Anda di halaman 1dari 8

SAMBUTAN BUPATI PADANG PARIAMAN

Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji Syukur kepada Allah
SWT yang telah memberikan nikmat kesempatan untuk dapat
menikmati indahnya Ramadhan tahun ini. Salawat dan Salam
untuk Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah teladan kita
dalam memanfaatkan kesempatan yang diberikan Allah SWT.
Dengan niat tulus ikhlas dan keinginan mengisi
Ramadhan tahun ini dengan kegiatan yang lebih baik dari
tahun sebelumnya, maka Pemerintah Kabupaten Padang
Pariaman mengadakan I’tikaf di Masjid pada malam-malam
terakhir Ramadhan. Sebagai teladan, seluruh kepala SKPD,
Pejabat Eselon III dan IV, serta Camat se-Kabupaten Padang
Pariaman menjadi pionir dalam mensukseskan I’tikaf di
Padang Pariaman ini.
Semoga Allah SWT meridhai kegiatan ini dan
mendatangkan keberkahan kepada Kabupaten Padang
Pariaman, sehingga menjadi Baldatun Thayyibatun wa Rabbun
Ghafur, negeri baik sarat dengan ampunan Allah SWT.

BUPATI PADANG PARIAMAN

Ttd

ALI MUKHNI
KATA PENGANTAR

A.LATAR BELAKANG

Ramadhan 1440 H telah datang. Tidak terasa


beberapa saat lagi akan segera berlalu. Ada keinginan
Ramadhan tahun ini menjadi Ramadhan terbaik yang
pernah dilalui.
Sepuluh hari terakhir Ramadhan adalah hari-hari
dimana Rasulullah SAW mengikat sarungnya dengan
kencang, beliau menghidupkan malam-malamnya dan
membangunkan anggota keluarga untuk beribadah.
Diantara mutiara yang dicari umat Islam di akhir
Ramadhan adalah bertemu dengan Lailatul Qadr dan
dapat mengisinya dengan ibadah dan ketaatan kepada
Allah SWT. Malam yang dirahasiakan waktunya agar
Umat Islam mencarinya dengan kesungguhan.
Keinginan menjadikan Ramadhan tahun ini menjadi
Ramadhan terbaik, ingin meneladani Rasulullah, dan
ghairah untuk mendapatkan Lailatul Qadr menjadi dasar
kuat untuk kami mengadakan I’tikaf, bermalam di Masjid
untuk beribadah kepada dan karena Allah SWT saja.
Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman tahun ini
akan melaksanakan kegiatan I’tikaf pada Ramadhan
dimana telah melaksanakan seperti pada tahun
sebelumnya.
Maka disusunlah buku panduan ini sebagai petunjuk
bagi terlaksananya kegiatan I’tikaf ini agar terarah dan
dipahami oleh seluruh peserta I’tikaf.

B.PENGERTIAN
I’tikaf adalah berdiam diri di masjid untuk beribadah
kepada Allah SWT.
C.DASAR KEGIATAN
1. Q.S. Al-Baqarah [2] : 187
....‫…ول تباشروهن وأنتم عاكفون ف السماجد‬
Artinya: “… dan janganlah kamu mencampuri mereka,
sedang kamu beri’tikaf di masjid….”

2. Sabda Rasulullah
‫ كان رسول ال صلى ال عليه وسلم يعتكف ف كل رمضان عشرة أيييام‬: ‫عن أب هريرة رضي ال عنه قال‬
(‫فلما كان العام الذي قبض منه اعتكف عشرين يوما )رواه البخاري‬
Artinya: dari Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah SAW
beri’tikaf setiap Ramadhan selama 10 hari.
Pada tahun beliau wafat, Rasulullah SAW
beri’tikaf 20 hari (HR. Bukhari)

‫عن عائشة رضي ال عنها أن النب صلى ال عليه وسلم كان يعتكف العشر الواخر من رمضان حت‬
(‫توفاه ال عز وجل )رواه البخاري ومسملم‬
Artinya: dari Aisyah RA, bahwa Nabi SAW beri’tikaf 10
hari terakhir Ramadhan hingga beliau wafat
(HR. Bukhari Muslim)

D.TEMPAT KEGIATAN
I’tikaf dilakukan di Masjid. I’tikaf perdana Pemerintah
Kabupaten Padang Pariaman ini akan dilaksanakan di
Masjid Agung Syekh Burhanuddin, Ulakan Tapakis,
Kabupaten Padang Pariaman.

E.WAKTU I’TIKAF
Menurut mayoritas ulama, diantaranya Imam Abu
Hanifah dan Imam Syafi’I bahwa tidak ada batasan
maksimal dan minimal dalam I’tikaf. Menurut Imam
Malik, I’tikaf minimal dilaksanakan sehari semalam.
Kegiatan I’tikaf tahun ini dilaksanakan 3 (tiga)
malam, yaitu pada 28 s.d 30 Mei 2019.

F. PESERTA I’TIKAF
Adapun peserta yang mengikuti I’tikaf ini adalah
sebagai berikut.
1. Bupati Padang Pariaman
2. Wakil Bupati PadangPariaman
3. Sekretaris Daerah Kabupaten Padang Pariaman
4. Staf Ahli Bupati Padang Pariaman
5. Asisten I, II dan III Setdakab Padang Pariaman
6. Kepala OPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Padang Pariaman
7. Ka. Kanmenag Kabupaten Padang Pariaman berserta
seluruh jajaran dan ASN Kementerian Agama Kab
Padang Pariaman
8. Camat Se-Kabupaten Padang Pariaman
9. Pejabat eselon 3 dan 4 di Lingkungan Sekretariat
Daerah Kabupaten Padang Pariaman
10. ASN Se Kabupaten Padang Pariaman
11. Masyarakat sekitar

G.JADWAL KEGIATAN

1. Hari Ke-1
PENANGUNG
NO WAKTU URAIAN KEGIATAN
JAWAB

Shalat Tahiyyatul Masjid, Shalat Bagian Kesra


1 00.00-00.15
Sunnah Wudhu
Arahan Bupati Padang Pariaman Bagian Kesra
2 00.15-01.00
dan Penyampaian Teknis I’tikaf
3 01.00-02.00 Tadarus One Man One Juz Bagian Kesra
Ibadah Nafsiyah: Bagian Kesra
1. Shalat Sunnah (Shalat
Tahajud, Shalat Istikharah,
4 02.00-03.00 Shalat Hajat, Shalat Taubat
dan lainnya)
2. Zikir (Sayyidul Istighfar,
Tahlil, dan zikir lainnya)
5 03.00-04.00 Kajian Muhasabah Diri ……………………..
6 04.00-04.40 Sahur Berkah Bagian Umum
7 04.40-04.55 Imsak dengan Al-Qur’an Bagian Kesra
8 04.55-05.30 Shalat Subuh Berjamaah Bagian Kesra

2. Hari ke-2, ke 3, ke 4 dan ke 5 dengan jadwal yang


sama, yang berbeda hanya di kajian saja yakni ;

 Hari ke 2, Kajian Saatnya bertobat dengan


penceramah ……………………………..
 Hari ke 3, Kajian Berpisah dengan Ramadhan
dengan penceramah …………………………..

Keterangan Jadwal:
- Shalat Tahiyyatul Masjid adalah shalat sunnah yang dilakukan
seketika masuk masjid, sebelum duduk, didirikan untuk
menghormati masjid. Begitu pentingnya, saat ada jamaah masbuq
(terlambat datang), dan Nabi SAW sedang berkhutbah, Nabi SAW
menyuruh yang terlambat untuk Shalat Tahiyyatul Masjid sebelum
ia duduk.
- Shalat Sunnah Wudhu adalah shalat sunnah yang dilakukan setelah
berwudhu. Diantara amalan yang dilakukan Bilal bin Ra’bah yang
membuat ia dijamin masuk surga adalah mendirikan shalat sunnah
ini..
- Tadarus One Man One Juz adalah membaca Al-Qur’an masing-
masing peserta menamatkan satu juz. Pembagian Juz yang akan
dibaca ditentukan kemudian berdasarkan kehadiran.
- Ibadah Nafsiyah adalah Ibadah Pribadi. Masing-masing peserta
diberi kebebasan untuk beribadah sesuai dengan keinginan masing,
seperti shalat sunnah, berzikir, bersalawat, membaca Al-Qur’an,
istighfar, dan lain sebagainya, tanpa dipandu secara berjamaah.
- Imsak dengan Al-Qur’an adalah kegiatan meneladani Rasulullah
SAW dimana beliau berhenti makan sahur kemudian membaca Al-
Qur’an sekira 50 Ayat Al-Qur’an, barulah azan Subuh
dikumandangkan.

H. PERLENGKAPAN SELAMA I’TIKAF*


Diantara perlengkapan yang perlu dipersiapkan bagi
peserta I’tikaf adalah sebagai berikut.
1. Mushaf Al-Qur’an atau Al-Qura’n Digital
2. Perlengkapan Shalat
3. Peralatan Mandi
4. Kebutuhan Istirahat malam
5. Obat Pribadi
6. Snack/Minuman Pribadi
*) Seluruh perlengkapan disediakan oleh masing-masing peserta

I. HAL-HAL YANG DAPAT MEMBATALKAN I’TIKAF

1. Keluar masjid tanpa alasan syar’i penting


Berikut kegiatan orang I’tikaf yang dipandang
sebagai alasan Syar’i yang penting dan tidak
membatalkan I’tikafnya:
a. Keluar untuk makan, minum atau menunaikan
hajat,
b. Keluar untuk mandi junub atau berwudhu.
Bahkan, di antara sunnah bagi yang sedang
beri’tikaf adalah tidak membesuk orang sakit,
melayat orang meninggal, menyentuh dan
bercumbu dengan isteri serta keluar dari masjid
untuk urusan yang tidak penting secara syariat.

2. Jima’ (berhubungan suami isteri)


Jika seseorang berjima’ dengan isterinya, maka
batal I’tikafnya.

J. HAL-HAL YANG DIBOLEHKAN BAGI ORANG I’TIKAF

1. Keluar masjid untuk hajat yang penting secara syar’i


2. Berbicara dengan tamu tetapi tidak keluar dari pintu
masjid
3. Menerima kunjungan Istri/suami
4. Berwudhu di dalam masjid
5. Membawa peralatan istirahat
6. Meminang atau menikah
7. I’tikaf bagi wanita yang istihadhah

K. ADAB BAGI ORANG BERI’TIKAF

1. Dianjurkan menyibukkan diri untuk taat pada Allah,


seperti Shalat, Membaca Al-Qur’an, Zikir, Istighfar
(Minta Ampun), berdoa, bersalawat kepada Nabi SAW,
mengkaji tafsir Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW dan
lainnya.

2. Tidak menyibukkan diri untuk berkata atau berbuat


yang tidak bermanfaat, seperti mengobrol, bercanda,
otak-atik hp dan lainnya.

L. PENUTUP
Demikianlah panduan ini dibuat sebagai pedoman
untuk pelaksaan I’tikaf pada Ramadhan 1438H.

BUPATI PADANG PARIAMAN


Ttd
ALI MUKHNI

Anda mungkin juga menyukai