Anda di halaman 1dari 9

NAMA : TITUS RANJA

KELAS :A
NPM : 1905222010028
FAKULTAS : TEKNIK
PRODI : TEKNIK SIPIL
AGAMA : KRISTEN PROTESTAN
HARI KULIAH : HARI SELASA

TUGAS
RINGKASAN MATERI AGAMA BAB 1. SAMPAI BAB 3 TENTANG ETIKA DAN MANUSIA

BAB 1
PENGANTAR KE DALAM ETIKA KRISTEN
Kata Etika aslnya dari beberapa kata Yunani yang hamper sama bunyinya,yaitu ethos dan e’thos atau
ta ethika.Kata ethos artinya kebiasaan,adat.Kata e’thos dan e’thikos lebih bererti kesusilaan,perasaan
batin,atau kecenderungan hati dengan mana seseorang melaksanakan sesuatu perbuatan.Apa yang
dimaksud dengan Etika dinyatakan dalam bahasa Indonesia dengan tepat oleh kata kesusilaan.kata
“sila”,yang terdapat dalam bahasa sansekerta dan kesusasteraan pali dalam kebudayaan
Buddha,mempunyai banyak arti.Pertama sila berarti:norma (kaidah),peraturan
hidup,perintah.Kedua,kata ini menyatakan pula keadaan batin terhadap peraturan hidup,hingga dapat
berarti juga:sikap,keadaban,siasat batin.Perikelakuan,sopan santun dan sebagainya.kata su
berarti:baik,bagus.Kata ini pertama menunjukkan norma dan menerangkan bahwa norma itu
baik.Kedua,menunjukkan sikap terhadap norma itu dan menyatakan bahwa perikelakuan harus sesuai
dengan norma.Karena itu kata kesusilaan tepat untuk menyatakan pengertian Etika.

Di pandang dari sudut kepercayaan pada hukum Taurat dan Injil Allah,maka haruslah:segala yang
dikehendaki Allah,itulah yang baik.Itulah pokok Etika Teologi.Menurut pendapat kami,dogmatika ialah
suatu teologi yang memikirkan tentang isi iman:Kasih Allah Bapa,Anugerah Allah Bapa,anugerah Allah
anak dan persekutuan dengan Roh Kudus.Demikian pula dengen Etika Kristen pun memikirkan tentang
kehendek Allah yang dinyatakan,hukum hukum Taurat Allah,Pendamai,Pembebas,hukum hukum Allah
Bapa,Allah Anak dan Roh Kudus.Karena itulah Etika Teologis,menurut asas asasnya,termasuk
dogmatika.Ia sebagian merupakan dari dogmatika,hubungannya tidak dapat diputuskan.Tetapi karena
alas an alas an yang praktis,dogmatika dan Etika itu kita beda bedakan,walaupun pada asasnya kedua
mata pelajaran itu.Dalam 1 Yohanes 4:19 tertulis: “Kita mengasihi,karena Allah lebih dulu mengesihi
kita”.Pokok dogmatika ialah Allah lebih dulu mengasihi kita.Pokok Etika ialah:kita mengasihi
(Allah).Demikianlah Etika tidak mendahului dogmatika,tetapi dogmatikalah yang lebih dahulu daripada
Etika.

● Etika tidak boleh bertindak sebagai pengganti Allah dan tidak boleh,lagi pula tidak mungkin
mengganti tugas Roh Kudus.Itu bukanlah tugas Etika.Akan tetapi,Etika sistematis dapat dan
boleh bertindak sebagai penunjuk jalan di dalam keseluruhan dan bagian bagian yang
dinyatakan oleh Alkitab kepada kita mengenai kehendak Allah.Di mana tidak terdapat Etika
sistematis yang berdasarkan Alkitab,di situlah orang beriman dalam praktik kerapkali menjadi
korban pikiran-pikiran yang tidak tetap dan pendapat-pendapat perseorangan.

Prof.Dr.W.Banning dalam bukunya Typen van zedeleer,menerangkan macam-macam Etika falsafi


sebagai berikut:Etika metafisika,etika yang didasarkan pada individu,etika yang di dasarkan pada
masyarakat dan etika nilai-nilai.Penulis-penulis lain mengikhtisarkan etika falsafi dengan membagi
bentuk-bentuk etika dalam etika otonom.Etika heteronom dan etika teonom.Etika otonom berdasarkan
norma-norma kea-ada kehidupan sendiri.Etika heteronom mengambil normnormanya di dalam
masyarakat.Sedangkan etika teonom memakai pernyataan Allah sebagai sumber.Sumber baik buruk
tidak boleh lain dari pada apa yang dianugerahkan Allah kepada kita di dalam Alkitab (Matius 5:48).

