Anda di halaman 1dari 8

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA

No.001/SPK-AMP/LGL/II/2009

Pada hari ini ..........., tanggal ..............................., telah dibuat suatu Perjanjian Kerja
(selanjutnya disebut “Perjanjian”) oleh dan antara :

1. PT. ALDIRA BERKAH ABADI MAKMUR, suatu perseroan terbatas yang didirikan dan
tunduk pada hukum Negara Republik Indonesia, sebagaimana ternyata dari Akta
Pendirian nomor 4 tertanggal 15 Mei 1999 yang dibuat di hadapan SYAMSUL FARYETI,
S.H., Notaris di Depok, dan yang terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat
nomor 03 , tertanggal 13 Juni 2008, yang dibuat oleh Theresia Thrisnaning, SH, Mkn,,
Notaris di Tangerang, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM
Republik Indonesia nomor AHU-44379.AH.01.02.Tahun 2008, tertanggal 24 Juli 2008,
berkedudukan di Jakarta yang beralamat di Jalan radio dalam raya No. 5-7, Jakarta
Selatan, dalam melakukan tindakan hukum ini diwakili oleh RUDI HARTONO
ISKANDAR, selaku Direktur, untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA;

2. ……………………., suatu perseroan terbatas yang didirikan dan tunduk kepada Undang
– Undang Negara Republik Indonesia yang berkedudukan di Jakarta, yang beralamat di
…………………………., Jakarta Selatan, DKI Jakarta, dalam melakukan tindakan hukum
ini diwakili oleh ……………………….., selaku …………., selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA.

 PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA apabila secara bersama-sama selanjutnya


disebut PARA PIHAK.
Sebelumnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA terlebih dahulu menerangkan hal-hal
sebagai berikut :

- PIHAK PERTAMA adalah merupakan Perseroan Terbatas yang bergerak dalam bidang
usaha perkebunan kelapa swait.
- PIHAK KEDUA adalah sebuah firma yang bergerak dalam bidang jasa Design Interior
dan Supervisi untuk suatu perkantoran.
- PIHAK PERTAMA dengan ini akan menempati sebuah bangunan gedung yang
diperuntukkan untuk .......................... yang lokasinya akan disebut kemudian.
- Untuk keperluan atas .............. terhadap bangunan yang akan digunakan sebagai kantor
pusat tersebut, maka dengan ini PIHAK PERTAMA memerlukan jasa interior untuk
penataan ruangan atas gedung yang akan digunakan sebagai kantor Pusat untuk PIHAK
PERTAMA tersebut.
- PIHAK PERTAMA dengan ini setuju terhadap Surat Penawaran berikut lampirannya
yang diajukan oleh PIHAK KEDUA di bawah nomor .....................,
tertanggal ........ ................... yang dilekatkan pada perjanjian ini dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dengan perjanjian ini.
- PIHAK PERTAMA dengan ini menunjuk PIHAK KEDUA untuk mencapai maksud dan
tujuan dari PIHAK PERTAMA sebagaimana dimaksud di atas dengan ruang lingkup
pekerjaan yang akan disebut kemudian.
- PIHAK KEDUA dengan ini setuju atas penunjukkan dari PIHAK PERTAMA dan bersedia
melaksanakan PEKERJAAN untuk mencapai maksud dan tujuan dari PIHAK PERTAMA.
- Sehubungan dengan hal-hal yang telah disebutkan di atas maka dengan ini PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk menuangkan ke dalam suatu Perjanjian
Kerjasama (selanjutnya disebut “Perjanjian“) dengan syarat-syarat dan ketentuan
sebagai berikut
PASAL 1
KESEPAKATAN

PIHAK KEDUA dengan ini sepakat untuk melaksanakan pekerjaan dari PIHAK PERTAMA
yaitu Pekerjaan Jasa Design Interior Dan Supervisi untuk Kantor Pusat PIHAK PERTAMA
dengan luas area 1000 m2 (seribu meter persegi) yang terletak di PT. Api Metra Palma
(Medco Agro), The Energy, Lt. 20, Jl. Jendral Sudirman, SCBD, Jakarta 12190, yang ruang
lingkup dari Pekerjaan PIHAK KEDUA tersebut sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 2
perjanjian ini.

