Anda di halaman 1dari 79

Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:

1. menjelaskan ruang lingkup Fisika, penerapan Fisika, metode ilmiah, dan keselamatan kerja;
2. menjelaskan jenis-jenis besaran Fisika dan proses pengukurannya;
3. terampil menggunakan peralatan dan teknik yang tepat dalam melakukan pengamatan dan pengukuran.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik:
1. menghayati pentingnya kejujuran dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari;
2. menerapkan sifat teliti dalam kehidupan sehari-hari.

Ruang Lingkup Penerapan Fisika


Fisika
Latihan 1 Metode Ilmiah

Keselamatan Kerja
Latihan 2
Soal-Soal Materi

Ulangan Harian Besaran, Satuan, Besaran


Dimensi, dan
Pengukuran Satuan

Dimensi

Pengukuran

Ruang Lingkup Fisika, Penerapan Fisika dalam Kehidupan


Besaran, dan Pengukuran
Keselamatan Kerja Praktikum Kalor
dan Pemuaian Logam
Tugas
Jam Alam Sesium Satuan dan Dimensi Besaran Turunan

Membuat Grafik

Pengukuran Besaran Fisika

Praktikum
Informasi Kegiatan Pengukuran Besaran Fisika

Air Quality Meter Selancar Internet


Animasi Pengukuran

Fisika Kelas X 1
A. Pilihan Ganda kedokteran, penggunaan fiber optik untuk jaringan
1. Jawaban: b internet merupakan penerapan Fisika dalam bidang
Fisika merupakan bagian dari IPA dan mempunyai komunikasi, dan pembuatan kereta maglev
beberapa ciri sebagai berikut. menggunakan superkonduktor merupakan contoh
1) Objek kajiannya berupa benda konkret. penerapan di bidang transportasi.
2) Dikembangkan berdasarkan pengalaman. 6. Jawaban: d
3) Menggunakan langkah-langkah sistematis. Dalam melakukan metode ilmiah diperlukan satuan
4) Menggunakan cara berpikir logis. seperti kg, meter, sekon, dan meter per sekon yang
5) Hasil kajiannya bersifat objektif (memihak diletakkan setelah angka hasil. Kriteria tersebut
kebenaran ilmiah). dinamakan berdasarkan teknik kuantitatif.
2. Jawaban: a 7. Jawaban: c
Cabang Fisika yang mempelajari pemancaran, Tahapan-tahapan metode ilmiah sebagai berikut.
perilaku, serta dampak elektron atau partikel ber- 1) Identifikasi masalah dan studi pendahuluan.
muatan disebut elektronika. Adapun elektrostatis 2) Perumusan masalah.
mempelajari listrik statis, elektrodinamis mem- 3) Pengumpulan informasi.
pelajari listrik dinamis, teknik elektro mempelajari 4) Pengajuan hipotesis.
aplikasi elektronika dalam kehidupan sehari-hari, 5) Melakukan eksperimen.
dan bioelektromagnetik mempelajari fenomena 6) Analisis data.
listrik dan magnetik yang muncul pada jaringan 7) Pengambilan kesimpulan.
makhluk hidup. Jadi, jawaban yang tepat pilihan c.
3. Jawaban: c 8. Jawaban: c
Planet, bulan, matahari, serta bintang-bitang Tahapan yang telah dilakukan Arnold adalah
merupakan benda angkasa. Cabang Fisika yang pengumpulan informasi dan pengajuan hipotesis.
mempelajarinya disebut astronomi. Fisika energi Oleh karena itu, langkah selanjutnya berupa
mempelajari energi bagi kehidupan makhluk melakukan eksperimen untuk membuktikan
hidup. Fisika modern mempelajari materi dalam informasi dan hipotesis tersebut.
skala atomik hingga subatomik geofisika 9. Jawaban: c
mempelajari keadaan bumi, sedangkan mekanika Sikap yang dilakukan Beni adalah terbuka dan
mempelajari pergerakan benda. fleksibel. Seseorang yang melakukan kegiatan
4. Jawaban: c ilmiah harus terbuka dalam menyampaikan hasil
Pemanfaatan Fisika dalam bidang kedokteran kajiannya. Terbuka diartikan sebagai menerima
diterapkan pada sinar rontgen untuk mendeteksi masukan, saran, dan kritikan.
patah tulang, penggunaan sinar laser untuk 10. Jawaban: e
memecahkan batu ginjal, penggunaan USG untuk Tujuan penerapan keselamatan kerja sebagai
mendeteksi kondisi bayi dalam rahim, dan berikut.
penggunaan sinar gamma untuk proses sterilisasi 1) Melindungi praktikan dalam melaksanakan
alat bedah. Sementara itu, penggunaan sel surya praktik.
untuk kelistrikan rumah sakit merupakan contoh 2) Menjamin keselamatan bagi setiap orang yang
penerapan Fisika dalam bidang energi. Jadi, berada di laboratorium.
jawaban yang tepat adalah pilihan c. 3) Menjamin sumber-sumber produksi dan per-
5. Jawaban: c alatan laboratorium supaya terjaga, terawat,
Fisika dapat diterapkan dalam bidang industri, dan aman.
antara lain: 4) Mencegah dan mengurangi kecelakaan di
1) Penggunaan sonar untuk mengetahui dalam laboratorium.
industri kelautan. 5) Memberikan pertolongan pertama pada kece-
2) Penggunaan gelombang akustik untuk lakaan sebagai langkah awal penanggulangan.
mendeteksi kandungan gas atau minyak bumi.
Sementara itu, penerapan lainnya seperti B. Uraian
penggunaan sinar gamma untuk sterilisasi alat
1. Gunung Kelud yang meletus dapat dipelajari
bedah merupakan contoh penerapan dalam bidang
dengan ilmu Geofisika. Geofisika adalah ilmu yang

2 Ruang Lingkup Fisika, Besaran, dan Pengukuran


mempelajari bumi dengan prinsip-prinsip Fisika. 3. Fisika mempunyai objek kajian berupa benda
Dalam Geofisika terdapat seismologi, vulkanologi, konkret (nyata dan ada). Kajian yang dilakukan
dan geodinamika. Gunung api adalah gunung yang berupa tingkah laku dan kondisi fisik benda
terbentuk jika magma dari perut bumi naik ke tersebut. Kajian yang berupa tingkah laku objek
permukaan. Sebelum terjadinya gunung api seperti kondisi manusia yang sedang menarik atau
terbentuklah gunung akibat pengaruh pergerakan mendorong benda. Contoh kajian yang berupa
antarlempeng. Dalam geofisika terdapat kondisi fisik seperti kajian mengenai pengaruh
geodinamika. Geodinamika adalah ilmu yang perubahan suatu benda karena lingkungan.
mempelajari pergerakan antarlempeng bumi.
4. a. Penggunaan generator sebagai penghasil
Sebelum gunung api meletus, para ahli dapat
energi listrik.
memperkirakan gunung akan meletus dan gempa
b. Penggunaan unsur radioaktif sebagai reaktor
akibat gunung akan meletus. Hal ini akan dipelajari
nuklir.
dalam vulkanologi. Vulkanologi adalah ilmu yang
c. Penggunaan sel surya sebagai energi
mempelajari tentang gunung api. Ketika gunung
alternatif.
api akan meletus, terjadilah gempa. Gempa yang
terjadi dinamakan gempa vulkanik. Gempa akan 5. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menjaga
dipelajari dalam seismologi. keselamatan di laboratorium sebagai berikut.
a. Bersikap hati-hati dalam melakukan percobaan
2. Beberapa kejadian yang berhubungan dengan
di laboratorium.
Fisika optik sebagai berikut.
b. Peralatan seperti gelas, zat kimia, dan listrik
a. Terjadinya pelangi.
diperlakukan secara khusus.
b. Terjadinya fatamorgana.
c. Merapikan setiap peralatan jika telah selesai
c. Batang yang tercelup di dalam air kelihatan
menggunakannya.
membengkok.
d. Tidak melakukan percobaan menggunakan
d. Posisi semua bintang.
api maupun pembakar spiritus jika percobaan
e. Pemantulan sempurna pada serat optik.
telah selesai.

Satuan momentum dapat ditentukan dengan


A. Pilihan Ganda
perhitungan:
1. Jawaban: d Momentum = massa × kecepatan
Kelompok besaran yang hanya terdiri atas besaran = kg × m/s
turunan yaitu usaha, momentum, dan percepatan. = kgm/s
Adapun suhu, massa, kuat arus, jumlah zat, dan Satuan impuls dapat ditentukan dengan perhitungan:
waktu merupakan bentuk besaran pokok. Impuls = gaya × perubahan waktu
2. Jawaban: d = kgm/s2 × sekon
Kuat arus listrik dan intensitas cahaya termasuk = kgm/s
besaran pokok. Sementara itu, massa jenis dan Jadi, jawaban yang tepat yaitu pilihan c.
tegangan listrik merupakan besaran turunan. Jadi, 4. Jawaban: a
jawaban yang tepat pilihan d. Jenis-jenis besaran pokok beserta satuannya dapat
3. Jawaban: c dilihat dalam tabel berikut.
Satuan daya dapat ditentukan dengan Besaran Pokok Satuan
perhitungan:
Panjang m
Usaha Massa kg
Daya = Waktu
Waktu s
Suhu K
kgm2 /s2 Kuat arus A
=
s Intensitas cahaya cd
= kgm2/s3 Jumlah zat mol
Satuan gaya dapat ditentukan dengan perhitungan:
Gaya = massa × percepatan Jadi, kelompok satuan yang termasuk kelompok
= kg × m/s2 besaran pokok adalah kg, cd, dan K.
= kgm/s2

Fisika Kelas X 3
5. Jawaban: c 9. Jawaban: c
Energi dapat dibedakan menjadi energi potensial Persoalan ini dapat diselesaikan dengan analisis
dan energi kinetik. Satuan dari energi potensial dimensi
dan energi kinetik memiliki kesamaan. Energi v = [L][T]–1
potensial didefinisikan sebagai hasil kali antara p = [M][L]–1[T]–2
massa, percepatan gravitasi, dan ketinggian. ρ = [M][L]–3
Oleh karena itu, satuannya sebagai berikut. Jika persamaan dibentuk dalam
Ep = m g h = (kg)(m/s2)(m) = kgm2/s2 v = p xρ y
Sementara itu, gaya, daya, usaha, momentum, dan [L][T]–1 = [M]x[L]–x[T]–2x[M]y[L]–3y
tekanan memiliki satuan sebagai berikut. [L][T]–1 = [M]x + y[L]–x – 3y[T]–2x
Gaya = massa × percepatan Melalui dimensi [T] diperoleh:
= (kg)(m/s2) –2x = –1
= kgm/s2 1
x= 2
Daya = energi : waktu
= kgm2/s2 : s Melalui dimensi [L] diperoleh:
= kgm2/s3 –x – 3y = 1
Usaha = gaya × perpindahan 1
= (kgm/s2)(m) – 2 – 3y = 1
= kgm2/s2 1
Momentum = massa × kecepatan –3y = 1 2
= (kg)(m/s) 3
= kgm/s –3y = 2
Tekanan = gaya : luas 1
= (kgm/s2) : (m2) y =–2
= kg/ms2 Jadi, jawaban yang tepat ditunjukkan oleh
Jadi, usaha memiliki satuan yang sama dengan pilihan c.
energi.
10. Jawaban: b
6. Jawaban: e Hasil pengukuran mikrometer sekrup berdasarkan
Besaran daya memiliki satuan kgm2/s3 berdimensi penjumlahan skala utama dan skala nonius. Dalam
[M][L]2[T]–3, besaran gaya memiliki satuan kgm/s2 pilihan jawaban ditunjukkan bahwa skala
berdimensi [M][L][T]–2, dan besaran momentum tetapnya bernilai 2,50 mm. Oleh karena itu, skala
memiliki satuan kgm/s berdimensi [M][L][T]–1. noniusnya dapat ditentukan dengan perhitungan
7. Jawaban: c sebagai berikut.
Gaya elastis pegas dinyatakan dalam: Skala nonius = hasil – skala tetap
F = k∆x = (2,74 – 2,50) mm
Keterangan: = 0,24 mm
F = gaya elastis (kgm/s2) Garis pada skala nonius:
k = konstanta pegas
∆ x = perubahan panjang (m) Skala nonius
Garis = Ketelitian
Satuan dari konstanta pegas
F kgm/s2 0,24 mm
k = ∆x = = kg/s2 = 0,01 mm
m
Dimensi konstanta pegas = 24
kg/s2 = kgs–2 = [M][T]–2 Jadi, jawaban yang benar pilihan b.
Jadi, jawaban yang tepat adalah pilihan c.
11. Jawaban: d
8. Jawaban: e Hasil pengukuran mikrometer sekrup sebagai
Pasangan besaran yang memiliki dimensi berbeda berikut.
adalah pasangan berat jenis dan massa jenis. Skala utama = 4,50 mm
Berat jenis memiliki dimensi [M][L] –2 [T] –2 , Skala nonius = (49 × 0,01) mm = 0,49 mm
sedangkan massa jenis berdimensi [M][L] –3. Hasil = skala utama + skala nonius
Adapun besaran lain seperti berat dan gaya = 4,50 mm + 0,49 mm
memiliki dimensi yang sama yaitu [M][L][T]–2, = 4,99 mm
energi dan usaha berdimensi [M][L]2[T]–2, jarak Jadi, hasil pengukurannya 4,99 mm.
dan perpindahan berdimensi [L], sedangkan
momentum dan impuls berdimensi [M][L][T]–1.

4 Ruang Lingkup Fisika, Besaran, dan Pengukuran


12. Jawaban: c 17. Jawaban: b
Cara membaca pengukuran diameter dalam Kesalahan paralaks terjadi akibat kekeliruan
menggunakan jangka sorong sebagai berikut. pengamat dalam melihat nilai hasil pengukuran.
1) Skala utama yang berdekatan dengan angka Biasanya pengamat melihat hasil pengukuran
nol skala nonius adalah 1,9 cm. secara tidak tegak lurus.
2) Skala nonius yang berimpit tegak dengan
18. Jawaban: b
garis skala utama adalah skala angka tiga.
Hasil pengukuran ketebalan kayu yaitu 0,0250
3) Bacaan jangka sorong adalah
memiliki 3 angka penting. Angka nol yang terletak
= 1,9 cm + (0,01 × 3) cm
di kanan maupun kiri koma bukan termasuk angka
= 1,9 cm + 0,03 cm
penting. Sementara itu, angka nol setelah angka
= 1,93 cm
bukan nol termasuk angka penting. Jadi, jawaban
Jadi, diameter dalam cincin adalah 1,93 cm.
yang tepat adalah pilihan b.
13. Jawaban: b
19. Jawaban: e
Cara membaca skala jangka sorong sebagai
251,0 terdiri 4 angka penting
berikut.
12,50 terdiri 4 angka penting
1) Skala utama yang berdekatan dengan angka
2,901 terdiri 4 angka penting
nol skala nonius adalah 3,0 cm.
2,710 terdiri 4 angka penting
2) Skala nonius yang berimpit tegak dengan
0,523 terdiri 3 angka penting
garis skala utama adalah angka sembilan.
Jadi, hasil pengukuran panjang yang mempunyai
3) Bacaan jangka sorong:
3 angka penting adalah 0,523.
= 3,0 cm + (0,01 × 9) cm
= 3,09 cm 20. Jawaban: e
Jadi, tebal logam hasil pengukuran adalah 3,625 kg
3,09 cm. 3,25 kg
3,6 kg
14. Jawaban: a
––––––– +
Massa benda yang diukur menggunakan neraca
10,475 kg
Ohauss dapat ditentukan dengan menjumlahkan
Pada operasi penjumlahan ataupun pengurangan
bandul jarum penunjuk pada lengan neraca
hanya boleh mengandung satu taksiran. Hasil
Ohauss. Hasil pengukuran massa benda yang
pengukuran lebih dari lima angka dibulatkan ke
dilakukan Mira yaitu:
atas. Jadi, jawaban yang tepat adalah pilihan e.
Lengan atas = 300 gram
Lengan tengah = 40 gram 21. Jawaban: a
Lengan bawah = 6 gram Diketahui: a = 14,36 cm
Total hasil pengukuran t = 2,90 cm
= 300 gram + 40 gram + 6 gram Ditanyakan: A
= 346 gram Jawab:
Jadi, massa benda yang terukur adalah 346 gram. 1
A = 2 at
15. Jawaban: c 1
Pengukuran adalah suatu kegiatan untuk = 2 (14,36 cm)(2,90 cm) = 20,822 cm2
membandingkan suatu benda dengan benda lain a = 14,36 (4 angka penting)
yang ditetapkan sebagai satuan. Kegiatan pada t = 2,90 (3 angka penting)
pilihan yang merupakan jenis kegiatan Operasi perkalian angka penting menghasilkan
pengukuran adalah Jono menentukan panjang bilangan dengan angka penting berjumlah sama
meja dengan mistar. Benda yang diukur oleh Jono seperti bilangan yang mempunyai angka penting
adalah meja, sedangkan besaran yang ingin paling sedikit. Jadi, hasil pengukurannya 20,8
diketahui Jono adalah panjang meja. Alat yang dengan 3 angka penting.
digunakan untuk membandingkan adalah mistar
yang memiliki satuan sentimeter. 22. Jawaban: e
Diketahui: R = 0,3 ohm
16. Jawaban: b V = 1,5 volt
Jangka sorong memiliki ketelitian 0,01 cm. Ketidak- Ditanyakan: I
pastian jangka sorong bernilai setengah dari ketelitian- Jawab:
nya, yaitu 0,005 cm. Jadi, hasil pengukuran jangka V 1,5 volt
sorong yang dilaporkan (1,88 ± 0,005) cm. I= R = 0,3 ohm
= 5 ampere

Fisika Kelas X 5
Operasi pembagian angka penting menghasilkan F
B= I
bilangan dengan angka penting yang jumlahnya
sama banyak dengan bilangan angka penting Dimensi besaran gaya adalah [M][L][T]–2, besaran
paling sedikit. Jadi, nilai kuat arus listriknya arus adalah [I], dan besaran panjang adalah [L],
5 ampere. dimensi medan magnetik adalah:
23. Jawaban: c [M][L][T]−2
B = = [M][T]–2[I]–1
1 µC = 1 × 10–6 C [I][L]
62,9 µC = 62,9 × 10–6 C (terbukti)
= 6,29 × 10–5 C
Jadi, muatan listriknya sebesar 6,29 × 10–5 C. 3. Pengukuran menggunakan jangka sorong perlu
memperhatikan skala utama dan skala nonius.
24. Jawaban: e Perhitungan skala utama dan nonius sebagai
4,8 × 102 m = 480 m berikut.
480 m Skala utama = 5,0 cm
229 m Skala nonius = (3 × 0,01) cm = 0,03 cm
––––– – Tebal buku = skala utama + skala nonius
251 m = (5,0 + 0,03) cm = 5,03 cm
4,8 × 102 m – 229 m = 251 m = 2,5 × 102 m Jadi, perhitungan ketebalan buku sebesar 5,03 cm.
Jadi, hasil pengurangan bilangan tersebut sesuai
dengan aturan angka penting yaitu 2,5 × 102 m. 4. Metode perhitungan dalam pengukuran massa
menggunakan neraca Ohauss adalah penjumlahan
25. Jawaban: a nilai yang tertera pada lengan ratusan, lengan
Diketahui: m = 30 g = 3 × 10–2 kg puluhan, dan lengan satuan. Nilai tiap-tiap lengan-
ρ = 19.320 kg/m3 nya sebagai berikut.
Ditanyakan: V Lengan ratusan = 125 gram
Jawab: Lengan puluhan = 30 gram
m Lengan satuan = 3 gram
V = ρ
Hasil = (125 + 30 + 3) gram
3 × 10−2 kg = 158 gram
= 19.320 kg/m3 Jadi, massa benda sebesar 158 gram.
= 1,552 × 10–6 m3 5. Pengukuran menggunakan mikrometer sekrup
Jadi, volume emas sesuai dengan notasi ilmiah dibutuhkan mengetahui skala utama dan skala
adalah 1,5 × 10–6 m3. nonius pada mikrometer sekrup.
Skala utama = 3 mm
B. Uraian Skala nonius = (13 × 0,01) mm = 0,13 mm
1. Dimensi pada ruas kiri memiliki kesamaan dengan Hasil pengukuran = (3 + 0,13) mm = 3,13 mm
dimensi pada ruas kanan. Jadi, ketebalan kaca tipis sebesar 3,13 mm.
Untuk A
6. Diketahui: m = 112,4
v = At 2 ρ = 3,2 g/cm3
[L][T]–1 = A[T]2 Ditanyakan: V
A = [L][T]–3 Jawab:
Untuk B m 112,4 g
V= ρ = = 35,125 cm3
v = 2Bt 3 3,2 g/cm3
[L][T]–1 = B[T]3 Operasi pembagian angka penting menghasilkan
B = [L][T]–4 bilangan dengan angka penting yang jumlahnya
Untuk C sama banyak dengan bilangan yang mempunyai
angka penting paling sedikit. Jadi, hasil
v = Ct 4
pengukurannya 35 cm3 dengan 2 angka penting.
[L][T]–1 = C[T]4
C = [L][T]–5 7. Luas permukaan = 4π r 2
= 4(3,14)(6,4 × 103 km)2
2. Medan magnetik disimbolkan B, gaya disimbolkan = 514,4576 × 106 km2
F, arus disimbolkan I, dan panjang disimbolkan , = 5,14 × 108 km2
medan magnetik dirumuskan: = 5,14 × 1014 m2

6 Ruang Lingkup Fisika, Besaran, dan Pengukuran


Jadi, berdasarkan aturan angka penting dan notasi Jarak bintang dalam satuan SI
ilmiah luas permukaan bumi sebesar 2,2 tahun = (69.379.200 detik)(3 × 108 m/s)
5,14 × 1014 m2. = 208.137.600 × 108 m
= 2,08 × 1016 meter
8. Notasi ilmiah biasa ditulis dengan a × 10n. Dalam
Jadi, jarak bintang dalam satuan SI adalah
hal ini 1 ≤ a < 10 dan n bernilai 4. Jadi, penulisan
2,08 × 1016 m.
notasi ilmiah yang benar 3,95 × 104.
10. Kesalahan paralaks adalah kesalahan yang
9. 1 tahun = 365 hari
disebabkan oleh pengamat kurang tepat dalam
= 365 × 24 jam
melihat nilai dalam alat ukur. Untuk menghindari
= 8.760 jam = 31.536.000 detik
kesalahan paralaks dengan melakukan pembacaan
2,2 tahun = 2,2 × 31.536.000
tegak lurus terhadap hasil pengukuran.
= 69.379.200 detik

A. Pilihan Ganda Jadi, satuan-satuan Fisika yang merupakan


kelompok satuan besaran pokok yaitu meter,
1. Jawaban: b ampere, dan mol (pilihan d).
Lensa dan cermin berhubungan erat dengan peri-
laku cahaya berupa pembiasan dan pemantulan. 6. Jawaban: b
Cabang Fisika yang mempelajari tentang cahaya 1) Momentum = (massa)(kecepatan)
disebut fisika optik. = (kg)(m/s)
= kgm/s
2. Jawaban: e 2) Daya = usaha : waktu
Sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam, = (kgm2/s2) : (s) = kgm2/s3
Fisika mempunyai ciri-ciri berikut. 3) Impuls = (gaya)(perubahan waktu)
a. Objek yang dikaji berupa benda konkret (nyata = (kgm/s2)(s) = kgm/s
dan ada).
1
b. Pengamatan dan penelitiannya dilakukan 4) Energi kinetik = 2 (massa)(kecepatan)2
secara sengaja.
= (kg)(m/s)2 = kgm2/s2
c. Penelitiannya dikerjakan secara sistematis.
Jadi, besaran yang mempunyai satuan yang
d. Menggunakan cara berpikir logis dan konsisten.
sama adalah momentum dan impuls sehingga
e. Hasil kajiannya bersifat objektif.
jawaban yang tepat pilihan b.
Jadi, jawaban yang tepat adalah pilihan e.
7. Jawaban: c
3. Jawaban: d
Gaya = (massa)(percepatan)
Besaran-besaran pokok antara lain panjang,
= (kg)(m/s2) = kgm/s2
massa, waktu, kuat arus, intensitas cahaya, suhu,
Jadi, satuan newton adalah kgm/s2.
dan jumlah zat. Gaya, usaha (tenaga), berat,
energi, dan frekuensi merupakan besaran turunan. 8. Jawaban: e
Dimensi dari muatan
4. Jawaban: d
Q = I t = [I][T]
Percepatan, kecepatan, dan momentum termasuk
kQ1Q2
besaran turunan. Sementara itu, intensitas cahaya F =
r2
dikelompokkan dalam besaran pokok. Jadi,
Fr 2 [M][L][T]−2 [L]2
jawaban yang tepat pilihan d. k = = [I][T][I][T]
= [M][L]3[T]–4[I]–2
Q1Q2
5. Jawaban: b 9. Jawaban: a
Besaran Pokok Satuan 1
Ep = 2 ky2
Panjang Meter
Massa Kilogram [M][L]2[T]–2 = k[L]2
Waktu Sekon k = [M][T]–2
Suhu Kelvin
Kuat arus Ampere Jadi, dimensi dari konstanta pegas adalah [M][T]–2.
Intensitas cahaya Candela
Jumlah zat Mol

Fisika Kelas X 7
10. Jawaban: e 14. Jawaban: c
Dimensi dari periode adalah [T] Skala tetap = 4,5 mm
Dimensi dari massa adalah [M] Skala nonius = (11 × 0,01) mm
Dimensi dari konstanta pegas adalah [M][T]–2 = 0,11 mm
T = 2πm xk y Diameter kayu = (4,5 + 0,11) mm
[T] = [M]x([M][T]–2)y = 4,61 mm
[T] = [M]x[M]y[T]–2y Jadi, diameter luar tabung kayu adalah 4,61 mm.
[T] = [M]x + y[T]–2y 15. Jawaban: a
–2y = 1 Massa yang diukur menggunakan neraca
1 Ohauss dapat ditentukan dengan menjumlahkan
y=–2
x + y=0 nilai yang ditunjuk pada setiap lengan-lengannya.
x+y=0 Hasilnya sebagai berikut.
1
1
2
+y=0 Hasil = lengan ratusan + lengan puluhan + lengan
x– 2 =0
satuan
1 1
x= 2 y=–2 = (200 + 40 + 8) gram
1 = 248 gram
Jadi, nilai x adalah 2 , sedangkan nilai y adalah Jadi, hasil pengukuran massa benda adalah 248 g.
1
–2. 16. Jawaban: b
11. Jawaban: a Diketahui: s = 1,50 × 1011 m
Hasil pengukuran jangka sorong senilai 5,69 dapat v = 3,00 × 108 m/s
diketahui jika mengetahui skala utama dan skala Ditanyakan: t
nonius hasil pengukurannya. Hasil 5,69 dapat Jawab:
dituliskan dengan skala utama 5,60 cm dan skala s=vt
s 1,50 × 1011 m
noniusnya 0,09 cm. Jika skala noniusnya sebesar t = v = 3,00 × 108 m/s
0,09 cm, letak skala nonius dan skala utama yang
berimpit terletak pada angka sembilan. Jadi, = 0,50 × 103 sekon
jawaban yang tepat pilihan a. = 5,00 × 102 sekon
Jika menggunakan notasi ilmiah, waktu yang
12. Jawaban: d
dibutuhkan cahaya matahari sampai ke bumi
Pengukuran menggunakan jangka sorong perlu
adalah 5,00 × 102 sekon.
memperhatikan skala utama dan skala nonius.
Perhitungan skala utama dan skala nonius 17. Jawaban: c
sebagai berikut. Angka nol yang terletak di sebelah kanan maupun
Skala utama = 0,2 cm kiri koma bukanlah angka penting. Sementara
Skala nonius = (9 × 0,01) cm itu, angka nol yang terletak di belakang angka
= 0,09 cm bukan nol termasuk angka penting. Jadi, jawaban
Tebal buku = (0,2 + 0,09) cm yang tepat adalah pilihan c.
= 0,29 cm
18. Jawaban: d
Jadi, ketebalan buku berdasarkan perhitungan
Tinggi badan Andi = 1,68 m
sebesar 0,29 cm.
Tinggi badan Mila = 1,7 m
13. Jawaban: a Penjumlahan angka penting
Pengukuran menggunakan mikrometer sekrup 1,68m
ditentukan dengan melihat skala nonius dan skala 1,7 m
tetap pada mikrometer sekrup. Hasil pengukuran –––––– +
menggunakan skala mikrometer sekrup akan 3,38m
diperoleh nilai 2,70 mm, jika skala tetap menunjuk Operasi penjumlahan angka penting hanya boleh
angka 2,5 sedangkan skala nonius menunjuk mengandung satu taksiran. Jadi, hasil penjumlahan
angka 20. Apabila dilakukan perhitungan sebagai tinggi berdasarkan aturan angka penting 3,4 m.
berikut.
Skala tetap = 2,5 mm 19. Jawaban: d
Skala nonius = 20 × 0,01 mm = 0,20 mm 42,57 (4 angka penting)
Hasil pengukuran total 13,23 (4 angka penting)
= skala tetap + skala nonius 11,9 (3 angka penting)
––––– –
= 2,5 mm + 0,20 mm = 2,70 mm 17,44
Jadi, jawaban yang benar adalah pilihan a.

