Anda di halaman 1dari 18

ISO 9001

ISO 9001 merupakan standar internasional di bidang sistem manajemen mutu. Suatu
lembaga/organisasi yang telah mendapatkan akreditasi (pengakuan dari pihak lain yang
independen) ISO tersebut, dapat dikatakan telah memenuhi persyaratan internasional dalam
hal manajemen penjaminan mutu produk/jasa yang dihasilkannya.
Generic Generic berarti standar yang sama dapat diterapkan pada berbagai organisasi, besar
atau pun kecil, apapun produk dan layanannya, dalam sembarang aktifitas suatu sektor, dan
apakah itu adalah perusahaan business, layanan publik atau departemen pemerintahan.
Sistem manajemen mengacu pada apa yang organisasi lakukan untuk mengelola proses, atau
aktivitas, sehingga produk atau jasa memenuhi tujuan yang telah ditetapkannya sendiri,
seperti:
 Memenuhi persyaratan kualitas pelanggan,
 Sesuai dengan peraturan, atau
 Tujuan lingkungan.
ISO 9001 adalah standar internasional yang diakui untuk sertifikasi Sistem Manajemen
Mutu (SMM). SMM menyediakan kerangka kerja bagi perusahaan dan seperangkat prinsip-
prinsip dasar dengan pendekatan manajemen secara nyata dalam aktifitas rutin perusahaan
untuk terciptanya konsistensi mencapai kepuasan pelanggan.

Pengguna ISO 9001:


Setiap jenis organisasi dapat mengambil manfaat dari penerapan atas persyaratan-persyaratan
ISO 9001 berdasarkan delapan prinsip-prinsip manajemen :
1. Organisasi yang berfokus pada pelanggan
2. Kepemimpinan
3. Keterlibatan orang
4. Pendekatan terhadap proses pendekatan yang sistematik pada manajemen
5. Pembuatan keputusan berdasarkan
6. Pendekatan nyata
7. Hubungan dengan pemasok yang saling menguntungkan
8. Peningkatan berkesinambungan
Manfaat dari ISO 9001
Manfaat-manfaat yang diperoleh dari pendaftaran ISO 9001 adalah:
1. Kepuasan pelanggan – dengan penyampaian produk secara konsisten dalam
memenuhi persyaratan-persyaratan pelangga.
2. Mengurangi biaya operasional – dengan peningkatan berkesinambungan pada proses-
proses dan hasil dari efisiensi operasiona.
3. Peningkatan hubungan pada pemegang kepentingan – termasuk para staf, pelanggan
dan pemasok
4. Persyaratan kepatuhan hukum – dengan pemahaman bagaimana persyaratan suatu
peraturan dan perundang-undangan tersebut mempunyai pengaruh tertentu pada suatu
organisasi dan para pelanggan anda.
5. Peningkatan terhadap pengendalian manajemen resiko – dengan konsistensi secara
terus-menerus dan adanya mampu telusur suatu produk dan pelayana.
6. Tercapainya kepercayaan masyarakat terhadap bisnis yang dijalankan – dibuktikan
dengan adanya verifikasi pihak ketiga yang independen pada standar yang diakui.
7. Kemampuan untuk mendapatkan lebih banyak bisnis – khususnya pemenuhan
spesifikasi-spesifikasi pengadaan yang membutuhkan sertifikasi sebagai suatu
persyaratan untuk melakukan suplai barang dan jasa.

Pendaftaran sertifikasi ISO 9001


Proses registrasi berikut dengan tiga langkah sederhana:
1. Aplikasi permohonan pendaftaran dilakukan dengan melengkapi kuestioner SMM
2. Asesmen terhadap ISO 9001 yang dilakukan oleh satu badan sertifikasi – dimana
suatu organisasi haruslah dapat menunjukkan bahwa manajemen mutu yang
dilakukannya telah benar-benar berjalan secara minimal dalam jangka waktu tiga
bulan sesuai seluruh urutan (siklus) dari audit internal
3. Permohonan pendaftaran disetujui oleh satu badan sertifikasi, berikut tahapan
selanjutnya harus dilakukan oleh klien. Program 6 bulanan atau 12 bulanan (tahunan)
kunjungan audit pengawasan (surveilans) haruslah benar-benar dilaksanakan serta
proses sertifikasi ulang setelah tiga tahun masa berlakunya sertifikasi ISO 9001
tersebut.

