Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seorang bidan dapat saja di tempatkan dimana saja sesuai dengan

tempat – tempat yang membutuhkannya. Bidan dapat di tempatkan pada

pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, mendirikan Praktek sendiri, di

Komunitas ( atau yang lebih di kenal Bidan desa). Oleh sebab itu seorang

bidan harus dapat menyesuaikan dirinya dengan keadaan dan lingkungan

sekitarnya (Meilani, 2009).

Kebidanan (Midwifery) mencakup pengetahuan yang dimiliki dan

kegiatan pelayanan untuk menyelamatkan ibu dan bayi. Komunitas berasal

dari bahasa Latin yaitu “Communitas” yang berarti kesamaan, dan juga

“communis”yang berarti sama, publik ataupun banyak. Dapat diterjemahkan

sebagai kelompok orang yang berada di suatu lokasi atau daerah atau area

tertentu (Meilani, Niken dkk, 2009 ).

Bidan diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung-jawab dan

akuntabel, yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan

dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan masa

nifas, memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan memberikan

asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi. Asuhan ini mencakup upaya

pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan

1
anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai, serta

melaksanakan tindakan kegawat-daruratan (Meilani, 2009)

Indonesia adalah salah satu dari 192 negara yang bersepakat untuk

bersama-sama berusaha mencapai 8 (delapan) goal atau obyektif pada tahun

2015 yang dikenal sebagai Millenium Development Goals (MDGs). Seperti

diketahui bersama, 8 (delapan) obyektif yang dimaksud masing‐masing

adalah:

(i) menghapuskan kemiskinan yang ekstrim dan kelaparan;

(ii) memenuhi kebutuhan pendidikan dasar

(iii) mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan;

(iv) mengurangi angka kematian anak;

(v) meningkatan kualitas kesehatan ibu;

(vi) memberantas HIV/AIDS, malaria, dan beragam penyakit lainnya;

(vii) menjamin keberlanjutan lingkungan hidup;

(viii) mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.

Tujuan utama daripencapaian kedelapan obyektif

untuk memperbaiki kualitas ekonomi dan sosial dari masyarakat

miskin yang masih sangat banyak jumlahnya tersebar di negara‐negara

tersebut. Seperti diketahui bersama, tiap‐tiap obyektif atau goal memiliki

sejumlah target dan indikator pencapaiannya masing‐masing, agar dapat

terukur pencapaiannya (KUKPRI-MDgS, 2012)

2
B. TUJUAN

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui gambaran faktor-faktor dalam melaksanakan program

pelayanan kebidanan di komunitas.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui gambaran faktor-faktor dalam melaksanaan

program

pelayanan kebidanan di komunitas ditinjau dari pengetahuan.

b. Untuk mengetahui gambaran faktor-faktor dalam melaksanaan

program

pelayanan kebidanan di komunitas ditinjau dari pendidikan.

C. RUANG LINGKUP

1. Waktu

Waktu Pelaksanaan Praktek Belajar Lapangan mahasiswi STIKes Mitra

Bunda Persada Batam di RT 01 RW 03 Kelurahan Galang Baru

Kecamatan Galang Kota Batam 30 April 2018 s/d 19 Mei 2018

2. Lokasi

Adapun daerah Praktik Belajar Lapangan di RT 01/RW 03 Kelurahan

Galang Baru Kecamatan Galang Kota Batam.

D. METODE PENULISAN

Dalam penulisan laporan ini mahasiswa menggunakan metode

penulisan deskriptif dan studi lapangan.Penulisan deskriptih adalah penulisan

menggambarkan suatu fenomena atau kejadian yang sesuai dengan fakta atau

3
kenyataan .Adapun studi lapangan dilakukan untuk mendapatkan data secara

langsung melalui wawancara, observasi dan penyebaran Leaflet.

4
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep Komunitas

1. Definisi

Konsep adalah kerangka ide yang mengandung suatu pengertian

tertentu. Kebidanan berasal dari kata “Bidan” yang artinya adalah

seseorang yang telah mengikuti pendidikan tersebut dan lulus serta

terdaftar atau mendapat ijin melakukan praktek kebidanan. Sedangkan

kebidanan sendiri mencakup pengetahuan yang dimiliki bidan dan

kegiatan pelayanan yang dilakukan untuk menyelamatkan ibu dan bayi

yang dilahirkan (J.H. Syahlan, 1996 dalam Diah, 2012).

Definisi bidan menurut International Confederation Of Midwives

(ICM) yang dianut dan diadopsi oleh seluruh organisasi bidan di seluruh

dunia, dan diakui oleh WHO dan Federation of International Gynecologist

Obstetrition (FIGO). Definisi tersebut secara berkala di review dalam

pertemuan Internasional (Kongres ICM). Definisi terakhir disusun melalui

konggres ICM ke 27, pada bulan Juli tahun 2005 di Brisbane Australia

ditetapkan sebagai berikut: Bidan adalah seseorang yang telah mengikuti

program pendidikan bidan yang diakui di negaranya, telah lulus dari

pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar (register)

dan atau memiliki izin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik bidan

(Syahlan,2006)

5
Bidan di Indonesia (IBI) adalah “ seorang wanita yang mendapat

pendidikan kebidanan formal dan lulus serta terdaftar di badan resmi

pemerintah dan mendapat izin serta kewenangan melakukan kegiatan

praktek mandiri” (50 Tahun IBI). Bidan lahir sebagai wanita terpercaya

dalam mendampingi dan menolong ibu-ibu melahirkan, tugas yang

diembankan sangat mulia dan juga selalu setia mendampingi dan

menolong ibu dalam melahirkan sampai sang ibu dapat merawat bayinya

dengan baik. Bidan diakui sebagai profesional yang bertanggung jawab

yang bekerja sebagai mitra perempuan dalam memberikan dukungan yang

diperlukan, asuhan dan nasihat selama kehamilan, periode persalinan dan

post partum, melakukan pertolongan persalinan di bawah tanggung

jawabnya sendiri dan memberikan asuhan pada bayi baru lahir dan bayi

(Diah, 2012).

Dengan memperhatikan aspek sosial budaya dan kondisi

masyarakat Indonesia, maka Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menetapkan

bahwa bidan Indonesia adalah: seorang perempuan yang lulus dari

pendidikan Bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di

wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan

kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah mendapat

lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan (Syahlan, 2006).

Komunitas adalah kelompok orang yang berada di suatu lokasi

tertentu. Sasaran kebidanan komunitas adalah ibu dan anak balita yang

berada dalam keluarga dan masyarakat. Pelayanan kebidanan komunitas

6
dilakukan di luar rumah sakit. Kebidanan komunitas dapat juga merupakan

bagian atau kelanjutan pelayanan kebidanan yang diberikan di rumah

sakit. Pelayanan kesehatan ibu dan anak di lingkungan keluarga

merupakan kegiatan kebidanan komunitas (Diah, 2012)

Kebidanan (midwifery) mencakup pengetahuan dan ketrampilan

yang dimiliki bidan dan kegiatan pelayanan yang dilakukannya untuk

menyelamatkan ibu dan bayi yang dilahirkan. “Komunitas” adalah

kelompok orang yang berada di suatu lokasi tertentu yang saling

berinteraksi. “Bidan komunitas” adalah bidan yang bekerja melayanai

keluarga dan masyarakat di wilayah tertentu (Diah, 2012). “Kebidanan

komunitas” adalah bagian dari kebidanan yang berupa serangkaian ilmu

dan ketrampilan untuk memberikan pelayanan kebidanan pada ibu dan

anak yang berada dalam masyarakat di wilayah tertentu (Diah, 2012).

Dari uraian di atas dapat dirumuskan definisi kebidanan komunitas

sebagai segala aktifitas yang dilakukan oleh bidan untuk menyelamatkan

pasiennya dari gangguan kesehatan. Pengertian kebidanan komunitas yang

lain menyebutkan upaya yang dilakukan bidan untuk pemecahan terhadap

Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan professional yang

ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko

tinggi, dengan upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui

pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, menjamin keterjangkauan

pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra

dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kebidanan

7
(Spradly, 1985; Logan dan Dakwin, 1987 dalam Diah, 2012).masalah

kesehatan Ibu dan Anak balita di dalam keluarga dan masyarakat.

Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan professional yang

ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko

tinggi, dengan upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui

pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, menjamin keterjangkauan

pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra

dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kebidanan

(Spradly, 1985; Logan dan Dakwin, 1987 dalam Diah, 2012).

Pelaksanaan pelayanan kebidanan komunitas didasarkan pada

empat konsep utama dalam pelayanan kebidanan yaitu : manusia,

masyarakat atau lingkungan, kesehatan dan pelayanan kebidanan yang

mengacu pada konsep paradigma kebidanan dan paradigma sehat sehingga

diharapkan tercapainya taraf kesejahteraan hidup masyarakat (Meilani,

Niken dkk, 2009).

2. Sasaran Kebidanan Komunitas

Sasaran pelayanan kebidanan komunitas adalah Individu,

Keluarga, dan Kelompok Masyarakat ( komuniti ). Pelayanan ini

mencakup upaya pencegahan penyakit, pemeliharaan dan peningkatan,

penyembuhan serta pemulihan kesehatan (Iswanto, 2012). Sasaran utama

kebidanan komunitas adalah ibu dan anak balita yang berada didalam

keluarga dan masyarakat. Bidan memandang pasiennya sebagai mahluk

8
social yang memiliki budaya tertentu dan dipengaruhi oleh kondisi

ekonomi, politik, social budaya dan lingkungan sekitarnya (Iswanto,2012).

Sasaran Pelayanan Kebidanan Komunitas, yaitu agar :

a) Terpelihara dan meningkatnya status kesehatan keluarga.

b) Terpelihara dan meningkatnya status kesehatan komunitas.

c) Terpelihara dan meningkatnya status gizi masyarakat.

d) Terpelihara dan meningkatnya status kesehatan jiwa masyarakat.

e) Meningkatnya jumlah dan cakupan pemeliharaan kesehatan

denganpembiayaan pra upaya.

f) Pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat yang bermutu

danterjangkau.

g) Peningkatan peran Pemerintah Daerah dalam pembiayaan

programkesehatan masyarakat.

h) Pengembangan tenaga kesehatan yang profesional yang sadar biaya

dansadar mutu masyarakat yang inovatif, efektif dan efisien.

i) Pemantapan kemitraan dan kerjasama lintas sektoral

dalampenyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat.

j) Pengutamaan kelompok sasaran rentan keluarga miskin dan

pengaruhutamaan gender.

k) Pengutamaan daerah terpencil, perbatasan dan rawan bencana.

l) Penyelarasan program dengan perkembangan tantangan dan

komitmenglobal.

