A KONSEP DASAR
1. Pengertian :
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan
janin turun ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin
dan ketuban di dorong keluar melalui jalan lahir. Pesalinan dan kelahiran
normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan
cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu
maupun pada janin. Pesalinan normal (partus spontan) adalah proses
lahirnya bayi pada letak belakang kepala yang dapat hidup dengan tenaga
ibu sendiri dan uri,tanpa alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang
umumnya berlangsung kurang dari 24 jam melalui jalan lahir
(Prawirohardjo, 2011).
b. Teori oxytocin :
Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah. Oleh karena itu
timbul kontraksi otot-otot rahim.
c. Keregangan otot-otot :
Seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung bila dindingnya
teregang oleh karena isinya bertambah maka timbul kontraksi untuk
mengeluarkan isinya. Demikian pula dengan rahim, maka dengan
majunya kehamilan makin teregang otot-otot dan otot-otot rahim
makin rentan.
d. Pengaruh janin :
Hypofise dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga memegang
peranan oleh karena pada anencephalus kehamilan sering lebih lama
dari biasa.
e. Teori Prostaglandin :
Prostaglandin yang dihasilkan oleh decidua, disangka menjadi salah
satu sebab permulaan persalinan. Hasil dari percobaab menunjukkan
bahwa Prostaglandin F2 dan E2 yang diberikan secara intra vena,
intra dan extraamnial menimbulkan kontraksi myometrium pada
setiap umur kehamilan. Hal ini juga di sokong dengan adanya kadar
Prostaglandin yang tinggi baik dalam air ketuban maupun darah
perifer pada ibu-ibu hamilsebelum melahirkan atau selama persalinan.
3. Mekanisme Persalinan (Cunningham, Mac Donald & Gant, 2005)
Mekanisme Persalinan adalah proses keluarnya bayi dari uterus ke dunia
luar pada saat persalinan. Gerakan utama pada Mekanisme Persalinan :
a. Engagement
Diameter biparietal melewati PAP
Nullipara terjadi 2 minggu sebelum persalinan
Multipara terjadi permulaan persalinan
Kebanyakan kepala masuk PAP dengan sagitalis melintang pada
PAP-Flexi Ringan.
b. Descent (Turunnya Kepala)
Turunnya presentasi pada inlet
Disebabkan oleh 4 hal :
5. PENATALAKSANAAN
Menurut Wiknjosastro (2005), penatalaksanaan yang diberikan untuk
penanganan plasenta previa tergantung dari jenis plasenta previanya yaitu:
a. Kaji kondisi fisik klien
b. Menganjurkan klien untuk tidak coitus
c. Menganjurkan klien istirahat
d. Mengobservasi perdarahan
e. Memeriksa tanda vital
f. Memeriksa kadar Hb
g. Berikan cairan pengganti intravena RL
h. Berikan betametason untuk pematangan paru bila perlu dan bila fetus
masih premature
6. PATHWAY
Menurut Wiknjosastro (2005), pathway persalinan dalam kondisi normal dan
spontan :
Keluhan Utama.
Pada umumnya klien mengeluh nyeri pada daerah pinggang
menjalar ke perut, adanya his yang makin sering, teratur, keluarnya
lendir dan darah, perasaan selalu ingin buang air kemih, bila buang
air kemih hanya sedikit-sedikit
Riwayat Obstetri.
Riwayat haid.
Ditemukan amenorhhea (aterm 38-42 minggu) (Cristina’s
Ibrahim, 1993,3), prematur kurang dari 37 minggu.
Riwayat kebidanan.
Adanya gerakan janin, rasa pusing,mual muntah, daan lain-lain.
Pada primigravida persalinan berlangsung 13-14 jam dengan
pembukaan 1cm /jam, sehingga pada multigravida berlangsung
8 jam dengan 2 cm / jam.
Istirahat tidur.
Klien dapat tidur terlentang,miring ke kanan / kiri tergantung
pada letak punggung anak,klien sulit tidur terutama kala I – IV.
Aktivitas.
Klien dapat melakukan aktivitas seperti biasanya, terbatas pada
aktivitas ringan, tidak membutuhkan tenaga banyak, tidak
mebuat klien cepat lelah, capai, lesu. Pada kala I apabila kepala
janin telah masuk sbagian ke dalam PAP serta ketuban pecah,
klien dianjurkan duduk / berjalan-jalan disekitar ruangan /
kamar bersalin. Pada kala II kepala janin sudah masuk rongga
PAP klien dalam posisi miring ke kanan / kiri
Eliminasi.
Adanya perasaan sering / susah kencing selama kehamilan dan
proses persalinan, pada akhir trimester III dapat terjadi
konstipasi.
Personal Hygiene.
Kebersihan tubuih senantiasa dijaga kebersihannya. Baju
hendaknya yang longgar dan mudah dipakai, sepatu / alas kaki
dengan tumit tinggi agar tidak dipakai lagi.
Seksual.
Terjadi disfungsi seksual yaitu perubahan dalam hubungan
seksual / fungsi dari sek yang tidak adekuat karena adanya
proses persalinan dan nifas
Pemeriksaan.
Pemeriksaan umum meliputi:
Tinggi badan dan berat badan.
Ibu hamil yang tinggi badanya kurang dari 145 cm terlebih
pada kehamilan pertama, tergolong resiko tinggi karena
kemungkinan besar memiliki panggul yang sempit. Berat
badan ibu perlu dikontrol secara teratur dengan peningkatan
berat badan selama hamil antara 10–12 kg.
Tekanan Darah.
Tekanan darah diukur pada akhir kala II yaitu setelah anak
dilahirkan biasanya tekanan darah akan naik kira-kira 10
mmHg
b. Pemeriksaan fisik.
Kepala dan leher.
Terdapat adanya cloasma gravidarum, terkadang adanya
pembengkakan pada kelopak mata, konjungtiva kadang pucat, sklera
kuning, hiperemis ataupun normal, hidung ada polip atau tidak,
caries pada gigi, stomatitis, pembesaran kelenjar.
Dada.
Terdapat adanya pembesaran pada payudara, adanya
hiperpigmentasi areola dan papila mamae serta ditemukan adanya
kolustrum.
Perut.
Adanya pembesaran pada perut membujur, hyperpigmentasi linea
alba / nigra, terdapat striae gravidarum.
Genetalia
Pengeluaran darah campur lendir, pengeluaran air ketuban. Bila
terdapat pengeluaran mekonium yaitu feses yang dibnetuk anak
dalam kandungan, menandakan adannya kelainan letak anak.
Ekstremitas.
Pemeriksaan udema untuk melihat kelainan-kelainan karena
membesarnya uterus, karena pre eklamsia atau karena karena
penyakit jantung / ginjal. . Ada varices pada ekstremitas bagian
bawah karena adanya penekanan dan pembesaran uterus yang
menekan vena abdomen
c. Pemeriksaan penunjang.
Pemeriksaan darah meliputi haemoglobin, faktor Rh, Jenis penentuan,
waktu pembekuan, hitung darah lengkap, dan kadang-kadang
pemeriksaan serologi untuk sifilis.
2. Diagnosa Keperawatan.
1. KALA I (fase laten)
a. Pengakajian
1) Integritas ego
Klien tampak tenang atau cemas
3) Seksualitas
Servik dilatasi 0-4 cm mungkin ada lender merah muda kecoklatan
atau terdiri dari flek lendir.
b. Diagnosa Keperawatan
1) Ansietas b/d krisis situasi kebutuhan tidak terpenuhi.
2) Kurang pengetahuan tentang kemajuan persalinan b/d kurang
mengingat informasi yang diberikan, kesalahan interpretasi informasi.
3) Risiko tinggi terhadap infeksi maternal b/d pemeriksaan vagina
berulang dan kontaminasi fekal.
4) Risiko tinggi terhadap kekurangan cairan b/d masukan dan
peningkatan kehilangan cairan melalui pernafasan mulut.
5) Risiko tinggi terhadap koping individu tidak efektif b/d
ketidakadekuatan system pendukung.
c. Intervensi
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Ansietas b/d krisis situasi Setelah dilakukan asuhan Orientasikan klien pada
kebutuhan tidak terpenuhi. keperawatan selama 1x24 lingkungan, staf dan
jam, diharapkan ansietas prosedur
pasien berkurang dengan
Berikan informasi tentang
kriteria hasil:
perubahan psikologis dan
Lakukan perawatan
perineal setelah eliminasi.