ISO 9001 adalah standar sistem manajemen mutu yang paling umum di dunia. Menurut ISO
pada tahun 2016, secara global ada 1,106,356 organisasi bersertifikat ISO 9001, yang
meningkat 7% dari tahun 2015. Dan jumlah ini terus bertambah.
Semua standar ISO ditinjau setiap lima tahun untuk menetapkan apakah revisi diperlukan
untuk membuatnya tetap terkini dan relevan untuk pasar. ISO 9001:2015 dirancang untuk
menanggapi tren terbaru dan kompatibel dengan berbagai sistem manajemen lain seperti ISO
14001.
Komite yang meninjau standar disebut Technical Advisory Committees, terdiri atas
pemangku kepentingan industri yang berpengalaman dan memenuhi syarat untuk berbicara
mengenai apa yang perlu diperbarui untuk menjaga relevansi standar. Komite untuk ISO
9001 memiliki sejumlah sumber daya yang sangat baik di situs web mereka, termasuk
dokumentasi mengenai apa yang berubah dan mengapa.
Batas masa transisi ISO 9001:2015 adalah 15 September 2018. Kami ingin klien siap dalam
memenuhi batas waktu ini. Banyak hal yang perlu dilakukan untuk mempertahankan
sertifikasi ISO 9001.
Apa yang Perlu Anda Lakukan ?
Organisasi yang saat ini menggunakan ISO 9001:2008 disarankan untuk mengambil tindakan
berikut :
 mengidentifikasi kesenjangan organisasi yang perlu diatasi untuk memenuhi
persyaratan baru;
 menyusun rencana implementasi;
 memberikan pengetahuan dan pelatihan yang sesuai untuk semua pihak yang
berdampak pada efektivitas organisasi;
 perbarui sistem manajemen mutu yang ada untuk memenuhi persyaratan baru dan
memberikan verifikasi keefektifan;
 apabila memungkinkan, bekerja sama dengan lembaga sertifikasi Anda untuk
pengurusan transisi.
Organisasi yang saat ini belum bersertifikat ISO 9001, tetapi tertarik untuk mendapatkan
sertifikasi harus melakukan hal berikut :
 membuat dan mendokumentasikan Sistem Manajemen Mutu;
 mendefinisikan Sistem Manajemen Mutu Anda;
 menentukan cara mengelola dokumentasi;
 menentukan rencana tindakan pencegahan dan perbaikan untuk mempertahankan
SMM Anda;
 merencanakan dukungan dan pelatihan berkelanjutan;
 merancang program audit internal.
Langkah Apa yang Harus Saya Lakukan ?
Jika Anda ingin mendapatkan sertifikasi baru, penting bahwa Anda menggunakan standar
terbaru yaitu ISO 9001:2015.
Namun, jika Anda saat ini bersertifikat ISO 9001:2008, Anda harus mempersiapkan dengan
baik, setidaknya proses audit dilakukan bulan Mei 2018 untuk mendapatkan sertifikasi
sebelum batas waktu September 2018.
Saat persiapan sistem manajemen mutu klien kami berjuang lebih terhadap beberapa hal
berikut :
1. Risiko dan peluang;
2. Audit internal;
3. Peningkatan berkesinambungan;
4. Persiapan proses audit sertifikasi.

ISO 9001 adalah standar internasional yang menetapkan persyaratan untuk Sistem
Manajemen Mutu. ISO 9001 pertama kali diterbitkan pada tahun 1986 oleh ISO
(International Organization for Standardization), sebuah badan internasional yang terdiri dari
badan standar nasional yang beranggotakan lebih dari 160 negara.

Sejak pertama diterbitkan, ISO 9001 mengalami 2 kali perubahan minor (1994, 2008) dan 2
kali perubahan major (2000, 2015). Versi terkini ISO 9001 adalah ISO 9001 2015.

ISO 9001 lebih berisi persyaratan yang harus dipenuhi oleh perusahaan, di mana cara untuk
memenuhi persyaratan tersebut diserahkan ke masing-masing perusahaan tergantung dari
jenis dan kompleksitas dari masing-masing industri. Misalnya:

 ISO 9001 mewajibkan perusahaan memiliki kebijakan dan sasaran mutu. Perusahaan
bisa menetapkan sendiri Kebijakan dan Sasaran Mutu yang sesuai dengan karakter
perusahaan.

 ISO 9001 mewajibkan perusahaan untuk memiliki sumber daya yang baik. Sumber
daya manusia dan infrastruktur. Bentuk evaluasi sumber daya manusia atau cara
memastikan bahwa pekerja sudah berkompeten (seperti bukti SIM sebagai bukti
bahwa pengemudi sudah memiliki kompetensi mengendarai kendaraan dengan baik
dan benar) ditetapkan sendiri oleh perusahaan. Demikian juga cara menetapkan
infrastruktur yang baik, termasuk pemeliharaan infrastruktur ditetapkan oleh
perusahaan.

 ISO 9001 mewajibkan perusahaan untuk memiliki standar sebagai acuan untuk
bekerja, untuk menghindari kesalahan. Bentuk standar acuan bisa ditetapkan oleh
perusahaan sesuai karakter unik dari masing-masing perusahaan.
Jadi ISO 9001 tidak menstandarisasi cara, tidak membatasi kreativitas perusahaan. ISO 9001
hanya memberikan pedoman karakteristik Sistem Manajemen Mutu yang baik, dalam
bentuk persyaratan yang harus dipenuhi perusahaan untuk dapat diakui sebagai perusahaan
yang telah memenuhi kriteria persyaratan yang telah ditetapkan oleh ISO 9001.

Secara konsep apa yang dituntut oleh ISO 9001 adalah sangat baik dan juga merupakan
karaketeristik dari semua perusahaan unggul, walaupun perusahaan tersebut tidak disertifikasi
ISO 9001.

 Perusahaan harus menetapkan Customer bagi perusahaan dan mendefinisikan mutu


dari kacamata Customer

 Perusahaan harus memahami isu internal dan eksternal sebagai masukan untuk
membangun Sistem Manajemen Mutu

 Perusahaan harus memahami keinginan dan tuntutan dari stakeholder sebagai


masukan untuk membangun sistem manajemen mutu

 Perusahaan harus mengidentifikasi risiko dan peluang yang dapat mempengaruhi


operasional dan pencapaian tujuan perusahaan. Dan melakukan tindakan untuk
mengurangi efek negatif dan menangkap peluang.

 Perusahaan menetapkan Kebijakan dan Sasaran Mutu

 Kebijakan Mutu menjadi pedoman dalam menyusun sistem, operasional bisnis


perusahaan

 Perusahaan memiliki program kerja untuk mencapai sasaran mutu

 Perusahaan harus memahami keinginan pelanggan dan memastikan kesepakatan


dengan pelanggan bisa dipenuhi

 Perusahaan harus memiliki sistem untuk mengatur pekerjaan sehingga perusahaan


dapat mengirim produk atau pelayanan tepat waktu sesuai janji dengan Customer

o Perusahaan harus memiliki sistem untuk memastikan produk atau pelayanan


dapat memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan terkait produk

o Perusahaan harus menyediakan dan memastikan bahwa karyawan yang


bekerja telah memiliki kompetensi yang sesuai (Sumber Daya Manusia).
o Perusahaan harus menyediakan infrastruktur yang sesuai, dan menjaga kondisi
infrastruktur dalam keadaan baik (Mesin/ Infrastruktur).

o Perusahaan harus menetapkan metode pembelian untuk mendapatkan material


yang baik, dan melakukan kontrol atas material untuk memastikan material
yang akan digunakan adalah material yang berkualitas baik (Material).

o Perusahaan harus menetapkan lingkungan kerja yang baik, sesuai kebutuhan


untuk menghasilkan produk dan layanan yang baik (Lingkungan).

o Perusahaan harus menetapkan metode kerja yang baik, sebagai acuan dalam
bekerja untuk menghindari kesalahan (Metode).

 Perusahaan harus memiliki sistem kontrol untuk memastikan produk atau pelayanan
telah memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan terkait produk sebelum
diserahkan ke Customer

 Perusahaan harus memastikan bahwa alat ukur yang digunakan untuk mengukur
produk atau pelayanan telah sesuai, misalnya dikalibrasi atau ditera
ketika terjadi ketidaksesuaian terhadap produk atau pelayanan, perusahaan memiliki
sistem pengendalian terhadap produk atau pelayanan yang tidak sesuai

 Perusahaan harus memiliki sistem corrective action untuk menganalisa penyebab


masalah pada sistem dan melakukan perbaikan terhadap akar penyebab masalah,
sehingga masalah tidak terulang

 Perusahaan harus memeriksa apakah sistem yang telah ditetapkan dijalankan dengan
konsisten melalui program audit

 Perusahaan harus mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk atau


layanan perusahaan.

 Perusahaan harus melakukan review secara berkala. Review terhadap pencapaian


kinerja (sasaran mutu) dan efektifitas sistem manajemen mutu perusahaan.

 Perusahaan harus memiliki sistem untuk meningkatkan kinerja operational


(improvement)
 Perusahaan harus mengendalikan standar, sehingga hanya standar yang terbaru yang
digunakan untuk bekerja

 Perusahaan harus mengendalikan record, sehingga record mudah dicari, tidak hilang,
dan sewaktu-waktu dapat diakses untuk keperluan analisa atau keperluan telusur saat
terjadi masalah.

ISO 9001 bersifat sukarela, bukan merupakan kewajiban. Walaupun bersifat sukarela,
namun karena apa yang dituntut oleh ISO 9001 bagus, maka beberapa perusahaan
mewajibkan supplier mereka untuk mengikuti standar ISO 9001 untuk menjaga perusahaan
mendapat pasokan produk atau pelayanan yang baik.

