KAJIAN PUSTAKA
A. Diskripsi Teori
a. Pengertian pendidikan
pegertan pendidikan.
atau tuntunan, dan logos artinya Ilmu. Gabungan dari tiga kata
seluruh potensi yang tersimpan dalam jiwa anak untuk dituntut agar
1
Zaini, Landasan Pendidikan, Landasan Pendidikan, (Yogyakarta: MISTAQ PUSTAKA,
2011), hlm, 1
13
14
secara beragam oleh para ahli. Hal ini terjadi karena rumusan yang
terminologi adalah:
2
Zuhairini, dkk, metodologi pendidikan Agama, (solo: Ramadhani, 1993), hlm, 9
15
terus menerus.3
mencapai kedewasaan.4
adalah suatu proses usaha sadar dari pelatih pendidik kepada anak
3
Abu Ahmadi dan Nur Ubiati, ilmu pendidikan,(jakarta: rineka cipta, 1991), hlm, 70
4
Ibid, hlm 69
5
Ngalim Purwo, ilmu pendidikan, (Bandung: Remaja Karya, 1988), hlm, 11
6
Ibid…hlm, 3
16
ajaran Islam.8
7
Zakiyah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), hlm. 86
8
Zuhairini, Dkk, Metodologi Pendidikan Agama, (Solo: Ramadhani, 1993), hlm, 10
9
Abdul Majid dan Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 130
17
(pandangan hidup).10
dari tujuan pendidikan itu akan menentukan ke arah mana peserta didik
10
Zuhairini dkk, Metodologi Pendidikan Agama, (solo: Ramadhani, 1993), hlm, 10
11
Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), hlm, 10
18
a) Dasar Yuridis/hukum
1. Pancasila
2. UUD 1945
Kewarganegaraan.12
Perguruan Tinggi.13
b) Dasar religius
12
UUSPN. RI Nomor 2, (Malang: Gajayana Press, 1989), hlm, 17
13
Abdul Majid, Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT Remaja Rodakarya, 2004), hal, 33
21
a) Hadits
bahwa, dalam agama Islam ada perintah untuk mendidik agama baik
c) Dasar psikologi
14
Muhammad Fuad Abdul Baqi, Al-Lu’Lu Wal Marjan, (Surabaya: Bina Ilmu, 1996),
hlm, 1010
15
Al-Sayid Ahmad al-Hasyimi, mukhtar Ahadits al-Nabawiyah, (Qahiran: Mathba’ah al-
Hijazi, 1967), hal. 128
23
Kuasa. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Ar-
ketahui?
untuk memperbaikinya.
pendidikan tersebut.
berikut:
16
Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), hlm, 224
17
Ibid, hlm, 224
25
akhirat.19
moral yang tinggi dan terhindar dari hal-hal yang tercela dan
18
DEPAG, RI…..hlm, 216
19
Aminuddin, dkk, pendidikan Agama Islam, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), hal. 523
20
Muhammad Athiyah Al-Abrasi, dasar-dasar pokok pendidikan Islam, (Jakarta:Bulan
Bintang, 1970), hal. 10
26
dengan kebutuhan hidup manusia modern masa kini dan masa yang
etika (moral).21
1) Aqidah
21
Zainuddin Muhith, study islam, (Malag:UNISMA), hlm, 31
28
adalah masalah enam keyakinan yang disebut dengan rukun Iman. Rukun
Iman inilah yag menjadi titik tolak keyakinan yang mesti diyakini oleh
seorang muslim. Rukun Iman tersebut adalah sbagai berikut: (1) Iman
kepada allah, (2) Iman kepada malaikat, (3) Iman kepada kitab suci, (4)
Iman keada rasul, (5) Iman kepada hari kiamat, (6) Iman kepada takdir.
2) Syari’ah
antara manusia dengan alam. Istilah syari’ah diambil dari ayat Al-
(peraturan) dari urusan (Agama itu), Maka ikutilah syariat itu dan
22
DEPAG. RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta: pelita III, 1983), hlm, 817
29
khusus atau yang materi dan tataacaranya sudah ada ketentuan dan dari
Alqur’an dan Hadis. Ibadah seerti ini terdiri dari: thaharah, solat, zakat,
3) Akhlaq
Kata akhlaq adalah jama’ dari khuluk berarti perangai atau tabi’at.
dan manusia terhadap diri sendiri dan mahluk lain sesuai dengan
tentang benar dan salah, ma’ruf dan mungkar, hak dan batil. Dan yang
Nabi. Ketentuan akhlak tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Ruang
Aqidah, Syari’ah, dan Akhlaq yang merupakan satu kesatuan yang utuh
dan syari’ahnya.
disebut sebagai anak kecil lagi, tetapi juga belum disebut dewasa.
23
Melly Sri Sulastri Rifai, psikologi perkembagan remaja, (Jakarta: Bina Aksara, 1987), hlm, 1
31
24
Simanjutak, psikologi Remaja, (Bandung:Tarsito, 1984), hlm, 84
25
Sumadi Suryabrata, psikologi perkembangan, (Yogyakarta: Rake Perss, 1984), hlm,
129
26
Singgih gunarsa, psikologi remaja, (jakarta: Penerbit Libri, 2012), hlm, 6
32
berjalan sangat cepat.28 Dan kedua, masa remaja akhir kira-kira usia
27
Sarlito Wirawan Sarwono, psikologi remaja, (Jakarta:Rajawali, 1991), hlm,9
28
Soesilowindradini, psikologi perkembangan masa Remaja, (Surabaya: Usaha Nasional,
2004), hlm, 146
33
dia diperlukan seperti anak-anak, akan tetapi bila dia berlaku seperti
Emosi-emosi yang sering muncul pada masa remaja antara lain: marah,
takut, cemas, rasa ingin tahu, iri hati dan kasih sayang.
seperti di atas merupakan hal yang biasa pada anak remaja. Ketidak
29
Ibid, hlm, 203
34
sukar sekali dicari jalan keluarnya, sebab disaat masa anak-anak segala
a. Kestabilan bertambah.
lingkungannya.
dihadapi anak pada masa remaja awal, akan tetapi cara menghadapi
Anak remaja pada masa usia ini lebih matang tignkah lakunya, lebih
30
Ibid, hlm, 147
35
campur dengannya.
menguasai emosinya.
Anggapan yang tinggi, yang tidak realistis yang dimiliki anak remaja
realistis, maka anak remaja dalam masa ini dapat melihat keadaan
Anak remaja pada masa ini ingin menunjukkan bahwa mereka ini telah
dewasa.31
tegas dimulai dan kapan pula diakhiri, hal ini karena tergantung pada
31
Ibid, hlm, 206
36
sering dipakai istilah kenakalan remaja yaitu suatu kelainan tingkah laku,
perbuatan atau tindakan remaja yang bersifat a-sosial, bahkan anti sosial
yang melanggar norma sosial, agama serta ketentuan yang berlaku dalam
kepribadian dan sifat. Dalam istilah lain, bahwa dekadensi moral adalah
32
Zakiah Daradjat…………….. hlm. 28
37
perbuatan atau tingkah laku itu bertentangan dengan nilai atau norma
bahwa semua perbuatan atau tingkah laku yang dilakukan oleh remaja
(usia 13-21 tahun dan belum menikah ) baik dilakukan sendiri atau
33
Sarlito wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, (Jakarta:Rajawali perss, 1991), hlm, 197
34
Singgih D gunarsa, …………………hlm, 19
38
a. Kenakalan ringan
Misalnya keras kepala, tidak mau patuh terhadap orang tua dan guru,
kata- kata yang tidak sopan, cara berpakaian dan lagak lagu yang tidak
merusak barang milik orang lain, membunuh ngebut dijalan raya dan
sebagainya.
c. Kenakalan seksual
Dalam hal ini ada dua jenis kenakalan yaitu terhadap orang sejenis
1) Kenakalan yang bersifat a-moral dan a-sosial dan tidak diatur dalam
pelanggaran hukum.
39
dewasa. 35
Dari kedua kelompok diatas tingkah laku remaja dibagi menjadi dua,
yaitu:
sekolah.
orang tua.
35
Singgih D Gunarsa.......hlm, 19
40
9) Secara berkelompok makan dirumah makan tanpa membayar atau naik bis
10) Turut dalam pelacuran atau melacurkan diri baik dengan tujuan kesulitan
11) Berpakain tidak pantas dan minum minuman keras atau menghisap ganja,
3) Penggelapan uang.
36
Ibid, hlm, 20-21
41
serta pemerkosaan.
8) Percobaan pembunuhan.
10) Pembunuhan.
ringan yang dilakukan oleh pribadi itu sendiri seperti keras kepala dan
oleh kenakalan remaja akan berdampak kepada diri remaja itu sendiri,
dan negara serta agama. Demi kemajuan dan kelestarian bangsa , negara
37
Ibid, hlm, 21-22
42
diketahu kliennya.
b) Konseling
yang ada serta akhirnya mencari jalan keluar dari masalah yang
dihadapi.
c) Psikoterapi
agar keluarga sebagai satu kesatuan bisa berfungsi lebih baik dan
lainnya. Jika dalam keluarga ada dinding pemisah yang tebal yang
jauh, walaupun secara fisik mereka tetap tinggal dalam satu rumah.
dan anak menjadi ibu dan sebagainya), pemecahan soal, simulasi dan
sebagainya.
dekadensi moral di sini adalah dengan cara dakwah ala wali songo
38
Sarlito Wirawan Sarwono, psikologi Remaja, (Jakarta: Rajawali press, 1989), hlm, 230
45
yang sesuai dengan kondisi masyarakat saat itu. Wali songo juga
dijadikan inspirasi untuk saat ini. Namun intinya bukan pada apa yang
remaja yang sebagai penerus bangsa, Negara serta agama, kelak dapat
pengamatan empiris dari sudut kesehatan mental. Dalam hal ini faktor-
bagian,yaitu :
1) Faktor lingkungan
sebagainya)
sebagainya.
47
2) Faktor pribadi.
b) Cacat tubuh
internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa krisis identitas dan
adalah mencari jalan keluar atau usaba-usaha apa saja yang harus
39
Sarlito wirawan, psikologi Remaja, (Jakarta:Rajawali Pers, 1989), hlm, 199-200
48
bagi dirinya sendiri. Usaha- usaha yang harus dilakukan adalah sebagai
berikut:
1) Tindakan preventif
dicapai, dimana tercipta hubungan yang serasi antara aspek rasio dan
b) Usaha
positif.
pembimbing.
2) Tindakan Represif.
perbuatan pelanggaran.
perlu ada semacam hukuman yang dibuat oleh orang tua terhadap
pelanggaran tata tertib dan tata cara keluarga. Dalam hal ini
dewasa yang berpribadi kuat, sehat jasmani dan rohani, teguh dalam
negara.
51
Pada zaman modern ini, kita dapati bahwa moral sebagian anggota
penurunan moral ini kebanyakan terjadi pada usia remaja. Akhir-akhir ini
orang yang berkecimpung dalam bidang agama dan social, karena akhlak
remaja terutama mereka yang masuk dalam usia remaja, banyak yang
40
Hasan Basri, Remaja Berkualitas Problematika dan Solusinya, (Yogyakarta:Pustaka
Pelajar, 1995), hlm, 18
41
Ibid, )hlm, 1
52
akan menjadi dasar dari kepribadian anak. Dalam keluarga inilah anak
mendidiknya.
42
Muhammad Fuad A bdul Baqi, Al-lu’lu’wal Marjan 11, (Surabaya: Bina Ilmu, TT),
hlm, 1010
53
Dalam hal ini pula Allah SWT berfirman dalam Al-qur’an surat At-
Dari ayat dan hadits diatas, jelaslah bahwa kewajiban orang tua
muda yang baik dan berguna bagi bangsa dan agama. Ilmu dan amal
43
DEPAG RI, Proyek pengadaan Kitab Suci Al_Qur’an, (Jakarta:pelita III, 1982), hlm,
951
54
pengaruh menuju pada hal-hal yang baik dan berguna, baik untuk
44
Yulia singgih D. Gunarsa dan singgih D Gunarsa, psikologi remaja, (Jakarta: Penerbit
Libri, 2012), hal. 141
55
sekolah dan masyarakat), harus selalu kerja sama dengan baik untuk
3) Mendidik atau melatih remaja untuk bersifat peka dan selalu merasa
amar ma’ruf nahi mungkar dan merasa dirinya satu dengan umat.45
dalam jiwanya.
yang diterima jauh dari agama maka jiwanya akan gonjang. Dalam hal
ini nilai-nilai positif yang tetap dan tidak berubah adalah nilai agama.
Sedangkan nilai moral dan sosial yang didasarkan bukan pada agama,
45
Yunan Nasution, Islam dan Problematika kelompok kemasyarakatan, (Jakarta: Bulan
Bintang, 1988), hal. 252
57
hanya terbina dari nilai-nilai sosial dan moral sebab akan membawa
mulai timbul dorongan seks yang belum mereka kenal sebelum nya.
Disamping itu mungkin mereka grlisah karena takut akan gagal. Segala
remaja yang terjadi dalam masyarakat maju adalah karena remaja mulai
pereaturan tiap individu kearah yang di ridhoi oleh Allah SWT dan
Karena itu kita betul-betul ingin mencari kebahagiaan bagi diri kita
pasti tercapai. Selain upaya kemerosotan moral itu dimualai dari pribadi
buruk dan bila di dalam diri seseorang sudah tertanamkan sifat baik
B. Penelitian Terdahulu
Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa orang yang
hampir sama dengan yang penulis teliti yakni berkaitan dengan moral, namun
tidak ada yang sama persis dengan penelitian yang akan dilakukan oleh
peneliti.
Berikut ini beberapa penelitian yang hamper sama dengan penelitian yang
menghambat
dalam
pembinaan
akhlakul
karimah di
SMP Negeri
13 Malang
C. Paradigma penelitian
Paradigma adalah pedoman yang menjadi dasar bagi para saintis dan
tujuan, dan sifat dasar bahan kajian yang akan diteliti.47 Jadi paradigma
adalah hal pokok yang dijadikan dasar untuk penelitian yang akan dilakukan.
dekadensi moral remaja akan menghasilkan siswa yang nantinya akan mampu
dan layak menjadi penerus bangsa yang berakhlakul karimah, hal ini
dekadensi moral.
46
Zaenal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, (Bandung:PT.
Rosdakarya, 2012), hal. 146
47
Muh. Tahir, Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan, (Makasar: Universitas
Muhammadiyah Makassar, 2011), hal. 59.
61
sosial yang memang terjadi pada suatu kenyataan yang ada. Oleh karena
itulah peneliti ingi mencari kontribusi apa saja yang ada pada pendidikan