9
m) Pemantapan pemberdayaan dan kemandirian keluarga komunitas

danmasyarakat.

n) Penerapan tehnologi tepat guna, bantuan teknis dan pendampingan.

o) Pengembangan penelitian untuk dukungan program.

p) Peningkatan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan

programkesehatan masyarakat.

3. Tujuan Pelayanan Kebidanan

Pelayanan kebidanan komunitas diarahkan “untuk mewujudkan

keluarga yang sehat sejahtera sehingga tercipta derajat kesehatan yang

optimal”. Kesehatan keluarga merupakan salah satu kegiatan dari

upayakesehatan di masyarakat yang ditujukan kepada keluarga.

Penyelenggaraankesehatan keluarga bertujuan untuk mewujudkan

keluarga kecil, sehat,bahagia dan sejahtera. Di dalam kesehatan keluarga,

kesehatan ibu mencakupkesehatan masa pra kehamilan, kehamilan,

persalinan, pasca persalinan danmasa diluar kehamilan (masa interval)

(Mustika, 2012).

Kesehatan anak diselenggarakan untuk mewujudkan pertumbuhan

danperkembangan anak. Upaya kesehatan anak dilakukan melalui

peningkatankesehatan anak dalam kandungan, masa bayi, balita, pra

sekolah dan sekolah(Iswanto, 2012).

Peningkatan kesehatan keluarga dapat mewujudkan

lingkungankeluarga yang sehat, selanjutnya meningkatkan kualitas sumber

10
daya manusia.Wujud dari kesehatan keluarga dan komunitas merupakan

cita-cita bangsaIndonesia yang berupa kesehatan untuk semua (Iswanto,

2012).

4. Kegiatan Bidan Komunitas

Sebenarnya kegiatan kebidanan komunitas telah lama

terlaksanaditengah-tengah masyarakat. Aktifitas kebidanan komunitas

terutama adalahmelayani ibu dan anak balita di luar rumah sakit. Sebelum

bekerjadikomunitas seorang bidan harus mempunyai kompetensi yaitu

memberikanasuhan yang bermutu tinggi dan komprehensif pada keluarga,

kelompok danmasyarakat sesuai dengan budaya setempat (Iswanto, 2012).

a) Pengetahuan dasar yang harus dimiliki :

b) Konsep dasar kebidanan komunitas

c) Masalah kebidanan komunitas

d) Pendekatan asuhan kebidanan pada keluarga, kelompok dan

masyarakat

e) Strategi pelayanan kebidanan komunitas

f) Ruang lingkup kebidanan komunitas

g) Upaya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan ibu dan anak

dalamkeluarga dan masyarakat

h) Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu dan anak

i) Sistem pelayanan kesehatan ibu dan anak

Ketrampilan dasar yang harus dimiliki :

11
a) Melakukan pengelolaan pelayanan ibu hamil, nifas, bayi balita dan

KBdimasyarakat

b) Mengidentifikasi status kesehatan ibu dan anak

c) Melakukan pertolongan persalinan dirumah dan polindes

d) Mengelola polindes

e) Melakukan kunjungan rumah pada ibu hamil, nifas, laktasi, bayi

danbalita

f) Melakukan penyuluhan dan konseling kesehatan

g) Melakukan pencatatan dan pelaporan

Dilihat dari peran dan fungsi bidan yang sesuai dengan kode etik

bidanmaka peran bidan di dalam komunitas adalah sebagai pelaksana,

pengelola,pendidik dan juga peneliti. Pelayanan kebidanan komunitas

mencakuppencegahan penyakit, pemeliharaan dan peningkatan kesehatan,

penyembuhanserta pemulihan kesehatan (Iswanto, 2012)

Sebagian besar kegiatan bidan komunitas adalah

memberikanpelayanan kesehatan selama kehamilan, persalinan, nifas, juga

pada bayi dananak, tetapi bidan juga bekerja dalam keluarga berencana

serta masa sebelumdan sesudah kehamilan (Iswanto, 2012)

Secara garis besar kegiatan pelayanan kebidanan di masyarakat

dapatdiuraikan sebagai berikut :

1) Pelayanan Kesehatan Ibu

12
Bertujuan meningkatkan derajat kesehatan yang optimal bagi ibuyang

dilakukan pada :

a. Pra hamil

b. Hamil

c. Persalinan

d. Nifas

e. Menyusui

2) Pelayanan Medik Keluarga Berencana

Bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam keluargadalam

rangka mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahteramelalui

pemberian kontrasepsi. Kegiatannya meliputi :

a. Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)

b. Pelayanan kontrasepsi

c. Pembinaan dan pengayoman medis kontrasepsi peserta KB

d. Pelayanan rujukan KB

e. Pencatatan dan pelaporan

3. Pelayanan Kesehatan Anak

a. Pemeriksaan kesehatan balita secara berkala.

