NIM : 180101100
b. Terapi kalium
Mulailah dengan memasukkan KCl pada konsentrasi 40 mmol/L bila BB < 30 kg,
atau 40-60 mmol/L bila BB > 30 kg. Pemberian kalium selanjutnya ditentukan
berdasarkan kadar serum kalium.
Ketika terapi insulin dimulai, pemberian kalium ulangan diberikan tiap satu jam.
Tunda pemberian kalium bila kadar serum kalium > 5,5 mmol/L, atau pasien anuria,
sampai kadar kalium adalah < 5,5 mmol/L, atau output urine tercatat. Mulailah
dengan memasukkan KCl pada konsentrasi 40 mmol/L bila berat < 30 kg, atau 40-
60 mmol/L bila berat di atas 30 kg.
c. Terapi insulin
Terapi yang digunakan selanjutnya adalah terapi insulin, terapi insulin yang
diberikan melalui intravena cutanious, subcutam maupun IM merupakan
tatalaksana utama pada KAD. Hasil studi menyatakan terapi insulin tetap efektif
baik melalui IV, SC, maupun IM. Pemberian melalui IV continuous insulin reguler
lebih dipilih karena paruh waktu yang singkat dan mudah dititrasi, bila
dibandingkan melalui subkutan dengan onset of action dan paruh waktu yang relatif
lebih lama. Ada 2 metode yang di gunakan dalam pemberian terapi insulin yaitu
metode pemberian bolus insulin reguler awal (0,1 unit/kg) yang diikuti dengan infus
insulin 0,1 unit/kg/jam, dan pemberian insulin 0,14 unit/kg/jam. Pasien dengan
KAD ringan harus mendapatkan“priming dose”insulin regular 0,4 – 0,6
u/kgBB,setengah dosis sebagai bolus dan setengah dosis dengan subkutan atau
injeksi intramuskular.
d. Terapi fosfat
Terapi kalium dimulai saat terapi cairan sudah dimulai, dan tidak dilakukan jika
tidak ada produksi urine, terdapat kelainan ginjal,atau kadarkalium > 6 mEq/l.
Ketika diperlukan, 20– 30mEq/l kalium fosfat dapat ditambahkan pada terapi
cairan yang telah diberikan. Untuk itu diperlukan pemantauan secara kontinu.
Beberapa peneliti menganjurkan pemakaian kalium fosfat rutin karena mereka
percaya akan dapat menurunkan hiperkloremia setelah terapi dengan membatasi
pemberian anion Cl- . Pemberian fosfat juga mencetuskan hipokalsemia simtomatis
pada beberapa pasien. Kecepatan aksimal pemberian fosfat yang dinilai aman pada
hipofosfatemia berat adalah 4,5 mmol/jam (1,5 ml/jam K2PO4).