Makalah Pembuatan Kaca
Makalah Pembuatan Kaca
cair
tertentu serta mempunyai viskositas cukup tinggi sehingga tidak megalami kristalisasi. Di pihak
lain dari segi kimia, kaca adalah gabungan berbagai oksida anorganik yang tak mudah menguap,
yang di hasilkan dari dekomposisisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir serta
berbagia penyusun lainnya sehingga menghasilkan produk yang mengahasilkan struktur atom
yang acak. Kaca adalah pruduk yang mengalami vitrifikasi sempurna, atau setidak-tidaknya
produk yang mengandung amat sedikit bahan nonvitreo dalam keadaan suspensi.
Kaca banyak sekali di gunakan dalam sifat-fatnya yang khas, yaitu transparan, tahan
terhadap serangan kimia, efektif sebagai isolator listrik, dan mampu menahan vacum. Tetapi
kaca adalah bahan yang rapuh dan secara khas mempunyai kekuatan kompresi lebih tinggi dari
kekuatan tariknya. Dewasa ini ada sekitar 800 macam kaca yang di hasilkan ada yang dengan
keunggulan pada satu sifat tertentu, dan ada pula yang lebih mementingkan keseimbangan pada
secara kontinyu. Selama 50 tahun berikutnya, para insinyur dan ilmuwan telah berhasil berbagai
modifikasi terhadap proses penarikan kaca dengan tujuan untuk memperkecil distorsi optik kaca
lembaran (kaca jendela) dan menurunkan biaya pembuatan kaca lembaran gosok dan poles.
Bermacam-macam mesin otomatis di ciptakan pula untuk mempercepat produksi botol,
bola lampu dan sebagainya. Akibatnya, industri kaca dewasa ini telah tumbuh menjadi suatu
A. BAHAN BAKU
Walupun terdapat ribuan macam formulasi kaca yang di kembangkan dalam 30 tahun
terakhir namum perlu di catat bahwa pasir kaca, gamping, silika, dan soda masih merupakan
bahan baku dari 90 persen dari seluruh kaca yang di produksi di dunia.
1. Pasir
Pasir yang di gunakan haruslah kuarsa yang hampir murni, oleh karena itu, lokasi pabrik
kaca biasanya di tentukan oleh lokasi endapan pasir kaca,kandungan besinya tidak boleh
melebihi 0,45 % untuk barang gelas pecah belah atau 0,015 % untuk kaca optik, sebab
2. Soda (Na2O)
Soda terutam di dapat soda abu padat Na2 CO3. sunber lainnya adalah bikarbonat, kerak
garam, dan natrium nitrat.yang tersebut terakhir ini sangat berguna untuk mengoksidasi besi dan
Merupakan 95 % dari semua kaca yang di hasilkan. Kaca ini di gunkan untuk membuat
segala macam bejana, kaca lembaran, jendelamobil, atau lain-lain, gelas atau barang pecah belah.
B. BAHAN TAMBAHAN
Sebagai fluks dari silika, di pakai soda abu, kerak garam, batu gamping dan gamping. Di
samping itu, banyak pula di pakai oksida timbal, abu mutiara (kalsium karbonat), salpeter,
boraks, asam borat, asam trioksida, feldspar, dan fluorspar bersam berbagai oksida, karbonat
Dalam operasi penyelesaian, banyak pula di pakai berbagai produk lain seperti abrasif
Feldspar
banding produk lain, karena murah, murni dan dapat di lebur dan seluruhnya terdiri dari oksidasi
pembentuk kaca
Borax
Borax adalh perawis tambahan yang menambahkan Na2O dan boron oksida kepada kaca.
Walaupun jarang di pakai dalam kaca jendela atau kaca lembaran, boraks sekarang banyak di
Sudah lama digunakan dalm perawis tambahan pada pembuatan kaca, demikian pula
beberapa sulfat lain amonium sulfat dan barium sulfat, dan sering di tentukan pada. Kerak
garam ini di perkirakan dapat membersihkan buih yang mengganggu pada tanur tangki. Sulfat ini
Arsen Trioksida
Nitrat
Baik dari natrium maupun kalium di gunkan untuk mengoksidasi besi sehingga tidak
Kalium Nitrat
Digunakan pada berbagai jenis kaca meja, kaca dekorasi dan kaca optik.
