Anda di halaman 1dari 2

Rangkuman Strategi menangkal radikalisme keagamaan :

Di era digital, dalam ruang lingkup kompetisi global, disrupsi sosial politik juga terjadi di masyarakat.
Media sosial telah menjadi satu faktor yang mengubah perilaku sikap keagamaan. Apa yang menjadi isu
di Eropa dan Amerika, misalnya, dengan mudah bisa terjadi di Indonesia. Di antara berbagai perubahan
itu isu radikalisme adalah satu hal yang harus diwaspadai, sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk
menghadapi bahaya radikalisme, diperlukan upaya yang sistematis, masif, dan terstruktur. Salah satu
upaya yang telah dilakukan saat ini yaitu mengelola perguruan tinggi dengan membuat pusat kajian
yang bertujuan untuk melakukan upaya moderasi dalam beragama, guna untuk mengkampanyekan dan
mempromosikan kontra-narasi terhadap gejala radikalisme

Program-program yang mengajarkan tentang nasionalisme dan cinta tanah air harus berkembang
menjadi kampanye yang inklusif dan demokratis. Pendidikan-pendidikan seperti ini yang mampu
menghalau radikalisme di lembaga-lembaga pendidikan.Pendidikan atau pengajaran beragama yang
inklusif harus mampu menghadirkan konteks berbangsa dan bernegara di Indonesia sebagai hal yang
mempersatukan berbagai latar yang berbeda.

Antisipasi Radikalisme

Kampanye untuk melakukan upaya deradikalisasi keagamaan di tingkatan akar rumput disikapi oleh
Akbar Ali, Direktur Kewaspadaan Nasional Kementerian Dalam Negeri melalui berbagai tindakan yang
terprogram untuk mengantisipasi perkembangan radikalisme.

"Upaya deradikalisasi ini tidak hanya dilakukan oleh kementerian dan lembaga terkait tetapi terutama
harus didukung semua aparat hingga pemerintah daerah," jelas Akbar Ali.

Kementerian Dalam Negeri telah menyusun rencana aksi mendukung penanganan radikalisme, dalam
rangka menyikapi kampanye untuk melakukan upaya deradikalisasi keagamaan di tingkatan akar
rumput, yang meliputi:

>Mendorong pemerintah daerah membuat regulasi atau peraturan daerah seperti surat ederan yang
memperintahkan aparatur sipil untuk bekerja sampai ke desa-desa melawan radikalisme

>Membentuk forum-forum kerukunan umat, tim kewaspadaan dini, tim penanggulangan terorisme.
Forum ini harus dipergunakan pemerintah daerah untuk mencegah tindakan radikalisme individu atau
kelompok

>Tim terpadu penanganan konflik sosial harus melaksanakan pemantauan terhadap pelaku aksi
radikalisme dan terorisme
>Aparat di daerah harus memonitor atau memantau keberadaan kelompok-kelompok tertentu semisal
warga negara Indonesia yang baru pulang dari luar negeri dan berpotensi membawa paham-paham
radikal

>Pemerintah harus mendorong semua pihak hingga ormas-ormas di masyarakat untuk bersama
menangkal radikalisme

Anda mungkin juga menyukai