Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ketika fase Pengendalian Manajemen masuk pada rana teknis pelaksanaan,
maka menjadi penting kemudian untuk memahami dinamika dalam penganggaran.
Penyusunan anggaran merupakan faktor penting yang harus dibahas secara matang
dan penerapannya harus optimal. Proses dari penyusunan anggaran yang terjadi
sebelum tahun atau periode perusahaan berjalan.
Anggaran pada dasarnya merupakan alat penting untuk perencanaan dan
pengendalian jangka pendek yang efektif dalam organisasi. Suatu anggaran operasi
biasanya meliputi waktu satu tahun dan menyatakan pendapatan dan beban yang
direncanakan untuk tahun itu.
Dengan adanya anggaran kita bisa merencanakan kebutuhan sehari-hari,
kebutuhan jangka panjang, pembelanjaan, dan pengeluaran-pengeluaran lainnya
agar kebutuhan tersebut dapat digunakan secara efesien dan optimal.
Maka untuk melakukan penyusunan pengagngaran yang baik yang dapat
membantu perusahaan memakai sumberdaya yang dimiliki secara efesien dan
efektif akan dibahas pada paper yang telah kami buat ini agar penyusunan anggaran
dan efektivitasnya dalam peningkatan kinerja dapat berguna secara optimal.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja aspek perilaku anggaran ?
2. Sebutkan jenis-jenis anggaran ?
3. Bagaimana tehnik menyusun anggaran

1.3 Tujuan Umum


1.4 Anggaran sebagai alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan
sosial ekonomi
1.5 Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang
tak terbatas dan terus berkembang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Anggaran


Dalam pengelolaan perusahaan, terlebih dahulu manajemen menetapkan
tujuan dan sasaran, dan kemudian membuat rencana kegiatan untuk mencapai
tujuan dan sasaran tersebut. Dampak keuangan yang diperkirakan akan terjadi
sebagai akibat dari rencana kerja tersebut, kemudian disusun dan dievaluasi melalui
proses penyusunan anggaran. Adapun pengertian anggaran menurut Gunawan
Adisaputro dan Marwan Asri (1989 : 6), adalah sebagai berikut :
“Suatu pendekatan yang formal dan sistematis daripada pelaksanaan tanggung
jawab manajemen di dalam perencanaan, koordinasi, dan pengawasan”.
Dengan anggaran, manajemen mengarahkan jalannya kondisi
perusahaan. Tanpa anggaran, dalam jangka pendek perusahaan akan berjalan tanpa
arah, dengan pengorbanan sumber daya yang tidak terkendali (at any cost).
Lebih jelas lagi Munandar (2001 : 1), mengungkapkan pengertian anggaran adalah
sebagai berikut :
“Suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan
perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk
jangka waktu (periode) tertentu yang akan dating.”
Dari pengertian tersebut, anggaran mempunyai empat unsur, yaitu :
1. Rencana
Yaitu suatu penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau kegiatan yang
akan dilakukan di waktu yang akan dating.
2. Meliputi
Yaitu mencakup semua jegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian-
bagian yang ada dalam perusahaan.
3. Dinyatakan dalam unit moneter
Yaitu unit (kesatuan) yangdapat diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan
yang beraneka ragam. Adapun unit moneter yang berlaku di Indonesia adalah
unit “rupiah”.
4. Jangka waktu tertentu yang akan datang
Yaitu menunjukkkan bahwa anggaran berlaku untuk massa yang akan dating.
Ini berarti Apa yang dimuat di dalam anggaran adalah taksiran-taksiran tentang
apa yang akan terjadi serta apa yang akan dilakukan dimasa yang akan datang.
Dari pengertian anggaran yang telah diutarakan di atas dapatlah diketahui
bahwa anggaran merupakan hasil kerja (out put) terutama berupa taksiran-taksiran
yang akan dilaksanakan di waktu yang akan dating. Karena suatu anggaran
merupakan hasil kerja (out put), maka anggaran dituangkan dalam suatu naskah
tulisan yang disusun secara teratur dan sistematis. Secara lebih terperinci Munandar
( 2001 : 16) menjelaskan proses kegiatan yang tercakup dalam anggaran sebagai
berikut :
1. Pengumpulan data dan informasi yang diperlukan untuk menyususn anggaran.
2. Pengelolaan dan penganalisaan data dan informasi tersebut untuk mengadakan
taksiran-takisiran dalam rangka menyusun anggaran.
3. Menyusun anggaran serta meyajikannya secara teratur dan sistematis .
4. Pengkoordinasian pelaksanaan anggaran.
5. Pengumpulan data dan informasi untuk keperluan pengawasan kerja.
6. Pengolahan dan penganalisaan data tersebut untuk mengadakan interpretasi
dan memperoleh kesimpulan-kesimpulan dalam rangka mengadakan penilaian
terhadap kerja yang telah dilaksanakan.