8 Ruang Lingkup Fisika, Besaran, dan Pengukuran


Operasi pengurangan angka penting hanya boleh 24. Jawaban: b
mengandung satu taksiran. Jadi, hasil pengurangan Diketahui: v = 3 × 108 m/s
bilangan-bilangan berdasarkan penggunaan angka t = 1 ns = 1 × 10–9 s
penting adalah 17,4. Ditanyakan: s
Jawab:
20. Jawaban: d
s=vt
Panjang = 20,5 m (3 angka penting)
= (3 × 108 m/s)(1 × 10–9 s)
Lebar = 4,3 m (2 angka penting
= 0,3 cm
Luas = panjang × lebar
Jadi, jarak yang ditempuh cahaya yaitu 0,3 cm.
= (20,5 m)(4,3 m)
= 88,15 25. Jawaban: b
= 88 (2 angka penting) Diketahui: h = 6,6 × 10–34 Js
Operasi perkalian angka penting, hasil c = 3× 108 m/s
penjumlahan angka penting mengikuti jumlah λ = 2,5 × 10–7 m
angka penting terkecil. Jadi, jawaban yang tepat Ditanyakan: E
adalah pilihan d. Jawab:
c
21. Jawaban: e E= hλ
Diketahui: p = 6,31 cm (3 angka penting)
(3 × 108 )
= 4,2 cm (2 angka penting) = (6,6 × 10–34 Js) (2,5 × 10 −7 )
t = 2,1 cm (2 angka penting)
Ditanyakan: V = 7,92 × 10–19 joule
Jawab: Jadi, energi foton sebesar 7,92 × 10–19 joule.
V =p× ×t
= (6,31 cm)(4,2 cm)(2,1 cm) B. Uraian
= 55,6542 = 56
Operasi perkalian angka penting akan menghasil- 1. Kejadian-kejadian yang berhubungan dengan
kan angka dengan jumlah angka penting sama mekanika antara lain:
dengan angka paling kecil dari operasi perkalian a. pembalap motor ketika di tikungan jalan;
tersebut. Jadi, jawaban yang tepat pilihan e. b. benda yang dilemparkan ke atas;
c. benda yang dijatuhkan dari gedung;
22. Jawaban: b d. gerak bola ketika ditendang;
Diketahui: A = 576 cm2 e. bola lama-kelamaan berhenti ketika bergerak
Ditanyakan: s di atas pasir.
Jawab:
A = 576 cm2 (3 angka penting) 2. F = m xv yr z
= s2 Dimensi F adalah [M][L][T]–2
Dimensi m adalah [M]
s = A = 576 = 24 cm Dimensi v adalah [L][T]–1
Bilangan 24 cm memiliki 2 angka penting. Dalam Dimensi r adalah [L]
operasi penarikan akar pada angka penting, F = m xv yr z
hasilnya memiliki jumlah angka penting yang sama [M][L][T]–2 = [M]x([L][T]–1)y[L]z
dengan jumlah angka penting yang ditarik akar. [M][L][T]–2 = [M]x[L]y[T]–y[L]z
Jadi, panjang sisi persegi berdasarkan aturan angka [M][L][T]–2 = [M]x[L]y + z[T]–y
penting adalah 24,0 cm. x=1 y+z=1
23. Jawaban: e –y = –2 2+z=1
Diketahui: r = 4,23 cm y=2 z = –1
Ditanyakan: V Jadi, nilai x adalah 1, nilai y adalah 2, dan nilai z
Jawab: adalah –1.
Vkubus = r 3 3. T = kρ xr yγ z
= (4,23 cm)3 = 75,686967 cm3 [T] = ([M][L]–3)x[L]y([M][T]–2)z
Operasi pemangkatan suatu bilangan penting [T] = [M]x[L]–3x[L]y[M]z[T]–2z
memiliki banyak angka penting yang sama dengan [T] = [M]x + z[L]–3x + y[T]–2z
bilangan penting yang dipangkatkan. Jika 4,23 1 = –2z x+z=0 –3x + y = 0
memiliki 3 angka penting, hasilnya pun harus 1 1 1
z=–2 x– 2 =0 –3( 2 ) + y = 0
memiliki 3 angka penting. Jadi, volume kubus
berdasarkan angka penting adalah 75,7 cm3. x= 2
1
y= 2
3

Fisika Kelas X 9
Persamaannya menjadi seperti berikut. 6. Hasil pengukuran menggunakan mikrometer sekrup
1 3 1
1
3
dapat diketahui jika mengetahui nilai skala utama
−  ρr  3 2 ρr
T = ρ r γ
2 2 2 = k   =k γ
(terbukti) dan skala noniusnya.
 γ  Skala utama = 4 mm
4. Skala tetap = 1,5 cm Skala nonius = (17 × 0,01) mm
Skala nonius = (4 × 0,01) cm = 0,04 cm = 0,17 mm
Hasil hitungan = 1,5 cm + 0,04 cm = 1,54 cm Hasil pengukuran = skala utama + skala nonius
1 = (4 + 0,17) mm = 4,17 mm
Ketidakpastian = 2 × ketelitian
Jadi, tebal buku tulis tersebut adalah 4,17 mm.
1
= 2 × 0,01 cm = 0,005 cm 7. Skala utama dan skala nonius hasil pengukuran
Jadi, hasil pengukuran diameter dalam pada diameter kelereng sebagai berikut.
cincin adalah (1,540 ± 0,005) cm. Skala utama = 0,8 cm
Skala nonius = (5 × 0,01) cm = 0,05 cm
5. Diketahui: x1 = 2,80 cm
Hasil pengukuran = skala utama + skala nonius
x2 = 2,82 cm
= (0,8 + 0,05) cm = 0,085 cm
x3 = 2,79 cm
Jadi, hasil pengukuran diameter kelereng yaitu
x4 = 2,81 cm
0,85 cm.
x5 = 2,83 cm
Ditanyakan: x 8. Pengukuran massa menggunakan neraca Ohauss
Jawab: dilakukan dengan menjumlahkan angka yang di-
– Σx 14,05
tunjuk di setiap lengannya. Hasilnya sebagai
x = N i = 5 cm = 2,81 cm berikut.
x 1 2 = (2,80 cm)2 + (2,82 cm)2 + (2,79 cm)2 Hasil = (500 + 60 + 8) gram = 568 gram
+ (2,81 cm)2 + (2,83 cm)2 Jadi, pengukuran massa sekantung gula halus
= 7,84 cm2 + 7,9524 cm2 + 7,7841 cm2 memiliki massa 568 gram.
+ 7,8961 cm2 + 8,0089 cm2 9. Panjang = 12,61 cm ← (4 angka penting)
= 39,4815 cm2 Lebar = 5,3 cm ← (2 angka penting)
Keliling = 2(panjang + lebar)
1 N Σx i2 − ( Σx i )2
∆x = sx = = 2(12,61 + 5,3) cm
N N −1
= 2(17,91) cm
1 5(39,4815) − (14,05)2 = 35,82 cm = 35,8 cm
= Jadi, keliling persegi panjang sebesar 35,8 cm.
5 5 −1

1 197,4075 − 197,4025 10. Diameter atom = 2R = 2(0,25 × 10–10 m)


= = 0,5 × 10–10 m
5 4
Panjang garis
1 Jumlah atom = Diameter atom
= 5 0,00125
2 cm
1
= 0,5 × 10 −10 m
= 5 (0,03535) ≈ 0,01 2 × 10−2 m
= 0,5 × 10−10 m
∆x
Ketidakpastian relatif = x
× 100% = 4 × 108 atom
Jadi, banyaknya atom yaitu 4 × 108 atom.
0,01
= 2,81
× 100%
= 0,35%
Jadi, hasil pengukuran buku oleh Fani dan Novan
adalah (2,81 ± 0,01) cm.

10 Ruang Lingkup Fisika, Besaran, dan Pengukuran


Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:
1. menjelaskan notasi vektor dan menggambarkannya;
2. menggambar dan menentukan resultan vektor dengan berbagai metode.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa:
1. menghayati dan menerapkan sifat teliti dalam kehidupan sehari-hari;
2. disiplin, bertanggung jawab, dan menghargai pendapat orang lain.

Notasi Vektor dan Besar Vektor


Besaran Vektor
Latihan 1 Penguraian Vektor

Vektor Satuan

Latihan 2
Soal-Soal Materi
Penjumlahan Vektor secara Geometri
Operasi Penjumlahan (Grafis)
Ulangan Harian
dan Pengurangan
Vektor Penjumlahan Vektor secara Analitis

Pengurangan Vektor

Penentuan Nilai dan Arah Resultan


Vektor

Perpindahan sebagai Vektor


Jenis-Jenis Tugas
Kompas Arah Kompas dan Vektor Satuan

Tarik Tambang Tiga Arah

Kegiatan Praktikum
Informasi Menentukan Resultan Vektor

Vektor dalam
Sains Komputer Selancar Internet
Manfaat GPS

Fisika Kelas X 11
A. Pilihan Ganda 6. Jawaban: b
Y
1. Jawaban: a
F1
Jika digambarkan, perpindahan Intan adalah:

0 1 2 3 4 5 45°
X
45°

perpindahan
F2
Jadi, perpindahan yang dilakukan Intan sebesar
3 meter ke kanan.
2. Jawaban: c F1x = F2x = (1.200 N) cos 45°
Gambar yang sesuai K 1
seperti di samping. = (1.200 N)( 2)
2

Panjang L harus dua kali 120°


L = 600 2 N
panjang K . Jadi, nilai komponen vektor gaya pada sumbu X
Hal ini sesuai dengan aturan pelukisan vektor yang di sisi kiri kapal sebesar 600 2 N.
sebanding dengan nilainya.
7. Jawaban: a
3. Jawaban: a Diketahui: Fy = 2 N
Y
Vektor a terletak di sumbu θ = 60°
X sepanjang 3 satuan, Ditanyakan: Fy
sedangkan vektor b 5 Jawab:
4
terletak di sumbu Y se- 3 Fy
panjang 5 satuan. Gambar 2
b tan θ = F
x
yang benar terlihat seperti 1
a 2N
gambar di samping. X tan 60°=
1 2 3 Fx
4. Jawaban: e
Pada gambar menunjukkan empat kotak ke arah 2N
3 = Fx
sumbu X positif 4 iˆ dan tiga kotak ke arah sumbu
Y positif 3 jˆ. Fx =
2N
3
Jadi, F = 4 iˆ + 3 jˆ.
2
Jadi, besar gaya pada sumbu X adalah 3 N.
5. Jawaban: a Y
3
Fx = F cos 60° F 8. Jawaban: d
1
= (2 N)( ) Vektor a diuraikan pada sumbu X, Y, dan Z.
2
=1N Vektor a memiliki 5 satuan pada sumbu X,
Fy = F sin 60° memiliki 3 satuan pada sumbu Y, dan memiliki
60°
X 9 satuan pada sumbu Z. Persamaan yang benar
1
= (2 N)( 3) dituliskan a = 5iˆ + 3 jˆ + 9kˆ .
2

= 3N 9. Jawaban: e
Jadi, nilai komponen vektor pada sumbu X dan
Diketahui: v = 10 3 m/s
sumbu Y yang tepat adalah Fx = 1 N dan Fy =
θ = 60°
3 N. Ditanyakan: | v y|

12 Vektor
Jawab: 2. Y (km)

| v y| = v sin θ
= (10 3 m/s)(sin 60°)
1 5
= (10 3 m/s)(sin 2
3)
R
= 15 m/s Ry
Jadi, kecepatan pada komponen Y sebesar
15 m/s. X (km)
Rx 13
10. Jawaban: a
3. Diketahui: F1 = 40 N
Fy
F2 = 40 N
θ1 = 30°
α θ2 = 60°
Ditanyakan: Fy
Fx
Jawab:
Fx = F cos α = (12 N) cos 30°= 6 3 N F1y = F1 sin 30° F2y = F2 sin 60°
Fy = F sin α = (12 N) sin 30° = 6 N  1 1 
= 40 N  2  = 40 N  2 3 
   
B. Uraian = 20 N = 20 3 N
1. a. U Fy = F1y + F2y
= 20 N + 20 3 N
v = 80 km/jam 2 cm B T = 20(1 + 3 ) N
Jadi, besar gaya pada komponen sumbu Y adalah
S 20(1 + 3 ) N .
b. F=8N 4. Jabarkan ketiga vektor dalam komponen X dan Y.
Y F1
4 cm F 1y

37° 60° F 1x F2
X
60° F
3x
c. Sumbu Y positif dianggap berarah ke atas.
Y+ F 3y
F3

Σ F x = F 1x + F 2 + F 3x
3 cm 30°
Σ F x = F1 cos 60° + F 2 + F 3 cos 60°
1 1
Σ F x = (30 N)( 2 ) + 70 N + (30 N)( 2 )
= 15 N + 70 N + 15 N
2 cm
= 100 N
X+ Σ F y = F 1y + F 3y

Σ F y = F 1 sin 60° + F 3 sin 30°


1 1
ΣFy = (30( 2 3 )) + (30 (– 2 3 ))
=0N
Komponen gaya pada sumbu X sebesar 100 N.
Komponen pada sumbu Y bernilai nol.

Fisika Kelas X 13
5. F 1 = 10 iˆ F 2y = F 2 sin 60°
F 2x = F 2 cos 60° 1 
= 16  2 3  = 8 3
 
 1
= 16  2  F 2 = 8 iˆ + 8 3 jˆ
 

=8 Jadi, vektor satuan gaya adalah F 1 = 10 iˆ dan


F 2 = 8 iˆ + 8 3 jˆ .

A. Pilihan Ganda 3. Jawaban: c


Diketahui: F1 = 9 N
1. Jawaban: d
F2 = 15 N
Jika diresultankan,
F2 F3 = 10 N
gaya di samping
θ1 = 0°
sebagai berikut.
θ2 = 90° + 37° = 127°
Fr 6
Fr = F12 + F22 θ3 = 360° – 37° = 323°
Ditanyakan: R
= 82 + 6 2 N 8 F1 Jawab:
Soal ini dikerjakan dengan penguraian vektor.
= 64 + 36 N Setiap vektor diuraikan ke sumbu X dan sumbu Y.
= 100 N F1x = F1 cos θ1 = (9 N)(cos 0°)
= 10 N = (9 N)(1) = 9 N
Jadi, resultan kedua gaya sebesar 10 N. F2x = F2 cos θ2 = (15 N)(cos 127°)
2. Jawaban: a = (15 N)(–0,6) = –9 N
Gaya Sudut Komponen X Komponen Y F3x = F3 cos θ3 = (10 N)(cos 323°)
80 N 45° (80 N) cos 45° (80 N) sin 45° = (10 N)(0,8) = 8 N
= 40 2 N = 40 2 N
120 N 150° (120 N) cos 150° (120 N) sin 150° F1y = F1 sin θ1 = (9 N)(sin 0°) = 0
= – 60 3 N = 60 N F2y = F2 sin θ2 = (15 N)(sin 127°)
100 N 330° (100 N) cos 330° (100 N) sin 330°
= 50 3 N = –50 N
= (15 N)(0,8) = 12 N
F3y = F3 sin θ3 = (10 N)(sin 323°)
Fx = ( 40 2 – 10 3 ) N Fy = ( 40 2 +10) N
= (10 N)(–0,6) = –6 N
Fx = (40 N)(1,4) – (10 N)(1,7)
ΣFx = F1x + F2x + F3x Y

= (56 – 17) N = (9 – 9 + 8) N F2
= 39 N =8N F2y

Fy = (40 N)(1,4) + 10 N ΣFy = F1y + F2y + F3y 37°


= (56 + 10) N = (0 + 12 – 6) N F1 F
3x
X
= 66 N =6N F2x 37°

FR = (39 N)2 + (66 N)2 R = ΣFx2 + ΣFy2 F3y


F3

= 1.521 N2 + 4.356 N2 (8 N)2 + (6 N)2


=
= 5.877 N2
= 64 N2 + 36 N2
= 76,67 N
Jadi, resultan gaya sebesar 76,67 N. = 100 N2 = 10 N
Jadi, resultan ketiga vektor sebesar 10 N.

14 Vektor
4. Jawaban: e rx = ax + bx + c x
Diketahui: s1 = 8 m
= (20 + 40 3 + 0) cm
s2 = 12 m
α = 60° = 20(1 + 2 3 ) cm
Ditanyakan: s1 – s2 ry = ay + by + c y
Jawab: = (0 + 40 + 40) cm
s1 – s2 = s1 + (– s2 ) = 80 cm
| s1 – s2 | = s12 + ( −s2 )2 + 2s1( −s2 ) cos 60° r = rx + ry

= (8 m)2 + ( −12 m)2 + 2(8 m)( − 12 m)


1
= rx iˆ + ry jˆ
2

= 20(1 + 2 3)iˆ cm + 80jˆ cm


= 64 m2 + 144 m2 − 96 m2
Jadi, perpindahan partikel dapat dituliskan
= 112 m2 = 4 7 m
20(1 + 2 3)iˆ cm + 80jˆ cm .
Jadi, nilai selisih kedua vektor sebesar 4 7 m.
7. Jawaban: d
5. Jawaban: d Diketahui: R1 = 4 km
100 m R2 = 8 km
θ = 120°
n Ditanyakan: R
aha
p ind Jawab:
Per 500 m
R = R12 + R 22 + 2R1R 2 cos θ km
1.200 m
100 m = 42 + 82 + 2(4)(8) cos 120° km

Perpindahan = (500 m)2 + (1.200 m)2 = 16 + 64 − 32 km


= 48 km
= 250.000 m2 + 1.440.000 m2
= 4 3 km
= 1.690.000 m2 Jadi, Perpindahan yang ditempuh mobil sebesar
= 1.300 m
4 3 km.
= 1,3 km
Jadi, perpindahan Sinta sepanjang 1,3 km. 8. Jawaban: b
6. Jawaban: a Diketahui: P = 40
Q = 20
Y+ θ = 60°
Ditanyakan: R
c = 40 cm
Jawab:
Selisih vektor dapat ditentukan dengan persamaan:
b = 80 cm R = P 2 + Q 2 − 2PQ cos θ

30°
X+
= 402 + 202 − 2(40)(20) cos 60°
a = 20 cm
= 1.600 + 400 − 800
ax = a cos 0° = (20 cm)(1) = 20 cm
= 1.200 = 20 3
a y = a sin 0° = (20 cm)(0) = 0 cm
Jadi, nilai P – Q adalah 20 3 .
1
b x = b cos 30° = (80 cm)( 3 ) = 40 3 cm 9. Jawaban: a
2
Diketahui: s r = 120 m
b y = b sin 30° = (80 cm)( 1 ) = 40 cm
2 s s = 50 m
c x = c cos 90° = (40 cm)(0) = 0 Ditanyakan: jarak adalah lintasan total yang
c y = c sin 90° = (40 cm)(1) = 40 cm dilewati

Fisika Kelas X 15
Jawab: 1
ax = a cos 30° = (2)( 2 3 ) = 1,7
Jarak → s = 120 m + 50 m = 170 m
1
|s | = (120 m)2 + (50 m)2 ay = a sin 30° = (2)( 2 ) = 1

= 14.400 m2 + 2.500 m2 bx = b cos 150° = (3)(–


1
3 ) = –2,55
2

= 16.900 m2 = 130 m 1
by = b sin 150° = (3)( 2 ) = 1,5
Jadi, jarak dan perpindahan yang dilakukan Dina
secara berturut-turut adalah 170 m dan 130 m. 1
c x = c cos 210° = (4)(– 3 ) = –3,4
2
10. Jawaban: a
Diketahui: A =3m 1
c y = c sin 210° = (4)(– 2 ) = –2
B =4m
Rx = ax + bx + cx
Ditanyakan: C
Jawab: = 1,7 – 2,55 – 3,4
= –4,25
|C | = | A |2 + | B |2 + 2 | A | | B | cos 37° Ry = ay + by + cy
= 1 + 1,5 – 2
= 32 + 42 + 2(3)(4)(0,8) = 0,5
= 9 + 16 + 19,2 R = (−4,25)2 + (0,5)2
= 44,2 = 18,3125
Jadi, hasil penjumlahan kedua vektor A dan B = 4,28
adalah 44,2 m. Jadi, resultan vektornya 4,28 satuan.

3. Σ F x = 3 cos 60° + 6 cos 60° – 3 N


B. Uraian
1 1
= (3)( 2 )(6)( 2 ) – 3
1. Diketahui: a = 6 satuan
b = 8 satuan 3
= 2 N (arah ke kanan)
a + b =10 satuan
Ditanyakan: α Σ F x = 3 sin 60° – 6 sin 60°
Jawab:
1 1
2 2 = (3)( 2 3 ) – (6)( 2 3 )
|a + b | = | a | + | b | + 2 | a || b | cos α
3
2 2
10 = 6 + 8 + 2(6)(8)cos α = – 2 3 N (arah ke bawah)
100 = 36 + 64 + 96 cos α Y
|F R | = ∑ Fx 2 + Fy 2
0 = 96 cos α
cos α = 0 ΣF x 3
2
 3 
2

α = arc cos 0 = 90° X =   + − 3


2  2 
Jadi, vektor a dan b mengapit sudut 90°. 9 27 36
= + =
4 4 4
2. Y ΣF y
FR =
9 =3
b Jadi, besar resultan ketiga gaya adalah 3 N.
150° a
3 satuan 2 satuan
30°
4. Diketahui: F1 = 30 N
X F2 = 18 N
210°
c θ = 60°
4 satuan Ditanyakan: FR

16 Vektor
Jawab: Jawab:
F12 + F12 + 2F12F12 cos 60° Gambarkan terlebih dahulu vektor perpindahan
FR =
pesawat.
= (30)2 + (18)2 + 2(30)(18)  1  N s1
2
37°
= 900 + 324 + 540 s2
s
= 1.764 N

= 42 N |s | = s12 + s 2 + 2s1s 2 cos (143°)


Jadi, resultan kedua gaya tersebut sebesar 42 N.
= (300)2 + (100)2 + 2(300)(100)(−0,8)
5. Diketahui: s 1 = 300 km
= 90.000 + 10.000 − 48.000
s 2 = 100 km
θ = 37° = 100.000 – 48.000
Ditanyakan: | s |
= 52.000 ≈ 228
Jadi, perpindahan pesawat sebesar 228 km.

A. Pilihlan Ganda Vektor resultan v x = (2 3 – 1) m/s dan v y =


1. Jawaban: b
(2 – 3 ) m/s.
Pertama digambar dahulu F 1 .
3. Jawaban: e
F1 v 1 = 3iˆ + 4 jˆ
F1
Kemudian, gambar –2 F 2 di v = 4iˆ
2
v 3 = 7iˆ + 3 jˆ
titik pangkal F 1 . –––––––––––––– +
v = 14iˆ + 7 jˆ
R

F1 Jadi, resultan ketiga vektor tersebut dalam vektor


Kemudian, gambar F 1 di F satuannya v R = 14iˆ + 7 jˆ .
titik pangkal –2 F 2 dan
tarik garis resultan dari F3 2F 2 4. Jawaban: e
Gaya Sudut Komponen X Komponen Y
titik pangkal F 1 ke ujung
20 N 0° (20 N) cos 0° (20 N) sin 0°
F3 . = 20 N =0
20 N 120° (20 N) cos 120° (20 N) sin 120°
2. Jawaban: b = –10 N = 10 3 N
Diketahui: v 1 = 4 m/s v 2 = 2 m/s 24 N 240° (24 N) cos 240° (24 N) sin 240°
= –12 N = – 12 3 N
α = 30° β = 240°
ΣFx = –2 N ΣFy = – 2 3 N
Ditanyakan: v x dan v y
Jawab:
F = ΣFx 2 + ΣFy2
v x = v 1 cos α + v 2 cos β
= (4 m/s) cos 30° + (2 m/s) cos 240° = (−2 N)2 + (−2 3 N)2
1 1
= (4 m/s)( 3 ) + (2 m/s)(– ) 2
2
= (4 + 12) N2
= (2 3 – 1) m/s
v y = v 1 sin 30° + v 2 sin 240° = 16 N2
=4N
1 1
= (4 m/s)( 2 ) + (2 m/s)(– 3 ) = (2 – 3 ) m/s Jadi, resultan ketiga gaya sebesar 4 N.
2

Fisika Kelas X 17
5. Jawaban: b Fx = F cos θ
atotal = ag + ae + am  1
= 60 N cos 60° = 60 N  2  = 30 N
 
= (−10kˆ ) m/s2 + (5iˆ + 4 jˆ + 10kˆ ) m/s2 +
Jadi, gaya yang memengaruhi perpindahan benda
(−3iˆ − 2 jˆ − 5kˆ ) m/s2 sebesar 30 N.
= (2iˆ + 2 jˆ − 5kˆ ) m/s2 9. Jawaban: a
Jadi, partikel mengalami percepatan total Diketahui: F1 = F2 = 5 N
(2iˆ + 2 jˆ − 5kˆ ) m/s2. α1 = α2 = α3 = α
Ditanyakan: F3
6. Jawaban: c Jawab:
Diketahui: A = 4 m/s F1 F2 F3
sin α
= sin β
= sin γ
B = 2 m/s
θ = 60° Oleh karena besar sudut yang diapit ketiganya
sama besar, maka tegangan pada juga sama
Ditanyakan: | A − B | besar dengan F1 dan F2, yaitu 5 N.
Jawab:
10. Jawaban: b
|A −B | = A2 + (−B )2 + (2)(A)(−B ) cos 60° Diketahui: F1 = 2 N θ1 = 0°
F2 = 3 N θ2 = 37°
1
= 42 + ( −2)2 + (2)(4)( −2)( ) F3 = 4 N θ3 = 127°
2
Ditanyakan: Nilai dan arah F R
= 16 + 4 − 8
Jawab:
= 12 = 2 3 Gaya Sudut Komponen X Komponen Y
Jadi, nilai A − B sebesar 2 3 m/s. 2N 0° (2 N) cos 0° = 2 N (2 N) sin 0° = 0
3N 37° (3 N) cos 37° (3 N) sin 37°
7. Jawaban: c = 2,4 N = 1,8 N
F 1x = 4 satuan = 4 N 4N 127° (4 N) cos 127° (4 N) sin 127°
= –2,4 N = 3,2 N
F 2x = 8 satuan = 8 N ΣFx = 2 N ΣFy = 5 N
F 1y = 4 satuan = 4 N
|F R | = ΣFx 2 + ΣFy2
F 2y = 5 satuan = 5 N
ΣFx = (4 + 8) N = 12 N
ΣFy = (4 + 5) N = 9 N = (2 N)2 + (5 N)2

|F | = ΣFx 2 + ΣFy2 = 4 N2 + 25 N2

= (12 N)2 + (9 N)2 = 29 N2

(144 + 81) N2 = 29 N
=
ΣFy 5N
= 225 N2 = 15 N tan θ = ΣF = 2 N = 2,5
x
Jadi, nilai resultan kedua gaya tersebut sebesar θ ≈ 68°
15 N. Jadi, nilai dan arah resultan ketiga gaya tersebut
8. Jawaban: e berturut-turut sebesar 29 N dan 68°.
Diketahui: F = 60 N
θ = 60° 11. Jawaban: d
m = 4 kg sR = s1 + s2 + s3
Ditanyakan: Fx
= (8iˆ − 2 jˆ) + (6iˆ + 5 jˆ) + (−4iˆ − 6 jˆ)
Jawab:
Gaya yang memengaruhi perpindahan benda = 10iˆ − 3 jˆ
adalah gaya yang searah dengan perpindahan
benda.

