Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan nasional seperti tercantum dalam pembukaan UUD 1945 adalah
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial. Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan
mewujudkan tujuan negara tersebut perlu dibentuk Aparatur Sipil Negara
(ASN) yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara Bab I Pasal 1 Ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa Aparatur Sipil
Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri
sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah. Pegawai ASN diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau
diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
Sesuai dengan Peraturan LAN nomer 12 tahun 2018 dan Peraturan
Pemereintah nomer 11 tahun 2017 yang mengatur tentang masa uji coba
CPNS termasuk di dalamnya syarat untuk mengikuti pelatihan dasar dalam
jangka waktu tertentu. Dalam rentang masa pelatihan dasar tersebut terdapat
rangkaian penanaman sikap dan kewajiban membuat sebuah inovasi di tempat
kerja yang tertuang dalam sebuah rancangan aktualisasi, habituasi dan
laporan aktualisasi.
Tenaga kesehatan khususnya Perekam Medis yang termasuk seorang
ASN harus memegang teguh nilai-nilai dasar PNS dalam menjalankan tugas
dan fungsinya. Nilai-nilai dasar tersebut yaitu: akuntabilitas, nasionalisme,
etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA). Nilai-nilai dasar inilah
yang menjadi pedoman seorang rekam medis dalam melaksanakan tiga tugas
dan fungsi ASN, yaitu sebagai Pelaksana Kebijakan Publik, Pelayan Publik
serta perekat dan pemersatu bangsa. Terbentuknya ASN yang unggul dan
selaras dengan dinamika yang berkembang sesuai dengan tuntutan
masyarakat akan membantu kinerja pemerintah sebagai pelayan masyarakat.
Upaya kesehatan perorangan ( UKP ) merupakan suatu kegiatan atau
serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditunjukan untuk
peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderita
akibat penyakit dan memuliahkan kesehatan perorangan salah satu anggota
UKP yaitu Perekam Medis.
Berdasarkan Permenkes 269 Tahun 2008 Rekam Medis adalah berkas
yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakandan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Rekam Medis harus segera dibuat dan dilengkapi setelah pasien menerima
pelayanan. Dan juga disebutkan disebutkan ketentuan minimal yang harus
dilengkapi oleh petugas kesehatan ( dokter dan perawat dalam pengisian
pencatatan pengisian rekam medisrawat jalan )sekurang- kurangnya memuat
10 butir yang wajib dilengkapi yaitu : (1)identitas pasien (2)tanggal dan waktu
(3)hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat
penyakit (4)hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik (5)diagnosis (6)
rencana penatalaksanaan (7)pengobatan / tindakan (8)pelayanan lain yang
telah diberikan kepada pasien (9)untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan
odontogram klinik (10)persetujuan tindakan bila diperlukan. Berdasarkan
Permenkes 36 Tahun 2012 Rekam Medis adalah rahasia kedokteran data dan
informasi tentang kesehatan seseorang yang diperoleh tenaga kesehatan
pada menjalankan pekerjaan atau profesi
Salah satu kegiatan perekam medis di UPTD Puskesmas Doplang
adalah melakukan analisa KLPCM ( Ketidak Lengkapan Pengisian Catatan
Rekam Medis ) pada dokumenrekam medis rawat jalan, analisa KLPCM
merupakan salah satu idikator muru rekam medis, dengan standar waktu 1 x
24 jam dokumen rekam medis harusterisis lengkap. Menurut paul
Boenkitweatan ( 2012 : 01 ) indicator mutu rekam medis yaitu kelengkapan isi
rekam medis, akurat, tepat waktu, pemenuhan aspek persyaratan hokum.
Berdasarkan obserfasi yang telah dilakukan selama 1 bulan di UPTD
Puskesmas Doplang, belum berjalanya analisis KLPCM ( Ketidak lengkapan
Catatan Medis ) pada rawat jalan