Perusahaan bisa saja menggunakan ISO 9001 sebagai acuan dalam mengembangkan Sistem
Manajemen perusahaan, walaupun perusahaan tidak berkeinginan untuk mendapatkan
sertifikat ISO 9001.
International Organization for Standardization (ISO) 14001

1. Sejarah Perkembangan ISO 14001

ISO 14001 merupakan standar sistem internasional yang mengatur tentang segala aspek
lingkungan berkenaan dengan lingkungan kerja yang secara langsung berhubungan antara
tempat kerja produksi dengan alam serta lingkungan sekeliling. ISO 14001 merupakan salah
satu bagian dari seri ISO 14000. Seluruh bagian dari seri ISO ini adalah berkenaan tentang
manajemen lingkungan. ISO 14000 series merupakan seperangkat standar internasional
bidang manajemen lingkungan yang dimaksudkan untuk membantu organisasi di seluruh
dunia dalam meningkatkan efektivitas kegiatan pengelolaan lingkungannya. ISO 14001
dapat digunakan sebagai alat bantu; fokus terhadap pengendalian aspek lingkungan atau arah
aktifitas produk dan pelayanan anda berkenaan dengan pengelolaan lingkungan; sebagai
contoh, emisi udara, tanah, atau air. Organisasi wajib menjelaskan apakah yang mereka akan
lakukan, mengikuti prosedur yang tersedia dan mendokumentasikan upaya-upaya mereka
untuk mendemonstrasikan kesesuaian dan perbaikan. Anda diharapkan menyusun tujuan,
sasaran dan menerapkan program untuk meningkatkan kinerja lingkungan anda yang mana
pada akhirnya akan memberikan manfaat adanya peningkatan keuangan. Organisasi perlu
mengenali hukum yang berlaku, undangundang yang berkaitan dan persyaratan-persyaratan
lainnya yang berkaitan. Hal-hal penting tersebut berkaitan untuk mengenali timbulnya
peraturan pemerintah sehingga ukuran tingkat kepatuhan dapat diadopsi dan secara periodik
dilakukan evaluasi untuk memastikan persyaratpersyaratan tersebut dipahami oleh para
karyawan dan dapat diterapkan secara efektif. Standar ISO 14001 disertai dengan ISO 14004,
Sistem Manajemen Lingkungan – Panduan Umum terhadap prinsip-prinsip, system-sistem
dan dukungan tehnis. Standar ini terdiri dari beberapa bagian, seperti penerapan,
implementasi, pemeliharaan dan peningkatan dari Manajemen Sistem dan diskusi-diskusi
mengenai penggunaan prinsip-prinsip yang berkaitan.

Sejarah dari ISO 14001 yaitu Dalam satu dasawarsa terakhir ini kebutuhan akan suatu sistem
standardisasi semakin dirasakan urgensinya. Hal ini mendorong organisasi Internasional di
bidang standardisasi yaitu ISO (International Organization for Standardization) mendirikan
SAGE (Strategic Advisory Group on Environment) yang bertugas meneliti kemungkinan
untuk mengembangkan sistem standar di bidang lingkungan. SAGE memberikan
rekomendasi kepada ISO untuk membentuk panitia teknik (TC) yang akan mengembangkan
standar yang berhubungan dengan manajemen lingkungan. Pada tahun 1993, ISO membentuk
panitia teknik TC 207 untuk merumuskan sistem standardisasi di bidang lingkungan. Hasil
kerja panitia TC 207 kemudian dikenal sebagai standar ISO seri 14000 (Kodrat K. F, 2002).
Pada saat ini ISO/TC 207 dibagi dalam lima sub komite (SC) dan empat kelompok kerja
(WG). Berikut ini merupakan 5 sub komite yang dibentuk dalam perkembangan ISO 14001.

o Sub-komite 1, SC-1: Sistem Manajemen Lingkungan (SML)

o Sub-komite 2, SC-2: Audit Lingkungan (AL)

o Sub-komite 3, SC-3: Pelabelan Lingkungan (Ekolabel)

o Sub-komite 4, SC-4: Evaluasi Kinerja Lingkungan

o Sub-komite 5, SC-5: Analisis Daur Hidup

Tidak hanya sub komite yang dibentuk dalam perkembangan ISO 14001. Terdapat pula
kelompok kerja yang dibentuk bertujuan untuk melaksanakan pengadaan ISO 14001 demi
berlangsungnya keseimbangan antara lingkungan dan alam dengan wilayah industri. 4
Kelompok Kerja tersebut yaitu.

o Kelompok Kerja WG-4: Komunikasi lingkungan

o Kelompok Kerja WG-5: Perubahan iklim

o Kelompok Kerja WG-6: Joint ISO/TC 207-CASCO WG: lembaga yang memvalidasi
dan memverifikasiGreenhousegas

o Kelompok Kerja WG-7: Aspek lingkungan dalam Standar Produk

o TC 207/SC 1 telah menerbitkan dokumen standar mengenai Sistem Manajemen


Lingkungan, yaitu:

o ISO 14001:1996Environmental management systems – Specification with guidance


for use.

o ISO 14001:2004Environmental management systems – Requirements with guidance


for use.

o ISO 14004:2004Environmental management systems – General guidelines on


principles, systems and support techniques.
Dan standar ISO yang akan dikembangkan yaitu ISO/CD 14005 Environmental management
systems – Guidelines for a staged implementation of an environmental management system,
including the use of environmental performance evaluation.

2. Tujuan serta Fungsi ISO 14001

Terdapat tujuan dari terbentuknya standar sistem internasional lingkungan atau yang dikenal
dengan ISO 14001. Tujuan tersebut memberikan keuntungan terutama untuk lingkungan
yang menjadi sarana atau bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan terutama dalam
dunia kerja industri yang saat ini sudah kearah yang lebih maju. Adapun tujuan, manfaat dari
standar sistem internasional ISO 14001.

Tujuannya yaitu dapat membantu organisasi mengurangi efek negatif terhadap lingkungan
(baik darat, air ataupun udara) atas seluruh operasional yang mereka jalankan. Selain itu
tujuan dari iso 14001, dapat membantu organisasi dalam rangka mentaati seluruh aturan
tentang lingkungan yang berlaku, regulasi ataupun persyaratan lain berkait dengan
lingkungan. Tujuan lain dari ISO 14001 yaitu membantu organisasi meningkatkan kualitas
dari lingkungan kerja yang menjadi bagian wilayah industri suatu negara, industri perusahaan
atau lembaga.

Standar sistem manajemen lingkungan sebenarnya bukanlah standar internasional untuk


sistem manajemen lingkungan sebagaimana istilah yang diketahui. ISO ini sama sekali tidak
mengatur secara absolut persyaratan tentang performa terhadap lingkungan yang harus
dipenuhi oleh suatu organisasi. Standard ISO ini lebih pas jika dianggap sebagai kerangka
kerja (framework) untuk membantu organisasi dalam mengembangkan sistem manajemen
lingkungan mereka sendiri. Organisasi dapat mengintegrasikan standar ISO 14001 dengan
fungsi manajemen lainnya demi mencapai tujuan lingkungan ataupun tujuan ekonomis yang
mereka punyai.

ISO 14001 tidak membatasi secara pasti suatu organisasi dalam menentukan tujuan mereka
dalam menjaga kelestarian lingkungan, namun lebih ke arah bagaimana suatu organisasi
dapat mencapai tujuan kelestarian lingkungan yang mereka targetkan sendiri. Kesuksesan
dari sistem manajemen lingkungan yang dijalankan Organisasi sangat bergantung pada
komitmen seluruh level dalam organisasi, khususnya level atas organisasi sebagai pengontrol
level dibawahnya.
Sebagaimana ISO 9001, standar dalam ISO Sistem manajemen lingkungan ini, dapat pula
digunakan untuk berbagai level organisasi, baik yg memproduksi barang atau penyedia jasa.

3. Manfaat Dari ISO 14001

Manfaat besar yang didapatkan apabila suatu perusahaan, lembaga atau negara yang
menerapkan dan menggunakan iso 14001 dalam dunia industri yaitu organisasi, dengan
sistem manajemen mutu yang mereka targetkan dan kembangkan terus-menerus, secara tidak
langsung juga mengurangi potensi mereka untuk menderita kerugian yang diakibatkan oleh
denda atas rusaknya lingkungan sebagai dampak dari operasional mereka. Penghematan
anggaran organisasi. Sebab dengan diberlakukannya sistem manajemen lingkungan,
organisasi menjadi lebih ketat dalam hal efisiensi sumberdaya dan biaya. Organisasi menjadi
lebih responsif untuk menyesuaikan diri dengan peraturan terbaru tentang lingkungan
sehingga (sekali lagi) mengurangi resiko terkena denda atas polusi yang mungkin
ditimbulkan. Menguatkan merek dagang dari organisasi tersebut (jika ada). Sebab dengan
memberlakukan sistem manajemen lingkungan, dapat membuat lebih banyak orang menjadi
simpatik sebab organisasi yang bersangkutan sangat memperhatikan dan berusaha
meminimalisir dampak lingkungan yang sekiranya mereka timbulkan. Manfaat sistem
manajemen lingkungan atau dengan kata lain manfaat sertifikat iso 14001 bagi perusahaan
yang mendapatkannya adalah sebagai berikut.

o Menurunkan potensi negatif/dampak negatif terhadap lingkungan

o Meningkatkan kinerja lingkungan

o Memperbaiki tingkat pemenuhan peraturan tentang Lingkungan

o Mengurangi dan mengatasi resiko lingkungan yang mungkin timbul

o Dapat mengurangi biaya produksi dan meningkatkan pendapatan

o Dapat mengurangi resiko kecelakaan kerja

o Dapat memelihara hubungan baik dengan masyarakat, pemerintah, ataupun terhadap


pihak-pihak lain yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan

o Memberikan jaminan kepada konsumen mengenai komitmen pihak Top Manajemen


terhadap lingkungan
o Dapat mengangkat Citra Perusahaan

o Meningkatkan Kepercayaan Konsumen

o Memperbesar Pangsa Pasar

o Mempermudah dalam memperoleh Izin dan Akses Kredit Bank

o Meningkatkan motivasi para pekerja

o Meningkatkan hubungan dengan pemasok

4. Elemen ISO 14001

ISO 14001 dikembangkan dari konsep Total Quality Management (TQM) yang berprinsip
pada aktivitas PDCA (Plan – Do – Check – Action), sehingga elemen-elemen utama EMS
akan mengikuti prinsip PDCA ini, yang dikembangkan menjadi enam prinsip dasar EMS,
yaitu:

