2 (2010)
ISSN 0854-4425
ISSN 0854-4425
JURNAL
JURNAL
BIOLOGI
BIOLOGI
INDONESIA
INDONESIA
Akreditasi: No 816/D/08/2009
Vol. 6, No. 2, Juni 2010
Isolasi Bakteri Pendegradasi Phenanthrene dari Batanta-Salawati Raja Ampat Papua 153
Rini Riffiani
Perubahan Tutupan Hutan Mangrove di Pantai Timur Sumatera Utara Periode 1977- 163
2006
Onrizal
Keragaman Genetika Ramin [Gonystylus bancanus (Miq.) Kurz] dari Provinsi Riau 173
Berdasarkan Profil Random Amplified Polymorphic DNA
Yulita Kusumadewi, Yuyu S. Poerba, &Tukirin Partomihardjo
Laju Kehilangan dan Kondisi Terkini Habitat Baning Sulawesi (Indotestudo forstenii) di 185
Semenanjung Santigi, Sulawesi Tengah, Indonesia
Awal Riyanto, Suprayogo Soemarno dan Achmad Farajallah
Plant- β Diversity and Composition in Mount Nok and the Waifoi Forest of the Waigeo 195
Raja Ampat Islands: with Special Reference to The Threatened Species
Didik Widyatmoko
Emisi Gas Dinitrogen Oksida dari Tanah Sawah Tadah Hujan yang diberi Jerami Padi 211
dan Bahan Penghambat Nitrifikasi
A. Wihardjaka
Pengelompokan Kelelawar Pemakan Buah dan Nektar Berdasarkan Karakteristik Jenis 225
Pakan Polen di Kebun Raya Bogor, Indonesia
Sri Soegiharto, Agus P. Kartono, & Ibnu Maryanto
BOGOR, INDONESIA
J. Biol. Indon. Vol 6, No. 2 (2010)
Editor Pengelola
Alamat Redaksi
Sekretariat
Oscar efendi SSi MSi
d/a Pusat Penelitian Biologi - LIPI
Jl. Ir. H. Juanda No. 18, Bogor 16002 , Telp. (021) 8765056
Fax. (021) 8765068
Email : jbi@bogor.net
Website : http://biologi.or.id
Jurnal ini telah diakreditasi ulang dengan nilai A berdasarkan SK Kepala LIPI 816/
D/2009 tanggal 28 Agustus 2009.
J. Biol. Indon. Vol 6, No.2 (2010)
KATA PENGANTAR
Jurnal Biologi Indonesia edisi volume 6 nomer 2 tahun 2010 yaitu memuat 11
artikel lengkap dan sebuah artikel tulisan pendek. Penulis pada edisi ini sangat
beragam yaitu dari Departemen Kementerian Kehutanan, Pertanian, Fakultas MIPA
IPB, Fakultas Kehutanan IPB, Fakultas. MIPA Universitas Indonesia, Fakultas
Pertanian Universitas Sumatra Utara, Pusat Konservasi Kebun Raya Bogor, Pusat
Penelitian Limnologi-LIPI Bogor dan Pusat Penelitian Biologi LIPI Bogor. Topik
yang dibahas pada edisi ini meliputi empat topik dalam bidang Botani, dua topik
tentang mikrobiologi satu topik mengenaik hasil perombakan bakteri dan bahan
organik lainnya dan lima topik dalam bidang zoologi
Beragamnya penulis pada edisi ini yang membahas tiga topik utama yaitu
Zoologi, Botani dan Mikrobiologi diharapkan semakin banyak keragaman pembaca
dan akhir kata yang diharapkan dari editor jurnal ini akan semakin banyak penulis
yang berkeinginan membagi hasil karya penelitiannya dengan menulis ke dalam
Jurnal Biologi Indonesia.
Editor
J. Biol. Indon. Vol 6, No. 2 (2010)
DAFTAR ISI
Isolasi Bakteri Pendegradasi Phenanthrene dari Batanta-Salawati Raja Ampat Papua 153
Rini Riffiani
Perubahan Tutupan Hutan Mangrove di Pantai Timur Sumatera Utara Periode 1977- 163
2006
Onrizal
Keragaman Genetika Ramin [Gonystylus bancanus (Miq.) Kurz] dari Provinsi Riau 173
Berdasarkan Profil Random Amplified Polymorphic DNA
Yulita Kusumadewi, Yuyu S. Poerba, &Tukirin Partomihardjo
Laju Kehilangan dan Kondisi Terkini Habitat Baning Sulawesi (Indotestudo forstenii) di 185
Semenanjung Santigi, Sulawesi Tengah, Indonesia
Awal Riyanto, Suprayogo Soemarno dan Achmad Farajallah
Plant- β Diversity and Composition in Mount Nok and the Waifoi Forest of the Waigeo 195
Raja Ampat Islands: with Special Reference to The Threatened Species
Didik Widyatmoko
Emisi Gas Dinitrogen Oksida dari Tanah Sawah Tadah Hujan yang diberi Jerami Padi 211
dan Bahan Penghambat Nitrifikasi
A. Wihardjaka
Pengelompokan Kelelawar Pemakan Buah dan Nektar Berdasarkan Karakteristik Jenis 225
Pakan Polen di Kebun Raya Bogor, Indonesia
Sri Soegiharto, Agus P. Kartono, & Ibnu Maryanto
Analysis of Nutrient Requirement and Feed Efficiency Ratio of Maroon Leaf Monkey 255
(Presbytis rubicunda Mueller, 1838)
Wartika Rosa Farida
Pencirian Karbon Organik Air Sungai Citarum Hulu Dari Masukan Air Limbah 277
Penduduk dan Industri
Eko Harsono dan Sulung Nomosatryo
TULISAN PENDEK
Arti Kebun Raya Bogor Bagi Kehidupan Kumbang Sungut Panjang (Coleoptera, 289
Cerambicidae)
Woro Anggaraitoningsih Noerdjito
Jurnal Biologi Indonesia 6(2): 153-161 (2010)
Rini Riffiani
Bidang Mikrobiologi, Pusat Penelitian Biologi-LIPI Jl. Jakarta – Bogor km 46, Cibinong,
Email: Rar4id@yahoo.com
ABSTRACT
Isolation of Bacteria Degrading Phenanthrene in Batanta- Salawati Districts Raja Ampat
Papua. Polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs) are important environmental contaminants
in soil and water. These compounds have a potential risk to human health, as many of them are
carsinogenic and toxic to marine organisms such as diatome, gasthrophode, mussel, and fish.
Phenanthrene is one of the hazardous hydrocarbon compounds. The purpose of this research
was to characterize microbial strains from Batanta-Salawati Raja Ampat Papua Island and their
ability to remove phenanthrene. Two isolates were identified at their physiological characteristics
based on salinity tolerance, pH tolerance and the composition of nitrogen base. Molecular
identification based on 16S rRNA gene sequences indicated that bacteria had the highest
similarity with Rhodobacteraceae bacterium F9 and Roseobacter sp. RW 37.
Rhodobacteraceae bacterium F9 could grow optimum on ONR7a media with 5% salinity and
at pH of 5-7,5 while Roseobacter sp. RW 37 could grow optimum on ONR7a media with 2%
salinity and at pH of 6,2-7,5.
153
Rini Riffiani
154
Isolasi Bakteri Pendegradasi Phenanthrene dari Batanta
155
Rini Riffiani
156
Isolasi Bakteri Pendegradasi Phenanthrene dari Batanta
pertumbuhan isolat B29 berada pada uji statistik terjadi perbedaan yang nyata
kisaran salinitas lebih luas dibandingkan pada pertumbuhan bakteri SL49 dan B29
SL49, yaitu pada kisaran salinitas 2-10%, dengan perlakuan dengan variasi pH pada
dengan pertumbuhan optimum terjadi taraf uji 0,05.
