PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
apapun. Salah satu dari mereka adalah anak tumagarahita. Anak tunagrahita
adalah kondisi anak yang kecerdasannya jauh dibawah rata – rata yang
social. Anak tuna grahita atau dikenal juga dengan istilah terbelakang mental
sama dengan anak normal lainnya. Salah satu hak itu adalah mendapatkan
dimiliki oleh mereka dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal tersebut
lagi dalam UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada
pasal 5 ayat 2, dan pasal 33 ayat 1, menyatakan bahwa warga Negara yang
1
pendidikan khusus bagi anak tunagrahita.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Ini karena perkembangan otak dan fungsi sarafnya tidak sempurna. Anak-
anak seperti ini lahir dari ibu kalangan menengah ke bawah. Ketika
khusus”.
Definisi lain yang diterima secara luas dan menjadi rujukan utama
3
mengalami hambatan, sehingga tidak mencapai perkembangan yang optimal.
tunagrahita yaitu penampilan fisik tidak seimbang, tidak dapat mengurus diri
mengeluarkan ludah tanpa sadar. Selain itu ada beberapa pendapat dari orang
a. James D Page yang dikutip oleh Suhaeri H.N (Amin: 1995) menguraikan
yang abstrak. Mereka lebih banyak belajar dengan cara membeo (rote-
4
Mereka menghindari berpikir, kurang mampu membuat asosiasi dan sukar
umumnya kurang dari anak normal. Dapat berjalan dan berbicara diusia
yang lebih tua dari anak normal. Sikap dan gerakannya kurang indah,
sampai usia kronologis 18 tahun. Dengan demikian, jika anak itu tidak
memiliki ketiga karakteristik tersebut atau hanya kurang sedikit dari anak lain
individu, berarti skor IQ dua standard deviasi atau lebih di bawah rata-rata)
5
yang berkaitan dengan hambatan dalam perilaku adaptif (merujuk kepada:
luang, dan karya) yang terjadi selama periode perkembangan (dari lahir
pengawasan ekstra.
berhitung. Tetapi, ketika ditanya siapa nama dan alamat rumahnya akan
6
sedikit pengawasan. Begitu pula dengan perlindungan diri dari bahaya.
1. Kelas Transisi
7
Sekolah Luar Biasa. Dalam satu kelas maksimal 10 anak dengan
3. Pendidikan terpadu
terdekat, pada ruang khusus atau ruang sumber. Biasanya anak yang
(GPK) atau terapis. Hal ini dilaksanakan atas kerjasama antara orangtua,
5. Pendidikan inklusif
8
khusus, terdapat kecenderungan baru yaitu model Pendidikan Inklusif.
sama dengan anak reguler, pada kelas dan guru/pembimbing yang sama.
Pada kelas inklusi, siswa dibimbing oleh 2 (dua) orang guru, satu guru
reguler dan satu lagu guru khusus. Guna guru khusus untuk memberikan
kewajiban yang sama. Tapi saat ini pelayanan pendidikan inklusif masih
Panti ini diperuntukkan bagi anak tunagrahita pada tingkat berat, yang
a. Pengenalan diri
c. Motorik kasar dan ambulasi (pindah dari satu temapt ke tempat lain)
sosial
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
dan keterbelakangan mental, jauh di bawah rata- rata yang ditandai oleh
1. Kelas Transisi
3. Pendidikan Terpadu
5. Pendidikan Inklusif
yang mulai digencarkan mulai tahun 2001 dan saat ini telah dilakukan di
seluruh indonesia.
B. Saran
10
orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus dapat dapat memberikan
anaknya terapi. Jadi anak yang memerlukan pendidikan khusus seperti anak
umumnya.
11