o Kebijakan (dan komitmen) lingkungan

o Perencanaan

o Penerapan dan Operasi

o Pemeriksaan dan tindakan koreksi

o Tinjauan manajemen

o Penyempurnaan menerus

1. Kebijakan Lingkungan

Kebijakan lingkungan harus terdokumentasi dan dikomunikasikan kepada seluruh karyawan


dan tersedia bagi masyarakat, dan mencakup komitmen terhadap perbaikan berkelanjutan,
pencegahan pencemaran, dan patuh pada peraturan serta menjadi kerangka kerja bagi
penetapan tujuan dan sasaran.

2. Perencanaan

Mencakup indentifkasi aspek lingkungan dari kegiatan organisasi, identifikasi dan akses
terhadap persyaratan peraturan, adanya tujuan dan sasaran yang terdokumentasi dan
konsisten dengan kebijakan, dan adanya program untuk mencapai tujuan dan sasaran yang
direncanakan (termasuk siapa yang bertanggung jawab dan kerangka waktu)

3. Implementasi dan Operasi

Mencakup definisi, dokumentasi, dan komunikasi peran dan tanggung jawab, pelatihan yang
memadai, terjaminnya komunikasi internal dan eksternal, dokumentasi tertulis sistem
manajemen lingkungan dan prosedur pengendalian dokumen yang baik, prosedur
pengendalian operasi yang terdokumentasi, dan prosedur tindakan darurat yang
terdokumentasi.

4. Pemeriksaan dan Tindakan Perbaikan

Mencakup prosedur yang secara teratur memantau dan mengukur karakteristik kunci dari
kegiatan dan operasi, prosedur untuk menangani situasi ketidaksesuaian, prosedur
pemeliharaan catatan spesifik dan prosedur audit kenerja sistem manajemen lingkungan

5. Tinjauan Ulang Manajemen

Mengkaji secara periodik sistem manajemen lingkungan keseluruhan untuk memastikan


kesesuaian, kecukupan, efektifitas sistem manajemen lingkungan terhadap perubahan yang
terjadi.

Pada prinsipnya, keenam prinsip ISO 14001 – Environmental Management System diatas
dapat dibagi menjadi 17 elemen, yaitu:

o Environmental policy (kebijakan lingkungan): Pengembangan sebuah pernyataan


komitmen lingkungan dari suatu organisasi. Kebijakan ini akan dipergunakan sebagai
kerangka bagi penyusunan rencana lingkungan.

o Environmental aspects (aspek lingkungan): Identifikasi aspek lingkungan dari produk,


kegiatan, dan jasa suatu perusahaan, untuk kemudian menentukan dampak-dampak
penting yang timbul terhadap lingkungan.

o Legal and other requirements (persyaratan perundang-undangan dan persyaratan


lain): Mengidentifikasi dan mengakses berbagai peraturan dan perundangan yang
terkait dengan kegiatan perusahaan.
o Objectives and targets (tujuan dan sasaran): Menetapkan tujuan dan sasaran
lingkungan, yang terkait dengan kebijakan yang telah dibuat, dampak lingkungan,
stakeholders, dan faktor lainnya.

o Environmental management program (program manajemen lingkungan): rencana


kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran

o Structure and responsibility (struktur dan tanggung jawab): Menetapkan peran dan
tanggung jawab serta menyediakan sumber daya yang diperlukan

o Training awareness and competence (pelatihan, kepedulian, dan kompetensi):


Memberikan pelatihan kepada karyawan agar mampu mengemban tanggung jawab
lingkungan.

o Communication (komunikasi): Menetapkan proses komunikasi internal dan eksternal


berkaitan dengan isu lingkungan

o EMS Documentation (dokumentasi SML): Memelihara informasi EMS dan sistem


dokumentasi lain

o Document Control (pengendalian dokumen): Menjamin kefektifan pengelolaan


dokumen prosedur dan dokumen lain.

o Operational Control (pengendalian operasional): Mengidentifikasi, merencanakan


dan mengelola operasi dan kegiatan perusahaan agar sejalan dengan kebijakan, tujuan,
dan saasaran.

o Emergency Preparedness and response (kesiagaan dan tanggap darurat):


mengidentifikasi potensi emergency dan mengembangkan prosedur untuk mencegah
dan menanggapinya.

o Monitoring and measurement (pemantauan dan pengukuran): memantau aktivitas


kunci dan melacak kinerjanya

o Nonconformance and corrective and preventive action (ketidaksesuaian dan tindakan


koreksi dan pencegahan): Mengidentifikasi dan melakukan tindakan koreksi terhadap
permasalahan dan mencegah terulang kejadiannya.

o Records (rekaman): Memelihara rekaman kinerja SML


o EMS audits (audit SML): Melakukan verifikasi secara periodik bahwa SML berjalan
dengan baik.

o Management Review (pengkajian manajemen): Mengkaji SML secara periodik untuk


melihat kemungkinan-kemungkinan peyempurnaan berkelanjutan.

5. Penerapan ISO 14001

Perusahaan yang menerapkan sistem manajemen lingkungan berpotensi drastis untuk


mengalami pengurangan pencemaran lingkungan hingga 20% (berdasarkan data kajian
penerapan iso-14001 yang diterbitkan oleh bsn). Penerapan memberikan cara
mengidentifikasi secara sistematik dan mengelola resiko lingkungan sehingga mengurangi
keluhan masyarakat hingga 20%. Suatu perusahaan telah memutuskan untuk menerapkan,
seringkali masih terdapat kendala-kendala yang mengganggu penerapan sistem manajemen
lingkungan itu sendiri antara lain dikarenakan, komitmen top manajemen yang kurang;
sehingga mengakibatkan motivasi keseluruhan kurang sosialisasi dari pihak manajemen
terkait sistem manajemen lingkungan masih kurang sehingga pengetahuan karyawan sangat
minim; akibatnya partisipasi dan kesadaran karyawan terhadap lingkungan tidak meningkat.

6. Peranan Jasa Konsultan ISO 14001

Kendala-kendala sebagaimana disebutkan dalam poin-poin tersebut diatas dapat terbantu


penyelesaiannya dengan jasa konsultan ISO 14001. Terutama terkait tentang peningkatan
kesadaran manajemen puncak (untuk membangkitkan komitmen) sehingga meningkatkan
motivasi yang dampak berimplikasi pada proses sosialisasi dari manajemen puncak kepada
seluruh karyawan. Jasa Konsultan ISO 14001 juga dapat berperan dalam
memberikan training ISO 14001 kepada karyawan. Tentu saja, manfaat akhir dari keberadaan
jasa Konsultan ISO 14001 bagi perusahaan adalah untuk membantu proses sertifikasi ISO
14001 yang ingin diraih oleh Perusahaan. Mempersiapkannya sebaik mungkin, baik dalam
tujuan untuk melalui proses sertifikasi hingga untuk hal perpanjangan sertifikat ISO 14001.
Adapun proses sertifikasi ISO 14001 tidak ubahnya seperti proses yang ada dalam ISO 9001.
Jangka waktu dari sertifikat ISO 14001 pun sama, yaitu selama 3 tahun dengan surveilance
audit secara berkala dalam masa itu dan selanjutnya melakukan audit resertifikasi untuk
perpanjangan.

7. Implementasi ISO 14001 Pada Industri Manufaktur


ISO 14001 digunakan untuk mengatasi permasalahan yang timbul dari industri manufaktur.
Permasalahan tersebut terjadi karena pada saat industri manufaktur berjalan dapat
mengakibatkan beberapa pengaruh terhadap lingkungan. Pengaruh tersebut yaitu suara-suara
yang dihasilkan dari mesin-mesin produksi dapat berpotensi menghasilkan pencemaran suara.
Alat-alat transportasi yang digunakannya dapat berpotensi menghasilkan pencemaran getaran
& debu. Pemakaian air tanah yang berlebihan, air buangan yang belum memenuhi baku mutu,
rembesan minyak (oli), kebocoran bahan bakar berpotensi menghasilkan pencemaran air.
Kemudian, gas-gas yang dihasilkan dapat berakibat pada pencemaran udara bila tidak
diperhatikan dapat menyebabkan polusi yang merusak kesehatan manusia serta makhluk
sekitar wilayah perusahaan.

Implementasi Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 adalah solusi yang tidak bisa
ditawar lagi bagi perusahaan manufaktur. ISO 14001 telah terbukti efektif di dunia untuk
mengendalikan aspek lingkungan hidup. Proses implementasi ISO 14001 pada industri
manufaktur harus menggunakan pendekatan yang menitikberatan pada proses-proses industri
manufaktur yang memiliki risiko terjadinya pencemaran terhadap lingkungan hidup. Artinya
dengan perusahaan industri manufaktur menggunakan sistem manajemen lingkungan atau
ISO 14001 dapat mengatasi sumber-sumber yang menjadi masalah, dapat meminimalkan
akibat dari industri manufaktur yang melakukan produksi serta mengendalikan secara baik
lingkungan yang menjadi wilayah perusahaan tersebut berdiri.

ISO 14001

Ketika perusahaan beroperasi, maka proses bisnis yang dilakukan oleh perusahaan tersebut
berpotensi untuk menimbulkan dampak terhadap lingkungan, baik dampak positif maupun
dampak negatif. Pada prinsipnya dampak yang timbul dapat dikelompokkan menjadi dua
bagian, yaitu dampak bio-kimia-fisik dan dampak sosial. Contoh dari dampak bio-fisik-kimia
misalnya pencemaran air, pencemaran udara, kerusakan keanekaragaman hayati, atau
pengurangan cadangan air tanah. Semua jenis dampak ini akan memberikan resiko yang
mempengaruhi bisnis yang dijalankan oleh perusahaan. Misalnya pencemaran air yang
ditimbulkan oleh aktivitas perusahaan, akan memberikan resiko pertanggungjawaban dalam
bentuk tuntutan pidana dan tuntutan perdata, apakah tuntutan tersebut dari pemerintah,
masyarakat, atau lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Ketika perusahaan berupaya untuk menerapkan ISO 14001, maka perusahaan tersebut telah
memiliki komitmen untuk memperbaiki secara menerus kinerja lingkungannya. Namun, satu
hal perlu dingat bahwa ISO 14001 merupakan standar yang memadukan dan
menyeimbangkan kepentingan bisnis dengan lingkungan hidup. Sehingga, upaya perbaikan
kinerja yang dilakukan oleh perusahaan akan disesuaikan dengan sumberdaya perusahaan,
apakah itu sumberdaya manusia, teknis, atau finansial.

Adakalanya, perbaikan kinerja lingkungan tidak dapat dicapai dalam waktu singkat karena
keterbatasan finansial. Misalnya, sebuah perusahaan yang proses bisnisnya menimbulkan
limbah cair yang mencemari lingkungan berupaya untuk menerapkan ISO 14001 di
perusahaannya. Setelah kajian dilakukan, ternyata keterbatasan finansial membuat
perusahaan tersebut sukar untuk mengelola limbahnya sehingga mencapai baku mutu limbah
cair yang disyaratkan oleh pemerintah. Berdasarkan analisis finansial, ternyata perusahaan
tersebut baru akan mampu membangun sistem pengolahan limbah yang memadai kira-kira
beberapa tahun ke depan. Sehingga sebelum masa tersebut terlampaui, perusahaan tidak akan
pernah memenuhi baku mutu lingkungan. Namun, bila perusahaan tersebut mengembangkan
sistem manajemen lingkungan yang memenuhi persyaratan ISO, maka perusahaan tersbut
bisa saja memperoleh sertifikat ISO 14001. Perusahaan lain, yang kinerja lingkungannya
telah memenuhi baku mutu namun EMS-nya tidak memenuhi persyaratan tidak akan
memperoleh sertifikat ISO 14001.

Uraian di atas menunjukkan bahwa pada prinsipnya, penerapan ISO 14001 tidak berarti
tercapainya kinerja lingkungan dalam waktu dekat. Sertifikat EMS dapat saja diberikan
kepada perusahaan yang masih mengotori lingkungan. Namun, dalam EMS terdapat
persyaratan bahwa perusahaan memiliki komitmen untuk melakukan perbaikan secara
menerus (continual improvement). Dengan perbaikan secara menerus inilah kinerja
lingkungan akan sedikit demi sedikit diperbaiki. Dengan kata lain ISO 14001 bersifat
conformance (kesesuaian), bukan performance (kinerja)

ISO 14001 merupakan standar lingkungan yang bersifat sukarela (voluntary). Standar ini
dapat dipergunakan oleh oleh organisasi/perusahaan yang ingin:

 menerapkan, mempertahankan, dan menyempurnakan sistem manajemen


lingkungannya

 membuktikan kepada pihak lain atas kesesuaian sistem manajemen lingkungannya


dengan standar

 memperoleh sertifikat
Beberapa manfaat penerapan ISO adalah:

 menurunkan potensi dampak terhadap lingkungan

 meningkatkan kinerja lingkungan

 memperbaiki tingkat pemenuhan (compliance) peraturan

 menurunkan resiko pertanggungjawaban lingkungan

 sebagai alat promosi untuk menaikkan citra perusahaan

Selain manfaat di atas, perusahaan yang berupaya untuk menerapkan ISO 14001 juga perlu
mempersiapkan biaya-biaya yang akan timbul, diantaranya:

 waktu staf atau karyawan

 penggunaan konsultan

 pelatihan

Standar internasional untuk sistem manajemen lingkungan telah diterbitkan pada bulan
September 1996, yaitu ISO 14001 dan ISO 14004. Standar ini telah diadopsi oleh pemerintah
RI ke dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) menjadi SNI-19-14001-1997 dan SNI-19-
14001-1997.

ISO 14001 adalah Sistem manajemen lingkungan yang berisi tentang spesifikasi persyaratan
dan panduan untuk penggunaannya. Sedangkan ISO 14004 adalah Sistem manajemen
lingklungan yang berisi Panduan-panduan umum mengenai prinsip, sistem dan teknik-teknik
pendukung.

Anda mungkin juga menyukai