Kulet (Cullet)
Adalah kaca hancuran yang di kumpulkan dari barang-barang rusak, pecahan kaca beling
dan berbagai kaca limbah. Bahan ini dapat di pakai 10% atau bahkan sampai 80% dari muatan
bhan baku.
Blok Refraktori
Zirkon, alumina, mulit, mulit alumina sinter dan zirkonia alumina elektrokast banyak di
Pada proses peleburan kaca sarana yang di gunakan adalah api yang sangat panas untuk
memanaskan tungku pemanas agar kaca dapat melelbur sesuai dengan suhu yang di inginkan
BAB II
PROSES PEMBUATAN
Urutan proses pembuatan kaca pada umumnya dapt di pecah-pecah menjadi langkah-
tanur kaca
6
langkah-langkah tersebut di lakukan dalam pabrik kaca modern dengan menggunakan peralatan
otomatis unutk produksi secar kontinyu, dan tidak lagi dengan sekop dan gerobak sebagaimana
halnya dengan pabrik-pabrik lama. Namun, dalam pabrik modern itu, pengisian tanur-tanur kecil
masih di lakukan dengan tangan sehingga banyak sekali menimbulkan debu beterbangan
dimana-mana. Kecenderungan dewasa ini adalh unutk menggunakn sistem transportasi dan
pencampuran secara tumpak dan mekanis yang tertutup sama sekali sehingga tidak ada lagi debu
yang berterbangan selama penanganan kaca atau bahn bakunya.
PROSES DARI BAHAN BAKU MENJADI PRODUK
Prosedur pembuatan kaca dapat di bagi menjadi empat tahap utama yaitu :
1. PELEBURAN
Tanur kaca dapat di klasifikasikan sebagai tanur periuk dan tanur tanki. Tanur periuk (pot
furnace), dengan kapasitas sekitar 2 t atau kurang dapt di gunakan secara menguntungkana untuk
membuat kaca khusus dalam jumlah kecil di mana tumpak cair itu harus di lindungi terhadap
hasil pembakaran. Tanur ini digunakann dalam pembuatan kaca optik dan kaca seni melalui
proses cetak. Periuknya sebetulnya ialah suatu cawan yang terbuat dari lempung pilihan atau
platina. Sulit sekali melebur kaca didalm bejana ini tanpa produknya terkontaminasi atau tanpa
sebagian bejana itu sendiri meleleh, keculai biola bejana itu terbuat dari bejana platina.
Dalam tanur tanki (tank furnace), bahan tumpak itu dimuat ke satu ujung suatu tanki
besar yang di muat ke sutu ujung suatu tanki besar yang terbuat dari blok-blok reflaktor, di
antaranya ada yang berukuran 38 X 9 X 1,5 m dengan kapasitas kaca cair sebesar 1350 t. Kaca
itu membentuk kolam di dasar tanur itu, sedang nyala api menjilat berganti darti satu sisi ke sisi
lain. Kaca halusan (fined glass) di kerjakan dari ujung lain tanki itu, operasinya kontinyu. Dalam
t5anur jenis ini, sebagaimana juga dalam tanki periuk, dindingnya mengalami korosi karena kaca
panas, kulaitas panas dan umur tanki bergantung pada kualitas blok kontruksi. Karena itu,
satu hari sebanyak 1 t sampai 10 t. Tanki ini di panasi secara elektrotermal atau dengan gas.
furnace) dan beroperasi dalam dua siklus dengan dua perangkat ruang berisis susunan bata
rongga. Gas nyala setelah memberiakan kalornya pada waktu melalui tanur berisi akca cair,
megalir ke bawah melalui satu perangkat ruang yang diisi penuh denagn pasangan baja terbuka
atau bata rongga (checkerwork). Sebagian besar dari kandungan kalor sensibel gas keluar dari
situ , dan isian itu berkisar antara 15000C di dekat pintu keluar. Bersamaan dengan itu, udara di
panaskan dengan melewatkannya melalui ruang regemerasi yang telah di panaskan sebelumnya
dan telah di campur denagn gas bahan bakar yang telah terbakar, sehingga suhu nyalanya
menjadi lebih tinggi lagi, (di bandingkan dengan jika udara tidak di panaskan terlebih dahulu).
