Anda di halaman 1dari 2

INDONESIA PINDAH IBU KOTA

Di akhir masa bakti periode pertama, Presiden Jokowi nembuat keputusan besar. Keputusan
yang akan sangat berpengaruh bagi masa depan Indonesia, yakni pemindahan ibu kota Negara Republik
Indonesia. Ibu kota yang sebelumnya berada di Jakarta, telah diputuskan berpindah ke sebagian wilayah
Kutai Kartanegara dan sebagian wilayah Penajam Paser Utara yang berada di provinsi Kalimantan
Timur. Pemindahan ibu kota dianggap menjadi langkah awal menuju Indonesia yang lebih baik. Meski
banyak menuai kontra, program ini akan tetap terus berjalan. Ditandai dengan program ini telah tertuang
dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional 2020-2024.
Pemindahan ibu kota dilatarbelakangi oleh berbagai macam faktor. Menurut Presiden Jokowi,
Jakarta saat ini sudah tidak memungkinkan lagi dijadikan pusat pemerintahan, dikarenakan kondisi
Jakarta yang sangat padat dan kualitas udara Jakarta yang kian hari bertambah polusi. Kemacetan di
Jakarta pun menjadi hal yang tak bisa dielak lagi. Saat ini, Jakarta menduduki urutan ke-12 kota paling
macet di dunia. Ditambah dengan semakin banyaknya warga yang merantau ke ibu kota, mencari nafkah
di ibu kota menjadikan beban Jakarta kian padat. Jika Pemprov Jakarta tidak memerhatikan
keseimbangan ekologis daerahnya, menurut WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) jakarta
diprediksi akan tenggelam pada 2030.
Padatnya penduduk di Pulau Jawa juga menjadikannya salah satu faktor dipindahkannya ibu
kota Indonesia. Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun 2015 menyebutkan bahwa sekitar 56,56
persen penduduk Indonesia terkonsentrasi di pulau Jawa, sementara di pulau-pulau lainnya persentase
penduduk itu hanya berkisar kurang dari 10 persen kecuali pulau Sumatera yang memiliki persentase
penduduk sekitar 21,78 persen dari keseluruhan penduduk Indonesia. Diperkirakan jumlah penduduk
di pulau Jawa tersebut akan terus meningkat, hal ini perlu penanganan, salah satu cara terbaiknya adalah
dengan memindahkan ibu kota keluar pulau Jawa.
Dengan pindahnya ibu kota ke luar pulau jawa, orang-orang yang memiliki kepentingan dan
harus bekerja di ibu kota akan ikut pindah ke ibu kota baru. Tidak menutup kemungkinan, seiring
berjalannya waktu para investor swasta maupun asing akan menanamkan modalnya di ibu kota baru
yang kemudian akan membuka lapangan pekerjaan besar bagi para masyarakat. Sehingga proses
transmigrasi pun akan berjalan dengan sendirinya.
Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara telah resmi ditunjuk oleh Presiden Jokowi menjadi
calon ibukota baru. Jokowi menegaskan kedua lokasi tersebut memiliki resiko bencana paling minimal,
baik banjir, gempa bumi, tsunami dan lain-lain. Lokasi tersebut juga merupakan lokasi strategis tepat
berada di tengah-tengah Indonesia, yang memudahkan pemerintah memantau wilayah-wilayahnya.
Infrastruktur disana juga telah relatif lengkap, dan pemerintah memiliki lahan seluas 180 ribu hektare.
Pemindahan ibu kota juga bertujuan untuk pemerataan pembangunan nasional. Selama ini
pembangunan infrastruktur di Indonesia hanya terpusat di Pulau Jawa saja, sehingga muncul istilah
jawa-sentris di kalangan masyarakat Indonesia Timur. Diharapkan dengan pemindahan ibu kota ini,
istilah tersebut berubah menjadi Indonesia-sentris dan pembangunan di Indonesia ini bisa lebih merata
baik ke daerah Indonesia timur maupun daerah Indonesia Barat. Rasa kecemburuan sosial di kalangan
masyarakat yang merasa wilayahnya tidak diperhatikan oleh pemerintah pun kini dapat teratasi.

Ibu kota baru di Kalimantan Timur nantinya mengusung konsep forest city (kota hutan).
Pemerintah mengolaborasikan konsep kota modern, smart, beautiful, and suistainable dengan
kekayaan hutan tropis. Berdasarkan dokumen gagasan rencana dan kriteria desain ibu kota baru dari
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas),
pembangunan ibu kota baru ini tetap akan mempertahankan keberadaan hutan Kalimantan.
Pemerintah menegaskan akan membangun Ruang Terbuka Hijau minimal 50% dari luas
wilayah ibu kota baru. Dalam RTH tersebut akan dibangun taman rekreasi, ruang hijau, kebun raya,
komplek atau sarana olah raga. Tentunya dengan konsep Forest City ini, teknologi energi terbarukan
juga menjadi komponennya. Ibu kota baru ini akan menggunakan sumber energi terbarukan dan juga
rendah karbon seperti solar, gas, dan sebagainya.
Pemindahan ibu kota ini merupakan suatu langkah strategis yang diambil pemerintah untuk
memperbaiki masalah-masalah yang muncul saat ibu kota berada di Jakarta. Pemindahan ibu kota juga
dapat memperbaiki tatanan ekonomi Indonesia, khususnya untuk mengurangi kesenjangan sosial yang
terjadi selama ini. Pemindahan ibukota menuju lokasi yang strategis tidak hanya akan mampu
menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan ekonomi, namun juga mampu meningkatkan
persatuan dan nasionalisme bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai