Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah
Disusun Oleh :
JAKARTA SELATAN
2019
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih dan maha
penyayang, kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah Keperawatan Medikal Bedah ini dengan baik.
Makalah ini sudah kami susun dengan dengan maksimal dan mendapat
bantuan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karenanya kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini
Akhir kata kami berharap semoga makalah iilmiah ini bisa memberikan
manfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca
Penulis
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Tujuan..............................................................................................................2
1. Tujuan Umum............................................................................................2
2. Tujuan Khusus...........................................................................................2
A. Pengertian........................................................................................................3
B. Etiologi.............................................................................................................3
C. Patofisiologi.....................................................................................................4
D. Manifestasi Klinis............................................................................................5
1. Kelainan kulit.............................................................................................5
3. Kelainan mata............................................................................................6
E. Komplikasi.......................................................................................................6
F. Penatalaksanaan.............................................................................................6
1. Kortikosteroid............................................................................................6
3
2. Antibiotik...................................................................................................7
4. Topikal :.....................................................................................................8
G. Pemeriksaan Penunjang.................................................................................8
A. Pengkajian.......................................................................................................9
1. Data Subyektif...........................................................................................9
2. Data Obyektif.............................................................................................9
3. Data Penunjang..........................................................................................9
B. Intervensi Keperawatan...............................................................................10
BAB IV PENUTUP..............................................................................................16
A. Kesimpulan....................................................................................................16
B. Saran..............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17
4
KELOMPOK V KMB, SINDROM STEVEN JOHNSON
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
orifisium mata gebital. Prediksi : mulut, mata, kulit, ginjal, dan anus. Steven
Sindrom ini jarang dijumpai pada usia 3 tahun, kebawah kemudian umurnya
bervariasi dari ringan sampai berat. Pada yang berat kesadarannya menurun,
penderita dapat soporous sampai koma, mulainya penyakit akut dapat disertai
gejala prodiomal berupa demam tinggi, malaise, nyeri kepala, batuk, pilek dan
nyeri tenggorokan.
Steven dan S.C Johnson, 1992 Sindrom Steven Johnson yang bisa disingkat SSJ
sekitar 1-14 per 1 juta penduduk. Sindrom Steven Johnson dapat timbul sebagai
gatal-gatal hebat pada mulanya, diikuti dengan bengkak dan kemerahan pada
kulit. Setelah beberapa waktu, bila obat yang menyebabkan tidak dihentikan, serta
dapat timbul demam, sariawan pada mulut, mata, anus, dan kemaluan serta dapat
1
KELOMPOK V KMB, SINDROM STEVEN JOHNSON
kelainan sistem imun seperti HIV dan AIDS angka kejadiannya dapat meningkat
secara tajam.
Dari data diatas penulis tertarik mengangkat kasus Sindrom Steven Johnson
Sindrom Steven Johnson sendiri sangat bervariasi ada yang dari obat-obatan dan
dari alergi yang hebat, dan ciri-ciri penyakit Steven Johnson sendiri gatal-gatal
pada kulit dan badan kemerah-merahan dan Sindrom ini bervariasi ada yang berat
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memberikan pengalaman nyata tentang Asuhan Keperawatan dengan
2. Tujuan Khusus
Secara khusus '' Asuhan Keperawatan Klien dengan Sindrom Steven Johnson
Steven Johnson.
2
KELOMPOK V KMB, SINDROM STEVEN JOHNSON
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
orifisium dan mata dengan keadaan umum bervariasi dari baik sampai buruk
Sindrom Steven Johnson adalah penyakit kulit akut dan berat yang terdiri dari
Sindrom Steven Johnson adalah sindrom yang mengenai kulit, selaput lendir
di orifisium dan mata dengan keadaan umum bervariasi dan ringan sampai berat,
kelainan pada kulit berupa eritema, vesikel atau bula dapat disertai purpura
B. Etiologi
Penyebab belum diketahui dengan pasti, namun beberapa faktor yang dapat
3
KELOMPOK V KMB, SINDROM STEVEN JOHNSON
b. Sthreptomicine
c. Sulfonamida
d. Tetrasiklin
f. Klorpromazin
g. Karbamazepin
h. Tegretol
i. Jamu
5. Makanan
C. Patofisiologi
hipersensitif tipe III dan IV. Reaksi tipe III terjadi akibat terbentuknya komplek
4
KELOMPOK V KMB, SINDROM STEVEN JOHNSON
Hal ini terjadi sewaktu komplek antigen antibodi yang bersirkulasi dalam
darah mengendap didalam pembuluh darah atau jaringan sebelah hilir. Antibodi
tipe III mengaktifkan komplemen dan degranulasi sel mast sehingga terjadi
tertarik ke daerah tersebut dan mulai memfagositosis sel-sel yang rusak sehingga
terjadi pelepasan enzim-enzim sel serta penimbunan sisa sel. Hal ini menyebabkan
Pada reaksi ini diperantarai oleh sel T, terjadi pengaktifan sel T penghasil
Limfokin atau sitotoksik oleh suatu antigen sehingga terjadi penghancuran sel-sel
yang bersangkutan. Reaksi yang diperantarai oleh sel ini bersifat lambat (delayed)
D. Manifestasi Klinis
Sindrom ini jarang dijumpai pada usia 3 tahun kebawah. Keadaan umumnya
bervariasi dari ringan sampai berat. Pada yang berat kesadarannya menurun,
penderita dapat soporous sampai koma. Mulainya penyakit akut dapat disertai
5
KELOMPOK V KMB, SINDROM STEVEN JOHNSON
gejala prodromal berupa demam tinggi, malaise, nyeri kepala, batuk, pilek dan
nyeri tenggorokan.
1. Kelainan kulit
Kelainan kulit terdiri dari eritema, vesikel dan bula. Vesikel dan bula
kemudian memecah sehingga terjadi erosi yang luas. Disamping itu dapat juga
Kelainan selaput lendir yang tersering ialah pada mukosa mulut (100%)
kemudian disusul oleh kelainan dilubang alat genital (50%) sedangkan dilubang
Kelainan berupa vesikel dan bula yang cepat memecah sehingga menjadi
erosi dan ekskoriasi dan krusta kehitaman. Juga dalam terbentuk pseudomembran.
Di bibir kelainan yang sering tampak yaitu krusta berwarna hitam yang tebal.
atas dan esopfagus. Stomatitis ini dapat menyebabkan penderita sukar tidak dapat
bernafas.
3. Kelainan mata
Kelainan mata merupakan 80% diantara semua kasus yang tersering ialah
perdarahan, ulkus kornea, iritis dan iridosiklitis. Disamping trias kelainan tersebut
6
KELOMPOK V KMB, SINDROM STEVEN JOHNSON
E. Komplikasi
% diantara seluruh kasus yang ada. Komplikasi yang lain ialah kehilangan cairan
atau darah, gangguan keseimbangan elektrolit dan syok. Pada mata dapat terjadi
F. Penatalaksanaan
1. Kortikosteroid
Bila keadaan umum baik dan lesi tidak menyeluruh cukup diobati dengan
prednisone 30-40 mg sehari. Namun bila keadaan umumnya buruk dan lesi
berat harus segera dirawat dan diberikan deksametason 6×5 mg intravena. Setelah
masa krisis teratasi, keadaan umum membaik, tidak timbul lesi baru, lesi lama
mengalami involusi, dosis diturunkan secara cepat, setiap hari diturunkan 5 mg.
(K, Na dan Cl). Bila ada gangguan harus diatasi, misalnya bila terjadi hipokalemia
diberikan KCL 3 x 500 mg/hari dan diet rendah garam bila terjadi hipermatremia.
7
KELOMPOK V KMB, SINDROM STEVEN JOHNSON
2. Antibiotik
80 mg.
sukar atau tidak dapat menelan akibat lesi dimulut dan tenggorokan serta
kesadaran dapat menurun. Untuk itu dapat diberikan infus misalnya glukosa 5 %
dan larutan Darrow. Bila terapi tidak memberi perbaikan dalam 2-3 hari, maka
terutama pada kasus yang disertai purpura yang luas. Pada kasus dengan purpura
yang luas dapat pula ditambahkan vitamin C 500 mg atau 1000 mg intravena
4. Topikal :
Terapi topical untuk lesi di mulut dapat berupa kenalog in oral base. Untuk
lesi di kulit yang erosif dapat diberikan sufratulle atau krim sulfadiazine perak.
G. Pemeriksaan Penunjang
8
KELOMPOK V KMB, SINDROM STEVEN JOHNSON
superficial serta terdapat komplek imun yang mengandung IgG, IgM, IgA.
BAB III
ASKEP PADA KLIEN DENGAN SINDROM STEVEN JOHNSON
A. Pengkajian
1. Data Subyektif
Klien mengeluh demam tinggi, lemah letih, nyeri kepala, batuk, pilek, dan
2. Data Obyektif
a. Kulit eritema, papul, vesikel, bula yang mudah pecah sehingga terjadi
9
KELOMPOK V KMB, SINDROM STEVEN JOHNSON
b. Krusta hitam dan tebal pada bibir atau selaput lendir, stomatitis dan
pseudomembran di faring
3. Data Penunjang
10
KELOMPOK V KMB, SINDROM STEVEN JOHNSON
B. Intervensi Keperawatan
infeksi.
11
KELOMPOK V KMB, SINDROM STEVEN JOHNSON
untuk pemberian
kortikosteroid.
2. Gangguan nutrisi Menunjukkan berat
a. Kaji kebiasaan makanan - Memberikan pasien/orang terdekat rasa
kurang dari kebutuhan badan
yang disukai/tidak disukai. kontrol, meningkatkan partisipasi dalam
tubuh b.d. kesulitan stabil/peningkatan berat
perawatan dan dapat memperbaiki
menelan badan.
pemasukan.
keadaan hangat.
12
KELOMPOK V KMB, SINDROM STEVEN JOHNSON
wajah/postur tubuh kenyamanan dasar ex: pijatan tegangan otot dan kelelahan umum
13
KELOMPOK V KMB, SINDROM STEVEN JOHNSON
dimiliki klien.
14
KELOMPOK V KMB, SINDROM STEVEN JOHNSON
penglihatan b.d
b. Menyadari b. Kaji deskripsi fungsional apa - Memberikan keakuratan thd pengelihatan
konjungtifitis
hilangnya yang dapat dilihat/tidak. dan perawatan.
pengelihatan secara
c. Sesuaikan lingkungan - Meningkatkan self care dan mengurangi
permanen.
dengan kemampuan ketergantungan.
pengelihatan:
- Orientasikan thd
lingkungan.
jangkuan pengelihatan
klien.
- Berikan pencahayaan
15
KELOMPOK V KMB, SINDROM STEVEN JOHNSON
yang cukup.
- Letakan alat-alat
- Berikan bahan-bahan
yang besar.
- Hindari pencahayaan
- Meningkatkan rangsangan pada waktu
yang menyilaukan.
kemampuan pengelihatan menurun.
- Gunakan jam yang ada
bunyinya.
16
KELOMPOK V KMB, SINDROM STEVEN JOHNSON
diterima klien.
17
KELOMPOK V KMB, SINDROM STEVEN JOHNSON
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sindrom Steven Johnson adalah penyakit kulit akut dan berat yang terdiri dari
eropsi kulit, kelainan mukosa dan konjungtivitis dengan keadaan umum bervariasi
dari ringan sampai berat. Kelainan pada kulit berupa eritema, vesikel/bula dapat
disertai purpura. Penyebab dari penyakit SSJ ini belum diketahui dengan pasti,
namun beberapa faktor yang dapat dianggap sebagai penyebab infeksi virus, jamu,
bakteri, obat, makanan, dan lain-lain. sindrom ini terlihat adanya trias kelainan
berupa kelainan kulit, kelainan selaput lendir, kelainan mukosa, kelainan mata.
B. Saran
yang kelompok gunakan untuk menyusun makalah ini. Untuk itu kelompok
menyarankan supaya ada pihak lain dapat membahas masalah ini lebih mendalam
mengenai masalah ini. Dan tentunya bagi perawat yang melakukan asuhan
keperawatan diharapkan harus menganalisa keadaan pasien dengan baik dan tepat.
18
KELOMPOK V KMB, SINDROM STEVEN JOHNSON
DAFTAR PUSTAKA
Davis, Mark D., Rogers, Roy S., Pittelkow, Mark R. (2002). Recurrent Erythema
Multiforme/Stevens-Johnson Syndrome. Arch Dermatol vol.138
Hamzah, Mochtar. 2005. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 4. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI.
Hamzah M. Erupsi Obat Alergik. In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 3rd
edition. Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Jakarta. 2002. p:139-142
Metry, Denise w., Jung, Peter., Levy, Moise L. (2002). Use of Intravenous
Immunoglobulin in Children With Steven-Johnson Syndrome and Toxic
Epidermal Necrolysis: Seven case and review of the Literature. Official
journal of the American Academy of Pediatric. 112, 1430-1436
Price dan Wilson. 1991. Patofisiologi Konsep Klinik Proses-Proses Penyakit Edisi
2. Jakarta: EGC
Roujeau, Jean-Claude, Kelly., Judith P., Naldi, L., Rzany, B., Stern, R., Anderson,
T., et al. (1995). Medication use and the risk of steven-Johnson syndrome
19
KELOMPOK V KMB, SINDROM STEVEN JOHNSON
20