PASAL 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN

1. Ruang lingkup pekerjaan dari .................... selanjutnya disebut ”PEKERJAAN” yaitu


meliputi 3 (tiga) tahap yaitu :
a. PRE-DESIGN
 Concept
Penjelasan konsep awal yang ditawarkan untuk desain kantor PIHAK PERTAMA.
 Zoning & Lay Out
Pengaturan lay out kantor dengan konsultasi dan asistensi dengan PIHAK
PERTAMA sebanyak tiga kali.

b. DESIGN
 Perspektif
Artist impression dari desain kantor (tiga kali asistensi)
 Gambar kerja lay out, tampak-potongan dan detail
Berupa dua rangkap gambar kerja format A3
 Spesifikasi Bahan
Material board dan dokumen spesifikasi bahan
 Rencana Kerja dan Syarat-Syarat
 Rencana Anggaran Biaya

c. SUPERVISI
 Dilakukan ……………. dalam seminggu (…….. – ……….WIB, bukan hari libur
atau hari libur nasional) selama masa konstruksi yang disepakati di tender
kontraktor
- untuk bobot dan jadwal atas pelaksanaan pekerjaan sebagaimana yang dimaksud
dalam huruf a, b dan c sebagaimana ternyata dari Jadwal Kerja dan Bobot
pekerjaan yang merupakan lampiran dari Surat Penawaran yang diajukan oleh
PIHAK KEDUA di bawah nomor ..................., tertanggal .................... yang
dilekatkan pada perjanjian ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dengan perjanjian ini
2. Dalam pelkasanaan pekerjaan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini
maka PIHAK KEDUA akan menyediakan tenaga-tenaga yang professional, peralatan
kerja (equipment), dan hal-hal lain yang diperlukan dalam melaksanakan PEKERJAAN
PIHAK KEDUA tersebut di atas.
3. Dalam Pelaksanaan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) dan (2) di dasarkan
pada prosedur, rencana kerja, scedulle, Sketsa, design/lay out serta hal-hal lain
berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
PASAL 3
JANGKA WAKTU

1. Jangka waktu dari Perjanjian ini adalah selama 30 (tiga puluh) hari kalender yang
berlaku efektif sejak disetujuinya penawaran PIHAK KEDUA oleh PIHAK PERTAMA dan
menyerahkan untuk pertama kali dalam keadaan selesai seluruhnya 100% (seratus
persen) serta memenuhi apa yang dimaksud dalam pasal 2 Perjanjian ini selambat-
lambatnya pada tanggal ...................
2. Jangka waktu dimaksud pada ayat (1) pasal ini dapat diperpanjang dengan syarat-syarat
tertulis yang disetujui oleh kedua belah pihak.
3. Apabila salah satu pihak akan memutuskan PERJANJIAN ini, maka harus
memberitahukan kepada pihak lainnya secara tertulis paling lambat 7 (hari) kerja
sebelumnya.
4. Bila ada kewajiban yang belum diselesaikan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA pada saat pemutusan hubungan kerjasama ini, maka PIHAK KEDUA akan
tetap terikat sampai kewajiban itu selesai seluruhnya.

PASAL 4
BIAYA DAN CARA PEMBAYARAN

1. Harga atas seluruh PEKERJAAN yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA atas pengerjaan PEKERJAAN sebagaimana yang dimaksud dalam ayat
pasal 1 perjanjian ini adalah sebesar Rp…………………… (……………………………….).
Harga mana sudah termasuk ……………...
2. Biaya dan Cara Pembayaran Pekerjaan sebagaimana yang disebutkan dalam ayat (1)
pasal ini dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA yaitu dengan cara :
a. Termin I : Termin pertama sebesar ……. % dari harga pekerjaan keseluruhan,
angsuran ini di bayarkan setelah bobot prestasi pekerjaan sebesar
10 % dari seluruh nilai pekerjaan yang dinyatakan dalam lampiran
jadwal kerja dan bobot pekerjaan atau hari ke……. sejak pekerjaan
dimulai.
b. Termin II : Termin kedua sebesar ………% dari harga pekerjaan keseluruhan,
angsuran ini dibayarkan setelah bobot prestasi pekerjaan sebesar
……….% dari seluruh nilai pekerjaan yang dinyatakan dalam
lampiran jadwal kerja dan bobot pekerjaan atau hari ke….. sejak
pekerjaan dimulai.
c. Termin III : Termin kedua sebesar ……..% dari harga pekerjaan keseluruhan,
angsuran ini dibayarkan setelah bobot prestasi pekerjaan sebesar
…….% dari seluruh nilai pekerjaan yang dinyatakan dalam lampiran
jadwal kerja dan bobot pekerjaan atau hari ke…… sejak pekerjaan
dimulai.
d. Tahap Supervisi: Dibayarkan sebesar ……% harga pekerjaan keseluruhan,
angsuran ini dibayarkan setelah selesai masa konstruksi sesuai
dengan waktu yang telah disepakati di tender kontraktor.
- untuk setiap pembayaran atas progress pekerjaan yang telah diselesaikan oleh PIHAK
KEDUA, maka ditujukan Pembayaran ditunjukan kepada :

BANK ……………..
Cabang ………….
A/N. ………………….
A/C. ………………….
3. PIHAK KEDUA akan menerbitkan tagihan (invoice) kepada Pihak PERTAMA yang
disertai dengan dokumen-dokumen pendukung lainnya sebagaimana disyaratkan oleh
PIHAK PERTAMA
4. Harga sebagaimana yang disebutkan di dalam ayat (1) pasal ini adalah tetap dan tidak
akan berubah(fixed price), dan tidak akan mengalami eskalasi hingga PEKERJAAN
selesai dilakukan dan dilaporkan secara lengkap dan menyeluruh, termasuk juga
penambahan waktu apabila waktu yang telah diperjanjikan dalam PERJANJIAN telah
selesai namun PEKERJAAN belum juga selesai dilakukan sesuai ketentuan Pasal 3
PERJANJIAN ini.
5. Untuk setiap pembayaran atas penyelesaian PEKERJAAN yang telah diselesaikan oleh
PIHAK KEDUA maka mengacu pada schedule pembayaran yang terdapat di PIHAK
PERTAMA yang disertai dengan tagihan (invoice) dari PIHAK KEDUA, Berita Acara
Penyelesaian Pekerjaan per Progres yang ditandatangani oleh Departement yang
berwenang di PIHAK PERTAMA, disertai dengan gambar serta dokumen-dokumen
pendukung lainnya yang disyaratkan oleh PIHAK PERTAMA.
6. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat, apabila terdapat PEKERJAAN yang
belum diselesaikan dalam jangka waktu sebagaimana yang dimaksud dalam perjanjian
ini, maka perpanjangan waktu PEKERJAAN tersebut tidak merubah biaya PEKERJAAN,
hingga PEKERJAAN selesai dilaksanakan seluruhnya.

PASAL 5
PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. PIHAK KEDUA akan mengerjakan pekerjaan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 1
Perjanjian ini berdasarkan pada prosedur, rencana kerja, scedulle, lay out yang
dilampirkan pada perjanjian ini dan (merupakan) bagian yang tidak terpisahkan dengan
perjanjian ini.
2. Apabila hasil PEKERJAAN dilakukan tidak sesuai, maka PIHAK PERTAMA berhak untuk
meminta kepada PIHAK KEDUA untuk memperbaikinya, dan seluruh biaya yang timbul
atas perbaikan tersebut seluruhnya menjadi tanggungan PIHAK KEDUA.
3. Apabila kelambatan pelaksanaan penyerahan pekerjaan pertama tidak dapat dipenuhi
pada waktu yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud pada pasal 3 Perjanjian ini,
maka PIHAK KEDUA dikenakan denda setiap hari kelambatan sebesar 1 0/00 ( satu
permil ) dari harga pekerjaan keseluruhan (setelah dipotong pajak) , dengan maksimal
denda sebesar 5 % (lima persen) dari harga pekerjaan keseluruhan. Pembayaran
denda oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dilaksanakan dengan cara
memperhitungkan dari angsuran pembayaran, berdasarkan kesepakatan kedua belah
pihak.
4. Ketentuan diatas tidak berlaku apabila keterlambatan penyerahan PEKERJAAN
disebabkan oleh kejadian di luar kekuasaan dan kemampuan PIHAK KEDUA (force
majeur) sebagaimana tersebut pada pasal 7 perjanjian ini atau apabila keterlambatan
penyerahan pekerjaan di luar kesalahan PIHAK KEDUA.
5. Segala bentuk perubahan, pengurangan dan atau penambahan spesifikasi pekerjaan
akan dibuat secara resmi dan ditandatangani oleh departemen yang berwenang di
PIHAK PERTAMA.
6. Setiap progres pekerjaan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 4 ayat (2) perjanjian
ini, maka PIHAK KEDUA wajib menuangkannya secara tertulis ke dalam Berita Acara
Penyelesaian Pekerjaan per Progres berdasarkan penilaian PIHAK PERTAMA dari bobot
pekerjaan yang diselesaikan oleh PIHAK KEDUA yang ditandatangani oleh Departement
yang berwenang di PIHAK PERTAMA, disertai dengan Foto serta dokumen-dokumen
pendukung lainnya yang disyaratkan oleh PIHAK PERTAMA.
PASAL 6
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

1. Hak & Kewajiban PIHAK PERTAMA :

1. PIHAK PERTAMA berhak untuk mendapat hasil PEKERJAAN tepat waktu sesuai
dengan waktu yang telah disepakati dalam PERJANJIAN ini .
2. PIHAK PERTAMA berhak untuk meminta kepada PIHAK KEDUA memperbaiki
dan/atau melakukan kembali PEKERJAAN atas biaya sendiri dari PIHAK KEDUA
apabila hasil PEKERJAAN tidak seperti apa yang diperjanjikan.
3. PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk melakukan pembayaran biaya pelaksanaan
PEKERJAAN sebagaimana yang disebutkan dalam pasal 4 ayat (2) perjanjian ini
kepada PIHAK KEDUA.
4. PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk memastikan bahwa design; rencana kerja,
scedulle, lay out, sesuai dengan apa yang tercantum di dalam PERJANJIAN ini

2. Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA :

1. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk melaksanakan PEKERJAAN seperti yang diatur


dalam, PERJANJIAN ini dan semua lampirannya dan bersedia memperbaiki dengan
biaya dari PIHAK KEDUA sendiri apabila hasil PEKERJAAN tidak seperti apa yang
telah diperjanjikan kepada PIHAK PERTAMA.
2. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk memberikan hasil PEKERJAAN secara tepat
waktu sesuai dengan ketentuan yang diatur PERJANJIAN ini.
3. PIHAK KEDUA berhak untuk mendapatkan pembayaran biaya PEKERJAAN sesuai
kemajuan pekerjaan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA, seperti yang diatur dalam
PERJANJIAN ini .
4. PIHAK KEDUA berhak meminta perpanjangan waktu pelaksanaan PEKERJAAN
apabila terjadi force majeure seperti yang diatur dalam Pasal 7, PERJANJIAN ini.

PASAL 7
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)

1. Yang dimaksud dengan Keadaan memaksa (Force Majeure) dalam perjanjian ini adalah
peristiwa yang terjadi di luar kemampuan PARA PIHAK untuk mengatasinya dan bukan
disebabkan oleh kesalahan ataupun kelalaian PARA PIHAK ; bencana alam (gempa
bumi, tanah longsor, banjir luar biasa/air pasang), kebakaran, perang, huru-hara,
pemberontakan, Kebijakasanaan pemerintah di bidang moneter dan dengan
diterbitkannya petunjuk pelaksanaan yang berkaitan dengan jasa arsitektur dan interior,
terlambat/ tidak adanya penyediaan materi, keputusan, petunjuk dan fasilitas yang
berhubungan dengan pekerjaan desain dan supervisi ini dari PIHAK PERTAMA
2. Apabila terjadi Keadaan Memaksa (Force Majeure), maka PARA PIHAK terlebih dahulu
harus segera berdaya upaya untuk mengatasi dan mengendalikan untuk mengurangi
kerugian.
3. Pihak yang berada dalam Keadaan Memaksa (Force Majeure) berkewajiban untuk
memberitahukan secara tertulis kepada Pihak Lainnya atau wakil yang ditunjuknya
selambat-lambatnya 14 (empatbelas) hari kerja disertai bukti-bukti yang sah; dan
bilamana pemberitahuan melebihi jangka waktu tersebut di atas maka Keadaan
Memaksa (Force Majeure) dianggap tidak ada.
4. Segala akibat yang timbul dari Keadaan Memaksa (force Majeure) tersebut dalam ayat
(1) Pasal ini akan diselesaikan oleh PARA PIHAK atas usul dari pihak yang menderita
kerugian akibat Keadaan Memaksa (force Maejure) dalam suatu kesepakatan yang akan
disepakati oleh PARA PIHAK.
PASAL 8
PEMUTUSAN PERJANJIAN

