Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Mungkin ada segelintir orang yang akan berasumsi seperti di atas ketika di
paparkan sebuah pembahasan yang seakan di pentingkan mengenai Kesehatan
dan Keselamatan Kerja atau di biasa di sebut K3 terutama di bidang kelistrikan.
Tapi ada juga sebagian lagi bahkan mungkin sebagian besar dari mereka
berasumsi sebaliknya yang mengatakan bahwa K3 itu sangatlah penting dalam
dunia kerja terutama bagi mereka yang tidak ingin terjadi sesuatu yang tidak
mereka inginkan tentunya maupun yang sudah mereka saksikan, entah itu
pengalaman sendiri maupun yang terjadi pada orang lain yang telah mereka
saksikan.
Maka untuk membantu mereka yang takut akan kejadian itu ataupun yang
trauma maka memang sangat penting di paparkannya Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di bidang kelistrikan itu guna menunjang karir para pekerja
supaya tidak perlu lagi merasa takut jika mengikuti setiap keselamatan yang di
beri tahukan.
Disini akan lebih ke listrik dimana listrik ini sendiri merupakan aliran
electron dari sebuah objek melalui konduktor (penghantar listrik yang baik),
electron juga merupakan partikel terluar dari atom yang bermuatan negatif.
1.3 Tujuan
Adapun maksud dan tujuan disusunnya makalah ini adalah :
2.1 Pengantar K3
A. Pengertian Keselamatan dan kesehatan Kerja
Menurut Mangkunegara (2002, p.163) Keselamatan dan kesehatan kerja
adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan
baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.
Menurut Suma’mur (2001, p.104), keselamatan kerja merupakan
rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi
para karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan.
Menurut Simanjuntak (1994), Keselamatan kerja adalah kondisi
keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja
yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan,
dan kondisi pekerja.
Undang-Undang yang mengatur tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
adalah Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan khususnya
Paragraf 5 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, pasal 86 dan 87.
Pasal 86 ayat 1 berbunyi: “Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk
memperolah perlindungan atas Keselamatan dan Kesehatan Kerja”.
Keselamatan kerja juga menunjuk pada suatu kondisi kerja yang aman dan
selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja. Keselamatan
kerja adalah pengawasan terhadap orang, mesin, material dan metode yang
mencakup lingkungan kerja agar supaya pekerja tidak mengalamai cedera
menurut Mangkunegara dalam Sayuti (2013:195).
Bahaya arus listrik yang mengalir ke dalam tubuh kita dipengaruhi oleh
jenis dan kekuatan arus listrik, ketahanan tubuh terhadap arus listrik, jalur arus
listrik ketika masuk ke dalam tubuh serta lamanya arus listrik mengalir di dalam
tubuh kita. Semakin besar dan lama arus listrik yang mengalir di dalam tubuh kita
maka semakin besar juga bahaya yang dapat ditimbulkan terhadap tubuh kita.
Berikut ini akan diberikan tabel batas arus dan pengaruhnya terhadap tubuh
manusia serta tabel besar dan lamanya tegangan sentuh maksimum.
Seseorang hanya akan bisa bertahan pada aliran listrik yang kurang dari 10
mA, karena masih memiliki kendali terhadap otot-otot lengannya. Jika lebih dari
itu, kemungkinan sudah tidak memiliki kendali lagi. Hal inilah yang membuat
seseorang tidak bisa melepaskan alat listrik (semakin memperketat cengkeraman
alat listrik), sehingga aliran listrik akan semakin kuat melalui tubuh dan
menimbulkan luka serius.
Aliran listrik yang parah bisa menyebabkan kerusakan yang lebih banyak
bagi tubuh, tapi terkadang tidak terlihat oleh mata. Seseorang mungkin akan
mengalami perdarahan internal, rusaknya jaringan, saraf dan otot atau bahkan
menyebabkan luka yang tersembunyi. Namun jika tegangannya terlalu tinggi,
maka kematian tidak bisa dihindari. Jika ada seseorang yang tersetrum listrik,
sebaiknya jangan menyentuh orang tersebut karena aliran listrik bisa berpindah
dan membuat keduanya tersetrum bersama.
Bahaya listrik dibedakan menjadi dua, yaitu bahaya primer dan bahaya
sekunder. Bahaya primer adalah bahaya-bahaya yang disebabkan oleh listrik
secara langsung, seperti bahaya sengatan listrik dan bahaya kebakaran atau
ledakan (Gambar 1).
Semakin besar dan luas bidang kontak antara tubuh dan perlengkapan listrik,
semakin rendah hambatan instalasinya, semakin banyak arus listrik yang
mengalir melewati tubuh dan akibatnya semakin parah.