B. Identifikasi Isu
Rencana kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan di UPTD Puskesmas
Doplang sesuai dengan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
(ANEKA) dan sesuai dengan peran dan kedudukan ASN dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Daftar isu yang diperoleh dalam lingkungan kerja penulis yang dikaitkan
dengan agenda ketiga Pelatihan Dasar CPNS (Manajemen ASN, Whole of
Government (WoG), dan Pelayanan Publik) dapat ditampilkan pada tabel berikut
Tabel 1.1 Identifikasi Isu
Kondisi yang
No. Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini
Diharapkan
1. Belum Manajemen Masih adanya data Data rekam medis
optimalnya ASN di formulir rekam rawat jalan semakin
pengisian medis yang belum lengkap, dan
kelengkapan di tulis dokter atau memudahkan dokter /
data rekam perawat perawat melakukan
medis rawat pemeriksaan karena
jalan di Wilayah tau kondisi pasien
Kerja sebelumnya
Puskesmas
Doplang

2. Belum Penyediaan rekam Penyedian rekam


optimalnya Pelayanan medis selama ini medis bisa kurang dari
penyediaan Publik lebih dari 10 menit, 10 menit sesuai
rekam medis Manajemen dikarenakan pasien dengan standar
sesuai standar ASN lama sering lupa
membawa kartu
berobat.
3. Belum Manajemen Berkas rekam
optimalnya ASN medis dari poli ada Berkas rekam medis
pengembalian yang dikembalikan dari poli kembali ke
dokumen rekam tidak tepat waktu ruangan rekam medis
medis dari tepat waktu yaitu 1 x 24
ruang jam
pemeriksaan
4. Belum Manajemen Berkas rekam Berkas rekam medis
optimalnya ASN medis masih ada tertata rapi di rak filling
penyediaan rak yang belum masuk jadi tidak akan
felling di ruang di dalam rak felling menyebabkan
filling kehilangan
5. Belum adanya Manajemen Belum ada trecer Berkas rekam medis
trecer di ASN menyebabkan mis bisa terkontrol karena
Wilayah file dan adanya dengan adanya trecer
Puskesmas berkas rekam bisa mengetahui
Doplang medis yang hilang keberadaanya

Penetapan Isu dilakukan melalui analisis isu dengan menggunakan alat


bantu penetapan kriteria kualitas isu. Analisis isu ini bertujuan untuk menetapkan
kualitas isu dan menentukan prioritas isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan
melalui gagasan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan.
1. Identifikasi Isu dengan metode APKL
Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi dibuat berdasarakan
identifikasi isu dengan mempertimbangkan keaktualan, problematik,
kekhalayakan dan kelayakan isu tersebut (metode APKL). Aktual artinya
Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat.
Problematik artinya Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks,
sehingga perlu dicarikan segera solusinya. Kekhalayakan artinya Isu yang
menyangkut hajat hidup orang banyak, dan Kelayakan artinya Isu yang masuk
akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahny
Tabel 1.2 Tabel parameter APKL
No Indikator Keterangan
1 2 3
1 Aktual (A) Isu yang sedang terjadi atau dalam proses kejadian,
sedang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat,
atau isu yang diperkirakan bakal terjadi dalam waktu
dekat. jadi bukan isu yang sudah lepas dari perhatian
masyarakat atau isu yang sudah basi.
2 Problematik (P) Isu yang menyimpang dari harapan standar,
ketentutan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu
segera dicari penyebab dan pemecahannya.
3 Kekhalayakan (K) Isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup
orang banyak, masyarakat pelanggan pada umumnya,
dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau
sekelompok kecil orang tertentu saja.
4 Layak (L) Isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis, dan
dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang,
dan tanggung jawab.

Tabel 1.3. Analisis Isu dengan metode APKL.


KRITERIA
NO ISU
A P K L KETERANGAN
1 Belum optimalnya pengisian
kelengkapan data rekam
medis rawat jalan di Wilayah + + + + Memenuhi Syarat
Kerja Puskesmas Doplang
KRITERIA
NO ISU
A P K L KETERANGAN
2 Belum optimalnya penyediaan
rekam medis sesuai standar + + + + Memenuhi Syarat

3 Belum optimalnya
pengembalian dokumen rekam + + + + Memenuhi Syarat
medis dari poli
4 Belum optimalnya penyediaan
rak felling di ruang felling + + - + Tidak memenuhi Syarat