18 Vektor
Y 15. Jawaban: b
10 Diketahui: s 1 = 40 m
X
3 s 2 = 100 m
s 3 = 100 m
θ1 = 37°
12. Jawaban: c
Ditanyakan: s
Diketahui: |F1 + F 2| = 3 | F 1 − F 2|
Jawab:
Ditanyakan: α
Jawab:
s3
|F 1 + F 2| = 3 | F 1 − F 2|
F12 + F22 + 2F1F2 cos α = 3 F12 + ( −F2 )2 + 2(F1)( −F2 ) cos α
s
s2
F + F + 2F cos α = 3 F 2 + F 2 − 2F 2 cos α
2 2 2
37°
2F 2 + 2F 2 cos α = 3(2F 2 – 2F 2 cos α) s1
2F 2 + 2F 2 cos α = 6F 2 – 6F 2 cos α
Jika diuraikan dalam diagram kartesius, vektor di
8F 2 cos α = 4F 2
atas sebagai berikut.
1
cos α = 2 s3

α = 60°
Jadi, sudut apit kedua vektor gaya sebesar 60°. s2

13. Jawaban: b 37°


Diketahui: v = 2 m/s s1
α = 37°
Ditanyakan: |v ′ |
Jawab:
v s 2x = s 2 cos 37°
cos α = v′ = 100 m (0,8) = 80 m
2 m/s s 2y = s 2 sin 37°
cos 37° = v′ = 100 m (0,6) = 60 m
2 m/s
0,8 = Σ s x = s 1 + s 2x
v′
= 40 m + 80 m = 120 m
v ′ = 2,5 m/s
Jadi, kecepatan sepeda saat terpengaruh angin Σ s y = s 3 + s 2y
2,5 m/s. = 100 m + 60 m = 160 m

14. Jawaban: d |s | = ∑ sx2 + ∑ sy2

Diketahui: v p = 10 m/s
= (120 m)2 + (160 m)2
α = 60°
v s = 6 m/s = 40.000 m2 = 200 m
t = 1 menit = 60 s Jadi, perpindahan yang dilakukan benda sebesar
Ditanyakan: s 200 m.
Jawab:
16. Jawaban: b
|v | = v p2 + v s2 + 2v pv s cos 60° Diketahui: s 1 = 400 m
1
= 102 + 62 + 2(10)(6)( ) s 2 = 300 m
2
= 100 + 36 + 60 = 196 = 14 s 3 = 200 m
3
s = v t = (14 m/s)(60 s) = 840 m tan θ = 4
Jadi, jarak tempuh perahu setelah 1 menit adalah Ditanyakan: s
840 m.

Fisika Kelas X 19
Jawab: 18. Jawaban: a

s3
Diketahui: B x = −4 3 cm
θ B y = 4 cm
Ditanyakan: B dan arah
s Jawab:
s2
2 2
B = Bx + By
s1
Jika diuraikan dalam diagram kartesius, vektor di = (−4 3 cm)2 + (4 cm)2
atas sebagai berikut.
= 48 cm2 + 16 cm2

s 3y
= 64 cm2 = 8 cm
s3 Oleh karena B x bertanda negatif dan B y bertanda
s2 positif, maka vektor terletak di kuadran II.
By 4 cm 1
s 3x s1 tan θ = = =– 3
Bx −4 3 cm 3
 1 
s 3x = s 3 cos θ
tan–1  − 3 3  = 150°

4 Jadi, besar vektor B adalah 4 cm membentuk arah


= 200 m 5
150°.
 
= 160 m 19. Jawaban: d
s 3y = s 2 cos θ Diketahui: F =8m
3 G =5m
= 200 m 5
  θ = 37°
= 120 m Ditanyakan: | F – G|
Σ s x = s 1 + s 3x Jawab:
= 400 m + 160 m
G
= 560
Σ s y = s 2 + s 3y F
|F – G |
= 300 m + 120 m
= 420 m

|s| = ∑ sx2 + ∑ sy2 2 2


F + G − 2FG cos 37°
|F – G | =

= (560 m)2 + (420 m)2 = (8 m)2 + (5 m)2 − 2(8 m)(5 m)(0,8)

= 490.000 m2 = 700 m = 64 m2 + 25 m2 − 64 m2
Jadi, perpindahan yang dilakukan perahu sebesar =5m
700 m. Jadi, selisih kedua vektor tersebut sebesar 5 meter.
17. Jawaban: a 20. Jawaban: b
Vektor posisi:
R = p12 + p22 + 2p1p2 cos α
r = –1,5 iˆ
x
4
= (4 m)2 + ( 52 m)2 + 2(4 m)( 52 m)
52 ry = – jˆ
4
= 16 m + 52 m + 8 52 m r = r x + ry
52

= (68 + 32) m2 = 100 m2 = 10 m = –1,5 iˆ – jˆ


Jadi, resultan perpindahan benda sebesar 10 m.

20 Vektor
Besar vektor r : b.
– s2
2 2
|r | = rx + r y
2s1
2 2
= (−1,5) + (−1) 2s1 − s2

= 2,25 + 1
2s3
= 3,25
1 1
2s3 − 2 (s1 − s2 ) − 2 (s1 − s2 )
Arah vekor posisi r :
ry 1
tan α = = = 0,67 3. Gaya Sudut Komponen X Komponen Y
rx 1,5
8N 30° (8 N) cos 30° (8 N) sin 30°
α = tan–1(0,67) =4 3 N =4N
= 33,69° 10 N 135° (10 N) cos 135° (10 N) sin 135°
Oleh karena vekor posisi r di kuadran III sehingga = –5 2 N =5 2 N
arahnya adalah 6N 270° (6 N) cos 270° (6 N) sin 270°
θ = 180° + 33,69° =0N = –6 N
= 213,69°
ΣFx = (4 3 – 5 2 + 0) N
B. Uraian = (6,8 – 7) N = 0,2 N

1. a. ΣFy = (4 + 5 2 – 6) N
cm
=2 = (4 + 7 – 6) N = 5 N
2P = 3 cm Q
−R = –3 cm

F = ΣFx 2 + ΣFy2

2P = (0,2 N2 ) + (5 N)2
+ Q−
R (0,04 + 25) N2
=

= 25,04 N2 ≈ 5 N
b.
ΣFy
tan θ = ΣF
x

5N
tan θ = 0,2 N
= 25
P − Q + 2R
2R = 6 cm θ = 87,7°
Nilai dan arah ketiga resultan gaya tersebut 5 N
dan 87,7°.
P = 1,5 cm
4. Diketahui: a = 6 satuan
b = 8 satuan
−Q = –2 cm Ditanyakan: sudut apit
Jawab:
2. a.
a. R12 = a2 + b2 + 2ab cos α1
s1 –2 s2 142 = 62 + 82 + 2(6)(8) cos α1
196 = 36 + 64 + 96 cos α1
96 = 96 cos α1
s1 − 2s2 − s3 – s3 cos α1 = 1
α1 = 0°

Fisika Kelas X 21
b. R22 = a2 + b2 + 2ab cos α2 Jawab:
F3
22 = 62 + 82 + 2(6)(8) cos α2 Ketiga gaya seimbang jika
F1
4 = 36 + 64 + 96 cos α2 |F 1 + F 2 | = F 3 α
F2
96 cos α2 = –96
F12 + F22 + 2F1F2 cos α = F32
cos α2 = –1
α2 = 180° 32 + 22 + 2(3)(2) cos α = 42
9 + 4 + 12 cos α = 16
c. R32 = a2 + b2 + 2ab cos α3
12 cos α = 3
102 = 62 + 82 + 2(6)(8) cos α3
cos α = 0,25
100 = 36 + 64 + 96 cos α3 α ≈ 75,5
96 cos α3 = 0
Jadi, sudut apit antara F 1 dan F 2 sebesar 75,5°
cos α3 = 0
α3 = 90° agar ketiga gaya seimbang.

5. Diketahui: 7. Diketahui: v p = 14 m/s


s 1 = 6 cm
va = 12 m/s
s 2 = 7 cm
θ = 60°
s 3 = 5 cm
Ditanyakan: a. | vR | c. θ′
θ1 = 53°
b. s d. h
Ditanyakan: s
Jawab: a. | vR | = v a2 + v p2 + 2v av p cos θ

53° = 122 + 142 + 2(12)(14) cos 60°


s3
1
= 144 + 196 + 2(12)(14)( )
2
s2
= 508 ≈ 22,5
s1 Jadi, nilai resultan kecepatan perahu sebesar
22,5 m/s.
Jika digambarkan dalam diagram kartesius, vektor
b. s = vR t = (22,5 m/s)(40 s) = 900 m
di atas sebagai berikut.
Jadi, jarak tempuh perahu 900 m.
s 3x = s3 sin θ
c. vp2 = vR2 + va2 – 2vpvR cos θ′
= (5 cm)(sin 53°)
142 = (22,5)2 + (12)2 – 2(14)(22,5) cos θ′
= (5 cm)(0,8)
s3
196 = 506,25 + 144 – 630 cos θ′
= 4 cm s2
s3y = s2 cos θ –454,25 = –630 cos θ′
53°
cos θ′ = 0,721
= (5 cm)(cos 53°)
s1 θ′ = 43,86°
= (5 cm)(0,6) Jadi, sudut antara perahu dengan arah arus
= 3 cm sekarang 43,86°.
∑ s x = s1 + s 3x = 6 cm + 4 cm = 10 cm d.
∑ sy = s2 + s3y = 7 cm + 3 cm = 10 cm
900 m h
2 2
s = ∑ sx + ∑ sy
43,86°
= (10 cm)2 + (10 cm)2
h
= 200 cm2 = 10 2 cm sin 43,86°= 900 m
Jadi, perpindahan yang dilakukan partikel sebesar h = (900 m) sin 43,86° = 623,6 m
10 2 . Jadi, ;ebar sungai adalah 623,6 m.

6. Diketahui: F1 = 3 N 8. a. aR = a1 + a2 + a3
F2 = 2 N = (−10 jˆ) m/s2 + (8iˆ − 6 jˆ) m/s2 +
F3 = 4 N (−3iˆ + 4 jˆ) m/s2
Ditanyakan: α = (5iˆ − 12 jˆ) m/s2

22 Vektor
Y Jawab:
X A12 = A12 + A22 + 2A1A2 cos θ

3 10 = 52 + 52 + 2(5)(5) cos θ

aR 3 10 = 25 + 25 + 50 cos θ
90 = 50 + 50 cos θ
40 = 50 cos θ
40
cos θ = 50 = 0,8
θ = arc cos 0,8 = 37°
Jadi, sudut yang diapit kedua vektor kecepatan
sebesar 37°.
A −B 1
10. A +B
= 3
3
2 2
b. | aR | = (5) + (−12) m/s2  
2 2
A 2 + B 2 − 2AB cos θ = 1
3  A + B + 2AB cos θ 
3
= 25 + 144 m/s2
= 1  
2A 2 − 2A 2 cos θ 3  2A 2 + 2A 2 cos θ 
= 169 m/s2 3  
= 13 m/s2
Jadi, nilai resultan kecepatannya 13 m/s2.
1
(
2A2 – 2A2 cos θ = 3 2A 2 + 2A 2 cos θ )
2 2
9. Diketahui: A1 = A2 = 5 m/s 2A2 – 2A2 cos θ = 3 A2 + 3 A2 cos θ

A12 = 3 10 m/s 4 2 8
A = 3 A2 cos θ
3
Ditanyakan: θ 4 1
cos θ = 8 = 2
1
θ = arc cos 2 = 60°
Jadi, sudut apit kedua vektor sebesar 60°.

Fisika Kelas X 23
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:
1. menjelaskan gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan;
2. menyebutkan penerapan gerak lurus berubah beraturan;
3. membuat grafik pada peristiwa gerak.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa:
1. menghargai jasa ilmuwan yang mencetuskan persamaan gerak;
2. bersikap teliti dalam melakukan setiap kegiatan.

Besaran pada Gerak Lurus


Gerak Lurus
Latihan 1
Jenis Gerak Lurus

Latihan 2
Soal-Soal Materi

Ulangan Harian
Gerak Vertikal ke Atas
Gerak Jatuh Bebas

Gerak Vertikal ke Bawah

Gerak Benda pada


Lintasan Lurus Mengenal Gerak

Perbedaan Gerak Benda pada Lintasan yang Berbeda


Tugas
Aplikasi Android
Apa yang Memengaruhi Gerak Jatuh Bebas Suatu
untuk Mengukur
Benda?
Kecepatan
Bagaimana Pengaruh Kecepatan Awal Benda
terhadap Waktu Tempuh?

Bungee Jumping Praktikum


Informasi Kegiatan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Lepas Landas
(Take Off)
Selancar di
Sensor pada Spidometer
Internet

Sejarah Perkembangan Teori Gerak

24 Gerak Benda pada Lintasan Lurus


A. Pilihan Ganda Jawab:
vt2 = v02 + 2as
1. Jawaban: b
Pada benda yang dipercepat, jarak antartitik semakin (2v)2 = v 2 + 2ay
panjang dan sebaliknya jika benda bergerak 4v 2 = v 2 + 2ay
diperlambat jarak titik semakin rapat. Pada gerak 2ay = 4v 2 – v 2
lurus berubah beraturan, percepatan bernilai tetap.
2ay = 3v 2
Jadi, gambar nomor (1) dan (3) menunjukkan mobil
3v2
bergerak lurus berubah beraturan dengan percepat- a=
2y
an tertentu. 3v2
Jadi, percepatan mobil sebesar .
2. Jawaban: b 2y
Diketahui: v0 = 50 m/s 5. Jawaban: e
v t = 20 m/s Diketahui: v0 = 54 km/jam = 15 m/s
s = 70 m ∆t = 6 s
Ditanyakan: s′ vt = 0
Jawab: Ditanyakan: besar dan arah perlambatan
vt2 = v02 – 2as Jawab:
(20 m/s)2 = (50 m/s)2 – 2a(70 m)
∆v vt − v0
(400 – 2.500) m2/s2 = –140a m a = ∆t = ∆t
2.100 m2 /s2
a= 140 m
= 15 m/s2 0 − 15 m/s
=
Partikel mengalami perlambatan 15 m/s2. 6s
Jarak yang ditempuh partikel hingga berhenti = –2,5 m/s2
dihitung dalam persamaan berikut. Nilai a bernilai negatif sehingga arahnya
v t′ 2 = vt2 – 2as berlawanan dengan arah kecepatan.
02 = (20 m/s)2 – 2(15 m/s2) s′ Jadi, besar dan arah perlambatan truk adalah
(30 m/s ) s′ = 400 m2/s2
2
2,5 m/s2 ke utara.
400 40
s′ = 30 m = 3 m 6. Jawaban: d
Diketahui: v0 = 10 m/s
≈ 13,3 m
v t = 20 m/s
Jadi, partikel akan berhenti setelah menempuh
s = 100 m
jarak lagi sejauh 13,3 m.
Ditanyakan: t
3. Jawaban: a Jawab:
Diketahui: v0 = 0 vt2 = v02 + 2as
v t = 65 m/s (20 m/s)2 = (10 m/s)2 + 2a(100 m)
s = 600 m
400 m2/s2 = 100 m2/s2 + 200a m
Ditanyakan: a
300 m2/s2 = 200a m
Jawab:
300 m2 /s2
vt2 = v02 + 2as a= = 1,5 m/s2
200 m
(65 m/s)2 = 02 + 2a(600 m) v t = v0 + a t
4.225 m2/s2 = 1.200a m 20 m/s = 10 m/s + 1,5 m/s2 t
4.225 m2 /s 2 10 m/s = 1,5t m/s2
a= 1.200 m
= 3,52 m/s2
10 m /s
Jadi, percepatan yang dialami pesawat sebesar t= ≈ 6,7 sekon
1, 5 m /s 2
3,52 m/s2. Jadi, waktu yang dibutuhkan bus kira-kira 6,7 s.
4. Jawaban: c 7. Jawaban: c
Diketahui: v0 = v Diketahui: a K = 1 m/s2
v t = 2v aD = 1,5 m/s2
s =y s = 80 m
Ditanyakan: a Ditanyakan: waktu/jarak saat mereka bertemu

Fisika Kelas X 25
Jawab: 250 cm = 0 + (10 cm/s2)t 2
sK + sD = s t 2 = 25 s2
1 1 t=5s
a t2
2 K
+ 2 aDt 2 = 80 m Jadi, balok sampai ke dasar bidang miring setelah
5 s.
1 1
2
(1 m/s2)t 2 + 2 (1,5 m/s2)t 2 = 80 m 10. Jawaban: a
(0,5 m/s2)t 2 + (0,75 m/s2)t 2 = 80 m Diketahui: a1 = 1 m/s2
(1,25 m/s2)t 2 = 80 m t1 = 10 s
80 m t2 = 5 s
t2 =
1,25 m/s2 Ditanyakan: s2
t 2 = 64 s 2
t=8s Jawab:
vt = v0 + a1 t1
1 1 1 1
sK = 2 aKt 2 = 2 (1 m/s2)(64 s2) = 0 + (1 m/s2)(10 s)
= 32 m = 10 m/s
1 1 vt = vt + a2t2
sD = 2 aDt 2 = 2 (1,5 m/s2)(64 s2) 2 1
0 = 10 m/s + a2(5 s)
= 48 m a2 = –2 m/s2
Jadi, mereka bertemu setelah bergerak 8 s atau
1
ketut menempuh jarak 32 m dan Dimas menempuh s2 = v0 t2 + 2 a2 t22
2
jarak 48 m. 1
= (10 m/s)(5 s) + 2 (–2 m/s2)(5 s)2
8. Jawaban: d
Diketahui: vX = 10 m/s = (50 – 25) m
vY = 5 m/s = 25 m
tX = t Jadi, jarak yang ditempuh kotak kayu setelah tidak
tY = (t + 2) menit diberi gaya tarik hingga berhenti sejauh 25 m.
Ditanyakan: s 11. Jawaban: a
Jawab: Diketahui: vC = 57,6 km/jam = 16 m/s
sX = sY vD = 79,2 km/jam = 22 m/s
vXtX = vYtY t = 30 sekon
vXtX = vY(t + 2 menit) Ditanyakan: ∆s
10t = 5(t + 2 menit) Jawab:
10t = 5t + 10 menit sC = vC t
5t = 10 menit
= (16 m/s)(30 s) = 480 m
t = 2 menit = 120 sekon
sD = vD t
sX = vXtX
= (22 m/s)(30 s) = 660 m
= (10 m/s)(t)
= (10 m/s)(120 s) ∆s = (660 – 480) m
= 1.200 m = 180 m
sX = 1,2 km Jadi, kedua mobil berjarak 180 m setelah bergerak
Jadi, setelah menempuh 1,2 km mobil X bisa 30 sekon.
menyusul mobil Y. 12. Jawaban: c
9. Jawaban: d 1) Menghitung percepatan A – B.
Diketahui: v0 = 0 m/s aAB = vB − v A
a = 20 cm/s2 ∆t AB
s = 2,5 m = 250 cm (20 − 0) m/s
= 5s
m/s
Ditanyakan: t
Jawab: = 4 m/s2
1 2) Jarak tempuh A–B–C dapat dicari dengan
s = v0t + 2 at 2 menghitung luas di bawah A–B–C.
1
250 cm = (0 m/s) t + 2 (20 cm/s2)t 2

26 Gerak Benda pada Lintasan Lurus


Luas A–B–C 5 5
= luas AB + luas BC a = t = 4 = 1,25
(5 s) (20 m/s) (20 + 25 ) m/s (13 − s)
= 2
+ 2
Jadi, percepatan mobil sebesar 1,25 m/s2.
100 m (45)(8) m 15. Jawaban: a
= 2
+ 2 Diketahui: v0 = 0 m/s
= 50 m + 180 m t1 = 4 sekon
= 230 m a1 = 2,5 m/s2
3) Cari percepatan di BC terlebih dahulu
t2 = 10 s
(25 −20) m/s 5 Ditanyakan: grafik yang sesuai
aBC = = 8 m/s2
(13 − 5) s
Jawab:
= 0,625 m/s2 1) Saat t0 = 0 s, v0 = 0 m/s
v9 = vB + at 2) Saat t1 = 4 s kecepatan v1 dapat dihitung
= 20 m/s + (0,625 m/s2)(9 – 5) s v1 = v0 + a1t1
= 20 m/s + (0,625 m/s2)(4 s) = 0 m/s + (2,5 m/s2)(4 s)
= 20 m/s + 2,5 m/s = 22,5 m/s = 10 m/s
4) Jarak AB seperti yang telah dihitung pada 3) Setelah itu mobil bergerak konstan selama
poin 2) yaitu 50 m. 10 s.
(0 − 25) m/s 4) Mobil mengalami perlambatan 5 m/s2 hingga
5) aDE =
(22 − 17) s berhenti
v 2 − v1
= −25 m/s2 = –5 m/s2 t3 = =
(0 − 10) m/s
5 a2 −5 m/s2
Jadi, jawaban yang benar adalah pilihan c.
= −10 m/s2 = 2 s
13. Jawaban: b −5 m/s
Diketahui: v0 = 72 km/jam = 20 m/s v (m/s)
a = 5 m/s2 10
v t = 0 m/s
Ditanyakan: s t (s)
Jawab: 4 14 16

vt2 = v02 – 2as 16. Jawaban: c


(0 m/s)2 = (20 m/s)2 – 2(5 m/s2)(s) Diketahui: v0 = 20 m/s
t = 10 sekon
0 m2/s2 = 400 m2/s2 – 10s m/s2
v t = 30 m/s
10s m/s2 = 400 m2/s2 Ditanyakan: s
400 m2 /s2 Jawab:
s= 10 m/s2
= 40 m v t −v0 (30 − 20) m/s
Jadi, jarak mobil saat melakukan pengereman dan a= t
= 10 s
= 1 m/s2
garis batas pada lampu merah sejauh 40 m. 1
s = v0t + 2 at2
14. Jawaban: b 1
Diketahui: A = 50 m2 = (20 m/s)(10 s) + 2 (1 m/s2)(10 s)2
v0 = 10 m/s 1
v t = 15 m/s = 200 m + ( 2 m/s2)(100 s2)
Ditanyakan: a = 200 m + 50 m = 250 m
Jawab: Jadi, jarak yang ditempuh benda X selama
15 − 10 5 dipercepat adalah 250 m.
a= t
= t
17. Jawaban: c
1 1) vt 2 = v0 2 + 2aA sA
s = A = v0t + 2
at 2 A A
(20 m/s)2 = (2 m/s)2 + 2(aA)(200 m)
1
50= 10t + 2 ( t )t2
5 400 m2/s2 = 4 m2/s2 + 400aA m
396 m2/s2 = 400aA m
50= 10t + 2,5t
50= 12,5t 396 m2 /s2
aA = = 0,99 m/s2
t=4 400 m

Fisika Kelas X 27
2) vt 2 = v0 2 + 2(aB) sB vp AB
B B sin α = = AC
vR
(16 m/s)2
= (0 m/s)2
+ 2(aB)(250 m)
2 2 3 180 m
256 m /s = 0 + 500 m aB =
5 AC
256 m2 /s2 AC = 300 m
aB = 500 m
= 0,512 m/s2
Jadi, perahu telah menempuh lintasan sejauh 300 m.
3) vt 2 = v0 2 + 2aC sC
C C 20. Jawaban: b
(24 m/s)2
= (4 m/s)2 + 2aC (100 m) Pada gambar dapat disimpulkan bahwa mobil A
576 m2/s2 = 16 m2/s2 + 200aC m bergerak dipercepat dari keadaan diam hingga
560 m2/s2 = 200aC m kecepatannya menjadi 24 m/s dalam waktu 10 s.
Adapun mobil B bergerak dipercepat dari 22 m/s
560 m2 /s2 hingga 24 m/s dalam waktu 10 s. (Nomor 1 benar
aC = 200 m dan 2 salah)
= 2,8 m/s2 Hitung terlebih dahulu percepatan mobil A dan
mobil B.
Dari hitungan diperoleh bahwa aB < aA < aC. Jadi, v t A − v 0A 24 m/s
kesimpulan yang tepat adalah pilihan c. aA = = 10 s
∆t
18. Jawaban: d = 2,4 m/s2
Diketahui: v0 = 30 m/s v tB − v 0B 24 − 22 m/s
aB = = 10 s
v1 = 15 m/s ∆t
s1 = 75 m 2 m/s
= = 0, 2 m/s2
v2 = 0 m/s 10 s
Ditanyakan: s2 Kedua mobil menempuh jarak yang sama saat
Jawab: sA = sB. Perhitungannya sebagai berikut.
v12 – v02 = 2as sA = sB
(15 m/s)2 – (30 m/s)2 = 2a(75 m) 1 1
a t2
2 A
= v0 t + 2 aBt 2
B
225 m2/s2 – 900 m2/s2 = (150 m)a 1 1
–675 m2/s2 = (150 m)a 2
(2,4 m/s2)t 2 = (22 m/s)t + 2 (0,2 m/s2)t 2
a = –4,5 m/s2 1,2 m/s2 t 2 = 22 m/s t + 0,1 m/s2 t 2
v22 – v12 = 2as 1,1 m/s2 t 2 = 22 m/s t
v 22 − v 12 22 m/s
0 − (15 m/s) 2 t2 = t
s= = 1,1m/s2
2a 2(−4,5 m/s 2 )
−225 m2 /s 2
t = 20 s
= −9 m/s 2
= 25 m (nomor 3 salah dan nomor 4 benar)
Jadi, jawaban yang tepat adalah pilihan b.
Jadi, benda akan berhenti setelah menempuh lagi
jarak sejauh 25 m. B. Uraian
19. Jawaban: c 1. Diketahui: x1 = 1,2 km
Diketahui: = 180 m x2 = 1,6 km
va = 4 m/s
1
vp = 3 m/s = 2 jamt
Ditanyakan: s
Ditanyakan: a. jarak dan perpindahan
Jawab:
B
b. kelajuan rata-rata dan kecepatan
C
rata-rata
vp = 3 m/s
Jawab:
a. 1,6 km
180 m vR Arah arus

α va = 4 m/s
1,2 km
A

vR = v p2 + v a2 = 32 + 42 = 25 = 5

28 Gerak Benda pada Lintasan Lurus


Jarak = x1 + x2 = (1,2 + 1,6) km Jawab:
= 2,8 km a. Polisi berhasil mengejar saat sm = sp
sm = sp
Perpindahan x = x1 + x 2
1
= (1,2 km)2 + (1,6 km)2 vmtm = 2 aptp2

= 1,44 km2 + 2,56 km2 1


20(tp + 1,1) = 2 (4)tp2
2
= 4 km = 2 km
20tp + 22 = 2tp2
jarak
b. Kelajuan rata-rata = waktu tp2 – 10tp – 11 = 0
2,8 km (tp – 11)(tp + 1) = 0
= = 5,6 km/jam
1
jam tp = 11 atau tp = –1 (tidak berlaku)
2
perpindahan Jadi, polisi berhasil mengejar mobil setelah
Kecepatan rata-rata = 11 sekon.
waktu
2 km b. vp = aptp = (4 m/s2)(11 s)
= = 4 km/jam
1
jam = 44 m/s
2
Jadi, kelajuan polisi saat berhasil mengejar
2. Partikel A bergerak lurus dipercepat. Kecepatannya mobil 44 m/s.
berubah dari 10 m/s menjadi 25 m/s dalam waktu
1
20 sekon. c. sp = 2 aptp2
Percepatan partikel A dihitung sebagai berikut.
1
v t A − v 0A (25 − 10) m/s = 2 (4 m/s2)(11 s)2
aA = = 20 s
∆t
= (2 m/s2)(121 s2)
15 = 242 m
= 20
Jadi, jarak yang ditempuh polisi saat berhasil
= 0,75 m/s2 mengejar mobil 242 m.
Partikel B bergerak lurus dengan kecepatan
5. Diketahui: vM = 4 m/s
konstan sebesar 25 m/s. Percepatan partikel B
v0 = 2 m/s
adalah nol. B
vt = 4 m/s
B
3. Diketahui: v0 = 5 m/s ∆tB = 5 s
v t = 0 m/s Ditanyakan: a. t
s = 0,5 m b. sB
Ditanyakan: s2 Jawab:
Jawab: v tB − v 0B
v t 2 = v02 + 2as aB =
∆tB
0 = (5 m/s)2 + 2a(0,5 m) 4 m/s − 2 m/s
=
–25 m2/s2 = (1)a m 5s
= 0,4 m/s2
−25 m2 /s2 2
a= 1m
= –25 m/s a. sM = sB
Jadi, perlambatan sepeda Rini sebesar –25 m/s2. 1
vM tM = v0 tB + 2 aBtB2
B
4. Diketahui: vm = 72 km/jam = 20 m/s 1
ap = 4 m/s2 (4 m/s)t = (2 m/s)t + 2 (0,4 m/s2)t2
tm = tp + 1,1 (2 m/s)t = (0,2 m/s2)t 2
Ditanyakan: a. t polisi berhasil mengejar mobil 2 m/s
t=
0,2 m/s2
b. vp saat berhasil mengejar mobil = 10 sekon
c. sp Jadi, Bentar menyusul Muchtar setelah 10
sekon.

Fisika Kelas X 29
1 8. Diketahui: t1 =2s
b. sB = v0 t + 2 aBt 2 s1 = 10 m
B
1 t2 =4s
= (2 m/s)(10 s) + 2 (0,4 m/s2)(10 s)2
vt = 11 m/s
= 20 m + 20 m
Ditanyakan: a. a
= 40 m
b. v0
Jadi, jarak yang ditempuh Bentar sejauh 40 m.
Jawab:
6. Diketahui: a1 = 1,2 m/s2 1
a. s = v0t + 2 at 12
t1 = 5 s
1
t2 = 40 s 10 = v0(2) + 2 a(2)2
a2 = –0,8 m/s2 10 = 2v0 + 2a . . . (1)
Ditanyakan: a. grafik v t = v0 + at2
b. jarak total 11 = v0 + a(4)
Jawab: 11 = v0 + 4a . . . (2)
a. Grafik
v1 = a1t1 = (1,2 m/s2)(5 s) Eliminasi (1) dan (2)
= 6 m/s 2v0 + 2a = 10 × 1 2v0 + 2a = 10
v2 = v1 + a2t3 v0 + 4a = 11 × 2 2v0 + 8a = 22
––––––––––––– –
0 m/s = 6 m/s + (–0,8 m/s2)t3 –6a = –12
6 m/s a=2
t3 =
0,8 m/s2 Jadi, percepatan benda 2 m/s2.
= 7,5 s b. 2v0 + 2a = 10
2v0 + 2(2) = 10
v (m/s)
2v0 = 10 – 4
2v0 = 6
6
6
v0 = 2 = 3 m/s
Jadi, kecepatan awalnya 3 m/s.

