Disusun Oleh
Puji syukur ke hadirat Allah swt. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Perencanaan dan Pengembangan Tes Kemampuan Menyimak.
Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada Bapak Drs. Iqbal Hilal, M.Pd.
selaku dosen pengampu mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia yang
telah memberikan bimbingan dan sarannya kepada penulis sehingga bisa
terselesaikannya makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
PRAKATA ........................................................................................................... i
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Hunt (dalam Henry Guntur Tarigan, 2008: 59) ada empat fungsi
a. Ada orang yang menyimak dengan tujuan utama agar dia dapat
memperoleh pengetahuan dari bahan ujaran pembicara; dengan
perkataan lain, dia menyimak untuk belajar.
b. Ada orang yang menyimak dengan penekanan dan penikmatan terhadap
sesuatu dari materi yang diujarkan atau yang diperdengarkan atau
dipagelarkan (terutama sekali dalam bidang seni); pendeknya, dia
menyimak untuk menikmati keindahan audial.
c. Ada orang yang menyimak dengan maksud agar dia dapat menilai
sesuatu yang dia simak (baik-buruk, indah-jelek, tepat-ngawur, logis-
tak logis, dan lain-lain); singkatnya, dia menyimak untuk mengevaluasi.
d. Ada orang yang menyimak agar dia dapat menikmati serta menghargai
sesuatu yang disimaknya itu (misalnya, pembicaraan cerita, pembacaan
puisi, musik dan lagu, dialog, diskusi panel, dan perdebatan); pendek
kata, orang itu menyimak untuk mengapresiasi materi simakan.
e. Ada orang yang menyimak dengan maksud agar dia dapat
mengomunikasikan ide-ide, gagasan-gagasan, ataupun perasaan-
perasaannya kepada orang lain dengan lancer dan tepat. Banyak contoh
dan ide yang dapat diperoleh dari sang pembicara dan semua ini
merupakan bahan penting dan sangat menunjang dalam
mengomunikasikan ide-idenya sendiri.
f. Ada pula orang yang menyimak dengan maksud dan tujuan agar dia
dapat membedakan bunyi-bunyi dengan tepat; mana bunyi yang
membedakan arti (distignif), mana bunyi yang tidak membedakan arti;
biasanya, ini terlihat nyata pada seseorang yang sedang belajar bahasa
asing yang asyik mendengarkan ujaran pembicara asli (native speaker).
g. Ada lagi orang yang menyimak dengan maksud agar dia dapat
memecahkan masalah secara kreatif dan analisis, sebab dari pembicara,
dia mungkin memperoleh masukan berharga.
h. Selanjutnya, ada lagi orang yang tekun menyimak pembicara untuk
meyakinkan dirinya terhadap suatu masalah atau pendapat yang selama
ini diragukan; dengan perkataan lain, dia menyimak secara persuasif.
a. Menyimak ekstensif
Menyimak ekstensif (extensive listening) adalah kegiatan menyimak
mengenai hal-hal yang lebih umum dan lebih bebas terhadap suatu ujaran,
tidak perlu dibawah bimbingan langsung dari seorang guru. Pada umumnya
menyimak ekstensif dapat dipergunakan untuk dua tujuan yang berbeda.
Menyimak ekstensif bisa juga disebut sebagai proses menyimak yang
dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti mendengarkan siaran radio,
televisi, percakapan orang di jalan, di pasar, kotbah di masjid dan
sebagainya. Beberapa jenis kegiatan menyimak ekstensif antara lain:
2.3.1 Kisi-Kisi
C. Aspek Penilaian
1. Kesesuaian isi
2. Kelengkapan isi
3. Ketepatan simpulan
4. Pelafalan & intonasi
5. Penggunaan bahasa
6. Kelancaran
I. Tes Obyektif
Teks 1
Banjir kembali melanda Pantura Jawa Timur. Hal itu disebabkan
meluapnya Bengawan Solo akibat tanggul di desa Tegalsari,
Kecamatan Widang, Tuban, jebol. Peristiwa itu juga merenggut dua
korban jiwa. Itulah yang disampaikan Camat Widang, Dwijono.
Teks 2
Minggu dini hari tanggul di desa Tegalsari, Kecamatan Widang, Tuban,
jebol. Akibat peristiwa itu dua orang meninggal dan pantura Jawa
Timur banjir. Sejauh ini telah diusahakan penanggulannya, tetapi belum
berhasil. Pihak kepolisian setempat mengimbau agar pengguna jalan
pantura berhati-hati.
Perbedaan penyajian kedua teks berita tersebut adalah ....