4. Risiko tinggi terhadap Setelah dilakukan asuhan Pantau masukan dan
kekurangan cairan b/d keperawatan haluaran.
masukan dan peningkatan selama…,diharapkan cairan
Pantau suhu setiap 4 jam
kehilangan cairan melalui seimbang dengan kriterian
atau lebih sering bila suhu
pernafasan mulut. hasil:
tinggi, pantau tanda-tanda
Kolaborasi pemberian
cairan parenteral.
Bantu relaksasi
a. Pengkajian
1) Aktivitas istirahat
Klien tampak kelelahan.
2) Integritas ego
Klien tampak serius dan tampak hanyut dalam persalinan ketakutan
tentang kemampuan mengendalikan pernafasan.
3) Nyeri atau ketidaknyamanan
Kontraksi sedang, terjadi 2, 5-5 menit dan berakhir 30-40 detik.
4) Keamanan
Irama jantung janin terdeteksi agak di bawah pusat, pada posisi vertexs.
5) Seksualitas
Dilatasi servik dan 4-8 cm (1, 5 cm/jam pada multipara dan 1,2/ jam
pada primipara)
b. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut berhubungan dengan tekanan mekanik dari bagian presentasi.
2) Perubahan eliminasi urin b/d perubahan masukan dan kompresi mekanik
kandung kemih.
3) Risiko tinggi terhadap koping individu tidak efektif b/d krisis situasi.
4) Risiko tinggi terhadap cedera maternal b/d efek obat-obatan pertambahan
mobilitas gastrik.
5) Risiko tinggi terhadap kerusakan gas janin b/d perubahan suplay oksigen
dan aliran darah
c. Intervensi
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
3. KALA II
a. Pengkajian
1) Aktivitas/ istirahat
- Melaporkan kelelahan
- Melaporkan ketidakmampuan melakukan dorongan sendiri/teknik
relaksasi
- Lingkaran hitam di bawah mata
2) Sirkulasi
Tekanan darah meningkat 5-10 mmHg
3) Integritas ego
Dapat merasakan kehilangan kontrol / sebaliknya
4) Eliminasi
Keinginan untuk defekasi, kemungkinan terjadi distensi kandung kemih
5) Nyeri / ketidaknyamanan
- Dapat merintih / menangis selama kontraksi
- Melaporkan rasa terbakar / meregang pada perineum
- Kaki dapat gemetar selama upaya mendorong
- Kontraksi uterus kuat terjadi 1,5 – 2 menit
6) Pernafasan
Peningkatan frekwensi pernafasan
7) Seksualitas
- Servik dilatasi penuh (10 cm)
- Peningkatan perdarahan pervagina
- Membrane mungkin rupture, bila masih utuh
- Peningkatan pengeluaran cairan amnion selama kontraksi
b. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut b/d tekanan mekanis pada bagian presentasi
2) Perubahan curah jantung b/d fluktasi aliran balik vena
3) Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit b/d pada interaksi
hipertonik
c. Intervensi
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
2. Perubahan curah jantung b/d Setelah dilakukan asuhan Pantau tekanan darah dan
fluktasi aliran balik vena keperawatan selama 2x nadi tiap 5 – 15 menit
24jam, diharapkan kondisi Anjurkan pasien untuk
cardiovaskuler pasien inhalasi dan ekhalasi
membaik dengan kriteria selama upaya mengedan
hasil: Anjurkan klien /
pasangan memilih posisi
TD dan nadi dbn
persalinan yang
Suplay O2 tersedia
mengoptimalkan sirkulasi
3. Risiko tinggi terhadap Setelah asuhan keperawatan Bantu klien dan pasangan
kerusakan integritas kulit b/d selama 2x 24 jam, pada posisi tepat
pada interaksi hipertonik diharapkan integritas kulit Bantu klien sesuai
terkontrol dengan kriteria kebutuhan
hasil: Kolaborasi epiostomi
garis tengah atau medic
Luka perineum tertutup
lateral
(epiostomi)
Kolaborasi terhadap
pemantauan kandung
kemih dan kateterisasi
4. KALA III
a. Pengkajian
1) Aktivitas / istirahat
Klien tampak senang dan keletihan
2) Sirkulasi
- Tekanan darah meningkat saat curah jantung meningkat dan
kembali normal dengan cepat
- Hipotensi akibat analgetik dan anastesi
- Nadi melambat
c. Intervensi
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