1. PIHAK PERTAMA maupun PIHAK KEDUA dilarang untuk memutuskan Perjanjian ini
lebih awal sebelum jangka waktu yang tercantum dalam perjanjian ini berakhir kecuali
atas persetujuan Pihak Kedua secara tertulis selambat – lambatnya 14 (empatbelas) hari
kerja sebelumnya dan oleh karenanya segala hal yang berkaitan dengan perjanjian ini
akan diselesaikan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
2. PIHAK PERTAMA berhak melakukan pemutusan perjanjian secara sepihak jika PIHAK
KEDUA melakukan pelanggaran atas ketentuan yang diatur dalam perjanjian ini
termasuk pada pelanggaran prosedur dan syarat-syarat kerja, serta jaminan dan janji-
janji PIHAK KEDUA secara material terbukti tidak benar atau menyesatkan.
3. Untuk memutuskan Perjanjian sebagaimana tersebut pada ayat (1) dan ayat (2) pasal ini,
kedua belah pihak sepakat untuk mengesampingkan ketentuan-ketentuan sebagaimana
tercantum pada pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-undang Hukum Perdata.
4. Dalam hal terjadi pemutusan sepihak sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini,
maka Pihak Kedua berhak menerima pembayaran secara proporsional atas pekerjaan
yang telah dilaksanakan. Para Pihak dalam perjanjian ini sepakat untuk mengadakan
pasal kerahasiaan ini dengan kondisi sebagai berikut :

PASAL 9
KERAHASIAAN
1. Tidak menggunakan, mengizinkan pemakaian materi termasuk didalamnya semua
proses, laporan,analis atau bentuk – bentuk materi, serta segala hal yang berkaitan
dengan Perjanjian ini baik sebagian maupun seluruhnya untuk tujuan lain selain untuk
kepentingan sebagaimana yang disepakati dalam perjanjian ini.
2. Tidak membocorkan atau memberitahukan materi dalam perjanjian ini kepada pihak
ketiga untuk tujuan dan kepentingan apapun baik sepanjang perjanjian berlaku ataupun
setelah perjanjian berakhir.
3. Atas persetujuan Para Pihak dimungkinkan untuk memberitahukan isi materi tersebut
dengan memberitahukan dan/atau menegosiasikan terlebih dahulu dengan perusahaan
apabila disyaratkan untuk proses penyidikan & penyelesaian hukum.
4. Yang termasuk ke dalam pengertian pihak ketiga dalam perjanjian ini adalah semua
orang perorangan, media massa maupun elektronik, perusahaan maupun segala bentuk
badan usaha, rekan kerja dan badan hukum lainnya baik berdiri sendiri maupun sebagai
kesatuan.
PASAL 10
PEMBERITAHUAN
Semua pemberitahuan atau komunikasi lain yang diharuskan atau dibolehkan untuk diberikan
berdasarkan PERJANJIAN ini, harus disampaikan secara tertulis dan dianggap telah
memadai bila disampaikan sendiri atau dengan faksimili atau dengan surat ekspres tercatat
yang telah dibayar, dimana tanda terima kembali diterima, yang dialamatkan sebagai berikut :

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

……………………………. …………………………….
……………………………. …………………………….
Jl. ………………………………………….. Jl. …………………………………………..
........................................... ...........................................
Telepon : (......) ............... Telepon : (......) ...............
Faksimili : (…..) …………. Faksimili : (…..) ………….

Pengawas Lapangan
- ……………………..
- ……………………..

PASAL 11
WAKIL PELAKSANA

1. Di lokasi pekerjaan harus ada wakil PIHAK KEDUA yang di tunjuk sebagai pelaksana dan
mempunyai wewenang/ kuasa penuh untuk mewakili PIHAK KEDUA yang dapat
menerima dan menyelesaikan segala perintah dan petunjuk – petunjuk dari PIHAK
KESATU untuk mendapat persetujuannya.
2. PIHAK KEDUA/ Wakil PIHAK KEDUA dan PHAK PERTAMA/ Wakil PIHAK PERTAMA
berhak menegur dan memberhentikan pekerjaan kontraktor apabila tidak sesuai dengan
rencana kerja dan syarat-syarat yang telah ditentukan.

PASAL 12
PERNYATAAN-PERNYATAAN dan JAMINAN-JAMINAN

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk membuat Pernyataan-Pernyataan dan
Jaminan-Jaminan sebagai berikut :

1. PIHAK KEDUA mempunyai kewenangan untuk membuat dan menandatangani


PERJANJIAN ini;
2. PIHAK KEDUA benar-benar mengetahui dan menguasai teknis PEKERJAAN .
3. PIHAK KEDUA dengan ini akan menjamin dan bertanggungjawab penuh atas
PEKERJAAN yang dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA
sebagaimana yang dimaksud dalam perjanjian ini.
4. PERJANJIAN ini merupakan Perjanjian yang sah menurut hukum dan mengikat PIHAK
KEDUA terhadap semua kewajiban-kewajibannya kepada PIHAK PERTAMA; dan
5. Tidak ada sengketa dan/atau perkara yang menyangkut PIHAK KEDUA yang
mempunyai dampak terhadap kemampuan keuangan PIHAK KEDUA dalam memenuhi
kewajibannya sesuai dengan PERJANJIAN ini.
6. PIHAK KEDUA dengan ini bertanggung jawab dan menanggung segala kerugian yang
diderita oleh PIHAK PERTAMA, serta bersedia untuk dituntut baik secara Pidana
maupun Perdata apabila pernyataan-pernyataan dan jaminan-jaminan sebagaimana
yang dimaksud dalam pasal ini tidak benar.

PASAL 13
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Apabila timbul perselisihan sebagai akibat dari adanya PERJANJIAN ini, maka PARA
PIHAK akan menyelesaikannya terlebih dahulu dengan cara mufakat dan musyawarah.
2. Apabila dengan cara yang dicantumkan dalam ayat (1) Pasal ini sengketa tersebut tidak
dapat diselesaikan, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk memilih
tempat kedudukan hukum yang tetap dan tidak berubah pada Panitera Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan.
3. Bila ada kewajiban yang belum diselesaikan oleh salah satu Pihak, pada saat
pemutusan hubungan kerjasama ini maupun pada saat penyelesaian perselisihan, maka
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat akan tetap terikat sampai kewajiban itu
selesai seluruhnya.

PASAL 14
LAIN-LAIN

1. Perjanjian ini dibuat dan ditafsirkan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, hal-
hal yang belum diatur didalam Perjanjian ini, penambahan dan / atau perubahan
terhadap isi Perjanjian ini, akan diatur lebih lanjut dalam Addendum Perjanjian yang
dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK dan mempunyai kekuatan hukum yang
sama dengan Perjanjian ini serta mengikat kedua belah pihak.
2. Kecuali dinyatakan lain secara tertulis dan kemungkinan perubahan dalam PERJANJIAN
ini berikut Addendumnya (jika ada) berlaku mengikat kedua belah pihak sejak tanggal
hari ini hingga selesainya pengiriman dan penyerahan barang berikut pembayarannya.
3. Apabila terdapat salah satu pasal atau ayat dari Perjanjian ini yang dinyatakan batal
demi hukum oleh para pihak, maka pernyataan tersebut tidak berpengaruh atas validitas
(keabsahan) berlakunya pasal-pasal dan ayat-ayat lain dalam Perjanjian ini, sehingga
ketentuan-ketentuan lain dalam Perjanjian ini tetap berlaku dan mengikat.

Demikian Surat Perjanjian Pekerjaan ini dibuat dan ditanda tangani oleh PIHAK PERTAMA
dan PIHAK KEDUA di Jakarta pada hari ini, tanggal, bulan dan tahun tersebut diatas, yang
aslinya dalam rangkap 2 ( dua ), dibubuhi materai secukupnya serta mempunyai kekuatan
hukum yang sama, satu rangkap untuk masing – masing pihak.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA,


…………………………… …………………….

…………….. …………………….
Direktur Direktur

Anda mungkin juga menyukai