Pada selang waktu yang teratur, yaitu antara 20 sampai 30 menit, aliran campuran udar bahan
bakar, atau siklus itu di balik, dan sekarang masuk tanur dari ujung yang berlawanan melaui isian
yang tealh mendapat pemanasan sebelumnya, kemudian melalui isian semula, dan mencapai
Suhu tanur yang baru mulai berproduksi hanya dapat di naikkan sedikit demi sedikit
setiap hari, tergantung kepada kemampuan reflaktorinya menampung ekspansi. Bila tanur
setiap waktu. Kebanyakan kalor hilang dari tanur melalui radiasi, dan hanya sebagian kecil yang
termanfaatkan untuk pencairan. Tanpa membiarkan dindingnya sedikit karena radiasi, suhu akan
menjadi terlalu tinggi sehingga kaca cair itu dapat menyerang dinding dan melarutkannya.
Untuk mengurangi aksi kaca cair, pada dinding tanur kadang-kadang di pasang pipa air
pendingin.
Pasir 45,4 gamping 6,8
Soda abu 16 kulet 22,7
Kerak garam 4,5 other 0,5-1,0
Serbuk batu bara 0,2
Tabel 2.1 Kandungan bahan dalam proses peleburan
Kaca dapat di bentuk dengan mesin atau denagn cetak tangan. Faktor yang terpenting
yang harus di perhatikan dalam cetak mesin (machine molding) ialah bahwa rancang mesin itu
haruslah sedemikian rupa sehingga percetakan barang kaca dapat di selesaikan dalm tempo
beberapa detik saja. Dalam waktu yang sangat singkat itu kaca berupa dari zat cair viscos
menjadi zat cair yang berwarna bening. Jadi, jelas sekali bahwa masalh rancang yang harus di
selesaikan, seperti aliran kalor stabilitas logam, dan jarak bebas bantalan merupakan masalh yang
rumit sekali. Keberhasilan mesin cetak kaca merupakan prestasi besar bagi para insinyur kaca.
Berikut ini akan di bahas jenis-jenismesin pembentuk kaca yang umum yaitu kaca
jendela, kaca plat, kaca apung, botol, bola lampu, dan tabung.
Kaca Jendela
Pada proses fourcault, ruang penarikan di isi penuh dengan kaca dari tanki peleburan.
Kaca itu di tarik secara vertikal dari tanur melalui “dibitense” denagn suatu mesin penarik.
Dibitense itu terdiri dari sampan refraktonsi yang mempunyai celah di tengahnya. Kaca mengalir
melalui celah ini, pada waktu sampan setengah terbenam, kaca mengalir ke atas secara kontinyu.
Penarikan kaca di mulai dengan menurunkan pemancing dari logam ke gelas itu di melalui celah,
pada waktu bersamaan denagn di turunkannya dibitense, sehingga kaca mulai mengalir. Kaca itu
di tarik ke atas secara kontinyu dalm bentuk pita secepat itu dia mengalir melalui celah, dan
permukaannya di dinginkan denagn gulungan air di dekat itu pita kaca yang masih bergerak ke
atas dan di topang oleh rol-rol, di lewatkan melalui cerobong penyangai atau lehr yang
panjangnya 7,5 m. Pada waktu keluar dari lehr, kaca itu di potong-potong menjadi lembaran
menurut ukuran yang di kehendaki dan di kirim ke bagian penggolongan dan pemotongan.
kaca pennvernon. Lembaran-lembaran kaca sebesar 3 m denagn ketebalan sampai 0,55 cm. Pada
proses ini dibitense apung di ganti dengan batangan tarik yang terbenam, yang mengendalikan
dan mengarahkan lembran itu. Setelah di tarik ke atas sepanjang 8 m, dimana sebagian besarnya
ada di dalm lehr penyangai, kaca itu di potong untuk ketebalan di atas kekuatan tunggal atau
Kaca Plat
Bahan baru di tumpahkan ke satu ujung tanur, dan kaca cair pada suhu cair pada suhu
sampai setinggi 15950C, kemudian di lewatkan melalui zone pemurnian dan keluar melalui ujung
yang satu lagi dalam bentuk aliran yang tak putus-putus. Dari keluaran refraktori yang lebar itu,
kaca cair dilewatkan melalui dua rol pembentuk yang didinginkan dengan air, sehingga
mengambil konfigurasi pita plastik. Pita kaca itu di tarik di atas sederetan rol yang lebih kecil,
yang juga didinginkan dengan air dengan kecepatan permukaan sedikit lebih tinggi dari rol
pembentuk. Efek peregangan yang di akibatkan oleh perbedaan kecepatan dan pencairan kaca
pada waktu mendingin menyebabkan pita itu menjadi lebih tipis pada waktu memasuki lehr.