5 Belum adanya trecer di


Wilayah Puskesmas Doplang
+ + + + Memenuhi Syarat

2. Identifikasi Isu dengan USG


Kemudian prioritas isu ditentukan dengan analisis USG dengan
menetapkan rentang penilaian (1-5). Urgency artinya seberapa mendesak
suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti. Seriousness artinya
seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan
ditimbulkan. Growth artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani segera.
Tabel 1.4 Tabel penjelasan USG
No Komponen Keterangan
1 2 3
1 Urgency Seberapa mendesak isu tersebut dibahas dikaitkan demgan
waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu
tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan
isu
2 Seriousness Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan
akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah
yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang ditimbulkan
masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak
dipecahkan (bisa mengakibatkan masalah lain)
3 Growth Seberapa kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan semakin
memburuk jika dibiarkan.
Tabel 1.5 Analisis Isu dengan metode USG
KRITERIA
NO ISU PERINGKAT
U S G ∑
1 Belum optimalnya pengisian
kelengkapan data rekam
medis rawat jalan di Wilayah 5 5 4 14 I
Kerja Puskesmas Doplang
2 Belum optimalnya
penyediaan rekam medis
sesuai standar 3 5 4 12 II

3 Belum optimalnya
pengembalian dokumen
rekam medis dari poli 3 4 4 11 III

4 Belum adanya trecer


3 3 4 10 IV

keterangan: Skala linkert :


1 = tidak U/S/G 2 = kurang U/S/G 3 = cukup U/S/G
4 = U/S/G 5 = sangat U/S/G
Analisis USG dilakukan dengan memberikan nilai dengan rentang antara 1
sampai 5 dengan ketentuan nilai 1 berarti sangat kecil, nilai 2 berarti kecil, nilai 3
berarti sedang, nilai 4 berarti besar, dan nilai 5 berarti sangat besar. Isu dengan
total skor tertinggi merupakan isu prioritas yang akan ditetapkan untuk
diselesaikan dengan kegiatan-kegiatan yang diusulkan.
Dari hasil analisis APKL dan USG, ditetapkan isu yang dipilih dan
ditindaklanjuti dengan gagasan rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk
mengatasi isu tersebut. Hasil perumusan isu yang terpilih adalah “Belum
optimalnya pengisian kelengkapan data rekam medis rawat jalan di Wilayah Kerja
Puskesmas Doplang”
C. Rumusan Masalah
Tabel 1.3. Analisis Isu Strategis menunjukkan validasi isu dengan
menggunakan analisa USG. Dari analisa didapatkan core issue yakni
Sering terjadinya Dokumen rekam medis yang tidak lengkap. Dari isu
tersebut maka rumusan masalah kegiatan aktualisasi melalui habituasi
adalah:
a. Kegiatan apa yang harus dilakukan untuk mengoptimalkan agar
Dokumen Rekam Medis lengkap?
b. Bagaimana Nilai Dasar PNS (ANEKA) dapat diimplementasikan
selama kegiatan aktualisasi melalui habituasi di satuan kerja?
Gagasan Pemecahan isu pada unit kerja UPT Puskesmas Doplang
adalah “Upaya mengoptimalkan kelengkapan pengisian dokumen
Rekam Medis Rawat Jalan di UPTD Puskesmas Doplan”

D. Tujuan
Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah yang telah ditemukan,
tujuan yang akan dicapai dari dilaksanakannya aktualisasi ini adalah sebagai
berikut :
1. Mengoptimalkan kegiatan pengisian dokumen Rekam Medis Rawat Jalan
di UPT Puskesmas Doplang Kabupaten Blora.
2. Mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS ke dalam setiap kegiatan
yang dilakukan di satuan kerja.

E. Manfaat
Manfaat aktualisasi nilai – nilai dasar PNS antara lain :
1. Bagi Organisasi
Dapat memberikan manfaat kepada seluruh masyarakat UPTD
Puskesmas Doplang dari aspek peningkatan mutu rekam medis rawat
jalan sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan
2. Bagi Masyarakat
Masyarakat di Kecamatan Doplang mendapatkan pelayanan yang optimal
di UPT Puskesmas Doplang
3. Bagi Penulis
a. Penulis lebih bisa mengimplementasikan perannya dalam lingkup
kegiatan sehari – hari menggunakan nilai – nilai dasar ASN yang telah
didapatkan selama mengikuti kegiatan LATSAR CPNS di gedung
PKPRI Blora
b. Penulisan dapat mengaktualisaikan nilai – nilai dasarPNS dalam tugas
dan fungsi jabatannya di UPTD Puskesmas Doplang
BAB II
DESKRIPSI UNIT ORGANISASI