BAB 2
DASAR-DASAR ATAU TITIK PANGKAL
Etika Kristen berpangkalkan kepercayaan kepada Allah,yang menyatakan diri dalam Yesus
Kristus.Allah Bapa menyatakan diri di dalam Yesus Kristus sebagai Pencipta langit dan bumi,yang
menciptakan dunia dan segala yang ada di dalamnya,yang menciptakan manusia menurut gambar dan
rupaNya,yang melaksanakan rencanaNya mengenai dunia dan manusia, “dengan tangan yang
terkekang”.Titik pangkal inilah yang bersifat menentukan bagi Etika Kristen.

Pandangan tentang manusia menurut agama-agama suku ini tidak ada tempat bagi kesusilaan dalam
arti yang khusus.Sebab-sebabnya sebagai berikut:Pertama:manusia,sebagai individu yang bertanggung
jawab kepada Allah,menjadi tidak tepat kedudukannya.Kedua:hukum Allah di dalam agama-agama
primitif itu tidak dianggap sebagai hukum yang normatif,yang menggerakkan manusia mengambil
keputusan-keputusan etis,tetapi di anggap sebagai semacam hukum kodrat,sebagai tata tertib
kosmis.Ketiga:dalam agama-agama primitif,Etika tidak dapat tampil ke depan,karena agama-agama
primitif itu tidak dapat menerima pertentangan-pertentangan yang mutlak.

Pandangan tentang manusia menurut agama Hindu adalah atman dan pada hakikatnya “atman”itu
ialah Brahman.Manusia tidak mempunyai kehidupan pribadi dan tidak mempunyai tanggung jawab
perseorangan.Karena disesatkan oleh avidya (ketidaktahuan),manusia menganggap gejala-gejala kosmis
itu sebagai suatu kenyataan.Agama Hindu tidak mengenal kepercayaan akan Allah,sang pencipta.Karena
itulah tak dikenalnya pula kepercayaan akan pencipta manusia menurut gambar Allah.Agama Hindu
tidak melihat garis batas antara Allah dengan penciptaNya.Dan dengan demikian tidak ada tempat bagi
Etika di dalam arti yang sesungguhnya.

Pandangan tentang manusia menurut agama Buddha adalah suatu “nama rupa”,artinya ia terdiri dari
“nama”(roh) dan “rupa” (tubuh)di dalam kehidupan psikofisis.Manusia itu bukanlah suatu
“kenyataan”yang tetap.Di dalam Agama Buddha,Allah tidak di akui sebagai Pencipta.Agama Buddha
tidak mengakui bahwa manusia dijadikan menurut gambar Allah.Etika (dhamma)agama Buddha hanya
merupakan suatu cara untuk meluputkan diri dari segala macam Etika.Menurut agama
Buddha,kehidupan manusia itu berdasarkan sangkaan.Tidak berarti dan tidak bertujuan.Dan sejarah pun
tidak ada artinya dan tujuannya.Kata terakhir di dalam agama Buddha ialah:meleburnya kehidupan.Kata
terakhir di dalam injil ialah:penyelamatan dari dosa,menuju kepada hidup kekal di dalam persekutuan
dengan Allah.

Menurut kalam (dogmatika) Islam.Kedudukan manusia di dalam kejadian mendapat perhatian di


dalam dogmatika islam.Sebab Agama Islam mengakui Allah sebagai Pencipta.Di dalam agama Islam
tidak terdapat hubungan antara Bapa dan Anak,sebagaimana terdapat dalam Alkitab,bila mengatakan
tentang hubungan antara Allah dan manusia.Tidak disebutkan pula tentang manusia yang dijadikan
menurut gambar Allah.Oleh karena itu,di dalam agama Islam juga tidak terdapat

