DIAJUKAN OLEH
FRISKY THALIA
NIM : P0 0320215010
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat dan segala karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal yang berjudul “GAMBARAN PENGETAHUAN DAN
SIKAP SISWI SMU NEGERI 4 LANGSA TENTANG KESEHATAN
REPRODUKSI REMAJA”.
Shalawat teriring salam tidak lupa pula penulis persembahkan kepada
seorang tokoh revolusioner dunia baginda Muhammad SAW, beserta Ahlul Bait dan
sahabatnya sekalian.
Terima kasih penulis ucapkan kepada ayahanda yang telah membantu secara
moril dan materiil sehingga selesainya tulisan ini, juga salam kasih dan sayang untuk
ibunda tercinta yang selalu mendo’akan penulis dalam menyelesaikan proposal ini.
Tak lupa pula penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu mempermudah dan memperlancar hingga selesainya tulisan ini.
Penulis berarap mudah-mudahan proposal ini bermanfaat bagi penulis dan
semua pihak yang membaca proposal ini. Kritik dan saran yang bersifat konstruktif
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan proposal ini.
Akhirnya sebagai hamba Allah yang dhaif jauh dari kesempurnaan
memohon segala ampunan pada Allah dan mohon maaf pada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan proposal ini.
Amin ya rabbal ‘alamin.
Penulis
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..............................................................................
C. Tujuan.................................................................................................
D. Manfaat..............................................................................................
E. Ruang Lingkup...................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat
disini tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga
sehat secara mental serta sosial kultural (Fauzi, 2008). Sekitar 1 milyar manusia atau
1 dari 6 manusia di bumi ini adalah remaja dan 85% diantaranya hidup di negara
berkembang (UNFPA, 2000). Banyak sekali remaja yang sudah aktif secara seksual
meski bukan atas pilihannya sendiri. Kegiatan seksual menempatkan remaja pada
Permasalahan remaja saat ini sangat kompleks dan mengkhawatirkan. Hal ini
reproduksi. Remaja perempuan dan laki-laki yang tahu tentang masa subur baru
mencapai 29,0 % dan 32,3 %. Remaja perempuan dan remaja laki-laki yang
massa, gaya hidup yang bebas, penggunaan NAPZA, akses terhadap pelayanan
5
benar, kita dapat menghindari hal-hal yang negatif yang mungkin akan dialami oleh
remaja yang tidak mempunyai pengetahuan yang cukup tentang kesehatan reproduksi
menolak setiap kegiatan seksual yang rentan terjadi pada masa remaja karena setiap
Hubungan atau kontak seksual pada remaja di bawah 17 tahun juga berisiko terhadap
tumbuhnya sel kanker pada mulut rahim, penyakit menular seksual, HIV/AIDS,
melakukan aborsi, dan lebih jauh dapat menyebabkan komplikasi berupa ganguan
reproduksinya. Hal ini dikarenakan secara anatomis, remaja putri lebih mudah
terkena infeksi dari luar karena bentuk dan letak organ reproduksinya yang dekat
dengan anus. Segi fisiologis, remaja putri akan mengalami menstruasi, sedangkan
masalah-masalah lain yang mungkin akan terjadi adalah kehamilan di luar nikah,
aborsi, dan perilaku seks di luar nikah yang berisiko terhadap kesehatan
seksual. Risiko kesehatan reproduksi remaja ini dapat ditekan dengan pengetahuan
reproduksi, tetapi juga bahaya akibat pergaulan bebas, seperti penyakit menular
seksual dan kehamilan yang tidak diharapkan atau kehamilan berisiko tinggi
(BKKBN, 2005).
nikah, serta belum paham mengenai penyakit IMS dan HIV/AIDS. Peneliti tertarik
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Umum
2. Khusus
kelas XI
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Remaja
3. Bagi Profesi
Sebagai sumbangan aplikatif bagi tenaga kesehatan terutama bidan agar lebih
remaja.
Penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk lebih sering mengadakan kegiatan-
seluruh sekolah-sekolah.
5. Bagi Peneliti
penelitian.
E. Ruang Lingkup
biaya, dan tenaga, membahas ruang lingkup penelitiannya hanya pada reproduksi
remaja.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang
utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang
yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran dari sistem
sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat
disini tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga
2. Konsep Seksualitas
makhluk sosial (emosi, kepribadian, sikap dll). Kata seksualitas berasal dari kata
adalah alat atau organ reproduksi. Organ reproduksi laki-laki dan perempuan
3. Organ reproduksi : organ reproduksi laki-laki dan perempuan terdiri atas organ
bagian luar dan organ bagian dalam. Organ reproduksi perempuan antara
tertarik (seperti magnet) sehingga terasa ada getaran aneh yang muncul dalam
tubuh.
5. Hubungan seks : hubungan seks terjadi bila dua individu saling merasa
terangsang satu sama lain sampai organ seks satu sama lain saling bertemu dan
terjadi penetrasi.
2) Homoseksual : tertarik pada jenis kelamin yang sama. Misal gay pada laki –
merangsang.
pasangannya.
3. Remaja
1. Pengertian Remaja
Kesehatan Dunia (WHO), remaja (adolescence) adalah mereka yang berusia 10-19
tahun. Sementara dalam terminologi lain PBB menyebutkan anak muda (youth)
untuk mereka yang berusia 15-24 tahun. Ini kemudian disatukan dalam sebuah
terminologi kaum muda (young people) yang mencakup 10-24 tahun. Sementara itu
dalam program BKKBN disebutkan bahwa remaja adalah mereka yang berusia
antara 10-24 tahun. Masa remaja merupakan usia di mana individu berintegrasi
dengan masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat
orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama.
Pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja sangat pesat, baik fisik maupun
12
psikologis. Pada perempuan sudah mulai terjadinya menstruasi dan pada laki-laki
Misaroh, 2009).
proses atau tahap perubahan/transisi dari masa kanak – kanak menjadi dewasa yang
1) Pubertas
Masa puber adalah masa seseorang mengalami perubahan fisik dan psikis.
Masa puber ditandai dengan kematangan organ – organ reproduksi primer (sperma,
ovum) maupun sekunder (kumis, rambut, payudara dan lain lain). Mengenai masa
puber berkisar antara umur 13 – 14 tahun pada laki laki dan 11 – 12 tahun pada
perempuan, pubertas perempuan lebih cepat dari pada laki – laki, dan pubertas
berakhir pada umur 17 – 18 tahun. Mengenai batas umur ini tidak mutlak karena
kondisi tubuh masing – masing berbeda. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
antara lain gizi makanan, lingkungan keluarga, dan lain lain. Hal ini berpengaruh
membesar, tumbuh bulu – bulu halus disekitar ketiak dan vagina, mengalami haid
atau menstruasi.
mengandung pembuluh darah dari uterus melalui vagina. Menstruasi dimulai saat
pubertas berhenti sesaat waktu hamil dan menyusui dan berakhir saat menopause.
Menstruasi mulai terjadi setelah buah dada mulai membesar, tumbuh rambut
mengalami menstruasi kira – kira umur 9 tahun paling lambat kira – kira umur 16
tahun. Menstruasi akan terus berlangsung setiap bulan selama sel telur matang dan
tidak dibuahi sperma. Siklus menstruasi sekitar 25 – 32 hari tetapi ada yang kurang
maupun lebih dari proses yang normal. Siklus ini tidak selalu sama karena ditentukan
beberapa faktor antara lain gizi, stres, kelelahan, usia, dan pada masa remaja
biasanya mempunyai siklus yang belum teratur, bisa maju atau mundur, karena
Pada laki – laki hormon testoteron akan membantu tumbuhnya bulu – bulu
halus di sekitar ketiak, kemaluan, wajah, (jenggot dan kumis), terjadi perubahan
suara pada laki –laki, tumbuhnya jerawat, dan dimulai reproduksi sperma yang pada
waktu tertentu keluar mimpi basah. Pada saat laki – laki mimpi basah secara
ilmiah sperma akan keluar saat tidur saat mimpi tentang seks.
14
kecil.
(4) Mulai mempelajari sikap serta pandangan yang berbeda antara keluarganya
(5) Mulai menghadapi konflik dan memutuskan apa saja norma yang harus
diambil dari lingkungan sekitar serta berapa banyak ajaran orang tuanya
a) Mons feneris
kemaluan.