2. Nyeri akut b/d trauma Setelah dilakukan asuhan Bantu penggunaan teknik
jaringan setelah keperawatan selama3x 24 pernapasan
melahirkan jam, diharapkan nyeri Berikan kompres es pada
terkontrol dengan kriteria perineum setelah
hasil: melahirkan
Ganti pakaian dan liner
Pasien dapat kontrol
basah
nyeri
Berikan selimut
penghangat
Kolaborasi perbaikan
episiotomy
3. Risiko tinggi terhadap Setelah dilakukan asuhan Palpasi fundus uteri dan
cedera maternal b/d posisi keperawatan selama 2x 24 massase dengan perlahan
selama persalinan jam, diharapkan cidera Kaji irama pernafasan
terkontrol dengan kriteria Bersihkan vulva dan
hasil: perineum dengan air dan
larutan antiseptic
Plasenta keluar utuh
Kaji perilaku klien dan
TTV dalam batas
perubahan system saraf
normal
pusat
Dapatkan sampel darah tali
pusat, kirim ke
laboratorium untuk
menentukan golongan
darah bayi
Kolaborasi pemberian
cairan parenteral
5. KALA IV
a. Pengkajian
1) Aktivitas
Dapat tampak berenergi atau kelelahan
2) Sirkulasi
Nadi biasanya lambat sampai (50-70x/menit) TD bervariasi, mungkin
lebih rendah pada respon terhadap analgesia/anastesia, atau meningkat
pada respon pemberian oksitisin atau HKK,edema, kehilangan darah
selama persalinan 400-500 ml untuk kelahiran pervagina 600-800 ml
untuk kelahiran saesaria
3) Integritas Ego
Kecewa, rasa takut mengenai kondisi bayi, bahagia
4) Eliminasi
Haemoroid, kandung kemih teraba di atas simfisis pubis
5) Makanan/cairan
Mengeluh haus, lapar atau mual
6) Neurosensori
Sensasi dan gerakan ekstremitas bawah menurun pada adanya anastesi
spinal
7) Nyeri/ketidaknyamanan
Melaporkan nyeri, missal oleh karena trauma jaringan atau perbaikan
episiotomy, kandung kemih penuh, perasaan dingin atau otot tremor
8) Keamanan
Peningkatan suhu tubuh
9) Seksualitas
Fundus keras terkontraksi pada garis tengah terletak setinggi
umbilicus, perineum bebas dan kemerahan, edema, ekimosis, striae
mungkin pada abdomen, paha dan payudara.
b. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut b/d efek hormone, trauma,edema jaringan, kelelahan fisik dan
psikologis, ansietas
2) Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kelelahan/ketegangan
miometri
3) Perubahan ikatan proses keluarga b/d transisi/peningkatan anggota
leluarga
c. Intervensi
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b/d efek Setelah dilakukan asuhan Kaji sifat dan derajat
hormone, trauma,edema keperawatan selama 3x 24 ketidaknyamanan
jaringan, kelelahan fisik dan jam, diharapkan nyeri Beri informasi yang tepat
terkontrol dengan criteria tentang perawatan selama
psikologis, ansietas hasil: periode pascapartum
Lakukan tindakan
Pasien dapat control nyeri
kenyamanan
Anjurkan penggunaan
teknik relaksasi
Beri analgesic sesuai
kemampuan
Pengkajian dilakukan pada hari Senin 28 maret 2017 jam 17:45 WIB, masuk
di bangsal cempaka-vk pada tanggal 28 maret 2017 jam 13:00 WIB.
A. BIODATA
Pasien :
Nama : Ny. S
Umur : 20 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : 21-12-1995
Status : Menikah
Pendidikan : SLTA
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat (kota asal) : Klito, Gendol, Ngawi
Tanggal masuk : 26 Februari 2017
Ruang : Cempaka-VK
Nomor Register : 4900xx
Diagnose medis : G1, P0, A0 umur kehamilan 39 minggu
Penanggung Jawab :
Nama : Tn. T
Umur : 22 Tahun
Pendidikan : SMA
Agama : Swasta
Hubungan dgn pasien : Suami
Alamat : Jaten Karanganyar
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Pada usia kehamilan 39 minggu pasien mengatakan mules-mules dan ada
rembesan sejak jam 09.00 pagi dan pasien mengatakan ini kehamilan
pertama belum pernah persalinan dan sebelumnya tidak pernah pernah
keguguran. Pasien datang karena rujukan dari bidan gendol pada tanggal
28 maret jam 17: 45 wib.
2. Riwayat OBSETRI
a. Mensturasi
HPHT : 25 agustus 2016 (haid hari pertama) +6 hari = 31 agustus
2016 (haid hari terakhir)
: 31+ 7 =12
: agustus+ 9 bulan= april
: 2016+ 1 tahun = 2017
Jadi hari perkiraan persalinan adalah 12 april 2017
b. Riwayat kehamilan
Kehamilan yang lalu :
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat kehamilan dan ini
merupakan kehamilan yang pertama
Kehamilan sekarang :
G 1 P0 A0
Umur kehamilan : 39 minggu
TP/ Hpl : 12 april 2017
Imunisasi TT : pasien mengatakan selama kehamilan tidak
pernah imunisasi TT
Keluhan selama hamil : pasien mengatakan nyeri pada punggung
belakang, kadang sesak nafas pada malam
hari, kadang keputihan.
c. Riwayat Pemeriksaan Ante Natal
Tempat : bidan desa gendol
Frekuensi : pasien mengatakan periksa ke bidan setiap 2 bulan
sekali, dan kadang 3 bulan sekali
d. Riwayat Perkawinan
Pasien mengatakan pernikahan yang pertama dan sudah menikah
selama satu tahun dan ini kehamilan yang pertama
e. Riwayat Persalinan Yang Lalu/Sekarang
Pasien mengatakan ini kehamilan yang pertama, pasien mengatakan
sebelum di rawat di ruang cempaka diperiksakan kebidan karena sakit
pada pinggang dan rembesan, pada tanggal 28 maret jam 09.00 wib
bidan, lalu bidan tidak sanggup jika nanti ada resiko dan alat kurang
memadai, lalu bidan membawa pasien ke RSUD dr Soehadi
Prijonegoro Sragen pada tanggal 28 maret 2017 oleh keluarga dan
bidan ke IGD jam 14.30 dan dirawat inap dibangsal cempaka VK
dengan kondisi dan pemeriksaan, TFU = 2 jari dibawah pusar,
kontraksi kuat 2x waktu 10 menit selama 10 detik , terpasang infus Rl
300 ml, VT = pembukaan selebar 2 cm, DJJ : 148 x/menit
f. Riwayat Keluarga Berencana
Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah menggunakan KB jenis
apapun
g. Persepsi Dan Harapan Terhadap Keadaan/Kehamilan Persalinan
Sekarang
Pasien mengatakan hanya berharap jika anaknya nanti lahir dengan
normal, dan bisa merawat bayinya dengan baik.
C. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : baik
Tinggi badan : 144 cm
Berat badan selama hamil : 45 kg
Berat badan sebelum hamil : 39 kg
Kesadaran : composmetis
TTV : TD : 110/70 mmHg, RR : 24x/ Menit, S : 36,6 c,
N : 82x/ Menit
Kepala : Mesochepal, rambut panjang, lurus, tidak beruban, warna
hitam, tidak berketombe, dan tidak rontok
Mulut :
Rongga mlt : bau mulut, tidak ada stomatitis, mukosa lembab
Gigi : Tidak ada perdarahan, tidak ada karang gigi, tidak
menggunakan gigi palsu, gigi lengkap, tidak ada gigi
berlubang
Lidah : bersih, warna kemerahan, tidak ada gangguan pada rasa,
tidak ada hipersalivasi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran
vena jugularis tidak ada gangguan menelan
Hidung : tidak ada sekret, tidak ada pendarahan dan peradangan, tidak
ada lesi, tidak ada gangguan penciuman.
Dada : simetris kanan dan kiri sejajar, tidak ada tarikan
dada/interkosta yang terlihat, tidak ada benjolan.