perjanjian antara Allah dan manusia,di mana manusia bertindak sebagai sekutu Allah,di mana manusia
di panggil kepada kepatuhan sukarela dan di mana manusia mendapat kemerdekaan yang relative
secara makhluk.Manusia hanya di pandang sebagai abd.Itulah juga sebabnya,mengapa di dalam agama
Islam tanggung jawab etis manusia tidak kelihatan dengan sewajarnya.Sebab yang pertama ialah: karena
kedaulatan Allah hanya di pandang sebagai kedaulatan kekuasaan-Nya.Di dalam Alkitab,Allah yang
diakui oleh Alkitab itu adalah juga kedaulatan kasih-Nya,Hikmat-Nya,keadilan-Nya,kesucian-Nya.Kedua:
tanggung jawab etis manusia tidak tampak dengan sewajarnya,karena disini tidak tampak ada tempat
bagi pengertian,yang di dalam ajaran iman kristen disebut “pemeliharaan oleh
Allah”(providential),agama islam hanya menganggap bahwa ada satu hubungan saja antara Allah dan
hasil pekerjaan-Nya,yakni hubungan antara khalik dan makhluk.

Dalam pandangan tentang manusia menurut agama Islam tidak terdapat pandangan tentang Allah
ini,yakni Alla Bapa,dan tentang manusia sebagai anak,yakni anak yang berdosa,anak Bapa ini.Inilah
salah satu sebab dari kenyataan yang mengherankan,bahwa di dalam agama Islam,Etika tidak pernah
mendapat kedudukan sendiri di samping kalam dan fiqh.
Pandangan evolusi biologis tentang manusia ialah menganggap manusia itu sebagai binatang yang
menyusui yang cerdas,yang pertumbuhannya berlangsung menurut proses evolusi,dari tingkat yang
rendah ke tingkat yang lebih tinggi.Pandangan ini menyangkal Allah dan pernyataan-Nya.Di sini
“penyelidikan ilmiah”itu terbatas kepada penyelidikan biologios,secara kimiawi dan fisik seakan-akan
manusia hanya dapat di terangkan menurut proses kimiawi dan biologis.

Pandangan manusia menurut Komunisme adalah “makhluk biologis ekonomis”.Sebagai makhluk


biologis,ia pun “binatang menyusui yang cerdas”.Atas dasar pandangan tentang manusia
ini,materialisme dialetika menyusun suatu Etika tertentu.Teori revolusi menggantikan susila.Etiak
materialism dialetis adalah:Sadarlah akan kedudukanmu dalam perjuangan di tengah masyarakat dan
berbuatlah sesuai dengan kedudukanmu.

Di dalam Kitab Kejadian 1 terdapat kalimat-kalimat yang terkenal mengenai kejadian manusia, “maka
Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya,menurut gambar Allah di ciptakan-Nya Dia;laki-laki
dan perempuan di ciptakan-Nya mereke” (ayat 27).Dalam Perjanjian Baru Yesus Kristus disebut gambar
Allah (2 Kor 4:4; Kol 1:15).dan sudah dijanjikan kepada kita,bahwa barang siapa percaya kepada Allah
akan dijadikan kembali menurut gambar-Nya dan akan serupa dengan dia (1 Kor 15:49; 2 Kor 3:18).

Bagaimanakah arti berita tentang manusia ini dan apakah konsekuensinya pandangan tentang
manusia ini tentang Etika?

1. Manusia itu makhluk dan akan tetap menjadi makhluk untuk selama-lamanya.Manusia bukanlah
Allah dan manusia juga tidak mempunyai zat ilahi atau kodrat ilahi.Tidak ada “analogi
entis”(persamaan zat)antara manusia dan Allah.
2. Manusia dijadikan sebagai makhluk somatic-psikis(berjiwa raga).Allah membentuk manusia (di
dalam bahasa Ibrani:haadam)dari debu tanah (adama)dan menghembuskan nafas kehidupan
(nismat hajjim) kedalam hidungnya (kej 2:7).
3. Hubungan Allah-manusia dan manusia-Allah itu dinyatakan dalam berita tentang manusia yang
dijadikan menurut gambar Allah.Karena itu yang harus menjadi salah satu pokok masalah Etika
ialah:apakah yang kau perbuat dengan mendate yang di berikan Allah kepadamu,ketika Allah
menjadi kan engkau menurut gambar dan rupa-Nya?
4. Akhirnya dalam hubungan ini harus ditekankan,bahwa allah menciptakan manusia supaya
manusia itu berbakti secara sukarela.Allah memberikan kebebasan memilih kepada-
Nya.Kedaulatan ilahi itu diserahkan kepada manusia secara sukarela di dalam kasih.Kebebasan itu
termasuk hakikat manusia dan karena itu termasuk inti Etika Kristen.Kata kebebasan menyatakan
panggilan yang pertama dan hak tertinggi yang diberikan oleh Allah kepada manusia.

Beberapa catatan tentang asal dosa,dan hakikat dosa akan diterangkan secara khusus di bawah
ini.
a. Asalnya dosa
Di dalam agama-agama dan pandangan tentang dunia Kristen pada garis besarnya terdapat jawaban-
jawaban atas pertanyaan asalnya kejahatan sebagai berikut.
Menurut agama Hindu dan berbagai aliran mistik panteistis,sumber kejahatan itu harus dicari pada
avidya,ketidaktahuan.Kejahatan itu hanya semu saja.Manusia buta karena ketidaktahuan
itu,menganggap itu,menganggap kejahatan sebagai kenyataan.Akan tetapi sebenarnya kejahatan
itu tidak ada.Pandangan agama Buddha mencari asalnya kejahatan di dalam
“tanha”,nafsu,keinginan,yang menggerakan prioses Bhava.Dalam pandangan evolusi
biologis,asalnya kejahatan itu dicari pada berasalnya kita dari binatang.Menurut pandangan
ini,kita masih mempunyai sisa-sisa sifat yang buruk dari keturunan yang rendah.Tetapi lambat
laun kita akan mengatasi sisa-sisa kejahatan ini dalam pertumbuhan ke taraf yang lebih
tinggi.Pandangan tentang dunia yang dialektis materialis mencari asalnya kejahatan di dalam
keadaan social ekonomi.Jika system social ekonomi berubah,maka manusia pun berubahlah.
Menurut Alkitab,inisiatif(prakarsa)untuk berbuat dosa itu tidak keluar dari manusia,tetapi dari
iblis.Asalnya dosa itu terdapat di dunia Iblis.Tetapi karena kesalahan sendiri,manusia telah
mengatakan ya kepada dosa dan dengan demikian ia menjadi hamba dosa(Yoh 8:34).Karena
manusia ingin sama seperti Allah,ia menyerah kepada Iblis,sehingga sejak itu dosa keluar dari iblis
dan manusia bersama-sama.
b. Hakikat dosa
Apakah hakikat dosa itu?.kata yang terbanyak dipergunakan ialah kata dalam bahasa Yunani hamartia
(di dalam bahasa Ibrani chet atau chatta).Hamartia berarti:luncas (luput tidak mengenai
sasaran,menyeleweng dari tujuan);seperti anak panah dapat tidak mengenai
sasarannya,begitulah pula manusia yang berdosa itu dapat tidak mencapai tujuannya.Kata
hamartia itu diterjemahkan dengan dosa. Pandangan Alkitab tentang hakikat dosa adalah
bahwa dosa itu tidak dimulai pada kejasmanian,tetapi justru pada inti manusia,di dalam
hatinya,di dalam hubungannya dengan Allah.Jika hubungan di situ diserang oleh
kesombongan,maka jasmani pun diperalat oleh dosa. Sombong mengakibatkan meluapnya hawa
nafsu.Jika hati tak jujur di hadapan Allah,maka badan kita pun disalahgunakan untuk
cabul,kelahapan,loba akan uang,boros dan sebagainya.

BAB 3
MANUSIA DALAM
KEBESARAN DAN KESENGSARAANNYA

Di dalam hidup manusia ada dua macam gejala yang ada di bawah kekuasaan dosa dan yang paling
jelas menggambarkan kebesaran dan kesengsaraan manusia.Kedua gejala itu ialah rasa malu dan
perasaan hati (yang kedua ini kadang-kadang juga disebut:keinsafan batin,kata hati,suara hati,suara
batin,gerak hati,setahu hati dan sebagainya).Karena pentingnya kedua gejala itu bagi Etika,maka
dibawah ini akan dijelaskan tentang kedua hal tersebut.