Bagian luar labia mayor terdiri dari kulit berambut, kelenjar lemak, dan
kelenjar keringat, bagian dalamnya tidak berambut dan mengandung kelenjar lemak,
bagian ini banyak mengandung ujung saraf sehingga sensitif saat berhubungan seks.
mengelilingi klitoris. Kedua labia ini mempunyai pembuluh darah sehingga dapat
menjadi besar ketika keinginan seks bertambah. Labia ini analog dengan dengan
d) Klitoris
Merupakan bagian yang erektil, seperti penis pada pria. Mengandung banyak
pembuluh darah dan serat saraf, sehingga sangat sensitif saat berhubungan seks.
e) Vestibulum
Bagian ini dibatasi oleh kedua labia kanan – kiri dan bagian atas
kelenjar bartholini, dan kelenjar skene (kelenjar – kelenjar ini akan mengeluarkan
Merupakan selaput tipis yang menutupi sebagian lubang vagina luar. Pada
umumnya hymen berlubang sehingga menjadi salluran aliran darah menstruasi atau
cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar rahim dan kelenjar endometrium(lapisan dalam
rahim). Pada saat hubungan seks pertama kali hymen akan robek dan mengeluarkan
darah. Setelah melahirkan hymen merupakan tonjolan kecil yang disebut karunkule
mirtiformis.
Yaitu sebuah saluran berbentuk silinder dengan diameter dinding depan ± 6.5
Fungsinya sebagai tempat penis berada pada waktu senggama, tempat keluarnya
Bagian bawah rahim bagian luar ditetapkan sebagai batas penis waktu masuk
ke dalam vagina. Pada saat persalinan tiba, leher rahim membuka sehingga bayi
dapat keluar.
17
c) Uterus (rahim)
Tempat calon bayi dibesarkan, bentuknya seperti buah alpukat gepeng dan
berat normalnya antara 30 – 50 gr. Pada saat tidak hamil besar rahim kurang lebih
(1) Lapisan parametrium adalah lapisan yang paling luar dan lapisan yang
(2) Lapisan miometrium adalah lapisan yang berfungsi mendorong bayi keluar dari
(3) Lapisan endometrium adalah lapisan dalam tempat menempelnya sel telur yang
Saluran di kiri dan kanan rahim yang berfungsi untuk dilalui oleh ovum dari
indung telur menuju rahim dan tempat pembuahan (bertemunya ovum dan sperma).
Dapat dianalogikan dengan jari – jari tangan. Umbai – imbai ini berfungsi
Organ dikiri dan kanan rahim di ujung saluran fimbria dan terletak di rongga
pinggul indung telur berfungsi mengeluarkan sel telur, sebulan sekali indung telur
kiri dan kanan secara bergiliran mengeluarkan sel telur. Sel telur adalah sel yang
18
dihasilkan indung telur yang dapat dibuahi oleh sperma. bila tidak dibuahi maka
1) Penis
Berfungsi sebagai alat senggama dan sebagai pembuangan sperma dan air
seni. Pada keadaan biasa, penis tergantung di muka scrotum, sedangkan pada waktu
terangsang seksual banyak darah yang dipompakan ke dalam jaringan erektil tersebut
dengan darah dan berubah menjadi tegang, keras dan besar. Keadaan seperti ini
disebut ereksi. Ereksi dapat terjadi karena rangsangan seksual dan pada dini hari
2) Glands
Bagian depan atau kepala penis. Glands banyak mengandung pembuluh darah
dan syaraf. Kulit yang menutupi bagianglands disebut foreskin. Dibeberapa Negara
memiliki kebiasaan membersihkan daerah sekitar preputium ini atau yang dikenal
4) Vas deferens
19
5) Epidydimis
bangunan seperti topi. Sperma yang dihasilkan oleh testis kecil akan berkumpul
di epidydimis.
6) Testis (pelir)
pertumbuhan sperma membutuhkan suhu yang lebih rendah dari pada suhu tubuh.
Sperma yaitu sel yang berbentuk seperti berudu berekor hasil dari testis yang
dikeluarkan saat ejakulasi bersama cairan mani dan bila bertemu dengan sel telur
7) Scrotum
yang mengatur jarak jauh testis kedinding perut dengan maksud mengatur
8) Kelenjar prostat
20
ejakulasi dalam hubungan seksual. Kelenjar ini berada dibagian dalam dan berfungsi
9) Vesikula seminalis
Tempat penampungan sementara air yang berasal dari ginjal (air seni)
5. Kehamilan
1. Pengertian
regenerasi yang diawali dengan pertemuan sel telur dan sel sperma yang membentuk
suatu embrio yang merupakan cikal bakal janin, dan berkembang didalam rahim
Usia subur adalah usai seseorang individu secara seksual sudah matang pada
umur yang bervariasi untuk pria dan wanita. Untuk pria dimulai
Kehamilan diawali dengan keluarnya sel telur yang telah matang dari indung
telur bertemu dengan sperma yang masuk dan membentuk sel yang akan tumbuh
menjadi zygot. Zygot akan membelah dari satu sel menjadi dua sel lalu membelah
21
menjadi empat sel dan seterusnya berkembang bergerak menuju rahim. Dirahim hasil
konsepsi tersebut akan menanamkan diri pada dinding rahim, sel yang tertanam
disebut embrio. Jika embrio bertahan hingga dua bulan akan disebut janin sampai
1) Terlambat haid
5) Perut membesar
1) Kesiapan fisik
2) Kesiapan mental/emosional/psikologis
5. Hubungan Pranikah
rahim.
B. Etiologi
penyakit menular seksual (PMS), pengaruh media massa, akses terhadap pelayanan
kesehatan reproduksi yang terjangkau, dan hubungan yang harmonis antara remaja
dengan keluarganya.
dalam merawat dan menjaga kebersihan alat-alat genitalnya. Bila alat reproduksi
lembab dan basah, maka keasaman akan meningkat dan itu memudahkan
pertumbuhan jamur. Remaja perempuan lebih mudah terkena infeksi genital bila
23
tidak menjaga kebersihan alat-alat genitalnya karena organ vagina yang letaknya
reproduksi sehingga remaja mengetahui hal-hal yang seharusnya dilakukan dan hal-
informasi yang benar tentang kesehatan reproduksi dan informasi tersebut harus
berasal dari sumber yang terpercaya. Agar remaja mendapatkan informasi yang tepat,
kesehatan reproduksi remaja secara benar, kita dapat menghindari dilakukannya hal-
hal negatif oleh remaja. Pendidikan tentang kesehatan reproduksi remaja tersebut
perilaku seks pranikah, penularan penyakit menular seksual, aborsi, kanker mulut
rahim, kehamilan diluar nikah, gradasi moral bangsa, dan masa depan yang suram
lebih besar pada remaja dibandingkan pada wanita yang berusia lebih dari 20 tahun.
Remaja putri yang berusia kurang dari 18 tahun mempunyai 2 sampai 5 kali risiko
kematian dibandingkan dengan wanita yang berusia 18-25 tahun akibat persalinan
yang lama dan macet, perdarahan, dan faktor lain. Kegawatdaruratan yang
berhubungan dengan kehamilan juga sering terjadi pada remaja yang sedang hamil
misalnya, hipertensi dan anemia yang berdampak buruk pada kesehatan tubuhnya
secara umum.
bahwa hampir 60% kehamilan pada wanita berusia di bawah 20 tahun adalah
kehamilan yang tidak diinginkan atau salah waktu (mistimed). Aborsi yang disengaja
seringkali berisiko lebih besar pada remaja putri dibandingkan pada mereka yang
lebih tua. Banyak studi yang telah dilakukan juga menunjukkan bahwa kematian dan
kesakitan sering terjadi akibat komplikasi aborsi yang tidak aman. Komplikasi dari
aborsi yang tidak aman itu antara lain seperti yang dijelaskan dalam buku Facts of
Life yaitu:
10) Kelainan pada placenta/ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat
pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya.
Selain itu aborsi juga dapat menyebabkan gangguan mental pada remaja yaitu
adanya rasa bersalah, merasa kehilangan harga diri, gangguan kepribadian seperti
3. Penyalahgunaan NAPZA
1) Pengertian Narkoba
Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti
perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia
baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain sebagainya
(Kurniawan, 2008).
a) Narkotika
26
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman
baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
(1) Narkotika golongan I : adalah narkotika yang paling berbahaya, daya adiktif
(2) Narkotika golongan II : adalah narkotika yang memilki daya adiktif kuat, tetapi
(3) Narkotika golongan III : adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan,
tetapi dapat bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : codein dan
b) Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis, bukan
narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf
pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan prilaku,
(1) Golongan I : adalah psikotropika dengan daya adiktif yang sangat kuat untuk
(2) Golongan II : adalah psikotropika dengan daya aktif yang kuat untuk
(3) Golongan III : adalah psikotropika dengan daya adiktif yang sedang berguna
(4) Golongan IV : adalah psikotropika dengan daya adiktif ringan berguna untuk
Zat adiktif lainnya adalah zat – zat selain narkotika dan psikotropika yang
(1) Rokok
(2) Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan
ketagihan.
(3) Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat, bensin
4. Media massa
Media massa baik cetak maupun elektronik mempunyai peranan yang cukup
reproduksi remaja. Dengan adanya artikel-artikel yang dibuat dalam media massa,
remaja akan mengetahui hal-hal yang harus dilakukan dan dihindari untuk menjaga
kesehatan reproduksinya.
klinik, posyandu, dan tempat-tempat lain yang memungkinkan. Dengan akses yang
perilaku remaja. Remaja dapat berbagi dengan kedua orangtuanya tentang masalah
dini bagi seorang anak sebelum ia mendapatkan pendidikan di tempat lain. Remaja
juga dapat memperoleh informasi yang benar dari kedua orangtua mereka tentang
perilaku yang benar dan moral yang baik dalam menjalani kehidupan. Di dalam
keluarga juga, remaja dapat mengetahui hal-hal yang perlu dilakukan dan yang harus
dihindari. Orang tua juga dapat memberikan informasi awal tentang menjaga
a. IMS
IMS adalah infeksi yang penularannya terutama melalui hubungan seksual. Hal
ini lebih beresiko bila melakukan hubungan seksual dengan berganti – ganti
pasangan.
1) Bahaya IMS
b) Kematian
c) Kanker serviks
d) Keguguran
c) Herpes genetalis
d) Trikomonas vaginalis
g) Candidiasis (jamur)
i) Hepatitis B
30
j) HIV / AIDS
b) Be faithfull : melakukan hubungan seks pada pasangan yang sah saja ayau pada
4) Pengobatan
AIDS. HIV merusak system kekebalan tubuh sehingga tubuh mengalami kesulitan
untuk melawan beberapa jenis bibit penyakit, bakteri, virus, jamur, parasit dan
mikroba lainnya. Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) adalah mereka yang
terinfeksi HIV dan AIDS. Orang yang menderita HIV tidak sama dengan orang yang
Waktu yang dibutuhkan virus HIV berkembang menjadi AIDS sangat berbeda
pada setiap orang tergantung pada berbagai factor antara lain status kesehatan
seseorang dan perilaku sehat, termasuk perilaku seksual sehat. Ada 4 fase dalam
Individu sudah terpapar dan terinfeksi virus HIV, namun ciri – ciri terinfeksi
belum terlihat meskipun melakukan tes darah. Pada fase ini antibody seseorang
terhadap HIV belum terbentuk. Fase ini berkisar 1 – 6 bulan dari waktu individu
terpapar.
b) Fase II
Fase berlangsung lebih lama, yaitu sekitar 2 – 8 tahun setelah terinfeksi virus
HIV. Pada fase ini individu sudah positif HIV dan belum menampakkan gejala sakit,
c) Fase III
Mulai muncul gejala – gejala awal penyakit yang disebut dengan penyakit
terkait dengan HIV. Tahap ini belum dapat disebut sebagai gejala AIDS. Gejala –
gejala yang berkaitan antara lain keluar keringat berlebih pada malam hari, diare
terus menerus, pembengkakan kelenjar getah bening, flu yang tidak sembuh –
32
sembuh, nafsu makan menjadi berkurang dan badan menjadi lemah, serta berat badan
yang terus berkurang. Pada fase ketiga ini system kekebalan tubuh mulai berkurang.
d) Fase IV
Sudah masuk pada fase AIDS dan baru dapat terdiagnosa setelah kekebalan
tubuh sangat berkurang dilihat dari jumlah sel T nya. Pada fase ini timbul penyakit
tertentu yang disebut dengan infeksi opportunistic yaitu kanker kulit atausarcoma
Kaposi, sariawan, infeksi paru – paru yang dapat menyebabkan radang paru – paru
dan kesulitan bernafas, infeksi usus yang menyebabkan diare parah berminggu –
minggu dan infeksi otak yang menyebabkan kekacauan mental dan sakit kepala.
(1) Cairan darah, bisa berasal dari luka, alat suntuk, pisau cukur, jarum tattoo, dan
tindik kuping.
(1) Hubungan seksual (vagina, rectal, oral) dengan orang yang terinfeksi HIV tanpa
(3) Ibu yang HIV positif pada bayinya selama kehamilan, pada saat persalinan atau
setelah melahirkan, melalui air susu ibu yang tercemar darah Karena luka putting
susu.
a) Bersalaman
b) Berpelukan
d) Batuk
e) Bersin
f) Gigitan nyamuk
h) Telepon
i) Kamar mandi
j) Kamar tidur
k) Bekerja
l) Bersekolah
m) Berkendaraan bersama
b) Be faithfull : melakukan hubungan seks pada pasangan yang sah saja ayau pada
Tes HIV adalah tes yang dilakukan untuk memastikan apakah individu yang
bersangkutan telah dinyatakan terkena HIV atau tidak. Tes HIV berfungsi untuk
mengetahui adanya antibody terhadap HIV atau mengetes adanya antigen HIV dalam
darah. Ada beberapa jenis tes yang biasanya dilakukan diantaranya yaitu
menemukan orang yang mengidap HIV dan spesifitas atau kemampuan untuk
menemukan individu yang tidak mengidap HIV. Untuk tes anti body HIV
pengidap HIV yang memberikan hasil negatif palsu sangat kecil. Sedangkan
spesifitasnya adalah antara 99,7 % – 99,90 % dalam arti 0,1% – 0,3% dari semua
orang yang tidak berantibody HIV akan di tes positif untuk antibody tersebut. Untuk
itu hasil elisa positif perlu diperiksa ulang (dikonfirmasi) dengan metode western
Sampai saat ini belum ditemukan vaksin pencegah HIV maupun obat yang
dapat menyembuhkan HIV dan AIDS. Obat – obatan yang selama ini digunakan
adalah obat yang hanya berfungsi untuk menghambat perkembangan virus HIV
dalam tubuh. Obat – obat tersebut adalah obat antiretrovirat (ARV) dan obat – obat
infeksi oportunistik.
8. Pengetahuan
1) Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga
(Notoatmodjo, 2007).
dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas pula
berpendidikan rendah mutlak berpengetahuan rendah pula. Hal ini mengingat bahwa
peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari pendidikan non formal saja,
akan tetapi dapat diperoleh melalui pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang
tentang sesuatu objek mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif.
Kedua aspek ini yang akan menentukan sikap seseorang, semakin banyak aspek
positif dan objek yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap makin positif
36
terhadap objek tertentu. Menurut teori WHO yang dikutip oleh Notoatmodjo (2007),
salah satu bentuk objek kesehatan dapat dijabarkan oleh pengetahuan yang diperoleh
ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada
1) Tahu (know)
kembali (recall) sesuatu yang spesifk dari seluruh bahan yangdipelajari atau
2) Memahami (comprehension)
benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut
secara benar.
3) Aplikasi (application)
4) Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek
5) Sintesis (syntesis)
6) Evaluasi (evaluation)
yaitu:
1) Sosial ekonomi
ekonomi dikaitkan dengan pendidikan, ekonomi baik tingkat pendidikan akan tinggin
informasi yang baru akan disaring kira-kira sesuai tidak dengan budaya yang ada dan
3) Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan maka ia akan mudah menerima hal-hal baru dan
4) Pengalaman
tinggi maka pengalaman akan luas, sedangkan semakin tua umur seseorang maka
Cara ini telah dipakai orang sebelum kebudayaan, bahkan mungkin sebelum
adanya peradaban. Cara coba salah ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan
dalam memecahkan masalah apabila kemungkinan itu tidak berhasil maka dicoba.
bauk formal maupun informal, ahli agama, pemegang pemerintah, dan berbagai
prinsip orang lain yang menerima mempunyai otoritas, tanpa menguji terlebih dahulu
sendiri.
