PENDAHULUAN
Payudara dimiliki oleh setiap orang, lelaki maupun perempuan. Pada lelaki payudara
mengalami rudimenter dan tidak penting, sedangkan milik perempuan menjadi besar dan
penting. Payudara merupakan salah satu organ penting wanita ysng erat kaitannya dengan
rungsi reproduksi, antara lain sebagai organ yang berfungsi untuk memebrikan susu pada bayi
(breast feed-ing).Pada masa remaja atau gadis payudara memegang peranan penting dalam
fungsi estetika dan penarik dalam seksual. Dari bentuk,fungsi, ataupun keindahan payudara
tidak melepaskan dari berbagai resiko penyakit yang akan muncul, salah satunya yaitu kanker
payudara (Bustan,2007)
Kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh
tidak normal (tumbuh sangat cepat dan tidak terkendali), menginfiltrasi/ merembes, dan
menekan jaringan tubuh sehingga mempengaruhi organ tubuh (Akmal, dkk., 2010: 187).
Penyakit kanker menurut Sunaryati merupakan penyakit yang ditandai pembelahan sel tidak
terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan
pertumbuhan langsung dijaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke
tempat yang jauh (metastasis) (Sunaryati, 2011: 12).Penyakit kanker adalah suatu kondisi
pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali (Diananda, 2009: 3). Penyakit
kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh
yang tidak normal, berkembang cepat dan terus membelah diri, hingga menjadi penyakit
1
berat (Maharani, 2009:12). Setiap 15 menit ada 1 orang penduduk dunia yang meninggal
karena kanker.
Kanker payudara (KPD) merupakan keganasan pada jaringan payudara yang dapat
Masa remaja putri adalah suatu masa terjadinya pertumbuhan dan perkembangan fisik, kognitif
dan psikologis yang besar Pubertas adalah periode dalam rentang perkembangan ketika anak-
anak berubah dari makhluk eseksual menjadi makhluk seksual. Masa pubertas adalah suatu
tahap dalam perkembangan dimana terjadi kematangan alat-alat seksual dan tercapai
Masa remaja putri berkisar antara usia 15-18 tahun. Karena adanya perubahan tersebut
dibutuhkan suatu pengetahuan tentang organ reproduksi wanita terutama tentang payudara,
karena pada payudara itu sering terjadi kelainan seperti halnya tumor jinak pada payudara,
kanker payudara dan lain sebagainya. Untuk mendeteksi adanya kelainan itu dilakukan upaya-
upaya tertentu salah satunya melakukan pemeriksaan payudara yang dilakukan sendiri atau
yang disebut pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Tujuan dari anjuran ini adalah untuk
mendorong wanita untuk mengenali jaringan payudara mereka sendiri dan untuk
berkaitan dengan adanya atau pertumbuhan massa yang tidak dikenal. Secara teori,
penemuan semacam ini akan mengarah pada tindakan penapisan lebih lanjut oleh dokter
dari wanita tersebut, dan sebaiknya menghasilkan diagnosis awal adanya tumor yang
bersifat kanker, sehingga mengarah pada pengobatan dan penyembuhan kearah kesehatan
2
Berdasarkan data Sistem Rumah Sakit (SiRS) tahun 2007, kanker payudara menempati
Penanggulangan Kanker Terpadu Paripurna RSUD Dr. Soetomo/FK UNAIR, 2004 : 28). Agar
wanita dapat melakukan pemeriksaan payudara secara teratur, maka dibuat gerakan yang
benjolan pada payudara atau rasa gatal pada puting susu yang basah dan bersisik, atau ada
cairan yang keluar dari puting susu, yang dapat berupa darah atau cairan yang jernih kekuning-
kuningan, maka segera datang pada dokter untuk segera dilakukan pemeriksaan yang memadai
yang sitologi caira puting susu (Lokakarya Penanggulangan Kanker Terpadu Paripurna RSUD
salah satu cara dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), pemeriksaan
ini akan membuat para wanita nyaman karena pemeriksaan ini dilakukan dengan
sendiri tanpa bantuan orang lain, adanya informasi mengenai SADARI serta kanker
payudara menjadi motivasi para wanita untuk menambah pengetahuan tentang kanker
pentingnya kewaspadaan akan adanya benjolan yang tidak normal pada payudara untuk
mencegah terjadinya resiko kanker payudara (Yustiana dkk, 2013). Dari sebagian besar remaja
putri terutama pada remaja SMA kelas XI tidak mengetahui tentang pemeriksaan payudara
sendiri (SADARI) untuk mendekteki atau mengetahui apakah apadanya kelainan pda
payudaranya, maka dari itu remaja putri dapat memeriksa payudara sendiri (SADARI)
pada saat mandi dengan menggunakan jari-jari tangan sehingga dapat menentukan
3
benjolan pada lekukan halus payudaranya. Bagi banyak wanita kejadian sangat
mengejutkan pada waktu sebuah benjolan sudah nampak dengan jelas, kemungkinannya
adalah bahwa benjolan tersebut adalah kanker, maka seseorang mungkin telah kehilangan
waktu yang berharga untuk memulai pengobatan sedini mungkin. Jadi jalan yang paling
bijaksana adalah memeriksa payudara kita secara teratur pada selang waktu yang tertentu
pula. Dengan seluruh aktifitas didalam payudara sehubungan dengan perkembangan dalam
kehidupan seorang wanita dan juga perubahan siklus yang biasa disebabkan oleh periode
menstruasi teratur, sebaiknya semua wanita bermawas diri terhadap masalah yang mungkin
timbul pada payudara mereka. Sebaiknya pemeriksaan dapat dimulai dari waktu remaja dengan
pemeriksaan yang rutin dan teratur untuk mendeteksi tanda-tanda dini persoalan payudara.
Jalan yang paling bijaksana adalah setiap wanita memeriksa payudaranya secara teratur
pada selang waktu tertentu. Dengan cara ini, kelainan yang terkecil sekalipun dapat
ditemukan dan langkah-langkah aktif untuk pengobatan dapat dimulai sedini mungkin
Untuk mendeteksi adanya kelainan itu dilakukan upaya-upaya tertentu salah satunya
melakukan pemeriksaan payudara yang dilakukan sendiri atau yang disebut pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI). Tujuan dari anjuran ini adalah untuk mendorong wanita
untuk mengenali jaringan payudara mereka sendiri dan untuk secepatnya melaporkan
apabila terdapat penyimpangan dari normal, terutama yang berkaitan dengan adanya atau
pertumbuhan massa yang tidak dikenal. Secara teori, penemuan semacam ini akan
mengarah pada tindakan penapisan lebih lanjut oleh dokter dari wanita tersebut, dan
sebaiknya menghasilkan diagnosis awal adanya tumor yang bersifat kanker, sehingga
4
mengarah pada pengobatan dan penyembuhan kearah kesehatan yang optimal (Varney’s
Berdasarkan urian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
5
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Teoritis
Karya tulis ilmiah ini bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan dan
remaja putri.
1.4.2 Praktis
1.5.1 Maryatul Fauziah (2017) Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Pemeriksaan Payudara
Kanker tertinggi di Indonesia pada perempuan adalah kanker payudara dan kanker
leher rahim. Kasus penderita kanker payudara berjumlah 1,4 dari 1.000 penduduk. Kasus
kanker tertinggi berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta angka prevalensinya 4,2 per
6
1.000 penduduk. Salah satu cara untuk mendeteksi kanker payudara dengan melakukan
tingkat pengetahuan tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada remaja putri
di SMA Kolombo Depok Sleman. Metode Penelitian : Metode penelitian ini menggunakan
pelaksanaan tanggal 27 Maret – 28 April 2017, jumlah responden 61 remaja putri dengan
menggunakan analisa univariat. Hasil : Dari hasil penelitian pada 61 responden yang
merupakan remaja putri di SMA Kolombo Depok Sleman sebagian besar memiliki
pengetahuan cukup yaitu sebesar 31 remaja putri (50,8%). Hasil pengetahuan antara lain,
pengetahuan tentang tujuan dilakukan SADARI sebesar 29 remaja putri (47,5%), tingkat
tentang waktu pelaksanaan SADARI 40 responden (64,6) dan tingkat pengetahuan tentang
penelitian didapatkan bahwa pengetahuan remaja putri tentang periksa payudara sendiri
1.5.2 Friska Wulandari (2017) Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Dengan Perilaku
7
Latar Belakang: Di Jawa Barat dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia yaitu
40.737.594 orang, dimana penduduk wanita sebanyak 49,5% terdapat angka kejadian
tumor/kanker 0,5% estimasi kejadian 26/100.000 wanita atau sekitar 5200 kasus. Kejadian
kanker payudara juga dipengaruhi karena adanya peningkatan angka harapan hidup, gaya
hidup yang merugikan kesehatan dan kondisi lingkungan. Berdasarkan Data Riskesdas
2007, di Kabupaten Kuningan insiden kanker payudara terjadi 0,5% dari jumlah penduduk
1.035.260 orang. Tujuan Penelitian mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap
tentang sadari mahasiswi PGSD STKIP Muhammadiyah Kuningan Provinsi Jawa Barat
Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan
sampling didapatkan 170 orang. Uji korelasi yang digunakan adalah uji chi square. Hasil:
Provinsi Jawa Barat dalam kategori tidak baik yaitu 91 orang. Sikap terhadap sadari dalam
kategori negatif yaitu 98 orang. Perilaku sadari dalam perilaku tidak melakukan yaitu 107
orang. Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap dengan
perilaku sadari Mahasiswi PGSD STKIP Muhammadiyah Kuningan Provinsi Jawa Barat.
1.5.3 Rizka Angrainy (2017) Hubungan Pengetahuan, Sikap Tentang Sadari Dalam Mendeteksi
Menurut WHO (2012) kejadian kanker payudara sebanyak 1.677.000 kasus. Data
di Indonesia, tiap tahun diperkirakan terdapat 100 penderita baru per 100.000 penduduk.
Ini berarti dari jumlah 237 juta penduduk, ada sekitar 237.000 penderita kanker baru setiap
tahunnya. Menurut data Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan, pada penduduk
8
perempuan kanker payudara masih menempati urutan pertama kasus baru dan kematian
akibat kanker, yaitu sebesar 43,3% dan 12,9%. Penderita kanker payudara di RSUD Teluk
Kuantan tahun 2015 yaitu sebesar 12 orang sedangkan penderita FAM 56 orang. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap tentang SADARI dalam
mendeteksi dini kanker payudara pada remaja putri di SMK N 1 Teluk Kuantan tahun 2016.
Jenis penelitian ini menggunakan metode analitik kuantitatif dengan desain cross sectional.
Populasi dalam penelitian ini berjumlah 588 orang dan sampel yang di gunakan adalah 50
(64%) responden dan yang tidak melakukan SADARI sebanyak 41orang (82%).
Berdasarkan analisa uji chi square terdapat hubungan antara pengetahuan dengan SADARI
dengan p value 0,007 dan terdapat hubungan antara sikap dengan SADARI dengan p value
0,001.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengetahuan adalah suatu hasil dari rasa keingintahuan melalui proses sensoris,
terutama pada mata dan telinga terhadap objek tertentu. Pengetahuan merupakan
domain yang penting dalam terbentuknya perilaku terbuka atau open behavior (Donsu,
2017). Pengetahuan atau knowledge adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu
seseorang terhadap suatu objek melalui panca indra yang dimilikinya. Panca indra
Pengetahuan seseorang sebagian besar diperoleh melalui indra pendengaran dan indra
manusia dan terjadi setelah seseorang melakukan pengindraan suatu obyek tertentu.
Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yakni indra penglihatan, pendengran,
dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
10
Menurut bloom & skinner dalam notoatmojo (2010), pengetahuan adalah
bukti jawaban baik lisan atau tulisan, bukti atau tulisan tersebut merupakan reaksi dari
Tahu diartikan sebagai recall atau memanggil memori yang telah ada
sebelumnya setelah mengamati sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang
kembali suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Ukuran tahu adalah
secara benar. Orang telah paham terhadap obye atau materi terus dapat
11
menjelaskan, menyebutkan, contoh, dan menyimpulkan dan sebagainya
telah dipelajari pada situasi ataupun riil ( sebenarnya ). Aplikasi disini juga
tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lainnya. Analisis merupakan
sebagainya.
2.1.2.5 Sintesis
2.1.2.6 Evaluasi
12
2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Health (2009 dalam Linawati, 2013), ada beberapa faktor yang
a. Bakat
b. Usia
Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola
c. Minat
diperhatikan terus menerus disertai rasa senang. Berbeda dengan perhatian yang
sifatnya sementara.
13
d. Intelegensi
seseorang. Orang yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih
a. Pendidikan
juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek
tertentu. Semakin banyak aspek positif dari obyek yang diketahui, akan
b. Pekerjaan
negeri, dan pegawai swasta dalam semua bidang pekerjaan pada umumnya
14
memotifasi seseorang untuk memperoleh informasi dan berbuat sesuatu
c. Lingkungan
dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal
balik ataupun tidak, yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap
individu.
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang – orang tanpa melalui penalaran
pengetahuan seseorang.
e. Pengalaman
15
2.1.4 Sumber – Sumber Pengetahuan
Pengetahuan yang dimiliki seseorang berbeda – beda. Hal ini tergantung dari cara
yaitu:
Pengetahuan yang dimiliki dari pendidikan formal melalui bangku sekolah baik
seminar.
melalui media masa. Seorang bisa memperoleh pengetahuan dari koran, radio,
penyuluhan kesehatan.
16
2.1.4.4 Melalui Teman
dengan meraskan manfaat dari suatu ide bagi dirinya, maka seseorang akan
pengalaman seseorang dan berisi faktor – faktor yang tidak bersifat nyata,
biasanya sulit untuk di transfer ke orang lain baik secara tertulis maupun lisan.
Pengetahuan implisit sering kali terdapat kebiasaan dan budaya bahkan bisa
tidak disadari.
kesehatan.
17
2.1.6 Penilaian Tingkat Pengetahuan
Arikunto (2010) menyatakan bahwa, tingkat pengetahuan dapat dinilai dari tingkat
penugasan terhadap suatu objek atau materi untuk mengukur tingkat penugasan atau
payudara pada stadium yang lebih dini (down staging) (Manuaba,2010). Dalimartha
(dalam Yuni dan Oktami, 2014) berpendapat pemeriksaan yang dilakukan sebagai
deteksi dini kanker payudara. Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan yang sangat mudah
dilakukan oleh setiap perempuan untuk mencri benjolan tau kelainan pada payudara.
secara teratur dan dapat menjadi instrument penapisan yang efektif untuk mengetahui
payudara sendiri dilakukan antara hari ke- 5 dan ke -10 yang dihitung siklus menstruasi
atau pada hari pertama haid (saat payudara sudah tidak mengeras dan nyeri) atau bagi
yang telah menopause pemeriksaan dilaukan memilih tanggal yang sama setiap
18
bulannya (misalnya setiap tanggal 1atau tanggal lahirnya). Pemeriksaan ini dilaukan
dengan menggunakan jari telunjuk, jari tengan dan jari manis yang digerakkan secara
Pemeriksaan payudara sendiri dianggap sebagai cara paling murah, aman dan
sederhana serta penting dalam mendeteksi karena sekitar 75-85% benjolan dipayudara
langkah yang dapat dilakukan oleh setiap perempuan untuk mengetahui ataupun
mencari suatu kelainan atau benjolan yang terdapat pada payudara seorang perempuan
mungkin adanya kelainan pada pyudara karena kanker payudara pada hakikatnya dapat
diketahui secara dini oleh para para wanita usia subur. Setiap wanita mempunyai
bentuk dan ukuran payudara yang berbeda, bila wanita memeriksa payudara sendiri
secara teratur, setiap bulan setelah haid, wanita dapat merasakan bagaimana payudara
wanita yang normal. Bila ada perubahan tentu wanita dapat mengetahuinya dengan
mudah (Manuaba,2009).
kelainan tau benjolan pada payudara sejak dini, sehingga kelainan – kelainan pada
19
payudara dapat diketahui sejak dini tidak ditemukan pada stadium lanjut yang pada
akhirnya akan membutuhkan pengobatan yang rumit dengan biaya mahal (Saryono dan
Pramitasari,2009).
