1. Gerak Higroskopis
Gerakan ini disebabkan oleh perbedaan kadar air. Sel-sel tumbuhan mempunyai
kemampuan yang tidak sama dalarn rnenerima dan melepaskan airnya. Jika
lingkungan dalam keadaan kering, sel-sel yang lebih cepat melepaskan air akan
berkerut, sementara sel sel yang lainnya relatif tetap. Akibatnya, akan terjadi tarik
menarik antara bagian yang kekurangan air dan bagian yang normal. Kekuatan tarik
menarik ini akan menentukan arah gerak tumbuhan. Salah satu contoh dari gerak
higroskopis yaitu membukanya buah polong.
Gambar 11. 1.Contoh buah polong yang membuka (a) Kacang kedelai
(Glycine max), (b) Buah Cangkring (Erythrina variegat),
(c) Buah Biduri (Asclepias gigantea)
2. Gerak Esionom
c. Tigmotropisme
Tigmotropis merupakan gerak tubuh yang ditimbulkan oleh rangsangan
sentuhan. Salah satu contoh yang temasuk ke dalam gerak ini adalah gerak sulur
d. Hidrotropisme
Hidrotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan air. Jika
gerakan itu mendekati air maka disebut Hidrotropisme positif. Misalnya, akar
tanaman tumbuh bergerak menuju tempat yang banyak airnya di tanah. Jika
tanaman tumbuh menjauhi air disebut Hidrotropisme negatif. Misal gerak pucuk
batang tumbuhan yang tumbuh ke atas. Respon tumbuhan ditentukan oleh stimulus
gradient atau konsentrasi air (kelembaban). Kelembaban menyebabkan
membeloknya akar ke daerah yang mengandung air dengan konsentrasi yang lebih
besar.Pengamatan terkait hidrotropisme belum banyak berkembang, karena bagian
tumbuhan yang mendapat pengaruh adalah akar. Tetapi jika dibandingkan dengan
pengaruh gravitasi, pertumbuhan akar ke bawah lebih dimungkinkan karena adanya
rangsangan gravitasi dibandingkan rangsangan air.
d. Kemotropisme
Kemotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan zat kimia.
Jika gerakannya mendekati zat kimia tertentu disebut kemotropisme posistif.
Misalnya gerak akar menuju zat di dalam tanah. Jika gerakannya menjauhi zat
Gerak Nasti
Gerak nasti adalah gerak yang arah geraknya tidak ditentukan oleh
datangnya arah rangsangan, tetapi ditentukan oleh tumbuhan itu sendiri, misalnya
karena perubahan tekanan turgor. Mereka dapat merupakan gerak tumbuh yang
sifatnya permanen atau gerak variasi yang sifatnya tidak permanen (reversible).
Gerak ini memiliki hubungan dengan irama endogen yang sudah disiapkan atau jam
biologi, yang membantu dalam perkembangannya.
Gerak variasi biasanya melibatkan perpindahan air. Salah satu bentuk gerak
variasi yang penting dan khas adalah gerak membuka dan menutup stomata. Gerak
daun, anak daun atau cabang kecil, sering dilakukan oleh organ khusus yang disebut
pulvinus, merupakan masa selparenkimatis yang membengkak berada pada bagian
dasar tangkai daun (ptiolus), tangkai anak daun (petiololus) dan bagian dasar
cabang. Air dapat masuk atau keluar dengan cepat dari sel-sel motor yang terletak
pada sisi berlawanan dari pulvinus dan menyebabkan daun atau cabang bergerak ke
atas dan kebawah.
a. Fotonasti
Fotonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan cahaya.
Misalnya, gerakan mekarnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa)di sore hari.
c. Termonasti
Pada tulip terjadi gerak berulang membuka dan menutupnya bunga sebagai
respon terhadap perubahan suhu. Gerak termonasti, disamping yang reversibel ada
juga yang merupakan gerak tumbuh yang sifatnya permanen.
d. Niktinasti
Banyak daun tumbuhan yang melakukan gerak “tidur”, yang bangun pada pagi
hari dan kemudian melipat (tidur) pada sore hari secara berirama, yang disebut
niktinasti. Contohnya gerak pada daun bunga merak.
h. Nasti kompleks
Nasti kompleks adalah gerak nasti yang dipengaruhi oleh banyak rangsang yaitu
rangsang cahaya, zat kimia, panas, dan air. Gerakan ini terjadi pada proses
membuka dan menutupnya stomata.
C. Apikal Dominan
Apikal dominan merupakan persaingan antara tunas pucuk dengan tunas
lateral dalam melakukan pertumbuhannya. Selama masa ada tunas pucuk,
pertumbuhan tunas lateral akan terhambat sampai jarak tertentu dari pucuk.
Thimman dan skoog menunjukkan bahwa apikal domain disebabkan oleh
auksin yang didifusikan dari tunas apikal bawah (polar), akan menghambat
pertumbuhan tunas lateral karena konstrasinya masih terlalu tinggi. Membuang
tunas apikal dari suatu tumbuhan akan merangksang pertumbuhan tunas lateral,
karena kadar auksin pada tunas lateral akan turun, disebabkan suplemen auksin
dari pucuk terhenti.