5 45 52,5 t (m/s) 9. Diketahui: v0 = 108 km/jam = 30 m/s


s = 50 m
b. Jarak total
a = 8 m/s2
= luas I + luas II + luas III
Ditanyakan: a. keadaan akhir
6×5 6(52,5 − 45)
= m + 6(45 – 5) m + m b. percepatan jika . . . .
2 2
30 Jawab:
= 2
m + 6(40) m) + 3(7,5) m a. Pada keadaan akhir kecepatan harus nol.
= 15 m + 240 m + 22,5 m vt2 = v02 – 2as
= 277,5 m (0 m/s)2 = (30 m/s)2 – 2(8 m/s2) s
Jadi, jarak total yang ditempuh sepeda 277,5 m. 16 m/s2 s = 900 m2/s2
7. Diketahui: v0 = 5 m/s 900
s = 16 m = 56,25 m
a = 3 m/s2
t =2s Jarak mobil dari pengereman hingga berhenti
Ditanyakan: s adalah 56,25 m.
Jawab: Jadi, mobil melewati garis batas.
1 b. Mobil tidak melewati garis batas jika s′ = 50 m.
s = v0t + 2 at2
vt2 = v02 – 2a′s′
1
= (5 m/s)(2 s) + 2 (3 m/s2)(2 s)2 (0 m/s)2 = (30 m/s)2 – 2a′(50 m)
= 10 m + 6 m 100a′ m = 900 m2/s2
= 16 m 900
Jadi, jarak yang ditempuh harimau 16 m. a = 100 m/s2 = 9 m/s2
Jadi, perlambatan harus 9 m/s2 agar mobil
berhenti tepat di garis batas.

30 Gerak Benda pada Lintasan Lurus


10. Diketahui: PQ = 5,0 m = 500 cm sB = vBtB
vA = 5 cm/s = (10 cm/s)(20 sekon) = 200 cm
vB = 10 cm/s B menyusul A di titik 200 cm dari P.
Ditanyakan: a. B menyusul A b. B sampai di Q
b. posisi A saat B tiba di Q s = vBtB
Jawab:
500 = 10tB
a. B berangkat 20 s setelah A.
tB = 50
tA = (tB + 20)
Dalam waktu 50 sekon A berada di titik s.
B menyusul A maka sA = sB
s = vAtA
sA = sB
vAtA = vBtB = vA(tB + 20)
= (5 cm/s)(50 s + 20 s)
vA(tB + 20) = vBtB
= (5 cm/s)(70 s)
5(tB + 20) = 10tB
= 350 cm
5tB + 100 = 10tB
Jadi, mobil A menempuh jarak 350 cm saat
5tB = 100 B tiba di Q.
tB = 20 sekon

A. Pilihan Ganda 3. Jawaban: a


Diketahui: h1 = 10 m
1. Jawaban: b
v0 = 2 m/s
Diketahui: v0 = 39,2 m/s
g = 10 m/s2
g = 9,8 m/s2
Ditanyakan: vpermukaan
Ditanyakan: grafik
Jawab:
Jawab:
h2 = h1 + hmaks
Waktu naik dan waktu turun sama nilainya dihitung 2
dengan persamaan v
= 10 + 20g
v0 39,2 m/s
tnaik : tturun = = 9,8 m/s2 = 4 s (2 m/s)2
g = 10 + 2(10 m/s2 )
Grafiknya sebagai berikut. 4 m2 /s2
= 10 + 20 m/s2
v (m/s)
39,2 = 10 + 0,2 m = 10,2 m
v 2permukaan = 2gh2
vpermukaan = 2gh2

t (s)
4 8 = (2)(10 m/s2 )(10,2 m)
2. Jawaban: e
Diketahui: h = 20 m 204 m2 /s2
=
v0 = 4 m/s ≈ 14,3 m/s
g = 9,8 m/s2 Jadi, kecepatan perenang saat menyentuh
Ditanyakan: v t permukaan air 14,3 m/s.
Jawab:
4. Jawaban: c
vt2 = v02 + 2gh Diketahui: h = 100 m
= (4 m/s)2 + 2(9,8 m/s2)(20 m) h′ = 50 m
= 16 m2/s2 + 392 m2/s2 Ditanyakan: t
Jawab:
vt = 408 m2 /s2 ≈ 20,2 m/s 1
h – h′ = 2 gt 2
Jadi, kecepatan air saat menyentuh dasar air terjun
kira-kira 20,2 m/s.

Fisika Kelas X 31
1 (19,6 m/s2)htempuh = 9 m2/s2
(100 – 50) m = 2 (9,8 m/s2)t2
9 m2 /s2
50 m = (4,9 m/s2)t2 htempuh = 19,6 m/s2 = 0,46 m
50 m
t2 = = 10,2 s2 hakhir = hmula-mula + htempuh
4,9 m/s2
t ≈ 3,2 s
= (10 + 0,46) m = 10,46 m
Jadi, material telah bergerak selama 3,2 s.
Jadi, titik tertinggi yang dicapai bola kasti jika
5. Jawaban: d
diukur dari tanah adalah 10,46 m.
Diketahui: v0 = 12 m/s
P
tP = t 8. Jawaban: b
tQ = t + 1 sekon Diketahui: v0 = 2,5 m/s
Ditanyakan: kondisi saat kedua bola berjarak 1 m t =2s
Jawab: g = 9,8 m/s2
h P – hQ = 1
Ditanyakan: h
1 1
v0 tP + 2 gtP2 – 2 gtQ2 = 1 Jawab:
P
1 1 1
12t + 2 (10)t 2 – 2 (10)(t + 1)2 = 1 h = v0t + 2 gt 2
12t + 5t 2 – 5(t 2 + 2t + 1) = 1 1
= (2,5 m/s)(2 s) + 2 (9,8 m/s2)(2 s)2
12t + 5t 2 – 5t 2 – 10t – 5 = 1
= 5 m + (4,9 m/s2)(4 s2)
2t = 6
= 5 m + 19,6 m = 24,6 m
t=3 Jadi, jarak permukaan sumur dengan titik awal
Jadi, kedua bola berjarak 1 m saat bola P bergerak pelemparan adalah 24,6 m.
3 s atau bola Q bergerak 4 sekon.
9. Jawaban: d
6. Jawaban: c Diketahui: v0 = 39,2 m/s
Diketahui: tnaik-turun = 10 s g = 9,8 m/s2
1 Ditanyakan: kedudukan saat t = 5 s
tmaks = 2 tnaik-turun
Jawab:
1 Waktu saat anak panah mencapai titik tertinggi:
= 2 (10 s) = 5 s
v t = v0 – gt
g = 9,8 m/s2 0 = 39,2 m/s – (9,8 m/s2)t
Ditanyakan: hmaks
39,2 m/s
Jawab: t = 9,8 m/s2 = 4 s
v0
tmaks= g Setelah 4 sekon, anak panah bergerak jatuh bebas.
v0 = (tmaks)(g) Anak panah masih bergerak turun 1 sekon lagi.
= (5 s)(9,8 m/s2) = 49 m/s Jadi, setelah 5 sekon, anak panah sedang bergerak
v 2 turun.
hmaks = 20g
10. Jawaban: a
2.401m2 /s2
= = 122,5 m Diketahui: h = 20 m
19,6 m/s2
g = 9,8 m/s2
Jadi, ketinggian roket air maksimum 122,5 m. ht = 20 m – 5 m
7. Jawaban: e = 15 m
Diketahui: v0 = 3 m/s Ditanyakan: v t
Jawab:
hmula-mula = 10 m 1 1
Ditanyakan: hakhir ht = 2 gt 2 ⇔ 15 m = 2 (9,8 m/s2)t 2
Jawab: 15 m
t2= 1 2
vt2 = v02 – 2ghtempuh 2
(9,8 m/s )
2
t = 3,06
0 = (3 m/s)2 – 2(9,8 m/s2) htempuh
t= 3,06
t = 1,75 s

32 Gerak Benda pada Lintasan Lurus


vt = gt 1 1
h1 = 2 gt12 = 2 (9,8 m/s2)(5,8 s)2
v t = (9,8 m/s2)(1,75 s) = 17,15 m/s
1
Jadi, kecepatan benda pada saat berada 5 m dari = 2 (9,8 m/s2)(33,64 s2)
permukaan tanah 17,15 m/s.
= 164,836 m
Jadi, kedua bola bertumbukan saat bola kedua me-
B. Uraian nempuh 164,836 m dan bergerak selama 2,8
1. Diketahui: v0 = 0 m/s sekon.
A
v0 = 25 m/s 3. Diketahui: v0 = 60 m/s
B
g = 9,8 m/s2 a = 5 m/s2
h1 = 640 m
h = 50 m
Ditanyakan: a. t
Ditanyakan: A dan B bertemu
b. hmaks
Jawab:
Jawab:
1 2 1
h = v0 t + gt + v0 t – gt2 = v0 t + v0 t a. Hitung kecepatan di h1
2 2
A B A B
v12 = v02 + 2ah1
h 50 m
t = = =2s v12 = (60 m/s)2 + 2(5 m/s2)(640 m)
v 0A + v 0B 0 + 25 m/s
v12 = 3.600 m2/s2 + 6.400 m2/s2
Kelajuan bola saat bertemu
vA = gt = (9,8 m/s2)(2 s) = 19,6 m/s v1 = 10.000 m2 /s2 = 100 m/s
vB = v0 – gt = 25 m/s – (9,8 m/s2)(2 s) Saat mengalami kerusakan hingga berhenti
B
= 25 m/s – 19,6 m/s persamaannya
= 5,4 m/s v2 = v1 – gt
Ketinggian benda B saat bertemu dengan benda A. 0 = 100 m/s – (10 m/s2)t
1 100 m/s
hB = v0 t – 2 gt2 t = 10 m/s2 = 10 s
B

1
Jadi, roket masih bergerak ke atas selama 10 s.
= (25 m/s)(2 s) – 2 (9,8 m/s2)( 2 s)2 1
b. hmaks = h1 + v1t – 2 gt 2
= 50 m – 19,6 m = 30,4 m
1
Benda A bertemu benda B setelah keduanya = 640 m + (100 m/s)(10 s) – ( 2 )
bergerak 2 sekon. Kelajuan benda A pada saat (10 m/s2)(10 s)2
itu 19,6 m/s, sedangkan kelajuan benda B 5,4 m/s. = 640 m + 1.000 m – 500 m
Kedua benda bertemu ketika B mencapai = 640 m + 500 m = 1.140 m
ketinggian 30,4 m. Jadi, ketinggian maksimum roket 1.140 m.
2. Diketahui: v0 = 0 m 4. Diketahui: vA = 50 m/s
1
v0 = 45 m/s vB = 60 m/s
2
t1 = t + 3 tA = t + 4 s
tB = t
t2 = t
Ditanyakan: roket B menyusul roket A
Ditanyakan: t dan h saat kedua bola bertumbukan Jawab:
Jawab: hA = hB
h1 = h2 1 1
1 1 vAtA – 2 gtA2 = vBtB – 2 gtB2
gt 2
2 1
= v0 t2 + gt 2
2 2
2 1 1
1 1
50(t + 4) – 2 (10)(t + 4)2 = 60t – 2 (10)t 2
(9,8)(t + 3)2 = (45)(t) + (9,8)(t)2
2 2 50t + 200 – 5(t 2 + 8t + 16) = 60t – 5t 2
4,9(t2+ 6t + 9) = 45t + 4,9t 2
50t + 200 – 5t 2 – 40t – 80 = 60t – 5t 2
4,9t 2 + 29,4t + 44,1 = 45t + 4,9t 2
–5t + 10t + 120 = 60t – 5t 2
15,6t = 44,1
t ≈ 2,8 –5t + 5t 2 – 60t + 10t = –120
–50t = –120
t1 = (t + 3) s
t = 2,4
= (2,8 + 3) s
= 5,8 s

Fisika Kelas X 33
1 Jawab:
h B = vBtB – 2 gtB2 2
v (7 m/s)2 49 m2 /s2
1 a. hmaks = 20g = 2
= = 2,5 m
= (60 m/s)(2,4 s) – (10 m/s2)(2,4 s)2 2(9,8 m/s ) 19,6 m/s2
2
Jadi, tinggi maksimum yang dicapai bola 2,5 m.
= 144 m – 28,8 m
b. Hitung waktu saat bola mencapai titik tertinggi
= 115, 2 m
v0
Jadi, roket B menyusul roket A setelah bergerak tnaik = g
2,4 sekon dan menempuh jarak 115,2 m.
Lama waktu turun sama dengan naik sehingga:
5. Diketahui: v0 = 7 m/s 2v 0 2(7 m/s)
g = 9,8 m/s2 tudara = 2tnaik = =
g 9,8 m/s2
Ditanyakan: a. hmaks 2(7 m/s)
b. tdi udara = 9,8 m/s2 ≈ 1,43 s
Jadi, lama waktu bola di udara 1,43 s.

A. Pilihan Ganda
v 2 − v t2 0 − (5 m/s)2
s = = ≈ 0,14 m
1. Jawaban: e 2a 2(−87,5 m/s2 )
Berdasarkan gambar, benda K diam karena seiring Jadi, mobil sport akan berhenti setelah menempuh
bertambahnya waktu tetap pada posisi 80 m. jarak 0,14 m.
Adapun benda L bergerak lurus beraturan dengan
4. Jawaban: d
kecepatan yang dapat dicari dengan persamaan
Diketahui: vC = 15 m/s
berikut.
vD = 0 m/s
s 80 m
vL = t = 10 s = 8 m/s ∆tCD = 10 s
Jadi, kesimpulan yang benar adalah pilihan e. Ditanyakan: v saat t = 22 s (v22)
Jawab:
2. Jawaban: e ∆v vD − vC (0 − 15) m/s
Pada gerak vertikal ke atas, kecepatan awal bernilai a = = = = –1,5 m/s2
∆t ∆t CD 10 s
maksimal. Saat naik ke atas, gerakan benda ∆v
diperlambat oleh nilai percepatan gravitasi dengan a=
∆t
nilai negatif. Saat mencapai titik tertinggi, bola v D − v 22
memiliki kecepatan nol. Bola berhenti sesaat a=
t D − t 22
sebelum jatuh bebas. Saat bergerak jatuh bebas, 0 − v 22
benda dipercepat oleh nilai percepatan gravitasi –1,5 m/s2 =
(25 − 22) s
dengan nilai positif. Jadi, jawaban yang tepat (–1,5)(3) m/s = –v22
adalah 3) dan 4). v22 = 4,5 m/s
3. Jawaban: a Kecepatan mobil pada detik ke-22 sebesar 4,5 m/s.
Diketahui: v0 = 30 m/s
v t = 5 m/s 5. Jawaban: b
st = 5 m Diketahui: a1 = 2 m/s2 v0 = 0
Ditanyakan: s → v = 0 t1 = 10 s v2 = 0
Jawab: t2 = 5 s
vt2 = v02 + 2ast Ditanyakan: s
v t 2 − v 02 Jawab:
a = v1 = v0 + a1t1
2 st
(5 m/s)2 − (30 m/s)2 −875 m2 /s2 v1 = 0 + (2 m/s2)(10 s) = 20 m/s
= =
2(5 m) 10 m v2 = v1 + a2t2
= –87,5 m/s2 (tanda negatif menunjukkan per- 0 = 20 m/s + (a2)(5 s)
lambatan) –a2(5 s) = 20 m/s
a = konstan

34 Gerak Benda pada Lintasan Lurus


20 m/s 8. Jawaban: c
a2 = – Diketahui: v0 = 20 m/s
5s
= –4 m/s2 (tanda negatif menunjukkan v t = 50 m/s
adanya perlambatan) v =6s
Ditanyakan: s
v22 = v12 + 2a2s Jawab:
02 = (20 m/s)2 + 2(–4 m/s2)(s) 1
s = v0t + 2 at 2
s(8 m/s2) = 400 m2/s2
1 vt − v0  2
400 m2 /s2 = v0t + 2  t t
s= = 50 m  
8 m/s2
= v0t + (v t − v 0 )t
Jadi, jarak yang masih ditempuh mobil sejauh 2
50 m. (50 m/s − 20 m/s)(6 s)
= (20 m/s)(6 s) + 2
6. Jawaban: a
Perpindahan 0,8 km = 120 m + 90 m = 210 m
Jadi, jarak yang ditempuh selama waktu tersebut
= (1,5 km)2 + (0,8 km)2 sejauh 210 m.
9. Jawaban: d
= 2,25 km2 + 0,64 km2 ah
an Diketahui: a = 4 m/s2
1,5 km
s = 16 m
nd

2
= 2,89 km = 1,7 km
rpi

v0 = 0 m/s
Pe

Kecepatan rata-rata Ditanyakan: v t


perpindahan 1,7 km Jawab:
= =
waktu (9 + 6) menit vt2 = v02 + 2as
1,7 km 1,7 km = 02 + 2(4 m/s2)(16 m)
= = = 6,8 km/jam
15 menit 1
jam = 128 m2/s2
4

Jadi, kecepatan rata-rata Adi saat bersepeda vt = 128 m2 /s2 = 8 2 m/s


sebesar 6,8 km/jam. Jadi, kecepatan bola 8 2 m/s.
7. Jawaban: b
10. Jawaban: c
Diketahui: aP = 2 m/s2
Diketahui: vA = 20 m/s
aQ = a
∆t = 5 s
tP = tQ = 4 s
Ditanyakan: jarak yang ditempuh kedua mobil
Ditanyakan: aQ
saat bertemu
Jawab:
Jawab:
1
sP = v0t + a t2
2 P 20 m/s
aB = tan α = 5s
= 4 m/s2
1
=0+ a t2
2 P sA = sB
1 1 1
= 2
(2 m/s2)(4 s)2 = 2
(2 m/s2)(16 s2) = 16 m vAt = 2 aBt 2
1 1
sQ = v0t + a t2
2 Q (20 m/s)t = 2 (4 m/s2)t 2
1
=0+ 2
a t2 20
t = 2 s = 10 s
1 16a s2
= 2
a (4 s)2 = = 8a s2 sA = vAt
2
sP = sQ + 8 m = (20 m/s)(10 s)
16 m = 8a s2 + 8 m = 200 m
8a s2 = 8 m 1
sB = 2 (4 m/s2)(10 s)2
8m
a= 8 s2
= 1 m/s2 = (2 m/s2)(100 s2)
= 200 m
Jadi, percepatan mobil Q = a = 1 m/s2.
Jadi, mobil B menyusul mobil A setelah menempuh
jarak 200 m.

Fisika Kelas X 35
11. Jawaban: b 1
h2 = v0t – 2 gt 2
Diketahui: v0 = 16 m/s
A
1
tA = tB + 5 = t + 5 = (22 m/s)(1,8 s) – 2 (10 m/s2)(1,8 s)2
tB = t = 39,6 m – 16,2 m = 23, 4 m
aB = 2 m/s2 Jarak kedua mesiu = h2 – h1
Ditanyakan: t saat sB = sA = 23,4 m – 16,2 m = 7,2 m
Jawab: Jadi, jarak kedua mesiu 7,2 m.
sB = sA 14. Jawaban: c
1 Diketahui: m = 100 gram
a t 2
2 BB
= v0 tA
A
v0 = 78,4 m/s
1
(2)t 2 = 16(t + 5) g = 9,8 m/s2
2
t2
= 16t + 80 Ditanyakan: 1) tmaks
2) hmaks
t 2 – 16t – 80 = 0
3) tnaik-turun
(t – 20)(t + 4) = 0 Jawab:
t = 20 atau t = –4 (tidak berlaku) 1) tmaks → v = 0
Jadi, waktu yang dibutuhkan polisi untuk mengejar v t = v0 – gtmaks
pengendara sepeda motor adalah 20 sekon. 0 = 78,4 m/s – (9,8 m/s2)(tmaks)
12. Jawaban: c 78,4 m/s
Diketahui: v0 = 8 m/s tmaks = 9,8 m/s2
=8s
P
v0 = 5 m/s Jadi, waktu yang dibutuhkan peluru untuk
Q
∆vP = 17 m/s mencapai titik tertinggi adalah 8 sekon.
∆vQ = 20 m/s 2) hmaks → tmaks
∆t = 5 s 1
hmaks = v0t – 2 gt2
Ditanyakan: t saat sP = sQ
Jawab: 1
= (78,4 m/s)(8 s) – 2 (9,8 m/s2)(8 s)2
∆v 17 m/s
aP = ∆tP = 5s
= 3,4 m/s2 = 627,2 m – 313,6 m = 313,6 m
∆v 20 m/s Jadi, tinggi maksimum yang dicapai peluru
aQ = ∆tQ = = 4 m/s2
5s adalah 313,6 m.
sP = sQ 3) tnaik-turun = 2tmaks = 2(8 s) = 16 s
1 1
v0 t + 2 aPt 2 = v0 t + 2 aQt 2 Jadi, waktu yang dibutuhkan oleh peluru untuk
P Q
1 1 kembali ke posisi awal adalah 16 s.
8t + 2 (3,4)t 2 = 5t + 2 (4)t 2 Jadi, besaran yang benar ditunjukkan oleh nomor
0,3t 2 = 3t 2) dan 3) yaitu pilihan c.
t = 10
15. Jawaban: b
Jadi, partikel P dan Q menempuh jarak yang sama
setelah bergerak selama 10 s.
h
13. Jawaban: d
Diketahui: v1 = 18 m/s v1 = ?
v2 = 22 m/s
68 m
g = 10 m/s2
Ditanyakan: jarak kedua mesiu h′
Jawab:
Ketinggian maksimal mesiu
2
v (18 m/s)2 324 m2 /s2
h1 = 20g = =
2(10 m/s2 ) 20 m/s2 1) Cari terlebih dahulu v1 dan h saat t1 = 2 s
h1 = 16,2 m v1 = v0 + gt1 = 0 + (10 m/s2)(2 s)
Waktu saat mesiu pertama sampai di titik tertinggi: = 20 m/s
v1 18 m/s
t1 = = 10 m/s2 = 1,8 s 1 1
g h = 2 gt 12 = 2 (10 m/s2)(2 s)2
Ketinggian mesiu kedua saat t = 1,8 s = (5 m/s2)(4 s2) = 20 m

36 Gerak Benda pada Lintasan Lurus


2) h′ = 68 m – 20 m = 48 m 1
h = v0t – 2 gt2
1
h′ = v1t′ + 2
at′2 1
= (21,6 m/s)(2 s) – 2 (9,8 m/s2)(2 s)2
1
48 = 20t′ + 2
(10 – 6)t′2 = 43,2 m – 19,6 m
48 = 20t′ + 2t′2 = 23,6 m
t′2 + 10t′ – 24 = 0 Jadi, jarak yang ditempuh dalam waktu tersebut
(t′ + 12)(t′ – 2) = 0 23,6 m.
t ′ = –12 (tidak berlaku) t′ = 2
19. Jawaban: d
Lama penerjun di udara = t + t′
Diketahui: h = 10 m
=2s+2s=4s
g = 9,8 m/s2
16. Jawaban: a Ditanyakan: t
Diketahui: h = 15 m Jawab:
v0 = 2 m/s
1
g = 10 m/s2 h = 2 gt2
Ditanyakan: v t
Jawab: 2h 2(10 m)
t = g = 9,8 m/s2 = 1,4 s
vt2 = v02 + 2gh
vt2 = (2 m/s)2 + 2(9,8 m/s2)(15 m) Jadi, lama Selvi di udara adalah 1,4 s.
vt2 = 4 m2/s2 + 294 m2/s2 20. Jawaban: c
2 2 Diketahui: h = 37 km
v t = 298 m /s ≈ 17,26 m/s
∆v = 1.110 km/jam
Jadi, kecepatan batu sesaat sebelum menyentuh ∆t = 35 sekon
tanah 17,26 m/s. Ditanyakan: ∆h
17. Jawaban: b Jawab:
Diketahui: v1 = v0 v2 = v0 1.110.000 m
g1 = g g2 = 2g ∆v = 1.110 km/jam =
3.600 s
h1 = h
Kecepatan = 308,33 m/s
Ditanyakan: h2
Jawab: ∆v 308,33 m/s
a = ∆t = 35 s
v1 = 2g1h1
Percepatan yang dialami Felix = 8,8 m/s2
v0 = 2gh 1
h′ = 2 at2
v02 = 2gh
1
v2 = 2g 2h2 = 2 (8,8 m/s2)(35 s)2
= 5.390 m
v0 = 2(2g )h2 = 5,39 km
v 2 Jarak Felix dari tanah setelah 35 sekon
v02 = 4gh2 → h2 = 40g ∆h = h – h′ = (37 – 5,39) km = 31,61 km
2gh 1
h2 = = h B. Uraian
4g 2
Jadi, tinggi maksimum benda di planet yang 1. Diketahui: stotal = 200 km
memiliki gaya gravitasi 2g adalah
1
h. s1 = 80 km
2 t1 = 2 jam
18. Jawaban: d s2 = (200 – 80) km = 120 km
Diketahui: v0 = v t2 = 4 jam
t =2s Ditanyakan: a. v1
v t = 2 m/s b. v2
g = 9,8 m/s2 c. v
Ditanyakan: h Jawab:
Jawab: s1 80 km
a. v1 = = = 40 km/jam
v t = v0 – gt t1 2 jam
2 m/s = v – (9,8 m/s2)(2 s) Jadi, kelajuan burung saat 80 km pertama
v = 2 m/s + 19,6 m/s = 21,6 m/s adalah 40 km/jam.

Fisika Kelas X 37
s2 120 km 1
b. v2 = = = 30 km/jam b. s = v0t + 2 at 2
t2 4 jam
1
Jadi, sisa perjalanan ditempuh dengan = (5 m/s)(5 s) + 2 (5 m/s2)(5 s)2
kelajuan 30 km/jam. 1
s total 200 km = 25 m + 2 (5 m/s2)(25 s2)
c. v= =
t1 + t 2 (2 + 4) jam = 25 m + 62,5 m = 87,5 m
200 km
= = 33,3 km/jam Jadi, jarak yang ditempuh selama waktu
6 jam
Jadi, kelajuan rata-rata seluruh perjalanan tersebut 87,5 m.
33,3 km/jam. 4. a. sAB = vABtAB
= (200 km/jam)(30 menit)
2. Diketahui: v1 = 10 m/s
P
1
v1 = 0 m/s = (200 km/jam)( 2 jam)
Q
v2 = 12 m/s
P = 100 km
v2 = 12 m/s sBC = vBCtBC
Q
t P = tQ = 4 s = (220 km/jam)(30 menit)
Ditanyakan: kapan dan di mana P dan Q bertemu 1
Jawab: = (220 km/jam)( 2 jam)
a. Cari terlebih dahulu aP dan aQ = 110 km
∆v P (12 − 10) m/s 2 s AB + sBC
aP = tP = 4s
= 4 m/s2 = 0,5 m/s2 Kelajuan rata-rata =
t AB + t BC
∆v Q (12 − 0) m/s 12
aQ = == 4 m/s2 = 3 m/s2 (100 + 110) km
tQ 4s = 1 1
( 2 + 2 ) jam
b. Mobil P dan Q menempuh jarak yang sama
saat sP = sQ 210 km
= 1 jam
sP = sQ
1 1 = 210 km/jam
v1 t + 2 aPt 2 = v1 t + 2 aQt 2 Jadi, kelajuan rata-rata pesawat 210 km/jam.
P Q
1 1 b. C
10t + 2 (0,5)t 2 = 0 + 2 (3)t 2
10t + 0,25t 2 = 1,5t 2
10t = 1,25t 2 37°
10t A C′
t= 1,25t
=8 B
1
sQ = 2 aQt 2 AB = 100 km
BC′ = BC cos 37°
1 = (110 km)(0,8) = 88 km
= 2 (3 m/s2)(8 s)2
CC′ = BC sin 37°
1
= 2 (3 m/s2)(64 s2) = 96 m = (110 km)(0,6) = 66 km
Jadi, kedua mobil menempuh jarak yang sama AC′ = AB + BC′ = (100 + 88) km
pada detik ke-8 dan jaraknya 96 m. = 188 km
Perpindahan = AC
3. Diketahui: v0 = 5 m/s
v t = 30 m/s = AC′2 + CC′2
t =5s (188 km)2 + (66 km)2
=
Ditanyakan: a. a
b. s = 39.700 km2 ≈ 199,25 km
Jawab: AC
vt − v 0 (30 − 5) m/s Kecepatan rata-rata =
a. a= = t AB + t BC
t 5s 199,25 km
25 =
= 5
m/s2 1 jam

= 5 m/s2 = 199,25 km/jam


Jadi, percepatan mobil 5 m/s2. Jadi, kecepatan rata-rata pesawat 199,25 km/jam.

38 Gerak Benda pada Lintasan Lurus


5. Diketahui: v0 = 54 km/jam = 15 m/s 1 1
h = 2 gt 2 = 2 (10 m/s2)(1 s)2 = 5 m
t1 = 0,5 s
a = 5 m/s2 Posisi bola dari atas = 5 m
Ditanyakan: s hingga berhenti Posisi bola dari titik awal = (7,2 – 5) m
Jawab:
= 2,2 m
1) Hitung jarak dari melihat pohon tumbang
hingga pengereman. 8. Diketahui: v0 = 3 m/s
s1 = v0t1 = (15 m/s)(0,5 s) = 7,5 m t = 1,5 s
2) Jarak dari pengereman hingga berhenti g = 9,8 m/s2
vt2 = v02 – 2as2 Ditanyakan: a. h
b. v
v 02 − v t 2
s2 = Jawab:
2a
1
(15 m/s)2 − (0 m/s)2 a. h = v0t + 2 gt2
= 2(5 m/s ) 2
1
225 m2 /s2 = (3 m/s)(1,5 s) + 2 (9,8 m/s2)(1,5 s)2
= 10 m/s 2
= 4,5 m + 11,025 m
= 22,5 m = 15,525 m
stotal = s1 + s2 = 7,5 m + 22,5 m = 30 m Jadi, jarak tempat bola dilempar dan ditangkap
adalah 15,525 m.
Jadi, jarak yang ditempuh dari mulai melihat b. v = v0 + gt
rintangan hingga berhenti 30 m. = 3 m/s + (9,8 m/s2)(1,5 s)
6. Diketahui: v0 = 15 m/s = 3 m/s + 14,7 m/s
a = 2,0 m/s2 = 17,7 m/s
Ditanyakan: a. t Jadi, kecepatan bola saat ditangkap 17,7 m/s.
b. s 9. Diketahui: v0 = 30 m/s
Jawab: t =2s
a. v t = v0 – at Ditanyakan: h
∆v (0 − 15) m/s Jawab:
t = a = −2 m/s2 = 7,5 s 1
h = v0t – 2 gt 2
Jadi, waktu yang dibutuhkan perahu motor
1
adalah 7,5 s. = (30 m/s)(2 s) – 2 (9,8 m/s2)(2 s)2
1
b. s t = v0t – 2 at 2 = 60 m – 19,6 m
= 40,4 m
1
= (15 m/s)(7,5 s) – 2 (2 m/s2)(7,5 s)2 Jadi, tinggi yang dicapai benda adalah 40,4 m.
= 112,5 m – 56,25 m = 56,25 m 10. vt2 = v02 + 2gh
Jadi, jarak perahu dari garis batas 56,25 m.
vt2 = 0 + 2(10 m/s2)(20 m)
7. Diketahui: v0 = 12 m/s
g = 10 m/s2 vt2 = 400 m2/s2
Ditanyakan: a. h vt = 400 m2 /s2
b. tnaik-turun 20 m
= 20 m/s
21,8 m

c. posisi bola saat t = 2,2 sekon


Jawab: v t = v0 + gt
v 02 (12 m/s)2 144 m2 /s 2 20 m/s
a. h= = = 20 m/s2
= 7,2 m t = =2s
2g 2(10 m/s2 ) 10 m/s
v0
sRudi = vRudit
(12 m/s) 1,8 m
b. tnaik = tturun = = 2
= 1,2 s = (60 cm/s)(2 s)
g 10 m/s
= 120 cm = 1,2 m 2 m
tnaik = 2(1,2 s) = 2,4 s Jarak Rudi dari gedung =
c. Pada saat 2,2 s, bola sudah turun dari titik ter- 2 m – 1,2 m = 0,8 m
tingginya. Oleh karena saat 1,2 s bola di titik Jadi, posisi Rudi 1,2 m dari titik awal atau 0,8 m
tertinggi, bola bergerak ke bawah dalam waktu dari gedung.
1 s. Jarak yang ditempuh bola sebagai berikut.

Fisika Kelas X 39
A. Pilihan Ganda 4. Jawaban: e
F N kg m/s 2 kg
1. Jawaban: c 1) Tekanan = A = 2 = =
m m2 ms 2
Fisika sebagai IPA memiliki ciri-ciri berikut. –1 –2
1) Memiliki objek kajian berupa benda konkret Dimensi tekanan = [M][L] [T]
(nyata dan ada). 2) Usaha = Fs = Nm = (kg m/s2)(m) = kg m2/s2
2) Dikembangkan berdasarkan pengalaman dan Dimensi usaha = [M][L]2[T]–2
percobaan yang disengaja. 3) Gaya = ma = kg m/s2
3) Sistematis, yaitu menggunakan langkah- Dimensi gaya = [M][L][T]–2
langkah yang urut dan bersifat baku. 4) Impuls = F ∆t = (kg m/s2)(s) = kg m/s
4) Menggunakan cara berpikir logis dan konsisten. Dimensi impuls = [M][L][T]–1
5) Hasil kajiannya bersifat objektif, artinya selalu Jadi, satuan dan dimensi besaran yang benar
memihak pada kebenaran ilmiah. ditunjukkan oleh nomor 2) dan 4).
6) Hukum-hukum fisika yang dihasilkan dari 5. Jawaban: a
berbagai percobaan berlaku umum tetapi V=p× ×t
dengan beberapa ketentuan yang mendukung. = (5,6)(3,2)(1,4) cm3
2. Jawaban: b
2 ap 2 ap 2 ap
Mekanika adalah cabang fisika yang mempelajari
objek bergerak. Mekanika dibagi menjadi dua yaitu = 25,088 cm3 ≈ 25 cm3 (2 ap)
kinematika dan dinamika. Kinematika adalah Dalam perkalian, jumlah angka penting hasil
cabang fisika yang mempelajari gerak benda tanpa perkalian sesuai dengan jumlah angka penting
menyelidiki sebab-sebab dari gerak benda. terkecil dari angka yang dikalikan. Jadi, angka hasil
Dinamika adalah cabang fisika yang mempelajari perkalian dibulatkan menjadi dua angka penting,
objek bergerak dan mempertimbangkan sebab- yaitu 25 cm3.
sebab yang mengakibatkan benda bergerak. Elektro- 6. Jawaban: d
dinamika adalah cabang fisika yang mempelajari Pembacaan pada skala utama = 1,8 cm.
muatan listrik bergerak. Elektrostatika adalah Skala nonius yang segaris dengan skala utama
cabang fisika yang mempelajari muatan listrik diam. adalah skala keempat.
3. Jawaban: a Pembacaan skala nonius = 4 × 0,01 = 0,04 cm.
Elektrodinamika adalah ilmu yang mempelajari Diameter dalam = 1,8 cm + 0,04 cm = 1,84 cm.
muatan bergerak (arus listrik). Elektrostatika adalah 7. Jawaban: a
ilmu yang mempelajari muatan diam. Biolistrik Panjang pensil
adalah ilmu yang mempelajari sistem listrik pada 1
= hasil pengukuran ± 2 skala terkecil
sel hidup. Bioelektromagnetik adalah ilmu yang
mempelajari fenomena listrik, magnetik, dan 1
= 17,6 cm ± 2 (0,1 cm)
elektromagnet pada jaringan makhluk hidup.
= 17,6 cm ± 0,05 cm = (17,6 ± 0,05) cm
Elektromagnetik adalah salah satu jenis gelombang
di samping gelombang mekanik. Alat-alat di atas 8. Jawaban: e
digunakan untuk membuktikan hukum Ohm yang Pembacaan skala utama = 4,5 mm
Pembacaan skala nonius = 25 × 0,01 mm = 0,25 mm
menjelaskan tentang arus/muatan yang mengalir. ––––––––– +
Sehingga cabang fisika yang tepat yaitu elektrodinamika. Hasil pengukuran = 4,75 mm

40 Ulangan Tengah Semester


Diameter kawat v 90
tan θ = v a = 250 = 0,36
1 p
= hasil pengukuran ± 2
skala terkecil tan θ = 19,8°
1 Jadi, kecepatan pesawat 265,7 km/jam dengan
= 4,75 mm ± 2 (0,01 mm)
arah 19,8°.
= (4,75 ± 0,005) mm
12. Jawaban: c
9. Jawaban: b
Diketahui: F1 = F2 = 10 N
Satuan jarak adalah meter (m). Jadi, satuan at dan
b t2 juga m. F3 = 15 N
at = m α = 60°
as=m Ditanyakan: F
m Jawab:
a = s = m s–1
Fx = F2x + F3x – F1
b t2 = m
b s2 = m = (10 N) cos 60° + (15 N) cos 60° – 10 N
1 1
b=
m
= m s–2 = (10 N)( 2 ) + (15 N)( 2 ) – 10 N
s2
Jadi, satuan a = m s–1 dan b = m s–2. = (5 + 7,5 – 10) N
= 2,5 N
10. Jawaban: c
Diketahui: sx = 3 m Fy = F2y + F3y
sy = 4 m = (10 N) sin 60° – (15 N) sin 60°
Ditanyakan: θ 1 1
Jawab: = (10 N) 2 3 – (15 N) 2 3

sy = (5 3 – 7,5 3 ) N
tan θ = s
x
= –2,5 3 N
4m
= 3m
F = Fx 2 + Fy 2
4
= 3 = (2,5 N)2 + (−2,5 3 N)2
4
tan–1( 3 ) = 53° = 6,25 N2 + 18,75 N2
Sudut diukur terhadap sumbu X.
Jadi, arah perpindahan Indah adalah 53° terhadap = 25 N2
arah timur. =5N
Jadi, resultan ketiga gaya adalah 5 N.
11. Jawaban: a
Diketahui: vp = 250 km/jam 13. Jawaban: a
va = 90 km/jam Diketahui: v 1 = ( 2ˆi + 8ˆj ) m/s
Ditanyakan: v
Jawab: v 2 = ( −2ˆi − 6kˆ ) m/s
vp
Ditanyakan: | v |
θ
Jawab:
va
v = v1 + v 2
= ( 2ˆi + 8ˆj ) m/s + ( −2ˆi − 6kˆ ) m/s
v = v p2 + v a2 = ( 8ˆj − 6kˆ ) m/s

= (250 km/jam)2 + (90 km/jam)2 |v | = (8)2 + (−6)2 m/s

= 64 + 36 m/s
= (62.500 + 8.100) km2 /jam2
= 100 m/s
≈ 265,7 km/jam
= 10 m/s
Jadi, | v | = 10 m/s.

Fisika Kelas X 41
14. Jawaban: b
= 45 − 28, 8 km
Diketahui: F1 = 20 N
F2 = 10 N = 16, 2
F3 = 15 3 N = 4,02 km ≈ 4 km
Ditanyakan: R Jadi, besar perpindahan yang dilakukan Endro kira-
Jawab: kira 4 km.
Y 16. Jawaban: d

F1 sin 30° F1

10
30°
X
F3 F1 cos 30° 10

F2 15
Jarak = luasan bidang
(15 + 10)(10)
= 2
ΣFX = F1 cos 30° – F3 = (25)(5)
1 = 125
= 20 N( 2 3 ) – 15 3 N
Jadi, jarak yang ditempuh setelah t = 15 s adalah
= –5 3 N 125 m.
ΣFY = F1 sin 30° – F2 17. Jawaban: e
1 Diketahui: v x = 60 km/jam
= (20 N)( 2 ) – 10 N v y = 40 km/jam
=0 s = 15 km
Jadi, resultan ketiga gaya adalah –5 3 N di 1
∆t = 10 menit = 6 jam
sumbu X.
Ditanyakan: spapasan
15. Jawaban: b
Jawab:
Diketahui: v 1 = v 2 = 5 m/s sx + sy = 15
t1 = 20 menit = 1.200 s vxtx + vyty = 15
t2 = 10 menit = 600 s 1
(60)(t + 6 ) + 40t = 15
Ditanyakan: s
Jawab: 60t + 10 + 40t = 15
s1 = v 1 t1 100t = 5
t = 0,05
= (5 m/s)(1.200 s)
ty = 0,05 jam = 3 menit
= 6.000 m
t x = (10 + 3) menit = 13 menit
= 6 km
s x = vxtx
s2 = s2 t2
= (60 km/jam)(13 menit)
= (5 m/s)(600 s) = (60 km/jam)( jam)
= 3.000 m = 13 km
= 3 km Jadi, kedua mobil berpapasan pada jarak 13 km
θ = 180° – 37° dari kedudukan awal mobil X atau 2 km dari
= 143° kedudukan awal mobil Y.
|s | = s12 + s 22 + 2s1s 2 cos θ km 18. Jawaban: a
Diketahui: v0 = 20 m/s
= (6)2 + (3)2 + 2(6)(3)cos143° km a = 4 m/s2
t =5s
= 36 + 9 + 36(0,8) km Ditanyakan: s

42 Ulangan Tengah Semester


Jawab: Perlambatan:
1 2 v t3 − v t2
s = v0 t – 2
at a3 = t4
1 0 − 20
= (20 m/s)(5 s) – (4 m/s2)(5 s)2 = m/s2
2 5
= 100 m – (2 m/s2)(25 s2) = –4 m/s2
= 50 m 1
Jadi, jarak halte dengan bus sejauh 50 m. s4 = vt2 t4 + 2 a3t42
19. Jawaban: c 1
= (20 m/s)(5 s) – 2 (4 m/s2)(5 s)2
Diketahui: a1 = 1 m/s2
t1 = 6 s = 100 m – 50 m
a2 = 2 m/s2 = 50 m
vt = 20 m/s Jarak total dari stasiun A ke stasiun B adalah
2
t4 = 5 s s1 + s2 + s3 + s4 = 18 m + 91 m + 640 m + 50 m
ttotal = 50 s = 799 m.
Ditanyakan: stotal 20. Jawaban: b
Jawab: Diketahui: aA = 2 m/s2
Kereta api mengalami empat gerak. aB = 3 m/s2
1) Dipercepat dengan a = 1 m/s2 selama 6 s. v0 = 0 m/s
A
1 v0 = 0 m/s
s1 = v0 t1 + 2 at 12 B
t =2s
1 Ditanyakan: sA : sB
= 0 + 2 (1 m/s2)(6 s)2
Jawab:
= 18 m 1
2) Dipercepat dengan a = 2 m/s2, kecepatan sA = v0 t + 2 aAt2
A
menjadi 20 m/s. 1
Kita tentukan kecepatan awalnya dari gerak = 0 + 2 (2 m/s2)(2 s)2
pertama. =4m
v t = v0 + a1t1 1
sB = v0 t + 2 aBt 2
= 0 + (1 m/s2)(6 s) B

= 6 m/s 1
= 0 + 2 (3 m/s2)(2 s)2
Kecepatan ini menjadi kecepatan awal pada
=6m
gerak kedua sehingga:
sA : sB = 4 : 6
vt 2 = vt2 + 2a2s2 =2:3
2

(20 m/s)2 = (6 m/s)2 + 2(2 m/s2)s2 Jadi, perbandingan jarak yang ditempuh bola A dan
(400 m2/s2) = 36 m2/s2 + (4 m/s2)s2 B setelah 2 sekon adalah 2 : 3.
364 m2 /s2 21. Jawaban: b
s2 =
4 m/s2 Diketahui: v0 = 20 m/s
s2 = 91 m v = 0 m/s
vt = vt + a2t2 a = –4 m/s2
2
x = 60 m
(20 m/s) = (6 m/s) + (2 m/s2)t2
Ditanyakan: x ′
t2 = 14 m/s2 Jawab:
2 m/s vt2 = v02 – 2as
t2 = 7 s 0 = (20 m/s)2 – 2(4 m/s2) s
3) Gerak dengan kecepatan tetap selama = 400 m2/s2 – (8 m/s2) s
ttotal – (t1 + t2 + t4) = t3 400 m2 /s2
s=
t3 = (50) s – (6 + 7 + 5) s 8 m/s2
= 32 sekon = 50 m
s3 = vt2 t3 x′ = x – s
= (20 m/s)(32 s) = 60 m – 50 m
= 640 m = 10 m
4) Gerak diperlambat sampai berhenti dalam Jadi, mobil tidak menabrak gerobak karena mobil
waktu 5 sekon (karena berhenti maka vt3 = 0). berhenti pada jarak 10 m dari gerobak.

Fisika Kelas X 43
22. Jawaban: c Jawab:
Diketahui: h1 : h2 = 2 : 1
Ditanyakan: t1 : t2 h1
Jawab:
t1 : t2
2h1 2h2
g
: g

h1 : h2
2 : 1
h2
2 :1
Jadi, perbandingan waktu jatuh benda pertama dan y

benda kedua adalah 2 : 1.


23. Jawaban: b
Diketahui: hmaks = 11,5 m
v t = 0 (kecepatan saat mencapai
ketinggian maksimum = 0)
g = 9,8 m/s2 Tinggi maksimum dengan v0 = 7 m/s.
Ditanyakan: v0 v 2 = v02 – 2 gh1
Jawab: 0 = (7 m/s)2 – 2(9,8 m/s2) h1
vt2 = v02 – 2gh
49 m2 /s 2
0 = v02 – 2gh h1 = = 2,5 s
19,6 m/s 2
v02 = 2(9,8 m/s2)(11,5 m)
vt2 = 2 gh2
2 2
v0 = 225,4 m /s v t2
h2 =
v0 = 15,01 ≈ 15 m/s 2g
Jadi, bola dilempar dengan kecepatan 15 m/s. (14 m/s)2
=
2(9,8 m/s2 )
24. Jawaban: b
Diketahui: v0 = 10 m/s 196 m2 /s 2
=
Ditanyakan: tmax 19,6 m/s 2
Jawab: = 10 m
v t = v0 – gt y = h2 – h1
vt −v0 = (10 – 2,5) m
t= −g = 7,5 m
0 − 10 m/s Jadi, tinggi awal bola 7,5 m.
=
−10 m/s2
26. Jawaban: d
=1s
Diketahui: vA = 25 m/s
Jadi, bola mencapai ketinggian maksimum setelah
vB = 20 m/s
1 sekon.
h = 90 m
25. Jawaban: d Ditanyakan: t
Diketahui: v0 = 7 m/s Jawab:
v t = 14 m/s hA + hB = h
g = 9,8 m/s2 1 1
(vAt – 2 gt 2) +(vBt + 2 gt 2) = h
Ditanyakan: y
vAt + vBt = h
(25 m/s)t + (20 m/s)t = 90 m
(45 m/s)t = 90 m
t=2s
Jadi, bola A dan bola B bertemu setelah bergerak
selama 2 sekon.

44 Ulangan Tengah Semester


27. Jawaban: b 29. Jawaban: e
Diketahui: v0 = 19,6 m/s Diketahui: θ = 37°
1
v0 = 28,2 m/s x = 60 cm = 0,6 m
2
g = 9,8 m/s2 t =2s
Ditanyakan: ∆h saat benda 1 mencapai ketinggi- v0 = 0 m/s
an maksimum Ditanyakan: a
Jawab: Jawab:
Waktu yang diperlukan benda 1 mencapai titik x
sin θ = s
tertinggi:
v 01 19,6 m/s 0,6 m
t1 = = =2s sin 37°=
g 9,8 m/s2 s
Ketinggian maksimum yang dicapai benda 1: 0,6 m
1
0,6 = s
h1 = v0 t1 – 2
gt 12
1
0,6 m
1 2 2 s= =1m
= (19,6 m/s)(2 s) – 2
(9,8 m/s )(2 s) 0,6

= 39,2 m – 19,6 m = 19,6 m 1


s = v0t + 2 at 2
Ketinggian benda kedua saat benda 1 mencapai
tinggi maksimum: 1
1 1 m = 0 + 2 a(2 s)2
h2 = v0 t1 – 2 gt 12
2
1 1
= (28,2 m/s)(2 s) – 2 (9,8 m/s2)(2 s) 2 1 m = 2 a(4 s2)
= 56,4 m – 19,6 m = 36,8 m
Selisih ketinggian antara benda 1 dan benda 2: 2m
a= = 0,5 m/s2
4 s2
∆h = h2 – h1
Jadi, balok mengalami percepatan sebesar 0,5 m/s2.
= (36,8 – 19,6) m
30. Jawaban: e
= 17,2 m
Diketahui: θ = 53°
Jadi, jarak antara kedua benda saat benda per-
h = 80 cm = 0,8 m
tama mencapai tinggi maksimum adalah 17,2 m.
t =2s
28. Jawaban: c v t = 0 m/s
Diketahui: h1 = 11,25 m Ditanyakan: v0
v0 = 2,2 m/s Jawab:
g = 10 m/s2 Kecepatan di titik tertinggi = 0 m/s.
Ditanyakan: t h
sin θ = s
Jawab:
0,8 m
Setelah melompat, untuk mencapai titik tertinggi sin 53° = s
diperlukan waktu:
0,8 m
v0 2,2 m/s 0,8 =
t1 = = = 0,22 s s
g 10 m/s2
Dari titik tertinggi hingga di permukaan air diperlu- s=1m
kan waktu: 1
s = v0t – 2 at 2
2h
t2 = 1 1
g 1 m/s = v0(2 s) – 2 ( 2 v0)(2 s)2
1 m/s = (2v0 – v0) s
2(11,25 m)
= 1 m/s = v0
10 m/s2
Jadi, kecepatan awal kelereng 1 m/s.
= 2,25 s2 = 1,5 s
B. Uraian
t = t1 + t2
1. Fisika ikut berperan dalam mengembangkan
= (0,22 + 1,5) s = 1,72 s
teknologi transportasi, beberapa di antaranya:
Jadi, atlet sampai di permukaan air setelah
a. teknologi maglev memanfaatkan bahan
bergerak selama 1,72 s. superkonduktor;

Fisika Kelas X 45
b. konsep termodinamika berperan dalam 6. A B
penciptaan mesin bensin dan mesin diesel; 300 m
1.500 m
c. konsep gaya gesek berperan dalam teknologi
1.500 m
ban.
2. Alat ukur yang sebaiknya dipilih Irma adalah mikro-
meter sekrup. Mikrometer sekrup memiliki tingkat
ketelitian lebih tinggi dibandingkan jangka sorong.
Oleh karena itu, jika kertas diukur ketebalannya D
A′ 300 m C 1.700 m
dengan mikrometer sekrup maka hasilnya lebih
Jarak = AB + BC + CD
akurat dan presisi.
= (300 + 1.500 + 1.700) m
3. Diketahui: p = 12,57 m (4 angka penting) = 3.500 m
= 8,02 m (3 angka penting) jarak
Ditanyakan: A Kelajuan = waktu
Jawab:
A =p× = 3.500 m
10 menit
= 12,57 m × 8,02 m
= 100,8114 m2 = 3.500 m
7 angka penting 600 s

Oleh karena angka penting terkecil adalah 3 angka = 5,833 m/s


penting, luas lahan ditulis dalam 3 angka penting. Perpindahan = AD
Jadi, luas lahan adalah 101 m2. = AA ′2 + A ′D2
4. Skala tetap menunjukkan 3,1 cm.
Skala nonius menunjukkan 0,09 cm. = (1.500 m)2 + (2.000 m)2
Hasil pengukuran yang didapat 3,1 cm + 0,09 cm
= 3,19 cm. = 6.250.000 m2
= 2.500 m
5. Diketahui: Ls = 20 m
v s = 4 m/s Kecepatan = 2.500 m = 4,166 m/s.
600 s
va = 3 m/s
Ditanyakan: s Jadi, agar Roni tidak terlambat sekolah,
Jawab: kelajuannya harus 5,83 m/s dan kecepatannya
vs harus 4,166 m/s.
7. Diketahui: vDoni = 60 km/jam
va v
vDono = 80 km/jam
1
tDono = t + 15 menit = t + 4 jam
Ditanyakan: waktu saat Doni dan Dono bertemu
v= v s2 + v a2
Jawab:
= (4 m/s)2 + (3 m/s)2 sDoni = sDono
vDoni tDoni = vDonotDono
= (16 + 9) m2 /s2 1
= 5 m/s (60 km/jam)(t + 4 jam) = (80 km/jam)t
va L 60t km/jam +15 km = 80t km/jam
= ss
v 20t km/jam = 15 km
Ls v
s= 15 km/jam
va t=
20 km/jam

= (20 m)(5 m/s) 3


3 m/s = 4 jam = 45 menit
≈ 33,33 meter
Jadi, jarak yang ditempuh siswa kira-kira sejauh Waktu temu = 07.00 + 00.45
33,33 meter. = 07.45
Jadi, Dono menyusul Doni pada pukul 07:45.

46 Ulangan Tengah Semester


8. Diketahui: v0 = 5 m/s 10. Diketahui: h0 = 50 m
vt = 17 m/s v0 = 19,6 m/s
t =6s g = 9,8 m/s2
Ditanyakan: a. a Ditanyakan: v
b. v10 saat t = 10 s Jawab:
c. s pada t = 10 s Waktu mencapai tinggi maksimum
Jawab: v0
vt −v0 t1 = g
a. a = t
19,6 m/s
= (17 − 5) m/s =
9,8 m/s
6s
12 =2s
= 6 m/s2 = 2 m/s2
Tinggi maksimum
Jadi, percepatan mobil sebesar 2 m/s2.
1
b. v10 = v0 + at h = h0 + v0 t1 – 2 gt2
= (5 m/s) + (2 m/s2)(10 s)
1
= 5 m/s + 20 m/s = 25 m/s = 50 m + (19,6 m/s)(2 s) – 2 (9,8 m/s2)(2 s)2
Jadi, kecepatan mobil saat t = 10 s adalah = 50 m + 39,2 m – 19,6 m
25 m/s. = 69,6 m
1
c. s = v0t + 2 at 2 Waktu turun
1
= (5 m/s)(10 s) + 2 (2 m/s2)(10 s)2 1
h = 2 gt2
= (50 + 100) m
= 150 m 2h
Jadi, jarak yang ditempuh mobil sejauh 150 m. t2 = g

9. Diketahui: h0 = 6 m 2(69,6 m)
v0 = 4 m/s = 9,8 m/s2
g = 10 m/s2
Ditanyakan: h′ dari tanah = 14,2
Jawab: = 3,77 sekon
v0 Kecepatan mencapai tanah
t = g vt = gt2
4 m/s
= (9,8 m/s2)(3,77 s)
= = 36,946 m/s
10 m/s2
≈ 36,9 m/s
= 0,4 s
Atau dapat dicari dengan cara cepat v0 = 19,6 m/s2,
1
h = v0t – 2 gt 2 h = 50 m, dan kecepatan di tanah vt. Dianggap
1 benda jatuh vertikal ke bawah sehingga
= (4)(0,4) – 2 (10)(0,4)2 vt2 = v02 + 2gh
= 1,6 – 0,8 vt2 = (19,6 m/s)2 + 2(9,8 m/s2)(50 m)
= 0,8 = 384,16 m2/s2 + 980 m2/s2
Ketinggian bola dari atas tanah
v t = 1.364,16 m2 /s2
h ′ = h0 + h
≈ 36,9 m/s
= 6 m + 0,8 m
Jadi, kecepatan batu saat mencapai tanah
= 6,8 m 36,9 m/s.
Jadi, tinggi maksimum bola dari tanah 6,8 m.

Fisika Kelas X 47
Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu:
1. menganalisis gerak parabola menggunakan vektor berikut makna fisisnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari;
2. mempresentasikan data hasil percobaan gerak parabola dan makna fisisnya.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa:
1. mengagumi dan mensyukuri alam semesta sebagai ciptaan Tuhan;
2. memiliki sikap ilmiah dalam setiap aktivitas pembelajaran dan kehidupan sehari-hari;
3. menyajikan data hasil penelitian/praktikum dan mempresentasikannya.

Vektor Satuan dan Vektor Posisi


Analisis Vektor Perpindahan
pada Gerak
Latihan 1 Benda Kecepatan Gerak Benda

Menentukan Posisi dari Fungsi Kecepatan

Percepatan Gerak Benda

Menentukan Kecepatan dari Fungsi Percepatan


Latihan 2
Soal-Soal Materi

Kecepatan Gerak Parabola


Ulangan
Gerak Parabola Persamaan Posisi Benda pada Gerak Parabola
Harian
Posisi Titik Terjauh Benda di Sumbu X

Posisi Titik Tertinggi Benda

Analisi Vektor pada Gerak


Parabola

Ilmu Fisika pada


Games Angry Menyelidiki Gerak Dimensi Dua
Birds Tugas
Menyelidiki Gerak Parabola

Pengaruh Sudut Elevasi pada Gerak Parabola

Mencari Informasi Kegiatan


Lokasi
Objek
Menggunakan
Google
Maps Selancar Internet
Gerak Dimensi Dua

48 Analisis Vektor pada Gerak Parabola


A. Pilihan Ganda 4. Jawaban: c
1. Jawaban: a Diketahui: r(t) = (8t 2 − 5t + 2)iˆ + (16t − 6t 2 ) jˆ
Diketahui: θ = 60°
Ditanyakan: v (2)
v = 20 m/s
Ditanyakan: v x Jawab:
dr
Jawab: v (t) =
dt
Sinar matahari d
= (8t 2 − 5t + 2)iˆ + (16t − 6t 2 ) jˆ 
dt  
vx
60°
= (16t − 5)iˆ + (16 − 12t ) jˆ
v (2) = (16(2) − 5)iˆ + (16 − 12(2)) jˆ
= (32 − 5)iˆ + (16 − 24) jˆ
v vy = 27iˆ − 8 jˆ
vx Jadi, vektor kecepatan elektron saat t = 2 s
Bayangan burung adalah ( 27iˆ − 8 jˆ )m/s.

v x = v cos 60° = (20 m/s)(


1
) = 10 m/s 5. Jawaban: e
2
Diketahui: r0 = (0, 0) m
Jadi, kecepatan bayangan burung 10 m/s.
v0x = 5 m/s
2. Jawaban: e v 0y = –10 m/s
Diketahui: rA = iˆ + 2 jˆ ax = 4 m/s2
t = 2s
r = 3iˆ + 4 jˆ
B
Ditanyakan: rt
Ditanyakan: ∆r
Jawab: Jawab:
vx(t) = ∫ ax dt + v0x
∆r = rB – rA = (3iˆ + 4 jˆ ) – (iˆ + 2 jˆ ) = 2iˆ + 2 jˆ
= ∫ 4 dt + 5
Jadi, perpindahan cicak (2iˆ + 2 jˆ ) meter.
= 4t + 5
3. Jawaban: b x(t) = ∫ vx dt + x0
Diketahui: r(2) = 1.000iˆ + 320 jˆ = ∫ (4t + 5) dt + 0
r = 5.000iˆ + 4.320 jˆ
(10)
= 2t 2 + 5t
x (2) = 2(2)2 + 5(2)
Ditanyakan: v rt
= 8 + 10
Jawab: = 18
∆r y(t) = ∫ vy dt + y0
v rt = ∆t
= ∫ –10 dt + 0
r(10) − r(2)
= = –10t
(10 − 2) s
y(2) = –10t = –10(2) = –20
(5.000iˆ + 4.320 jˆ) m − (1.000iˆ + 320 jˆ) m
= r = x iˆ + y jˆ = 18iˆ – 20 jˆ
8s (2) (2) (2)
(4.000iˆ + 4.000 jˆ) m Jadi, vektor posisi partikel setelah bergerak
=
8s
selama 2 sekon sebesar (18iˆ – 20 jˆ ) meter.
= (500iˆ + 500 jˆ) m/s
6. Jawaban: e
Jadi, vektor kecepatan rata-rata pesawat terbang Diketahui: v x = 4t 2
(500iˆ + 500 jˆ) m/s. v y = 3t 2 – 2
Ditanyakan: a(t = 3)

Fisika Kelas X 49
Jawab:
b. r(1) = ((10)(1) − 6)iˆ + (8(1)2 − 5(1) jˆ
2
dv x d (4t )
ax =
dt
=
dt
= 8t = (10 − 6)iˆ + (8 − 5) jˆ
ax(t = 3) = 8(3) = 24 = 4iˆ + 3 jˆ
2
dv y d (3t − 2) Jadi, posisi benda saat t = 1 s adalah (4 m, 3 m).
ay = = = 6t
dt dt Pilihan b salah.
ay(t = 3) = 6(3) = 18 c. r(t ) = (10t − 6) iˆ + (8t 2 − 5t ) jˆ
d r(t )
|a | = ax 2 + ay2 v (t ) = = 10iˆ + (16t − 5) jˆ
dt
d v (t )
= (24)2 + (18)2 a(t ) = dt
= 16 jˆ
= Benda mengalami percepatan 16 m/s2 pada
576 + 324
sumbu Y.
= 900 Dengan demikian, benda bergerak lurus
= 30 berubah beraturan.
Jadi, percepatan pesawat saat t = 3 sekon Pilihan c salah.
sebesar 30 m/s2. d.
dr
v(t) = dt = 10iˆ + (16t − 5) jˆ
7. Jawaban: c
v(1) = 10iˆ + (16(1) − 5) jˆ = 10iˆ + 11jˆ
Diketahui: v 0 = 10iˆ + 14 jˆ
Jadi, kecepatan benda saat t = 1 s yaitu
a = (2t + 4)iˆ + (8 − 4t ) jˆ (10iˆ + 11jˆ ) m/s.
t =1s Pilihan d benar.
Ditanyakan: v (t = 1)
e. Kecepatan rata-rata dari t = 0 s hingga t = 1 s
yaitu:
Jawab:
r(1) − r(0) (4iˆ + 3 jˆ) − ( −6iˆ)
t v rt = ∆r = = = 10iˆ + 3 jˆ
∆t t (1) − t (0) 1− 0
v t = v 0 + ∫ a dt
0
Jadi, kecepatan rata-rata benda
t
(10iˆ + 3 jˆ ) m/s.
= v 0 + ∫ (2t + 4)iˆ + (8 − 4t ) jˆ  dt
0  Pilihan e salah.
= (10iˆ + 14 jˆ ) + (t 2 + 4t )iˆ + (8t − 2t 2 ) jˆ 9. Jawaban: d
Diketahui: v x = 4t
= (t 2 + 4t + 10)iˆ + (8t − 2t 2 + 14) jˆ v y = 5t – 4
t =2s
v (1) = (12 + 4(1) + 10)iˆ + (8(1) − 2(1)2 + 14) jˆ
Ditanyakan: v(2)
= (1+ 4 + 10)iˆ + (8 − 2 + 14) jˆ Jawab:
vx = 4t = 4(2) = 8 m/s
= 15iˆ + 20 jˆ vy = 5t – 4 = 5(2) – 4 = 6 m/s
v = v x 2 + v y2 m/s
v(1) = (15)2 + (20)2 = 225 + 400 = 25
Jadi, kecepatan elektron saat t = 1 s sebesar = 82 + 62 m/s
25 m/s.
= 64 + 36
8. Jawaban: d = 100
Diketahui: r = (10t − 6)iˆ + (8t 2 − 5t ) jˆ = 10
Ditanyakan: r0 , rt =1s, vt =1s, v rt vy 6 3
tan θ = = =
Jawab: vx 8 4
3
a. r(0) = (10(0) − 6)iˆ + (8(0)2 − 5(0)) jˆ = −6iˆ θ = arc tan   = 37°
4
Jadi, posisi awal benda (–6, 0) m. Jadi, kecepatan burung 10 m/s ke arah 37°
Pilihan a salah. terhadap tanah.

50 Analisis Vektor pada Gerak Parabola


10. Jawaban: d 2. Diketahui: r0 = ( 0iˆ, 0 jˆ ) km
Diketahui: vperahu = 8 m/s
v air = 4 m/s rt = ( 12iˆ + 5 jˆ ) km
= 500 m ∆t = 30 menit = 0,5 jam
Ditanyakan: arah vperahu agar tiba di A Ditanyakan: v , |v |
Jawab: Jawab:
Agar tiba tepat di titik A, resultan vektor kecepatan ∆r
harus tepat menuju titik A. Kecepatan perahu (vp) v =
∆t
membentuk sudut θ terhadap sumbu X. Kecepatan (12iˆ + 5 jˆ) − 0
air (vair) dilawan (dihilangkan) oleh kecepatan perahu = 0,5
km/jam
terhadap sumbu X (vpx) sehingga resultan vektor
= ( 24iˆ + 10 jˆ ) km/jam
kecepatan di sumbu X bernilai nol. Akibatnya,
perahu hanya bergerak di sepanjang sumbu Y |v | = v x 2 + v y2
(vpy).
A = (24)2 + (10)2 km/jam

= 576 + 100 km/jam

= 676 km/jam
vp = 26 km/jam
vp
Jadi, vektor kecepatan sepeda motor (24iˆ + 10 jˆ)
y

km/jam dan besar kecepatannya 26 km/jam.


θ
vair
vp 3. Diketahui: r = (4t + 5t 2) i + (3t 2 – 2) j
x
t1 = 2 s
vair – vpx = 0
v air = vpx t2 = 4 s
v air = vp cos θ Ditanyakan: ∆r
4= 8 cos θ Jawab:
1
cos θ = 2 r (2) = (4(2) + 5(2)2) i + (3(2)2 – 2) j
θ = 60° = (8 + 20) i + (12 – 2) j
Jadi, arah perahu yang tepat adalah gambar d. = 28 i + 10 j

B. Uraian r (4) = (4(4) + 5(4)2) i + (3(4)2 – 2) j


= (16 + 80) i + (48 – 2) j
1. Diketahui: r1 = 5iˆ + 4 jˆ
= 96 i + 46 j
r2 = 10iˆ + 8 jˆ
∆ r = r (4) – r (2)
∆t = 4 s
Ditanyakan: a. ∆r = (96 i + 46 j ) – (28 i + 10 j )
b. v rt = 68 i + 36 j
Jawab: Jadi, vektor perpindahan benda (68 i + 36 j ) m.
a, Vektor perpindahan capung
4. Diketahui: r = (50t + 2t 2 )iˆ + (4t 2 ) jˆ
∆r = r2 − r1
Ditanyakan: a. v (t)
= (10iˆ + 8 jˆ ) − (5iˆ + 4 jˆ ) = 5iˆ + 4 jˆ
b. a(t)
Jadi, vektor perpindahan capung ( 5iˆ + 4 jˆ) m.
c. r(10)
b. Kecepatan rata-rata capung
Jawab:
∆r dr
v rt = a. v (t) =
∆t dt
5iˆ + 4 jˆ d {(50t + 2t 2 )iˆ + (4t 2 ) jˆ}
= = 1,25iˆ + jˆ = = (50 + 4t )iˆ + 8t jˆ
4 dt
Jadi, kecepatan rata-rata capung Jadi, kecepatan pesawat setiap saat
(1,25iˆ + jˆ ) m/s. ( (50 + 4t )iˆ + 8t jˆ ) m/s.

Fisika Kelas X 51
dv (15iˆ − 7 jˆ) − (3iˆ + 2 jˆ)
b. a(t) = = m/s2
dt 3
d {(50 + 4t )iˆ + 8tjˆ} 12iˆ − 9 jˆ
= = m/s2
dt 3
= 4iˆ + 8 jˆ = (4iˆ – 3 jˆ ) m/s2
Jadi, percepatan pesawat setiap saat
( 4iˆ + 8 jˆ ) m/s2. | a| = 4 2 + (−3)2 m/s2
c. r = (50(10) + 2(10)2 )iˆ + (4(10)2 ) jˆ
(10) = 16 + 9 m/s2
= (500 + 200)iˆ + 400jˆ
= 25 m/s2
= 700iˆ + 400 jˆ = 5 m/s2
Jadi, posisi pesawat saat t = 10 s yaitu Jadi, percepatan partikel sebesar 5 m/s2.
(700 m, 400 m).
b. vt = ∫ a dt + v0
5. Diketahui: r 0 = (2, –1) m = (2 i – j ) m = ∫ (4iˆ – 3 jˆ ) dt + (3iˆ + 2 jˆ )
v0 = (3iˆ + 2 jˆ ) m/s
= 4tiˆ – 3t jˆ + 3iˆ + 2 jˆ
∆t = 3 s
= (4t + 3)iˆ + (–3t + 2) jˆ
vt = (15iˆ – 7 jˆ ) m/s
r t = ∫ vt dt + r0
Ditanyakan: a. | a |
b. r t = ∫ [(4t + 3)iˆ + (–3t + 2) jˆ ] dt + (2iˆ – jˆ )
Jawab: 3
= (2t 2 + 3t)iˆ + (– 2 t 2 + 2t) jˆ + (2iˆ – jˆ )
∆v
a. a =
∆t 3
= (2t 2 + 3t + 2)iˆ + (– 2 t 2 + 2t –1) jˆ
vt − v0
= ∆t

A. Pilihan Ganda Jawab:


1. Jawaban: d v 02 sin2 θ
hmaks =
Diketahui: θ = 37° 2g
v 0 = 15 m/s 1 1
g = 9,8 m/s2 (14,7 m/s)2 ( 2 )2 (216,09 m2 /s2 )( )
2 2
= =
sin 37° = 0,6 2(9,8 m/s2 ) 19,6 m/s2
Ditanyakan: tudara ≈ 5,5 m
Jawab: Jadi, tinggi maksimum batu kira-kira 5,5 m.
t udara = 2tmaks
3. Jawaban: c
v 0 sin θ
= 2 g Diketahui: v0 = 70 m/s
x = 500 m
=2
(15 m/s)(0,6)
= 1,84 s g = 9,8 m/s2
(9,8 m/s2 ) Ditanyakan: θ
Jadi, bola melayang di udara selama 1,84 sekon. Jawab:
v 02 sin 2θ
2. Jawaban: c x= g
Diketahui: v0 = 14,7 m/s
θ = 45° gx
sin 2θ =
g = 9,8 m/s2 v 02
Ditanyakan: hmaks (9,8 m/s2 )(500 m) 4.900 m2 /s2
sin 2θ = =
(70 m/s) 2
4.900 m2 /s2

52 Analisis Vektor pada Gerak Parabola


sin 2θ = 1 6. Jawaban: d
2θ = 90° Diketahui: v x = 5 m/s
θ = 45° g = 9,8 m/s2
Jadi, sudut elevasi peluru 45°. h = 19,6 m
Ditanyakan: x
4. Jawaban: d
Jawab:
Diketahui: x = 90 cm = 0,9 m
h = 44,1 cm 1
h = 2 gt 2
= 0,441 m
g = 9,8 m/s2 2h
Ditanyakan: v t = g
Jawab:
2(19,6 m)
Ditinjau dari sumbu Y: = 9,8 m/s2
v0y = 0
=2s
1
h = v0y t + 2 g t 2
x = vx t
1 = (5 m/s)(2 s)
h = 0 + 2 gt 2 = 10 m
Jadi, jarak mendatar yang ditempuh bola 10 m.
2h
t = g 7. Jawaban: d
(2)(0,441 m)
Diketahui: v0 = 30 m/s
= cos 37° = 0,8
9,8 m/s2
sin 37° = 0,6
= 0,09 s2 t=2s
= 0,3 s g = 10 m/s2
Ditanyakan: r
Ditinjau dari sumbu X: Jawab:
v0x = v dan x = v0xt 1
x
r = (v0 cos 37° t) i + (v0 sin 37° t – 2 g t 2) j
0,9 m
v0x = t
= = 3,0 m/s 1
0,3 s
= ((30)(0,8)(2)) i + ((30)(0,6)(2) – 2 (10)(2)2) j
Jadi, kecepatan minimum yang diperlukan
sebesar 3,0 m/s. = 48 i + (36 – 20) j
= 48 i + 16 j
5. Jawaban: c
Diketahui: v0 = 40 m/s Jadi, posisi peluru setelah bergerak 2 sekon
sin 53° = 0,8 → cos 53° = 0,6 dituliskan dengan persamaan (48 i + 16 j ) m.
g = 9,8 m/s2 8. Jawaban: e
t =2s Diketahui: v0 = 8 m/s
Ditanyakan: v θ = 30°
Jawab:
x = 2 3m
v x = v0x
Ditanyakan: y
= v0 cos θ
Jawab:
= (40 m/s)(0,6)
x = v0 cos θ t
= 24 m/s
v y = v0y – gt t =
x
= v0 sin θ – gt v 0 cosθ

= (40 m/s)(0,8) – (9,8 m/s2)(2 s) 2 3 m


= 32 m/s – 19,6 m/s = 1
(8 m/s)( 3)
2
= 12,4 m/s
Jadi, kecepatan peluru setelah bergerak 2 sekon = 0,5 s
sebesar vx = 24 m/s dan vy = 12,4 m/s.

Fisika Kelas X 53
1 Jawab:
y = v0y t – 2 gt 2 v 02 sin 2θ
xH = 2g
1
= v0 sin 30° t – 2 gt 2 (49 m/s)2 (sin 90°)
=
2(9,8 m/s2 )
1 1
= (8)( )(0,5) –
2 2
(9,8)(0,5)2 (49 m/s)2 (1)
= 2(9,8 m/s2 )
= 122,5 m
= 2 – 1,225
= 0,775 ≈ 0,8 v 0 2 sin2 θ
yH = 2g
Jadi, ketinggian bola kira-kira 0,8 m.
1
9. Jawaban: d (49 m/s)2 ( 2)2
2
= 2
Diketahui: h0 = 1,5 m 2(9,8 m/s )
θ = 53° = 61,25 m
hmaks = 3,05 m Jadi, koordinat saat bola berada di titik tertinggi
g = 10 m/s2 (122,5; 61,25) m.
sin 53° = 0,8
Ditanyakan: v 0 2. Diketahui: v0 = 9,8 m/s
Jawab: θ = 45°
g = 9,8 m/s2
v 0 2 sin2 θ Ditanyakan: x maks
hmaks = h0 +
2g Jawab:
v 02 sin 2θ
v 0 2 sin2 θ x maks =
hmaks – h0 = g
2g
(9,8 m/s)2 (sin 90°)
2g (hmaks − h0 )
=
(9,8 m/s2 )
v0 =
sin θ 2
= (9,8 m)(1) = 9,8 m
Jadi, jarak terjauh bola 9,8 m.
2(10)(3,05 − 1,5)
=
(0,8)2 3. Diketahui: θ = 60°
v0 = 20 m/s
= 48,4375 g = 9,8 m/s2
= 6,96 m/s ≈ 7 m/s Ditanyakan: hmaks
Jadi, kecepatan awal bola 7 m/s. Jawab:
v 0 2 sin2 θ
10. Jawaban: c hmaks = 2g
Diketahui: vA = vB 1
(20 m/s)2 ( 3 )2
θ A = 45° = 2
2(9,8 m/s2 )
θ B = 60° 300
Ditanyakan: yA : yB = 19,6
m = 15,3 m
Jawab: Jadi, tinggi maksimum yang mampu dicapai bola
v A 2 sin2 θ A 15,3 m.
yA 2g
=
yB v B 2 sin2 θB 4. Diketahui: h0 = 7,5 m
2g
θ = 30°
sin2 45°
= v0 = 20 m/s
sin2 60°
g = 10 m/s2
1
2 
2
1 Ditanyakan: a. hmaks

2  2
= 2 = 2
3 = 3 b. tudara
1
 3  4 c. x
2 

Jadi, yA : yB = 2 : 3. Jawab:
hmaks
B. Uraian v0

1. Diketahui: v0 = 49 m/s 30° || ||

θ = 45°
7,5 m
g = 9,8 m/s2
Ditanyakan: (xH, yH)
x

54 Analisis Vektor pada Gerak Parabola


a. Waktu untuk mencapai titik tertinggi 5. Diketahui: v x = 20 m/s
v 0 sin θ
1
(20 m/s)( ) sin 37° = 0,6
2
tmaks = g
= = 1 sekon g = 10 m/s2
(10 m/s2 )
1 Ditanyakan: d
hmaks = h0 + v0y tmaks – 2 gt maks2 Jawab:
1 Persamaan segitiga:
= 7,5 + v0(sin θ )tmaks – 2 gt maks2 y = d sin 37° . . . (1)
1 1 x = d cos 37° . . . (2)
= 7,5 + (20)( 2 )(1) – 2 (10)(1)2
Persamaan gerak parabola:
= 7,5 + 10 – 5 = 12,5
1 1
Jadi, tinggi maksimum bola 12,5 m. y = 2 gt 2 = 2 (10)t 2 = 5t 2 . . . (3)
b. Waktu untuk turun setelah mencapai tinggi x = vxt = 20t . . . (4)
maksimum
Substitusi persamaan (1) dan (2) ke persamaan
2hmaks
tturun = (3) dan (4), lalu eleminasi d.
g
d sin 37° = 5t 2
2(12,5 m) d cos 37° = 20t
=
(10 m/s2 ) –––––––––––––– :
1
= 2,5 s = 1,58 s tan 37° = 4
t
tudara = tnaik + tturun = 1 s + 1,58 s = 2,58 s 0,6
t = 4 tan 37° = 4( 0,8 ) = 3
Jadi, bola melayang di udara selama 2,58 s. d cos 37° = 20t
c. Jarak terjauh bola d(0,8) = 20(3)
x = vx tudara 60
= v0 cos θ tudara d= 0,8
= 75

= (20 m/s)(
1
3 )(2,58 s) Jadi, jangkauan pemain ski di udara 75 meter.
2
= 25,8 3 m = 44,7 m
Jadi, jarak terjauh bola 44,7 m.

A. Pilihan Ganda 2. Jawaban: b


Diketahui: r = 4t 2 – 2t + 8
1. Jawaban: c
Diketahui: v0 = 200 m/s t1 = 1 s
a = (8t – 3) m/s2 t2 = 5 s
t =3s Ditanyakan: v r t
Ditanyakan: v Jawab:
Jawab: r(1) = 4t 2 – 2t + 8
t
v(t) = v0 + ∫ a dt = 4(1)2 – 2(1) + 8 = 10
0 r(5) = 4t 2 – 2t + 8
t
= v0 + ∫ (8t – 3)dt = 4(5)2 – 2(5) + 8 = 98
0
r (5) − r (1)
= v0 + 4t 2 – 3t v rt =
t (5) − t (1)
= 200 + 4t 2 – 3t
v (3) = 200 + 4(3)2 – 3(3) 98 − 10 88
= 200 + 36 – 9 = = 4 = 22
5 −1
= 227 Jadi, kecepatan rata-rata gerak partikel dalam
Jadi, kecepatan elektron setelah bergerak 3 sekon selang waktu t = 1 s sampai dengan t = 5 s sebesar
menjadi 227 m/s. 22 m/s.

Fisika Kelas X 55
3. Jawaban: c Jawab:
Diketahui: (x0, y0) = (4, 8) m dr
v (t) = dt
v x = (4t – 2) m/s
v y = (5t + 2) m/s d [(6t 3 − 8)i + (12t 2 ) j ]
=
dt
t =2s
= 18t 2iˆ + 24t jˆ
Ditanyakan: r
dv
Jawab: a(t) = dt
t
x(t) = x0 + ∫ vx dt d (18t 2 iˆ + 24t jˆ)
0 = dt
t
= x0 + ∫ (4t – 2)dt = 36t iˆ + 24 jˆ
0
a(1) = 36(1)iˆ + 24 jˆ
= 4 + 2t 2 – 2t
x (2) = 4 + 2(2)2 – 2(2) = 36iˆ + 24 jˆ
=4+8–4 Jadi, percepatan titik materi saat t = 1 s sebesar
=8 ( 36iˆ + 24 jˆ ) m/s2.
t
y(t ) = y0 + ∫ vy dt 6. Jawaban: a
0 Diketahui: v 0 = 10 m/s
t
= y0 + ∫ (5t + 2) dt a(t) = 6t – 4
0 r0 = 4 m
= 8 + 2,5t 2 + 2t
y(2) = 8 + 2,5(2)2 + 2(2) Ditanyakan: r
Jawab:
= 8 + 10 + 4
t
= 22 v (t) = v0 + ∫ a(t) dt
0
r2 = x(2) i + y(2) j = 8 i + 22 j t

Jadi, posisi materi setelah 2 s adalah (8 i + 22 j ) m. = 10 + ∫ (6t – 4) dt


0
4. Jawaban: d = 10 + 3t 2 – 4t
Diketahui: r (t) = (3t 2 – 4) i + (6t – 8) j t
Ditanyakan: vrata-rata r(t) = r0 + ∫ v(t) dt
0
Jawab: t
r (0) = (3(0)2 – 4) i + (6(0) – 8) j = –4 i – 8 j = 4 + ∫ (3t 2 – 4t + 10) dt
0
r (4) = (3(4)2 – 4) i + (6(4) – 8) j = 44 i + 16 j
= t 3 – 2t 2 + 10t + 4
∆r Jadi, persamaan posisi partikel setiap saat adalah
vrata-rata =
∆t
r = t 3 – 2t 2 + 10t + 4.
r(4) − r(0)
= 7. Jawaban: d
4−0
Diketahui: x = (6 + 4t 2)
(44i + 16 j ) − (−4i − 8 j ) y = (20 – 3t 2)
=
4 t =5s
48i + 24 j Ditanyakan: v
= Jawab:
4
= 12iˆ + 6 jˆ vx(t) = dt
dx

Jadi, kecepatan rata-rata partikel ( 12iˆ + 6 jˆ ) m/s.


d (6 + 4t 2 )
=
5. Jawaban: d dt
= 8t
Diketahui: r = (6t 3 − 8)iˆ + (12t 2 ) jˆ
vx(5) = 8(5)
t =1s
Ditanyakan: a = 40

56 Analisis Vektor pada Gerak Parabola


dy
vy = dt |∆ r B| = (−6)2 + 82
d (20 − 3t 2 ) = 36 + 64
=
dt
= –6t = 100
vy(5) = –6(5) = –30 = 10

v = v x2 + v y2 ∆ r C = (10iˆ + 10 jˆ ) – 0

= 10iˆ + 10 jˆ
= (40)2 + (-30)2
|∆ r C| = 102 + 102
= 1.600 + 900
= 2.500 = 100 + 100
= 50
= 200
Jadi, kecepatan titik materi saat t = 5 s sebesar
50 m/s. = 10 2
8. Jawaban: c ∆ r D = 0 – (10iˆ + 2 jˆ )
Diketahui: r = 4t 3 + 2t – 5
= –10iˆ – 2 jˆ
Ditanyakan: a (0,5)
Jawab: |∆ r D| = (−10)2 + (−2)2
dr
v (t) = dt = 100 + 4
3
d (4t + 2t − 5)
= dt = 104
= 12t 2 +2 ∆ rE = (12iˆ + 12 jˆ ) – (2iˆ + 2 jˆ ) = 10iˆ + 10 jˆ
dv d (12t 2 + 2)
a (t) = dt
= = 24t
dt |∆ r E| = 102 + 102 = 10 2
a (0,5) = 24(0,5) = 12 Berdasarkan analisis di atas, gerak siswa pada
Percepatan benda saat t = 0,5 s sebesar 12 m/s2. pilihan b menghasilkan perpindahan 10 m.

9. Jawaban: b 10. Jawaban: d


Diketahui: | r| = 10 m Diketahui: r A = 1,5iˆ + 3 jˆ
Ditanyakan: ∆ r r B = (1,5 + 1,5)iˆ + 2,5 jˆ
Jawab: = 3iˆ + 2,5 jˆ
Vektor perpindahan dirumuskan:
Ditanyakan: ∆ r
∆r = r2 – r1 Jawab:
Adapun besar pepindahan: ∆ r = rB – rA
|∆ r | = ∆rx 2 + ∆ry 2 = (3iˆ + 2,5 jˆ ) – (1,5iˆ + 3 jˆ )
= 1,5iˆ – 0,5 jˆ
|∆ r A| = (8iˆ + 8 jˆ ) – (2iˆ + 4 jˆ )
Jadi, vektor perpindahan burung (1,5iˆ – 0,5 jˆ ) m.
= 6iˆ + 4 jˆ 11. Jawaban: e
2 2 Diketahui: θ = 30°
|∆ r A| = 6 +4
t =1s
= 36 + 16 y = 15,1 m
Ditanyakan: v 0
= 52 Jawab:
1
∆rB = (4iˆ + 10 jˆ ) – (10iˆ + 2 jˆ ) y = v0 sin θ t – gt 2
2
1
= –6iˆ + 8 jˆ 15,1 = v0 sin 30°(1) – (9,8)(1)2
2

Fisika Kelas X 57
1 14. Jawaban: c
15,1 = v0 ( )(1) – 4,9
2 Persamaan jangkauan bola:
1
v 0 = 15,1 + 4,9 v 0 2 sin 2θ
2 R=
v 0 = 2(20) = 40 2g
Jadi, kecepatan awal peluru 40 m/s. Berdasarkan persamaan di atas, jangkauan bola
sebanding dengan nilai sin 2θ. Nilai sinus mencapai
12. Jawaban: d
maksimum pada sudut 90° (sin 90° = 1).
Diketahui: θ = 60°
sin 2θ = sin 90°
v 0 = 14 m/s
2θ = 90°
g = 9,8 m/s2
Ditanyakan: xmaks θ = 45°
Jawab: Jadi, jangkauan bola mencapai maksimum
dengan sudut elevasi 45°.
v 0 2 sin 2θ
xmaks = 15. Jawaban: c
g
Diketahui: v 0 = 20 m/s
(14 m/s)2 sin 120° x =5m
=
9,8 m/s2 g = 9,8 m/s2
1
(196 m2 /s2 )( 2 3) Ditanyakan: h
= 2
9,8 m/s Jawab:
= 10 3 m v = v0 =
x
t
Jadi, jarak mendatar terjauh yang dicapai bola
x 5m
adalah 10 3 m. t= = = 0,25 s
v 20 m/s
13. Jawaban: b 2h
t =
Diketahui: θ = 45° g
v0 = 14 m/s 2h
t2 =
g = 9,8 m/s g
Ditanyakan: vektor posisi gt 2
h =
Jawab: 2
1 (9,8 m/s 2 )(0,25 s)2
xH = 2 xmaks =
2
(9,8 m/s2 )(0,0625 s2 )
1 v 0 2 sin 2θ =
= 2
2 g = 0,306 m
2
= 30,6 cm
(14 m/s) sin 2(45°)
= Jadi, perbedaan ketinggian parit adalah 30,6 cm.
2(9,8 m/s2 )
16. Jawaban: d
(196 m2 /s2 )(1)
= Diketahui: v0 = 15 m/s
19,6 m/s2
θ = 60°
= 10 m x = 3,0 m
v 0 2 sin2 θ g = 9,8 m/s2
yH =
2g 3 = 1,73
(14 m/s)2 sin2 45°
Ditanyakan: y
= Jawab:
2(9,8 m/s2 )
1
x = v0 cos θ t
(196 m2 /s2 )( 2 2)2
= x
19,6 m/s2 t =
v 0 cos 60°
1
= (10 m)( 2 ) 3m
= 1
=5m (15 m/s)( )
2

Jadi, vektor posisi peluru di titik tertinggi adalah = 0,4 s


(10, 5) m.