b. Penyuluhan pada orang tua, menyangkut pada perbaikan

gizi,kesehatan lingkungan dan pengawasan tumbuh kembang anak

c. Imunisasi dan upaya pencegahan penyakit lainnya

d. Identifikasi tanda kelainan dan penyakit yang mungkin timbul

padabayi dan balita serta cara penanngulangannya

13
4. Peran Serta Masyarakat

a. Pelatihan dukun

b. Pelatihan kader kesehatan masyarakat

c. Kursus ibu

d. Pengembangan kesehatan masyarakat desa (PKMD)

e. Posyandu

f. Dana sehat

B. Strategi Pelayanan Kebidanan Komunitas

1. Pendekatan Edukatif Dalam Peran Serta Masyarakat

Pelayanan kebidanan komunitas dikembangkan berawal dari polahidup

masyarakat yang tidak lepas dari faktor lingkungan, adat istiadat,ekonomi,

sosial budaya, dll. Sebagian masyarakat sehingga perlu

melibatkanmasyarakat secara aktif. Keberadaan kader kesehatan dari

masyarakat sangatpenting untuk meningkatkan rasa percaya diri

masyarakat terhadapkemampuan yang mereka miliki (Diah, 2012).

a. Definisi

1) Secara Umum

Rangakaian kegiatan yang dilaksanakan secara

sistematis,terencana dan terarah dengan partisipasi aktif individu,

kelompok,masyarakat secara keseluruhan untuk memecahkan

masalah yangdirasakan masyarakat dengan mempertimbangkan

factor sosial,ekonomi dan budaya setempat

2) Secara Khusus

14
Merupakan model dari pelaksanaan organisasi

dalammemecahkan masalah yang dihadapi masyarakat dengan

pendekatanpokok yaitu pemecahan masalah dan proses

pemecahan masalahtersebut.

Definisi dari penedekatan edukatif dalam peran serta

masyarakatyaitu rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara

sistematis, terencanadan terarah dengan partisipasi aktif individu,

kelompok, masyarakatsecara keseluruhan untuk memecahkan

masalah yang dirasakanmasyarakat dengan mempertimbangkan

faktor sosial, ekonomi danbudaya setempat (Meilani, 2009).

b. Tujuan Pendekatan Edukatif

Menurut Meilani (2009) Pada saat petugas kesehatanmelaksanakan

pendekatan edukatif dalam peran serta masyarakat pastilahmempunyai

tujuan. Tujuan pendekatan edukatif antara lain :

1) Memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat

yangmerupakan masalah kebidanan komunitas.

2) Mengembangkan kemampuan masyarakat, hal ini berbeda

denganmemecahkan masalah yang dihadapi atas dasar swadaya

sebataskemampuan.

c. Strategi Dasar Pendekatan Edukatif

1) Mengembangkan Provider

Perlu adanya kesamaan persepsi dan sikap mental positifterhadap

pendekatan yang ditempuh serta sepakat untukmensukseskan.

15
Langkah-langkah pengembangan provider :

a) Pendekatan terhadap pemuka atau pejabat masyarakatBertujuan

untuk mendapat dukungan, sehingga dapatmenentukan

kebijakan nasional atau regional. Bentuknyapertemuan

perorangan, dalam kelompok kecil, pernyataanbeberapa pejabat

yang berpengaruh.

b) Pendekatan terhadap pelaksana dari sector di berbagai

tingkatadministrasi sampai dengan tingkat desaTujuan yang

akan dicapai adalah adanya kesepahaman,memberi dukungan

dan merumuskan kebijakan serta pola secaramakro. Berbentuk

lokakarya, seminar, raker, musyawarah.

c) Pengumpulan data oleh sector kecamatan/desaMerupakan

pengenalan situasi dan masalah menurutpandangan petugas

atau provider. Macam data yang dikumpulkanmeliputi data

umum, data khusus, dan data perilaku.

2) Pengembangan Masyarakat

Pengembangan masyarakat adalah menghimpun tenagamasyarakat

untuk mampu dan mau mengatasi masalahnya sendirisecara

swadaya sebatas kemampuan. Dengan melibatkan partisipasiaktif

masyarakat untuk menentukan masalah, merencanakan

alternatif,melaksanakan dan menilai usaha pemecahan masalah

yangdilaksanakan. Langkah-langkahnya meliputi pendekatan

16
tingkatdesa,survey mawas diri, perencanaan, pelaksanaan dan

penilaian sertapemantapan dan pembinaan (Diah, 2012).

d. Bidan Komunitas dalam masyarakat

1) Pendidikan

Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuankepada

anggota masyarakat tentang kesehatan sehingga terjadiperubahan

perilaku positif yang harus meningkat terhadap kesehatanuntuk

kepentingan diri, keluarga dan masyarakat.

Pendidikanmencangkup pendidikan formal, pelatihan dan

penyuluhan (Meilani,2009).