2.2. Aspek Perilakua Anggaran


Salah satu tujuan dari sistem pengendalian manajemen adalah untuk
mendorong manajer agar lebih efektif dan efisien dalam mencapai cita-cita
organisasi. Aspek perilaku yang terkait dengan anggaran merujuk pada perilaku
manusia yang terlibat pada saat anggaran tersebut disusun dan diimplemetasikan.
Anggaran dapat mempengaruhi perilaku manusia. Adanya anggaran
mengakibatkan manusia membatasi tindakannya. Anggaran pula yang
menyebabkan kinerja manajer selalu dan secara kontinyu dipantau serta
dibandingkan. Hal ini pula yang mengakibatkan timbulnya tekanan. Manajer
seringkali menghadapi permasalahan akibat adanya anggaran seperti misalnya
timbulya over atau under budget, penyimpangan dari anggaran yang diharapkan,
dan sebagainya. Akibatnya anggaran kemudian dianggap sebagai sesuatu yang
dapat menghambat atau mengancam karir.
Beberapa pertimbangan motivasional dalam penyususnan anggaran operasi,
sebagai berikut:
1. Partisipasi dalam proses penyusunan anggaran
Penelitian telah menunjukkan bahwa partisipasi anggaran (yaitu, proses
dimana pembuat anggaran terlibat dan mempunyai pengaruh dalam penentuan
besar anggaran) mempunyai dampak yang positif terhadap motivasi
manajerial, karena dua alasan:
a. Kemungkinan ada penerimaan yang lebih besar atas cita-cita anggaran jika
anggaran dipandang berada dalam kendali pribadi manajer, dibandingkan
bila dipaksakan secara eksternal. Hal ini mengarah kepada komitmen
pribadi yang lebih besar untuk mencapai cita-cita tersebut.
b. Hasil penyusunan anggaran partisipatif adalah pertukaran informasi yang
efektif. Besar anggaran yang telah disetujui merupakan hasil dari keahlian
dan pengetahuan pribadi dari pembuat anggaran, yang paling dekat dekat
dengan lingkungan produk/pasar. Lebih lanjut lagi, pembuat anggaran
mempunyai pemahaman yang lebih jelas mengenai pekerjaan mereka
melalui transaksi dengan atasan selama fase peninjauan dan persetujuan.
2. Tingkat kesulitan dari target anggaran
Anggaran yang ideal adalah anggaran yang menantang tetapi dapat
dicapai. Dalam istilah statistik, hal ini dapat diartikan bahwa seorang manajer
yang berkinerja dengan cukup baik mempunyai kesempatan paling tidak
sebesar 50% untuk mencapai jumlah anggaran.
Salah satu keterbatasan dari target yang dapat dicapai adalah
kemungkinan bahwa manajer unit bisnis tidak melakukan usaha yang
memuaskan ketikan anggaran tercapai. Keterbatasan ini dapat diatasi dengan
menyediakan pembayaran bonus untuk kinerja aktual yang melebihi anggaran.
3. Keterlibatan manajemen senior
Keterlibatan manajemen senior sangat perlu supaya sistem anggaran
mana yang menjadi efektif dalam memotivasi pembuat anggaran. Manajemen
harus berpartisipasi dalam peninjauan dan persetujuan anggaran, dan
persetujuan tidak hanya sebagai stempel
Manajemen juga harus menindaklanjuti hasil anggaran. Jika tidak ada
umpan balik dari manajemen puncak dalam hal ini hasil anggaran, sistem
anggaran tersebut tidak akan efektif dalam memotivasi pembuat anggaran.