58 Analisis Vektor pada Gerak Parabola


1 Jawab:
y = v0 sin θ t – gt 2
2
v 0 2 sin 2θ
1 xH 2g
= (15 m/s)(sin 60°)(0,4 s) – ( )(9,8 m/s2)(0,4 s)2 = v 0 2 sin2 θ
2 yH
2g

1
= (15)( 3 )(0,4) m – 0,784 m sin 2(60°)
2
=
= 5,196 m – 0,784 m sin2 60°
= 4,412 ≈ 4,41 sin 120°
= sin2 60°
Jadi, ketinggian bola saat jarak mendatar 3 m kira-
kira 4,41 m. 1
3
= 2
17. Jawaban: c 1
(2 3)2
Diketahui: θ = 45°
v 0 = 15 m/s 1
3
h0 = 1,4 m = 2
3
g = 10 m/s2 4

Ditanyakan: hmaks
3 4
Jawab: =
2 3
v 0 2 sin2 θ
hmaks = h0 + 2 3 3
2g =
1
3 3
(15 m/s)2 ( 2 2) 2

= 1,4 m + 2 2
2(10 m/s ) = 3
= 1,4 m + 5,625 m
= 7,025 m Jadi, xH : yH = 2 : 3.
= 7,0 m
20. Jawaban: d
Jadi, tinggi maksimum bola kira-kira 7,0 m. Diketahui: h0 = 1,5 m
18. Jawaban: d θ = 45°
Diketahui: v x = 4 m/s hmaks = 2,5 m
h = 80 cm = 0,8 m g = 10 m/s2
g = 10 m/s2 Ditanyakan: v 0
Ditanyakan: x Jawab:
Jawab: v 0 2 sin2 θ
hmaks = h0 +
1 2g
h = 2 gt 2 v 0 2 sin2 θ
hmaks – h0 =
2g
2h
t = 2g (hmaks − h0 )
g v02 =
sin2 θ
(2)(0,8 m)
=
10 m/s2 2(10 m/s2 )(2,5 m − 1,5 m)
= 1
( 2 2)2
= 0,16 s 2
= 0,4 s = 40 m2/s2

Ditinjau dari sumbu X: v0 = 40 m2 /s2 = 2 10 m/s


x = vxt
Jadi, kecepatan awal yang harus diberikan
= (4 m/s)(0,4 s)
= 1,6 m 2 10 m/s.
Jadi, jarak mendatar bola 1,6 m.
B. Uraian
19. Jawaban: b
Diketahui: θ = 45° 1. Diketahui: r = 16t – 2t 2 + 8
Ditanyakan: xH : yH Ditanyakan: a. v(0)
b. a
c. v(t)

Fisika Kelas X 59
Jawab: 3. Diketahui: θ = 37°
dr v0 = 20 m/s
a. v (t) = dt sin 37° = 0,6
d (16t − 2t 2 + 8) cos 37° = 0,8
=
dt Ditanyakan: v
= 16 – 4t Jawab:
v (0) = 16 – 4(0) v x = v0 cos θ
= (20 m/s)(cos 37°)
= 16 = (20 m/s)(0,8)
Jadi, kecepatan awal partikel 16 m/s. = 16 m/s
dv v y = v0 sin θ
b. a =
dt = (20 m/s)(sin 37°)
d (16 − 4t ) = (20 m/s)(0,6)
= = 12 m/s
dt
= –4
v = vx i + vy j = (16 i + 12 j ) m/s
Percepatan bertanda negatif artinya partikel
mengalami perlambatan sebesar 4 m/s2. Jadi, vektor kecepatan bola (16 i + 12 j ) m/s.
c. v (2) = 16 – 4(2) 4. Diketahui: a = (2 i + 3 j ) m/s2
= 16 – 8 v 0 = 4iˆ m/s
=8 r0 = 0
Jadi, kecepatan partikel saat t = 2 s adalah
8 m/s. Ditanyakan: a. v (2)
b. r(2)
2. Diketahui: r(t) = 2,5t 2 – 2t + 1,8 Jawab:
t
Ditanyakan: a. v rt
a. v (t) = v 0 + ∫ a dt
0
b. v (3)
t
Jawab: = v 0 + ∫ (2iˆ + 3 jˆ) dt
0
∆r
a. v rt = ∆t = v 0 + 2t iˆ + 3t jˆ
= 4iˆ + 2t iˆ + 3t jˆ
[2,5(3)2 − 2(3) + 1,8] − [2,5(1)2 − 2(1) + 1,8]
=
2
= (2t + 4) iˆ + 3t jˆ
v (2) = (2(2) + 4) iˆ + 3(2) jˆ
(22,5 − 6 + 1,8) − (2,5 − 2 + 1,8)
= 2 = 8iˆ + 6 jˆ
18,3 − 2,3
= 2 | v (2) | = (8iˆ)2 + (6 jˆ)2
16 = 64 + 36 = 10
= 2
=8 Jadi, vektor kecepatan partikel ( 8iˆ + 6 jˆ ) m/s
Jadi, kecepatan rata-rata partikel 8 m/s. dan besar kecepatannya 10 m/s.
t
dr b. r(t) = r0 + ∫ v (t) dt
b. v (3) =
dt 0
t

=
d (2,5t 2 − 2t + 1,8) = 0 + ∫ [(2t + 4)iˆ + 3tjˆ] dt
dt 0
3
= 5t – 2 = (t + 4t ) iˆ + t 2 jˆ
2
2
v (3) = 5(3) – 2 r(2) = ((2) + 4(2)) iˆ + 3 (2)2 jˆ
2
2
= 15 – 2 = 12iˆ + 6 jˆ
= 13
Jadi, vektor posisi partikel saat t = 2 s adalah
Jadi, kecepatan partikel saat t = 3 s sebesar
13 m/s. (12iˆ + 6 jˆ) m.

60 Analisis Vektor pada Gerak Parabola


5. Diketahui: v(0) = (2iˆ + 4 jˆ ) m/s xPP′ = v0t
r = 6iˆ + 5 jˆ m
(0)
= (10 m/s)(5 s)
t =4s = 50 m
v(4) = (18iˆ + 16 jˆ ) m/s Jadi, jarak xPP′ adalah 50 m.

Ditanyakan: a. a dan | a | 7. Diketahui: v0 = 40 m/s


h0 = 40 m
b. r (4)
θ = 45°
Jawab:
g = 10 m/s2
∆v Ditanyakan: x
a. a = ∆t
Jawab:
(18iˆ + 16 jˆ) m/s − (2iˆ + 4 jˆ) m/s
= v 0 2 sin2 θ
4s
hmaks = h0 + 2g
(16iˆ + 12 jˆ) m/s
=
4s 1
(40)2 ( 2)2
= (4iˆ + 3 jˆ ) m/s2
2
= 40 +
2(10)
2 1
|a | = 42 + 32 m/s 1.600( )
= 40 + 2
20
= 5 m/s2
= 40 + 40 = 80
Jadi, percepatan ikan (4 iˆ + 3 jˆ ) m/s2 dan
tnaik = tmaks
besar percepatannya 5 m/s2. 1
v 0 sin θ 40( 2)
a = 4iˆ + 3 jˆ
2
b. = g
= = 2 2 = 2(1,4) = 2,8
(t) 10
v(t) = ∫a(t) dt + v0 1
hmaks = 2 g(tturun)2
= ∫(4iˆ + 3 jˆ )dt + (2iˆ + 4 jˆ )
2hmaks 2(80)
= 4tiˆ + 3t jˆ + 2iˆ + 4 jˆ tturun = = =4
g 10
= (4t + 2)iˆ + (3t + 4) jˆ ttotal = tnaik + tturun
= 2,8 + 4
r (t) = ∫v(t) dt + r (0)
= 6,8 s
= ∫[(4t + 2)iˆ + (3t + 4) jˆ )]dt + (6iˆ + 5 jˆ ) x = vx ttotal
3 = v0 cos 45° ttotal
= (2t 2 + 2t)iˆ + ( 2 t 2 + 4t) jˆ + (6iˆ + 5 jˆ )
1
3 = (40 m/s)( 2 )(6,8 s)
= (2t 2 + 2t + 6)iˆ + ( 2 t 2 + 4t + 5) jˆ 2

Jadi, persamaan posisi setiap saat ikan yaitu = (40 m/s)(0,7)(6,8 s)


= 190,4 m
3
r (t) = (2t 2 + 2t + 6) iˆ + ( 2 t 2 + 4t + 5) jˆ , Jadi, jarak mendatar bola dari dasar gedung
dengan r dalam meter dan t dalam sekon. 190,4 m.

6. Diketahui: v = 10 m/s 8. Diketahui: v0 = 60 m/s


h = 122,5 m θ = 45°
g = 9,8 m/s2 g = 10 m/s2
Ditanyakan: x PP′ Ditanyakan: (xH; yH)
Jawab: Jawab:
2h v 0 2 sin 2θ
t = g
xH =
2g
2(122,5 m)
= (60 m/s)2 sin 2(45°)
9,8 m/s2 =
2(10 m/s2 )
245 m
= (3.600 m2 /s2 )(1)
9,8 m/s2 =
(20 m/s2 )

= 25 s2
= 180 m
=5s

Fisika Kelas X 61
v 0 2 sin2 θ 10. Diketahui: v0 = 15 m/s
yH = 2g θ = 45°
g = 10 m/s2
(60 m/s)2 sin2 (45°) Ditanyakan: a. t udara
=
2(10 m/s2 )
b. R
1
(3.600 m2 /s 2 )( 2)2 Jawab:
= 2
(20 m/s )2
a. tudara = 2tmaks
= 90 m 2v 0 sin θ
=
Jadi, titik koordinat di titik tertinggi (180, 90) m. g
1
2(15 m/s)( 2 2)
9. Diketahui: θ = 53° =
(10 m/s2 )
v0 = 50 m/s
sin 53° = 0,8 → cos 53° = 0,6 = 1,5 2 sekon
x = 150 m v 0 2 sin 2θ
g = 9,8 m/s2 b. xH =
g
Ditanyakan: h (15 m/s)2 sin 90°
Jawab: =
(10 m/s2 )
x = vxt (225 m2 /s2 ) (1)
x
= 10 m/s2
t = v = 22,5 m
x

x Jadi, bola melayang di udara selama 1,5 2


= v 0 cos 53°
sekon dan jarak terjauh bola 22,5 m.
150 m
= (50 m/s)(0,6)
=5s
1
y = v0y t – 2 gt 2

1
= v0 sin θ t – 2 gt 2

1
= (50 m/s)(0,8)(5 s) – 2 (9,8 m/s2)(5 s)2
= 200 m – 122,5 m
= 77,5 m
Jadi, air mengenai gedung pada ketinggian
77,5 m.

62 Analisis Vektor pada Gerak Parabola


Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu:
1. menganalisis besaran fisika yang terkait dengan gerak melingkar benda;
2. menjelaskan penerapan gerak melingkar dalam teknologi.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa:
1. bersikap disiplin dan berhati-hati dalam kehidupan sehari-hari;
2. berpikiran terbuka dan kritis terhadap suatu masalah.

Gerak Melingkar Besaran dalam Gerak Melingkar

Latihan 1 Gerak Melingkar Beraturan

Latihan 2 Materi
Soal-Soal

Ulangan Harian

Aplikasi Gerak Melingkar Hubungan Roda-Roda

Penerapan Gerak Melingkar

Gerak Melingkar
Periode dan Frekuensi
Simulasi Gerak Melingkar
Tugas
Membuat Model Dua Benda Melingkar
Gaya Angkat Baling-Baling Helikopter
yang Saling Berinteraksi
Mempelajari Besaran-Besaran dalam
Merawat Gir Sepeda Gerak Melingkar
Informasi Kegiatan

Gerak Melingkar

Mengamati Animasi Gerak


Selancar Internet Melingkar
Mempelajari Gerak Rantai

Fisika Kelas X 63
A. Pilihan Ganda 5. Jawaban: d
Diketahui: v = 1 m/s
1. Jawaban: d
R =5m
Persamaan kecepatan linear adalah v = ωR.
Ditanyakan: T
ω adalah kecepatan sudut (rad/s).
Jawab:
R adalah jari-jari lingkaran (m).
2π R
Berdasarkan persamaan di atas, besaran yang v= T
memengaruhi nilai kecepatan linear adalah 2π R
kecepatan sudut dan jari-jari roda. T= v
2. Jawaban: a 2π (5 m)
= 1 m/s
= 10π s
Diketahui: R = 30 cm = 0,3 m
Jadi, periode gerakan Roni 10π s.
v = 6 m/s
Ditanyakan: as 6. Jawaban: b
Jawab: Diketahui: R = 10 cm = 0,1 m
v2 6 putaran
as = f = 60 sekon = 0,1 Hz
R
(6 m/s)2
Ditanyakan: v
= Jawab:
0,3 m
36 m2 /s 2 v =ωR
=
0,3 m = (2π f )R
as = 120 m/s2 = 2π (0,1 Hz)(0,1 m) = 0,02π m/s
Jadi, percepatan sentripetal roda 120 m/s2. Jadi, kecepatan linear benda sebesar 0,02π m/s.
3. Jawaban: a 7. Jawaban: c
Diketahui: f = 300 rpm Diketahui: ω = 10 rad/s
300 R = 5 cm = 0,05 m
= 60 putaran/sekon
t = 2 menit = 120 sekon
= 5 putaran/sekon
Ditanyakan: s
= 5 Hz
Jawab:
Jari-jari (R) = 20 cm = 0,2 m
v =ωR s=vt
Ditanyakan: v
= (10 rad/s)(0,05 m) = (0,5 m/s)(120 s)
Jawab:
= 0,5 m/s = 60 meter
ω = 2π f
= 2π (5 Hz) = 10π Hz Jadi, panjang lintasan yang telah ditempuh Lestari
60 meter.
v =ωR
= (10π Hz)(0,2 m) = 2π m/s 8. Jawaban: a
Jadi, kecepatan linear di ujung kipas 2π m/s. v2
1) Dari persamaan a s = , berarti besar
R
4. Jawaban: c
percepatan sentripetal pada setiap lintasan
Diketahui: ω = 15π rad/s
tergantung kecepatan linear dan jari-jari
D = 100 cm
lintasan (3 salah).
1
R = 2 D = 50 cm = 0,5 m 2) Arah vektor percepatan sentripetal selalu
menuju pusat lingkaran (1 benar), sedangkan
Ditanyakan: as
vektor kecepatan linear selalu searah dengan
Jawab:
lintasannya (4 salah). Jadi, arah vektor
as = ω 2 R
percepatan sentripetal selalu tegak lurus
= (15π rad/s)2(0,5 m)
dengan vektor kecepatan linear.
= 112,5π 2 m/s2
3) Percepatan sentripetal selalu menuju pusat
Jadi, percepatan sentripetal titik P sebesar
lingkaran sehingga kecepatan yang meng-
112,5π2 m/s2.
akibatkan lintasan berupa lingkaran (2 benar).

64 Gerak Melingkar
9. Jawaban: c 2. Diketahui: ω = 10π rad/s
Diketahui: ω1 = ω R = 15 cm = 0,15 m
as = as Ditanyakan: as
1
Jawab:
as = 9as
2 1 as = ω2 R
Ditanyakan: ω 2
= (10π rad/s)2(0,15 m)
Jawab:
= (100π2 rad2/s2)(0,15 m)
as = ω12R
1 = 15π2 m/s2
as2 ω22R Jadi, percepatan sentripetal di titik X sebesar
=
as1 ω12R 15π2 m/s2.
9as1 ω22
= 3. Diketahui: R = 50 cm = 0,5 m
as1 ω12
60 putaran
f = 60 putaran/menit = 60 sekon
ω2 = 9ω12 = 3ω1
= 1 Hz
Jadi, nilai ω dijadikan 3 kali semula. Ditanyakan: v
10. Jawaban: d Jawab:
Diketahui: R = 10 cm = 0,1 m v =ωR
= (2π f )R
v = 6π m/s
= 2π(1 Hz)(0,5 m)
t = 1 menit = 60 s = π m/s
Ditanyakan: n Jadi, kecepatan linear di ujung tali sebesar π m/s.
Jawab: 4. Diketahui: v = 2 m/s
v = ωR = 2πfR R =5m
f =
v Ditanyakan: T
2π R Jawab:
6π m/s
=
2π (0,1 m)
= 30 Hz v = 2πR
T
n 2πR 2π (5 m)
f = T = = = 5π s
t v 2 m/s
n = ft
Jadi, periode putaran gerak Wati sebesar 5π sekon.
= (30 Hz)(60 s)
= 1.800 5. Diketahui: f = 360 rpm
Jadi, titik tersebut berputar sebanyak 1.800 kali. r = 150 mm = 0,15 m
Ditanyakan: a. f
B. Uraian b. T
c. ω
1. Diketahui: f = 900 rpm
d. v
900 putaran
= Jawab:
60 sekon
= 15 putaran/sekon 360 putaran
a. f = 60 sekon
= 15 Hz
R = 20 cm = 0,2 m = 6 putaran/sekon
1
R 1 = 0,1 m b. T =
f
2
1
Ditanyakan: vR 1 = 6 Hz
2
Jawab: = 0,167 s
ω = 2π f c. ω = 2πf
= 2π (15 Hz) = 30π Hz = 2π (6 Hz)
Kecepatan: = 12π rad/s
v = ω R1 d. v = ωR
2
= (12π rad/s)(0,15 m)
= (30π Hz)(0,1 m)
= 1,8π m/s
= 3π m/s
Jadi, nilai frekuensi, periode, ω dan v berturut-turut
Jadi, kecepatan linear di titik tersebut sebesar
6 putaran/sekon, 0,167 s, 12π rad/s, dan 1,8π m/s.
3π m/s.

Fisika Kelas X 65
A. Pilihan Ganda Roda Y dan X sepusat, sehingga
ωY = ωX
1. Jawaban: c
Diketahui: RX = 10 cm vX
ωY =
RX
RY = 20 cm
ωX = 30 × 2π rad/menit vX
0,75π rad/s =
0,1m
60π rad
= 60 sekon
= π rad/s vX = 0,075π m/s
Ditanyakan: ωQ Jadi, kecepatan linear roda X sebesar 0,075π m/s.
Jawab:
4. Jawaban: c
vX = vY
Diketahui: ω2 = 30 rad/s
ωXRX = ωYRY
n1 = 10
ωX R
= Y n2 = 20
ωY RX
π rad/s 20 Ditanyakan: ω1
= 10
ωY Jawab:
10 n1 ω2
ωY = 20
(π rad/s) n2
=
ω1
ωY = 0,5π rad/s ω1 = ω2
n2
n1
Jadi, kecepatan sudut roda Y sebesar 0,5π rad/s.
20
2. Jawaban: d = (30) 10 rad/s
1 ω1 = 60 rad/s
Diketahui: RP = 2 (20 cm) = 10 cm = 0,1 m
Jadi, kecepatan putar roda P sebesar 60 rad/s.
1
RQ = 2 (40 cm) = 20 cm = 0,2 m 5. Jawaban: a
ωP = 5π rad/s Kedua lempeng yang berbentuk lingkaran mem-
Ditanyakan: vQ punyai titik pusat sama. Jika keduanya diputar,
Jawab: sudut pusat yang ditempuh sama sehingga nilai
vQ = vP kecepatan sudut keduanya sama. Namun,
= ωPRP kecepatan linear keduanya berbeda. Jadi, ωP = ωQ.
= (5π rad/s)(0,1 m) = 0,5π m/s 6. Jawaban: a
Jadi, kecepatan linear roda Q = 0,5π m/s. Kedua roda saling terkait sehingga ketika roda Y
berputar, roda X ikut berputar. Busur lingkaran yang
3. Jawaban: b
ditempuh kedua roda sama sehingga nilai
Diketahui: RX = 10 cm = 0,1 m kecepatan linear sama. Jadi, vX : vY = 1 : 1.
RY = 20 cm = 0,2 m
7. Jawaban: e
RZ = 15 cm = 0,15 m
Diketahui: R1 : R2 = 1 : 4
ωZ = 30 × 2π rad/menit
Ditanyakan: ω1 : ω2
= 60π rad/menit
Jawab:
60π rad
= = π rad/s v1 = v2
60 sekon
Ditanyakan: vX ω1R1 = ω2R2
Jawab: ω1 R
Roda Y dan Z dihubungkan dengan tali sehingga = 2
ω2 R1
vY = vZ ω1 4
= 1
ωYRY = ωZRZ ω2
ωY R ω1 : ω2 = 4 : 1
= RZ
ωZ Y Jadi, perbandingan kecepatan sudut roda kecil dan
ωY 0,15 m roda besar adalah 4 : 1.
π rad/s
= 0,2 m
ωY = 0,75π rad/s

66 Gerak Melingkar
8. Jawaban: e 30
fC = Hz = 0,5 Hz
Laju linear berbanding lurus dengan kecepatan 60
sudut (ω) roda penggerak. Dengan demikian, laju ωC = 2πf
linear v berbanding terbalik dengan banyak gigi = 2π (0,5 Hz) = π rad/s
roda penggerak. Artinya dengan kecepatan kayuh Ditanyakan: vA dan vB
yang sama, roda penggerak yang memiliki gigi Jawab:
paling sedikit menghasilkan kelajuan terbesar. vB = vC
9. Jawaban: a ωBRB = ωCRC
Kedua roda yang dihubungkan oleh tali mempunyai (ωB)(30) = π(20)
titik putar yang berbeda. Hal ini menyebabkan 20 2
perbedaan nilai kecepatan sudut kedua roda. ωB = π = π
30 3
Namun, kecepatan linear kedua roda sama besar.
ωA = ωB
10. Jawaban: a vA = ωARA
Diketahui: nA = 12
= ωBRA
nB = 36
2 80
Ditanyakan: ωA = ( π)(40) = π
3 3
Jawab:
ωA
vB = ωBRB
n 36
ωB
= B = ⇔ ωA = 3ωB 2
nA 12 = ( π)(30) = 20π
3
Jadi, kecepatan sudut roda bergigi A adalah 3ωB.
Jadi, kecepatan linear roda A dan roda B berturut-
B. Uraian 80
turut π cm/s dan 20π cm/s.
3
1. Diketahui: RX = 5 cm = 0,05 m
4.
RY = 15 cm = 0,15 m
vY = 5 m/s
Ditanyakan: vX 40 cm 10 cm
A B
Jawab:
ωX = ωY
vX vY
= Diketahui: RA = 40 cm = 0,4 m
RX RY
RB = 10 cm = 0,1 m
RX ωA = 50 rad/s
vX = vY
RY
Ditanyakan: ωB
0,05
= (5) m/s Jawab:
0,15
vA = vB
vX = 1,67 m/s
ωARA = ωBRB
Jadi, kecepatan linear roda X sebesar 1,67 m/s.
ω ARA
2. Diketahui: ωX = 10 rad/s ωB =
RB
ωY = 20 rad/s (50 rad/s)(0,4 m)
=
Ditanyakan: RX : RY 0,1 m
Jawab: = 200 rad/s
vX = vY Jadi, kecepatan sudut roda B sebesar 200 rad/s.
ωXRX = ωYRY 5. Diketahui: RA = 6 cm = 0,06 m
RX ω ωA = 30π rad/s
= Y
RY ωX
ωB = 12π rad/s
20 2
= = Ditanyakan: RB
10 1
RX : RY = 2 : 1 Jawab:
vA = vB
Jadi, perbandingan RX : RY adalah 2 : 1.
ωARA = ωBRB
3. Diketahui: RA = 40 cm ωA 30π
RB = R = 12π (0,06 m) = 0,15 m
RB = 30 cm ωB A
RC = 20 cm Jadi, panjang jari-jari roda B adalah 0,15 m.

Fisika Kelas X 67
A. Pilihlan Ganda Jawab:
1. Jawaban: c v2 (ωR )2
as = = = ω 2R
1) Syarat benda melakukan gerak melingkar R2 R
beraturan adalah besar kecepatan sudut (ω) as ′ (ω ′)2 R
=
tetap. as ω2 R
2) v = ωR, karena R selalu tetap, v juga tetap. 1
a (ω ′)2
4 s
=
2. Jawaban: a as ω2
Definisi frekuensi adalah banyaknya putaran yang 1
ω′ = ω2
dapat dilakukan suatu benda dalam selang waktu 4
1 1 2
1 sekon. Satuan frekuensi adalah hertz atau s . ω′ = 4
ω
Frekuensi disimbolkan dengan f. Definisi yang
1
benar ditunjukkan pada pilihan a. ω′ = 2
ω = 0,5ω
3. Jawaban: a Jadi, kecepatan sudut roda setelah dipercepat
Diketahui: α = 30 rad/s2 sebesar 0,5ω kali semula.
R = 10 cm = 0,1 m
7. Jawaban: c
Ditanyakan: a total
Diketahui: m = 10 g
Jawab:a
ω = 1 rad/s
a = αR
R = 200 cm = 2 m
= (30 rad/s2)(0,1 m)
Ditanyakan: as
= 3 m/s2
Jawab:
Jadi, percepatan linear yang dialami titik Q sebesar
3 m/s2. v2
as =
R
4. Jawaban: a
(ωR )2
Diketahui: f = 600 rpm = = ω 2R
R
R = 5 cm = 0,05 m
= (1 rad/s)2(2 m) = 2 m/s2
Ditanyakan: v
Jawab: Jadi, percepatan sentripetal balok sebesar 2 m/s2.
v =ωR 8. Jawaban: c
= 2π f R Diketahui: v = 14,4 km/jam = 4 m/s
600 R = 16 cm = 0,16 m
= 2π 60 s (0,05 m) = π m/s Ditanyakan: ω, as
Jadi, kecepatan linear di ujung mata gerinda 1π m/s. Jawab:
v
5. Jawaban: b ω = R
Diketahui: R2 = 4R 4 m/s
=
Ditanyakan: ω2 0,16 m
Jawab: = 25 rad/s
v v
ω= R
→ ω2 = as =
v2
R2
R
v 1 v 1
= = 4 R = 4ω (4 m/s)2
4R = (0,16 m)
Jadi, jika tali diperpanjang menjadi 4 kali, kelajuan
= 100 m/s2
1
sudut menjadi 4
ω. Jadi, ω = 25 rad/s dan as = 100 m/s2.
6. Jawaban: d 9. Jawaban: c
1 Diketahui: f = 60 putaran per menit
Diketahui: as′ = 4 as R =2m
Ditanyakan: ω′ Ditanyakan: v

68 Gerak Melingkar
Jawab: Jadi, perbandingan kecepatan jarum P, Q, dan R
v = ωR yaitu 1 : 12 : 720.
= 2π f R
13. Jawaban: c
60
= 2π 60 s (2 m) Diketahui: v = 40 km/jam = 11,11 m/s
R = 9 inci = (9 × 2,54) cm
= 4π m/s = 22,86 cm = 0,2286 m
Jadi, kecepatan linear di ujung baling-baling 4π m/s. Ditanyakan: f
Jawab:
10. Jawaban: a
v
Diketahui: n =2 ω= R
t = 120 s v
Ditanyakan: T, f 2πf = R
Jawab: v
f = 2πR
t
T= n 11,11
= = 7,74 Hz
120 s (2)(3,14)(0,2286)
= = 60 s Jadi, frekuensi yang harus dimiliki sebesar 7,74 Hz.
2
1
f = 14. Jawaban: e
T
Diketahui: ωB = 20 rad/s
1
= 60 s
= 0,017 Hz 1
DA = 3 DB
= 1,7 × Hz 10–2
Ditanyakan: ωA
Jadi, periode lari Riza 60 s dan frekuensi larinya
Jawab:
1,7 × 10–2 Hz.
Kedua roda saling bersinggungan sehingga
11. Jawaban: e memiliki kelajuan linear yang sama.
Diketahui: D =1m vA = vB
1
R = 2 D = 0,5 m ωA RA = ωB RB
π ωB RB
θ = 270° ( 180° ) radian ωA = RA
= 1,5π radian
Ditanyakan: x ωB 21 DB
1
(20 rad/s) 2 DB
Jawab: = 1 = 1 1 = 60 rad/s
D ( )D
2 3 B
2 A
x = Rθ
= (0,5 m)(1,5π) Jadi, kecepatan sudut roda A 60 rad/s.
= 0,75π m = 2,355 m 15. Jawaban: b
Jadi, jarak tempuh partikel di tepi benda kira-kira Diketahui: RA = 20 cm
2,355 meter.
RB = 8 cm
12. Jawaban: a RC = 4 cm
Jarum P: 1 kali putaran dalam 12 jam. ωB = 10 rad/s
1 1 1
fj =
12 jam
=
(12)(3.600 s)
= 43.200 Hz Ditanyakan: ωC
Jawab:
Jarum Q: 1 kali putaran dalam 1 jam.
Roda A dan B satu poros sehingga memiliki
1
fm = 3.600 Hz kecepatan sudut yang sama.
ωA = ωB = 10 rad/s
Jarum R: 1 kali putaran dalam 60 detik. Roda A dan C dihubungkan dengan sabuk
1 sehingga memiliki kelajuan linear yang sama.
fd = 60 Hz
vA = vC
ω = 2πf ωA RA = ωC RC
2π π ω A RA
ωj = 43.200
= 21.600 × 21.600 = π ωC = RC
2π π (10 rad/s)(20 cm)
ωm = 3.600
= 1.800 × 21.600 = 12π = = 50 rad/s
(4 cm)
2π π Jadi, kecepatan sudut roda C sebesar 50 rad/s.
ωd = 60
= 30 × 21.600 = 720π