2) Pelatihan

Pelatihan adalah pendidikan singkat yang dilakukan

kepadaseseorang atau lebih guna meningkatkan ketrampilan

tertentu. Tujuanpelatihan adalah dihasilkannya seseorang atau

sejumlah orang yangmempunyai ketrampilan tertentu (Meilani,

2009).

Untuk mendukung penerapan kurikulum tersebut, didalamrencana

pelatihan ditentukan tenaga pelatih, sarana dan fasilitas

sertapembiayaan pelatihan.

a. Perlatihan Dukun

Tujuan pelatihan dukun adalah untuk

meningkatkanketerampilan dukun dalam melayani ibu hamil,

bersalin, nifas danbayi yang dilahirkan sesuai dengan

17
persyaratan kesehatan.Kurikulum dukun mencangkup sebagai

berikut :

a) Struktur dan fisiologis sistem reproduksi secara umum

b) Pemeliharaan kesehatan ibu hamil

c) Pertolongan persalinan

d) Asuhan ibu nifas

e) Asuhan pada bayi baru lahir

f) Bekerja secara aseptic

g) Penyuluhan

h) Penyakit yang pada umumnya menggangu kesehatan ibu

danbayi

i) Cara merujuk pasien

j) Peralatan dukun

b. Pelatihan kader kesehatan desa

Kader kesehatan adalah tenaga sukarela yang

melakukankegiatan progam kesehatan desa.

a) Tujuan pelatihan : Tujuan pelatihan kader adalah agar

kadermampu memahami dan mampu berperan dalam

pelaksanaanprogam-progam kesehatan terutama progam

KB kesehatan.

b) Kriteria : Kriteria kader adalah diterima dan dipilih

olehmasyarakat serta bersedia dan sanggup menjadi

kaderkesehatan.

18
c) Penyelenggara pelatihan : Penyelenggara pelatihan

adalahpuskesmas dengan tim pelatih yang terdiri dari :

- Pimpinan puskesmas

- Staf puskesmas (antara lain bidan)

- Petugas sector-sektor lain tingkat kecamatan

yangberkaitan (BKKBN, Bangdes, pertanian, agama).

c. Kursus Ibu

Upaya untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentangkesehatan

terutama berkaitan dengan kehamilan dan persalinan,dilakukan

melalui kursus ibu. Tujuan untuk memberikan kursusibu adalah

untuk memberikan pemahaman kepada ibu tentangmasalah

kesehatan yang berkaitan dengan kehamilan danpersalinan.

Secara khusus tujuan kursus ibu adalah memberipengetahuan

ibu tentang:

- Hygiene progam menuju hidup sehat

- Kesehatan ibu untuk kepentingan janin

- Jalannya persalinan

- Persiapan menyusui bayi kelak

- Keluarga berencana

3) Penyuluhan

Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan yang

berlandaskanprinsip belajar, pemberian informasi atau nasehat

19
yang ditujukankepada individu, kelompok atau masyarakat tentang

bagaimana hidupsehat.

Tujuan penyuluhan kesehatan adalah tercapainya

perubahanperilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam

membina,memelihara perilaku dan lingkungan sehat, serta

berperan aktif dalamupaya mewujudkan derajat kesehatan yang

optimal.Metode dalam penyuluhan :

a) Ceramah

b) Dialog

Alat bantu penyuluhan:

a) Kartu (“Flash cart”)

b) “FLIPCHART”

4) Pembinaan Peran Serta Masyarakat

Peran serta masyarakat adalah keikut sertaan individu,

keluarga dan kelompok masyarakat dalam setiap menggerakkan

upaya kesehatan yang juga upaya tanggung jawab kesehatan diri,

keluargadan masyarakat (Meilani, 2009).

Tujuan pembinaan peran serta masyarakat yang dilakukan

olehbidan ialah terwujudnya upaya yang dilakukan oleh

masyarakat secarateroganisasi untuk meningkatkan kesehatan ibu,

anak dan keluargaberencana menuju keluarga sehat dan sejahtera

(Meilani, 2009).

20
Secara nasional kebijakan dan strategi dasar peningkatan

peranserta masyarakat dilandasi oleh :

1) Nilai-nilai keadilan sosial dan pemerataan yang terkandung

dalamdasar Negara pancasila.

2) Kesehatan adalah hak dan kewajiban setiap insan seperti

yangdinyatakan dalam undang-undang No. 23 tahun 1992

tentangkesehatan.

3) Misi pembangunan kesehatan untuk mencapai “Kesehatan

BagiSemua” dan tujuan pembangunan kesehatan untuk

meningkatkankesadaran, kemauan dan kemampuan setiap

penduduk untukmencapai derajat kesehatan masyarakat yang

optimal danproduktif.

Langkah-langkah untuk meningkatkan peran serta

masyarakatdilakukan melalui penyelenggaraan forum KIM ( forum

komunikasi)pelatihan edukatif. Secara garis besar, langkah

mengembangkan peranserta masyarakat umum adalah sebagai

berikut :

1) Melaksanakan penggalangan, pemimpin dan

organisasidimasyarakat melalui dialog untuk mendapatkan

dukungan.

2) Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengenal

danmemecahkan masalah kesehatan keluarga dengan menggali

danmenggerakan sumberdaya yang dimilikinya.

21
3) Melaksanakan kegiatan kesehatan keluarga oleh dan

untukmasyarakat melalui kadernya yang terlatih.

4) Pengembangan dan pelestarian kegiatan kesehatan keluarga

olehmasyarakat.

2. Pelayanan yang Berorientasi Pada Kebutuhan Masyarakat

Proses dimana masyarakat dapat mengidentifikasi kebutuhan

dantentukan prioritas dari kebutuhan tersebut serta mengembangkan

keyakinanmasyarakat untuk berusaha memenuhi kebutuhan sesuai skala

prioritasberdasarkan atas sumber-sumber yang ada di masyarakat sendiri

maupunberasal dari luar secara gotong royong. Terdiri dari 3 aspek

penting meliputiproses, masyarakat dan memfungsikan masyarakat (Diah,

2012).

Terdiri dari 3 jenis pendekatan :

1. Specifict Content Approach

Yaitu pendekatan perorangan atau kelompok yang

merasakanmasalah melalui proposal program kepada instansi yang

berwenang.Contoh: pengasapan pada kasus DBD

2. General Content Objective Approach

Yaitu pendekatan dengan mengkoordinasikan berbagai

upayadalam bidang kesehatan dalam wadah tertentu.Contoh: posyandu

meliputi KIA, imunisasi, gizi, KIE dsb.

3. Proses Objective Approach

22
Yaitu pendekatan yang lebih menekankan pada proses

yangdilaksanakan masyarakat sebagai pengambil prakarsa

kemudiandikembangkan sendiri sesuai kemampuan.Contoh: Kader

Agar dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan

kebutuhanmasyarakat, bidan harus dapat melakukan komunikasi yang

baik denganmasyarakat. Komunikasi tersebut melibatkan lebih banyak

prosesmendengarkan dan pada proses berbicara, merupakan suatu

proses interaksiyang tetap yang ditujukan untuk suatu kesepakatan.

Komunikasi yang baikakan membentuk pengetahuan dan tanggung

jawab orang-orang yang terlibatdidalamnya (Meilani, 2009).

Menurut Ambarwati (2010) Komunikasi yang baik dapat

menunjukkanrasa hormat kepada orang lain dan memperlihatkan

pandangan dan opinimereka dihargai. Selanjutnya hal ini dapat

membuat masyarakat maumengambil keputusan sendiri dan

mengusulkan ide-idenya. Bebrapa hal yangperlu diperhatikan seorang

bidan dalam berkomunikasi kepada masyarakatadalah sebagai berikut :

1) Jangan terlalu banyak bicara, cobalah untuk tidak menyela

2) Jangan meneruskan kaliamt mereka/mengantisipasi apa yang

sedangmereka ucapkan

3) Tanyakan apabila anda merasa kurang jelas

4) Lebih baik membicarakan sesuatu dengna cara tatp muka,

daripadaberkomunikasi secara tertulis.

23
3. Menggunakan atau Memanfaatkan Fasilitas dan Potensi yang Ada

DiMasyarakat

Masalah kesehatan pada umumnya disebabkan rendahnya

statussosial-ekonomi yang diakibatkan ketidaktahuan dan

ketidakmampuanmemelihara diri sendiri (self care) sehingga apabila

berlangsung terus akanberdampak pada status kesehatan keluarga dan

masyarakat jugaproduktifitasnya (Diah, 2012).

a. Definisi dari program ini yaitu :

Usaha membantu manusia mengubah sikapnya terhadap

masyarakat,membantu menumbuhkan kemampuan orang,

berkomunikasi danmenguasai lingkungan fisiknya.

b. Pengembangan manusia yang tujuannya adalah

mengembangkanpotensi dan kemampuan manusia mengontrol

lingkungannya.Langkah – langkah dari program ini antara lain.

- Ciptakan kondisi agar potensi setempat dapat dikembangkan

dandimanfaatkan.

- Tingkatkan mutu potensi yang ada

- Usahakan kelangsungan kegiatan yang sudah ada.

- Tingkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Prinsip - prinsip dalam mengembangkan masyarakat :

- Program ditentukan oleh atau bersama masyarakat.

- Program disesuaikan dengan kemampuan masyarakat.

24
- Dalam pelaksanaan kegiatan harus ada bimbingan, pengarahan,

dandorongan agar dari satu kegiatan dapat dihasilkan kegiatan

lainnya.

- Petugas harus bersedia mendampingi dengan mengambil fungsi

sebagaikatalisator untuk mempercepat proses.

Bentuk - bentuk program masyarakat :

- Program intensif yaitu pengembangan masyarakat melalui

koordinasidengan dinas terkait atau kerjasama lintas sektoral.

- Program adaptif yaitu pengembangan masyarakat hanya

ditugaskanpada salah satu instansi atau departemen yang

bersangkutan saja secarakhusus untuk melaksanakan kegiatan

tersebut atau kerjasama lintasprogram

c. Program proyek yaitu pengembangan masyarakat dalam bentuk usaha

–usaha terbatas di wilayah tertentu dan program disesuaikan

dengankebutuhan wilayah tersebut.

C. Gambaran Faktor-faktor Dalam Melaksanakan Program

PelayananKebidanan Di Komunitas

1. Pengetahuan

Pengetahuan keseluruhan pikiran, gagasan, ide, konsep

danpemahaman yang di miliki manusia tentang dunia dan segalah

isinya.Termasuk manusia dan kehidupannya.Pengetahuan mencangkup

penalaran,penjelasan dan pemahaman manusia tentang segala sesuatu.

25
Juga mencakuppraktek atau kumpulan teknis dalam memecahkan berbagai

persoalan hidupyang belum dibuktikan cara sistematik dan metodis.

Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu”. Dan ini terjadi

setelahorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaanterjadi melalui pasca indera manusia, yakni : indera

penglihatan, penciuman,raba, dan rasa. Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui matadan telinga (Notoatmodjo, 2003).

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat

pentinguntuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan yang cukup

di dalamkognitif mempunyai enam tinggkat yakni :

a. Tahu (know)

Tahu di artikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk ke dalam engetahuan tinggkat ini

adalahmengingat kembali (Recall) terhadap suatu yang spesifik dari

seluruhbahan yang di pelajari atau rangsangan yang di terima. Oleh

sebab itu inimerupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

b. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskansecara

benar. Orang yang paham terhadap objek atau materi harus

biasmenjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan

dansebagainya terhadap objek yang di pelajari

c. Aplikasi (Aplikation)

26
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materiyang telah di pelajari pada situasi dan kondisi rill (sebenarnya).

Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hokum-

hukum, rumus,metode, prisip, dan sebagainnya dalam konteks atau

situasi yang lain.

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atausuatu

subjek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam

suatustruktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama

lain.Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata

kerja :dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan,

memisahkan,mengelompokkan. Dan sebagainnya.

e. Sintesis (Syinthesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan

menyusunformulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukanjustifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaianpenilaianitu

berdasarkan suatu criteria-keriteria yang telah ada. Misalnya :dapat

memandingkan antara anak-anak yang cukup gizi dengan

anakkekurangan gizi, dapat menanggapi terjadinya wabah diare di

27
suatutempat, dapat menafsirkan sebab ibu-ibu tidak mau ikut KB,

dansebagainnya. Pengukuran pengetahuan dapat di lakukan

denganwawancara atau angket yang menanyakkan tentang isi materi

yang ingindi ukur dari subjek penelitian atauresponden.Pengukuran

pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atauangket yang

menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjekpenelitian

atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahuiatau

kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan

pengetahuan(Notoatmodjo,2007).

a. Pengetahuan baik : Bila> 75 % jika jawaban benar

b. Pengetahuan cukup : Bila 60-75% jika jawaban benar

c. Pengetahuan rendah : Bila < 60% jika jawaban benar

2. Pendidikan

Pendidikan adalah suatu penerapan pendidikan didalam

bidangkesehatan. Konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar

yang berartidi dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan,

perkembangan atauperubahan kea rah yang lebih dewasa, lebih baik, dan

lebih matang pada diriindividu, kelompok, atau masyarakat (Notoatmodjo,

2003)

Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang system pendidikan

nasional,pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasanabelajar dan proses pembalajaran agar peserta didik secara

aktifmengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

28
spiritualkeagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, akhlak

mulia, sertaketerampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan

Negara.Menurut Ihsan (2010), jenjang pendidikan formal dibagi tiga yaitu:

a. Pendidikan Dasar

Pendidikan dasar adalah pendidikan yang memberikanpengetahuan

dan keterampilan, serta mempersiapkan peserta didik untukmengikuti

pendidikan menengh. Pendidikan dasr meliputi sekolah dasar(

SD/Sederajat).

b. Pendidikan Menengah

Pendidikan menenga merupak pendidikan yang mempersiapkanpeserta

didik menjadi anggota masyrakat yang memiliki

kemampuanmengadakan hubungan timbale balik dengan lingkungan

social budayadan alam sekitarnya dan mengembangkan kemampuan

lebih lanjut dalamlingkungan kerja atau kemampuan tinggi.

Pendidikan menengah meliputipendidikan sekolah menengah pertama

(SMP/Sederajat) dan sekolahmenegah atas (SMA/sederajat).

c. Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi merupakan pendidikan yang mempersiapkanpeserta

didik untuk menjadi anggota masyrakat yang memilikikemampuan

tinggi yang bersifat akedemik atau professional. Pendidikantingkat

tiggi meliputi pendidikan diploma-III (D-III) atau pengguruantinggi (

PT ).

29
BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN KOMUNITAS

A. Pendahuluan

Pelaksanaan Praktek Belajar Lapangan(PBL). Yang diadakan

didaerah RT 01/ RW 03 Kecamatan Sembulang, Kelurahan Galang

Baru,Kota Batam. Maka Mahasiswi D-III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Mitra Bunda Persada Batam melakukan winshield didaerah

tersebut.