A. Profil Organisasi
1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi
Pusat Kesehatan Masyarakat yang dikenal dengan sebutan
Puskesmas adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang
bertanggungjawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada
satu atau bagian kecamatan. Puskesmas dibangun dalam rangka
pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan masyarakat.
Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan mayarakat, serta pusat
pelayanan kesehatan strata pertama.
Puskesmas merupakan penyelenggara pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa Puskesmas
berfungsi menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama.
Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di
wilayah kerjanya agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Dengan demikian, akses terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas
dapat ditingkatkan melalui peningkatan kinerja Puskesmas.
Pembiayaan kegiatan di UPTD Puskesmas Doplang berasal dari
anggaran BLUD, APBD, dana Kapitasi dan non kapitasi dari BPJS, dan
dana BOK (DAK) yang digunakan untuk kegiatan promotif dan preventif,
kuratif, rehabilitatif, manajemen dan sebagainya.
Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka
Puskesmas harus melaksanakan manajemen dengan baik. Manajemen
Puskesmas adalah suatu rangkaian yang sistematik dan terpadu untuk
menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya, maka
Puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajenen yang terdiri dari :
1. Perencanaan tingkat Puskesmas (P1)
2. Lokakarya mini Puskesmas (P2)
3. Penilaian kinerja Puskesmas dan manajemen sumber daya termasuk
alat,obat, keuangan dan tenaga serta didukung dengan manajemen
sistem pencataan dan pelaporan dan Upaya Peningkatan Mutu
Pelayanan (P3)
Perencanaan tingkat puskesmas perlu disusun untuk melaksanakan
manajemen puskesmas yang baik dalam mengatasi masalah kesehatan,
baik upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan maupun
upaya kesehatan penunjang, berdasarkan capaian SPM (Standart
Pelayanan Minimal) sesuai tahapan capaian dalam Rencana Strategis
(RENSTRA) Dinas kesehatan yang merupakan rencana pembangunan
jangka menengah bidang kesehatan Kabupaten Blora.
Agar puskesmas dapat mengelola upaya kesehatan dengan baik
dan berkesinambungan maka puskesmas harus menyusun rencana
kegiatan untuk periode 5 (lima) tahunan yang selanjutnya akan dirinci lagi
ke dalam rencana tahunan puskesmas sesuai siklus perencanaan anggaran
daerah. Semua rencana kegiatan selain mengacu pada kebijakan
pembangunan kesehatan kabupaten harus juga disusun berdasarkan pada
hasil analisis situasi saat itu (evidence based) dan prediksi kedepan yang
mungkin terjadi.
Nama Puskesmas : UPTD Puskesmas Doplang
SK Perizinan Puskesmas : 440 / 367 / 2019
Tanggal SK Perizinan : 4 April 2019
Status Pelayanan : Rawat Inap
Jenis Pelayanan Medik : Umum
Alamat : Jl. Raya Doplang – Kuduran Doplang
No Telp : ( 0296 ) 4311020
Email : doplangpuskesmas@yahoo.com

2. Visi, Misi, Motto, Tujuan, serta Tata Nilai


a. Visi
Mewujudkan Kecamatan Jati Sehat melalui upaya dan pelayanan
kesehatan masyarakat yang berkualitas
b. Misi
1) Mendorong kemandirian masyarakat Kecamatan Jati dalam
mewujudkan Paradigma Sehat
2) Memberikan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu, terjangkau
dan terintegrasi kepada masyarakat.
c. Motto
“ Melayani Dengan Sepenuh Hati”
d. Tujuan
Tujuan Umum :
Mendukung pembangunan nasional dengan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat melalui pelayanan kesehatan masyarakat.
Tujuan strategis yang akan dicapai adalah :
1) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
2) Meningkatnya cakupan, jenis dan kualitas layanan Puskesmas
3) Optimalisasi pendapatan dan efisiensi belanja
4) Meningkatnya kualitas manajemen dan kualitas SDM
5) Meningkatnya kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana
Puskesmas
6) Meningkatnya kemandirian dan peran serta masyarakat dalam
upaya kesehatan
e. Tata Nila
Tata nilai adalah bagaimana kita mengatur dan mengendalikan tingkah
laku dalam melayani masyarakat untuk menghindari hal-hal negative
atau hal-hal yang dapat merusak nilai-nilai itu sendiri. Adapun tata
nilainya yaitu “ PRIMA”.
 Profesional
Melakukan pelayanan kepada masyarakat secara professional
pada semua kalangan
 Ramah
Adalah melayani dengan baik, tidak membentak, tidak
membentak, tidak mengabaikan
 Inovatif
Artinya mampu memberikan sesuatu yang baru pada pelayanan
 Malu
Artinya memelihara diri dari sifat berhati-hati untuk tidak
melakukan kesalahan, agar menjadi pribadi yang selalu
memperbaiki diri
 Akuntabel
Artinya dapat mempertanggung jawabkan segala proses
pelayanan kesehatan
3. Struktur Organisasi