39
Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih popular atau disebut
metodologi penelitian. Cara ini mula – mula dikembangkan oleh Francis Bacon
(1561 – 1626), kemudian dikembangkan oleh Deobold Van Daven. Akhirnya lahir
sesuatu cara untuk melakukan penelitian yang dewasa ini kita kenal dengan
penelitian ilmiah.
adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia baik yang dapat diamati langsung
maupun tidak dapat diamati oleh pihak luar. Sedangkan sebelum mengadopsi
perilaku baru didalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni :
c. Evaluation, yakni orang tersebut menimbang baik tidaknya stimulus bagi dirinya
pengadopsian perilaku yang melalui proses seperti diatas dan didasari oleh
pengetahuan, kesadaran yang positif, mka perilaku tersebut akan bersifat langgeng
(ling lasting) namun sebaliknya jika perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan
kesadaran, maka perilaku tersebut bersifat sementara atau tidak akan berlangsung
lama. Perilaku manusia dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu aspek fisik, psikisis, dan
sosial yang secara terinci merupakan refleksi dari berbagai gejolak kejiwaan seperti
dipengaruhi oleh faktor pengalaman, keyakinan, sarana fisik dan sosial budaya.
a. Faktor internal
1) Pendidikan Kesehatan
perkembangan orang lain menuju kearah cita – cita tertentu yang menentukan
manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keslamatan dan
hal hal yang menunjang kesehatan sehingga meningkatkan kualitas hidup. Menurut
perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan
2) Umur
Menurut Nursalam (2003), usia adalah umur individu yang terhitung mulai
saat dilahirkan sampai berulang tahun. Sedangkan menurut Huclok (1998) semakin
cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam
berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa
dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaanya. Hal ini akan sebagai
b. Faktor eksternal
1) Faktor lingkungan
2) Sosial budaya
System sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat dipengaruhi dari sikap
individu. Dengan harapan bahwa dengan adanya pesan tersebut, maka masyarakat,
terhadap perilaku. Dengan kata lain dengan adanya promosi kesehatan diharapkan
(Notoatmojo, 2010)
Metode yang bersifat individual ini digunakan untuk membina perilaku baru
atau membina seseorang yang telah mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku
Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih intensif. Setiap
(b) Interview
antara petugas kesehatan dengan klien untuk menggali informasi mengapa ia tidak
43
atau belum menerima perubahan, ia tertarik atau belum menerima perubahan. Untuk
mempengaruhi apakah perilaku yang sudah atau yang akan diadopsi itu mempunyai
dasar pengertian dan kesadaran yang kuat. Apabila belum maka perlu penyuluhan
kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal dari sasaran. Efektifitas suatu
a) Kelompok besar
Kelompok besar bila peserta penyuluhan lebih dari 15 orang, metode yang
digunakan adalah :
1) Ceramah
2) seminar.
Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan
menengah keatas. Seminar adalah suatu penyajian (presentasi) dari seorang ahli atau
beberapa orang ahli tentang suatu topik yang dianggap penting dan dinggap hangat
dimasyarakat.
b) Kelompok kecil
Kelompok kecil bila peserta penyuluhan kurang dari 15 orang, metode yang
digunakan adalah :
1) Diskusi kelompok
44
berpartisipasi dalam diskusi, maka formasi duduk para peserta diatur sedemikian
rupa sehingga mereka dapat berhadap-hadapan atau saling memandang satu sama
lain. Pemimpin diskusi juga harus duduk diantara peserta sehingga tidak
2) Curah pendapat
pemimpin kelompok memancing dengan satu masalah dan kemudian tiap peserta
tersebut ditampung dan ditulis dalam flipchart atau papan tulis. Sebelum semua
siapa pun, baru setelah semua anggota mengeluarkan pendapatnya, tiap anggota
3) Bola salju
dilontarkan satu pertanyaan atau masalah. Setelah lebih kurang 5 menit maka tiap 2
pasang bergabung menjadi satu. Mereka tetap mendiskusikan masalah tersebut, dan
ini bergabung lagi dengan pasangan lainnya dan demikian seterusnya sehingga
4) Kelompok-kelompok kecil
group) yang kemudian diberi satu permasalahan yang sama atau tidak sama dengan
kelompok lain. Selanjutnya hasil diskusi tiap kelompok didiskusikan kembali dan
dicari kesimpulannya.
6) Permainan simulasi
Metode ini merupakan gabungan antara role play dengan diskusi kelompok.
permainan monopoli.
kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi, dan belum begitu diharapkan untuk
c) Simulasi, dialog antar pasien dengan dokter atau petugas kesehatan lainnya
d) Tulisan-tulisan dimajalah atau Koran, baik dalam bentuk artikel maupaun Tanya
jawab atau konsultasi tentang kesehatan dan penyakit adalah merupakan bentuk
e) Bill board, yang dipasang dipinggir jalan, spanduk, poster, dan sebagainya juga
menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik
itu melalui media cetak, elektronika (TV, radio, komputer) dan media diluar ruang,
g) Memperlancar komunikasi
(1) Bahan bacaan: modul, buku rujukan/bacaan, folder, leaflet, majalah, bulletin.
(2) Bahan peragaan: poster tunggal, poster seri, flipchart, tranparan, slide, film.
(1) Media cetak, yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual.
Media cetak pada umumnya terdiri dari gambaran sejumlah kata, gambar atau
(a) Poster
(b) Leaflet
(c) Brosur
(d) Majalah
1) Kelebihannya :
a) Tahan lama
g) Mempermudah pemahaman
2) Kelemahan
b) Mudah terlipat
(2) Media elektronika, yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan
(a) TV
(b) Radio
(c) Film
(e) Cassette
(f) CD
(g) VCD
49
1) Kelebihannya
2) Kelemahannya
(3) Media luar ruang yaitu media yang menyampaikan pesannya diluar ruang secara
(a) Papan reklame yaitu poster dalam ukuran besar yang dapat dilihat secara umum
diperjalanan
(b) Spanduk yaitu pesan dalam bentuk tulisan dan disertai gambar yang dibuat diatas
secarik kain dengan ukuran tergantung kebutuhan dan dipasang disuatu tempat
(c) Pameran
(d) Banner
1) Kelebihannya
e) Bertatap muka
2) Kelemahannya
b) Sedikit rumit
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Variabel
berikut :
1. Faktor kepribadian
2.
2. Keluarga Reproduksi remaja
3. Pengaruh teman
4. iklan
B. Hipotesa
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah bersifat deskriptif dengan rancangan cross sectional
yang bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi reproduksi pada remaja
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja di SMA Negeri 4 Langsa
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sampel random sampling ya
itu dimana setiap elemen di seleksi secara acak. Kriteria sampel yang
1. Kuesioner
2. Wawancara
1. Pengolahan data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini mengguanakan
skala menurut nursalam dengan pilihan jawaban ya dan tidak. Dalam bentuk
memberikan code.
3. Scoring yaitu memberikan skor pada setiap pernyataan yang diajukan
4. Tabulating yaitu data yang dikumpulkan di tabulasi dalam tabel distribusi
fekuensi
2. Analisis Data
Data yang telah diolah selanjutnya dianalisa dan hasil analisa disajikan
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2007. Pelatihan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar. Penerbit
Bakti Husada.
Devi, H. 1994. Obstetri dan Genekologi. Edisi 2. Penerbit Widya Medika. Jakarta.
Dinkes NAD. 2009. Profil Kesehatan Provinsi NAD Tahun 2009 Data 2008.
http://www.dinkesaceh.go.id (dikutip tanggal 18 Juni 2010).
Hasan, R. 2007. Buku Kuliah 3: Ilmu Kesehatan Anak. Penerbit FKUI. Jakarta.
Markum, A.H dkk. 1996. Ilmu Kesehatan. Anak Jilid 1. Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
Nelson, WE. 1999. Ilmu Kesehatan Anak. Volume 1 Edisi 15. Penerbit EGC. Jakarta.
Saifuddin, AB. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Penerbit Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.