Produksi Hb menurun
Beberapa kondisi atau penyakit yang dapat menyebabkan produksi Hb dalam
tubuh berkurang antara lain:
Porfiria.
Splenomegali atau pembengkakan limpa.
Vaskulitis atau radang pada pembuluh darah.
Anemia hemolitik.
Thalassemia.
Anemia sel sabit.
Rendahnya kadar hemoglobin tidak selalu menandakan hal yang serius. Akan
tetapi, kondisi ini sebaiknya tetap diperiksakan ke dokter karena bisa jadi
menandakan adanya penyakit tertentu, terlebih jika sudah menimbulkan
gejala yang berat.
Gejala-gejala yang timbul karena kurangnya hemoglobin bisa serupa dengan
gejala anemia pada umumnya dan disertai dengan gejala tertentu sesuai
penyakit yang mendasarinya.
2. Terapi eritropoietin
Terapi eritropoietin adalah terapi hormon untuk merangsang produksi sel
darah merah. Pilihan terapi ini adalah untuk anemia akibat penyakit ginjal
berat yang menyebabkan produksi hormon eritropoietin tidak memadai.
Penggunaan hormon ini juga bisa untuk mengobati anemia karena efek
samping kemoterapi, gangguan sumsum tulang, dan anemia yang
disebabkan oleh kanker.
3. Transfusi darah
Transfusi darah diperlukan untuk meningkatkan Hb pada kondisi saat tubuh
tidak mampu membuat Hb dengan normal, misalnya akibat penyakit
thalasemia dan anemia sel sabit. Transfusi darah juga diberikan pada anemia
berat ketika kadar Hb sudah jauh menurun di bawah batas normal.
Orang yang rutin menerima transfusi darah perlu dilakukan iron chelation
therapy untuk mencegah kelebihan kadar zat besi akibat transfusi.