a. Stuktur Organisasi
Gambar 2.1 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Doplang
STRUKTUR ORGANISASI UPTD PUSKESMAS DOPLANG
(Tahun 2019)

KEPALA PUSKESMAS
dr. Sapta Eka Putra, MH.Kes

Tim PPI Tim PMKP Tim Audit Internal Tim Mutu Kasubag Tata Usaha
Roro Sulindah Retno Endah Q, SKep Siti Fatimah Mulyo Utomo, SKep Suci Wulandari, SKM

PJ UKM dan PERKESMAS PJ UKP, Kefarmasian dan Lab PJ Jejaring dan Jaringan
Niken R dr. Ummi F Rejeki P H

PROMKES Pemeriksaan Umum Pustu Bangkleyan Bidan Desa Doplang


Yuliana S Rusdiyono Rina Utami
KIA dan KB Bidan Desa Gabusan
Kesehatan Lingkungan Pustu Singget
Dwi S
Latifa D S Karti Bidan Desa Singget
KIA KB Kesgilut
Rejeki P H Pustu Pengkoljagong Bidan Desa Jati
Gizi
Gizi Masyarakat Dwi S Bidan Desa Jegong
Atria
Isneidah (Jaringan)
P2P Unit Gawat Darurat Bidan Desa Bangkleyan
Rusdiyono Isminarti
Bidan Desa
PERKESMAS Rawat Inap Pengkoljagong
Mulyo U Ali S
KESWA PONED
Retno E Siti Fatimah
UKS
Kefarmasian
Ating M
Robbyanto
Kesehatan Lansia
Marni Laboratorium
Tia Vika
b. Job Deskripsi
Tabel 2.1 Tugas Pokok dan Fungsi dalam struktur organisasi UPTD Puskesmas Doplang
No Jabatan Tugas Pokok dan Fungsi
1 KEPALA PUSKESMAS
Tugas Pokok:
Melaksanakan urusan pemerintah daerah di bidang
pelayanan, pembinaan dan pengembangan upaya
kesehatan dasar yang paripurna kepada masyarakat di
wilayah kerjanya
Fungsi :
Sebagai manajer Puskesmas

2 KEPALA SUB
BAGIAN TATA Tugas Pokok :
USAHA Melaksanakan kegiatan ketatausahaan yang meliputi
urusan kepegawaian, keuangan, administrasi surat
menyurat, umum dan perlengkapan serta ketatalaksanaan
untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
Fungsi :
Pelaksanaan urusan umum, kepegawaian, keuangan,
administrasi data dan pelaporan.

3 TIM MUTU
PUSKESMAS Tugas Pokok :
a. Perencanaan mutu
b. Kendali mutu
c. Jaminan mutu
d. Peningkatan mutu
e. Kendali biaya dalam satu sistem mutu
Fungsi :
Meningkatkan mutu pelayanan puskesmas

4 PENANGGUNG
JAWAB UKM DAN Tugas Pokok :
KEPERAWATAN Melaksanakan urusan kesehatan di bidang Upaya
KESEHATAN Kesehatan Masyarakat Esensial dan pengembangan serta
MASYARAKAT Perkesmas

5 PENANGGUNG
JAWAB UPAYA Tugas Pokok :
KESEHATAN Penanggungjawab urusan kesehatan di bidang UKP,
PERORANGAN (UKP ) kefarmasian dan laboratorium di puskesmas
6 PENANGGUNG
JAWAB JARINGAN Tugas Pokok :
DAN JEJARING Melaksanakan urusan kesehatan di bidang jaringan dan
FASYANKES jejaring
4. Deskripsi SDM dan Sarana Prasarana
a. Sumber Daya Manusia
Jumlah Ketenagaan yang terdapat di UPTD Puskesmas Doplang adalah
sebagai berikut:
1)Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) : 34
2)Jumlah Pegawai Tidak Tetap (PTT) : 0
3)Jumlah Tenaga Honorer : 9
4)Jumlah tenaga kontak BOK : 3
5)Jumlah Tenaga kontrak BLUD : 19 +
Total 65

Berikut adalah rincian data ketenagaan berdasarkan jenis tenaga


pada UPTD Puskesmas Doplang :

Tabel 2.2
Data Tenaga Kesehatan di UPTD Puskesmas Doplang
Tahun 2018
No Jenis Tenaga Jumlah

PNS Non PNS

1 Dokter Umum 0 1

2 Dokter Gigi 0 0

3 Perawat 9 7

4 Perawat Gigi 0 0

5 Bidan 13 8

6 Apoteker 0 1

7 Assisten Apoteker 1 0

8 Sanitarian 1 0
9 Nutrisionis 1 0

10 Analis Kesehatan 0 2

11 Rekam Medik 0 1

12 Promkes 0 1

13 Pekarya 1 0

14 Administrasi 1 1

15 Pengemudi 0 1

16 Penjaga Malam 0 1

17 Kebersihan 0 3

18 Akuntan 0 1

19 Struktural 2 0

Jumlah 29 28

Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dilapangan dibantu


oleh peran serta masyarakat seperti kader posyandu, kader posbindu,
Jumantik, Penyuluh KB sebanyak 265 orang.
b. Sarana dan Prasarana
1) Sarana dan prasarana pendukung pelayanan kesehatan di Puskesmas
Doplang Tahun 2019 adalah sebagai berikut :
a) Puskesmas Induk
 Unit Rawat Jalan
 Unit UGD, Rawat Inap dan Poned
b) Puskesmas Pembantu : 3 buah
c) Puskesmas Keliling : 2 unit
d) Ambulance : 1 unit
e) Poliklinik Kesehatan Desa : 4 buah
f) Posyandu : 53 buah
g) Posyandu Lansia : 7 buah
h) Posbindu PTM : 7 buah
i) Sepeda Motor : 7 buah
j) Rumah Dinas Dokter : 1 buah
k) Rumah Dinas Paramedis : 2 buah
l) Parkir Kendaraan : 1 buah

c. Keadaan Sarana Prasarana

Tabel 2.3
Keadaan Sarana dan Prasarana Kesehatan di UPTD Puskesmas Doplang Tahun
2019
No Jenis Sarana Prasarana Jumlah Kondisi Ket.
Baik Rusak Rusak Rusak
Ringan Sedang Berat
A Sarana Kesehatan

1 Bangunan Puskesmas 1 1
Rawat Jalan dan Kantor
2 Bangunan UGD, Rawat 1 1
Inap dan PONED
3 Rumah Dinas Dokter 1 1

4 Rumah Dinas Paramedis 2 2

5 Ruang Penunjang 1 1

6 IPAL 1 1

7 Puskesling Roda 4 2 1 1

8 Kendaraan Roda 2 7 1 2 4
9 Pustu 3 3

10 PKD 4 2 2 1 PKD
roboh

B Sarana Penunjang

1 Jaringan Listrik 6 4 1 1

2 Jaringan Telepon 1 1

3 Jaringan Internet 1 1

4 Sumber Air Bersih 2


(Sumur)
5 Mushola 1 1

6 Komputer 18 8 8 1 1

7 Printer 16 14 1 1

8 Laptop 7 5 2

9 Mesin Antrian 2 1 1

10 Mesin Ketik 2 2

11 Interkom 1 1

12 Tempat Tidur Pasien 26 19 1 4 2

13 Lemari Pasien 26 15 7 3 1

14 Tabung Oksigen 5 2 3

15 Tabung APAR 10 10
5. Data Wilayah Kerja Puskesmas Doplang

1) Data Geografis
Wilayah kerja Puskesmas Doplang terletak di daerah dataran
rendah yang sebagian besar wilayahnya merupakan hutan jati, berada
di Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Propinsi Jawa Tengah.
Secara administratif mempunyai batas wilayah sebagai berikut :
 Sebelah Utara : Kec. Kunduran, Kab. Blora
 Sebelah Timur : Kec. Randublatung, Kab. Blora
 Sebelah Selatan : Kab. Ngawi dan Kab. Sragen
 Sebelah Barat : Kec. Gabus, Kab. Grobogan

Adapun jarak dengan Ibukota Kabupaten 40 km dan jarak dengan


Ibukota Propinsi 125 km.

