HEPATITIS
Disusun oleh:
Kelompok 8
NIM (1701090481)
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji sykur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas sesgala rahmatNya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik.
Karena Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu
kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesepurnaan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI.......……………….............................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan………......................................................................................26
3.2 Saran...........................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit hepatitis merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit hati diseluruh
dunia. Penyakit ini sangat berbahaya bagi kehidupan karena penykit hepatits ataupun gejala
sisanya bertanggung jawab atas 1-2 juta kematian setiap tahunnya. (Aru, w sudoyo, 2006 :
429). Infeksi virus hepatitis bisa berkembang menjadi sirosis atau pengerasan hati bahkan
kanker hati. Masalahnya, sebagian besar infeksi hepatitis tidak menimbulkan gejala dan baru
terasa 10-30 tahun kemudian saat infeksi sudah parah. Pada saat itu gejala timbul, antara lain
badan terasa panas, mual, muntah, mudah lelah, nyeri diperut kanan atas, setelah beberapa
hari air seninya berwarna seperti teh tua, kemudian mata tampak kuning dan akhirnya seluruh
kulit tubuh menjadi kuning. Insiden hepatitis yang terus meningkat semakin menjadi masalah
kesehatan masyarakat. Penyakit ini menjadi penting karena mudah ditularkan, memiliki
morbiditas yang tinggi dan menyebabkan penderitanya absen dari sekolah atau pekerjaan
untuk waktu yang lama. 60-90% dari kasus-kasus hepatitis virus diperkirakan berlangsung
tanpa dilaporkan. Keberadaan kasus-kasus subklinis, ketidakberhasilan untuk mengenali
kasus-kasus yang ringan dan kesalahan diagnosis diperkirakan turut menjadi penyebab
pelaporan yang kurang dari keadaan sebenarnya. (Brunner & Sudarth, 2001 : 1169).
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dari Hepatitis?
2. Bagaiamana macam-macam dari Hepatitis?
3. Bagaiman Etiologi penyakit Hepatitis?
4. Bagaimana cara penularan penyakit Hepatitis?
5. Bagaimana manifestasi klinis dari penyakit Hepatitis?
6. Bagaimana pathway dari penyakit Hepatitis?
7. Bagaimana cara pencegahan dan pengobatan penyakit Hepatitis?
8. Apa saja pemeriksaan penunjang dari Hepatitis ?
9. Asuhan Keperawatan pada pasien Hepatitis?
5
BAB II
PEMBAHASAN
Hepatitis adalah inflamasi/radang dan cedera pada hepar karena reaksi hepar
terhadap berbagai kondisi terutama virus, obat-obatan dan alkohol (Ester monika,
2002 : 93), Hepatitis virus adalah istilah yang digunakan untuk infeksi hepar oleh
virus disertai nekrosis dn inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan kumpulan
perubahan klinis, biokomia serta seluler yang khas (Brunner & Suddarth, 2002 :
1169).
Hepatitis adalah suatu proses peradangan pada jaringan hati. Hepatititis dalam
bahasa awam sering disebut dengan istilah lever atau sakit kuning. Padahal definisi
lever itu sendiri sebenarnya berasal dari bahasa belanda yang berarti organ hati,bukan
penyakit hati. Namun banyak asumsi yang berkembang di masyarakat mengartikan
lever adalah penyakit radang hati. sedangkan istilah sakit kuning sebenarnya dapat
menimbulkan kercunan, karena tidak semua penyakit kuning disebabkan oleh radang
hati, teatapi juga karena adanya peradangan pada kantung empedu. (M. Sholikul
Huda)
Hepatitits adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat di
sebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat – obatan serta bahan
– bahan kimia. (Sujono Hadi, 1999).
6
minggu, kemudian menunjukkan gejala klinis. Populasi paling sering
terinfeksi adalah anak-anak dan dewasa muda.