2.3. Jenis Anggaran


2.3.1. Kategori Anggaran Operasi
Dalam organisasi yang relatif kecil, terutama yang tidak mempunyai unit
bisnis, keseluruhan amggaran mungkin hanya setebal satu halaman saja. Dalam
organisasi yang lebih besar, ada halaman ringkasan dan halaman-halaman lain yang
berisi rincian dari unit bisnis, ditambah penelitian dan pengembangan, serta beban
umum dan administratif. Berikut adalah kategori anggaran operasi :
1. Anggaran pendapatan
Anggaran pendapatan berisi proyeksi penjualan unit dikalikan dengan
harga jual yang diperkirakan. Dari semua elemen anggaran laba, anggaran
pendapatan adalah yang paling penting, tetapi juga merupakan elemen yang
dipengaruhi oleh ketidakpastian paling besar. Tingkat ketidakpastian berbeda
antar perusahaan, dan dalam perusahaan yang sama tingkat ketidakpastian
adalah berbeda pada waktu yang berbeda.
2. Anggaran biaya produksi dan biaya penjualan
Manajer produksi membuat rencana untuk memperoleh kuantitas bahan
baku dan tenaga kerja, dan mereka mungkin menyusun anggaran pembelian
untuk barang-barang yang waktu pengirimannya atau waktu tunggunya lama.
3. Anggaran pemasaran
Anggaran pemasaran adalah beban yang dikeluarkan untuk
memperoleh penjualan. Sebagian besar dari jumlah yang tercantum dalam
anggaran mungkin telah dikomitmenkan sebelum tahun tersebut dimulai. Jika
anggaran tersebut adalah untuk suatu organisasipenjualan yang terdiri dari
sejumlah tertentu kantor penjualan dengan jumlah karyawan tertentu, maka
rencana-rencana untuk membuka ataupun menutup kantor penjualan dan untuk
merekrut maupun melatih karyawan baru haruslah direncanakan jauh sebelum
dimulainya tahun anggaran yang bersangkutan.
4. Beban logistik
Beban logistik biasanya dilaporkan secara terpisah dari beban untuk
mendapatkan pesanan. Beban-beban tersebut mencakup entri pesanan,
pergudangan dan pengambilan pesanan, transportasi ke konsumen, dan
penagihan piutang. Secara konseptual, beban-beban ini memiliki perilaku yang
lebih serupa dengan biaya produksi daripada biaya pemasaran.
5. Beban umum dan administratif
Ini merupakan beban dari unit-unit staf, baik dikantor pusat maupun
diunit bisni. Secara keseluruhan, beban-beban ini merupakan biaya
diskresioner, walaupun beberapa komponennya (seperti biaya pembukuan
dalam departemen akuntansi) merupakan biaya teknik. Dalam penyusunan
anggaran,banyak perhatian diberikan dalam kategori ini. Oleh karena pos ini
merupakan biaya kebijakan, maka jumlah yang tepat untuk diotorisasikan
sering diperdebatkan.
6. Beban penelitian dan pengembangan
Anggaran penelitian dan pengembangan menggunakan salah satu dari
dua dari pendekatan, atau kombinasi dari keduanya. Dalam pendekatan
pertama, jumlah total merupakan fokusnya. Jumlah tersebut mungkin
merupakan tingkat pengeluaran saat ini yang disesuaikan dengan inflasi;
ataupun jumlah yang lebih besar, dengan keyakinan bahwa lebih banyak uang
dapat dibelanjakan pada waktu yang baik, jika perusahaan memperkirakan
suatu peningkatan dalam pendapatan penjualan atau jika terdapat peluang yang
baik untuk mengembangkan suatu produk atau proses baru secara signifikan.
Pendekatan alternatif adalah dengan mengagregasikan rencana pengeluaran
dari setiap proyek yang disetujui, ditambah cadangan untuk pekerjaan yang
mungkin akan dilaksanakan walaupun saat ini belum teridentifikasi.
7. Pajak penghasilan
Walaupun baris paling bawah adalah pendapatan setelah pajak
penghasilan, beberapa perusahaan tidak mempertimbangkan pajak penghasilan
dalam menyusun anggran untuk unit bisnis. Hal ini disebabkan karena
kebijakan pajak penghasilan ditetapkan dikantor pusat.

2.3.2. Anggaran-anggaran Lain


Meskipun fokus utama adalah penyusunan anggaran operasi, anggaran yang
lengkap juga meliputi:
1. Anggaran modal
Anggaran modal menyatakan proyek-proyek modal yang telah
disetujui, ditambah tingkat yang lebih tinggi. Anggaran ini biasanya disusun
terpisah dari anggaran operasi.
2. Anggaran neraca
Anggaran neraca menunjukkan implikasi neraca yang tercakup dalam
anggaran modal maupun anggaran operasi. Secara keseluruhan anggaran
neraca bukanlah alat pengendalian manajemen namun beberapa bagiannya
bermanfaat sebagai alat pengendalian. Manajer operasi dapat memengaruhi
tingkat persediaan, piutang usaha ataupun utang usaha seringkali bermanfaat
atas pos-pos tersebut.
3. Anggaran laporan arus kas
Anggaran laporan arus kas menunjukkan berapa banyak jumlah uang
yang dibutuhkan selama tahun tersebut, yang dipasok pada laba yang ditahan,
berapa banyak jika ada yang diperoleh dari pinjaman atau unsure-unsur luar
lainnya. Hal ini sangat penting untuk perencanaan keuangan perusahaan.
4. Manajemen Berdasarkan Tujuan
Tujuan keuangan dimana manajer bertanggung jawab untuk
mencapainya selama tahun anggaran ditetapkan dalam anggaran yang telah
dijelaskan di atas. Implisit dalam jumlah anggaran juga terdapat tujuan-tujuan
tertentu: membuka kantor penjualan baru, memperkenalkan lini produk baru,
melatih kembali karyawan, memasang sistem komputer baru, dan seterusnya.
Beberapa perusahaan membuat sasarannya menjadi eksplisit. Proses
melaksanakan hal-hal tersebut disebut sebagai manajemen berdasarkan tujuan
(Management by objective MBO).
2.4. Tehnik Menyusun Anggaran
Berikut adalah proses penyusunan anggaran yang berlaku umum:

1. Organisasi
a) Departemen anggaran: Departemen anggaran yang biasanya atau tidak
selalu melapor kepada kontroler korporat manangani arus informasi sistem
pengendalian anggaran. Departemen anggaran memiliki beberapa fungsi
yaitu menerbitkan prosedur dan formulir proses penyusunan anggaran,
memberikan bantuan kepada pembuat anggaran untuk proses penyusunan
anggaran mereka. Menangani proses revisi anggaran selama tahun tersebut
dsb.
b) Komite anggaran: Komite anggaran yang anggota-anggotanya terdiri dari
manajemen senior seperti chief executive officer (CEO), chief operating
officer (COO), chief financial officer (CFO). Dibeberapa perusahaan CEO
membuat keputusan tanpa adanya komite. Komite berperan penting dalam
melaksanakan anggaran. Komite tersebut meninjau dan menyetujui atau
menyesuaikan masing-masing anggaran.
2. Penerbitan pedoman
Jika suatu perusahaan memiliki perencanaan strategis maka pada awal
tahun rencana strategis tersebut (biasanya disetujui pada musim panas) adalah
permulaan proses penyusunan anggaran. Jika suatu perusahaan tidak memiliki
perencanaan strategis maka manajer perlu memikirkan masa depan perusahaan.
Tidak seperti penyusunan anggaran, perencanaan strategis tidak memerlukan
manajer pusat karena tanggung jawab dibebankan kepada tingkat yang lebih
rendah. Dengan demikian ada atau tidak adanya rencana strategis langkah
pertama yang dilakukan adalah penerbitan pedoman yang mengatur proses
penyusunan anggaran untuk disebarkan kepada semua manajer pusat.
3. Usulan awal anggaran
Dengan menggunakan pedoman tersebut, manajer pusat tanggung
jawab, dibantu dengan stafnya, mengembangkan anggaran. Karena sebagian
besar pusat tanggung jawab akan memulai tahun anggaran dengan fasilitas,
karyawan, dan sumber daya lain yang sama seperti yang mereka saat ini, maka
anggaran ini didasarkan pada tingkatan yang ada, yang kemudian dimodifikasi
sesuai dengan pedoman.
4. Negosiasi
Proses selanjutnya pembuat anggaran mendiskusikan usulan anggaran
dengan atasannya. Ini merupakan inti dari proses tersebut. Atasan cenderung
untuk menilai validitas dari tiap penyusaian. Biasanya, pertimbangan yang
mempengaruhi adalah bahwa kinerja tahun anggaran sebaiknya merupakan
perbaikan dari kinerja tahun berjalan. Atasan tersebut menyadari bahwa ia akan
menjadi pembuat anggaran di tingkat berikutnya dari proses anggaran dan, oleh
karena itu harus siap untuk mempertahankan anggaran yang pada akhirnya
disetujui.
5. Tinjauan dan persetujuan
Persetujuan terakhir direkomendasikan oleh komite anggaran kepada
CEO. CEO juga menyerahkan anggaran yang telah disetujui kepada dewan
direksi untuk disahkan. Hal ini terjadi pada bulan Desember, tepat sebelum
awal tahun anggaran.
6. Revisi anggaran
Salah satu pertimbangan utama dalam penyusunan anggaran adalah
prosedur untuk merevisi anggaran setelah disetujui. Jelasnya, jika dapat
direvisi sesuai dengan keinginan pembuat anggaran, maka tidak ada gunanya
meninjau dan menyetujui anggaran di awal. Dilain pihak, jika asumsi anggaran
ternyata menjadi tidak realistis sehingga perbandingan angka aktual terhadap
anggaran adalah tidak berarti, maka revisi anggaran mungkin di inginkan. Ada
dua jenis umum revisi anggaran, yaitu:
a. Prosedur yang memungkinkan pemutakhiran anggaran secara sistematis,
b. Prosedur yang memungkinkan adanya revisi dalam keadaan tertentu
7. Anggaran kontinjensi
Anggaran kontinjensi menyediakan suatu cara yang cepat untuk
menyesuaikan dengan kondisi yang berubah jika situasinya telah tiba. Jika
volume penjualan turun 20%, manajer unit bisnis dapat memutuskan sendiri,
sesuai dengan anggaran kontinjensi yang telah ditentukan sebelumnya,
tindakan harus dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai