Anda di halaman 1dari 3

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1. 1. Latar belakang
Defisiensi besi merupakan masalah nutrisi yang paling sering
ditemukan pada masyarakat baik di negara maju maupun
berkembang. Anemia defisiensi besi merupakan tahap defisiensi besi
yang paling parah, ditandai oleh penurunan cadangn besi, konsentrasi
besi serum, saturasi transferin yang rendah, konsentrasi hemoglobin
atau nilai hematokrit yang menurun¹. Anemia defisiensi besi terjadi
apabila penurunan cadangan besi menganggu pasokan penting dari
besi untuk organ dan jaringan².
Prevalensi anemia masih cukup tinggi pada wanita usia
reproduksi, khususnya selama kehamilan dimana ternyata ibu
hamil merupakan kelompok yang berisiko tinggi mengalami
anemia, baik di negara maju maupun negara berkembang.
Menurut World Health Organisation (WHO) memperkirakan
bahwa 41,8% dari ibu hamil di negara berkembang menderita
anemia. Kebanyakan diantara mereka mengalami anemia
defisiensi besi³. Prevalensi anemia pada ibu hamil di indonesia
sebesar 37,1% dimana data proporsi ibu hamil di perkotaan
36,4% hampir sama dengan proporsi ibu hamil di perdesaan
37,8%. Tingginya kejadian anemi ini erat kaitannya dengan
faktor kurang asupan makanan begizi saat ibu hamil dan
kurangnya kesadaran dalam mengkonsumsi tablet zat besi.
Penyebab anemia sering pada defisiensi zat-zat nutrisi.
Seringkali defisiensinya bersifat multipel dengan manifestasi
klinis yang disertai infeksi, gizi buruk, atau kelainan hereditas
seperti hemoglobinopati. Namun, penyebab yang mendasar
anemia nutrisional meliputi asupan yang tidak cukup, absorbsi
yang tidak adekuat, dan kurangnya utilisasi nutrisi hemopoietik.
Sekitar 75% anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi
besi yang memperlihatkan gambaran eritrosit mikrositik
hipokrom pada asupan darah tepi. Penyebab tersering kedua
adalah anemia megaloblastik yang dapat disebabkan oleh
defisiensi asam folat dan defisiensi vitamin B12¹.
Pengaruh anemia dalam kehamilan dapat berakibat fatal jika
tidak segera diatasi antara lain dapat menyebabkan keguguran,
partus prematus, inersia uteri, partus lama, atonia uteri dan
2

menyebabkan perdarahan serta syok hipovolemik. Sedangkan


pengaruh anemia terhadap hasil konsepsi diantaranya dapat
menyebabkan keguguran, kematian janin dalam kandungan,
kematian janin waktu lahir, kematian perinatal tinggi,
prematuritas dan cacat bawaan.
Menurut “Guideline Daily Iron and Folic acid supplementation
in pregnant women”, Terdapat pelbagai intervensi yang bertujuan
untuk mencegah kekurangan zat besi dan defisiensi zat besi pada
kehamilan, antaranya suplemen zat besi, fortifikasi makanan pokok
dengan zat besi, kesehatan dan pendidikan gizi, pengendalian infeksi
parasit, dan peningkatan sanitasi. Selama kehamilan wanita harus
mengkonsumsi tambahan zat besi untuk memperkuat zat besi darah
mereka. Karena itu, di beberapa negara berkembang dan menengah,
suplemen zat besi dianjurkan secara luas kepada wanita hamil untuk
mencegah anemia defisiensi besi selama kehamilan.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya anemia
kehamilan diantaranya tingkat pendidikan, status ekonomi dan
kepatuhan konsumsi tablet Fe.
Oleh karena itu, faktor-faktor tersebut mempengaruhi
pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan kehamilan dan
memainkan peranan yang penting terhadap kualitas kehamilan
dan keselamatan hidup bayi serta ibu, sehingga peneliti ingin
mengetahui “Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang
Kebutuhan Konsumsi Sediaan Suplemen mengandung Zat Besi di
Puskesmas Banabungi”.

1.2. Rumusan Masalah


Dalam uraian diatas timbul permasalahan bagaimana
“gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan
konsumsi sediaan suplemen mengandung zat besi di Puskesmas
Banabungi”?

1.3. Tujuan Penelitian


1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran
tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan konsumsi
sediaan suplemen mengandung zat besi.
3

1.3.2. Tujuan Khusus


Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :
Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang suplemen
mengandung zat besi dari segi jenis, manfaat, cara penggunaan
dan cara memperolehnya.

1.4. Manfaat Penelitian


1.4.1. Bagi Peneliti
Penulis dapat mengetahui dan menerapkan
pengetahuan tersebut seputar kehamilan dan pentingnya
konsumsi sediaan supplemen yang mengandung zat besi
untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil dan anak
yang akan lahir. Selain itu, secara teoritis penilitian ini
dapat menambah wawasan bagi peneliti dalam
pengembangan dan pengetahuan ilmu kesehatan

1.4.2. Bagi Pihak Ibu Hamil


Dengan adanya penelitian ini para ibu hamil dapat
lebih memahami tentang pentingnya kebutuhan konsumsi
sediaan suplemen yang mengandung zat besi untuk
mendukung kelancaran kehamilannya.

1.4.3. Bagi Tempat Penelitian


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi
masukan dalam perbaikan mutu pelayanan kesehatan di
bidang maternal khususnya pada pemantauan status gizi
kesehatan ibu hamil yang mengunjung tempat penelitian
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai