Anda di halaman 1dari 6

PENGANTAR

Anatomi dan Fisiologi Hemato Imun


Ditujukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Sistem Hemato Imun

Disusun oleh :

Tutor : 11 (sebelas)
Rani Ayu Darmawan 220110130052
Christi Mervie Janisha K 220110130094
Iriani Dewi Setiawan 220110130066
Selvia Rahmayoza 220110130010
Aldi Abdul Bakar 220110130024
Cecillia Eldina Putri 220110130038
Puji Rahayu 220110130080
Upi Parida 220110130108
Gilang Guntara Eka P 220110130122
Neng Lani Ligina 220110130136
Meilinda Ulfah Adha 220110130150

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
Sistem imunologi

Imunologi adalah suatu ilmu yang mempelajari mengenai antigen, antibodi dan funsi
pertahan tubuh penjamu yang diperamiperantarai oleh sel. Terutama berhubungan dengan
imunitas tehadap penyakit, reaksi biologis hipersensitif , alergi dan penolakan jaringan.
Sistem imun adalah sistem pertahanan manusia sebagai perlindungan terhadap infeksi dan
makromolekul asing atau organisme, termasuk virus, bakteri, protozoa dan parasit. Sistem
kekebalan tubuh juga berperan dalam perlawanan terhadap protein tubuh dan molekul lain
seperti yang terjadi pada autoimunitas dan melawan sel yang terabrasi menjadi tumor.

Letak sistem imun

Fungsi Sistem Imun

1. Sumsum
Semua sel sistem kekebalan tubuh berasal dari sel-sel induk dalam sumsum tulang.
Sumsum tulang adalah tempat asal sel darah merah, sel darah putih (termasuk limfosit dan
makrofag) dan platelet. Sel-sel dari sistem kekebalan tubuh juga terdapat di tempat lain.

2. Timus
Dalam kelenjar timus sel-sel limfoid mengalami proses pematangan sebelum lepas ke
dalam sirkulasi. Proses ini memungkinkan sel T untuk mengembangkan atribut penting
yang dikenal sebagai toleransi diri. Thymus mensekresikan 2 hormon thymopoetin dan
thymosin yang menstimulasi perkembangan dan aktivitas T limfosit.

a. Limfosist T sitotoksik
Limfosit yang berperan dan imunitas yang di perantarai sel. Sel T sitotoksik
memonitor sel di dalam tubuh dan menjadi aktid bila menjumpai sel dengan
antigen permukaan yang abnormal. Bila telah aktif set T menghancurkan sel
abnormal.
b. Limfosit T helper
Limfosit yang dapat meningkatkan respon imun normal. Ketika distimulasi oleh
antigen presenting sel seperti makrofag.
c. Limfosit B
Tipe sel darah putih atau leukosit penting untuk immunitas yang di perantarai
antibodi/humoral.. ketika di stimulasi oleh antigen spesifik limfosit B akan
berubah menjadi sel memori dan sel plasma yang memproduksi antibodi.
d. Sel plasma
Klon limfosit dari sel B yang tersimulasi. Plasma sel berbeda dari limfosit lain
memiliki RE kasar dalam jumlah yang banyak, aktif memproduksi antibodi.
3. Getah bening
Kelenjar getah bening berbentuk kacang kecil terbaring di sepanjang perjalanan
limfatik. Terkumpul dalam situs tertentu seperti leher, axillae, selangkangan dan para-
aorta daerah. Pengetahuan tentang situs kelenjar getah bening yang penting dalam
pemeriksaan fisik pasien.

4. Nodus Limfatikus
Nodus limfatikus mengandung limfosit dalam jumlah banyak dan makrofag yang
berperan melawan mikroorganisme yang masuk dalam tubuh.
5. Tonsil
6. Limpa/ spleen
Limpa mendeteksi dan merespon terhadap benda asing dalam darah, merusak eritrosit
dan sebagai penyimpan darah.
7. Mukosa jaringan limfoid terkait (MALT)
Di samping jaringan limfoid berkonsentrasi dalam kelenjar getah bening dan limpa,
jaringan limfoid juga ditemukan di tempat lain, terutama saluran pencernaan, saluran
pernafasan dan saluran urogenital.

Sistem Hematologi

Hematologi

Hematologi adalah cabang ilmu kesehatan yang mempelajari darah, organ pembentuk
darah dan penyakitnya. Asal katanya dari bahasa Yunani haima artinya darah.

Terdiri dari dua komponen:

1. Korpuskuler adalah unsur padat darah yaitu sel-sel darah Eritrosit, Lekosit, Trombosit.
2. Plasma Darah adalah cairan darah.

Fungsi Umum Darah:

1. Transportasi (sari makanan, oksigen, karbondioksida, sampah dan air)


2. Termoregulasi (pengatur suhu tubuh)
3. Imunologi (mengandung antibodi tubuh)
4. Homeostasis (mengatur keseimbangan zat, pH regulator)

Eritrosit (Sel Darah Merah):


a. Merupakan bagian utama dari sel darah.
b. Jumlah pada pria dewasa sekitar 5 juta sel/cc darah dan pada wanita sekitar 4 juta
sel/cc darah.
c. Berbentuk Bikonkaf, warna merah disebabkan oleh Hemoglobin (Hb) fungsinya
adalah untuk mengikat Oksigen.
d. Kadar Hb inilah yang dijadikan patokan dalam menentukan penyakit Anemia.
e. Eritrosit berusia sekitar 120 hari. Sel yang telah tua dihancurkan di Limpa .
Hemoglobin dirombak kemudian dijadikan pigmen Bilirubin (pigmen empedu).

Lekosit (Sel Darah Putih)

a. Jumlah sel pada orang dewasa berkisar antara 6000 – 9000 sel/cc darah.
b. Fungsi utama dari sel tersebut adalah untuk Fagosit (pemakan) bibit penyakit/
benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
c. Maka jumlah sel tersebut bergantung dari bibit penyakit/benda asing yang masuk
tubuh.
d. Jumlah sel pada orang dewasa berkisar antara 6000 – 9000 sel/cc darah.
e. Fungsi utama dari sel tersebut adalah untuk Fagosit (pemakan) bibit penyakit/
benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
f. Maka jumlah sel tersebut bergantung dari bibit penyakit/benda asing yang masuk
tubuh.
g. Peningkatan jumlah lekosit merupakan petunjuk adanya infeksi (misalnya radang
paru-paru).
h. Lekopeni: Berkurangnya jumlah lekosit sampai di bawah 6000 sel/cc darah.
i. Lekositosis: Bertambahnya jumlah lekosit melebihi normal (di atas 9000 sel/cc
darah).
j. Fungsi fagosit sel darah tersebut terkadang harus mencapai benda asing/kuman jauh
di luar pembuluh darah.
k. Kemampuan lekosit untuk menembus dinding pembuluh darah (kapiler) untuk
mencapai daerah tertentu disebut Diapedesis.
l. Gerakan lekosit mirip dengan amoeba Gerak Amuboid.

Jenis-jenis Lekosit

1) Granulosit
Lekosit yang di dalam sitoplasmanya memiliki butir-butir kasar (granula).
Jenisnya adalah eosinofil, basofil dan netrofil.
2) Agranulosit
Lekosit yang sitoplasmanya tidak memiliki granola. Jenisnya adalah limfosit
dan monosit.
3) Eosinofil
mengandung granola berwama merah (Warna Eosin) disebut juga Asidofil.
Berfungsi pada reaksi alergi (terutama infeksi cacing).
4) Basofil
mengandung granula berwarna biru (Warna Basa). Berfungsi pada reaksi alergi.
5) Netrofil
(ada dua jenis sel yaitu Netrofil Batang dan Netrofil Segmen). Disebut juga
sebagai sel-sel PMN (Poly Morpho Nuclear). Berfungsi sebagai fagosit.
6) Limfosit
(ada dua jenis sel yaitu sel T dan sel B). Keduanya berfungsi untuk
menyelenggarakan imunitas (kekebalan) tubuh.
sel T4 = imunitas seluler
sel B4 = imunitas humoral
7) Monosit
merupakan lekosit dengan ukuran paling besar
m. Disebut pula sel darah pembeku.
n. Jumlah sel pada orang dewasa sekitar 200.000 – 500.000 sel/cc.
o. Di dalam trombosit terdapat banyak sekali faktor pembeku (Hemostasis) antara lain
adalah Faktor VIII (Anti Haemophilic Factor)
p. Jika seseorang secara genetis trombositnya tidak mengandung faktor tersebut, maka
orang tersebut menderita Hemofili.

Plasma Darah

a. Terdiri dari air dan protein darah Albumin, Globulin dan Fibrinogen.
b. Cairan yang tidak mengandung unsur fibrinogen disebut Serum Darah.
c. Protein dalam serum inilah yang bertindak sebagai Antibodi terhadap adanya benda
asing (Antigen).
d. Zat antibodi adalah senyawa Gama Globulin.
e. Tiap antibodi bersifat spesifik terhadap antigen dan reaksinya bermacam-macam.
1) Antibodi yang dapat menggumpalkan antigen = Presipitin.
2) Antibodi yang dapat menguraikan antigen = Lisin.
3) Antibodi yang dapat menawarkan racun = Antitoksin.

Resume Video Immune Harun Yahya

Makrofag sangat berperan dalam hal ini ketika menangkap virus, makrofag membawa
sinyal sebagai paket informasi yang mudah dikenali. Informasi intelegent dipersiapkan untuk
sel T helper sebagi sistem kekebalan. Begitu menerima pesan intelegent, sel T helper
memberikan informasi kepada sel-sel lain tentang ancaman atau virus yang akan datang. Untuk
itu mereka melepaskan molekul yang disebut limfokin (seruan perang yang memacu sel-sel
lain untuk bertindak).Ketika melepaskan molekul maka dimulailah proses memproduksi ribuan
antibodi dalam lipfosit B untuk meredam virus yang akan datang. Namun ketika virus
memasuki sebuah sel antibodi tidak mampu mencapainya karena virus dapat melekat di tempat
yang tidak diketahui anti bodi. Pada akhirnya sel T killer mengeluarkan zat kimia untuk
membunuh virus.

Resume Hematologi
Plasma terbuat dari sebagian besar air, tetapi juga mengandung protein, gula, dan
garam. 3 Jenis sel darah utama adalah sel darah merah atau (eritrosit), sel darah putih (leukosit),
dan trombosit. Cairan plasma membentuk 45 sampai 60% dari volume darah total.

Fungsi utama darah adalah untuk transportasi; sel darah merah tetap berada dalam
sistem sirkulasi dan mengandung pigmen pengangkut oksigen hemoglobin. Sel darah putih
bertanggung jawab terhadap pertahanan tubuh dan diangkut oleh darah ke berbagai jaringan
tempat sel-sel tersebut melakukan fungsi fisiologinya. Trombosit berperan mencegah tubuh
kehilangan darah akibat perdarahan dan melakukan fungsi utamanya di dinding pembuluh
darah.

Anda mungkin juga menyukai