2. Hepatitis B
Penularan virus ini melalui rute tranfusi darah/produk darah, jarum
suntik, atau hubungan seks. Golongan yang beresiko tinggi adalah mereka
yang sering tranfusi darah, pengguna obat injeksi; pekerja parawatan
kesehatan dan keamanan masyrakat yang terpajan terhadap darah; klien dan
staf institusi untuk kecatatan perkembangan, pria homoseksual, pria dan
wanita dengan pasangan heteroseksual, anak kecil yang terinfeksi ibunya,
resipien produk darah tertentu dan pasien hemodialisa. Masa inkubasi mulai 6
minggu sampai dengan 6 bulan sampai timbul gejala klinis.
3. Hepatitis C
Dahulu disebut hepatitis non-A dan non-B, merupakan penyebab
tersering infeksi hepatitis yang ditularkan melalui suplai darah komersial.
HCV ditularkan dengan cara yang sama seperti HBV, tetapi terutama melalui
tranfusi darah. Populasi yang paling sering terinfeksi adalah pengguna obat
injeksi, individu yang menerima produk darah, potensial risiko terhadap
pekerja perawatan kesehatan dan keamanan masyarakat yang terpajan pada
darah. Masa inkubasinya adalah selama 18-180 hari.
4. Hepatitis D
Virus ini melakukan koinfeksi dengan HBV sehingga infeksi HBV
bertambah parah. Infeksi oleh HDV juga dapat timbul belakangan pada
individu yang mengedap infeksi kronik HBV jadi dapat menyebabkan
infeksi hanya bila individu telah mempunyai HBV, dan darah infeksius
melalui infeksi HDV. Populasi yang sering terinfeksi adalah pengguna obat
injeksi, hemofili, resipien tranfusi darah multipel (infeksi hanya individu yang
telah mempunyai HBV). Masa inkubasinya belum diketahui secara pasti.
HDV ini meningkatkan resiko timbulnya hepatitis fulminan, kegagalan hati,
dan kematian.
5. Hepatitis E
Virus ini adalah suatu virus RNA yang terutama ditularkan melalui
ingeti air yang tercemar. populasi yang paling sering terinfeksi adalah orang
yang hidup pada atau perjalanan pada bagian Asia, Afrika atau Meksiko
7
dimana sanitasi buruk, dan paling sering pada dewasa muda hingga
pertengahan.
6. Hepatitis F&G
Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan tentang hepatitis F. Saat ini
para pakar belum sepakat hepatitis F merupakan penyakit hepatitis yang
terpisah. Sedangkan hepatitis G gejala serupa hepatitis C, seringkali infeksi
bersamaan dengan hepatitis B dan/atau C. Tidak menyebabkan hepatitis
fulminan ataupun hepatitis kronik. Penularan melalui transfusi darah jarum
suntik.
8
2. Cara Penularan Hepatitis B
Hampir semua jenis virus hepatitis dapat menyerang manusia. Pada ibu
hamil bila terserang virus ini dapat menularkan pada bayinya yang ada dalam
kandungan atau waktu menyusui bayi itu. Bentuk penularan seperti inilah
yang banyak di jumpai pada penyakit hepatitis B. Pada saat ini jenis hepatitis
yang paling banyak di pelajari ialah hepatitis B dan telah dapat pula di cegah
melalui vaksinasi. Walaupun infeksi virus ini jarang terjadi pada populasi
orang dewasa, kelompok tertentu dan orang yang memiliki cara hidup tertentu
berisiko tinggi. Kelompok ini mencakup:
- Imigran dari daerah endemis hepatitis b
- pengguna obat IV yang sering bertukar jarum dan alat suntik
- pelaku hubungan seksual dengan banyak orang atau dengan
orang yang terinfeksi
- pria homoseksual yaang secara seksual aktif
- pasien hemodialisis dan penderita hemofilia yang menerima
produk tertenu dari plasma
- kontak serumah dengan karier hepatitis
- pekerja sossial di bidang kesehatan, terutama yang banyak
kontak dengan darah
3. Cara Penularan Hepatitis C
Penularan hepatitis C dan Delta pada orang dewasa bisa terjadi melalui
kontak seksual dan bisa pula melalui makanan dan minuman, suntikan ataupun
transfusi darah. Virus hepatitis C juga berbahaya karena sebagian besar
penyakit Hepatitis C dapat berkembang menjadi kronis/menahun dan menjadi
pengidap yang selanjutnya akan menjadi sumber infeksi bagi orang sekitarnya.
4. Cara Penularan Hepatitis D&E
Hepatitis delata dan hepatitis e didduga penularannya melalui mulut,
tetapi belum ada penelitian yang lebih mendalam.
2.5 Manifestasi Hepatitis
Semua hepatitis Virus mempunyai gejala yang hampir sama, sehingga secara
klinis hampir tidak mungkin dibedakan satu sama lain. Dokter hanya dapat
memperkirakan saja jenis hepatitis apa yang di derita pasiennya dan untuk
membedakannya secara pasti masih diperlukan bantuan melalui pemeriksaan darah
penderita.gejala penderita hepatitis virus mula mula badanya terasa panas, mual dan
9
kadang-kadang muntah, setelah beberapa hari air seninya berwarna seperti teh tua,
kemudian matanya terlihat kuning, dan akhirnya seluruh kulit tubuh menjadi kuning.
3. Fase penyembuhan
Dimulai saat menghilangnya tanda-tanda ikterus, rasa mual, rasa sakit di ulu
hati, disusul bertambahnya nafsu makan, rata-rata 14-15 hari setelah timbulnya
masa ikterik. Warna urine tampak normal, penderita mulai merasa segar
kembali, namun lemas dan lekas capai.
10
2.6 Pathway Hepatitis
Pengaruh alkohol,virus
hepatitis,toksin
Kerusakan sel
Dx : Nyeri parenkim,sel hati dan
duktuli empedu
Dx: ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
Mudah kelelahan
kebutuuhan tubuh
11
2.7 Pencegahan Dan Pengobatan Hepatitis
12
b) Obat-obatan
- Kortikosteroid tidak diberikan bila untuk mempercepat
penurunanbilirubin darah. Pemberian bila untuk
menyelamatkan nyawa dimanaada reaksi imun yang
berlebihan.
- Berikan obat-obatan yang bersifat melindungi hati.Contoh obat
: Asam glukoronat/ asam asetat, Becompion,kortikosteroid.
- Vitamin K pada kasus dengan kecenderungan perdarahan.
- Obat-obatan yang memetabolisme hati hendaknya
dihindari.Karena terbatasnya pengobatan terhadap hepatitis
maka penekanan lebih dialirka pada pencegahan hepatitis,
termasuk penyediaan makanandan air bersih dan aman. Higien
umum, pembuangan kemih dan fesesdari pasien yang
terinfeksi secara aman, pemakaian kateter, jarum suntikdan
spuit sekali pakai akan menghilangkan sumber infeksi. Semua
donor darah perlu disaring terhada HAV, HBV, dan HCV
sebelum diterimamenjadi panel donor.
2.8 Pemeriksanaan Penunjang Hepatitis
Pemeriksaan dianostik pada pasien hepatitis yang perlu dikaji menurut
Doengoes (2002):
a) Test fungsi hati: Abnormal (4-10 kali normal) untuk membedakan
hepatitis virus dari non virus.
b) SGOT/SGPT: Awalnya meningkat (dapat meningkat 1-2 minggu
sebelum ikterik kemudian tampak menurun).
c) Darah lengkap: Sel darah merah (SDM) menurun karena penurunan masa
hidup SDM (gangguan fungsi hati).
d) Difersnsual darah lengkap: Ekositosis, monositosis dan sel plasma.
e) Alkali fostatase: Agak meningkat.
f) Feses: Warna tanah liat, dan diare feses warna tanah liat.
g) Gula darah: Hiperglikemia transien/hipoglikemia (gangguan fungsi hati).
h) Anti-HAV IgM: Positif pada tipe A.
i) HbsAg: Dapat positif (tipe B) atau negstif (tipe A).
13
Catatan: merupakan diagnostik sebelum terjadi gejala klinik.
j) Masa protrombin: Mungkin memanjang (disfungsi hati).
k) Bilirubin serum: Di atas 2,5 mg/100 ml (bila di atas 200 mg/ml, prognosis
buruk mungkin berhubungan dengan peningkatan nekrosis seluler).
l) Tes ekskresi BSP: Kadar darah meningkat.
m) Biopsi hati: Menunjukkan diagnosis dan luasnya nekrosis.
n) Scan hati: Membantu dalam perkiraan beratnya kerusakan parenkim.
2.9 Asuhan Keperawatan Penyakit Hepatitis
Contoh soal:
Seorang pasien datang ke rumah sakit bernama Tn Dodi,umur 46 tahun,bekerja
sebagai guru SD, dengan BB Tn Dodi saat itu adalah 60kg dengan TB 168cm,kondisi
pasien saat ini terlihat pucat,suhu tubuh 380C,tekanan darah 130/80mmHg, pasien
mengeluh merasakan nyeri pada perut bagian kanan serta pasien tidak nafsu
makan,merasa mual serta pusing sejak beberapa hari yang lalu.
I. Pengkajian
1) Identitas pasien
Nama : Tn. Doni
Jenis kelamin : laki-laki
Umur : 64 tahun
Pekerjaan : Guru SD
Pendidikan : S1
2) Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang kerumah sakit dengan keluhan banyak nyeri pada perut
kuandran kanan, lemas, pusing, sulit tidur dan penglihatan kabur. , tinja
berwarna pucat, penurunan suhu badan disertai dengan bradikardi. Ikterus pada
kulit dan sklera yang terus meningkat pada minggu I, kemudian menetap dan
baru berkurang setelah 10-14 hari. Kadang-kadang disertai gatal-gatal pasa
seluruh badan, rasa lesu dan lekas capai dirasakan selama 1-2 minggu.
15
II. Analisa Data
No Data Diagnosa Etiologi
1 DS : Tn. Doni umur Nyeri akut alkohol,hepatitis
64 tahun datang virus,toksin
kerumah sakit
dengan keluhan nyeri inflamasi pada hepar
pada perut bagian
kanan, klien terlihat peregangan kapsula
meringgis saat di hati
kaji, ,pasien juga
menyatakan rasa hepatomegali
nyeri akan muncul
jika melakukan nyeri akut
aktivitas yg ringan
sekalipun.
DO : TTV :
TD : 120/80 mmHg,
N: 80x/menit,
S: 38,50C,
BB: 80kg turun
menjadi 50kg, skala
nyeri pasien yaitu 7,
2 DS : Tn. Doni umur
64 tahun datang Hipertermia alkohol,virus
kerumah sakit hepatitis,toksin
dengan keluhan nyeri
pada perut bagian inflamasi pada hepar
kanan, pasien
mengatakan mudah hipertermia
lemas,berkeringat
yang
berlebihan,pasien perubahan
mudah marah,badan kenyamanan
16
panas sejak beberapa
yang lalu.
DO : TTV :
TD : 90/70 mmHg,
N: 80x/menit,
S: 39,50C,
BB: 50 kg. Kulit
terlihat memerah,
kram otot denyut
jantung lemah dan
cepat
3 DS : Tn. Doni umur ketidakseimbangan inflamasi pada hepar
64 tahun datang nutrisi kurang dari
kerumah sakit pasien kebutuhan peregangan kapsula
tidak nafsu hati
makan,merasa mual
serta pusing sejak hepatomegali
beberapa hari yang
lalu, tinja pasien nyeri akut
kaku dan keras,warna
urine gelap, anoreksia
DO : TTV : ketidakseimabangan
TD : 90/70 mmHg, nutrisi kurang dari
N: 80x/menit, kebutuhan
S: 38,50C,
BB: mengalami
penurunan drastis
dari 80kg-50kg, bibir
pecah-pecah, mudah
kelelahan saat
beraktivitas, badan
kurus.
