Anda di halaman 1dari 2

Tulisan ini diambil dari buku HUKUM-HUKUM SEPUTAR SHOLAT yang diterjemahkan

oleh Drs. H.A. Bahauddin

Pengertian Thaharah

Thaharah menurut bahasa adalah suci dan bersih dari kotoran. Adapun thaharah
menurut istilah para ulama ahli hukum Islam (fuqaha) adalah menghilangkan hadats
dan najis atau sesuatu yang senada dengan makna dan gambaran pengertian
keduanya. Yang dimaksud dengan ungkapan “yang senada dengan makna dan
gambaran pengertian keduanya” , yaitu seperti: tayamum, mandi besar yang
disunnahkan, cucian yang kedua, bekumur dan sejenisnya.
Menghilangkan hadats dan najis itu adalah dengan air mutlak, yakni dengan air
yang belum mendapatkan imbuhan unsur lain sehingga namanya juga masih tetap
sebagai air murni. Air mutlak ini adalah air laut, air yang turun dari langit, dan air yang
keluar dari bumi. Air laut dikategorikan sebagai air mutlak adalah berdasarkan sabda
Rasulullah saw. :

(1) “Laut itu airnya suci”

Sedang air yang turun dari langit seperti air hujan dan salju (es) adalah berdasarkan
firman Allah SWT:

(2) Dan Allah menurunkan kepada kalian hujan dari langit untuk mensucikan kalian
dengannya” (QS. Al Anfal,8: 11).

Adapun air yang keluar dari perut bumi, yakni mata air dan air sumur adalah
berdasarkan sebuah riwayat yang mengemukakan :

(3) “Sesungguhnya Nabi saw. pernah berwudlu dengan air dari sumur Bi/udha’ah”

Yang dikategorikan selain air mutlak, yaitu benda-benda cair seperti : cuka, air
bungan, minuman keras, dan sari buah-buahan atau tumbuhan. Kesemua itu tidak
boleh dipergunakan, baik untuk menghilangkan hadats maupun untuk menghilangkan
najis. Firman Allah SWT:

(4)”…kemudian kalian tidak mendapatkan air, maka bertayamumlah kalian” (QS. An


Nisa,4: 43).

Dalam ayat ini Allah SWT memerintahkan kepada orang-orang yang tidak
mendapatkan air agar bertayamum. Dan Dia memberikan petunjuk bahwa wudlu tidak
dibenarkan selain dengan air. Hal ini dengan alasan, karena sesungguhnya
menghilangkan najis berarti mengembalikan keadaan agar menjadi suci (bersih)
kembali dan suci itu sendiri hanya bisa terjadi dengan air. Allah SWT berfirman:
“Dan Allah menurunkan kepada kalian hujan dari langit untuk mensucikan kalian
dengannya” (QS. Al Anfal, 8 : 11).

Berikut berbagai persoalan mengenai Thaharah:


(agar lebih ringan dalam loading data maka saya bagi menjadi beberapa posting, harap
maklum)

1. Benda Suci Bercampur denganAir


2. Najis yang Mengotori Air
3. Air Musta’mal
4. Sisa Makanan dan Minuman Binatang
5. Bersuci
6. Cara Wudhu
7. Menyapu Sepatu
8. Tayammum
9. Yang membatalkan wudlu
10. Mandi Besar
11. Najis dan Cara Menghilangkannya.

Ingin download langsung dokumennya, klik di sini

Anda mungkin juga menyukai