Anda di halaman 1dari 3

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


HIV/AIDS adalah masalah besar yang mengancam Indonesia dan
banyak negara di seluruh dunia. UNAIDS memperkirakan jumlah ODHA
di seluruh dunia pada tahun 2016 adalah 1 M (830.000-12 milion). Saat ini
tidak ada Negara yang terbebas dari HIV/AIDS. Kasus pertama AIDS di
dunia dilaporkan pada tahun 1981. Meskipun demikian, dari beberapa
literature sebelumnya ditemukan kasus yang cocok dengan definisi
surveilans AIDS pada tahun 1950 dan 1960-an di Amerika Serikat. Kasus
pertama AIDS di Indonesia dilaporkan secara resmi oleh Departemen
Kesehatan tahun 1987 yaitu pada seorang warga negara Belanda di Bali.
Dan kini, kasus HIV/AIDS ini kini semakin meluas dan menyerang
berbagai lapisan dan strata sosial. (1)

Masalah HIV/AIDS adalah masalah besar yang mengancam


Indonesia dan banyak negara di seluruh dunia (Sudoyo,2009). UNAIDS
(Joint United Nations Programme on HIV/AIDS) dan WHO (World
Health Organization) telah memperkirakan bahwa jumlah pengidap HIV
di seluruh dunia meningkat dari 29 juta pada tahun 2001 menjadi 33,4
juta pada tahun 2008, sementara untuk jumlah infeksi yang baru telah
menurun dari 3,2 juta menjadi 2,7 juta selama periode yang sama 3,4.

Simian Immunodeficiency Virus (SIV) menyerupai AIDS pada


manusia dilaporkan pada monyet-monyet yang tertawan di Amerika
[12] [13] [14]
Serikat yang dimulai pada tahun 1983. SIV diisolasi pada tahun
1985 dari beberapa hewan ini, kera rusa tawanan yang menderita simian
AIDS (SAIDS).[13]
Penemuan SIV dibuat segera setelah HIV-1 diisolasi sebagai
penyebab AIDS dan menyebabkan ditemukannya strain HIV-2 di Afrika
Barat. HIV-2 lebih mirip dengan strain SIV yang diketahui saat itu
2

daripada HIV-1, yang menunjukkan untuk pertama kalinya simian asal


HIV. Studi lebih lanjut menunjukkan bahwa HIV-2 berasal dari strain
SIVsmm yang ditemukan pada mangabeys yang tidak sehat, sedangkan
HIV-1, virus utama yang ditemukan pada manusia, berasal dari strain SIV
yang menginfeksi simpanse (SIVcpz).

Simpanse tidak diyakini sebagai host asli keturunan independen


SIV, namun SIVcpz adalah akuisisi yang relatif baru yang dihasilkan dari
rekombinasi SIVgsn (monyet berhidung besar) dan SIVrcm (mangabeys
yang berbokong merah) di dalam habitat simpanse. Diketahui bahwa
simpanse berburu dan mengkonsumsi monyet ini untuk makanan. [15]

Pada tahun 2010, peneliti melaporkan bahwa SIV telah


menginfeksi monyet di Bioko setidaknya selama 32.000 tahun.
Berdasarkan analisis sekuens molekuler, sebelumnya dipikirkan oleh
banyak orang bahwa infeksi SIV pada monyet telah terjadi dalam beberapa
[16]
ratus tahun terakhir. Para ilmuwan memperkirakan bahwa dibutuhkan
waktu yang sama sebelum manusia menyesuaikan diri terhadap infeksi
HIV dengan cara monyet di Afrika telah beradaptasi dengan SIV dan tidak
menderita kerugian apapun dari infeksi tersebut. [17]

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis berkeinginan untuk


membahas telaah SIV terkait HIV.

1.2 Tujuan
1.2.1 Umum : Untuk mengetahui SIV terkait HIV
1.2.2 Khusus :
1. Untuk mengetahui definisi dan etiologi
2. Untuk mengetahui epidemiologi
3. Untuk mengetahui mode of transmition SIV
3

1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat bagi penulis
Penulis dapat memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat
terutama mengenai SIV terkaid HIV.
1.3.2 Manfaat bagi pembaca
Pembaca dapat mengetahui dan memahami mengenai SIV terkait
HIV.
1.3.3 Manfaat bagi KKP
Menambah wawasan mengenai SIV terkait HIV

Anda mungkin juga menyukai