a) Teks 1: apa, bagaimana, mengapa, siapa ; Teks 2: apa, kapan
bagaimana, siapa
b) Teks 1: di mana, mengapa, bagaimana, siapa ; Teks 2: apa,
bagaimana, kapan, siapa
c) Teks 1: di mana, mengapa, siapa, bagaimana ; Teks 2: kapan,
bagaimana, apa, siapa
d) Teks 1: apa, mengapa, bagaimana, siapa ; Teks 2: kapan, apa,
bagaimana, siapa
Rompi Cerdas ini karya Else Winda Sari dan Radeva Chanika
1) Else Winda Sari dan Radeva Chanika pelajar kelas VIII ini bahkan
berhasil menyabet medali emas dalam ajang Oli 22-26 Juli 2018. Mereka
membuat inovasi rompi yang dilengkapi dengan sensor ultrasonik. Karya
merekakemudian diberi nama 'Rompi Cerdas Penunjuk Arah dan
Pengaman Kecelakaan' untuk Penyandang Tunanetra. "Idenya berawal
dari keprihatinan para penyandang tunanetra yang selama ini hanya
dibantu tongkat tanpa ada sensor yang bisa memberitahu kalau ada
bahaya," tutur ketua kelompok Else kepada detikcom, Jumat (3/8/2018)
2) Else Winda Sari dan Radeva Chanika pelajar kelas VIII ini bahkan
berhasil menyabet medali emas dalam ajang Oli 22-26 Juli 2018. Mereka
membuat inovasi rompi yang dilengkapi dengan sensor ultrasonik. Karya
mereka kemudian diberi nama 'Rompi Cerdas Penunjuk Arah dan
Pengaman Kecelakaan' untuk Penyandang Tunanetra. "Idenya berawal
dari keprihatinan para penyandang tunanetra yang selama ini hanya
dibantu tongkat tanpa ada sensor yang bisa memberitahu kalau ada
bahaya," tutur ketua kelompok Else kepada detikcom, Jumat (3/8/2018).
3) Siswi yang hobi membaca novel ini menjelaskan bahwa rompi cerdas
buatannya mampu membantu penderita tuna netra karena telah
dilengkapi dengan berbagai sensor. Antara lain sensor ultrasonic yang
berfungsi mendeteksi benda-benda yang berada di depan dan di samping
pemakai rompi. Kemudian diteruskan perintah suara melalui headset
yang dipakai pengguna rompi.
4) "Jadi cara pakainya ada headset yang dipasang di telinga, kemudian nanti
kalau ada benda di sekitar pemakai, ada warning dari headset," jelasnya.
Selain itu ada lampu led mampu membuat penyandang tuna netra lebih
diwaspadai oleh orang normal saat malam hari. Sebab, lampu pada rompi
akan otomatis menyala saat gelap. Semua sensor tersebut diatur sebuah
mikro controller arduino yang sebelumnya sudah lebih dulu diprogram.
Menurut Else, dari beberapa percobaan yang dilakukan banyak kendala
yang dihadapi. Seperti saat menyeting sensor dengan obyek dan
terbakarnya sensor. "Dari lima kali percobaan membuat dan
memprogram rompi cerdas ini, kami mengalami tiga kali kegagalan dan
dua kali berhasil," imbuh Elsa. Untuk membuat rompi cerdas ini, Elsa
hanya menghabiskan dana Rp 282 ribu. "Kalau pakai alat ini bisa
dipastikan penyandang tunanetra lebih bisa merasa aman meski tanpa ada
yang mengawasi," papar dia.
5) Guru pembimbing Dwi Sudjatmiko menambahkan bahwa sebelum
mengikuti lomba, dirinya mengirim beberapa naskah. Namun yang
diterima hanya naskah rompi cerdas ini. Total hanya 6 sekolah yang
mewakili Jawa Timur dalam ajang OPSI ini."Alhamdulilah anak kami
berhasil membawa pulang medali emas," tambahnya.
Miko, sapaan akrabnya ingin mengembangkan hasil penelitian anak
didiknya agar bisa bermanfaat bagi para penyandang tunanetra. Selain
itu, saat lomba kemarin salah satu juri memberikan saran agar menambah
sensor warna dalam rompi ini.
(https://news.detik.com)
Soal
1. Berdasarkan hasil simakan kalian, identifikasilah unsur kebahasaan
teks berita tersebut dan paparkan secara lisan di depan teman-
temanmu!
2. Berdasarkan hasil simakan kalian, buatlah simpulan isi teks berita
tersebut dan paparkan secara lisan di depan teman-temanmu!
Kadang-kadang terjadi
C kesalahandalampenggun 11-13
aan pola tertentu, tetapi
tidak mengganggu
komunikasi.
Sering terjadi kesalahan
K dalam polatertentu 8-10
karena kurang cermat
yang dapat mengganggu
komunikasi.
Ada kesalahan dalam
SK penggunaan pola-pola 3-7
pokok secaratetap yang
selalu mengganggu
komunikasi.
Penggunaan tata bahasa
hampir selalutidak tepat.
6. Kelancaran SB Lancar atau idak ada 13-15
hambatan dalam
menyampaikan hasil
simakannya.
B Lancar dalam 10-12
menyampaikan hasil
simakan tetapi masih
ada bacaan yang
diulang, tetapi nafas
teratur.
C Ada beberapa 7-9
pengulangan dalam
menyampaikan hasil
simakan.
K Tersendat-sendat 4-6
dalam menyampaikan
hasil simakan, nafas
tersengal-sengal dan
banyak pengulangan.
SK Tidak lancar sama 1-3
sekali dalam
menyampaikan hasil
simakan.
BAB III
SIMPULAN
Kelas VII SMP N 15 Yogyakarta. Jurnal Usd. [internet]. [diunduh 2019 Okt 17]:40-59.
Tersedia di https://respository.usd.ac.id/7898/
Dirjen GTKKPK. 2019. Teks Berita, Eksposisi, Puisi, dan Iklan. [internet]. [diunduh