2. Kondisi tubuh
Ketika kulit manusia dalam kondisi kering, tahanan tubuh menjadi tinggi dan
cukup untuk melindungi bahaya sengatan listrik. Namun, kondisi kulit benar-
benar kering sangat jarang dijumpai, kecendrungannya setiap orang akan
mengelurkan keringat walaupun hanya sedikit. Oleh karena itu tubuh
dianggap selalu basah sehingga tahanan menjadi rendah dan kemungkinan
terkena sengatan menjadi tinggi.
Tahanan tubuh ini dipengaruhi pula oleh jenis kelamin wanita dewasa
memiliki tahanan tubuh yang berbeda dengan laki-laki dewasa. Tahanan
tubuh wanita dewasa lebih rendah dibandingkan tahanan tubuh laki-laki
dewasa. Oleh karena itu arus listrik yang mengalir ke tubuh wanita dewasa
cenderung lebih besar dan akibatnya tentu lebih parah.
4. Jumlah miliampere
Miliampere adalah satuan yang digunakan untuk mengukur arus listrik.
Semakin besar arus listrik yang melewati tubuh manusia, semakin besar pula
resiko
Ketika tubuh tersengat listrik, arus listrik akan mengalir melewati tubuh.
Apabila arus listrik tersebut melewati bagian-bagian vital seperti jantung,
sengatan listrik akan sangat berbahaya dan menyebabkan kematian.
Semakin lama tubuh manusia tersengat listrik tentu bahaya yang ditimbulkan
akan semakin parah pula.
a. Instalasi listrik yang telah selesai dipasang harus diperiksa dan diuji
sebelum dialiri listrik oleh pegawai pengawas spesialis lstrik.
b. Instalasi listrik yang telah dialiri listrik, instalatir masih terikat tanggung-
jawab satu tahun atas kecelakaan termasuk kebakaran akibat kesalahan
pemasangan instalasi.
c. Harus ada pemeriksaan yang rutin terhadap isolator. Isolator yang retak,
terutama untuk tegangan menengah dan/ atau tegangan tinggi yang dapat
mengakibatkan gangguan pada perusahaan atau dapat menimbulkan
kecelakaan.
d. Seluruh instalasi listrik, tidak hanya bagian yang mudah terkena gangguan
saja, tetapi juga pengaman, pelindung dan perlengkapannya harus
terpelihara dengan baik.
e. Jangan membiarkan instalasi yang aus, penuaan atau mengalami
kerusakan. Segera dilakukan penggantian.
f. Isolator saklar minyak, transformator dan sebagainya pada waktunya harus
dibebaskan dari air, debu, arang dan zat asam, antara lain dengan cara
penyaringan.
g. Perlengkapan seperti relai lebih cepat mengalami kerusakan. Oleh sebab
itu harus sering dilakukan pengujian terhadapnya.
h. Dalam melakukan pemeliharaan, dilarang menggunakan perkakas kerja
dan bahan magnetic dekat dengan medan magnet perlengkapan listrik.
i. Pelindung dan pengaman, yang selama pemeliharaan dibuka/ dilepas,
harus dipasang kembali pada tempatnya.
j. Dilarang menyimpan bahan yang mudah terbakar di daerah yang dapat
membahayakan instalasi listrik.
k. Diruang dengan bahaya ledakan tidak diijinkan mengadakan perbaikan dan
perluasan instalasi pada keadaan bertegangan; dan dalam keadaan aman,
perlengkapan listrik harus terpelihara dengan baik.
Tipe arus listrik, tinggi tegangan listrik, tipe material penghantar listrik ke
tubuh korban dan kondisi korban akan menentukan tingkat keseriusan korban dan
apabila tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan efek yang lebih buruk.
Pencegahan
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.pdfwindows.com/pdf/manajemen-k3-bidang-listrik/
2. http://kamuslistrik.blogspot.com/2010/02/ertolongan-terhadap-korban-
sengatan.html
3. http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=4&ved=0CCsQFjAD
&url=http%3A%2F%2Fwww.lintassolusiprima.com%2Fdownload%2Fbr
osur%2Foc%2FElectrical%2520Safety%2520%26%2520LOTO%2520Pro
cedures.pdf&rct=j&q=prosedur%20p3k%20pada%20bidang%20kelistrika
n&ei=DPIYTrT2MYr5rQeWtczPAQ&usg=AFQjCNH-
y1EXSSXISOFYNtKZeVefY8tgKw&cad=rja
4. http://qodirnet.blogspot.com/2009/12/efek-sengatan-listrik.html
5. http://instalasilistrik.net/efek-bahaya-arus-listrik/
6. http://instalasilistrik.net/tindakan-preventif-untuk-mencegah-bahaya-
listrik/