Setealh mengalami penyangaian, pita itu di potong-potong menjadi lembaran yang kemudian di
gerinda dan di poles. Atau, boleh pula pita itu bergerak terus secara otomatis sepanjang 50
sampai 100 m, melalui operasi penyangaian, gerinda, poles, dan inspeksi sebelum di lewatkan ke
mesin potong yang memotong-motongnya menjadi ukuran yang cocok unutk pemanasan.
Operasi gerinda dan poles membuang kira-kira 0,8 mm, kaca dari masing-masing permukaan.
Kaca Apung
merupakan suatu perbaikan fundamental dalam pembutan kaca plat berkualitas tinggi. Proses
apung mrnggunakan sistem peleburan tanur tangki dimana bahna baku di umpankan pada satu
ujung tanur dan kaca cair di lewatakan melalui zone pemurnian dan masuk ke kanal sempit yang
menghubungkan tanur dengan penangas. Laju aliran di kendalikan secarra presisis dengan cara
menaikan dan menurunkan pintu yang membentang kanal itu secara otomatis, kaca cair lalu
lewat ke dalam kolam timah cair, di atas permikaaan tiamah itu, dalam atmosfir yang tak
mengoksidasi, dan di bwah kondisis suhu yang di kontrol dengan ketat. Pemanasan terkendali itu
di menyebabkan cairnya semua ketakrataan sehingga menghasilkan kaca yang kedua sisinya rata
dan sejajar.
Kaca cair di alirkan darim bibir tanur dan lewat diantra rol-rol logam yang sudah
mempunyai goresan pola pada permukaanya. Rol itu membetuk kaca tadi dan mencetakan pola
itu dalam satu operasi saja. Karena itu menyebabkan cahaya terdisfusi sehingga tak tembus
pandang. Kaca seperti ini cocok unutk pintu, ruang kantor, dan dinding kamar mandi. Kaca itu
dapt pula di perkuat dengan kawat yang di pasangkan pada saat awal pembentukannya. Hal ini
Kebutuhan modern akan kaca tiup akhir-akhir ini mendorong pengembangan metode
produksi yang lebih cepat dan lebih murah. ,esin pembuatan botol merupakan satu-satunya mesin
pencetak dengan menggunkana udara untuk membuata bentuk lowong. Beberapa jenis mesin itu
1. jenis umpan sedot (section feet), yang dengan beberapa variasinya, di gunkana dalam
2. jenis umpan gumbal (god feet) yang di terapka oleh para pembuat berbagai barang yang di buat
Pada emsin umpan sedot, kaca yang terdapat di dalam tanki dangkal bundar yang
berputar di sedot dalam cetakan. Cetakan itu kemudian diayun menjauh dari permukaan kaca, di
bika dan dilepasakan sehingga tinggal parison yang di pegang pada leherny. Cetakan botol lalu
naik dan mengurung parison itu dan hembusan udara tekan kemudian membuat kaca itu mengalir
ke dalam cetakan. Cetakan itu di biarkan mengungkung botol yang terbentuk sampai operasi
pengumpulan. Kemudian, setelah melepaskan botol itu, cetakan naik kembali mengungkung
parison baru. Operasi ini seluruhnya otomatis, dan kemudian kecepatan 60 unit per menit
barang kaca secara otomatik. Dalam operasi ini kaca cair mengalir dari tanur melalui palung
yang pada ujungnya mempunyai sebuah lubang. Kaca jauth melalui lubang itu, dan di potong
dengan gunting mekanik sehingga merupakan suatu gumpal dengan ukuran persis sebagaimana
yang di kehendaki. Kaca itu lalu di teruskan melalui suatu corong ke cetakan parison, yang
melaui operasi pembetukan botol dalm posisi terbalik. Sebuah jarum leher naik dan menempati
posisinya, sementara sebuah plunyer jatuh dari atas; dan udar tekan di “tiup enap” (settle blow)
lalu mendorong kaca menjadi bentuk-bentuk lehernya. Cetakan itu di tutup di sebelah atas (
dasar botol), jarum leher di tarik dan udar di suntikan pada “tiup lawan” (counter blow) melalui
leher yang baru terbentuk sehingga membuat lubang lowong. Cetakan parison terbuka, parison
itu di balikan sambil di pindahkan ke possisi baru, dimana botol yang setengah jadi itu sekarang
berada dalam posisis tegak. Kemudian, cetakan tiup akan mengungkung parison yang di
panaskann kembali untuk selang waktu yang singkat. Udara lalu di suntikan untuk memberikan
tiupan akhir, dan bersamaan dengan itu menciptaka bentuk dalam dan bentuk luar pada botol itu.
Cetakan tiup itu kemudian berayun meniggalkan botol, dan botol itu bergerak ke leher.
Mesin otomatis peniupan botol biasanya terdiri dari dua buah meja bundar yang di kenal
denagn nama meja cetak parison ( parison mold table) dan meja tiup ( blow table). Berbagi
operasi yang di sebutkan di atas berlangsung pada waktu kaca itu bergerak mengelilingi meja
tadi. Gerakan meja di kendalikan oleh udara tekan yang menggerakan piston bolak-balik dan
berbagai operasi yang berlangsung di atas meja di ikoordinasikan dengan gerakan meja oleh
mekanisme pengatur waktu motor. Piranti yang tersebut terakhir itu merupakan salh satu alt yang
paling vital dan paling mahal di antara semua peralatan yang di gunakan.
Bola Lampu
Peniupan bola lampu yang tipis berbeda dengan pembuatan botol, karena bentuk dan
ukuran bola lampu pada mulanya di tentukan oleh tiupan itu sendiri, dan bukan oleh cetakannya.
Kaca cair mengalir melalui bukaan berbentuk anulus pada tanur dan turun ke bawah melalui dua
rol yang didinginkan dengan air. Salah satu rol mempunyai lekkukan sehingga menyebabkan pita
kaca mempunyai bagian yang menggelembung yang bertepatan dengan lubang bundar pada
konveyer rantai horizontal tempat pita itu berpindah selanjutnya. Kaca itu melengkung melalui
lubang itu karena beratnya sendiri. Di bawah setiap lubang itu terdapat cetakan putar, nozel udar
jatuh ke permukaan pita, masing-masing sebuah di atas setiap gelembungan kaca atau lubnag
konveyer. Pada waktu pita itu bergerak, nozel melepaskan suatu hembusann udara yang
kemudian menyebabkan terbentuknya gelembung bola pada pita. Cetakan yang berputar itu
sekarang naik dan sebuah lagi hembusan udara, yang bertekanan jauh lebih rendah dari
hembusan pertama membentuk gelembung bola itu ke dalam cetakan menjadi bentuk bola
lampu. Cetakan itu lalu terbuka, sebuah palu kecil memukul bola lampu itu lepas dari pita. Bola
lampu jatuh ke atas sabuk yang membawanya ke rak lehr, dimana leher lampu di masukan ke
dalam, diantara dua bilah vertikal yang menopangnya pada waktu disangai. Waktu total unutk ke
seluruhan operasi yang di sebutkan di atas, termasuk penyangaian kira-kira 8 menit. Mesin ini
Tabung Televisi
Tabung btelevisi yang sekarang di buat sampai sebesar 68 cm ukuran melintang, terdiri
dari tiga bagian utama, yaitu muka layar yang fosforeson tempat gambar televisi di munculkan,
kaca pengurung, dan penembak elektron. Pemasangan fosfor pada muka layar kurung di lakukan
dengan penyerapan atau pendebuan. Pembuatan kaca kurung itu sendiri merupakan masalh yang
sulit hingga kemudian di temukan prosedur pencetakan centrifugal, yang menggunkan cetakan
putar yang dapat menghasilkan tebal dinding yang lebih seragam. Bagian-bagian kaca itu di
pertautkan satu sama lain dengan menggunkan nyala gas, gas atau listrik. Untuk tabung televisi
warna, fosfor di pasangkan pada permukaan sebelah dalam tabung. Semacam topeng berlubang-
lubang kemudian di pasang berkas elektron sebagaimana di kehendaki. Dalm hal ini, suhu yang
di gunakan untuk merapatkan bagian-bagian tabung tidak boleh terlalu tinggi karena hal ini dapat
merusak fosfor.
Tabung Kaca
Pada proses danner, kaca cair mengalir ke atas sebuah batang lempung lowong berputar
yang terpasang dengan kemiringan 300. udara di tiupkan melaluinya dan kaca pada batangan itu
mengalir berlahan-lahan ke bawah dan di tarik ke luar dari bawah dalm bentuk tabung. Sepasang
sabuk memegang tabung itu dan menariknya dengan kecepatan seragam. Diameter dan tebal
dinding di kendalikan melalui pengaturan suhu, kecepatan tarik dan volume udar yang di tiupkan
Kaca untuk piringan tudung gelembung menara distilasi, prisma dan kebanyakan kaca
optik, barang-baranf dapur, isolator dan beberap jenis kaca warna, kaca arsitektur, dan berbagai
barang seperti itu di buat dengan cetak tangan (hand mold). Proses ini terdiri dari operasi
penarikan suatu kwalitas kaca tertentu, yangh di sebut kumpul (gather)., dari periuk atau tangki
dan membawanya ke cetakan . di sini, kualitas kaca yang persis di perlukan di potong dengan
gunting dan cetakan itu di pasang dengan tangan atau dengan tekanan hidraulik. Beberapa kaca
tertentu di bentuk dengan cara semi otomatik yang melibatkan gabungan proses percetakan
dengan mesin dan tangan sebagaimana di uraikan di atas. Lalu volumetrik dan bagian menara
(anneal), baik barang kaca yang di buat dengan mesin maupun yang di buat dengan tangan.
a. Menahan kaca itu pada suatu suhu di atas suhu kritis tertentu selama beberapa waktu yang
cukup lama sehingga mengurangi regangan-regangan dalam denagn jalan pengaliran plastik
b. Mendinginkan masa kaca itu sampai suhu kamar secara cukup perlahan sehingga regangan itu
selalu berada di bawah batas maksimum lehr atau tungku penyaringan, tidak lain hanyalah satu
ruang pemanasan yang di rancang dengan baik dimana laju pendingin dapat di atur sehingga
Adanya hubungan kuantitatif antara tegangan dan birefringence yang di sebabkan oleh
tegangan itu telah memungkinkan para ahli teknologi kaca merancang kaca yang dapat
menangani kondisi tegangan termal dan mekanii tertentu. Dengan data di atas sebagai dasar para
insinyur berhasil membuat peralatan penyangat kontinyu dengan pengaturan suhu otomatik dan
sirkulasi terkendali sehingga penyangaian dapat di laksanakan dengan biaya bahan bakar lebih
4. PENYELESAIAN
Semua kata yang sudah di sanagi harus mengalami operasi penyelesaian yang relatif
sederhana tetapi sangat penting, operasi ini meyangkut pembersihan, penggosoakan, pemolesan,
pengukuran. Walaupun tidak semua harus dilakukan unutk setiap barang, namun satu atau dua di
Pada waktu pengiriaman barang pada gudang atau tempat bpenyimpanan karean kaca
adalah bahan yang sangat mudah pecah maka kaca tersebut di sekat dan di lapisi busa sebagai
pelindung dari kaca tersebur agar tidak terjadi benturan antara masing-masing kaca.
BAB III
Dampak Positif
Dengan adanya perusahaan pembuatan kaca dan semakin majunya alat yang di cipatakan
para insinyur maka sudah pasti akan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi para penganggur
yang ada di sekeliling perusahaan tersebut, dan juga dapat bermanfaat bagi orang-orang sipil atau
para arsitek dalam mengembangkan suatu ide dalam perancangan bangunan. Dan dapt pula
berguna bagi perusahaan otomotif karena kaca sekarang tidak hanya sebagi kaca hiasan tetapi
Dampak Negatif
Dengan makin besarnya perusahaan kaca ini maka akan sangat menganggu lingkungahn
karena proses pembuatan kaca ini pasti mempunyai limbah yang sangat berbahaya bagi
kelangsungan hidup manusia dan juga hewan yang ada di sekitarnya. Sudah tentu semua
ekosistem kana berubah baik dari struktur tanah ataupun air, tetapi ini tidak langsung terjadi
Source : http://hernorjen.blogspot.com/p/makalah-proses-pembuatan-kaca.html