1. Rasa Malu
Rasa malu adalah suatu perasaan badani yang mengingatkan kita kepada keadaan kita yangtelah
“terkoyak-koyak”.Manusia berusaha menghindarkan diri dari kesalahannya.Ia mencoba
memungkiri dosanya,menyembunyikan dosanya,membenarkan dosanya.Namun rasa malu itu
dengan tak sadar membuka kesalahannya.Rasa malu itu mengingatkan kita bahwa kita ini
diciptakan menurut gambar-Nya.Binatang dan iblis tidk memiliki rasa malu,tetapi manusia
mempunyainya.Apabila Tuhan melihat manusia di dalam rasa malunya,sebagaimana Ia
memandang Adam dan Hawa di taman firdaus ,maka kesimpulan-Nya ialah: “rasa malumu itu
menunjuk kepada-Ku,bahwa engkau telah mengkhianati Aku.
2. Suara hati
Secara etimogi istilah suara hati dipakai dalam Perjanjian baru ialah suneide’sis (Rm2:15).Dalam
bahasa latin “conscientia”,dan ini pun menjadi kata asal dari kata sura hati dalam bahasa inggris
dan perancis.suneide’sis (conscientia)artinya:setahu,dengan diketahui oleh.Yang dimaksudkan
ialah,bahwa di dalam manusia seolah-olah ada suatu instansi yang bertindak sebagai saksi
pendengaran telinga dan saksi pandangan mata dari segala kelakuan kita,yang mengamat-amati
kehidupan batin kita dan yang mempertimbangkan kehidupan itu.
Istilah-istilah yang lazim dipakai dalam bahasa Indonesia ialah bisikan hati,kata hati,rasa
hati,suara batin,keinsafan batin.Istilah yang khas adalah hati kecil.Suatu “hati kecil”,yang
mengamat-amati dan mempertimbangkan kelakuan kita.Suara hati ialah suatu desakan,yang
terdapat dalam batin tiap-tiap manusia,untuk menimbang-nimbang kelakuannya.Ia menuduh
kita.Bahkan,apabila kita berdaya upaya untuk mematikan suara itu,maka nyaringlah suara hati
itu.Tidak hanya berbisik-bisik saja,tetapi kadang-kadang ia dapat merintih dan memanggil dan
berteriak dalam hati kita.Di dalam Alkitab,reaksi-reaksi suara hati ini kita jumpai dengan terang
pada tokoh-tokoh seperti Kain,Saul,Yudas Iskariot.Mereka hanya mendengarkan suara hati dan
tidak mau mendengarkan suara Allah,Pengampun dan Penyayang.Batasan defenisi suara hati
yang sudah tua,tetapi masih terdapat dalam perpustakaan baru:Di dalam suara hati,dengan tiada
terlawan,manusia berhadapan dan bersoal-jawab dengan dirinya sendiri,dan ia menjadi pembuat
peraturan,hakim dan pembalas terhadap perbuatannya sendiri(index,judex,vindex).
Kewajiban Gereja Kristen pada umumnya dan Etika Kristen pada khususnya,untuk menyinarkan terang
hukum Allah dan Injil di dalam hal ini.Agustinus pernah berkata, “Kita gelisah di dalam hati kita
sehingga kita menemukan ketentraman di dalam Allah”.Demikianlah pula dapat dikatakan:suara
hati kita gelisah,sehingga akhirnya takluk kepada pembuat hukum,hakim dan penolong tertinggi
,yakni Allah dan Bapa Yesus Kristus.
NAMA : ASYUL SAPUTRA UMBU
KELAS :A
NPM : 1905222010003
FAKULTAS : TEKNIK
PRODI : TEKNIK SIPIL
AGAMA : KRISTEN PROTESTAN
HARI KULIAH : HARI SELASA
TUGAS

RINGKASAN MATERI AGAMA DARI BAB 1 SAMPAI BAB 3


TENTANG ETIKA DAN MANUSIA

NAMA : SOLEMEN PERDANA D NGARA


KELAS :A
NPM : 1905222010027
FAKULTAS : TEKNIK
PRODI : TEKNIK SIPIL
AGAMA : KRISTEN PROTESTAN
HARI KULIAH : HARI SELASA
TUGAS

RINGKASAN MATERI AGAMA DARI BAB 1 SAMPAI BAB 3


TENTANG ETIKA DAN MANUSIA

NAMA : DESMON B.U.NGERA


KELAS : 1A
NPM : 1903542010036
FAKULTAS : PERTANIAN
PRODI : AGRIBISNIS
AGAMA : KRISTEN PROTESTAN
HARI KULIAH : HARI SELASA
TUGAS

RINGKASAN MATERI AGAMA DARI BAB 1 SAMPAI BAB 3


TENTANG ETIKA DAN MANUSIA

Anda mungkin juga menyukai