebab dimaksud ayat (1) butir a,
c, d, e, dan f pasal ini, maka PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas
kelebihan harga penyelesaian sisa pekerjaan yang diserahkan PIHAK
PERTAMA kepada pihak lain atau apabila diselesaikan sendiri oleh PIHAK
PERTAMA.
(5) PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan memberikan kuasa penuh kepada
PIHAK PERTAMA yang tidak dapat ditarik kembali oleh sebab apapun
untuk memotong secara langsung selisih harga tersebut dari uang PIHAK
KEDUA yang masih ada dalam penguasaan PIHAK PERTAMA baik yang
timbul dari Perjanjian ini maupun Perjanjian lainnya antara PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
18
Pasal 25
LAMPIRAN –LAMPIRAN
(1) Lampiran – lampiran dari Perjanjian ini merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan serta mempunyai kekuatan hukum yang sama serta mengikat
seperti halnya Pasal-pasal lain dari Perjanjian ini.
(2) Lampiran – lampiran dimaksud ayat (1) Pasal ini, terdiri dari :
Pasal 26
PERBEDAAN – PERBEDAAN
Pasal 27
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
19
Pasal 28
HUKUM YANG BERLAKU
Perjanjian ini tunduk pada Hukum Negara Republik Indonesia, hal-hal yang tidak
dan atau belum diatur dalam Perjanjian ini tunduk pada ketentuan hukum yang
berlaku bagi Perjanjian, termasuk namun tidak hanya terbatas pada Hukum
Perjanjian yang termuat dalam Buku III Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
(KUH Perdata).
Pasal 29
ITIKAD BAIK
Pasal 30
LAIN – LAIN
(2) Setiap perubahan isi Perjanjian ini termasuk lampirannya akan mengikat
apabila dinyatakan secara tertulis dan disetujui oleh PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA dengan jalan membuat dan menandatangani Amandemen
atau Side Letter terhadap Perjanjian ini, serta akan merupakan bagian
yang tidak dapat dipisahkan dari dan mempunyai kekuatan hukum yang
sama dengan Perjanjian ini.
(3) Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli masing-masing sama
bunyinya diatas kertas bermaterai cukup serta mempunyai kekuatan
hukum yang sama setelah ditandatanganidan dibubuhi Cap Perusahaan
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
20
(4) Salinan/Copy dari aslinya dibuat oleh dan atas biaya PIHAK KEDUA
dalam rangkap 4 (empat) untuk diserahkan kepada PIHAK PERTAMA guna
keperluan pengawasan Pekerjaan dan keperluan lainnya.
Demikian Perjanjian ini dibuat dengan itikad baik untuk dipatuhi dan dilaksanakan
serta mulai berlaku setelah ditandatangani oleh PARA PIHAK.
21