Payudara : simetris, aerola hiperpigmentasi, putting susu menonjol,
kolostrum sudah keluar sedikit
Paru-paru :
Inspeksi : pengembangan dada kanan sama dengan kiri simetris
Palpasi : raba kanan kiri sama
Perkusi : sonor
Auskultasi : tidak ada suara tambahan
Jantung :
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis kuat angkat
Perkusi : batas jantung tidak melebar
Auskultasi : irama suara lup dub, tidak ada suara tambahan, kecepatan
86x/ menit
Abdomen :
Inspeksi : perut membesar sesuai usia kehamilan 38 minggu
Auskultasi : DJJ 148x/ menit, bising usus ibu 22x/ menit
Perkusi : suara tympani, ada suara janin jantung bayi
Palpasi : leopold I : TFU 30 cm, leopold II: Punggung kiri, leopold III:
kepala, leopold IV : engaged ( kepala sudah masuk pinggul)
Vulva : tidak ada varises, tidak ada luka, keluar air ketuban/rembesan
Anus : tidak ada hemoroid
Ekstremitas : tidak ada edema, tidak ada varises, terpasang infus RL 500
ml 20 tpm ditangan kanan, tidak ada hambatan dalam
pergerakan
D. DATA PENUNJANG
Obat atau jamu yang diminum : Pasien mengatakan selama hamil minum obat
penambah darah dari bidan, dan minum jamu kunir asem tetapi kadang-
kadang.
Hasil Laboratorium
E. LAPORAN PERSALINAN
Data subjektif :
- pasien mengatakan perutnya kenceng-kenceng mengeluarkan air ketuban
jam 09.00 pagi, air ketuban berwarna putih jernih
Data objektif :
- VT : Pembukaan selebar 3 cm portio tebal lunak, Kantung ketuban +,
kepala belum turun PAP
- Terlihat ada rembesan air ketuban berwarna putih tidak bercampur
darah, sedikit ada lender
- Hasil pemeriksaan palpasi abdomen
Leopold I : TFU : 30 cm, bagian atas bokong
II : Posisi janin punggung berada disebelah kiri perut ibu
III : Posisi kepala janin berada di bawah
IV : Kepala janin belum masuk PAP
- Kontraksi uterus (HIS) : 1x dalam waktu 10 menit selama 15 detik
- TINDAKAN
Pada jam 17.15 wib
Mengobservasi KU dan Vital Sign
TTV : TD : 120/70 mmHg, N : 86x/menit, S : 36,2 c, RR :
22x/menit
Mengobservasi HIS dan DJJ tiap 30 menit pada kala I fase
laten dan tiap 15 menit pada kala fase aktif
Data subjektif
- Pasien mengatakan ingin mengejan, dan perutnya kenceng-kenceng
- Pasien mengatakan hanya ingin buang air besar
Data objektif
- Perineum menonjol, anus membuka, his +, kekuatan his semakin kuat
- Vulva membuka, pembukaan lengkap 10 cm, Kantung ketuban +, air
ketuban +, kepala mulai turun ke PAP di hodge 3- hodge 4
- Persalinan spontan dengan episitomi pada perineum
- Bayi lahir hidup dan tidak mengalami kecacatan pada jam 15.45 wib
- Bayi lahir menangis dan berjenis kelamin laki-laki
Tindakan
- Mengobservasi KU dan Vital sign ( setelah post partum )
TTV : TD : 110/70 mmHg, N: 90x/menit, S: 36,3 c, RR: 25x/menit
- Mengobservasi DJJ : 156x/menit (sebelum post partum)
- Mengatur posisi ibu litotomi
- Memimpin persalinan
Selama 15 menit bayi lahir dengan kondisi hidup dan tidak mengalami
kecacatan
Bayi menangis, berjenis kelamin laki-laki
Berat badan bayi : 2900 gram
Panjang bayi : 46 cm
Lingkar kepala bayi : 31 cm
Lingkar dada bayi : 30 cm
- Ibu perdarahan sebanyak kurang lebih 40 cc
- Kolaborasi dengan bidan maupun dokter spesialis
Data subjektif :
Data objektif :
Tindakan :
Data subjektif :
Data objektif :
Tindakan :
- Periksa secara teliti dan jahit semua robekan pada serviks atau pada vagina
atau perbaiki episiotomi pada perineum :
Heacting pada episiotomy pada perineum :
heacting dalam : panjang 3 cm, dengan jumlah heacting : 4 biji
heacting luar : panjang 4 cm, dengan jumlah heacting : 6 biji
- Periksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 20-30 menit
selama 2 jam kedua agar uterus berkontaksi dengan keras/kuat
- Periksa tekanan darah, nadi, perdarahan
TD : 120/70 mmHg
N : 82 x/menit
Jumlah perdarahan : kala I : 10 cc
Kala II: 40 cc
Kala III: 70 cc
Kala IV: 20 cc
+
140 cc
- Pemasangan kb IUD pada Rahim
- Menganjurkan ibu untuk minum air hangat demi mencegah dehidrasi
- Bersihakan perineum ibu dan berikan pakaian bersih
- Berikan ibu untuk beristirahat yang cukup
F. DATA FOKUS
KALA I
DS :
- Pasien mengatakan nyeri pada vagina saaat di lakukan vagina tuse dan nyeri
pinggul belakang
- Pasien mengatakan nyeri saat kenceng-kenceng
P : saat dilakukan vt, saat kenceng-kenceng
Q : separti tertusuk-tusuk
R : vagina, perut dan pinggul belakang
S : nyeri skala 4
T: saat di lakukan VT dan saat kenceng-kenceng/ kontraksi
- Pasien mengatakan takut dan cemas tentang kehamilan pada kehamilan yang
pertama dan persalinan pertama ini
DO :
DS :
DO :
KALA III
DS :
- Pasien mengatakan sakit, perih pada perut dan jalan lahir
- Pasien mengatakan badannya terasa lemas dan lelah
DO :
DS : DO:
ANALISA DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Tanggal/ No PERENCANAAN
jam dx Tujuan& kriteria hasil Intervensi
1 28 maret 1 KALA I
2017 Tingkat nyeri: Manajemen nyeri:
Setelah dilakukan tindakan a. Lakukan pengkajian nyeri
keperawatan selama 3x24 komprehensif yang
jam, keparahan dari nyeri meliputi lokasi,
yang diamati atau karakteristik, durasi,
dilaporkan. frekuensi, kualitas,
Kriteria hasil : intensif atau beratnya
a. Nyeri yang dilaporkan nyeridan faktor pencetus
ringan (1-3) b. Dukung istirahat/tidur
b. Panjangnya episode yang adekuat untuk
nyeri tidak ada membantu penurunan
c. Ekspresi nyeri wajah nyeri
tidak ada
Pengurangan kecemasan:
Tingkat kecemasan: a. Gunakan pendekatan yang
setelah dilakukan asuhan nyaman
keperawatan selama 1x 7 b. Dorong keluarga untuk
jam, ansietas/ kecemasan mendampingi pasien
dapat teratasi. dengan cara memberi
Kriteria hasil: semangat dan support
a. Perasaaan gelisah c. Kaji vital sign
menurun d. Identivikasi tingkat
b. Wajah tidak tegang kecemasan pasien maupun
c. Vital sign normal keluarga
IMPLEMENTASI
28/03/2017 Kala 3
17.30 3 Memberikan oksitosin dengan S= Pasien mengatakan sakit
segera 2 menit setelah bayi dan nyeri pada vaginanya
lahir O= disuntik terapi oksitosin
2ml melalui sepertiga paha
secara IM(intramuskular)
17.35 3 Mengendalikan / S= Pasien mengatakan sedikit
Mengeluarkan tali pusat lemas
O= Tali pusat dan plasenta
lahir spontan
- Tali pusat tampak
memanjang 150 cm
- Berat plasenta kurang
lebih500 gram
- Dengan bentuk cakram
- Selaput ketuban
utuh,kosiledentuk insersio
sentralis
- Perdarahan kurang lebih70
cc
17.45 3 Menolong plasenta S= -
O= Plasenta keluar dengan
spontan
- Berat plasenta kurang
lebih500gram
- Bentuk cakram
- Talipusat tampak layu
kurang lebih 50cm
- Selaput ketuban
pecah,kosiledentuk
insersio sentralis
- Plasenta msh tersambung
dngan tali pusat
28/03/2017 Kala 4
17.40 4 Memasang IUD S= Pasien mengatakan mau
dipasang KB IUD
O= Pasien dipasang IUD pada
rahim
17.45 4 Mengkolaborasikan terapi S= -
sesuai anjuran dokter O= Terapi
- Oxitosin 1ml=untuk
merangsang kontraksi
- Melhylergometcme
mentrey 2ml=untuk
mengontrol perdarahan