pada salinitas (NaCl) 5% dengan setelah
diinkubasi selama 28 jam (Gambar 3B). Identifikasi dan Analisis Filogenetik
Berdasarkan uji statistik terjadi perbedaan Isolat Terpilih
yang nyata pada pertumbuhan bakteri SL Berdasarkan analisis penjajaran
49 dan B29 dengan perlakuan dengan urutan nukleotida parsial gen pengkode
variasi salinitas pada taraf uji 0,05. 16S rDNA menggunakan program
BLAST, bakteri dengan kode isolat B29
Pengaruh pH Terhadap Pertumbuhan mempunyai tingkat kesamaan tertinggi
Isolat Terpilih dengan Rhodobacteraceae bacterium
Hasil pengujian pH terhadap F9 dengan persentase tingkat kesamaan
pertumbuhan menunjukkan bahwa 100% dan urutan nukleotida yang dapat
pertumbuhan optimum bakteri SL49 dideteksi mencapai hingga 1026 bp.
terjadi pada pH normal, yaitu pada Sedangkan bakteri dengan kode isolat SL
kisaran 6,2-7,5 (Gambar 4A). Pada pH 49 mempunyai tingkat kesamaan dengan
asam (pH 5) dan pH basa (pH 10) Roseobacter sp. RW 37 dengan tingkat
pertumbuhan bakteri terlihat kurang kesamaan 99% dan nukleotida yang
optimal. dapat dideteksi mencapai 910 bp.
Pertumbuhan bakteri B29 memiliki
kisaran pH yang lebih luas dibandingkan PEMBAHASAN
dengan SL49, yaitu pada kisaran 5-7,5.
Hasil tersebut menunjukkan bakteri B29 Terbentuknya zona bening di
memiliki toleransi terhadap pH dan sekeliling koloni bakteri menunjukkan
salinitas yang lebih luas dibandingkan bahwa koloni bakteri tersebut dapat
bakteri SL49 (Gambar 4B). Berdasarkan menggunakan senyawa phenanthrene
A) B)
Gambar 3. (A) Kurva pertumbuhan bakteri SL 49; (B) B 29 dalam medium ONR7 dengan variasi
salinitas
157
Rini Riffiani
sebagai sumber karbon dan energi bagi Bakteri Aeromonas dan Nocardioides
pertumbuhannya. Oleh karena media sp. strain KP7 mendegradasi senyawa
ONR7a merupakan media minimum phenanthrene melalui jalur o-phthalat,
mineral, setelah sumber karbon dari sedangkan bakteri Burkholderia
medium digunakan untuk pertumbuhan cepacia F297 melalui jalur salisilat
habis, maka bakteri akan menggunakan (Iwabuchi & Harayama 1997; Mrozik
senyawa kar bon aromatik yaitu et al.2002). Serangkaian reaksi yang
phenanthrene sebagai sumber karbon terjadi dalam proses biodegradasi
dan energi bagi bakteri (Sheryl et al. senyawa phenanthrene baik melalui jalur
1995). o-phthalat maupun salisilat dapat dilihat
Menurut Iwabuchi & Harayama. pada.
(1997), biodegradasi senyawa PAH Menurut Anthoni (2006), NaCl
diawali dengan masuknya atom oksigen sangat mempengaruhi salinitas air laut,
(reaksi oksidasi) ke dalam inti aromatik. karena konsentrasinya paling dominan
Reaksi ini dikatalisis oleh multikomponen dibandingkan dengan senyawa lainnya.
dioksigenase. Senyawa PAH yang Air laut dengan salinitas 3,5%
teroksidasi akan membentuk prekursor mengandung sekitar 85,62% NaCl,
intermediet dari siklus asam sitrat. artinya konsentrasi senyawa NaCl di
Sebagai produk dari siklus tersebut pada dalam air laut sebesar 3%. Oleh karena
akhirnya akan terbentuk air dan karbon itu, bakteri SL49 dapat tumbuh optimum
dioksida. pada medium dengan salinitas (NaCl)
Senyawa phenanthrene dapat 2%, karena konsentrasi NaCl yang
didegradasi secara sempurna oleh bakteri terkandung di dalamnya hampir
menjadi air dan karbon dioksida melalui menyerupai habitat aslinya (air laut) yaitu
salah satu dari dua jalur yang ada, yakni sebesar 3%.
jalur o-phthalat dan salisilat (Iwabuchi & Pertumbuhan isolat B29 berada
Harayama 1997). Kedua jalur tersebut pada kisaran salinitas lebih luas
melalui senyawa intermediet yang sama, dibandingkan SL49, yaitu pada kisaran
yaitu 1-hydroxy-2-napthoic acid. salinitas 2-10%, dengan pertumbuhan
A) B)
Gambar 4 (A) Kurva pertumbuhan bakteri SL49; (B) B29 dalam medium ONR7a dengan variasi
pH
158
Isolasi Bakteri Pendegradasi Phenanthrene dari Batanta
optimum terjadi pada salinitas (NaCl) 5% ini menunjukkan bahwa bakteri SL49
dengan OD 1,396 setelah diinkubasi memiliki pH optimum untuk pertumbuhan
selama 28 jam (Gambar 3B). Hal ini sesuai dengan pH habitat asli dari bakteri
diduga stabilitas membran, aktivitas laut, yaitu sekitar 7-8,5 (Peter 2003).
enzim, maupun mekanisme transpor aktif Hasil analisis menampilkan pohon
bakteri ini tidak terganggu oleh kenaikan filogeni kedua isolat bakteri tersebut dapat
konsentrasi Na+. Menurut Kogure et al. dilihat pada Gambar 5. Pohon filogeni
(1991), sebagian bakteri laut memiliki tersebut menunjukkan bahwa B29 adalah
ketergantungan terhadap ion Na+ untuk Rhodobacteraceae bacterium F9 dan
menjaga stabilitas membran, aktivitas bakteri SL49 adalah Roseobacter sp.
enzim, dan mekanisme tranpor aktif. RW 37 memiliki kekerabatan yang dekat.
Pertumbuhan bakteri B29 memiliki Kedua kelompok tersebut termasuk ke
kisaran pH yang lebih luas dibandingkan dalam kelompok α-Proteobacteria.
dengan SL49, yaitu pada kisaran 5-7,5. Mikroba laut dari kelompok Sub klas
Hasil tersebut menunjukkan bakteri B29 Proteobacteria merupakan mikroba laut
memiliki toleransi terhadap pH dan terkultur yang mempunyai peran dalam
salinitas yang lebih luas dibandingkan proses bioremediasi senyawa toksik
bakteri SL49 (Gambar 4A dan 4B). Hal seperti senyawa PAH (Polycyclic
159
Rini Riffiani
160
Isolasi Bakteri Pendegradasi Phenanthrene dari Batanta
Ouyang, Jun. 2006. Phenanthrene gen. nov., sp. nov., a Novel Marine
Pathway Map. http://umbbd.msi. Bacterium That Obligately Utilizes
umn. edu/pha/phamap. html Hydrocar-bons”. International
Peter L., JA.Musick & Jeanette Journal of Systematic and
Wyneken. 2003. The Biology of Evolutionary Microbiology,
Sea Turtles. II: 420.CRC Press 141–148
LLC. Sheryl, E Dykstershouse, JP. Gray, RP.
Sack, U, MH.Thomas, D. Joanna, EC. Herwig, Canolara & JT. Staley.
Carl, M. Rainer, Z. Frantisek & F. 1995. Cycloclasticus pugetii gen.
Wolfgang 1997. Comparison of Nov, sp. Nov, on Aromatic
Phenanthrene and Pyrene Degra- Hydr oca rbon-Degra ding
dation by Different Wood-Deca- Bacterium from Marine Sadi-
ying Fungi”. Appl.& Envi. ments. International Journal of
Microbiolog. 63: 3919-3925. Systematic Bacteriology. 116-
Yamikov, MM., Laura G., Renata D., 123.
Ermanno C., Tatiana N. C., Wolf- Vidali, M. 2001. “Bioremediation and
Rainer A., Heinrich L., Kenneth Overview”. Pure and Applied.
N. Timmis & Peter N. Golyshin. Chemistry.IUPAC, Vol. 73, 7:
2004. “Thalassolituus oleivorans 1163–1172.
161
J. Biol. Indon. Vol 6, No. 2 (2010)
PANDUAN PENULIS
Naskah dapat ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Naskah disusun dengan urutan:
JUDUL (bahasa Indonesia dan Inggris), NAMA PENULIS (yang disertai dengan alamat Lembaga/
Instansi), ABSTRAK (bahasa Inggris, maksimal 250 kata), KATA KUNCI (maksimal 6 kata),
PENDAHULUAN, BAHAN DAN CARA KERJA, HASIL, PEMBAHASAN, UCAPAN
TERIMA KASIH (jika diperlukan) dan DAFTAR PUSTAKA.
Naskah diketik dengan spasi ganda pada kertas HVS A4 maksimum 15 halaman termasuk
gambar, foto, dan tabel disertai CD. Batas dari tepi kiri 3 cm, kanan, atas, dan bawah masing-
masing 2,5 cm dengan program pengolah kata Microsoft Word dan tipe huruf Times New Roman
berukuran 12 point. Setiap halaman diberi nomor halaman secara berurutan. Gambar dalam
bentuk grafik/diagram harus asli (bukan fotokopi) dan foto (dicetak di kertas licin atau di scan).
Gambar dan Tabel di tulis dan ditempatkan di halam terpisah di akhir naskah. Penulisan simbol α,
β, χ, dan lain-lain dimasukkan melalui fasilitas insert, tanpa mengubah jenis huruf. Kata dalam
bahasa asing dicetak miring. Naskah dikirimkan ke alamat Redaksi sebanyak 3 eksemplar (2 eksemplar
tanpa nama dan lembaga penulis).
Penggunaan nama suatu tumbuhan atau hewan dalam bahasa Indonesia/Daerah harus
diikuti nama ilmiahnya (cetak miring) beserta Authornya pada pengungkapan pertama kali.
Daftar pustaka ditulis secara abjad menggunakan sistem nama-tahun. Contoh penulisan
pustaka acuan sebagai berikut :
Jurnal :
Hara, T., JR. Zhang, & S. Ueda. 1983. Identification of plasmids linked with polyglutamate
production in B. subtilis. J. Gen. Apll. Microbiol. 29: 345-354.
Buku :
Chaplin, MF. & C. Bucke. 1990. Enzyme Technology. Cambridge University Press. Cambridge.
Bab dalam Buku :
Gerhart, P. & SW. Drew. 1994. Liquid culture. Dalam : Gerhart, P., R.G.E. Murray, W.A. Wood,
& N.R. Krieg (eds.). Methods for General and Molecular Bacteriology. ASM., Washington.
248-277.
Abstrak :
Suryajaya, D. 1982. Perkembangan tanaman polong-polongan utama di Indonesia. Abstrak
Pertemuan Ilmiah Mikrobiologi. Jakarta . 15 –18 Oktober 1982. 42.
Prosiding :
Mubarik, NR., A. Suwanto, & MT. Suhartono. 2000. Isolasi dan karakterisasi protease
ekstrasellular dari bakteri isolat termofilik ekstrim. Prosiding Seminar nasional Industri
Enzim dan Bioteknologi II. Jakarta, 15-16 Februari 2000. 151-158.
Skripsi, Tesis, Disertasi :
Kemala, S. 1987. Pola Pertanian, Industri Perdagangan Kelapa dan Kelapa Sawit di
Indonesia.[Disertasi]. Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Informasi dari Internet :
Schulze, H. 1999. Detection and Identification of Lories and Pottos in The Wild; Information
for surveys/Estimated of population density. http//www.species.net/primates/loris/
lorCp.1.html.
J. Biol. Indon. Vol 6, No.2 (2010)
Analysis of Nutrient Requirement and Feed Efficiency Ratio of Maroon Leaf Monkey 255
(Presbytis rubicunda Mueller, 1838)
Wartika Rosa Farida
Pencirian Karbon Organik Air Sungai Citarum Hulu Dari Masukan Air Limbah 277
Penduduk dan Industri
Eko Harsono & Sulung Nomosatryo
TULISAN PENDEK
Arti Kebun Raya Bogor Bagi Kehidupan Kumbang Sungut Panjang (Coleoptera, 289
Cerambicidae)
Woro Anggaraitoningsih Noerdjito