Anda di halaman 1dari 2

1.

Elemen Primer
Elemen primer merupakan sebuah sumber arus listrik yang bersifat sekali pakai atau
tidak dapat diperbarui . elemen primer ini hanya bisa digumakan sekali dan tidak bisa
mengisi elemen primer lagi jika energinya sudah habis. Anda harus mengganti sumber
arus listrik pada elemen primer tersebut dengan sumber arus yang baru jika energinya
sudah habis. Contoh elemen primer adalah sebagai berikut :

Baterai

Jika anda mengamati, baterai memiliki dua kutub yaitu kutub positif dan kutub negatif.
Baterai termasuk jenis elemen kering. Kutub positif baterai tersebut berupa batang
karbon yang dicampuran dengan mangan dioksida (MnO2) dan amonium klorida
(NH4Cl. sedangkan kutub negatif baterai adalah lapisan paling luar yang terbuat dari
seng (Zn).

Seperti yang telah kita ketahui, baterai mempunyai kutub positif dan kutub negatif.
Campuran mangan dioksida pada batrei berfungsi sebagai zat pelindung elektrolit. Pada
lapisan terluar baterai tersebut yaitu terdapat seng yang berfungsi sebagai kutub negatif
dan campuran mangan dioksida yang berfungsi sebagai elektrolit. Di antara kutub positif
dan kutub negatif ini terdapat beda potensial yang menyebabkan baterai tersebut dapat
mengalirkan arus listrik jika dipasangkan secara benar dalam sebuah rangkaian. Baterai
termasuk sumber arus listrik yang tidak dapat diisi ulang karena karbon dan elektrolit
dari baterai yang telah habis tidak dapat menghasilkan arus listrik

Elemen Volta

Contoh elemen primer selanjutnya adalah elemen volta. Elemen volta ini kali pertama
ditemukan oleh Alessandro Volta (1745 – 1827) seorang ahli Fisika berkebangsaan
Italia. Elemen volta adalah sel elektrokimia yang dapat menghasilkan arus listrik.
Elemen volta ini terdiri atas tabung kaca yang berisi larutan asam sulfat (H2SO4).
Logam Cu (tembaga) berperan sebagai anoda dalam elemen volta sedangkan kutub
negatif elemen volta adalah Zn (seng). Reaksi kimia yang terjadi Jika elektroda-
elektroda seng dan tembaga dimasukkan ke dalam larutan asam sulfat maka akan
menyebabkan terjadinya muatan listrik positif dan negatif. Seperti yang telah kita ketahui
bahwa lempeng tembaga memiliki potensial lebih tinggi daripada potensial lempeng
seng dan elektron akan mengalir dari lempeng seng menuju lempeng tembaga. Nah,
jadi Jika kedua lempeng seng dan tembaga ini dirangkaikan dengan lampu maka lampu
akan menyala. Namun aliran arus listrik pada elemen volt tidak berlangsung lama
sehingga lampu akan padam.

Penyebab tak lamanya lampu menyala dikarenakan gelembung-gelembung gas


hidrogen yang dihasilkan oleh asam sulfat (H2SO4) akan menempel pada lempeng
tembaga. Gelembung gas hidrogen ini akan menghambat aliran elektron karena arus
listrik adalah aliran elektron-elektron sehingga jika aliran elektron ini terhambat, tidak
akan ada arus yang mengalir. Peristiwa penghambatan ini disebut polarisasi yaitu
peristiwa tertutupnya elektroda elemen oleh hasil reaksi yang mengendap pada
elektroda tersebut. Namun ternyata ide Volta inilah yang menjadi prinsip dalam
pembuatan baterai dan aki.

Elemen Daniell
Elemen daniel adalah elemen bersifat primer yang cara kerjanya pada dasarnya sama
dengan cara kerja elemen volta. . Elemen daniel ini anodanya berupa silinder tembaga
dalam larutan CuSO4 dan katodanya berupa seng dalam larutan ZnSO4. Hasil larutan
daniel tersebut tersebut dinamakan depolarisator sehingga usia elemen dapat lebih
lama.

2. Elemen Sekunder
Nah, berbeda dengan elemen primer yang tidak dapat diperbarui , elemen sekunder
bersifat dapat diperbaharui. Elemen sekunder ini meskipun teganganya suatu saat akan
habis namun anda masih bisa mengisi elemen tersebut.

Accumulator ( aki )

Nah, untuk contoh elemen primer adalah accumulator. Accumulator disebut juga elemen
basah yang terdiri atas pasangan-pasangan keping timbal dan timbal dioksida yang
mampu memberikan tegangan sampai 2 volt. Kapasitas penyimpanan sebuah aki dapat
terlihat berupa tulisan angka pada aki sebagai contoh adalah pada aki tertulis 12V 40
AH artinya aki mempunyai ggl 12 volt dan mengalirkan arus listrik 40 ampere selama 1
jam.

Akumulator ini juga mempunyai dua buah kutub yaitu kutub positif dan kutub negatif
sama dengan baterai. Kutub negatif accumulator terletak pada timbal dan kutub positif
pada timbal dioksida, timbal dan timbal dioksida dicelupkan ke dalam larutan elektrolit
asam sulfat. Nah, keuntungan pemakaian akumulator ini yaitu energi listriknya dapat
diperbaharui dengan dimuati oleh sumber arus searah (DC).

Perubahan energi saat Accumulator atau aki digunakan yaitu dari energi kimia menjadi
energi listrik. Sedangkan saat pengisian aki terjadi perubahan energi dari energi listrik
menjadi energi kimia. Nah, untuk cara pengisian aki adalah sebagai berikut.

 Hubungkan dengan sumber tegangan arus DC yang beda potensialnya lebih


tinggi dari aki tersebut.

 Arus yang mengalir kecil sehingga perlu waktu lebih lama. Hal ini bertujuan agar
tidak merusakkan sel aki.

 Ukur konsentrasi larutan dengan hidrometer.

 Perhatikan ukuran kapasitas akinya dengan amperejam.

Bagaimana, sekarang sudah ada gambaran kan mengenai perbedaan antara elemen
primer dan elemen sekunder? Semoga menjadi referensi yang bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai