Anda di halaman 1dari 11

BAB XI

GERAK PADA TUMBUHAN

A. Gerak pada tumbuhan


Mahluk hidup termasuk tumbuhan mempunyai kepekaan terhadap rangsang
dan mampu bereaksi terhadap rangsang. Sifat ini dikenal dengan irritabilitas.
Iritabilitas pada tumbuhan disebabkan oleh adanya bagian dinding sel yang tidak
mengalami penebalan. Pada bagian ini terdapat suatu celah yang disebut noktah
yang menghubungkan sel satu dengan yang lain. Melalui noktah terjadi hubungan
antara sel satu dengan lainnya oleh penjuluran–penjuluran protoplasma atau
benang-benang plasma yang disebut plasmodesmata.
Tumbuhan tidak mempunyai organ khusus sebagai penerima rangsang atau
reseptor. Gerakan pada tumbuhan relatif tidak terlihat, hanya dilakukan oleh
sebagian tubuh tumbuhan dan tidak seluruhnya, tetapi hal itu juga termasuk gerak.
Gerak tumbuhan perlahan sehingga kadang tidak terlihat oleh mata biasa.
Kemampuan bergerak ini adalah salah satu ciri mahluk hidup disamping ciri yang
lain seperti: pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, dan lain-lain. Banyak
tumbuhan rendah (bersel satu), dapat bergerak berpindah tempat. Banyak bakteri,
alga bersel satu, spermatozoid dari lumut dan paku dapat bergerak dengan bebas.
Gerak tumbuhan rendah semacam itu disebut gerak lokomotoris (gerak pindah
tempat). Lain halnya dengan gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan tinggi karena
tidak dapat melakukan pergerakan pindah tempat seluruh tubuhnya. Oleh karena itu
mungkin hanya berupa pembengkokan bagian tanaman, pembelitan, getaran, dan
lain lain.

B. Jenis-jenis Gerak pada Tumbuhan


Beberapa gerak yang dilakukan oleh tumbuhan, dihasilkan sebagai respon
tumbuhan terhadap sejumlah rangsangan dari luar atau dari lingkungannya. Gerak
pada tumbuhan paling banyak berorientasi pada cahaya dan gravitasi.
Berdasarkan atas penyebab timbulnya gerak pada tumbuhan dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu: 1) gerak tumbuh dan 2) gerak turgor. Gerak tumbuh

BAB XI-GERAK PADA TUMBUHAN/Rahmi Susanti_Pend Biologi UNSRI 2


adalah gerak yang ditimbulkan oleh adanya pertumbuhan, sehingga menimbulkan
perubahan plastis atau “Irreversible”. Gerak turgor adalah gerak yang timbul
karena terjadi perubahan turgor pada sel-sel tertentu, dan sifat geraknya elastis atau
“Reversible”.
Berdasarkan arah rangsangannya, gerak pada turnbuhan dibedakan menjadi
tiga, yaitu: 1) gerak higroskopis, 2) gerak esionom, dan 3) gerak endonom
(autonom). Gerak higroskopis disebabkan oleh perbedaan kadar air. Gerak
esionom merupakan gerak reaksi tumbuhan yang disebabkan oleh adanya
rangsangan dari luar, sedangkan Gerak endonom (autonom) merupakan gerak
reaksi tumbuhan yang disebabkan oleh adanya rangsangan dari dalam atau dari
tumbuhan itu sendiri.

1. Gerak Higroskopis
Gerakan ini disebabkan oleh perbedaan kadar air. Sel-sel tumbuhan mempunyai
kemampuan yang tidak sama dalarn rnenerima dan melepaskan airnya. Jika
lingkungan dalam keadaan kering, sel-sel yang lebih cepat melepaskan air akan
berkerut, sementara sel sel yang lainnya relatif tetap. Akibatnya, akan terjadi tarik
menarik antara bagian yang kekurangan air dan bagian yang normal. Kekuatan tarik
menarik ini akan menentukan arah gerak tumbuhan. Salah satu contoh dari gerak
higroskopis yaitu membukanya buah polong.

Gambar 11. 1.Contoh buah polong yang membuka (a) Kacang kedelai
(Glycine max), (b) Buah Cangkring (Erythrina variegat),
(c) Buah Biduri (Asclepias gigantea)

2. Gerak Esionom

BAB XI- GERAK PADA TUMBUHAN 3


Gerak esionom adalah gerak tumbuhan yang disebabkan oleh adanya
rangsangan dari luar tubuh tumbuhan (lingkungan sekitar). Berdasarkan hubungan
antara arah respon gerakan dengan asal rangsangan, gerak esionom dapat dibedakan
menjadi: gerak tropisme, gerak nasti dan gerak taksis.
Gerak Tropisme
Tropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi
oleh arah datangnya rangsangan. Bagian yang bergerak itu misalnya cabang, daun,
kuncup bunga atau sulur. Gerak tropisme dapat dibedakan menjadi tropisme positif
apabila gerak itu menuju sumber rangsangan dan tropisme negatif apabila gerak itu
menjauhi sumber rangsangan. Ditinjau dari macam sumber rangsangannya,
tropisme dapat dibedakan lagi menjadi fototropisme, geotropisme, hidrotropisme,
kemotropisme, dan tigmotropisme .
a. Fototropisme
Fototropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan cahaya.
Gerak bagian tumbuhan yang menuju ke arah cahaya disebut fototropisme positif.
Misalnya gerak ujung batang tumbuhan membelok ke arah datangnya cahaya.
Telah ditemukan bahwa apabila koleoptil disinari pada satu sisi, distribusi
auksin yang asimetrik akan terjadi, sehingga auksin akan terakumulasi pada sisi
yang gelap. Kadar auksin yang tinggi pada sisi yang gelap, telah menyebabkan
koleoptil membengkok ke arah cahaya.
Mekanisme fototropisme dimulai oleh percobaan yang dilakukan oleh
Charles Darwin dan putranya Francis. Percobaan dilakukan dengan menghilangkan
ujung pucuk batang, dan didapatkan hasil bahwa fototropisme tidak terjadi
disebabkan hilangnya pucuk tersebut. Begitu pula ketika ujung pucuk dilapisi bahan
yang tidak dapat ditembus cahaya. Namun, fototropisme tetap terjadi ketika seluruh
bagian tumbuhan dikuburkan ke dalam pasir hitam halus dan hanya ujung pucuk
yang berada di luar, yang menyebabkan membeloknya batang. Dari percobaan ini
dijelaskan bahwa, rangsangan (cahaya) terdeteksi pada suatu tempat (ujung pucuk)
dan responnya (pelengkungan) dilaksanakan di tempat lain (daerah perpanjangan).
Diperkirakan distribusi auksin yang asimetrik ini, diakibatkan oleh gabungan
tiga mekanisme yang berbeda,yaitu :

BAB XI- GERAK PADA TUMBUHAN 4


1. Terjadinya perusakan auksin oleh cahaya (photodestruct-ion) pada bagian
koleoptil yang terkena cahaya.
2. Meningkatnya sintesis auksin pada bagian koeptil yang gelap.
3. Adanya angkutan secara lateral dari bagian yang kena cahaya, menuju ke
bagian yang gelap.
Percobaan yang dilakukan oleh W.R.Briggs menunjukkan bahwa angkutan
auksin secara lateral merupakan mekanisme penyebaran auksin yang penting.
14
Percobaan Leopold, dkk., dengan menggunakan C-IAA terhadap koleoptil
jagung, menunjukkan adanya perpindahan auksin dari sisi terang menuju sisi yang
gelap. Percobaan Leopold selanjutnya dengan kecambah bunga matahari,
menunjukkan bahwa pertumbuhan batang akan lebih cepat apabila kotiledonnya
digelapkan. Kotiledon merupakan organ penting untuk respon fototropis. Apabila
kotiledon disinari, diduga akan menghasilkan inhibitor yang akan menghambat
pertumbuhan. Cahaya yang paling efektif dalam merangsang fototropisme adalah
cahaya gelombang pendek sedangkan cahaya merah tidak efektif.

Gambar 2.Pertumbuhan tanaman menuju arah datangnya cahaya


b. Geotropisme
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi
bumi. Apabila arah pertumbuhan menuju ke bawah berarti termasuk gerak
geotropisme positif. Contoh geotropisme positif adalah pertumbuhan akar yang
selalu menuju ke bawah atau ke dalam tanah, sedangkan pertumbuhan batang yang
selalu mengarah ke atas merupakan contoh gerak geotropisme negatif.

BAB XI- GERAK PADA TUMBUHAN 5


Gambar 3. Biji yang ditanam berdiri, tumbuhnya akar selalu ke bawah

Bagian tumbuhan yang dapat menerima rangsangan gravitasi ini adalah


tudung akar dan pucuk batang. Apabila tudung akar dibuang, maka tidak ada respon
geotropism dan akar akan tumbuh dengan cepat. Tudung akar merupakan bagian
dari akar yang menghasilkan zat penghambat asam absisat (ABA). Apabila
sebagian dari tudung akar dibuang, maka akar akan membengkok ke arah bagian
yang mengandung tudung akar.
Fakta menunjukkan bahwa antara peneriman rangsangan dan reaksi
terhadap rangsangan merupakan dua proses yang terpisah. Gravitasi diterima oleh
sel melalui dua cara yaitu pertama, menerima perbedaan tekanan pada sel sebagai
akibat terjadinya distribusi partikel-partikel ringan dan berat yang tidak merata
didalam sel. Kedua, timbulnya tekanan sebagai akibat adanya fluktuasi perubahan
status air dalam sel, akan menimbulkan tekanan yang disebabkan kandungan sel.
Suatu hipotesis menyatakan bahwa rangsangan gravitasi diterima oleh statolit.
Statilit adalah badan-badankecil dengan “specific gravity” tinggi, yang mengendap
ke dasar sel. Badan-badan yang mengendap dalam sitoplasma meliputi inti sel,
diktiosom, mitokondria, dan butir-butir pati.
Mekanisme respon terhadap gravitasi ini, percobaan F.Went menunjukkan
bahwa pertumbuhan dirangsang oleh auksin. Pembengkokan batang terjadi sebagai
akibat adanya perbedaan kadar auksin antara satu sisi dengan sisi yang lainnya.
Selanjutnya Cholodny dengan F.Went dalam percobaannya menunjukkan bahwa
telah terjadi distribusi auksin yang asimetris pada tanaman dalam posisi
horisontal, sehingga terjadi pembengkokan pucuk arah ke atas dan akar arah
ke bawah. Pada akar, pengaruh gravitasi sama yaitu akan menyebabkan
distribusi zat pengatur tumbuh yang tidak merata.

c. Tigmotropisme
Tigmotropis merupakan gerak tubuh yang ditimbulkan oleh rangsangan
sentuhan. Salah satu contoh yang temasuk ke dalam gerak ini adalah gerak sulur

BAB XI- GERAK PADA TUMBUHAN 6


atau tendril. Terjadinya kontak antara tendril dengan suatu benda, akan merangsang
tendril tersebut melakukan percobaan yang membengkok menuju arah benda yang
tersentuhnya tadi. Tendril akan lebih responsif terhadap benda yang kasar dari pada
benda yang halus atau lunak.
Respon tendril terhadap sentuhan, disamping merangsang gerak tubuh,
sebagian melibatkan perubahan turgor .

Gambar 4. Sulur tumbuhan yang melilit pada tempat tumbuh

d. Hidrotropisme
Hidrotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan air. Jika
gerakan itu mendekati air maka disebut Hidrotropisme positif. Misalnya, akar
tanaman tumbuh bergerak menuju tempat yang banyak airnya di tanah. Jika
tanaman tumbuh menjauhi air disebut Hidrotropisme negatif. Misal gerak pucuk
batang tumbuhan yang tumbuh ke atas. Respon tumbuhan ditentukan oleh stimulus
gradient atau konsentrasi air (kelembaban). Kelembaban menyebabkan
membeloknya akar ke daerah yang mengandung air dengan konsentrasi yang lebih
besar.Pengamatan terkait hidrotropisme belum banyak berkembang, karena bagian
tumbuhan yang mendapat pengaruh adalah akar. Tetapi jika dibandingkan dengan
pengaruh gravitasi, pertumbuhan akar ke bawah lebih dimungkinkan karena adanya
rangsangan gravitasi dibandingkan rangsangan air.

d. Kemotropisme
Kemotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan zat kimia.
Jika gerakannya mendekati zat kimia tertentu disebut kemotropisme posistif.
Misalnya gerak akar menuju zat di dalam tanah. Jika gerakannya menjauhi zat

BAB XI- GERAK PADA TUMBUHAN 7


kimia tertentu disebut kemotropisme negatif. Contohnya gerak akar menjauhi
racun.

Gambar 6.(a) Gerak kemotropisme negatif, (b) Gerak kemotropisme positif

Gerak Nasti
Gerak nasti adalah gerak yang arah geraknya tidak ditentukan oleh
datangnya arah rangsangan, tetapi ditentukan oleh tumbuhan itu sendiri, misalnya
karena perubahan tekanan turgor. Mereka dapat merupakan gerak tumbuh yang
sifatnya permanen atau gerak variasi yang sifatnya tidak permanen (reversible).
Gerak ini memiliki hubungan dengan irama endogen yang sudah disiapkan atau jam
biologi, yang membantu dalam perkembangannya.
Gerak variasi biasanya melibatkan perpindahan air. Salah satu bentuk gerak
variasi yang penting dan khas adalah gerak membuka dan menutup stomata. Gerak
daun, anak daun atau cabang kecil, sering dilakukan oleh organ khusus yang disebut
pulvinus, merupakan masa selparenkimatis yang membengkak berada pada bagian
dasar tangkai daun (ptiolus), tangkai anak daun (petiololus) dan bagian dasar
cabang. Air dapat masuk atau keluar dengan cepat dari sel-sel motor yang terletak
pada sisi berlawanan dari pulvinus dan menyebabkan daun atau cabang bergerak ke
atas dan kebawah.
a. Fotonasti
Fotonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan cahaya.
Misalnya, gerakan mekarnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa)di sore hari.

BAB XI- GERAK PADA TUMBUHAN 8


Sumber:Dok. Kemdikbud
Gambar 7. Bunga Pukul Empat (Mirabilis jalapa)
b. Epinasti
Epinasti adalah gerak yang membengkok ke bawah yang biasa terjadi pada
tangkai daun, sehingga posisi ujung daun membengkok arah ke arah tanah. Gerak
ini bukan respon terhadap gerak gravitasi, karena tumbuhan yang memperlihatkan
gerak nasti, orientasinya bebas dari medan gravitasi, sekalipun diletakkan pada
klinostat. Hal ni disebabkan perbedaan jumlah auksin yang diangkut ke bagian atas
atau bawah tangkai daun dari daun yang menimbulkan perbedaan pertumbuhan
pada tangkai daun tersebut. Kebalikan dari epinasti adalah hiponasti dapat terjadi
kalau diinduksi dengan memberi asam giberelat (GA).

c. Termonasti
Pada tulip terjadi gerak berulang membuka dan menutupnya bunga sebagai
respon terhadap perubahan suhu. Gerak termonasti, disamping yang reversibel ada
juga yang merupakan gerak tumbuh yang sifatnya permanen.

d. Niktinasti
Banyak daun tumbuhan yang melakukan gerak “tidur”, yang bangun pada pagi
hari dan kemudian melipat (tidur) pada sore hari secara berirama, yang disebut
niktinasti. Contohnya gerak pada daun bunga merak.

BAB XI- GERAK PADA TUMBUHAN 9


Sumber:Dok. Kemdikbud

Gambar 8.Gerak pada Daun Bunga Merak (Caesalpinia pulcherrima)


A.W.Galston dkk. mendeteksi adanya perpindahan ion kalium dari bagian
atas ke bagian bawah pulvinus dan sebaliknya. Perpindahan ion kalium telah
menyebabkan perubahan potensi osmotik yang besar pada sel-sel motor yang
mengakibatkan daun bergerak ke atas atau ke bawah. IAA diproduksi pada siang
hari terutama diangkut ke bagian bawah petiol. Ion kalium akan bergerak ke arah
kandungan IAA-nya tinggi, air masuk ke bagian bawah pulvinus dan daun bangun.
Angkutan auksin berkurang pada malam hari, terjadi reaksi sebaliknya. Auksin
yang diberikan ke bagian atas atau bagian bawah pulvinus, akan menyebabkan tidur
dan bangunnya daun secara berturut-turut.

e. Seismonasti atau Tigmonasti


Seismonasti berarti respon terhadap goncangan. Tumbuhan putrid malu
(Mimosa pudica), merupakan contoh untuk kasus ini. Tumbuhan ini memberikan
respon sangat cepat yaitu sekitas 0,1 detik setelah rangsangan diberikan, dan
penyebarang reaksi terhadap rangsangan ini ke bagian atas dan bawah tumbuhan
berjalan antara 40-50 cm/ detik. Apabila tumbuhan sensitif ini diberi sentuhan atau
kejutan, terjadi dua macam reaksi pada pulvini,yaitu pada anak daun, bagian
atasnya mengkerut.
sehingga anak daun melipat ke atas, sedangkan pada petiol, bagian bawahnya yang
mengkerut sehingga seluruh daun melipat ke bawah .

BAB XI- GERAK PADA TUMBUHAN 10


Gambar 9.Tumbuhan Putri Malu (Mimosa pudica)
f. Gerak Perangkap atau Haptonasti
Sejumlah tumbuhan pemakan serangga dilengkapi dengan perangkap, yang
bereaksi cepat sekali untuk menangkap serangga hidup. Contoh kelompok
tumbuhan ini adalah Utricularia sp., Dionea sp., dan Drosera sp.
Operasi dari perangkap ini diduga karena adanya “nerve like signal” yang dapat
menimbulkan potensi kerja pada perangkap.

Gambar 10.Tumbuhan insektivora


g. Gerak Berputar dan Nutasi
Gerak berputar atau “twisting” terjadi pada daun kacang yang membuat
gerak rotasi. Gerak ini berjalan secara periodik dengan siklus waktu sedikit di
bawah 1 jam, dan hanya terjadi pada siang hari ketika daun tidak dalam posisi tidur.
Nutasi merupakan gerak tumbuh ke atas yang gerakannya seperti spiral. Diduga
disebabkan oleh keseimbangan yang tidak stabil pada pucuk batang, yang
mengakibatkan terjadinya osilasi (oscillation) dalam memproduksi zat pengatur
tumbuh.

h. Nasti kompleks
Nasti kompleks adalah gerak nasti yang dipengaruhi oleh banyak rangsang yaitu
rangsang cahaya, zat kimia, panas, dan air. Gerakan ini terjadi pada proses
membuka dan menutupnya stomata.

BAB XI- GERAK PADA TUMBUHAN 11


Gambar 11.Membuka menutupnya stomata merupakan nasti kompleks

C. Apikal Dominan
Apikal dominan merupakan persaingan antara tunas pucuk dengan tunas
lateral dalam melakukan pertumbuhannya. Selama masa ada tunas pucuk,
pertumbuhan tunas lateral akan terhambat sampai jarak tertentu dari pucuk.
Thimman dan skoog menunjukkan bahwa apikal domain disebabkan oleh
auksin yang didifusikan dari tunas apikal bawah (polar), akan menghambat
pertumbuhan tunas lateral karena konstrasinya masih terlalu tinggi. Membuang
tunas apikal dari suatu tumbuhan akan merangksang pertumbuhan tunas lateral,
karena kadar auksin pada tunas lateral akan turun, disebabkan suplemen auksin
dari pucuk terhenti.

BAB XI- GERAK PADA TUMBUHAN 12

Anda mungkin juga menyukai