Fisika Kelas X 69
16. Jawaban: c Jawab:
Diketahui: RA = 25 cm v1 = v2
RB = 15 cm ω1R1 = ω2R2
RC = 40 cm 2π f1R1 = 2π f2R2
60
fC = 60 rpm = 60 s = 1 Hz (30 putaran/menit)(8 cm) = (f2)(24 cm)
Ditanyakan: ωA
(30 putaran/menit)(8 cm)
Jawab: f2 =
(24 cm)
Roda B dan C dihubungkan dengan sabuk
= 10 putaran/menit
sehingga memiliki kecepatan linear yang sama.
Jadi, roda kedua melakukan 10 putaran/menit.
vB = vC
Roda A dan B bersinggungan sehingga memiliki 20. Jawaban: e
kecepatan linear yang sama pula. Diketahui: m1 = 1 kg
vA = vB r1 = 3 m
Ketiga roda memiliki kecepatan linear yang sama. 18
f1 = 6 putaran/detik = 3 Hz
vA = vB = vC
vA = vC m2 = 3 kg
ωA RA = ωC RC r2 = 2 m
ωCRC 12
ωA = RA
f2 = 3 putaran/detik = 4 Hz
2π fCRC 2π (1 Hz)(40 cm) m3 = 2 kg
= RA
= = 3,2π rad/s
(25 cm) r3 = 1,5 m
Jadi, kecepatan sudut roda A 3,2π rad/s. 6
f3 = 12 putaran/detik = 0,5 Hz
17. Jawaban: c
Diketahui: RP = 5 cm Ditanyakan: v1, v2, v3
RQ = 10 cm Jawab:
vP = 2 m/s v1 = ω1r1
Ditanyakan: vQ
= 2πf1r1
Jawab:
ωP = ωQ = 2π(3 Hz)(3 m)
vP vQ
= 18π m/s
=
RP RQ v2 = ω2r2
RQv P = 2πf2r2
vQ =
RP
= 2π(4 Hz)(2 m)
(10)(2 m/s)
= = 16π m/s
(5)
= 4 m/s v3 = ω3r3
Jadi, kecepatan linear roda Q sebesar 4 m/s. = 2πf3r3
18. Jawaban: b = 2π(0,5 Hz)(1,5 m)
Diketahui: nI = 20 = 1,5π m/s
nII = 10 Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa
Ditanyakan: ωI : ωII v1 > v2 >v3.
Jawab:
ωII n 20
B. Uraian
= I = ⇔ ωII = 2ωI
ωI nII 10
1. Diketahui: f = 1.200 rpm
Jadi, pada peristiwa tersebut berlaku ωII = 2ωI.
1.200 putaran
19. Jawaban: e = 60 sekon
Diketahui: R1 = 8 cm = 20 putaran/sekon = 20 Hz
R2 = 24 cm R = 15 cm = 0,15 cm
f1 = 30 putaran/menit Ditanyakan: vR
Ditanyakan: f2

70 Gerak Melingkar
Jawab: 5. Diketahui: t = 5 menit = 300 sekon
ω = 2π f n = 30 putaran
= 2π(20 Hz) Ditanyakan: T dan f
= 40π Hz Jawab:
Kecepatan Periode:
v = ωR Waktu tempuh
= (40π Hz)(0,15 cm) T=
Jumlah putaran
= 6π m/s 300 sekon
Jadi, kecepatan putar kipas 6π m/s. = 30 putaran
= 10 sekon
Frekuensi:
2. Diketahui: ω = 5π rad/s
R = 10 cm = 0,1 m 1
T= f
Ditanyakan: as
1 1
Jawab: f = T = 10 sekon = 0,1 Hz
as = ω2 R
Jadi, nilai periode dan frekuensi berturut-turut 10
= (5π rad/s)2(0,1 m) sekon dan 0,1 Hz.
= 25π2 (rad/s)2 (0,1 m) = 2,5π2 m/s2
6. Diketahui: f = 55 putaran per sekon = 55 Hz
Jadi, percepatan sentripetal pada titik tersebut
R = 8,0 cm = 8 × 10–2 cm
2,5π2 m/s2.
Ditanyakan: as
3. PDiketahui: R = 30 cm = 0,3 m Jawab:
v = 108π km/jam = 30π m/s Frekuensi didefinisikan sebagai banyak putaran per
Ditanyakan: ω sekon. Jadi, f = 55 Hz.
Jawab: Jari-jari R = 8,0 cm = 8,0 × 10–2
v = ωR as = ω 2R dengan ω = 2πf
v as = (2πf )2 R
ω = R
= (4π 2)(55 Hz)2(8,0 × 10–2 m)
30π m/s
= = 100π rad/s = 9,544 × 103 m/s2
0,3 m
Jadi, kecepatan sudut roda 100π rad/s. Jadi, pecepatan sentripetal pada jarak tersebut
9,544 × 103 m/s2.
4. Diketahui: Banyak putaran tiap menit = 150 rpm
Ditanyakan: a. f 7. Diketahui: n1 = 3,5n5
b. T f = 2.000 rpm
c. ω v1 = 5,0 m/s
d. v → R = 200 mm Ditanyakan: kelajuan mobil (v5)
Jawab: Jawab:
putaran putaran putaran
150 rpm = 150 menit = 150 60 sekon = 2,5 sekon Banyak gigi pada persneling satu 3,5 × banyak
gigi pada persneling lima.
a. Frekuensi (f ) adalah banyak putaran yang n1
dilakukan benda dalam satu sekon. n1 = 3,5 × n5 atau = 3,5
n5
putaran
f = 2,5 sekon = 2,5 Hz Kecepatan putaran roda gigi berbanding terbalik
dengan banyak giginya.
Jadi, frekuensi roda katrol 2,5 Hz
ω5 n v
1 1 = 1 = 3,5 ⇒ 5 = 3,5
b. T = f = 2,5 Hz = 0,4 s ω1 n5 v1

Jadi, periode roda katrol 0,4 s. Laju linear mobil sekarang dengan kecepatan sudut
roda penggerak beban.
c. ω = 2πf v5 = 3,5v1
= 2π(2,5 Hz) = 5π rad/s = (3,5)(5,0 m/s) = 17,5 m/s
Jadi, besar kecepatan sudut roda katrol 5π rad/s. Jadi, kelajuan mobil pada persneling kelima adalah
d. Jari-jari R = 200 mm = 2,0 × 10–1 m 17,5 m/s.
v = ωR
= (5π rad/s)(2,0 × 10–1) = π m/s
Jadi, laju linearnya π m/s.

Fisika Kelas X 71
A. Pilihan Ganda Ketinggian zat cair (y) satuannya (m).
cos θ tanpa satuan.
1. Jawaban: c
ρgyr
Gerhana matahari merupakan fenomena alam yang γ = 2 cos θ
terjadi akibat gerakan bulan dan bumi. Bulan
kg
bergerak mengelilingi bumi, sedangkan bumi = (kg/m3)(m/s2)(m)(m) =
s2
bergerak mengelilingi matahari. Gerhana terjadi
ketika bumi, bulan, dan matahari berada dalam Jadi, satuan tegangan permukaan adalah kg/s2.
satu garis lurus. Cabang fisika yang mempelajari
4. Jawaban: d
fenomena benda-benda langit adalah astronomi.
Diameter kelereng
Melalui ilmu astronomi, terjadinya gerhana
Skala tetap = 1,9 cm
matahari, gerhana bulan, munculnya komet, dan
Skala nonius = 6 × 0,01 cm
hujan meteor dapat diprediksi dengan tepat.
= 0,06 cm
2. Jawaban: c Diameter kelereng
Gaya = ma = skala tetap + skala nonius
= [kg][m/s]2 = 1,9 cm + 0,06 cm
= [M][L][T]–2 = 1,96 cm
1
= 1,96 × 10–2 m
Energi = 2 mv2 Jadi, diameter kelereng adalah 1,96 × 10–2 m.
= (kg)(m/s)2 5. Jawaban: a
= [M][L]2[T]–2 Dalam mengerjakan kegiatan tersebut digunakan
F analisis dimensi.
Tekanan = A
Dimensi dari massa adalah [M].
ma Dimensi dari waktu adalah [T].
= A
Dimensi dari tekanan adalah [M][L]–1[T]–2
(kg)(m/s 2 ) Dimensi dari massa jenis adalah [M][L]–3.
=
m2 Dimensi dari luas adalah [L]2.
= [M][L]–1[T]–2 m
t
= k p α ρ β Aγ
Momentum = mv
= (kg)(m/s) [M][T]–1 = ([M][L]–1[T]–2)α([M][L]–3)β([L]2)γ
= [M][L][T]–1 [M][T]–1 = [M]α + β[L]–α – 3β + 2γ[T]–2α
m –1 = –2α
Massa jenis = v
1
kg α= 2
=
m3 α+β=1
= [M][L]–3 1
Jadi, besaran yang memiliki dimensi [M][L]–1[T]–2 2
+β=1
adalah tekanan. 1
β= 2
3. Jawaban: e –α – 3β + 2γ = 0
Massa jenis (ρ) satuannya kg/m3. 1 1
Percepatan gravitasi (g) satuannya m/s2. –2 – 3( 2 ) + 2γ= 0
Jari-jari pipa kapiler (r) satuannya m.

72 Ulangan Akhir Semester


1 3 1 1
– 2 – 2 + 2γ = 0 = 2 N + (2 N)( 2 ) – (1 N)( 2 3 )
4 = 2 N + 1 N – 0,86 N
2γ = 2
= 2,14 N
γ=1
1 1 ΣFy = F2y – F3y – F4
Jadi, nilai α, β, dan γ berturut-turut adalah 2 , 2 ,
= (2 N)(sin 60°) – (1 N)(sin 30°) – 2 N
dan 1. 1 1
= 2 N( 2 3 ) – (1 N)( 2 ) – 2 N
6. Jawaban: b = (1,73 – 0,5 – 2) N = –0,77 N
Diketahui: s = 2,54 cm (3 AP) Komponen vektor gaya pada sumbu X dan
Ditanyakan: V sumbu Y ΣFx = 2,14 N dan ΣFy = –0,77 N.
Jawab:
V=s×s×s 9. Jawaban: e
= (2,54 cm)(2,54 cm)(2,54 cm) B = Bx2 + By2
(3 AP) (3 AP) (3 AP)
= 16,387064 cm3 = (−5 3 cm)2 + (5 cm)2
= 16,4 cm3 (3 AP)
Sisi kubus memiliki 3 angka penting sehingga = 75 cm2 + 25 cm2
volume kubus juga harus memiliki 3 angka penting.
Jadi, volume kubus 16,4 cm3. = 100 cm2 = 10 cm
7. Jawaban: b Arah B
Diketahui: A = 20 m Bx bertanda (–) dan By bertanda (+), berarti sudut
B = 15 m terletak di kuadran II.
By
1 cm = 5 m tan α = B
x
Ditanyakan: R
5
Jawab: 4 cm
= −5 3
A
20 m 1 1
A = 5m
× 1 cm =– = 3 3
3
= 4 cm
cm α = (180° – 30°)
15 m 5 3 cm
B = 5m
× 1 cm = 150° karena terletak di kuadran II.
= 3 cm 10. Jawaban: b
R B 12 km/jam
R = A 2 + B2 α
cos α = 15 km/jam

= 42 + 3 2
12 km/jam 15 km/jam = 0,8
= 25 α = cos–1(0,8) = 37°
=5
Jadi, panjang resultan sebesar 5 cm.
8. Jawaban: a Jadi, sudut penyimpangan sepeda sebesar 37°.
Y
11. Jawaban: c
F2 = 2 N
F2y
Gaya Sumbu X Sumbu Y

F1 F1x = –125 N F1y = 0


F3x 60°
X
30° F2x F1 = 2 N F2 F2x = 0 F2y = 25 3 N
F3 = 1 N F3y
F3 F3x = F3 cos 60° F3y = –F3 sin 60°
F4 = 2 N 1 1
= (150 N)( ) = –(150 n)( 2 3)
2
= 75 N = –75 3 N

ΣFx = F1 + F2x – F3x ΣFx = –125 N + 75 N ΣFy = 25 3 N – 75 3 N


= –50 N
= 2 N + (2 N)(cos 60°) – (1 N)(cos 30°) = –50 3 N

Fisika Kelas X 73
15. Jawaban: b
R = ∑ Fx2 + ∑ Fy2 Diketahui: vQ = 5 m/s
2 2 vP = 3 m/s
= (−50) + (−50 3)
tQ = 5s
= 2.500 + 7.500 tP = 2s
Ditanyakan: a
= 10.000 Jawab:
∆v v Q − vP (5 − 3) m/s 2
= 100 a = ∆t = = = 3 m/s2
tQ − tP (5 − 2) s
∑ Fy 2
tan θ = Jadi, percepatan benda 3 m/s2.
∑ Fx

−50 3 16. Jawaban: d


=
−50 Diketahui: v0 = 90 km/jam = 25 m/s
= 3 a = –2 m/s2
vt = 0
Oleh karena ΣFy dan ΣFx bernilai negatif, θ berada Ditanyakan: s
di kuadran III. Jawab:
θ = tan–1( 3 ) vt2 = v02 + 2as
= 180 + 60° 2as= vt2 – v02
= 240°
v t 2 − v 02
12. Jawaban: d s=
2a
Diketahui: A=B=R 0 − (25 m/s)2
Ditanyakan: θ = 2(−2 m/s2 )
Jawab: −625
= −4
m
R= A 2 + B2 + 2AB cos θ = 156,25 m
R2 = A2 + B2 + 2AB cos θ Jadi, jarak yang ditempuh sampai berhenti
A2 = A2 + A2 + 2A2 cos θ 156,25 m.
2A2 cos θ = –A2
17. Jawaban: e
−A 2
cos θ = Diketahui: h = 10 m
2A 2
g = 9,8 m/s2
1
cos θ = –2 v0 = 0
Ditanyakan: v t
1
θ = cos–1 (– 2 ) = 120° Jawab:
Jadi, sudut apit kedua vektor 120°. vt2= v02 + 2 gh
13. Jawaban: d vt = 2 gh
Jarak merupakan besaran skalar dan digambar-
kan dengan garis beranak panah. Nilai jarak = 2(9,8 m/s2 )(10 m)
rumah Fadli dan sekolah sejauh 450 m + 100 m
+ 450 m = 1.000 m. Perpindahan merupakan = 196 m2 /s2
besaran vektor dan digambarkan dalam garis = 14 m/s
lurus dari rumah Fadli ke sekolah sebesar 100 m.
Jadi, kecepatan siswa ketika mencapai per-
Jadi, jarak dan perpindahan berturut-turut
mukaan kolam 14 m/s.
1.000 m dan 100 m.
18. Jawaban: a
14. Jawaban: a
Kecepatan adalah besaran vektor. Diketahui: r (t) = 4t 2 i + (6t – 2) j
Perpindahan 48 m t1 = 1 s
Kecepatan = Waktu
= 120 s
= 0,4 m/s t2 = 3 s
Kelajuan adalah besaran skalar. Ditanyakan: v (1 → 3)
Jawab:
Jarak 480 m 480 m
Kelajuan = Waktu = 2 menit
= 120 s
= 4 m/s ∆r r2 − r1
v = ∆t
= t 2 − t1

74 Ulangan Akhir Semester


r (t) = 4t 2 i + (6t – 2) j v0 = v0 sin θ
y
 1
r (1) = 4(1)2 i + (6(1) – 2) j = (120 m/s)  2 
 
= 4i + 4 j = 60 m/s
r (3) = 4(3)2 i + (6(3) – 2) j
v 0 = v0 i + v0 j
x y
= 36 i + 16 j
= ( 60 3 i + 60 j ) m/s
r (3) − r (1)
v = Jadi, vektor kecepatan awal peluru
3 −1
( 60 3 i + 60 j ) m/s.
(36iˆ + 16 jˆ) − (4iˆ + 4 jˆ)
=
2 21. Jawaban: b
32i + 12 j Diketahui: x R = 4yH
= 2 Ditanyakan: θ
Jawab:
= 16 i + 6 j
x R = 4yH
Jadi, vektor kecepatan rata-rata benda 16 i + 6 j .
v 02 sin 2θ v 02 sin2 θ
=4
19. Jawaban: c g 2g
Diketahui: vx = (4t – 2) m/s sin 2θ = 2 sin2θ
vy = (–6t + 3) m/s 2 sin θ cos θ = 2 sin2θ
sin α
r 0 = (5 i – 4 j ) meter 1= cos α
t =3s tan θ = 1
Ditanyakan: r (3) θ = 45°
Jawab: Jadi, besar sudut θ adalah 45°.
22. Jawaban: c
r (t) = (4t – 2) i + (–6t + 3) j Diketahui: v0 = 20 m/s
r (t) = ∫ vt dt + r0 θ = 37°
h0 = 1,5 m
= ∫ [(4t – 2) i + (–6t + 3) j ] dt + (5 i – 4 j )
g = 10 m/s2
= (2t 2 – 2t) i + (–3t 2 + 3t ) j + (5 i – 4 j ) sin 37° = 0,6 → cos 37° = 0,8
= (2t 2 – 2t + 5) i + (–3t 2 + 3t – 4) j Ditanyakan: tudara
Jawab:
r (3) = (2(3)2 – 2(3) + 5) i + (–3(3)2 + 3(3) – 4) j Bentuk lintasan bola:
= (18 – 6 + 5) i + (–27 + 9 – 4) j
= 17 i – 22 j hmaks
Jadi, posisi partikel saat t = 3 sekon yaitu
(17 i – 22 j ) m.
20. Jawaban: c
Diketahui: v0 = 120 m/s
θ = 30° h0 h0
1
cos 30°= 3
2
1
sin 30° = 2
Ditanyakan: v 0
Jawab:
v0 = v0 cos θ Waktu untuk mencapai tinggi maksimum:
( 3)
x
1
= (120 m/s) v 0 sin θ
2 t1 = g
= 60 3 m/s (20 m/s)(0,6)
= (10 m/s 2 )
= 1,2 sekon

Fisika Kelas X 75
Waktu dari tinggi maksimum ke tanah: Jawab:
1 v2
h0 + hmaks = gt22 as =
2 R
(5 m/s)2
v 02 sin2 θ 1 = 1m
N
h0 + 2g
= 2 gt22
= 25 m/s2
(20)2 (0,6)2 1 Jadi, percepatan sentripetal benda 25 m/s2.
1,5 + 2(10)
= 2
(10)t22
26. Jawaban: b
1,5 + 7,2 = 5 t22
Diketahui: vP : vQ = 2 : 3
8,7 = 5 t22
Ditanyakan: RP : RQ
8,7 Jawab:
t2 = 5 ωP = ωQ
vP vQ
t2 = 1,74 RP = RQ
t2 = 1,32 sekon RP vP
Lama waktu di udara: RQ = vQ
t = t1 + t2 RP 2
= 1,2 s + 1,32 s RQ = 3
= 2,52 s Jadi, perbandingan nilai panjang jari-jari P dan Q
Jadi, bola berada di udara selama 2,52 sekon. adalah 2 : 3.
23. Jawaban: d 27. Jawaban: c
Diketahui: f = 20 rpm Diketahui: ωx = 2,5π rad/s
Ditanyakan: T dan ω diameter X : diameter Y = 4 : 3
Jawab:
Rx : RY = 4 : 3
20 putaran
f = Ditanyakan: ωy
60 sekon
Jawab:
1 vx = vy
= 3 putaran/sekon
ωxRx = ωyRy
1
T = f = 3 sekon ω x Rx
ωy =
Ry
ω = 2π f
= 2π (0,3) = 0,6π rad/s (2,5π )(4)
= (3)
= 3,3π rad/s
Jadi, periode bernilai 3 sekon dan kecepatan sudut
0,6π rad/s. Jadi, kecepatan sudut roda Y sebesar 3,3π rad/s.

24. Jawaban: a 28. Jawaban: e


Diketahui: ω = 10π rad/s Diketahui: nS = 18
nR = 12
D = 50 cm
ωs = 2π rad/s
R = 25 cm = 0,25 m Ditanyakan: ωR
Ditanyakan: as Jawab:
Jawab: ωs nR
ωR = nS
as = ω 2 R
nS
= (10π rad/s)2(0,25 m) ωR = nR ωS
= 25π 2 m/s2 18
Jadi, percepatan sentripetal roda sebesar = 12 (2π rad/s)
25π 2 m/s2. = 3π rad/s
25. Jawaban: c Jadi, kecepatan sudut R sebesar 3π rad/s.
Diketahui: m = 300 g = 0,3 kg 29. Jawaban: d
v = 5 m/s Diketahui: ωK = 5π rad/s
R = 100 cm = 1 m ωL = 15π rad/s
Ditanyakan: as Ditanyakan: diameter K : diameter L

76 Ulangan Akhir Semester


Jawab: 2r 2g
ωKRK = ωLRL η= 9v
(ρb – ρf)
RK ωL 2(8,87 × 10−3 )2 (9,8)
RL = ω = 9(2,5 × 10−1)
(7 × 103 – 5 × 103)
K
RK 15π rad/s = 1,37 kg/ms
RL = 5π rad/s Jadi, koefisien viskositas cairan bernilai
RK 3
= 1 1,37 kg/ms.
RL
Perbandingan diameter roda sama dengan 3. a. R = A + B
perbandingan jari-jarinya. B =R – A
Jadi, perbandingan diameter roda K dan L adalah
B2 = A2 + R2 – 2AR cos 60°
3 : 1.
1
= A2 + (4A)2 – 2A(4A)( 2 )
30. Jawaban: d
Roda X dan roda Y dihubungkan dengan tali = A2 + 16A2 – 4A2
sehingga vx = vy. Roda Y dan roda Z sepusat = 13A2
sehingga ωy = ωz. B = 13 A
B
B. Uraian A
= 13
1. Peranan fisika dalam bidang komunikasi antara Jadi, perbandingan vektor A dan B adalah
lain penggunaan gelombang elektromagnetik pada A:B=1: 13 .
telepon genggam, fiber optik untuk jaringan internet,
dan pengiriman data melalui satelit. Sebelum b. R2 = A2 + B2 + 2AB cos α
ditemukannya telepon genggam, komunikasi jarak (4A)2 = A2 + ( 13 A)2 + 2A( 13 A) cos α
jauh dilakukan menggunakan telepon kabel,
faksimile, dan telegraf. 16A2 = A2 + 13A2 + 2 13 A2 cos α

2. a. Koefisien viskositas menggunakan analisis 2A2 = 2 13 A2 cos α


dimensi berikut. 1
cos α = 13
Dimensi dari r adalah [L].
Dimensi dari g adalah [L][T]–2. α = 73,9°
Dimensi dari ρ adalah [M][L]–3. Jadi, sudut antara vektor A dan B adalah
Dimensi dari v adalah [L][T]–1. 73,9°.
2r ag 4.
η = (ρb – ρf) Gaya Sumbu X Sumbu Y
9v
F1 F1x = –F1 cos 53° F1y = F1 sin 53°
[L]2 ([L][T]−2 )([M][L]−3 ) = –(20 N)(0,6) = (20 N)(0,8)
= = –12 N = 16 N
[L][T −1]
= [L]2 + 1 – 3 – 1[T]–2 + 1[M] F2 F2x = F2 cos 37° F2y = –F2 sin 37°
= [M][L]–1[T]–1 = (30 N)(0,8) = –(30 N)(0,6)
= 24 N = –18 N
Jadi, dimensi η adalah [M][L]–1[T]–1.
b. Hasil pengukuran mikrometer sekrup F3 F3x = –6 N F3 = 0
Skala tetap = 17,5 mm
Skala nonius = 24 × 0,01 mm = 0,24 mm ΣFx = –12 N + 24 N – 6 = 6 N
Hasil pengukuran mikrometer sekrup adalah ΣFy = 16 N – 18 N = –2 N
(17,5 mm + 0,24 mm) = 17,74 mm
= 1,774 × 10–2 m R = ∑ Fx2 + ∑ Fy2 N
1
Jari-jari kelereng = 2 d = (6)2 + (2)2 N
1
= 2 (1,774 × 10–2) m = 36 + 4 N
= 0,887 × 10–2 m = 40 N = 2 10 N
= 8,87 × 10–3 m Jadi, resultan vektor sebesar 2 10 N.

Fisika Kelas X 77
5. Diketahui: v0 = 200 m/s ∆r
v t = 10 m/s b. v0 − 3 =
∆t
t = 10 menit = 600 sekon r (0) = 3 i + 4 j
Ditanyakan: s
r (3) = ((3)3 + 3) i + ((3)2 + 4) j
Jawab:
vt − v0 = 30 i + 13 j
a = t r (3) − r (0)
10 m/s − 200 m/s v (0 → 3) =
= ≈ –0,32 m/s2 (3 − 0)
600 s
(30iˆ + 13 jˆ) − (3iˆ + 4 jˆ)
Mencari jarak (s) =
3
1
s = v0t + 2 at 2 27iˆ + 9 jˆ
= 9i + 3 j
3
1
= (200)(600) m + (–0,32)(600)2 m Jadi, kecepatan rata-rata dari 0 hingga 3 sekon
2
= 120.000 m + (–57.600) m = 62.400 m sebesar (9 i + 3 j ) m/s.
Jadi, partikel menempuh jarak 62.400 m atau 8. Diketahui: θ = 45°
62,4 km. xmaks = 80 m
6. Diketahui: v0 = 24,5 m/s g = 9,8 m/s2
g = 9,8 m/s2 Ditanyakan: a. v0
Ditanyakan: hmaks b. ymaks
Jawab: Jawab:
v 02 sin 2θ
Waktu mencapai tinggi maksimum: a. xmaks = g
v0 24,5 m/s
t= g
= 9,8 m/s 2
= 2,5 s x maks g
v0 = sin 2θ
Tinggi maksimum:
1 (80 m)(9,8 m/s2 )
h = v0t – 2 gt 2 = = 28 m/s
sin 2(45°)
1
= (24,5 m/s)(2,5 s) – 2
(9,8 m/s2)(2,5)2 Jadi, kecepatan awal bola 28 m/s.
= 61,25 m – 30,625 m = 30,625 m v 02 sin2 θ
b. ymaks =
Jadi, tinggi maksimum bola 30,625 m. 2g
(28 m/s)2 sin2 (45)
= = 20 m
7. a. a (t) = 6t i + 2 j 2(9,8 m/s2 )
Jadi, tinggi maksimum bola 20 m.
t
v (t) = v0 + ∫ a(t ) dt 9. Diketahui: jumlah putaran = 500
0
waktu (t) = 30 detik
t
= v0 + ∫ (6tiˆ + 2 jˆ) dt Ditanyakan: perpindahan sudut (∆θ)
0 Jawab:
∆θ = jumlah putaran × 360°
= 0 + 3t 2 i + 2t j = 3t 2 i + 2t j
= 500 × 2π radian
t
= 1.000π radian
r (t) = r 0 + ∫ v (t ) dt
0 Jadi, perpindahan sudut baling-baling sebesar
t 1.000π radian.
= (3 i + 4 j ) + ∫ (3t 2iˆ + 2t jˆ) dt
1 1
0 10. Diketahui: R = 2 d = 2 (20 cm) = 10 cm = 0,1 m
= (3 i + 4 j ) + t 3 i + t 2 j f = 5 Hz
= (t 3 + 3) i + (t 2 + 4) j Ditanyakan: ω dan v
Jadi, persamaan posisi sepeda motor r (t ) Jawab:
= (t 3 + 3) i + (t 2 + 4) j , r dalam meter dan t ω = 2πf = 2π (5 Hz) = 10π rad/s
v = ω R = (10π rad/s) 0,1 m = π m/s
dalam sekon.
Jadi, kecepatan sudut dan kecepatan linear
berturut-turut 10π rad/s dan π m/s.

78 Ulangan Akhir Semester

Anda mungkin juga menyukai