Wanita yang melakukan SADARI menunjukan tumor yang kecil dan masih pada
stadium awal, hal ini memberikan prognosis yang baik. SADARI hanya untuk
mendeteksi dini adanya ketidak normalan pada payudara, tidak untuk mencegah kanker
payudara. Sebagian wanita berfikir untuk apa melakukan SADARI, apalagi yang masih
jarang ditemukan pada usia dibawah 30 tahun. Dengan melakukan SADARI sejak dini
akan membantu deteksi kanker payudara pada stadium dini sehingga kesempatan untuk
sembuh lebih besar (Otto,S, 2005). Mayo Fundation for Medical Education and
SADARI tidak menurunkan angka kematian akibat kanker payudara, namun kombinasi
antara SADARI dan mamografi masih dibutuhkan untuk menurunkan resiko kematian
stadium awal, penemuan awal benjolan dipakai sebagai rujukan melakukan mamografi
untuk mendeteksi interval kanker, mendeteksi benjolan yang tidak terlihat saat
sendiri (SADARI) hendaknya dilakukan setiap bulan. Bila ada hal yang mencurigakan
20
2.2.4.1 Amati
ukuran satu dengan yang lain tidak sama. Kemudian, perhatikan juga bentuk
putting dan warna kulit. Lakukan hal yang sama dengan posisi tangan yang
badan sedikit membungkuk). Lakukanlah hal ini waktu mandi tau sedang
2.2.4.2 Rasakan
dibelakang kepla membentuk sudut 90 derajat. Gunakan tiga jari anda untuk
merasakan benjolan atau penebalan kulit pada payudara. Tekam dengan baik
payudara anda. Pelajari bagaimana rasa paudara anda pada biasanya. Jari dapat
memilih beberapa arah jelajah melingkar, naik turun, dan pilah – pilah.
Salah satu hal yang penting dalam menjaga kesehatan payudara adalah dengan
mewaspadai payudara dari segala kelalian, terutama yang berkaitan dengan benjolan
pada payudara. Umumnya, kanker payudara ditemukan pada stadium lanjut akibat
21
Padahal, kemungkinan sembuh tentu akan semakin besar bila benjolan kanker
Pemeriksaan payudara sendiri dapat membantu anda untuk mnjadi terbiasa dengana
tubuh anda, jika anda dapat menemukan perubahan – perubahan yang terjadi, yakni
dengan melihat perubahan dihadapan cermin dan melihat perubahan bentuk payudara
Lihat pada cermin bentuk dan keseimbangan bentuk payudara (simetris atau
1) Langkah pertama
susu, serta kulit payudara didepan kaca. Sambil berdiri tegak did epan
2) Langkah kedua
maksud untuk melihat retraksi kulit atau pelekatan tumor terhadap otot atau
fascia dibawahnya.
3) Langka ketiga
22
4) Langkah keempat
daerah axilla.
yakni :
1) Tahap I : persiapan
yang telah dilipat dibawah bahu sebelah kanan untuk menaikkan bagian
selangka dibagian atas ke bra-line di bagian bawah, dan gari bawah antara
kedua payudara kegaris tangan baian ketiak anda. Gunakan tangan kiri
untuk mengawali pijatan pada ketiak. Kemudian puter dan tekan kuat
kebawah bra-line dengan putaran ringan dan tekan kuat disetiap tempat.
23
Bergeraklah keatas dan kebawah mengikuti pijatan dan meliputi seluruh
Berawal dari bagian atas payudara anda, buat putaran yang besar.
ringan dan sekali dengan tekanan kuat. Jangan lupa periksa bagian bawah
areola mammae.
Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini
adalah masa peralihan dimana perubahan secara fisik dan psikologis yang terjadi pada
remaja meliputi intelektual, kehidupan emosi, dan kehidupan sosil. Perubahan fisik
mencakup organ seksual yaitu alat – alat reproduksi sudah mencapai kematangan dan
24
Masa remaja merupkan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini
merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak – kanak ke masa dewasa
Sebagian besar masyarakat dan budaya masa remaja pada umunya, dimulai pada usia
Berdasarkan uraian diatas, dapat penulis simpulkan bahwa remaja merupakan masa
Masa ini disebut juga pueral, yaitu masa peralihan dari kanak – kanak ke
remaja. Pada anak perempuan, masa ini lebih singkat dibandingkan dengan
anak laki – laki. Pada masa ini terjadi perubahan yang besar pada remaja, yaitu
Masa ini disebut juga dengan masa remaja awal, dimana perkembangan
fisiknya, sekaligus bangga bahwa hal itu menunjukkan bahwa memang bukan
anak – anak lagi. Pada masa ini, emosi remaja menjadi sangat labil akibat dari
seksualnya juga semakin kuat. Pada remaja wanita ditandai dengan datangnya
25
2.3.2.3 Masa akhir pubertas (17-18 tahun)
Pada masa ini, remaja yang mampu melewati masa sebelumnya dengan
baik, akan dapat menerima kodratnya, baik sebagai wanita ataupun sebagai laki
– laki. Mereka juga bangga karena tubuh mereka dianggap menentukan harga
diri mereka.
sempuna baik dari segi fisik, emosi, maupun psikisnya. Mereka akan
dengan berkembangnya Rahim, vagina, dan ovarium (indung telur secara tepat).
Pada remaja perempuan ciri – ciri seks sekunder yang muncul yaitu tumbuh
tinggi.
26
2.3.4 Faktor – faktor penyebab terjadinya masalah pada remaja
Masa remaja merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak – kanak
ke masa dewasa. Pada masa ini remaja akan menghadapi berbagai macam masalah.
1. Adanya perubahan – perubahan biologis dan psikologis yang sangat pesat pada
2. Orang tu dan pendidik kurang siap untuk memberikan informasi yang benar dan
3. Perbaikan gizi yang menyebabkan menarche menjadi lebih dini dan masih
Perlu penyaluran bakat dan minat sebagai subtitusi yang bernilai positif kea rah
Kerangka konsep adalah abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari hal – hal yang
khusus. Konsep merupakan abstraksi, maka konsep tidak dapat langsung diamati atau diukur.
Konsep hanya dapat diamati melalui kontruk atu yang lebih dikenal dengan nama variabel.
Kerangka konsep terdiri dari variabel – variabel serta hubungan variabel yang satu dengan
27
Adapun kerangka konsep yang dapat disusun berdasarkan masalah dari teori sebagai
berikut :
Faktor – faktor
mempengaruhi Remaja putri kelas XI SMA N 1
pengetahuan : MENGWI
1. Bakat
2. Umur
3. Minat
Tingkat pengetahuan tentang
4. Intelegensi
pemeriksaan payudara sendiri
5. Pendidikan
(SADARI)
6. Pekerjaan
7. Lingkungan
8. Social budaya
dan ekonomi
Baik Cukup Kurang
9. Pengalaman
Keterangan :
= alur pikir
28
BAB III
METODE PENELITIAN
Desain penelitian adalah suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah
ditetapkan dan berperan sebgai pedoman atau penuntun peneliti pada seluruh proses
penelitian (Nursalam,2011).
Desain yang digunakan penulis adalah deskriptif dengan desain survey. Penelitian
deskriptif yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat
gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif (Nursalam,2011). Dalam
design survey objek yang digunakan cukup banyak dalam jangka waktu tertentu.
Keuntungannya adalah menjaring responden secara luas dapat mendapatkan info yang
penelitian yang berbetuk kerangka atau alur penelitian, mulai dari design hingga
29
Kerangka kerja dalam penelitin ini adalah :
Populasi
Remaja putri kelas XI di SMA N 1 MENGWI berjumlah 400 orang.
Teknik Sampling
Purposive sampling
Sampel
Analisa Data
Teknik analisis deskriptif
Penyajian hasil
september 2019.
30
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
(Nursalam,2011). Popilasi yang digunakan dalam penelitin ini adalah remaja putri
31
3.3.2 Teknik pengambilan sampel
Sampel adalah bagaian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
(Sugiyono,2010). Sampel adalah bagian dari jumah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi yang diambil dengan menggunakan cara – cara tertentu (Wasis,2008).
(Notoatmodjo,2012). Sampel dalam penelitin ini adalah remaja putri kelas XI SMA
yaitu :
KETERANGAN :
𝜆2 . 𝑁. 𝑃. 𝑄
𝑠=
𝑑2 (𝑁 − 1) + 𝜆2 . 𝑃. 𝑄 N :
𝜆2 :
P :
Q :
𝑑2 :
12 . 37.0,5.0,5
𝑠=
(0,05)2 . 36 + 12 . 0,5.0,5
9,25 9,25
=
0,09 + 0,25 0,34
= 27,2058
= 27
32
3.4 Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Variabel adalah suatu fasilits untuk pengukuran dan atau manipulasi sutu
(SADARI).
Tabel 3.1
1 2 3 4 5 6
yang
33
sendiri berkaitan - Penatalaksa
pemeriksaa payudara
n payudara sendiri
sendiri (SADARI).
periksa
payudara
sendiri
(SADARI).
- Tujuan
periksa
payudara
sendiri
(SADARI).
Data adalah hasil pencatatan penelitian, baik berupa fakta atau angka. Data
yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data
primer yaitu data yang didapat langsung dari responden (Sugiono,2010), melalui
payudara sendiri (SADARI) pada remaja putri kelas XI SMA N 1 MENGWI. Data
34
sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, tidak langsung dari subyek
penelitiannya (Siswanto, 2013). Data sekunder diperoleh dari Kepala Sekolah atau
subjek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu
penelitian.
berikut :
3.5.2.2 Setelah dapat surat – surat rekomendasi dari BPPM Pemerintah Provinsi
menjelaskan tujuan dan maksud penelitian serta minta ijin untuk mencari
responden.
35
para sampel untuk kesediannya secara sukarela menjadi responden dalam
3.5.2.6 Melakukan tabulasi data dalam bentuk tabel dan melakukan analisa data.
pertanyaan yang digunakan adalah pertanyaan tertutup 9closed ended) yaitu suatu
jenis kuesioner yang mana dari pertanyaan yang diajukan telah disediakan
(Notoatmodjo, 2010).
yaitu skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yang
tegas seperti jawaban dari pertanyaan atau pernyataan : ya atau tidak, benar atau
salah, setuju atau tidak setuju terhadap suatu pertanyaan yang ditanya (Hidayat,
2009).
36
Menurut Notoatmodjo (2010), ada dua syarat penting yang berlaku pada
sebuah kuesioner yaitu sebuah kuesioner untuk valid dan reliedbel. Oleh karena
itu, sebuah kuesioner harus dilakukan uji validitas attau uji reliabilitas. Semua
oleh peneliti sehingga menentukan keaslian atau keandalan dilakukan uji validitas
Uji Validitas merupakan suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar
variabel.
37
3.6 Pengolahaan Data
Teknik pengolaahn data merupakan suatu upaya untuk memprediksi data dan
menyiapkan data sedemikian rupa agar dapat dianalisis lebih lanjut dan
3.6.1.1 Editing
3.6.1.2 Coding
sebagai berikut :
kemudian diolah dengan sistem komputeriasi dan simpan dalam bentuk soft
38
3.6.1.4 Cleaning
variabel, apakah sudah benar atau belum. Pada tahap ini peneliti
mencocokkan kembali hasil yang telah dianalisa apakah sudah sesuai dengan
variabel penelitian atau belum. Pada penelitian ini data disajikan dalam
3.6.1.5 Tabulasi
jawaban “benar” dan “salah” sudah diberi nilai dan dimasukkn data ke dalam
dalam tabel yang telah ditentukan nilai atau kategori factor secara tepat dan
cepat. Penyajian data dalam penelitian ini yaitu dalam bentuk tabel sesuai
bentuk judul penelitian, selanjutnya data yang diperoleh akan diolah dan
Teknik analisis yang akan digunakan pada penelitian ini adalah teknik analisis
deskriptif dengan menggambarkan dan meringkas data secara ilmiah dalam bentuk
presentase ini diolah dengan cara rumus frekuensi dibagi dengan jumlah responden
39
𝑓
𝑝= 𝑥 100%
𝑛
Keterangan :
p : persentase
Menurut Polit (2011), semua riset yang melibatkan manusia sebagai subyek, harus
berdasarkan empat prinsip dasar etika penelitian yaitu menghormati orang (resfek for
sampel diperoleh, dilakukan penyampaian maksud dan tujuan peneliti kepada para
responden untuk kesediaannya secara sukarela menjadi responden tanpa ada unsur
(Anonymity) pada lembar pengumpulan data, namun cukup dengan memberi nomor
responden (Confidentiality).
40
3.7.2 Manfaat (beneficence)
pencegahan dan proses pengobatan pasien dan tidak ada kerugian yang akan
Semua subyek diperlakukan dengan baik. Tidak ada kerugian antara peneliti
dan responden.
41