Anda di halaman 1dari 4

1

BAB III

METODOLOGI PENULISAN

3.1. Rancangan Studi Kasus

Rancangan studi kasus ini ialah deskriptif analitik untuk mengeksplorasi


masalah Asuhan Keperawatan Pada Pasien post partum dengan masalah
Ketidakefektifan Pemberian ASI di RSUD Kota TanjungPinang tahun 2020.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan asuhan keperawatan yang meliputi
pengkajian, diagnose keperawatan, perencanaan , pelaksanaan dan evaluasi.

3.2. Subyek Studi Kasus

Subyek penelitian yang digunakan dalam penelitian keperawatan adalah


individu dengan kasus yang diteliti secara rinci dan mendalam. Adapun subyek
penelitian yang diteliti minimal berjumlah dua pasien dengan kasus dan masalah
keperawatan yang sama, yaitu pasien Post Partum dengan masalah Ketidakefektifan
Pemberian ASI.

3.3. Fokus Studi

Fokus studi pada studi kasus ini ialah Pada Pasien Post Partum dengan
Ketidakefektifan Pemberian ASI.

3.4. Definisi Operasional


Adapun definisi operasional pada studi kasus ini ialah :
1. Masa nifas atau post partum adalah masa setelah persalinan selesai
sampai 6 minggu atau 42 hari. Setelah masa nifas, organ reproduksi secara
perlahan akan mengalami perubahan seperti sebelum hamil
2. ASI eksklusif adalah pemberian ASI kepada bayu tanpa makanan dan
minuman pendamping ( termasuk air jeruk, madu , air gula ). Tindakkan tersebut
dapat dimulai sejak bayi berumur enam bulan , bayi boleh diberikan makanan
pendamping ASI (MP-ASI), Karena ASI dapat memenuhi lagi keseleruhan
kebutuhan gizi bayi sesudah umur enam bulan. Namun, pemberian ASI bisa
diteruskan hingga bayi berusia 2 tahun.
2

3.5. Lokasi dan Waktu

Lokasi pada studi kasus ini yaitu di Ruang Cempaka RSUD Kota
TanjungPinang. Lama waktunya ialah sejak pasien pertama kali masuk rumah
sakit (MRS) sampai pulang dan atau pasien yang dirawat minimal 3 hari. Jika
sebelum 3 hari pasien sudah pulang , maka perlu penggantian pasien lainnya
yang sejenisnya. Waktu dan hari direncanakan pada bulan.

3.6. Pengumpulan Data


3.6.1. Teknik Pengumpulan Data

Pada sub bab ini, dijelaskan terkait metode pengumpulan data yang digunakan
:
1. Wawancara (hasil anamnesis berisi tentang identitas klien , keluhan utama
, riwayat penyakit sekarang-dahulu-keluarga dll. Sumber data dari pasien ,
keluarga , perawat lainnya.
2. Observasi dan pemeriksaan fisik ( dengan pendekatan IPPA : inspeksi ,
palpasi , perkusi , auskultasi ) pada system tubuh klien.
3. Studi dokumentasi dan format pengkajian maternitas yang sudah
ditetapkan dalam pembelajaran asuhan keperawatan maternitas (hasil dari
pemeriksaan diagnostic dan kuesioner).

3.6.2. Sumber dan Jenis Data

1). Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari pasien berupa data
subjektif dan objektif. Data subjektif didapat dari keluhan pasien sedangkan
data objektif didapat dari observasi penulis kepada pasien.

2). Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang didapat dari keluarga pasien, tenaga
medik yang lain, serta catatan Medical Record

3.6.3. Instrumen Pengumpulan Data

Alat atau instrument pengumpulan data menggunakan format


pengkajian asuhan keperawatan sesuai ketentuan yang berlaku dalam
pembelajaran asuhan keperawatan maternitas Prodi D III Keperawatan
Politeknik Kesehatan TanjungPinang.

3.7. Penyajian Data

Setelah data didapat selanjutnya akan diolah secara manual yaitu


dengan cara mengklarifikasi, mendokumentasi dan selanjutnya disajikan
secara tertulis sesuai pedoman dan asuhan keperawatan maternitas yang telah
ditetapkan menggunakan format pengkajian.
3

3.8. Etika Studi Kasus

Berikut ini dijelaskan tentang prinsip-prinsip etika dalam penelitian


(The five Right of Human Subjects in Research) menurut Macnee (2003)
dalam Panduan LTA Program Studi DIII Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Tanjungpinang (2018), yaitu :

1). Hak untuk self determination, klien memiliki otonomi dan hak untuk
membuat keputusan secara sadar dan dipahami dengan baik, bebas dari
paksaan untuk berpartisipasi atau tidak dalam penelitian ini atau untuk
mengunderkan diri dari penelitian ini.

2). Hak terhadap privary dan dignity berarti bahwa klien memiliki hak untuk
dihargai tentang apa yang mereka lakukan dan apa yang dilakukan terhadap
mereka serta untuk mengontrol kapan dan bagaimana informasi tentang
mereka dibagi dengan orang lain.

3). Hak anonymity dan confidentiality, maka semua informasi yang didapat
dari klien dijaga dengan sedemikian rupa sehingga informasi individual
tertentu tidak bisa langsung dikaitkan dengan klien , dank lien juga haru
dijaga kerahasiaan atas keterlibatannya dalam penelitian ini.

4). Hak terhadap penanganan yang adil memberikan individu hak yang sama
untuk dipilih atau terlibat dalam penelitian tanpa diskriminasi dan diberikan
penanganan yang sama dengan menghormati seluruh penelitian yang
disepakati, dan untuk memberikan penanganan terhadap masalah yang muncul
selama partisipasi dalam penelitian.

5). Hak untuk mendapatkan perlindungan dan ketidaknyamanan dan kerugian


mengharuskan agar klien dilindungi dari eksploitasi dan peneliti harus
menjamin bahwa semua usaha dilakukan untuk meminimalkan bahaya atau
kerugian dari suatu penelitian, serta memaksimalkan manfaat dari penelitian.
4

3.9. Prosedur Studi Kasus

Studi kasus diawali dengan penyusunan usulan penelitian dengan


menggunakan metode kasus dan dengan fokus masalah, pengajuan judul,
pengajuan proposal melalui proses bimbingan dan konsultasi , mengikuti ujian
seminar proposal, setelah disetujui oleh penguji proposal, mengajukan surat
permohonan izin penelitian ke Direktorat Poltekkes Kemenkes
Tanjungpinang, mengajukan surat permohonan izin ke RSUD Kota
Tanjungpinang, maka dilanjutkan dengan pengambilan data pada pasien
dengan memberikan surat persetujuan terlebih dahulu. Data penelitian berupa
hasil pengukuran, observasi, wawancara terhadap kasus yang menjadi fokus
penelitian.

Anda mungkin juga menyukai