2) Gambaran Demografi
Data Kependudukan wilayah kerja UPTD Puskesmas Doplang
Tahun 2019 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.4 Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja berdasarkan jenis kelamin
UPTD Puskesmas Doplang Tahun 2019
No Desa Jumlah Penduduk Seks
Laki - Laki Perempuan Jumlah Rasio

1 Doplang 3.789 5.854 7.643 64,72

2 Gabusan 3.835 3.753 7.588 102,18

3 Singget 2.296 2.169 4.465 105,85

4 Jegong 1.330 1.351 2.681 98,45

5 Jati 2.495 2.522 5.017 98,93


6 Bangkleyan 3.107 2.956 6.063 105,10

7 Pengkol Jagong 1.476 1.409 2.885 104,75

Jumlah 18.328 20.014 38.342

Dari data diatas dapat kita lihat jumlah penduduk yang berada dalam
wilayah kerja UPTD Puskesmas Doplang sebanyak 20.014 jiwa laki-laki dan
18.328 jiwa perempuan.

B. Tugas Jabatan Peserta Diklat


1. Tugas Aparatur Sipil Negara
Berdasarkan UU ASN Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 11, tugas Aparatur
Sipil Negara adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Negara;
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas;
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Kewajiban ASN adalah sebagai berikut:
a. Setia dan taat kepada Pancasila, UUD Tahun 1945, NKRI, dan
pemerintah yang sah;
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang;
d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab;
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan
dan tindakan kepadas etiap orang, baik di dalam maupun di luar
kedinasan;
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan; dan
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI.

2. Tugas Pokok dan Fungsi Rekam Medis


Tugas pokok Rekam Medis adalah:
a. Melaksanakan dan bertanggung jawab atas penyimpanan, penjajaran,
serta pengambilab kembali berkas rekam medis,
b. Menerima berkas rekam medis rawat jalan dari setiap unit pelayanan
c. Melayani setiap permintaanberkas rekam medis untuk unit pelayanan
maupun pihak lain
d. Bertanggung jawab atas keluar dan masuknya berkas rekam medis
e. Menjaga keselamatan berkas rekam medis dari kemungkinan hilang/
rusak
f. Menjaga kerahasiaan isi rekam medis
Fungsi rekam medis adalah membantu kepala puskesmas dalam
melaksanakan Pelayanan rekam medis

C. Role Model

Role model adalah panutan, yang dalam Kamus Besar


Bahasa Indonesia sama artinya dengan teladan yaitu suatu
yang patut ditiru atau baik untuk di contoh seperti teladan,
kelakuan, perbuatan, sifat dan sebagainya.
Dalam hal ini role model bagi penulis adalah Kepala
UPTD Puskesmas Doplang dr. Sapta Eka Putra, MH.Kes.
Beliau adalah pimpinan di kantor yang dapat menjadi panutan, inspirasi,
contoh, dan teladan bagi penulis.
Selama penulis bekerja di instansi, beliau sosok yang paling bisa
menempatkan diri dimana kapan dan bagaimana situasi yang ada. Beliau bisa
tetap berwibawa tanpa membuat batas antara pimpinan dan yang dipimpin.
dr. Sapta Eka Putra, MH.Kes selalu memberikan solusi yang terbaik dan
objektif terhadap masalah untuk kepentingan puskesmas atau masyarakat
bukan siapa yang menyampaikan melainkan melihat apa yang disampaikan
saat menerima masukan.
Terutama pada rancangan aktualisasi kali ini, beliau sangat berperan andil
dalam rancangan dan kegiatan yang akan kami lakukan yang berprinsip bukan
hanya formalitas menyelesaikan tugas melainkan sebagaimana mungkin apa
yang kami kerjakan bisa bermanfaat untuk masyarakat dan dapat
mempertahankan mutu di UPTD Puskesmas Doplang.
BAB III
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai


ANEKA

Anda mungkin juga menyukai