10
P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
Maria Ulfa
PGSD, STKIP Kusuma Negara. Jakarta
mariaulfa@stkipkusumanegara.ac.id
Abstract : The aim of the research is to determine sound defects of noun word level to
dysarthria patient. This research was conducted in the months of May to June 2015 at the
speech theraphy unit of the International Army Gatot Soebroto Central Hospital. The focus of
this study is sound defects of vowel and consonant in each noun word level pronounced by
the patient. The technique used to analyze the data is the qualitative technique with case
study approach. Case studies in this research is a single case of elementary school of the
student. A single case in this study were children with dysarthria named AMH (7th years old).
After all the research findings are collected, so the researchers describe and analyze on
existing theory (neurolinguistic). The results of this study are of 87 noun words that are
pronounced are 283 sound defects, which consists of 46 errors substitution sound, 234 errors
removal sound, and 3 errors addition sound, and there are 7 tipology of sound defects is
pronounced by dysarthria patient. The recomendtions of this research can be hoped this
study can help parents, families, theachers, and elementary school education institutionswho
have children, a family, or atudents with speech disorders (dysarthria) in order to understand
and act appropriately.
Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cacat bunyi kelas kata nomina pada
penderita disartria. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2015 di Unit
Terapi Wicara Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Ditkesad. Fokus penelitian
ini adalah cacat bunyi vokal dan bunyi konsonan pada setiap kata nomina yang dilafalkan
oleh penderita disartria. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
dengan jenis penelitian studi kasus. Studi kasus pada penelitian ini adalah kasus tunggal.
Dimana kasus tunggal dalam penelitin ini adalah kasus anak penderita disartria yang bernama
AMH (7 tahun). Setelah semua temuan penelitian dikumpulkan, maka peneliti
mendeskripsikan dan menganalisis berdasarkan teori (neurolinguistik) yang ada. Hasil
penelitian ini adalah dari 87 kata nomina yang dilafalkan terdapat 283 kesalahan bunyi, yang
terdiri dari 46 kesalahan penggantian bunyi, 234 kesalahan penghilangan bunyi, dan 3
kesalahan penambahan bunyi yang serta terdapat 7 pola cacat bunyi yang dilakukan oleh
penderita disartria dalam melafalkan kata-kata nomina tersebut. Saran penelitian ini dapat
membantu para orangtua, keluarga, guru, dan lembaga pendidikan SD yang mempunyai anak,
keluarga, atau peserta didik dengan gangguan wicara (disartria) agar dapat memahami dan
bersikap dengan tepat.
Kata kunci: Cacat bunyi, kelas kata nomina, dan penderita disartria.
116
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
117
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
bicaranya, tentunya mempunyai kesulitan disartria dalam penelitin ini adalah kasus
dalam berbahasa. Sehingga mengakibatkan anak penderita disartria yang bernama
kemampuan berbahasanya terganggu. AMH di Unit Terapi Wicara RSPAD
Kelainan bicara pada penderita disartria Gatot Soebroto Ditkesad. adapun enelitian
akan mengalami kesulitan dalam ini dilakukan pada bulan Mei sampai
melafalkan kata-kata karena adanya dengan Juni 2015 di Unit Terapi Wicara
kesalahan dalam proses produksi bunyi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot
bahasa. Soebroto Ditkesad.
Kesalahan produksi bunyi bicara Analisis data yang dipakai dalam
tersebut menyebabkan kesalahan artikulasi penelitian ini adalah model Milles dan
fonem, baik dari segi penampakan Huberman. Model Milles dan Huberman
artikulasi dan dalam segi pengucapannya. adalah model analisis data berlangsung
Kesalahan wicara pada penderita disartria atau mengalir (flow model analysis).
menyebabkan si penderita melakukan Dalam model analisis data ini, ada empat
penggantian (subtitusi), penghilangan aktivitas yang dilakukan, yaitu:
(omosi), penambahan (adisi), dan pengumpulan data, reduksi data, display
pengucapan yang tidak jelas (distorsi). data, dan verifikasi atau menarik
Oleh karena itu, peneliti bermaksud kesimpulan (Mukhtar, 2013: 136). Sumber
mengisi pengkajian terhadap penyakit penelitian ini adalah semua ujaran AMH
gangguan artikulasi atau yang disebut selama melakukan terapi wicara. Peneliti
sebagai disartria mengenai kesalahan dokumentasikan, lalu dianalisis dengan
bunyi bahasa pada setiap kata nomina yang menggunakan model Milles dan Huberman
diucapkannya. tersebut.
METODE HASIL
Penelitian ini menggunakan Dalam penelitian ini peneliti
metode kualitatif dengan jenis penelitian menemukan data yang terkait dengan
studi kasus. Dimana peneliti memfokuskan fokus dan subfokus penelitian. Adapun
pada penemuan mengenai cacat temuan penelitian ini peneliti bagi ke
(penghilangan, penggantian, dan dalam temuan umum (deskripsi mengenai
penambahan) bunyi kelas kata nomina subjek penelitian) dan temuan khusus
pada penderita disartria. Jenis penelitian (deskripsi fokus dan subfokus penelitian).
ini adalah studi kasus dengan kasus Dimana kedua temuan tersebut akan
tunggal. Kasus tunggal pada penderita peneliti jelaskan sebagai berikut:
118
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
119
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
No. Bunyi Penggantian Jumlah pada kata nomina yang diucapkan oleh
Vokal (Subtitusi) subjek penelitian ini, peneliti sajikan
1. /p/ - /t/ 2
2. /p/ - /d/ 7 dalam bentuk tabel berikut ini:
Bilabial
3. /p/ - /b/ 2
4. /m/ - /n/ 2
5. Apiko /r/ - /l/ 7
120
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
121
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
apabila sebuah fonem atau suku kata pola kanonik KV. Hal ini sesuai dengan
atau KVK terjadi pada bentuk kesalahan kecenderungan untuk mengurangi gugus
penambahan bunyi konsonan /n/ dari konsonan dipadukan dan konsonan awal
122
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
dapat ditarik dari penelitian ini adalah mengalami gangguan pada tahap
disartria yang diderita oleh AMH perkembangannya. Apabila terlihat tanda-
merupakan akibat dari trauma lahir. tanda menyimpang dari perkembangan
Pendarahan pada otak adalah factor anak, sebagai orangtua harus membawa
penyebab ternyadinya disartria, dimana anak ke dokter untuk mengetahui lebih
akibat dari persalinan berbantu (vakum) lanjut terkait gangguan apa yang dialami
yang dialami ibunya saat melahirkan anak, seberapa parah gangguan tersebut,
AMH. Selain gangguan wicara pendarahan dan bagaimana penanganan gangguan.
pada otak tersebut juga menyebabkan 2. Lembaga Pendidikan Sekolah Dasar
gangguan pada motoriknya (delayed Inklusif
motoric). Pendidikan adalah hak dari seluruh
Dalam melafalkan kata-kata diurus manusia oleh karenanya sekolah harus
oleh otot-otot mulut, otot lidah, otot laring, menyediakan tempat bagi anak yang
dan otot faring. Jadi, artikulasi merupakan memiliki keterbatasan, yang tentunya
kerjasama antara saraf otak V, X, dan XII. tenaga pendidik dan kurikulum
Kelumpuhan atau gangguan saraf-saraf ini menyesuaikan dengan kebutuhan mereka.
dapat mengakibatkan ketidakmampuan Menurut peneliti, kita harus bisa menerima
untuk mengucapkan kata-kata dengan keberadaan dan kehadiran anak-anak
baik. Hal ini disebut disartria. Seseorang seperti AMH yang memiliki keterbatasan,
yang mengalami disartria akan mengalami karena ini merupakan bentuk kebhinekaan.
kecacatan dalam kata yang dilafalkannya. Pemerintah dalam hal ini Dinas
Berdasarkan hasil penelitian, Pendidikan harus menyediakan layanan
peneliti memberikan saran sebagai berikut: khusus bagi anak-anak dengan kasus
1. Orang Tua seperti AMH. Demikian juga kepada para
Sebagai orangtua hendaknya siswa untuk dapatnya membantu dan
paham dengan tahap perkembangan pada menerima mereka menjadi bagian dalam
anak. Sebab apabila dalam tahap kehidupan mereka sehari-hari.
perkembangan anak mengalami 3. Guru
keterlambatan harus ada sikap dan langkah Berdasarkan kebijakan pemerintah
yang diambil untuk mengantisipasi hal-hal yang ada, semua anak usia sekolah dengan
negatif yang dapat mempengauhi tahap tidak menghiraukan kondisi fisik,
perkembangan anak. Kebanyakan orangtua intelektual, sosial, emosional, bahasa, dan
tidak paham dan menyadari bahaya dari kondisi-kondisi lainnya untuk mendapat
risiko yang terjadi apabila anak akses terhadap pendidikan. Guru yang
123
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, Elizabeth B. Psikologi
Perkembangan Jakarta: Erlangga,
2004.
124