Winshield survey adalah pengamatan keadaan suatu daerah untuk

mendapatkan gambaran umum situasi dan keadaan daerah tersebut yang

didapat melalui penyebaran kuisioner dengan penduduk setempat dan

observasi langsung sehingga dapat diperkirakan hal-hal yang menjadi

masalah maupun faktor-faktor yang dapat menimbulkan terjadinya

masalah, baik masalah kesehatan maupun lingkungan yang ada diaerah

tersebut.

B. Hasil winshield survey

Kelurahan Galang Baru adalah kelurahan yang terletak dipesisir

pantai yang mempunyai topografi daerah pantai. Kelurahan Galang Baru

terbagi menjadi 1 RT dan 1 RW, Keadaan Kelurahan Galang

Baru,Kecamatan Galang,Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, dengan

topografi daerah pesisir pantai pada umumnya anggota kelompok bermata

pencaharian sebagai nelayan,dan pengrajin Kajang yang mayoritas tidak

30
berpenghasilan tetap, akan tetapi ada sebagian dari masyarakatnya yang

berprofesi sebagai pegawai wiraswasta, dengan kehidupan yang sederhana

dan kebanyakan masih berpendidikan sekolah dasar tetapi masih

menjalankan kehidupan bergotong royong.

1. Kondisi Lingkungan

Tanjung Pengapit RT 01 RW 03 terlihat kebiasaan masyarakat yang

membuang sampah dilaut dan disembarangan tempat sehingga

menyebabkan lingkungan sekitarnya menjadi kurang bersih.

2. Kegiatan Warga

a. Pagi hari

Pada pagi hari keluarga yang bekerja sebagai nelayan berangkat,

anak-anak dan remaja pergi sekolah, sedangkan ibu-ibu ada yang

berprofesi sebagai pengrajin Kajang, dan juga yang dirumah

mengurus anak-anak yang masih kecil

b. Siang Hari

Pada siang hari dilingkungan RT 01 RW 03 tampak sepi yang

tinggal hanyalah ibu dan anak-anaknya

c. Sore hari

Pada sore hari RT 01 RW 03 kelompok yang paling banyak anak-

anak yang pergi ngaji ke masjid.

d. Malam Hari

31
Pada malam hari dilingkungan RT 01 RW 03 keluarga ada yang

berkumpul dirumah berkumpul bersama keluarga dan juga terlihat

para pemuda yang berkumpul dengan teman sebayanya

3. Tempat Berkumpul Warga

Pada hari jumat mengadakan pengajian / wirit yang bertempat di masjid

Tanjung Pengapit

4. Kesehatan Lingkungan

Warga sebagian menumpuk sampah disekitar laut dan pekarangan

rumah meskipun warga telah memiliki tempat pembuangan sampah

tetapi ada juga sebagian warga yang melakukan pembakaran sampah.

Mayoritas warga membersihkan bak penampungan air setiap hari

karena kebanyakan warga tidak memiliki bak mandi hanya memiliki

tempat penampungan air seperti ember dan drum

5. Media Informasi

Dalam penyampaian informasi warga biasanya mendapatkan infromasi

dari ibu kader tokoh masyarakat lainnya.

6. Transportasi

Transportasi di RT 01 RW 03 menggunakan transportasi darat seperti

sepeda motor dan transportasi laut seperti pompong

7. Data Demografi

Jumlah penduduk wilayah kampung baru Kelurahan Galang Baru,

kecamatan galangberjumlah 44 kepala keluarga, dengan jmulah jiwa

32
sebanyak 163 jiwa, dimana laki-laki berjumlah 74jiwa dan perempuan

berjumlah 89 jiwa.

C. Analaisis Winshield Survey

1. Kekuatan

a. Adanya kerjasama yang baik antara mahasiswi dan masyarakat

dalam pemberian informasi.

b. Adanya alat pengumpulan data kuisioner

c. Melakukan survey secara langsung

2. Kelemahan

a. Sebagian besar warga masih kurang peduli terhadap kesehatan diri

dan lingkungan

b. Pada saat winshield survey penduduk RT 01 RW 03 tidak semua

didata karena tidak ada warga yang berada dirumah pada saat

pendataan sebagian merupakan pendatang.

3. Kesempatan

Adanya dukungan dari lintas program ( puskesmas Sembulang) dan

dukungan dari lintas sektoral (daerah Tanjung Pengapit ) dalam

pemberian data.

4. Ancaman

a. Data yang didapatkan dari warga kurang konkrit karena adanya

warga yang tidak ditempat pada saat dilaksanakan pengkajian

33
b. Kurangnya pengetahuan warga RT 01 RW 03 tentang masalah

kesehatan yang terjadi di RT 01 RW 03

c. Kebiasaan membuang sampah di sembarang tempat mengakibatkan

pencemaran lingkungan dan berbagai penyakit

D. Pengolahan Data

Hasil pengolahan data

Dari hasil penyebaran lembaran pengkajian atau kuisioner yang

dimulai dari tanggal 30 April 2018 s/d 19 Mei 2018 di wilayah 1 RT dan 1

RW didapatkan jumlah 44 KK(Kepala Keluarga).Jumlah tersebut belum

termasuk dengan beberapa KK yang tidak teridentifikasi karena tidak

berada ditempat, pendatang , dari pengkajian tersebut didapatkan hasil :

34

Anda mungkin juga menyukai