17
III. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut bd agens cedera biologis(mis.infeksi,iskemia,neoplasma)
2. Hipertermia bd penyakit
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh bd
ketidakmampuan mencerna makanan
IV. Intervensi
Diagnosa keperawatan : 1
NOC : Tingkat Nyeri
No Kriteria Hasil 1 2 3 4 5
1 Nyeri yang di laporkan *
2 Mengerang dan menangis *
3 Ekspresi nyeri wajah *
Keterangan penilaian :
A. Skala nyeri
1. Sangat Berat (8-10)
2. Berat (7-8)
3. Sedang (4-6)
4. Ringan (2-3)
5. Normal
18
B. Mengerang dan menangis dan ekspresi nyeri wajah
1. Sangat Berat (menangis sambil berteriak )
2. Berat (menangis saja )
3. Sedang (wajah memerah )
4. Ringan (dahi mengkerut)
5. Tidak ada Keluhan
C. ekspresi nyeri wajah
1. Sangat Berat ( sakit yang luar biasa yang mengakibatkan pasien bisa
menendang atau memukul benda lain untuk menyalurkan rasa nyeri )
2. Berat (jauh lebih sakit biasanya di ekspresikan dengan berkeringat serta
bisa sampai menangis)
3. Sedang ( sedikt lebih sakit sampai membuat pasien berkeringat karena
rasa nyeri yg timbul)
4. Ringan ( sakit tapi tidak sampai mengeluarkan keringat atau bisa sakit tapi
sedikit)
5. Tidak ada Keluhan (sangat senang karena tidak merasakan nyeri sama sekali
dengan bentuk wajah senyum)
NIC : Manajemen nyeri
1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi
lokasi,karekteristik,frekuensi,kuantitas,intensitas atau beratnya nyeri.
2. Gunakan strategi komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri
dan sampaikan penerimaan pasien terhadap nyeri.
3. Gali bersama pasien faktor-faktor yang dapat menurunkan atau
memperberatkan nyeri.
4. Kurangi atau eliminasi faktor-faktor yang dapat mencetus atau meningkatkan
nyeri.
5. Pilih dan implementasikan tindakan beragam
(mis.farmokologis,nonfarmakologis,interpersonal)untuk memfasilitasi
penurunan nyeri, misalkan terapi relaksasi musik untuk hipnoterapinya agar
mengurangi rasa nyeri pada pasien sebelum di berikan terapi farmakologis.
Diagnosa keperawatan : 2
NOC : Termoregulasi
No Kriteria Hasil 1 2 3 4 5
19
1 peningkatan suhu tubuh *
2 perubahan warna kulit *
3 berkeringat saat panas *
Keterangan penilaian :
A. Peningkatan suhu tubuh
1. Sangat Berat(400C)
2. Berat(390C)
3. Sedang (380C)
4. Ringan(38,50C)
5. Normal ( 36,5-37,5oC)
B. Perubahan warna kulit
1. Sangat Berat(warna kulit sangat kemerahan)
2. Berat(warna kulit merah muda )
3. Sedang (warna kulit merah tapi sedikit gelap)
4. Ringan(warna kulit cokelat terang )
5. Normal (kulit berwarna cokelat sawo matang )
C. Berkeringat saat panas
1. Sangat Berat(pengeluaran keringat 60-65 ml setiap jam)
2. Berat(pengeluaran keringat 60ml setiap jam)
3. Sedang (pengeluaran keringat 57ml setiap jam)
4. Ringan(pengeluaran keringat 55ml sewtiap jam)
5. Normal (pengeluaran keringat 50ml setiap jam )
NIC : Pengaturan suhu
1. Monitor suhu paling tidak 2 jam,sesuai kebutuhan
2. Monitor dan laporkan adanya tanda dan gejala dari hiportermia dan
hipertermia
3. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi adekuat
4. Sesuaikan suhu lingkungan untuk kebutuhan pasien
5. Berikan pengobatan antiperetik,sesuai kebutuhan
Diagnoskeperawatan : 3
NOC : keseimbangan cairan
No Kriteria Hasil 1 2 3 4 5
20
1 Tekanan darah *
2 keseimbangan output dan input *
3 BB stabil *
Keterangan penilaian :
1. Sangat berat (TD:80/60mmHg, S:40-410C, N:130-140x/menit, RR:33-
36x/menit)
2. Berat (TD:90/60mmHg, S:39-400C, N:120-130X/menit, RR:30-33x/menit)
3. Sedang (TD:100/60mmHg, S:38-390C, N:110-120x/menit, RR:27-30x/menit)
4. Ringan (TD:110/70mmHg, S:37-380C, N:100-110x/menit, RR:24-27x/menit)
5. Tidak ada keluhan (TD:120/70mmHg, S:36-370C, N:60-100x/menit, RR:16-
24x/menit)
A. keseimbangan intake dan output cairan
1. Sangat Berat (300-400 ml )
2. Berat (500-700 ml )
3. Sedang (800-1000 ml )
4. Ringan (1500-1800 ml)
5. Tidak ada Keluhan (2000 ml )
B. Berat Badan stabil
1. Sangat Berat (IMT : 23 Kg)
2. Berat (IMT : 25 Kg)
3. Sedang (IMT : 27Kg)
4. Ringan (IMT : 29 Kg)
5. Tidak ada keluhan (IMT : 31 Kg)
NIC : Manajemen Cairan
1. Timabang berat badan setiap hari,dan monitor status pasien
2. Jaga intake/asupan yang akurat dan catat autput bisa dengan melakukan
kalaborasi dengan tim gizi
3. Monitor status hidrasi(mis.membran mukosa lembab,denyut nadi adekuat,dan
tekanan ortostatik)
4. Monitor tanda-tanda vital pasien
5. Berikan terapi IV,seperti yang di tentukan.
V. Implementasi
Nama klien : Tn. Doni
21
Diagnosa medis : Hepatitis
Tgl D jam Tindakan keperawatan Respon Klien TTD
X
15- 1 10. 1) Lakukan pengkajian nyeri
03- 00 komprehensif yang meliputi
20 lokasi,karekteristik,frekuensi,kuant
17 itas,intensitas atau beratnya nyeri.
tindakan yang kita lakukan
dengan membawa skala nyeri atau
menanyakan skala nyeri dari angka
1-10 untuk mengetahui nyeri yang
di rasakan pasien.
2) Gunakan strategi komunikasi
terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri dan sampaikan
penerimaan pasien terhadap nyeri.
tindakan yang kita lakukan
dengan memberi salam pada awal
pertemuan, selalu ada buat pasien
agar tercipta sikap percaya dari
pasien sehingga mempermudah
dalam mengetahui pengalaman
nyeri pasien
3) Gali bersama pasien faktor-
faktor yang dapat menurunkan atau
memperberatkan nyeri.
4) Kurangi atau eliminasi faktor-
faktor yang dapat mencetus atau
meningkatkan nyeri.
hal hal yg menyebabkan nyeri
seperti jatuh,tertekan sebaik tidak
terjadi atau di kurangi
22
tindakan beragam
(mis.farmokologis)
23
1)timbang berat badan setiap hari
3 di lakukan timbang berat badan
agar mengetahui perubahan berat
badan yang di alami pasien selama
di lakukan perawatan
2)jaga intake/asupan.
nutrisi di jaga agar bisa seimbang
antara yang di konsumsi dan yang
keluar, kolaborasi dengan tim gizi
3)Monitor status
hidrasi(mis.membran mukosa
lembab,denyut nadi adekuat,dan
tekanan ortostatik)
4)Monitor tanda-tanda vital pasien
lakukan pengecekan ttv yaitu
suhu,nadi,pernapasan,tekanan
darah dengan tepat
5)Berikan terapi IV,seperti yang di
tentukan.
di lakukan sesuai dengan resep
24
VI. Evaluasi
No Data
1 S :Tn. Doni umur 64 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan
nyeri pada perut bagian kanan, klien terlihat meringgis saat di
kaji, ,pasien juga menyatakan rasa nyeri akan muncul jika
melakukan aktivitas yg ringan sekalipun.
O : Saat dilakukan pemeriksaan TTV di dapatkan :
TD : 120/80 mmHg,
N: 80x/menit,
S: 38,50C,
BB: 80 kg,
skala nyeri pasien yaitu 7,
No Indikator 1 2 3 4 5
1 Nyeri yang * v
di laporkan
2 Mengerang * v
dan
menangis
3 Ekspresi * v
nyeri
wajah
Keterangan :
1 Sangat berat
2 Berat
3 Sedang
4 Ringan
5 Normal
A: Masalah teratasi/ teratasi sebagian/ tidak teratasi
P : pertahankan Intervensi 1-5
DS : Tn. Doni umur 64 tahun datang kerumah sakit dengan
2 keluhan nyeri pada perut bagian kanan, pasien mengatakan
mudah lemas,berkeringat yang berlebihan,pasien mudah
marah,badan panas sejak beberapa hari yang lalu
25
DO : TTV :
TD : 90/70 mmHg,
N: 80x/menit,
S: 39,50C,
BB: 50 kg.
Kulit terlihat memerah, kram otot, denyut jantung lemah dan
cepat.
No Indikator 1 2 3 4 5
1 peningkatan * v
suhu tubuh
2 perubahan * v
warna kulit
3 berkeringat * v
saat panas
Keterangan :
1 Sangat berat
2 Berat
3 Sedang
4 Ringan
5 Normal
A: Masalah teratasi/ teratasi sebagian/ tidak teratasi
P : pertahankan Intervensi 1-5
DS : Tn. Doni umur 64 tahun datang kerumah sakit pasien tidak
3 nafsu makan,merasa mual serta pusing sejak beberapa hari yang
lalu, tinja pasien kaku dan keras,warna urine gelap,
DO : TTV :
TD : 90/70 mmHg, N: 80x/menit,
S: 38,50C,
BB: mengalami penurunan drastis dari 80kg-50kg, bibir pecah-
pecah, mudah kelelahan saat beraktivitas, badan kurus.
No Indikator 1 2 3 4 5
1 TD * v
2 intake * v
26
output
3 bb stabil * v
Keterangan :
1 Sangat berat
2 Berat
3 Sedang
4 Ringan
5 Normal
A: Masalah teratasi/ teratasi sebagian/ tidak teratasi
P : pertahankan Intervensi s1-5
27
PENUTUP
BAB III
3.1 Kesimpulan
Hepatitis adalah suatu proses peradangan pada jaringan hati. Hepatititis dalam bahasa awam
sering disebut dengan istilah lever atau sakit kuning. Padahal definisi lever itu sendiri
sebenarnya berasal dari bahasa belanda yang berarti organ hati,bukan penyakit hati. Namun
banyak asumsi yang berkembang di masyarakat mengartikan lever adalah penyakit radang
hati. sedangkan istilah sakit kuning sebenarnya dapat menimbulkan kercunan, Penularan
hepatitis pada orang dewasa bisa terjadi melalui kontak seksual dan bisa pula melalui
makanan dan minuman, suntikan ataupun transfusi darah ataupun karena bertukar tempat
makan.
3.2 Saran
Pencegahan paling efektif agar terhindar dari hepatitis adalah dengan kita ,elakukan
vaksinisasi dan mengolala nutrisi serta lingkungan , Secara keseluruhan tindakan pencegahan
terhadap hepatitis adalah dengan memakai sarung tangan bila berkontak dengan darah /cairan
tubuh lainnya, dan harus hati-hati memasang kembali tutup jarum suntik.
28
DAFTAR PUSTKA
29